kab/kota: Klaten

  • Camat: 2 Pelajar Tewas Terseret Ombak di Pantai Klayar Pacitan Malamnya Kamping

    Camat: 2 Pelajar Tewas Terseret Ombak di Pantai Klayar Pacitan Malamnya Kamping

    Pacitan (beritajatim.com) – Tragedi laut kembali terjadi di kawasan wisata Pantai Klayar, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Dua pelajar asal Boyolali, Jawa Tengah, dilaporkan meninggal dunia usai terseret ombak saat bermain di tepi pantai pada Sabtu pagi (12/4/2025).

    Kedua korban diketahui bernama Irvan Arrosyidin (17), warga Dusun Wonokembang, Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk, dan Ahmad Yudhianto (18), warga Dusun Gares, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.

    Sementara satu rekan mereka, Fahrian Putra (17), pelajar asal Klaten, berhasil selamat meski sempat terseret arus.

    Menurut Camat Donorojo, Nasrul Hidayat, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di area pantai depan penginapan Dusun Kendal, Desa Sendang.

    “Korban bersama lima temannya berangkat dari Klaten sehari sebelumnya, lalu bermalam dengan mendirikan tenda di tepi Pantai Klayar. Pagi harinya, mereka bermain di bibir pantai, lalu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret dua orang korban ke tengah laut,” terang Nasrul saat dikonfirmasi.

    Ia mengatakan bahwa kecelakaan laut itu disebabkan kelalaian para korban yang mengabaikan larangan berenang di sepanjang kawasan Pantai Klayar.

    “Pihak pengelola sudah memasang tanda bahaya dan larangan berenang di beberapa titik. Namun, para korban tetap nekat bermain air di bibir pantai yang saat itu ombaknya sedang pasang,” terangnya.

    Ia juga menambahkan bahwa edukasi dan himbauan kepada pengunjung akan terus ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang.

    “Keselamatan pengunjung menjadi prioritas. Kami bersama pihak terkait akan terus mengingatkan dan menegakkan aturan keselamatan di kawasan wisata, termasuk larangan berenang di area pantai yang rawan,” tambahnya.

    Jenazah kedua korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Kalak, Kecamatan Donorojo, untuk proses visum luar oleh tim Inafis Polres Pacitan, sambil menunggu penjemputan oleh pihak keluarga. (end/tri/ted)

  • Gunung Merapi Erupsi, Guguran Lava Capai 1.800 Meter

    Gunung Merapi Erupsi, Guguran Lava Capai 1.800 Meter

    Klaten, Beritasatu.com – Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (12/4/2025) pagi, mengalami guguran lava sebanyak 13 kali mengarah ke barat daya menuju Kali Bebeng dan Krasak dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter.

    Saat ini Gunung Merapi telah masuk pada level siaga tiga. Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau warga yang tinggal di lereng gunung untuk selalu waspada terhadap aktivitas gunung tersebut.

    Warga juga diminta untuk terus memantau aktivitas vulkanik Merapi yang semakin meningkat.

    Sementara itu, Gunung Merapi tampak diselimuti kabut tebal saat erupsi pagi ini.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Anjung Darojati Nuruzzaman mengimbau warga agar kembali melakukan ronda malam.

    “Saat hujan lebat, hindari aktivitas di Sungai Kaliworo atau di sepanjang aliran sungai hulu Merapi,” kata Anjung kepada Beritasatu.com.

    Meski guguran lava sering mengarah ke barat daya, tetapi kata Anjung, kewaspadaan warga di wilayah timur Gunung Merapi harus tetap dijaga.

    “BPBD Klaten terus memantau situasi ini melalui CCTV dan informasi yang diberikan BPPTKG Yogyakarta,” papar Anjung mengenai informasi terkini erupsi Gunung Merapi.

  • Kasus BBM Tercampur Air di Klaten, 12 Kendaraan Mogok, 2 Oknum Dipecat hingga Polisi Tetapkan 1 Tersangka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 April 2025

    Kasus BBM Tercampur Air di Klaten, 12 Kendaraan Mogok, 2 Oknum Dipecat hingga Polisi Tetapkan 1 Tersangka Regional 11 April 2025

    Kasus BBM Tercampur Air di Klaten, 12 Kendaraan Mogok, 2 Oknum Dipecat hingga Polisi Tetapkan 1 Tersangka
    Tim Redaksi
    KLATEN, KOMPAS.com
    – SPBU 44.574.29 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan terkait kasus BBM Pertalite tercampur air.
    Peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/4/2025), setelah ada laporan konsumen atau warga kendaraan mogok setelah mengisi BBM Pertalite diduga tercampur air.
    Ada 12 kendaraan yakni empat mobil dan delapan sepeda motor mogok setelah mengisi BBM tercampur air.
    Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa mengatakan, telah melakukan pengecekan usai adanya laporan warga yang kendaraannya mogok setelah mengisi BBM Partalite diduga tercampur air.
    “Itu kami cek yang pertama di tempat pengisian tersebut atau SPBU memang riil dari keluaran token dari SPBU tersebut terdapat tercampur dengan zat lain dari BBM perlaite tersebut,” kata Taufik kepada wartawan di Klaten, Jawa Tengah, Selasa.
    Pihaknya juga mengatakan mengecek kendaraan mogok yang dibawa ke bengkel. Dari pengecekan itu tangki BBM kendaraan tersebut diduga tercampur air.
    “Kami cek kendaraan yang mogok di bengkel memang di dalam tangkinya juga terdapat campuran yang sama halnya keluar dari token SPBU tersebut,” tambahnya.
    Polisi kemudian menyelidiki dan meminta kepada SPBU tidak menjual BBM Pertalite yang diduga tercampur air.
    Dalam penyelidikan tersebut polisi juga melibatkan Pertamina Patra Niaga.
    Investigasi internal yang dilakukan Pertamina mengungkap adanya pelanggaran operasional yang dilakukan oleh oknum awak mobil tangki (AMT) dan kelalaian petugas SPBU dalam mendistribusikan produk Pertalite ke SPBU tersebut.
    “Dari investigasi, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oleh oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada BBM yang dijual di SPBU,” ujar Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, dalam keterangannya pada Rabu (9/4/2025).
    Oknum AMT yang terlibat dalam pelanggaran ini berinisial MJW dan Y.
    Keduanya telah diberikan sanksi tegas berupa pemecatan setelah terbukti melakukan pelanggaran.
    Selain itu, petugas SPBU yang terlibat juga telah dinonaktifkan.
    Taufiq menambahkan bahwa kedua oknum tersebut telah diserahkan kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut.
    “Kami mendukung proses hukum yang dilakukan Polres,” ungkap Taufiq.
    Berdasarkan pemeriksaan pelaku baru pertama kali melakukan aksinya.
    Pelaku diduga sengaja mengurangi isi tangki BBM dan memasukkan sekitar 4.000 liter air ke dalam tangki berkapasitas 24.000 liter. Adapun aksi tersebut untuk keuntungan pribadi pelaku.
    Polisi telah menetapkan satu tersangka kasus BBM Pertalite tercampur air di SPBU 44.574.29 Trucuk.
    Tersangka merupakan sopir dari awak mobil tangki (AMT) BBM.
    “Saat ini sudah kami tetapkan satu orang tersangka inisial M dan kami tahan di Rutan Mapolres,” kata Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, Kamis (10/4/2025).
    Pihaknya masih mendalami beberapa orang terkait kasus BBM tercampur air tersebut.
    “Mohon doanya cepat tuntas semuanya,” kata dia.
    Polisi juga masih mendalami motif pelaku sengaja mengganti BBM tersebut dengan air.
    “Ini masih kami dalami terkait motifnya. Intinya dia menuangkan BBM tersebut di suatu tempat dan digantikan dengan air,” ungkap Taufik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertalite di SPBU Trucuk Klaten Dioplos Air, Pertamina Patra Niaga: Oknum sudah Diserahkan ke Polisi

    Pertalite di SPBU Trucuk Klaten Dioplos Air, Pertamina Patra Niaga: Oknum sudah Diserahkan ke Polisi

    TRIBUNJATENG.COM, KLATEN – Geger kasus pertalite oplosan di SPBU Trucuk Klaten akhirnya menemukan titik terang.

    Dimana sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.

    Kemudian diketahui kalau itu akibat pertalite yang bercampur air.

    Pertamina Patra Niaga memastikan, Pertalite yang bercampur air di SPBU Trucuk Klaten itu karena sengaja dioplos.

    Terungkap sosok yang mengoplos adalah awak mobil tangki (AMT).

    Oknum AMT berinisial MWJ itu kini sudah dipecat.

    Tak hanya itu, Taufiq Kurniawan, Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah juga sudah menyerahkan oknum AMT itu ke Polres Klaten.

    Tak hanya MWJ, oknum AMT lainnya berinisial Y juga terancam dipecat.

    Hanya saja, pemecatan itu menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Klaten.

    “Hasil investigasi, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada SPBU,” jelas Taufiq, Rabu (9/4/2025).

    Selain itu, pihaknya juga membekukan  SPBU 44.574.29 Trucuk Klaten.

    Pembekuan ini dilakukan hingga batas  waktu yang tidak ditentukan hingga proses investigasi secara menyeluruh selesai.

    “Menonaktifkan oknum petugas SPBU yang terlibat,” ujarnnya.

    Pertamina Patra Niaga menyerahkan oknum AMT dan oknum petugas SPBU kepada Polres Klaten.

    “Kami  mendukung proses hukum yang dilakukan Polres Klaten,” pungkasnya.

    Pernyataan Resmi

    Berikut pernyataan lengkap Taufiq Kurniawan selaku Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah

    “Bersama ini kami sampaikan keterangan update dari Pertamina Patra Niaga perihal case SPBU Trucuk, sebagai berikut :

    1. Pasca laporan konsumen terkait kualitas BBM di SPBU 44.574.29 Trucuk Klaten, Pertamina Patra Niaga  segera melakukan investigasi internal pada pihak SPBU dan oknum awak mobil tangki (AMT) yang melakukan distribusi produk Pertalite ke SPBU tersebut

    2. Dari investigasi tersebut, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada SPBU 

    3. Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi tegas berupa :

    – Pemecatan terhadap Oknum AMT Berinisial MJW yang terbukti melakukan pelanggaran, dan AMT berinisal Y menunggu proses hukum lebih lanjut

    – Pemberhentian operasional (pembekuan) SPBU 44.574.29 Trucuk Klaten sampai batas waktu yang tidak ditentukan hingga proses investigasi secara menyeluruh selesai.

    – ⁠Menonaktifkan oknum petugas SPBU yang terlibat

    4. Selanjutnya, Pertamina Patra Niaga menyerahkan oknum AMT dan oknum petugas SPBU kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut dan mendukung proses hukum yang dilakukan Polres.

    6. Adapun SPBU 4457429 Trucuk Klaten juga telah bertanggungjawab menyelesaikan aduan kepada 12 kendaraan (4 R4 dan 8 R2) yang dikeluhkan oleh konsumen terkait kasus tersebut berupa perbaikan kendaraan di bengkel dan isi ulang kendaraannya dengan BBM Pertamax pada 8 April 2025 pagi hari.” (*)

    Sebagian artiket tayang di  TribunSolo.com

  • Tebar Kebaikan, AdMedika Salurkan Santunan ke 4 Yayasan Anak Yatim di 3 Kota – Page 3

    Tebar Kebaikan, AdMedika Salurkan Santunan ke 4 Yayasan Anak Yatim di 3 Kota – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Selama bulan Ramadan 2025 lalu, AdMedika yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Rohis AdMedika mengadakan acara “Semarak Ramadan 2025”. Acara pertama berlangsung di Telkom STO Gambir, Jakarta pada Jumat, (21/3/2025) dan turut hadir oleh CEO AdMedika Dian Prambini, serta jajaran direksi AdMedika lainnya.

    Kegiatan ini diawali dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Farhan Mauludi dengan tema “Mulia dengan Berbagi”. Tausiyah ini mengajak seluruh peserta untuk meningkatkan kepedulian sosial dan semangat berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

    Salah satu nilai utama dalam bulan suci ini adalah kepedulian sosial yang diwujudkan melalui berbagai bentuk kebaikan, termasuk memberikan santunan kepada mereka yang membutuhkan. Semangat berbagi ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan rasa syukur dan kebersamaan.

    Sebagai bentuk nyata kepedulian, AdMedika menyalurkan santunan kepada anak yatim yang tersebar di empat yayasan, meliputi Yayasan Yatim Piatu Rasulullah SAW (Putra & Putri), Gambir, Jakarta Pusat; Pondok Yatim & Dhuafa Petojo (Yayasan Amal Sholeh Sejahtera), Gambir, Jakarta Pusat; Pesantren Yatim ADHSA Gringsing, Sukoharjo, Jawa Tengah; dan Panti Asuhan Al Munir Pantisari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

    Selain santunan dari perusahaan, karyawan AdMedika juga turut berpartisipasi dalam penggalangan dana. Donasi yang terkumpul dari karyawan akan disalurkan ke Pondok Pesantren Attaqwa Cibungur Elbarkah, yang berlokasi di Sukajadi, Sumedang. Penyaluran donasi ini direncanakan pada tanggal 24 April 2025.

    Melalui kegiatan ini, AdMedika berharap dapat memberikan keberkahan Ramadan dan semakin mempererat tali silaturahmi dengan sesama. Semangat berbagi dan kepedulian sosial ini diharapkan terus menginspirasi seluruh karyawan dan masyarakat luas untuk berbuat kebaikan.

     

    (*)

  • SPBU Trucuk Klaten Ditutup Sementara, 2 Oknum Diserahkan ke Polisi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 April 2025

    SPBU Trucuk Klaten Ditutup Sementara, 2 Oknum Diserahkan ke Polisi Regional 9 April 2025

    SPBU Trucuk Klaten Ditutup Sementara, 2 Oknum Diserahkan ke Polisi
    Tim Redaksi
    KLATEN, KOMPAS.com –

    Pertamina
    Patra Niaga menemukan pelanggaran prosedur terkait kasus tercampurnya air dengan BBM Pertalite di SPBU 44.574.29 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah.
    Investigasi internal yang dilakukan Pertamina mengungkap adanya pelanggaran operasional yang dilakukan oleh oknum awak mobil tangki (AMT) dan kelalaian petugas SPBU dalam mendistribusikan produk Pertalite ke SPBU tersebut.
    “Dari investigasi, didapati adanya pelanggaran prosedur operasional yang dilakukan secara sengaja oleh oknum AMT dan kelalaian oknum petugas SPBU yang mengakibatkan adanya kandungan air pada BBM yang dijual di SPBU,” ujar Taufiq Kurniawan, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, dalam keterangannya pada Rabu (9/4/2025).
    Oknum AMT yang terlibat dalam pelanggaran ini berinisial MJW dan Y.
    Keduanya telah diberikan sanksi tegas berupa pemecatan setelah terbukti melakukan pelanggaran. Selain itu, petugas SPBU yang terlibat juga telah dinonaktifkan.
    Taufiq menambahkan bahwa kedua oknum tersebut telah diserahkan kepada Polres Klaten untuk proses hukum lebih lanjut.
    “Kami mendukung proses hukum yang dilakukan Polres,” ungkap Taufiq.
    Sebagai langkah tindak lanjut, Pertamina juga memutuskan untuk menghentikan sementara operasional SPBU 44.574.29 Trucuk hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sampai proses investigasi menyeluruh selesai dilakukan.
    Kasus tercampurnya air dengan BBM Pertalite di SPBU tersebut telah mengakibatkan empat pengendara mobil dan delapan pengendara sepeda motor mogok, yang menjadi dampak langsung dari kelalaian tersebut.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Selama Ramadan, AdMedika Gelar Semarak Ramadan 2025 Tebar Kebaikan dengan Santunan Yatim

    Selama Ramadan, AdMedika Gelar Semarak Ramadan 2025 Tebar Kebaikan dengan Santunan Yatim

    JABAR EKSPRES – Bulan Ramadan merupakan momen istimewa yang penuh dengan keberkahan, di mana umat muslim memiliki kesempatan untuk meningkatkan ibadah dan berbagi dengan sesama.

    Untuk turut memaknai bulan yang suci ini, AdMedika yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Rohis AdMedika mengadakan acara “Semarak Ramadan 2025” yang berlangsung pada Jumat, (21/3) di Telkom STO Gambir, Jakarta. Turut hadir oleh CEO AdMedika Dian Prambini, serta jajaran direksi AdMedika lainnya.

    Salah satu nilai utama dalam bulan suci ini adalah kepedulian sosial yang diwujudkan melalui berbagai bentuk kebaikan, termasuk memberikan santunan kepada mereka yang membutuhkan.

    Semangat berbagi ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan rasa syukur dan kebersamaan.

    Kegiatan ini diawali dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Farhan Mauludi dengan tema “Mulia dengan Berbagi”.

    Tausiyah ini mengajak seluruh peserta untuk meningkatkan kepedulian sosial dan semangat berbagi kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

    Sebagai bentuk nyata kepedulian, AdMedika menyalurkan santunan kepada anak yatim yang tersebar di empat yayasan, meliputi Yayasan Yatim Piatu Rasulullah SAW (Putra & Putri), Gambir, Jakarta Pusat; Pondok Yatim & Dhuafa Petojo (Yayasan Amal Sholeh Sejahtera), Gambir, Jakarta Pusat; Pesantren Yatim ADHSA Gringsing, Sukoharjo, Jawa Tengah; dan Panti Asuhan Al Munir Pantisari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

    Selain santunan dari perusahaan, karyawan AdMedika juga turut berpartisipasi dalam penggalangan dana.

    Donasi yang terkumpul dari karyawan akan disalurkan ke Pondok Pesantren Attaqwa Cibungur Elbarkah, yang berlokasi di Sukajadi, Sumedang. Penyaluran donasi ini direncanakan pada tanggal 24 April 2025.

    Melalui kegiatan ini, AdMedika berharap dapat memberikan keberkahan Ramadan dan semakin mempererat tali silaturahmi dengan sesama.

    Semangat berbagi dan kepedulian sosial ini diharapkan terus menginspirasi seluruh karyawan dan masyarakat luas untuk berbuat kebaikan.

  • Pertalite Bercampur Air Bikin Motor dan Mobil Mogok di Klaten, SPBU Ganti Rugi

    Pertalite Bercampur Air Bikin Motor dan Mobil Mogok di Klaten, SPBU Ganti Rugi

    Jakarta

    Terjadi lagi kasus mobil dan motor mogok gara-gara isi Pertalite bercampur air di SPBU Pertamina. Kejadian ini dialami sejumlah pengendara mobil dan motor yang mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU 44.574.29 Desa Wonosari, Kecamatan Trucuk, Klaten. Pihak SPBU pun bertanggung jawab dan akan mengganti kerugian.

    Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan memberikan penjelasan terkait kasus mobil dan motor mogok sebab Pertalite bercampur air. Taufiq membenarkan kasus tersebut.

    “Penjelasan sehubungan dengan informasi yang beredar di media sosial terkait konsumen yang menemukan kandungan air pada produk Pertalite setelah mengisi di satu SPBU di Kabupaten Klaten,” terang Taufiq dikutip dari detikJateng.

    Taufiq mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/4/2025) pukul 01.33 WIB. Ada belasan kendaraan yang mengalami masalah setelah mengisi Pertalite di SPBU tersebut.

    “Konsumen yang mengalami kejadian tersebut di antaranya 4 pengendara mobil dan 8 pengendara sepeda motor yang melaporkan kejadian serupa ke SPBU dimaksud,” bilang Taufiq.

    Pihak SPBU, lanjutnya, merespons keluhan tersebut dan bertanggungjawab memberikan ganti rugi kepada setiap konsumen. Ganti rugi itu yakni, memberikan biaya perbaikan dan mengisi ulang BBM pada setiap kendaraan.

    Pihak Pertamina kini tengah berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk menyelidiki penyebab kejadian ini. Sementara itu, penyaluran BBM di SPBU tersebut dihentikan untuk sementara.

    “Untuk sementara penyaluran BBM di SPBU tersebut dihentikan untuk dilakukan pembersihan secara menyeluruh. Pertamina juga berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk melakukan investigasi dan pengecekan produk hingga nanti dinyatakan aman untuk disalurkan kembali,” kata Taufiq.

    Pertamina Patra Niaga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini. Pihaknya menyebut pengecekan rutin dilakukan di setiap SPBU.

    “Adapun pengecekan terakhir di SPBU tersebut dilakukan pada 7 April 2025 pukul 8.04 WIB pagi dan didapati hasil yang aman sesuai standar kualitas spesifikasi setiap produk BBM,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, sejumlah kendaraan mengalami macet setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Trucuk, Klaten. Mesin kendaraan tersebut macet diduga karena Pertalite tercampur dengan zat lain.

    “Betul ada laporan tadi pagi beberapa kendaraan macet setelah mengisi di SPBU tersebut. BBM Pertalite diduga tercampur dengan zat lain,” jelas Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa kepada detikJateng, Selasa (8/4/2025) siang.

    Dijelaskan Taufik, setelah ada laporan pihaknya mengamankan sampel barang bukti BBM. Untuk sementara operasional SPBU juga diminta buat dihentikan. “Kami minta untuk sementara dihentikan. Penyelidikan sedang kami lakukan untuk menelusuri kejadian tersebut,” kata Taufik.

    (lua/din)

  • Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Isi BBM, SPBU di Klaten Ditutup

    Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Isi BBM, SPBU di Klaten Ditutup

    Jakarta: Viral di media sosial sejumlah kendaraan mengalami mogok, mesin mati, hingga tak bisa dihidupkan kembali usai mengisi BBM jenis pertalite di SPBU 44.574.29 Wonosari, Trucuk, Klaten. 

    “Kejadian tersebut menimpa setidaknya empat mobil dan tujuh sepeda motor lainnya. Dengan adanya informasi kejadian tersebut, Sat Reskrim Polres Klaten bersama Polsek Trucuk melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait laporan kejadian tersebut,” ujar Kasatreskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa, di Klaten, Selasa, 8 April 2025.
    SPBU ditutup dan dipasang garis polisi

    Karena insiden ini, Polres Klaten menutup SPBU tersebut menyusul keluhan masyarakat terkait banyaknya kendaraan mogok usai mengisi BBM jenis pertalite. 

    SPBU ditutup sementara mulai Selasa, 8 April 2025 hingga batas waktu tidak ditentukan. Saat ini, petugas telah memasang garis polisi di SPBU tersebut. 
     

     

    BBM tercampur zat lain

    Polres Klaten tengah menyelidiki BBM di SPBU tersebut menyabut adanya campuran zat lain, terutama untuk jenis pertalite.

    Namun pihak kepolisian tidak menjelaskan zat apa yang terkandung di BBM pertalite. Sebelumnya BBM di SPBU tersebut disebut tercampur air. 

    “Kami cek secara riil memang BBM dari SPBU tersebut terdapat campuran zat lain. Kemudian kendaraan yang mogok di dalam tangkinya terdapat campuran sama halnya yang keluar dari noken SPBU tersebut,” beber Taufik.

    “Untuk melindungi konsumen dan masyarakat, kami lakukan penutupan agar tidak melakukan penjualan stok BBM yang telah tercampur tersebut. Dan kami lakulan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Jakarta: Viral di media sosial sejumlah kendaraan mengalami mogok, mesin mati, hingga tak bisa dihidupkan kembali usai mengisi BBM jenis pertalite di SPBU 44.574.29 Wonosari, Trucuk, Klaten. 
     
    “Kejadian tersebut menimpa setidaknya empat mobil dan tujuh sepeda motor lainnya. Dengan adanya informasi kejadian tersebut, Sat Reskrim Polres Klaten bersama Polsek Trucuk melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait laporan kejadian tersebut,” ujar Kasatreskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa, di Klaten, Selasa, 8 April 2025.

    SPBU ditutup dan dipasang garis polisi

    Karena insiden ini, Polres Klaten menutup SPBU tersebut menyusul keluhan masyarakat terkait banyaknya kendaraan mogok usai mengisi BBM jenis pertalite. 
     
    SPBU ditutup sementara mulai Selasa, 8 April 2025 hingga batas waktu tidak ditentukan. Saat ini, petugas telah memasang garis polisi di SPBU tersebut. 
     

     

    BBM tercampur zat lain

    Polres Klaten tengah menyelidiki BBM di SPBU tersebut menyabut adanya campuran zat lain, terutama untuk jenis pertalite.

    Namun pihak kepolisian tidak menjelaskan zat apa yang terkandung di BBM pertalite. Sebelumnya BBM di SPBU tersebut disebut tercampur air. 
     
    “Kami cek secara riil memang BBM dari SPBU tersebut terdapat campuran zat lain. Kemudian kendaraan yang mogok di dalam tangkinya terdapat campuran sama halnya yang keluar dari noken SPBU tersebut,” beber Taufik.
     
    “Untuk melindungi konsumen dan masyarakat, kami lakukan penutupan agar tidak melakukan penjualan stok BBM yang telah tercampur tersebut. Dan kami lakulan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Bikin Motor Mogok setelah Isi BBM, SPBU di Klaten Dipasangi Garis Polisi, Pengelola Angkat Bicara – Halaman all

    Bikin Motor Mogok setelah Isi BBM, SPBU di Klaten Dipasangi Garis Polisi, Pengelola Angkat Bicara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah kendaraan bermotor mogok setelah diisi dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU 44.574.29 Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (8/4/2025).

    Insiden itu diduga karena BBM jenis Pertalite yang berada di SPBU itu tercampur dengan zat lain.

    Para korban mengaku mengalami mogok kendaraan setelah melaju beberapa ratus meter meninggalkan SPBU.

    Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo melalui Kasi Humas Polres Klaten, AKP Nyoto.

    “Pada Selasa (8/4/2025) sekira pukul 01.00 WIB, beberapa pengendara melakukan pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU Trucuk. Tetapi selang beberapa ratus meter meninggalkan SPBU, kendaraan tersebut mengalami mogok atau macet,” jelasnya, Selasa (8/4/2025). 

    Dikatakan kendaraan mogok karena mesinnya mati dan tidak mau hidup kembali. 

    Sehingga para pengendara terpaksa mencari bengkel yang masih buka pada tengah malam itu. 

    “Kejadian serupa dialami beberapa pengendara, yakni empat mobil dan tujuh sepeda motor,” pungkasnya.

    Menyusul adanya keluhan masyarakat terkait hal itu, SPBU Trucuk pun ditutup sementara.

    Pihak kepolisian pun kini tengah melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait kejadian tersebut. 

    Pantauan TribunJogja.com, tampak garis polisi warna kuning terpasang di dispenser pengisian BBM SPBU Trucuk.

    Pagar rantai juga terpasang di jalan masuk SPBU yang menandakan tempat pengisian BBM tersebut ditutup. 

    Siang itu, sejumlah warga yang ingin mengisi bensin di SPBU Trucuk terlihat kecele.

    Mereka terpaksa putar balik karena pelayanan SPBU Trucuk tutup sementara. 

    Seorang warga, Hariatmoko (50), mengaku kaget ada banyak polisi yang datang ke SPBU Trucuk siang itu.

    “Saya hampir setiap hari beli di sini, paling Rp15 ribu dan biasanya sehari habis karena untuk perjalanan,” katanya. 

    Hariatmoko mengungkapkan selama membeli Pertalite di SPBU Trucuk tidak mengalami kendala apapun di kendaraannya.

    Namun, ia menyebut sempat merasa mesin kendaraannya sedikit tersendat-sendat setelah membeli bensin Pertalite di SPBU Trucuk pada Senin (7/4/2025). 

    “Kemarin ini terakhir saya isi bensin terus sepeda motornya agak tersendat sedikit. Tapi saya tidak tahu kenapa, jadinya tetap dipakai saja dan belum sempat cek ke bengkel,” ujar dia.

    Warga lainnya, Hartono (51) menuturkan bahwa kendaraannya sempat mengalami kendala setelah mengisi bensin di SPBU Trucuk. 

    Dia mengatakan, sepeda motornya sempat mengalami brebet atau tersendat sekitar setengah bulan lalu. 

    “Itu saya langsung bawa ke bengkel, katanya kecampur kotoran dari tangki tapi belum saya serviskan tangkinya. Jadi walau diisi Pertalite atau Pertamax tetap agak brebet-brebet,” tuturnya.

    Mengenai kejadian tersebut, AKP Nyoto menyebut jajaran Satreskrim Polres Klaten bersama Polsek Trucuk mulai melakukan penyelidikan dan pendalaman.

    Pihak kepolisian juga telah membawa sampel BBM untuk penyelidikan lebih lanjut. 

    “Saat ini dispenser pengisian BBM di SPBU Trucuk sudah dipasang police line, guna menghindari adanya korban lain dan bagian dari proses penyelidikan,” tandasnya.

    SPBU angkat bicara

    Menanggapi peristiwa ini, perwakilan SPBU Trucuk, Galih Adianjaya turut angkat bicara.

    Dia tidak menampik bahwa ada banyak keluhan masyarakat khususnya pengendara yang kendaraannya mogok usai mengisi bensin di SPBU Trucuk.

    Galih mengaku, insiden ini baru pertama kali terjadi sejak SPBU tersebut beroperasi.

    Kendati demikian, pihak SPBU dan Polres Klaten saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab kejadian itu.

    “Saya mau menyampaikan, tapi ini bukan klarifikasi nggih. Namun, saya hanya memberikan keterangan seputar yang terjadi di SPBU Trucuk. Nah, yang terjadi dan sekarang ramai adalah tercampurnya BBM dengan air. Kebetulan itu terjadi baru pertama kali di tempat kami dan selama ini SPBU kami aman-aman saja,” ujar Galih kepada awak media pada Selasa.

    Saat ditanya terkait jumlah kendaraan yang mogok akibat kejadian itu, Galih mengaku belum bisa menyampaikan lebih lanjut. 

    Meski begitu, pihaknya mengaku telah memberikan pertanggungjawaban dengan membiayai perawatan kendaraan yang mogok untuk diperbaiki di bengkel. 

    “Ya kami serviskan kendaraan yang tadi terkendala itu,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kendaraan Mogok setelah Isi BBM Pertalite Diduga Tercampur Air, Perwakilan SPBU Trucuk Buka Suara

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJogja.com/Dewi Rukmini)