kab/kota: Klaten

  • Bulog Serap 400 Ribu Ton Gabah Petani hingga Maret 2025 – Halaman all

    Bulog Serap 400 Ribu Ton Gabah Petani hingga Maret 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Hingga Maret 2025, jumlah Gabah Kering Panen (GKP) yang diserap oleh Perum Bulog dari petani mencapai 400 ribu ton.

    Hal itu disampaikan Wakil Direktur Utama Perum Bulog Marga Taufiq usai ikut melakukan panen di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025).

    “Data kemarin, (serapan gabah) kami sudah melewati 400 ribu ton,” katanya.

    Menurut dia, angka penyerapan gabah yang dilakukan Bulog mengalami kenaikan. Dari yang sebelumnya 20 ribu ton per hari, menjadi 26 ribu ton.

    Gabah yang dibeli Bulog dari petani ini sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu Rp 6.500 per kilogram (kg).

    “Bulog itu mendapat perintah untuk melakukan percepatan serap gabah pada petani dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah Rp 6.500,” ujar Marga Taufiq.

    Dengan kepastian menyerap gabah sebesar Rp 6.500 per kg, ia meminta petani menjaga kualitasnya. Sebab, jika tidak, akan berpengaruh pada proses pengolahannya.

    “Kami juga berharap dari para petani bahwa kualitas dari gabah ini dijaga karena ketika kualitas gabah ini agak turun, itu agak merepotkan juga,” kata Marga Taufiq.

    Apabila kualitas gabah tidak dijaga, ia mengatakan proses pengolahan akan memakan waktu lebih lama.

    Selain waktu pengolahannya yang lebih lama, pada saat sudah menjadi beras dan disimpan di dalam gudang, itu juga akan ikut terpengaruh.

    Beras yang memiliki kualitas lebih rendah disebut tidak bisa bertahan lama di gudang. Padahal, Bulog memiliki tugas menyimpan Cadangan Beras Pemerintah.

    “Beras itu kami harus simpan dan nantinya itu akan dikeluarkan. Kalau misalnya gabahnya itu kurang bagus, tentu juga tidak akan lama disimpan di dalam gudang. Ini juga berpengaruh ketika nantinya dikeluarkan,” ucap Marga Taufiq.

    “Itu harapan kami. Mari kita doakan semoga apa yang tujuan pemerintah untuk menaikkan harga gabah ini benar-benar menyentuh dan meningkatkan kesejahteraan bapak-bapak petani,” jelasnya.

    Pemerintah telah menetapkan kebijakan GKP di tingkat petani diserap dengan HPP Rp 6.500 per kg tanpa rafaksi harga gabah.

    Kebijakan tersebut diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

    Sebelum adanya kebijakan tersebut, untuk mendapatkan harga Rp 6.500 per kg, GKP yang dijual petani harus memiliki kualitas dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.

    Jika gabah tidak memenuhi persyaratan itu, jumlah yang dibayarkan akan disesuaikan dengan ketentuan harga rafaksi atau dengan kata lain dapat dibeli di bawah Rp 6.500 per kg.

    Namun, kebijakan tersebut telah diubah, sehingga Bulog wajib membeli gabah dari petani, apapun kualitasnya, dengan harga Rp 6.500 per kg.

  • Bulog Libatkan TNI dan Polri saat Proses Serap Gabah Petani, Untuk Apa? – Halaman all

    Bulog Libatkan TNI dan Polri saat Proses Serap Gabah Petani, Untuk Apa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Perum Bulog melibatkan unsur TNI dan Polri dalam pengawasan proses pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dari petani, yang saat ini memiliki Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg).

    Wakil Direktur Utama Perum Bulog Marga Taufiq menjelaskan, dalam penyerapan gabah, Bulog bekerja sama dengan penyuluh pertanian, Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

    Dalam pendampingan menjemput gabah petani, ia menjelaskan Babinsa dan Bhabinkamtibmas akan mengawasi proses pembelian gabah untuk memastikan tidak ada tindakan curang dari petani.

    Babinsa dan Bhabinkamtibmas diminta untuk memastikan tidak ada petani yang sengaja merusak gabahnya seperti membasahinya atau memanen sebelum waktunya.

    “Keinginan Bapak Presiden itu petani mengolah padinya dengan baik, kami beli dengan bagus,” katanya usai kegiatan penyerapan gabah petani di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025).

    Pada kesempatan itu, Marga Taufiq juga mengingatkan petani di Desa Sumber untuk menjaga kualitas gabah yang mereka hasilkan.

    Dengan kepastian menyerap gabah sebesar Rp 6.500 per kg, ia meminta petani menjaga kualitasnya. Sebab, jika tidak, akan berpengaruh pada proses pengolahannya.

    “Kami juga berharap dari para petani bahwa kualitas dari gabah ini dijaga karena ketika kualitas gabah ini agak turun, itu agak merepotkan juga,” ujar Marga Taufiq.

    Apabila kualitas gabah tidak dijaga, ia mengatakan proses pengolahan akan memakan waktu lebih lama.

    Selain waktu pengolahannya yang lebih lama, pada saat sudah menjadi beras dan disimpan di dalam gudang, itu juga akan ikut terpengaruh.

    Beras yang memiliki kualitas lebih rendah disebut tidak bisa bertahan lama di gudang. Padahal, Bulog memiliki tugas menyimpan Cadangan Beras Pemerintah.

    “Beras itu kami harus simpan dan nantinya itu akan dikeluarkan. Kalau misalnya gabahnya itu kurang bagus, tentu juga tidak akan lama disimpan di dalam gudang. Ini juga berpengaruh ketika nantinya dikeluarkan,” ucap Marga Taufiq.

    “Itu harapan kami. Mari kita doakan semoga apa yang tujuan pemerintah untuk menaikkan harga gabah ini benar-benar menyentuh dan meningkatkan kesejahteraan bapak-bapak petani,” jelasnya.

    Pemerintah telah menetapkan kebijakan GKP di tingkat petani diserap dengan HPP Rp 6.500 per kg tanpa rafaksi harga gabah. 

    Kebijakan tersebut diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

    Sebelum adanya kebijakan tersebut, untuk mendapatkan harga Rp 6.500 per kg, GKP yang dijual petani harus memiliki kualitas dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.

    Jika gabah tidak memenuhi persyaratan itu, jumlah yang dibayarkan akan disesuaikan dengan ketentuan harga rafaksi atau dengan kata lain dapat dibeli di bawah Rp 6.500 per kg.

    Namun, kebijakan tersebut telah diubah, sehingga Bulog wajib membeli gabah dari petani, apapun kualitasnya, dengan harga Rp 6.500 per kg.

  • Bulog Serap 400 Ribu Ton Gabah Petani hingga Maret 2025 – Halaman all

    Bulog Serap Gabah di Harga Rp 6.500 Per Kg, Petani Diminta Jaga Kualitas Produksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Wakil Direktur Utama (Wadirut) Perum Bulog Marga Taufiq meminta petani menjaga gabah yang mereka produksi.

    Bulog telah diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto agar menyerap Gabah Kering Panen (GKP) dari petani dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg).

    Dengan kepastian menyerap gabah sebesar Rp 6.500 per kg, ia meminta petani menjaga kualitasnya. Sebab, jika tidak, akan berpengaruh pada proses pengolahannya.

    “Kami juga berharap dari para petani bahwa kualitas dari gabah ini dijaga karena ketika kualitas gabah ini agak turun, itu agak merepotkan juga,” kata Marga Taufiq dalam acara Kegiatan Penyerapan Gabah Petani di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025).

    Apabila kualitas gabah tidak dijaga, ia mengatakan proses pengolahan akan memakan waktu lebih lama. 

    Selain waktu pengolahannya yang lebih lama, pada saat sudah menjadi beras dan disimpan di dalam gudang, itu juga akan ikut terpengaruh.

    Beras yang memiliki kualitas lebih rendah disebut tidak bisa bertahan lama di gudang. Padahal, Bulog memiliki tugas menyimpan Cadangan Beras Pemerintah.

    “Beras itu kami harus simpan dan nantinya itu akan dikeluarkan. Kalau misalnya gabahnya itu kurang bagus, tentu juga tidak akan lama disimpan di dalam gudang. Ini juga berpengaruh ketika nantinya dikeluarkan,” ucap Marga Taufiq.

    “Itu harapan kami. Mari kita doakan semoga apa yang tujuan pemerintah untuk menaikkan harga gabah ini benar-benar menyentuh dan meningkatkan kesejahteraan bapak-bapak petani,” jelasnya.

    Pemerintah telah menetapkan kebijakan GKP di tingkat petani diserap dengan HPP Rp 6.500 per kg tanpa rafaksi harga gabah. 

    Kebijakan tersebut diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

    Sebelum adanya kebijakan tersebut, untuk mendapatkan harga Rp 6.500 per kg, GKP yang dijual petani harus memiliki kualitas dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.

    Jika gabah tidak memenuhi persyaratan itu, jumlah yang dibayarkan akan disesuaikan dengan ketentuan harga rafaksi atau dengan kata lain dapat dibeli di bawah Rp 6.500 per kg.

    Namun, kebijakan tersebut telah diubah, sehingga Bulog wajib membeli gabah dari petani, apapun kualitasnya, dengan harga Rp 6.500 per kg.

  • Viral Takaran Beras SPHP 5 Kg Disunat, Wadirut Bulog Sebut Itu Palsu – Halaman all

    Viral Takaran Beras SPHP 5 Kg Disunat, Wadirut Bulog Sebut Itu Palsu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Wakil Direktur Utama (Wadirut) Perum Bulog Marga Taufiq menyebut keberadaan beras merek Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 5 kg yang takarannya disunat merupakan barang palsu alias bukan produksi milik mereka.

    Sebagaimana diketahui, beredar video menampilkan warga yang memperlihatkan beras SPHP yang tak sesuai dengan takarannya.

    Beras SPHP yang pada kemasannya tertulis 5 kg, tapi saat ditimbang, berat beras itu hanya 4,8-4,7 kg.

    “Bukan. Itu bukan punya Bulog. Palsu,” kata Marga Taufiq ketika ditemui usai acara panen bersama di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025).

    Menurut dia, beras SPHP yang diproduksi oleh Bulog sudah pasti takarannya sesuai dengan yang tertera di kemasan, yaitu 5 kg.

    Terlebih, Bulog diawasi oleh banyak pihak. Sehingga, jika ada yang berani bermain dengan takaran, ia menyebut pasti langsung dihukum.

    “Pasti 5 kilogram. Kami diawasi, semua mata memandang kami. Bahkan, kami sendiri kalau ada yang ketahuan [melakukan pelanggaran, red], langsung dihukum,” ujar Marga Taufiq.

    Berdasarkan video TikTok yang diunggah akun @sekitar.pontianak pada 20 Februari 2025, terdapat beras SPHP yang diproduksi Bulog ternyata hanya memiliki timbangan sebesar 4,7-4,8 kg.

    Orang dalam video tersebut menimbang tiga beras SPHP yang masih tersegel dan mendapati ketiganya memiliki bobot kurang dari 5 kg.

    Padahal, beras SPHP seharusnya memiliki beban sebesar 5 kg, sebagaimana tertulis pada kemasannya.

    Sementara itu, Satgas Pangan Polri mengaku telah mengetahui adanya informasi viral di media sosial yang menyebutkan adanya dugaan praktik sunat takaran beras kemasan 5 kilogram.

    Wakasatgas Pangan Polri Kombes Samsu Arifin mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman atas informasi tersebut.

    “Informasinya sudah kita peroleh dan kita sedang mendalami itu,” kata Samsu kepada wartawan di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/3/2025).

    Ia memastikan, pihak kepolisian terus mengikuti perkembangan mengenai bahan kebutuhan pokok, terutama dalam tahapan hari besar keagaman nasional (HBKN).  

    Menurutnya, di waktu-waktu yang demikian, potensi terjadinya penyimpangan-penyimpangan produk pangan selalu terjadi.

    “(HKBN) sehingga potensi terjadinya penyimpangan-penyimpangan, baik dalam takaran, ukuran, harga, ini selalu terjadi,” ungkap Samsu.

    Terkait dengan kecurangan takaran beras, Samsu belum menjelaskan lebih rinci terkait lokasi temuan, maupun proses penyelidikannya.

    “Kami masih melakukan penyelidikan,” katanya.

  • KAI Commuter operasikan 41 perjalanan selama lebaran di Daop 6 Yogyakarta

    KAI Commuter operasikan 41 perjalanan selama lebaran di Daop 6 Yogyakarta

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Diprediksi naik 547.987 penumpang

    KAI Commuter operasikan 41 perjalanan selama lebaran di Daop 6 Yogyakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Maret 2025 – 22:10 WIB

    Elshinta.com – Pada masa angkutan lebaran 2025 jumlah penumpang kereta api diprediksi mengalami kenaikan. Mengantisipasi lonjakan penumpang KAI Commuter mengoperasikan 4 jadwal perjalanan tambahan Commuter Line Yogyakarta-Palur menjadi 31 perjalanan, dan total 10 jadwal perjalanan Commuter Line Prameks pada masa Angkutan Lebaran 2025. Praktis, KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta akan mengoperasikan sebanyak 41 perjalanan tiap harinya per 21 Maret hingga 11 April 2025.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan bahwa optimalisasi perjalanan Commuter Line di wilayah 6 Yogyakarta ini adalah sebagai antisipasi dari hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub terkait Pergerakan Pemudik pada Lebaran Tahun 2025. Dalam survei tersebut, Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi tujuan utama pemudik yang diprediksi sebanyak 23,3 juta orang atau sebesar 15,9% dari total pemudik.

    “Selain itu, penambahan perjalanan Commuter Line ini juga untuk memudahkan pemudik yang akan melanjutkan perjalanannya dari KA Jarak Jauh untuk menuju daerah-daerah di wilayah sekitar Yogyakarta, Klaten, Solo hingga Karanganyar. Terlebih lagi, Yogyakarta dan Solo merupakan salah satu daerah tujuan pemudik dari Jakarta, Bandung, atau Surabaya pada Angkutan Lebaran 2025,” jelas Joni.

    Rentang jam operasional Commuter Line Yogyakarta-Palur pun akan lebih panjang. Mulai pukul 05:00 WIB sampai dengan 22:35 WIB. “Langkah ini ditujukan agar dapat mengakomodasi dan memudahkan mobilisasi para pemudik dan pengguna musiman serta masyarakat sekitar stasiun-stasiun Commuter Line di masa hari raya Idul Fitri tahun ini,” kata Joni lagi.

    Menurut Joni, KAI Commuter memprediksi kenaikan volume pengguna Commuter Line Yogyakarta – Palur pada masa Angkutan Lebaran tahun 2025 ini sebanyak 6% atau sebanyak 547.987 orang, jika dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 516.574 orang.

    “Sementara itu, untuk Commuter Line Prameks, pada masa Angkutan Lebaran tahun 2024 lalu mencatat volume pengguna sebanyak 77.872 orang. Sedangkan pada Angkutan Lebaran tahun ini diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 6% atau sebanyak 82.625 orang,” imbuh Joni.

    Menurut pantauan di stasiun, selama masa libur, Stasiun Yogyakarta merupakan stasiun dengan jumlah pengguna terbanyak. Tercatat selama masa liburan, volume pengguna di Stasiun Yogyakarta tercatat sebanyak 10 – 11 ribu orang tiap harinya. Untuk menghindari kepadatan di stasiun tersebut, KAI Commuter mengimbau untuk naik Commuter Line Yogyakarta dari stasiun lainnya seperti Stasiun Lempuyangan yang tercatat rata-rata volume pengguna sebanyak 3 ribu setiap harinya.

    Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan pada masa Angkutan Lebaran ini, KAI Commuter membangun dan menambah fasilitas layanan seperti penambahan toilet, perluasan musala, dan penambahan pos kesehatan serta ruang laktasi di Stasiun Brambanan, Srowot, Delanggu, dan Gawok. Sementara itu, untuk menambah kenyamanan pengguna, KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta akan menambahkan kipas angin gantung dan dekorasi tematik Idul Fitri di Stasiun Kutoarjo, Yogyakarta, Solobalapan, dan Palur.

    Untuk transaksi pembayaran tiket dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), Kartu Bank (kartu Flazz, Emoney, Tap Cash, Brizzi), atau QR Code. Sementara itu, untuk pembelian tiket Commuter Line Prameks dapat dipesan melalui Access By KAI ataupun dengan menggunakan KMT dan Kartu Bank sesuai dengan kuota yang tersedia.

    KAI Commuter mengimbau selama menggunakan perjalanan Commuter Line untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku, menjaga dan mengawasi buah hati, menyiapkan perjalanan dengan cermat, serta menjaga barang bawaan dan mengikuti arahan petugas.

    “Dengan penambahan operasional layanan ini, diharapkan pengguna yang akan mudik berlebaran ataupun berwisata menggunakan commuter line dapat mudik dengan tenang dan menyenangkan,” pungkas Joni Martinus seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Jumat (21/3).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Bulog Gandeng TNI-Polri Awasi Penyerapan Gabah dari Petani

    Bulog Gandeng TNI-Polri Awasi Penyerapan Gabah dari Petani

    Bisnis.com, KLATEN – Perum Bulog akan melibatkan seluruh aparat termasuk TNI dan Polri untuk mengawasi program penyerapan gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp6.500.

    Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq menyampaikan bahwa Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari TNI dan Bhayangkara Pembina Keamanan serta Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dari Polri akan menjadi pengawas program ini.

    “Bulog tidak sendiri, bersama dengan para penyuluh pertanian, kemudian teman-teman dari Babinsa, dari Babinkamtibmas itu, sama-sama memberikan pendampingan untuk sampai ke bulog,” kat Marga di Klaten, Jumat (21/3/2025).

    Senada dengan Marga. Wakil Pemimpin Wilayah Bulog Jawa Tengah, Fadillah Rachmawati menyebut Babinsa bakal dikerahkan dalam program ini dikarenakan sudah memiliki pengetahuan terkait lokasi panen gabah para petani.

    Fadillah menyebut, Babinsa akan lebih mudah dalam memberikan pendampingan bagi petani gabah agar panenannya diserap oleh Bulog.

    “Jadi karena [Babinsa] sudah membersamainya dari awal, tentu ini lebih memudahkan begitu sebenarnya,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mewajibkan penggilingan dalam negeri untuk membeli gabah kering panen (GKP) minimal Rp6.500 per kilogram (kg), guna meningkatkan kesejahteraan petani.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pelaksanaannya akan dikawal oleh Kepolisian untuk memastikan GKP yang dibeli penggilingan sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

    “Itu yang dikawal kepolisian, karena kesepakatan kita adalah Rp6.500 [per kg] diserap bukan saja Bulog, tapi semua pihak,” kata Amran usai menggelar rapat koordinasi dengan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Perum Bulog, dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, di Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (10/2/2025).

    Dalam catatan Bisnis, pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg. 

    HPP beras di gudang Perum Bulog dipatok sebesar Rp12.000 per kg dengan standar kualitas yaitu derajat sosoh minimal 100% yang kemudian disesuaikan menjadi 95%, kadar air 14%, butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 25%.

    Penyesuaian itu tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.14/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.2/2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

  • Bulog serap 5.000 ton GKP di Solo Raya dukung ketahanan pangan

    Bulog serap 5.000 ton GKP di Solo Raya dukung ketahanan pangan

    Total gabah kering panen (GKP) yang sudah kita beli dari tim jemput gabah atau tim pengadaan langsung di lapangan, itu total yang sudah kita beli sekitar 5.000 ton untuk seluruh wilayah Solo Raya

    Sragen, Jawa Tengah (ANTARA) – Perum Bulog mencatat telah menyerap 5.000 ton gabah kering panen (GKP) di wilayah Solo Raya, Jawa Tengah, untuk mendukung ketahanan pangan dan memaksimalkan hasil panen padi milik petan di daerah tersebut.

    Wakil Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Dicky Yusfarino ditemui di Sentra Penggilingan Padi Sragen di Sragen, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan bahwa dalam melakukan pembelian gabah petani, pihaknya memiliki dua skema, pertama jemput bola dan kedua bekerja sama dengan mitra maklon.

    “Total gabah kering panen (GKP) yang sudah kita beli dari tim jemput gabah atau tim pengadaan langsung di lapangan, itu total yang sudah kita beli sekitar 5.000 ton untuk seluruh wilayah Solo Raya,” kata Dicky.

    Dia menyampaikan bahwa serapan itu tersebar dari tujuh wilayah kerja yang meliputi enam kabupaten dan satu kota di Solo Raya mencakup Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.

    Dia menambahkan bahwa musim panen dimulai di wilayah Sragen dan diikuti oleh Klaten, Sukoharjo, serta sebagian Karanganyar, sehingga hampir semua wilayah tersebut melakukan panen secara serentak.

    “Jadi memang kalau melihat musim panen itu awalnya memang paling banyak di wilayah Sragen. Jadi memang hampir panen itu secara serentak tetapi memang didahului oleh wilayah Sragen,” ujarnya.

    Ia menyebutkan, dari total serapan gabah, Bulog Surakarta mengandalkan kapasitas pengeringan sekitar 600 ton per hari, dengan 120 ton di antaranya dikelola di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Sragen.

    Pada proses pengeringan, Bulog Surakarta menggunakan teknologi dryer terbaru yang mampu mengeringkan gabah dalam waktu sekitar 24 jam hingga 48 jam, tergantung jenis dryer yang digunakan.

    “Jadi karena jenis dryernya berbeda-beda. Kalau di sini kita lihat memang dryernya sudah cukup, teknologinya sudah terbaru. Tetapi kalau lihat rekanan mitra maklon kita yang kecil-kecil, ya itu memang kapasitasnya paling 10 ton,” katanya.

    Wakil Pemimpin Wilayah Bulog Jawa Tengah Fadillah Rachmawati (kiri), Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Prita Laura (kedua kiri), General Manajer Unit Bisnis Industri Bulog Andy Nugroho (tengah), Manajer Operasi Sentra Penggilingan Padi Sragen UB Industri Regional II Surabaya Willy Adi Purba (kedua kanan), Wakil Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Dicky Yusfarino (kanan) di Sragen, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025). ANTARA/Harianto

    Namun, Dicky juga menyebutkan bahwa mitra maklon yang lebih kecil memiliki kapasitas dryer yang terbatas, dengan sebagian besar menggunakan sistem bed dryer yang masih semi-mekanis untuk pengeringan gabah.

    Sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan, Bulog Surakarta terus berkoordinasi dengan berbagai mitra dan rekanan guna meningkatkan kapasitas pengeringan gabah, sehingga proses serapan beras lebih maksimal.

    Dalam melakukan pembelian gabah, Perum Bulog melakukan dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram.

    Di tempat yang sama, Wakil Pemimpin Wilayah Bulog Jawa Tengah Fadillah Rachmawati mengatakan bahwa dalam memaksimalkan penyerapan pihaknya menggandeng pemerintah daerah hingga babinsa yang bertugas di masing-masing wilayah.

    Menurut dia, babinsa cukup memegang peran penting karena mendampingi petani sejak sebelum awal menanam hingga masa panen.

    “Kami menyarankan (petani jual gabah) ke Bulog karena harganya terjamin begitu Rp6.500 per kg, sudah tidak dibawa itu, ini untuk meningkatkan nilai tukar petani atau NTP itu. Seperti itu, jadi tidak ada paksaan tapi ini bentuknya imbauan karena kami menjamin harga,” kata Fadillah.

    Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arwakhudin Widiarso menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mendukung swasembada pangan melalui pembelian gabah dan beras dari petani dalam negeri. Secara nasional, Perum Bulog telah menyerap 300.000 ton gabah setara beras.

    “Dalam 5 tahun terakhir penyerapan sebanyak 300.000 ton setara beras merupakan angka tertinggi, rata-rata penyerapan harian sudah belasan ribu ton, semoga kami bisa terus menjaga momentum ini menjelang panen raya di akhir Maret hingga April nanti,” kata Arwakhudin dalam keterangan di Jakarta, Jumat (14/3).

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Senyum Kelompok Tani di Klaten Gabahnya Dibeli Bulog Rp 6.500 per Kilogram
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Maret 2025

    Senyum Kelompok Tani di Klaten Gabahnya Dibeli Bulog Rp 6.500 per Kilogram Regional 21 Maret 2025

    Senyum Kelompok Tani di Klaten Gabahnya Dibeli Bulog Rp 6.500 per Kilogram
    Tim Redaksi
    KLATEN, KOMPAS.com –
    Kelompok tani Sumber Rejeki Trucuk di Kabupaten
    Klaten
    , Jawa Tengah tersenyum setelah hasil panennya diserap oleh
    Bulog
    .
    Gabah hasil panen mereka dibeli dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
    “Sesuai perintah dari Bapak Presiden yang tertuang dalam Asta Cita itu bahwa petani ini memang harus tersenyum ketika dia panen. Maka kita datang ke sini memastikan bahwa Bulog membeli dengan harga Rp 6.500 seperti kita saksikan tadi,” kata Wakil Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Marga Taufiq dalam kegiatan penyerapan gabah petani di Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, Jumat.
    Marga mengatakan, alasan langsung ke lapangan untuk menyerap gabah petani saat panen agar petani bisa menikmati hasil penannya.
    Tidak sedikit petani saat panen raya mereka tetapi tidak bisa menikmati hasil dari panennya.
    “Kenapa kita langsung masuk ke petani, karena beberapa kendala yang dialami seperti yang disampaikan beberapa teman-teman petani kadang mereka tidak menikmati (hasil panen). Oleh sebab itu kita Bulog berusaha untuk hadir di tengah-tengah mereka,” tambah dia.
    Dia menambahkan Bulog tidak bekerja sendiri dalam menyerap gabah petani.
    Bulog bekerja sama dengan penyuluh pertanian, Babinsa, dan Babhinkamtibmas untuk memberikan pendampingan kepada petani agar hasil panen padinya tetap kondisi baik.
    “Kita imbau para petani jangan ikutkan rumputnya, terus tanahnya. Kami Bulog minta para Babinsa dan Babhinkamtibmas jangan ada yang sengaja menguasain gabahnya, ditebang sebelum waktunya jangan. Ini adalah benar-benar keinginan Bapak Presiden bahwa petani ini mengolah padinya dengan baik kita beli dengan bagus,” kata dia.
    Juru bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura menambahkan, pembelian gabah dengan harga yang layak merupakan jawaban pemerintah terhadap para petani.
    Selama ini masih banyak petani yang belum menikmati hasil panennya karena gabahnya dibeli dengan harga rendah.
    “Tentunya dalam proses pelaksanaan masih ada proses-proses yang membutuhkan kalibrasi adjustment. Tapi tolong ini sebuah proses jangan langsung dicap gagal,” tambah Prita.
    “Tapi tolong lihat bagaimana keberpihakan Presiden untuk menjawab paradog ini. Karena bagaimana pun paradog ini harus dijawab demi masa depan kita bersama,” sambung dia.
    Perwakilan kelompok tani Sumber Rejeki Trucuk Purwanto mengatakan petani bisa menikmati hasil panen padinya karena dibeli Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
    “Wah ini menurut kami petani bisa tersenyum ini. Dibandingkan tahun-tahun yang lalu. Karena dengan harga itu kita selisihnya lumayan,” kata dia.
    Menurut Purwanto gabah hasil panen kelompok tani Sumber Rejeki yang dibeli Bulog pada tahap pertama sebanyak 10 ton.
    “Tahap awal (gabah yang dibeli Bulog) baru sekitar 10 ton,” ungkap Purwanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran, Bulog: Bukan Punya Kami

    Viral Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran, Bulog: Bukan Punya Kami

    Bisnis.com, KLATEN – Perum Bulog menegaskan bahwa beras dengan kemasan 5 kilogram yang tidak sesuai takaran bukan miliknya.

    “Bukan. Itu bukan punya Bulog. Palsu dan itu beritanya ga benar,” kata Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Marga Taufiq di Klaten, Jumat (21/3/2025).

    Marga memastikan bahwa beras yang diproduksi oleh Bulog pasti sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan dan diawasi dengan ketat.

    “[Takaran] pasti 5 kilo. Kita diawasi semua mata. Bahkan kita sendiri, kalau ada yang ketahuan [curang] begitu, langsung dihukum,” ujarnya.

    Adapun, temuan beras kemasan 5 kilogram yang tak sesuai takaran ini diunggah salah satu warganet di media sosial TikTok. Dalam unggah video itu, beras kemasan yang dimilikinya bertuliskan 5 kilogram.

    Namun, saat dia menimbang dengan timbangan berat badan, beras kemasan 5 kilogram itu hanya berisikan 4 kilogram.

    Menanggapi hal itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap memang masih terdapat ketidaksesuaian ukuran beras sesuai label pada kemasan.

    “Masih terdapat ketidaksesuaian ukuran sesuai label pada kemasan,” kata Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang kepada Bisnis, Kamis (20/3/2025).

    Berdasarkan hasil pengawasan yang ditemukan di lapangan sejak Februari—Maret 2025, Moga mengungkap sebanyak 28,27% dari 21 produk beras kemasan 5 kilogram tidak sesuai dengan ketentuan di label. Sisanya, sebanyak 72,73% beras sesuai dengan kemasan atau berisi 5 kilogram.

    Dengan ditemukannya beras kemasan yang tidak sesuai dengan label, Moga menyatakan bahwa Kemendag tengah menindaklanjuti hasil pengawasan itu.

    “Kami sedang tindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” tuturnya.

  • KCI operasikan 41 perjalanan KRL di wilayah 6 saat Lebaran 2025

    KCI operasikan 41 perjalanan KRL di wilayah 6 saat Lebaran 2025

    Penambahan perjalanan ‘Commuter Line’ ini juga untuk memudahkan pemudik yang akan melanjutkan perjalanannya dari KA jarak jauh untuk menuju daerah-daerah di wilayah sekitar Yogyakarta, Klaten, Solo hingga Karanganyar

    Yogyakarta (ANTARA) – KAI Commuter (KCI) menambah jadwal perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line di Wilayah 6 Yogyakarta menjadi 41 perjalanan setiap hari selama masa Angkutan Lebaran 2025.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus di Yogyakarta, Jumat, menjelaskan, penambahan perjalanan KRL mulai 21 Maret hingga 11 April 2025 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi lonjakan pemudik tahun ini.

    “Penambahan perjalanan ‘Commuter Line’ ini juga untuk memudahkan pemudik yang akan melanjutkan perjalanannya dari KA jarak jauh untuk menuju daerah-daerah di wilayah sekitar Yogyakarta, Klaten, Solo hingga Karanganyar,” ujar Joni.

    Terlebih lagi, menurut dia, Yogyakarta dan Solo merupakan salah satu daerah tujuan pemudik dari Jakarta, Bandung, atau Surabaya pada Angkutan Lebaran 2025

    Total perjalanan harian tersebut, kata dia, terdiri atas 31 perjalanan KRL Yogyakarta – Palur dan 10 perjalanan KRL Prameks.

    Rentang waktu operasional KRL Yogyakarta – Palur juga diperpanjang mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.35 WIB.

    KAI Commuter Wilayah 6 mencatat total akumulasi penumpang KRL Yogyakarta – Palur pada Februari 2025 mencapai sekitar 688.000 orang, dengan rincian 609.000 pengguna KRL dan 79.000 pengguna Prameks.

    “Rata-rata per hari jumlah penumpang KRL itu ada sekitar 22.000 orang, dan untuk Prameks itu ada 2.800 orang per hari,” kata dia.

    Selama Lebaran 2025, KCI memprediksi akan terjadi peningkatan penumpang sekitar 6 persen dibandingkan lebaran tahun lalu di wilayah 6 Yogyakarta ini.

    “Tahun lalu itu kita mengangkut sekitar 548.000 orang di masa angkutan lebaran. Di tahun ini kita prediksi mencapai 516.000 lebih atau 516.574 penumpang,” katanya.

    Joni menyebut Stasiun Yogyakarta menjadi yang paling padat selama masa libur, dengan 10 sampai 11 ribu pengguna tiap harinya sehingga masyarakat diimbau untuk naik KA dari stasiun alternatif.

    “Kami mengimbau untuk naik daru stasiun lainnya seperti Stasiun Lempuyangan yang tercatat rata-rata volume pengguna sebanyak 3 ribu setiap harinya,” kata dia.

    Untuk mendukung kelancaran operasional, Joni menambahkan, pihaknya bakal menyiagakan sebanyak 228 petugas keamanan yang terdiri atas 186 petugas pengamanan stasiun dan 42 petugas pengamanan pengawalan kereta atau Walka.

    Selain itu, 15 petugas kesehatan juga akan bersiaga di Stasiun Palur, Solo Jebres, Purwosari, dan Klaten.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025