kab/kota: Klaten

  • Profil Agus Sutomo, Eks Danjen Kopassus yang Jadi Dirut Agrinas Palma

    Profil Agus Sutomo, Eks Danjen Kopassus yang Jadi Dirut Agrinas Palma

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menunjuk Agus Sutomo untuk menjadi Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara (Persero). Lantas, siapakah sosok Agus Sutomo?

    Agrinas Palma Nusantara merupakan hasil transformasi dari perusahaan pelat merah PT Indra Karya (Persero). Dengan adanya transformasi, maka perusahaan juga melakukan perluasan lini bisnis usaha di bidang perkebunan dan konsultansi konstruksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2025.

    Melansir akun Instagram resmi agrinaspalma, Senin (24/3/2025), transformasi Agrinas Palma sejalan dengan arahan pemerintah sesuai pada Asta Cita Presiden Prabowo Subianto pada poin nomor 2 tentang kemandirian energi.

    Berdasarkan informasi pada laman resmi Agrinas Palma Nusantara, Agus Sutomo merupakan Direktur Utama di Agrinas Palma Nusantara.

    Sebelum didapuk sebagai bos di Agrinas Palma, Agus merupakan alumnus Akademi Militer 1984 dari kecabangan infanteri. 

    Pria yang lahir pada 14 April 1960 asal Klaten itu adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI-AD. Perinciannya, menjadi Komandan Paspampres pada 2011–2012, menjadi Danjen Kopassus periode 2012–2014, Pangdam Jaya periode 2014–2015, Komandan Kodiklat TNI AD 2015–2016, dan Komandan Sesko TNI pada 2016–2017.

    Selain itu, dia juga menjabat sebagai Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) sejak 2017–2018. Serta, menjadi Komisaris dan Komisaris Independen di PT Tempo Scan Pacific Tbk. sejak 2024.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan alokasi anggaran senilai Rp8 triliun yang akan disuntikkan melalui penyertaaan moda negara (PMN) kepada Agrinas.

    “Kami menyiapkan dalam APBN below the line sampai Rp 8 triliun. Di dalam APBN itu ada below the line, yaitu pembiayaan untuk investasi,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Untuk diketahui, Agrinas merupakan BUMN yang dibentuk dari transformasi tiga BUMN karya menjadi perusahaan yang bergerak di sektor pangan, perkebunan, dan perikanan.

    Ketiga BUMN tersebut di antaranya Virama Karya berganti nama menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, dan Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara.

    Bendahara Negara itu menjelaskan bahwa alokasi PMN senilai Rp8 triliun untuk Agrinas sudah ada di APBN 2025 sehingga bukan merupakan anggaran baru. Hanya saja, imbuh dia, saat itu belum dialokasi untuk BUMN yang mana.

    “Prosesnya sekarang Agrinas oleh Kementerian BUMN akan membentuk [dan] menyampaikan kepada DPR untuk kemudian proses PMN-nya bisa dilaksanakan,” tandasnya.

  • Pilih Rayakan Lebaran di Kampung Halaman Ketimbang Jakarta, Pemudik: Lebih Nyaman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Maret 2025

    Pilih Rayakan Lebaran di Kampung Halaman Ketimbang Jakarta, Pemudik: Lebih Nyaman Megapolitan 24 Maret 2025

    Pilih Rayakan Lebaran di Kampung Halaman Ketimbang Jakarta, Pemudik: Lebih Nyaman
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah pemudik asal Jakarta mengungkapkan alasan mereka memilih merayakan Hari Raya Idul Fitri atau
    Lebaran
    di kampung halaman ketimbang tempat perantauan.
    Salah seorang pemudik yang hendak menuju Klaten, Jawa Tengah, bernama Sutarmi (58), mengaku lebih nyaman untuk merayakan Lebaran di kampung halamannya.
    “Saya lebih nyaman (Lebaran) di kampung karena anak-anak sudah pada di kampung semua,” kata Sutarmi kepada
    Kompas.com 
    di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).
    Sutarmi mengungkapkan, semua anak dan cucunya sudah menetap di kampung halaman sehingga
    mudik
    menjadi kegiatan yang dilakukannya setiap tahun.
    “Cucu juga sudah tinggal di kampung, jadi ini sudah tradisi,” ungkap dia.
    Hal senada juga disampaikan oleh pemudik lainnya, Siswati (49), yang akan pulang kampung ke Solo, Jawa Tengah.
    Siswati juga mengaku lebih nyaman merayakan Lebaran di kampung karena penuh kehangatan saudara besar.
    ”Karena di Solo masih ada orangtua dan banyak saudara. Kalau di sini, saudara kami juga sudah kembali ke kampung semua,” tutur Siswati kepada
    Kompas.com
    .
    Siswati berujar, pulang kampung ke Solo sudah menjadi tradisi yang dilakukannya setiap menjelang Lebaran.
    “Setiap tahun selalu ke Solo selama Lebaran,” lanjut dia.
    Pemudik lainnya, Wahyu (55) juga mengungkapkan alasannya Lebaran di kampung halaman karena banyak saudara besar.
    “Karena saudara banyak di sana. ‘Yang dituakan’ juga ada di sana dan ada makam orangtua juga,” ungkap Wahyu yang akan mudik ke Yogyakarta.
    Sama seperti dengan Sutarmi dan Siswati, Wahyu juga selalu mudik Ke Yogyakarta setiap menjelang Lebaran untuk merayakan hari kemenangan di kampung halamannya.
    “Saya setiap Lebaran pasti mudik sehingga selalu ke Jogja,” tutur dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Rempah Tradisional yang Bisa Dijadikan Pewarna Alami untuk Kue Lebaran Sehat – Halaman all

    5 Rempah Tradisional yang Bisa Dijadikan Pewarna Alami untuk Kue Lebaran Sehat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lebaran tidak hanya identik dengan sajian utama seperti ketupat, opor, atau rendang. Perayaan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa ini juga kerap dimeriahkan dengan berbagai jenis kue, baik kue kering maupun kue basah.

    Salah satu komponen yang sering digunakan dalam pembuatan kue adalah pewarna. Penggunaannya bertujuan untuk mempercantik tampilan kue agar tampak lebih menarik dan menggugah selera siapa pun yang melihatnya.

    Agar lebih praktis, banyak yang memilih menggunakan pewarna makanan sintetis karena dapat ditemukan dengan mudah di pasaran. Namun, meskipun telah diatur oleh BPOM untuk memastikan keamanannya, pewarna sintetis tetap berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi individu yang lebih sensitif.

    Dilansir dari situs Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, penggunaan pewarna makanan sintetis dapat menimbulkan berbagai efek samping, seperti alergi, gangguan pencernaan, hingga risiko kanker. Hal ini disebabkan oleh proses pembuatannya yang melibatkan bahan kimia, bukan berasal dari bahan alami.

    Demi mencegah hal tersebut, pewarna makanan sintetis dapat diganti dengan bahan alami, seperti rempah-rempah tradisional. Selain lebih aman bagi kesehatan karena berasal dari sumber alami, rempah tradisional dapat memberikan aroma khas serta manfaat tambahan bagi tubuh.

    Berikut beberapa rempah tradisional yang dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam pembuatan kue untuk Lebaran:

    1. Kunyit

    Kunyit yang memiliki nama ilmiah Curcuma longa ini merupakan salah satu rempah yang banyak digunakan sebagai pewarna alami, baik dalam masakan maupun kue. Kandungan kurkumin dalam kunyit menghasilkan warna kuning cerah yang dapat digunakan untuk memberi warna pada kue seperti bolu kukus, nastar, atau kue lapis. 

    Untuk mendapatkan warna alami dari kunyit, rempah ini dapat diparut, diperas airnya, atau direbus hingga mengeluarkan ekstrak warnanya.

    2. Daun Suji

    Daun suji dengan nama ilmiah Dracaena angustifolia, sering digunakan dalam pembuatan kue tradisional, terutama yang memerlukan warna hijau seperti klepon, kue lapis, atau putu ayu. 

    Warna hijau dari daun suji lebih pekat dibandingkan daun pandan, sehingga lebih efektif sebagai pewarna alami. Untuk menggunakannya, daun suji dapat diblender dengan sedikit air, kemudian disaring untuk mendapatkan ekstraknya.

    3. Buah Bit

    Meskipun terlihat seperti buah, namun bit sebenarnya berasal dari keluarga umbi-umbian. Tanaman dengan nama ilmiah Beta vulgaris ini merupakan sumber pewarna alami yang menghasilkan warna merah keunguan. 

    Pewarna dari buah bit sangat cocok digunakan untuk membuat kue red velvet alami atau agar-agar dengan warna menarik. Cara penggunaannya cukup mudah, yaitu dengan memarut buah bit, memeras sarinya, lalu mencampurkannya ke dalam adonan kue.

    4. Bunga Telang

    Clitoria ternatea atau bunga telang dikenal sebagai pewarna alami yang menghasilkan warna biru keunguan. Warna ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai jenis kue, seperti bolu, lapis legit, atau puding. 

    Untuk mendapatkan warna biru alami, bunga telang dapat direndam dalam air panas hingga warna birunya larut, lalu digunakan dalam adonan kue.

    5. Kayu Secang

    Kayu secang atau Caesalpinia sappan merupakan salah satu bahan pewarna alami yang sering digunakan dalam pembuatan minuman tradisional seperti wedang uwuh. Kayu secang menghasilkan warna merah muda yang menarik dan dapat digunakan dalam pembuatan kue. 

    Untuk menggunakannya, kayu secang direbus hingga airnya berubah warna, lalu air rebusan tersebut dicampurkan ke dalam adonan kue.

    Lebaran merupakan momen yang tepat untuk berbagi dan menebarkan kasih sayang kepada sesama. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menyajikan hidangan yang lebih sehat, seperti kue Lebaran yang menggunakan pewarna dengan bahan alami.

    Memanfaatkan pewarna dari rempah alami menjadi pilihan yang lebih baik, tidak hanya mendukung kesehatan, tetapi juga tetap memberikan tampilan yang menarik pada setiap sajian khas perayaan.

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

     

     

     

     

  • Daftar Tarif Tol Trans Jawa Terbaru saat Mudik Lebaran 2025

    Daftar Tarif Tol Trans Jawa Terbaru saat Mudik Lebaran 2025

    Jakarta

    Menjelang Lebaran, banyak masyarakat yang mulai berangkat mudik dengan mengendarai mobil pribadi. Jika kamu berencana mudik naik mobil dan melalui Tol Trans Jawa, sebaiknya ketahui tarif tolnya terlebih dahulu.

    Saat ini, banyak pemudik yang menggunakan Jalan Tol Trans Jawa untuk terhubung ke berbagai kota di Pulau Jawa, mulai dari kota Cirebon, Semarang, hingga Surabaya. Untuk bisa sampai ke kota tujuan, maka detikers harus membayar tol.

    Lantas, berapa tarif tol Trans Jawa saat mudik Lebaran 2025? Simak daftarnya secara lengkap dalam artikel ini.

    Daftar Tarif Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2025

    Berdasarkan informasi resmi dari Jasa Marga, berikut tarif tol Trans Jawa terbaru saat mudik Lebaran 2025 untuk kendaraan golongan I (sedan, jip, pick up/truck kecil, dan bus).

    Tangerang – Merak: Rp 58.000Jakarta – Tangerang: Rp 8.500Jakarta Outer Ring Road: Rp 17.000JORR 2: Kunciran – Cengkareng: Rp 27.000, Kunciran – Serpong: Rp 21.000, Cinere – Serpong: Rp 18.500, Cinere – Jagorawi: Rp 15.000, Cimanggis – Cibitung: Rp 54.000Jakarta – Cikampek: Rp 27.000Cikopo – Palimanan: Rp 132.000Palimanan – Kanci: Rp 13.500Pemalang – Batang: Rp 53.000Kanci – Pejagan: Rp 31.500Pejagan – Pemalang: Rp 66.000Batang – Semarang (Kalikangkung): Rp 111.500Semarang ABC: Rp 5.500Semarang ABC – Solo: Rp 92.000Jogja – Solo: Rp 42.500Solo – Ngawi: Rp 131.000Ngawi- Kertosono: Rp 98.000Kertosono – Mojokerto: Rp 55.000Surabaya – Mojokerto: Rp 43.500Pandaan – Malang: Rp 35.500Surabaya – Gempol: Segmen Dupak – Waru: Rp 6.000, Segmen Waru – Porong: Rp 10.000, dan Segmen Porong – Gempol: Rp 9.500Gempol – Pasuruan (Grati): Rp 46.500Gempol IC – Pandaan: Rp 14.500Pasuruan (Grati) – Gending: Rp 52.000.

    Simak perkiraan akumulasi tarif tol untuk kendaraan golongan I di bawah ini:

    1. Dari Jakarta menuju Cirebon/Semarang/Yogyakarta/Surabaya

    Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Cirebon (via GT Ciperna): Rp 166.000Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Semarang (via GT Kalikangkung): Rp 440.000Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Yogyakarta (via GT Klaten): Rp 575.500Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Surabaya (via GT Warugunung): Rp 859.500

    2. Dari Tangerang menuju Cirebon/Semarang/Yogyakarta/Surabaya

    Tangerang – Cirebon (via GT Ciperna): Rp 191.500Tangerang – Semarang (via GT Kalikangkung): Rp 465.500Tangerang – Yogyakarta (via GT Klaten): Rp 601.000Tangerang – Surabaya (via GT Warugunung): Rp 885.000Ada Diskon Tarif Tol Trans Jawa saat Mudik

    Jasa Marga memberikan diskon tarif tol saat momen mudik Lebaran 2025. Diskon tersebut akan diberlakukan untuk semua golongan kendaraan.

    Corporate Communications Jasa Marga Lisye Oktaviana mengatakan, diskon tarif tol akan berlaku empat hari saat mudik dan empat hari ketika arus balik. Diskon bisa dinikmati mulai tanggal 24-28 Maret pada periode mudik dan tanggal 3-4 dan 8-9 April pada periode balik.

    “Persyaratannya ini untuk perjalanan menerus, jadi karena memang tujuan pemerintah potongan tarif ini adalah untuk mendistribusikan lalu lintas, jadi ini diberikan untuk pengguna jalan tol yang melakukan perjalanan menerus, yang tap in di Gerbang tol Cikatama, di Jakarta Cikampek, dan tap out di Gerbang tol Kalikangkung, Semarang Batang,” kata Lisye dalam jumpa pers di Kantor Jasa Marga, Bekasi, Rabu (19/3/2025).

    Lisye memaparkan, saat arus mudik akan dilakukan diskon tarif tol Trans Jawa yang berlaku mulai pukul 05.00 WIB pada 24-28 Maret. Untuk potongan tarif tol diperkirakan menjadi Rp 352 ribu dari Gerbang Tol Cikampek Utama menuju Kalikangkung untuk kendaraan golongan 1.

    “Semula Rp 440.000 menjadi Rp 352.000 dengan potongan tarif sebesar Rp 88.000,” jelasnnya.

    Lebih lanjut, syarat untuk mendapatkan diskon tarif tol adalah pengguna jalan tol wajib melakukan pembayaran dengan Kartu Uang Elektronik (KUE). Maka dari itu, Lisye menghimbau kepada pemudik agar memiliki sisa saldo yang cukup sebelum melintasi Tol Trans Jawa.

    “Perkiraan kalau dari Jakarta Semarang itu minimal harus disiapkan sekitar Rp 500 ribu, dan ini sudah ada rupiahnya. Dan yang tidak kalah penting adalah gunakan kartu yang sama, kenapa? Karena secara sistem dan secara undang-undang juga, memang harus mendeteksi asal kendaraan, itu dari mana, dan juga tujuannya, itu akan terbaca secara sistem supaya bisa tahu,” pungkas Lisye.

    (ilf/fds)

  • Pulang Healing dari Luar Negeri, Komplotan Maling yang Beraksi di Jogja dan Jateng Ditangkap Polisi – Halaman all

    Pulang Healing dari Luar Negeri, Komplotan Maling yang Beraksi di Jogja dan Jateng Ditangkap Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tim Satreskrim Polres Kulon Progo membekuk komplotan maling yang beraksi di berbagai lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng). 

    Hasil curian para pelaku digunakan untuk liburan foya-foya sampai ke luar negeri.

    Kasatreskrim Polres Kulon Progo, Iptu Andriana Yusuf, menyebutkan ada enam pelaku dalam komplotan pencuri ini. Tetapi, yang berhasil ditangkap berjumlah lima orang.

    “Pelaku yang kami amankan adalah SP (32), S (37), dan AKS (39), sedangkan dua lainnya, yaitu S di Polsek Sentolo dan T, di Polsek Gamping, Sleman karena kasus serupa di sana,” kata Yusuf dalam konferensi pers di Mako Polres Kulon Progo, Jumat (21/3/2025), dilansir TribunJogja.com.

    Terungkapnya aksi komplotan maling ini bermula dari kasus pencurian yang dilaporkan di gudang satu perusahaan di Wates, Kulon Progo, DIY.

    Aksi pencurian diketahui terjadi pada 26 Februari 2025 lalu dan dilaporkan ke Polsek Wates.

    Dalam aksi tersebut, para pelaku diketahui menggasak sebuah brankas berisi uang tunai senilai Rp 162.252.000,00.

    Para pelaku juga mengambil sejumlah peralatan elektronik dari gudang tersebut.

    “Pihak perusahaan yang menjadi sasaran pencurian mengalami kerugian totalnya hingga Rp 185 juta,” sebut Yusuf.

    Satreskrim Polres Kulon Progo kemudian mengambil alih kasus pencurian tersebut dan menanganinya bersama tim dari Polda DIY. 

    Berdasarkan penyelidikan, ditangkaplah salah satu pelaku, yakni SP yang tinggal di Prambanan, Klaten, Jateng.

    Selain menangkap SP di rumahnya, polisi juga berhasil mengamankan satu buah mobil dan peralatan yang digunakan untuk merampok. 

    Healing Pakai Uang Hasil Curian

    Kepada polisi, SP mengaku ia beraksi dengan teman-temannya yang lain, di mana pelaku AKS menjadi otak utama.

    Yusuf mengatakan, polisi lalu mengamankan S dan T di Terminal Jombor, Sleman, lalu AKS dan S di Stasiun Lempuyangan, DIY.

    Mereka ternyata baru saja kembali setelah rekreasi ke Bali.

    “Seluruh pelaku kami periksa dan mereka mengakui bahwa uang dari brankas yang dicuri dibagi-bagi per orang sebesar kurang lebih Rp 40 juta,” ungkap Yusuf.

    Setelah mendapatkan bagiannya masing-masing, tiap pelaku menghabiskan uang tersebut untuk keperluan pribadi hingga menghibur diri.

    Seperti SP yang menggunakan uang hasil curiannya untuk melunasi angsuran mobil dan pinjaman dari bank.

    Sementara S, menghabiskan uangnya untuk judi online, menyewa pekerja seks komersial (PSK) saat di Bali, serta untuk biaya hidup sehari-hari. 

    Lalu, AKS, menggunakan uang untuk liburan hingga ke Malaysia lalu Thailand dan menyewa PSK seharga Rp 25 juta di sana. Selanjutnya, AKS pergi senang-senang lagi ke Bali.

    “Jadi seluruh uang dari brankas yang dicuri pelaku ini sudah habis semua, sedangkan brankas yang sudah kosong dibuang ke Bengawan Solo di Surakarta, Jateng,” beber Yusuf.

    Para pelaku juga mengakui mereka beraksi bukan hanya di Sleman dan Kulon Progo, melainkan juga di Bantul, hingga wilayah Jateng yakni Kebumen dan Purworejo.

    Yusuf mengungkapkan, para pelaku memang bekerja secara berkelompok dan kadang berbagi tim dengan sasaran utamanya adalah gedung perkantoran atau gudang yang tidak dijaga.

    “Aksi tersebut mereka lakukan setidaknya dalam 5 tahun terakhir,” sebut Yusuf.

    Adapun, satu pelaku berinisial A yang belum ditangkap, kini berstatus sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang).

    Para pelaku dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-5e KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun penjara.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polres Kulon Progo Ringkus Komplotan Maling yang Beraksi di DIY dan Jateng

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJogja.com/Alexander Aprita)

  • Update Tarif Tol Trans Jawa Tahun 2025, Ada Perubahan untuk Kendaraan Golongan I

    Update Tarif Tol Trans Jawa Tahun 2025, Ada Perubahan untuk Kendaraan Golongan I

    PIKIRAN RAKYAT – Saat ini momen mudik Lebaran 2025 sudah dimulai, salah satu hal yang harus diperhatikan sebelum mudik adalah tarif tol dari dalam kota ke luar kota.

    Tarif tol harus diketahui, agar masyarakat antisipasi untuk mempersiapkan dana yang diperlukan.

    Tarif tol berlaku untuk kendaraan pribadi dan juga travel yang menggunakan tol dalam perjalanan ke dalam atau keluar kota.

    Sebagai informasi pada tahun 2025, tarif tol Trans Jawa khususnya kendaraan Golongan I telah diperbarui.

    Daftar Rute dan Tarif Tol

    Merak-Tangerang Rp60.500

    Tangerang-Jakarta Rp8.000

    Jagorawi Rp7.500

    Tol Dalam Kota Jakarta Rp11.000

    Jakarta-Cikampek Rp27.000

    Cikopo-Palimanan Rp119.000

    Palimanan-Kanci Rp13.000

    Kanci-Pejagan Rp31.500

    Pejagan-Pemalang Rp66.000

    Pejagan-Batang Rp47.500

    Pemalang-Batang Rp47.500

    Batang-Semarang Rp111.500

    Semarang ABC Rp55.000

    Semarang-Solo Rp92.000

    Solo-Klaten (Yogyakarta) Rp42.500

    Solo-Ngawi Rp125.000

    Ngawi-Kertosono Rp98.000

    Kertosono-Mojokerto Rp54.000

    Mojokerto-Surabaya Rp43.000

    Surabaya-Gempol Rp10.000

    Gempol-Pandaan Rp14.500

    Gempol-Pasuruan Rp28.000

    Pasuruan-Probolinggo Rp40.000

    Porong-Gempol Rp9.000

    Pandaan-Malang Rp33.500

    Jakarta-Surabata Rp883.000

    Jakarta-Malang Rp941.000

    Jakarta Probolinggo Rp961.500

    Bandung-Surabaya Rp890.000

    bandung-Malang Rp938.000

    Merak-Surabaya Rp952.000

    Merak-Malang Rp1.010.000

    Jakarta-Yogyakarta Rp605.500

    Merak-Yogyakarta Rp674.000

    Masyarakat yang melakukan perjalanan menggunakan tol disarankan untuk memeriksa status operasional ruas tol yang akan dilalui.

    Lalu,pastikan masyarakat sudah memiliki saldo e-toll yang cukup untuk mencapai tujuan agar menghindari kendala selama perjalanan.

    Itulah daftar tarif Tol Trans Jawa tahun 2025 yang harus masyarakat tahu dan pantau sebelum melakukan mudik.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tarif Tol Trans Jawa Lengkap dari Merak sampai Jawa Timur

    Tarif Tol Trans Jawa Lengkap dari Merak sampai Jawa Timur

    Jakarta

    Tol Trans Jawa sudah membentang dari ujung barat sampai ke Jawa Timur. Tol Trans Jawa ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini. Diharapkan dengan tersambungnya Tol Trans Jawa, perjalanan mudik akan lebih lancar.

    Namun, menggunakan tol Trans Jawa ada biaya yang harus dikeluarkan. Dikutip dari buku saku Mudikpedia 2025, berikut tarif jalan tol Trans Jawa dari Merak sampai Jawa Timur:

    Tangerang-Merak: Rp 58.000Jakarta-Tangerang: Rp 8.500Jakarta Outer Ring Road (JORR): Rp 17.000Kunciran-Cengkareng: Rp 27.000Kunciran-Serpong: Rp 21.000Cinere-Serpong: Rp 18.500Cinere-Jagorawi: Rp 15.000Cimanggis-Cibitung: Rp 54.000Jakarta Cikampek: Rp 27.000Cikopo-Palimanan: Rp 132.000Palimanan-Kanci: Rp 13.500Kanci-Pejagan: Rp 31.500Pejagan-Pemalang: Rp 66.000Pemalang-Batang: Rp 53.000Batang-Semarang (Kalikangkung): Rp 111.500Semarang ABC: Rp 5.000Semarang ABC-Solo: Rp 92.000Solo-Ngawi: Rp 131.000Ngawi-Kertosono: Rp 98.000Kertosono-Mojokerto: Rp 55.000Mojokerto-Surabaya: Rp 43.500Surabaya Gempol Segmen Dupak-Waru: Rp 6.000Surabaya Gempol Segmen Waru-Porong: Rp 10.000Surabaya Gempol Segmen Porong-Gempol: Rp 9.500Gempol-Pasuruan (Grati): Rp 46.500Gempol IC-Pandaan: Rp 14.500Pandaan-Malang: Rp 35.500Pasuruan (Grati)-Gending: Rp 52.000.

    Sementara itu, berikut perkiraan akumulasi tarif tol untuk kendaraan Golongan I dari Jakarta menuju Cirebon, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya

    Jakarta (via Tol Japek) ke Cirebon (via GT Ciperna): Rp 166.500Jakarta (via Tol Japek) ke Semarang (via GT Kalikangkung): Rp 440.000Jakarta (via Tol Japek) ke Solo/Yogyakarta (via GT Klaten): Rp 575.500Jakarta (via Tol Japek) ke Surabaya (via GT Warugunung): Rp 859.500.

    Pengguna jalan tol diingatkan juga untuk mengisi saldo e-Toll agar. Pastikan saldo e-Toll kamu cukup ya sebelum melakukan perjalanan. Kamu bisa melakukan top up saldo e-Toll di ponsel. Hampir seluruh smartphone yang dijual di pasaran telah memiliki fitur Near Field Communication atau NFC. Hadirnya fitur tersebut dapat memudahkan kamu untuk top up saldo E-Toll.

    Apabila smartphone kamu belum dilengkapi fitur NFC, kamu masih bisa top up saldo E-Toll di minimarket yang tersebar di rest area sepanjang tol. Sebagai pengingat, jangan pernah menggunakan kartu E-Toll yang berbeda saat melintasi jalan tol. Artinya, saat tapping di gerbang tol masuk dan gerbang keluar harus menggunakan kartu E-Toll yang sama.

    (rgr/sfn)

  • Tiap Warga Dapat Rp200 Ribu, Termasuk Bayi Baru Lahir

    Tiap Warga Dapat Rp200 Ribu, Termasuk Bayi Baru Lahir

    PIKIRAN RAKYAT – Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, mencuri perhatian publik dengan tradisi tahunan yang unik: membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada seluruh warganya. Tahun 2025 ini, total dana yang dibagikan mencapai Rp457,8 juta, dengan setiap warga mendapatkan Rp200 ribu, tanpa kecuali. Bahkan, bayi yang baru lahir pun mendapat bagian.

    Sumber Dana dari Pengelolaan Wisata

    Desa Wunut telah berhasil mengelola potensi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Kamulyan. Salah satu sumber pendapatan utama desa ini berasal dari objek wisata Umbul Pelem Water Park.

    Wisata tersebut mulai dirintis sejak tahun 2016 menggunakan dana desa sebesar Rp2,4 miliar dan resmi dibuka pada 2018. Sejak beroperasi, Umbul Pelem Water Park telah mencatat omzet yang mengesankan, mencapai hampir Rp25 miliar.

    Hasil pengelolaan wisata inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk berbagai program kesejahteraan warga, termasuk pembagian Tunjangan Hari Raya (THR).

    Pembagian THR untuk Seluruh Warga

    Tradisi pembagian THR di Desa Wunut sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2025, desa membagikan THR dengan total nilai Rp457,8 juta kepada seluruh warganya.

    Jumlah tersebut didistribusikan kepada 2.289 jiwa yang tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) beralamat di Desa Wunut. Setiap individu, tanpa memandang usia atau status ekonomi, menerima Rp200 ribu, termasuk bayi dan anak-anak.

    Bantuan Rutin untuk Warga Miskin

    Selain THR, hasil pengelolaan Umbul Pelem Water Park juga dialokasikan untuk berbagai bantuan rutin. Warga miskin yang belum menerima bantuan dari pemerintah mendapatkan bantuan berupa beras sebanyak 10 kilogram setiap bulan.

    Di awal tahun, sekitar 200 warga miskin juga menerima bantuan zakat senilai Rp600 ribu per orang. Ini menjadi salah satu bentuk nyata pemanfaatan dana desa yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga kesejahteraan sosial.

    Jaminan Kesehatan dan Santunan

    Desa Wunut juga menjamin kesehatan warganya melalui program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Setiap tahun, desa mengalokasikan dana hampir Rp900 juta untuk membiayai kepesertaan warganya dalam program tersebut.

    Selain itu, bagi warga yang sakit, desa memberikan santunan sebesar Rp500 ribu. Warga yang tidak terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan pun tetap mendapat perhatian. Apabila ada warga yang meninggal dunia, desa memberikan santunan sebesar Rp10 juta sebagai bentuk kepedulian sosial.

    Transparansi dan Keberhasilan Pengelolaan BUMDes

    Keberhasilan Desa Wunut dalam mengelola dana desa dan BUMDes menjadi contoh positif bagi desa-desa lain. Transparansi dalam pengelolaan pendapatan serta pengalokasian dana yang tepat sasaran menjadikan desa ini mampu memberikan manfaat langsung bagi warganya.

    Tidak hanya THR, bantuan sosial, dan program kesehatan, desa juga berencana mengembangkan objek wisata baru. Harapannya, sumber pendapatan desa akan semakin meningkat, sehingga lebih banyak program yang bisa dijalankan demi kesejahteraan warga.

    Antusiasme dan Dampak Positif di Masyarakat

    Pembagian THR di Desa Wunut tidak hanya menjadi sorotan karena jumlahnya yang besar, tetapi juga karena dampak positifnya bagi masyarakat. Setiap tahun, warga dengan antusias mendatangi kantor desa untuk menerima hak mereka.

    Proses pembagian diatur rapi dengan syarat sederhana, yakni membawa Kartu Keluarga dan undangan dari desa. Tradisi ini tidak hanya membantu perekonomian warga menjelang Lebaran, tetapi juga membangun semangat solidaritas dan kebersamaan di tengah masyarakat.

    Dengan pengelolaan yang inovatif dan transparan, Desa Wunut berhasil membuktikan bahwa dana desa bisa dimanfaatkan lebih dari sekadar pembangunan fisik. Desa ini memberikan inspirasi bahwa kesejahteraan warga bisa diwujudkan melalui pemanfaatan potensi lokal secara optimal dan berkelanjutan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tiga Truk dari Jogja Kepergok Akan Buang Sampah di Klaten, DLH Sleman Sebut Bukan Milik Pemkab – Halaman all

    Tiga Truk dari Jogja Kepergok Akan Buang Sampah di Klaten, DLH Sleman Sebut Bukan Milik Pemkab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang menunjukkan tiga truk dari Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kepergok hendak membuang sampah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjadi viral di media sosial.

    Video ini diunggah oleh akun Instagram @merapi_uncover pada Minggu, 16 Maret 2025.

    Tiga truk yang bernomor polisi AB 8851 ZQ, G 1928 CE, dan AB 8595 YK tersebut diberhentikan oleh Camat Kemalang, Kuncoro, bersama petugas Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten, dan kepolisian pada Sabtu, 15 Maret 2025.

    Tindakan ini diambil karena truk-truk tersebut diduga melanggar Perda Klaten Nomor 6 Tahun 2018 yang melarang pembuangan sampah dari luar daerah.

    “Sesuai Perda, seseorang atau badan dilarang memasukkan sampah dari luar wilayah daerah. Kami minta truknya untuk putar balik,” ujar Kuncoro.

    Tetesan air lindi yang mengalir dari bak truk menjadi indikasi bahwa muatan tersebut adalah limbah rumah tangga.

    Camat Kemalang menyatakan bahwa pembuangan sampah dari luar daerah ini bukan kali pertama terjadi.

    Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, menegaskan bahwa ketiga truk tersebut bukan milik Pemkab, melainkan jasa pengangkut sampah swasta yang terdaftar di DLH Sleman.

    “Kami akan memanggil jasa pengangkut sampah swasta tersebut untuk mengingatkan tentang larangan dalam pengelolaan sampah,” ungkapnya.

    Epiphana berharap pembinaan yang akan dilakukan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

    Namun, ia juga mengingatkan bahwa sanksi akan diberikan jika pelanggaran tetap terjadi setelah pembinaan.

    “Kalau setelah itu masih terjadi pelanggaran, ya silakan saja, karena kami sudah melakukan pembinaan,” tegasnya.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mentan Kecewa dengan Kinerja Kepala Bulog Kalsel, Wadirut Bulog: Sudah Digeser – Halaman all

    Mentan Kecewa dengan Kinerja Kepala Bulog Kalsel, Wadirut Bulog: Sudah Digeser – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Wakil Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Marga Taufik memastikan Pemimpin Wilayah Bulog Kalimantan Selatan (Kalsel) telah diganti.

    Pergantian itu menyusul kecewanya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terhadap kinerja Pimpinan Bulog Kanwil Kalsel.  

    Amran kecewa terhadap Pimpinan Bulog Kanwil Kalsel karena dinilai kurang responsif dan sulit dihubungi ketika petani membutuhkan kepastian penyerapan.

    “Sudah segera kami geser,” kata Marga Taufik ketika diwawancara usai acara panen bersama di Desa Sumber, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025).

    Ia mengatakan, posisi Pimpinan Bulog Kanwil Kalsel telah digantikan dari Bulog Kanwil Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo).

    Menurut Marga Taufik, pergeseran pimpinan di wilayah ini juga bagian dari penyegaran.

    “Sudah diganti. Jadi yang kami geser itu ada yang dari Sulawesi Utara, kami geser ke Kalimantan Selatan. Ya, penyegaran,” ujarnya.

    Sebelumnya, Pimpinan Perum Bulog Kanwil Kalimantan Selatan resmi dicopot dari jabatannya, Selasa malam (18/3/2025), setelah pada Selasa pagi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan kecewa atas kinerja Bulog di wilayah itu yang dinilai pasif dalam menyerap gabah petani saat panen raya.

    “Saya kecewa dengan Bulog hari ini. Petani menunggu kepastian harga di sawah, tapi Bulog malah menunggu di gudang. Ini nggak bisa dibiarkan.”

    “Harus ada perbaikan sistem. Kalau ada yang tidak mau bekerja untuk rakyat, lebih baik minggir,” kata Amran saat menghadiri panen raya di Kabupaten Tanah Laut.

    Petani di Tanah Laut mengeluh harus menjual gabah ke tengkulak dengan harga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) pemerintah, hanya Rp5.300 hingga Rp5.600 per kilogram.

    Ini karena Bulog Kalimantan Selatan kurang responsif dan sulit dihubungi ketika petani membutuhkan kepastian penyerapan.

    “Bulog di sini susah sekali dihubungi, mereka juga jarang turun ke lapangan. Padahal sekarang petani lagi panen raya, tapi nggak ada kepastian. Akhirnya, kami terpaksa jual ke tengkulak meskipun harganya jauh di bawah HPP,” keluh seorang petani di Tanah Laut.

    Keluhan serupa juga datang dari petani lain di Tanah Laut dan sekitarnya. Ada petani yang mengaku memiliki 151 karung gabah, tetapi belum ada kepastian kapan Bulog akan membeli gabahnya, sehingga menyimpan gabah di rumahnya.

    Sejumlah petani mengeluhkan Bulog masih memberikan persyaratan yang terlalu ketat, seperti mewajibkan gabah dalam kondisi benar-benar kering, sehingga makin menyulitkan petani.