kab/kota: Kepulauan Seribu

  • Pemkot Jakut siaga hadapi potensi banjir rob di pesisir utara Jakarta

    Pemkot Jakut siaga hadapi potensi banjir rob di pesisir utara Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara (Jakut) bersiaga menghadapi potensi banjir rob atau banjir pesisir di kawasan pesisir utara yang diprediksi terjadi pada 4 hingga 5 Desember 2025.

    “Berdasarkan laporan Time Forecast, puncak pasang diperkirakan berlangsung pada 5 Desember 2025, dengan estimasi ketinggian muka air di kawasan Pasar Ikan mencapai sekitar +260 mPP,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, dalam kondisi tersebut, sejumlah wilayah hampir dipastikan terdampak banjir rob, yaitu Kamal, Muara Angke, Baywalk Pluit, Sunda Kelapa, RE Martadinata, dan Blencong Marunda.

    Meski demikian, kata dia, kawasan Baywalk Pluit diperkirakan lebih aman dari ancaman banjir rob karena pembangunan tanggul mitigasi di kawasan itu sudah rampung.

    Dia menuturkan fenomena pasang diprediksi mulai terjadi sekitar pukul 09.00 WIB dan akan surut lebih cepat karena durasinya yang pendek.

    “Kami meminta seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) menyiapkan langkah antisipasi dan mitigasi sebaik-baiknya,” ujar Ika.

    Pemkot Jakarta Utara juga mengimbau masyarakat di kawasan pesisir untuk tetap waspada dan rutin memantau informasi resmi mengenai pasang laut, mengamankan barang-barang yang berada di area rendah, menghindari aktivitas di daerah pesisir saat puncak pasang, serta segera melaporkan jika terjadi genangan melalui kanal layanan pemerintah.

    “Kami memastikan seluruh perangkat wilayah, operator pompa, hingga tim satgas siap bekerja 24 jam untuk menjaga keselamatan warga dan menekan dampak rob semaksimal mungkin,” tutur Ika.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini banjir rob yang diprediksi terjadi pada 1 hingga 8 Desember 2025 akibat fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fenomena Fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon) sehingga berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau banjir rob di sejumlah wilayah pesisir utara Jakarta.

    Banjir rob itu diprediksi puncaknya pasang maksimum pada pukul 07.00 hingga 13.00 WIB di sejumlah wilayah, antara lain Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok, dan Kepulauan Seribu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Selasa siang, banjir rob rendam Jalan RE Martadinata Jakarta Utara

    Selasa siang, banjir rob rendam Jalan RE Martadinata Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Banjir rob atau banjir pesisir sempat merendam Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa Siang.

    “Banjir rob sempat terjadi jalan tersebut setinggi lima sentimeter (cm) dari pukul 10.05 WIB dan air langsung surut sekitar pukul 12.00 WIB,” kata Kasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Utara Vitus Dwi Indarto di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan petugas BPBD Jakarta Utara dan petugas Suku Dinas SDA Jakarta Utara serta personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Papanggo langsung bekerja sama untuk melakukan penanganan banjir.

    “Lalu lintas di kawasan tersebut berjalan lancar meski ada genangan air,” kata dia.

    Ia mengatakan seluruh petugas BPBD melakukan pemantauan di sejumlah lokasi yang rawan terdampak banjir rob setelah adanya peringatan dini banjir rob oleh BMKG pada 1-8 Desember 2025.

    “Kami memastikan seluruh personel melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan jika terjadi banjir,” kata dia.

    Sementara itu status tinggi muka air (TMA) Pasar Ikan sekitar pukul 09.30 WIB dengan ketinggian 241 cm (siaga dua)

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini banjir rob yang diprediksi terjadi pada 1 Desember hingga 8 Desember 2025 akibat fenomena pasang maksimum air laut.

    Hal itu bersamaan dengan fenomena fase bulan purnama dan perigee (Supermoon) yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau banjir rob di pesisir utara Jakarta.

    Banjir rob ini diprediksi puncaknya pasang maksimum pada pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB di sejumlah wilayah mulai dari Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, dan Kamal.

    Kemudian kawasan Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok dan Kepulauan Seribu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Kepulauan Seribu tingkatkan keterampilan personel

    Polres Kepulauan Seribu tingkatkan keterampilan personel

    Jakarta (ANTARA) – Polres Kepulauan Seribu berupaya meningkatkan keterampilan personel melalui pelatihan “public speaking” untuk memperkuat pelayanan kepada masyarakat dengan profesional

    “Peningkatan kualitas komunikasi anggota sangat penting di era keterbukaan informasi. Ini juga dalam meningkatkan pelayanan yang humanis kepada masyarakat,” kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Argadija Putra saat membuka pelatihan di Jakarta, Selasa.

    Ia menegaskan bahwa setiap personel harus mampu menyampaikan pesan secara jelas, meyakinkan, dan tetap humanis.

    “Anggota Polri tidak hanya dituntut profesional dalam tugas operasional, tetapi juga harus mampu berkomunikasi dengan baik.

    Menurut dia, pelatihan “public speaking” yang kuat akan membantu personel membangun kepercayaan publik dan menyampaikan edukasi kamtibmas secara lebih efektif.

    Dia berharap pelatihan ini menjadi modal bagi para peserta untuk meningkatkan kompetensi dan menerapkan dalam setiap kegiatan pelayanan maupun kegiatan kewilayahan.

    Sementara itu, instruktur pelatihan Lania Octorra menekankan bahwa kemampuan berbicara di depan publik merupakan keterampilan strategis bagi anggota Polri.

    Menurut dia, hal itu sangat dibutuhkan terutama dalam memberikan pelayanan, menyampaikan informasi, hingga berinteraksi dengan masyarakat.

    Pelatihan “Public Speaking” ini diikuti oleh seluruh pejabat utama Polres Kepulauan Seribu, para Pamapta, KSPKT, Operator 110, Kapolsubsektor, personel Binmas, serta Bhabinkamtibmas.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sebagian wilayah Jakarta diprakirakan akan hujan pada Selasa

    Sebagian wilayah Jakarta diprakirakan akan hujan pada Selasa

    BMKG memprakirakan sebagian wilayah di Jakarta akan hujan dengan intensitas ringan pada Selasa sore.

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah di Jakarta akan hujan dengan intensitas ringan pada Selasa sore.

    Menurut informasi BMKG di akun Instagram dikutip di Jakarta, Selasa, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan akan berawan tebal pada pukul 07.00 hingga 10.00 WIB dan berawan pada 13.00 WIB.

    Hujan akan mulai turun di wilayah ini pada sore pukul 16.00 hingga malam hari pukul 22.00 WIB.

    Sementara itu, di Jakarta Pusat, cuaca diprakirakan akan berawan tebal pada pukul 07.00 hingga 10.00 WIB dan berawan pada 13.00 hingga 16.00 WIB.

    Hujan akan mulai turun di Jakarta Pusat pada 19.00 WIB dan diprakirakan reda pada 22.00 WIB.

    Di Jakarta Timur, cuaca diprakirakan akan berawan tebal pada pukul 07.00 WIB. Hujan akan mulai mengguyur wilayah ini pada 10.00 hingga 22.00 WIB.

    Lalu, di Jakarta Utara akan berawan tebal pada pukul 07.00 WIB dan mulai turun hujan pada 10.00 WIB. Cuaca akan kembali berawan tebal pada 13.00 hingga 19.00 WIB. Kemudian 22.00 WIB, wilayah ini diprakirakan akan hujan petir.

    Terakhir di Kepulauan Seribu, hujan petir diprakirakan sudah turun sejak pagi hari. Pada siang dan sore hari, hujan diprakirakan mereda dan cuaca di wilayah ini mulai berawan tebal. Namun, hujan petir mulai kembali turun di kawasan ini pada malam hari.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pegadaian berkomitmen jadi agen perubahan jaga kelestarian lingkungan

    Pegadaian berkomitmen jadi agen perubahan jaga kelestarian lingkungan

    Jakarta (ANTARA) – Pegadaian menegaskan komitmennya untuk tidak hanya memberikan layanan keuangan kepada masyarakat, tetapi juga menjadi agen perubahan untuk menjaga kelestarian lingkungan, khususnya menjaga ekosistem laut.

    Kepala Departemen Business Support Pegadaian Kantor Wilayah VIII Jakarta 1 Indra Arifianto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, mengatakan keberlanjutan lingkungan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari strategi jangka panjang perusahaan.

    “Pegadaian berkomitmen menjadi agen perubahan yang tidak hanya memberikan layanan keuangan kepada masyarakat, tetapi juga aktif menjaga kelestarian alam,” kata Indra.

    Dia pun mengajak masyarakat untuk berkolaborasi menjaga kelestarian laut sebagai habitat penting bagi ekosistem dan sumber kehidupan masyarakat pesisir.

    Pada peringatan World Habitat Day 2025 yang digelar di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Sabtu (22/11), perusahaannya juga fokus pada keberlanjutan laut dan habitat pesisir.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan laut Indonesia tetap menjadi habitat yang sehat, produktif, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujar Indra.

    Tema yang diusung dalam World Habitat Day 2025, yakni “Hijaukan Lingkungan MengEmaskan Masa Depan bersama Pegadaian”. Kegiatan ini diharapkan menjadi bagian dari implementasi prinsip Environmental, Sustainability and Governance (ESG) Pegadaian, khususnya dalam aspek lingkungan.

    Menurut Indra, sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kekayaan laut yang luar biasa, namun juga menghadapi tantangan besar, seperti pencemaran sampah plastik, abrasi pesisir, penurunan kualitas air laut, dan kerusakan ekosistem mangrove serta terumbu karang.

    Dia berharap semakin banyak pihak terlibat dalam upaya penyelamatan lingkungan, terutama melalui langkah-langkah sederhana, seperti mengurangi sampah plastik, memanfaatkan barang daur ulang, dan menjaga kebersihan pantai.

    Dalam kegiatan World Habitat Day Laut, Pegadaian melakukan penanaman 1.000 bibit Mangrove sebagai langkah pemulihan habitat pesisir dan penguatan benteng alami pantai, transplantasi terumbu karang, dan pelepasan tukik.

    “Kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi Pegadaian terhadap dukungan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya penanganan perubahan iklim, ekosistem laut, dan ekosistem darat,” ungkap Indra.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Siapkan payung, Jakarta diguyur hujan dari sore hingga malam

    Siapkan payung, Jakarta diguyur hujan dari sore hingga malam

    Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan pada Minggu sore hingga malam, seluruh wilayah DKI Jakarta diguyur hujan dengan intensitas ringan.

    Dikutip dari akun Instagram resmi BMKG, Minggu, wilayah DKI, yakni Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Seribu berawan tebal pada pagi hingga siang hari.

    Pada sore hari, awan tebal itu kemudian berubah menjadi hujan dengan intensitas ringan di seluruh wilayah Jakarta, kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu yang diperkirakan cerah berawan.

    Hujan tersebut diprediksi masih terus mengguyur Jakarta hingga Minggu malam dengan intensitas ringan, yang menurunkan air kurang dari 1-5 mm (milimeter) per jam.

    Pada Minggu, kecepatan angin di Jakarta diperkirakan sekitar 3-6 kilometer per jam, dengan suhu udara berada pada kisaran terendah 25 hingga tertinggi 31 derajat Celcius.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gugatan Warga Pulau Pari Ditolak PTUN meski Sertifikat Dinilai Cacat Administrasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Gugatan Warga Pulau Pari Ditolak PTUN meski Sertifikat Dinilai Cacat Administrasi Megapolitan 29 November 2025

    Gugatan Warga Pulau Pari Ditolak PTUN meski Sertifikat Dinilai Cacat Administrasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Bobby, warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, mengungkapkan masyarakat setempat pernah mengajukan gugatan terhadap penerbitan sertifikat lahan. Namun, gugatan yang diajukan ke PTUN Jakarta Timur itu akhirnya ditolak.
    “Dan baru kemarin, kalau nggak salah, putusan kami untuk PTUN. Ya, kami waktu itu berharap bahwa dengan kami menggugat ke PTUN di Jakarta Timur itu, kami mendapatkan, dikabulkan atau dimenangkan,” kata Bobby dalam sesi diskusi publik Peringatan Hari HAM di LBH Jakarta, Sabtu.
    “Ternyata kami kalah. Enggak tahu sebabnya apa, karena kalah gitu kan,” sambung dia.
    Bobby menjelaskan, langkah hukum tersebut diambil karena warga menduga penerbitan sertifikat
    hak milik
    (SHM) yang berada di
    Pulau Pari
    cacat administrasi.
    Temuan serupa sebelumnya juga disampaikan Ombudsman Jakarta setelah melakukan investigasi selama dua tahun.
    “Bahwa terbitnya SHM atau SGB di Pulau Pari, yang dimiliki oleh perusahaan itu, malaadministrasi cacat hukum,” ujar Bobby.
    Ia menyebut, warga telah menyerahkan bukti-bukti selama proses persidangan. Karena itu, penolakan gugatan membuat masyarakat Pulau Pari semakin khawatir terhadap masa depan ruang hidup mereka.
    Menurut dia, aktivitas yang dulu bebas dilakukan, seperti menepi ke pulau kosong, kini tidak lagi bisa dilakukan.
    “Sekarang pun enggak bisa lagi. Dan ruang-ruang gerak itu sudah dibatasi oleh mereka,” kata dia.
    Ia menambahkan, kondisi itu berdampak langsung pada penghasilan para nelayan di Pulau Pari. Hasil tangkapan disebut turun drastis dalam beberapa tahun terakhir.
    “Yang tadinya hasil tangkapan kami, misalkan 100.000, bisa dikatakan cuma 30.000, artinya mengurang,” ujar Bobby.
    Selain persoalan gugatan yang ditolak, Bobby juga mengaku pernah mengalami kriminalisasi saat memperjuangkan hak warga. Ia pernah ditahan selama 19 hari akibat penolakannya terhadap dugaan perampasan lahan dan laut di Pulau Pari.
    “Bahkan saya sendiri, orang yang sudah pernah ditahan di Polres Jakarta Utara selama 19 hari,” kata dia.
    Sebelumnya, Bobby, warga Pulau Pari di Kepulauan Seribu, menyampaikan bahwa masyarakat di pulau tersebut telah mengalami dugaan perampasan ruang hidup selama puluhan tahun.
    “Bukan cuma di daratannya, di Jakarta lah khususnya gitu kan. Tapi saya, kami di Pulau Seribu pun sama mengalami hal yang sama,” kata Bobby dalam sesi diskusi, Sabtu (29/11/2025).
    Warga yang sudah menetap selama delapan generasi itu sejak lama memiliki girik dan membayar ipeda sebagai bukti administrasi lahan. Namun pada awal 1990-an, dokumen tersebut ditarik oleh pemerintah dengan janji akan diganti sertifikat hak milik.
    Sertifikat yang dijanjikan tak pernah diberikan, sementara kemudian diketahui justru berpindah ke pihak lain dan menjadi dasar legalitas perusahaan.
    “Di tahun 90-an, kalau enggak salah, 1992, itu ditarik oleh pemerintahan yang katanya bakal diganti dengan SHM,” kata dia.
    Warga melakukan perlawanan dan mengadukan kasus tersebut ke berbagai lembaga, termasuk Ombudsman Jakarta, yang kemudian menemukan adanya dugaan malaadministrasi dalam penerbitan sertifikat lahan.
    “Bahwa terbitnya SHM di Pulau Pari, yang dimiliki oleh perusahaan itu, malaadministrasi cacat hukum,” kata Bobby.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gugatan Warga Pulau Pari Ditolak PTUN meski Sertifikat Dinilai Cacat Administrasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Tolak Perampasan Ruang Hidup, Warga Pulau Pari Akui Pernah Ditahan 19 Hari Megapolitan 29 November 2025

    Tolak Perampasan Ruang Hidup, Warga Pulau Pari Akui Pernah Ditahan 19 Hari
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Bobby
    , warga
    Pulau Pari
    , Kepulauan Seribu, mengungkapkan pengalaman
    kriminalisasi
    yang pernah ia alami saat memperjuangkan ruang hidup masyarakat setempat dari dugaan
    perampasan lahan
    dan laut oleh oknum pemerintahan.
    Ia mengaku pernah ditahan selama 19 hari dan kerap menerima tekanan maupun bujukan agar menghentikan perjuangannya. Bobby menceritakan pengalamannya dalam sesi Diskusi Publik Peringatan Hari HAM di LBH Jakarta, Sabtu.
    “Bahkan saya sendiri, orang yang sudah pernah ditahan di Polres Jakarta Utara selama 19 hari,” kata Bobby dalam sesi diskusi Publik Peringatan Hari HAM di LBH Jakarta, Sabtu.
    Ia menyebutkan, berbagai ancaman sempat diterimanya dari pihak yang diduga terlibat dalam konflik lahan di Pulau Pari. Namun tekanan tersebut tidak membuatnya mundur. Bobby menilai tindakan represif justru semakin memperkuat tekad warga untuk menolak perampasan ruang hidup mereka.
    “Saya justru semakin berani, semakin tahu kebusukan-kebusukan mereka,” ujar dia.
    Selain ancaman, Bobby menuturkan adanya upaya persuasif bernuansa suap yang ditujukan kepadanya agar tidak lagi menolak proyek yang dipersoalkan warga. Ia mengaku pernah ditawari uang hingga fasilitas pribadi bernilai besar.
    “Saya pernah mau digaji Rp16 juta per bulan. Saya mau dibuatkan rumah yang mewah, mau dikasih uang. Sampai saat ini, saya masih ditawarkan. Mau berapa sudut,” ungkapnya.
    Bobby juga menggambarkan penyempitan ruang gerak warga, terutama nelayan Pulau Pari. Aktivitas sederhana seperti menepi ke pulau kosong kini tidak lagi bebas dilakukan.
    “Sekarang pun enggak bisa lagi. Dan ruang-ruang gerak itu sudah dibatasi oleh mereka,” katanya.
    Dampak lain dari terbatasnya akses ruang hidup adalah turunnya hasil tangkapan ikan secara drastis.
    “Yang tadinya kita hasil tangkapan kita, misalkan 100 ribu, bisa dikatakan cuma 30 ribu, artinya mengurang,” ujar Bobby.
    Dalam kesempatan yang sama, Bobby kembali menegaskan bahwa dugaan perampasan ruang hidup itu sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Warga Pulau Pari, yang telah menetap selama delapan generasi, sejak lama memiliki girik dan membayar ipeda sebagai bukti administrasi lahan.
    Namun, pada awal 1990-an, dokumen tersebut ditarik pemerintah dengan janji akan diganti sertifikat hak milik (SHM). Sertifikat yang dijanjikan tidak pernah diberikan. Sebaliknya, warga justru mengetahui bahwa hak atas lahan itu berpindah ke pihak lain dan menjadi dasar legalitas perusahaan.
    “Di tahun 90-an, kalau nggak salah, 1992, itu ditarik oleh pemerintahan yang katanya bakal diganti dengan SHM,” kata dia.
    Warga kemudian melaporkan persoalan itu ke berbagai lembaga, termasuk Ombudsman Jakarta. Lembaga tersebut, kata Bobby, menemukan adanya dugaan maladministrasi dalam penerbitan sertifikat lahan.
    “Bahwa terbitnya SHM di Pulau Pari, yang dimiliki oleh perusahaan itu, maladministrasi cacat hukum,” ujar Bobby.
    Upaya hukum juga pernah ditempuh melalui gugatan ke PTUN Jakarta Timur. Namun, gugatan itu ditolak.
    “Ternyata kami kalah. Engggak tahu sebabnya apa, karena kalah gitu kan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anak-anak Paling Rentan, Kekerasan Seksual Dominasi Kasus di Jakarta Sepanjang 2025

    Anak-anak Paling Rentan, Kekerasan Seksual Dominasi Kasus di Jakarta Sepanjang 2025

    JAKARTA – Tren kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jakarta pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2024. Temuan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta Iin Mutmainnah.

    Berdasarkan pencatatan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani oleh Dinas PPAPP periode Januari hingga November 2025 sebanyak 1.917 kasus. Angka ini hampir setara dengan kasus sepanjang tahun 2024 dengan total 2.041 kasus.

    “Kalau trennya naik memang setiap tahun, trennya naik dari jumlah data tahun lalu dengan tahun ini terlihat bulan ini saja sudah hampir menyamai di akhir tahun lalu di 2024. Jadi, memang trennya naik,” kata Iin kepada wartawan, Senin, 24 November.

    Berdasarkan identitas kependudukan, korban kekerasan periode Januari-November 2025 paling banyak berasal dari Kota Administrasi Jakarta Timur, dengan total 513 korban atau mencakup 25,5% dari keseluruhan data.

    Posisi kedua ditempati oleh Jakarta Selatan dengan 337 korban (16,8 persen), disusul oleh Jakarta Barat dengan 316 korban (15,7 persen), dan Jakarta Utara dengan 303 korban (15,1 persen). Sementara itu, Jakarta Pusat mencatat 223 korban (11,1 persen). Wilayah Kepulauan Seribu mencatat angka terendah dengan 16 korban.

    Ditinjau dari jenis kasusnya, anak-anak dan perempuan menjadi kelompok yang paling rentan mengalami kekerasan. Kekerasan Seksual pada anak menjadi kasus tertinggi dengan jumlah 588 kasus (21,9 persen). Kasus kedua terbanyak adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan sebanyak 412 kasus (15,4 persen).

    “Dari komposisi perempuan dan anak itu, trennya naiknya itu lebih tinggi memang anak. Komposisinya 53 persen dari total jumlah kasus ini anak perempuan dan laki-laki di bawah umur 18 tahun,” ujar Iin.

    Lebih lanjut, Iin mengungkap Pemprov DKI saat ini memiliki kanal pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Korban bisa mendatangi UPT PPA serta 44 titik pos pengaduan di setiap kecamatan atau RPTRA yang memiliki konselor dan paralegal untuk melayani pengaduan.

    “jadi kami menindaklanjuti ini dasarnya adalah pengaduan. Kalau si korban tidak mengadu, tidak ada orang yang mengadu terhadap hal ini itu tidak bisa kami tangani, karena dasarnya adalah pengaduan yang kami jadikan catatan atau data,” jelas dia.

  • Kapasitas SPALD di Pulau Pramuka ditargetkan naik jadi 400 meter kubik

    Kapasitas SPALD di Pulau Pramuka ditargetkan naik jadi 400 meter kubik

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Kepulauan Seribu menargetkan kapasitas Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) di Pulau Pramuka meningkat dari 195 menjadi 400 meter kubik (m³) per hari.

    “Peningkatan kapasitas SPALD ini sangat dibutuhkan agar layanan sanitasi semakin baik dan mampu mengimbangi jumlah penduduk,” kata Kepala Sudin SDA Kabupaten Kepulauan Seribu Mustajab di Jakarta, Senin.

    Saat ini, dia mengatakan pekerjaan jaringan di daratan telah rampung. Sementara itu, pekerjaan fondasi bangunan sudah dilakukan dengan pemancangan 106 titik mini pile dan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) yang digunakan dalam konstruksi bangunan laut, seperti tanggul, dinding penahan, dan struktur pelindung pantai.

    Struktur itu terbuat dari beton pracetak bergelombang yang dirancang khusus untuk menahan tekanan air dan gelombang, mencegah erosi, dan menstabilkan tanah di area pesisir atau pinggir sungai.

    Menurut dia, proyek tersebut dapat meningkatkan kapasitas SPALD Pulau Pramuka dari 195 m³ menjadi 400 m³.

    “Jumlah Sambungan Rumah (SR) yang sudah terhubung mencapai 594 unit,” ujar Mustajab.

    Dia menuturkan peningkatan kapasitas SPALD itu merupakan hasil kajian yang dilakukan sejak 2023 untuk mengatasi kelebihan beban atau overload capacity sistem yang sudah ada atau eksisting.

    Dia pun mengungkapkan Pulau Pramuka sebenarnya sudah memiliki SPALD, namun kapasitasnya tidak mencukupi. Akibatnya, banyak rumah tangga yang tersambung sehingga terjadi overload.

    “Karena itu, di tahun 2025 ini, kapasitas kami tingkatkan dari 195 menjadi 400 meter kubik per hari,” terang Mustajab.

    Dia menambahkan sistem baru tersebut dapat menampung hingga 400 meter kubik per hari dan mampu memenuhi kebutuhan sekitar 20 tahun ke depan dengan penambahan sambungan rumah tangga (SR) baru.

    Saat ini, kata dia, yang tersambung eksisting berjumlah 56 sambungan rumah tangga baru. Dengan peningkatan ini, pihaknya pun berharap pengolahan limbah dapat berjalan optimal guna mendukung destinasi wisata di Kepulauan Seribu agar semakin menarik, terutama bagi wisatawan mancanegara.

    “Pekerjaan peningkatan SPALD di Pulau Pramuka ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025, dan ini memperkuat sistem pengelolaan limbah domestik sekaligus memperindah wajah Pulau Pramuka sebagai destinasi wisata berkelanjutan,” ungkap Mustajab.

    Sementara itu, salah seorang warga Pulau Pramuka, Nurjanah (44), mengatakan dengan kapasitas yang lebih besar, maka limbah rumah tangga dapat ditangani secara lebih baik.

    “Pulau jadi lebih bersih dan sehat,” pungkas Nurjanah.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.