Puluhan Siswa SD di Bombana Sultra Muntah Usai Konsumsi MBG, Apa Penyebabnya?
Tim Redaksi
KENDARI, KOMPAS.com –
Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami muntah-muntah usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (
MBG
), Rabu (23/4/ 2025) pagi.
Peristiwa ini terekam dalam video berdurasi 1 menit 14 detik dan viral di media sosial.
Sejumlah siswa awalnya mengalami sakit perut, kemudian langit-langit mulut gatal, hingga berujung muntah.
Salah seorang guru SDN 33 Kasipute, Astin, membenarkan kejadian itu.
Dia mengatakan, kebanyakan siswa yang mengalami muntah-muntah itu adalah anak kelas 1, 2, dan 3.
Belum ada penjelasan pasti penyebab muntah massal itu.
Namun sejumlah guru mengatakan, puluhan siswa muntah usai mengonsumi menu MBG.
Para guru menduga, para siswa keracunan lauk ayam yang ada di dalam menu MBG kemarin.
“Aromanya (ayam) busuk, tercium dan sangat menyengat,” ungkapnya.
Para murid tak hanya muntah di sekolah. Beberapa orangtua murid ada yang menelepon sekolah dan menyampaikan anak mereka muntah setelah pulang sekolah.
“Mengetahui hal itu, kami langsung melarang bagi siswa kelas 4, 5 dan 6. Cukup pada pengantaran pertama yang diperuntukan kelas 1, 2 dan 3,” tambahnya.
Menu MBG pada Rabu kemarin adalah nasi, ayam tepung, sop sawi putih dan wortel, tahu goreng, dan pisang.
Astin mengatakan, kemarin adalah hari ketiga pemberian MBG di SDN 33 Kasipute.
MBG diantar dua kali setiap hari dari dapur MBG.
Pengantaran pertama dimulai pukul 7.30 wita untuk murid kelas 1, 2 dan 3. Sementara pengantaran kedua sekitar pukul 9.30 wita untuk kelas 4, 5 dan kelas 6.
Sementara itu, salah seorang guru SDN 27 Doule Kecamatan Kasipute, Kabupaten Bombana yang juga menerima program MBG mengaku ada laporan dari orangtua siswa bahwa anak mereka juga sempat sakit perut, namun tidak sampai muntah.
“Ibu kepala sekolah tadi sempat buka makanannya dan tercium bau busuk dari menu ayam goreng tepung. Dan saya kasih tahu anak-anak jangan dimakan kalau memang ada rasa busuk. Ada anak yang tidak makan ayam karena ada bau busuk, jadi saya bilang jangan makan nak,” tuturnya kepada kompas.com.
Akhirnya, para siswa yang duduk di kelas 1,2 dan kelas 3 tidak jadi mengonsumsi ayam goreng tepung. Begitu juga dengan siswa kelas 4,5 dan 6.
Ia menyampaikan bahwa pemberian makanan bergizi gratis ini sudah berlangsung selama tiga hari yang dimulai dari hari Senin. Dua hari sebelumnya menu makanan tidak bermasalah.
“Hari pertama lauknya ayam goreng kecap, sayur dan nasi. Hari kedua lauknya telur dadar, sayur, nasi. Hari ketiga lauknya ayam goreng tepung, tahu goreng, sayur dan ayamnya bau busuk sampai anak-anak muntah-muntah,” tukasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kendari
-
/data/photo/2025/02/20/67b717dd14b36.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Puluhan Siswa SD di Bombana Sultra Muntah Usai Konsumsi MBG, Apa Penyebabnya? Regional 24 April 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5194569/original/007822300_1745300295-pisang-epe-khas-makassar-foto-resep-utama.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pisang Epe, Jajanan Khas Kendari yang Melekat di Lidah Wisatawan
Liputan6.com, Gorontalo – Berwisata ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, belum lengkap tanpa mencicipi kuliner khas yang menggugah selera: pisang epe.
Jajanan tradisional ini tidak hanya menyajikan rasa manis legit, tetapi juga menyimpan nilai budaya dari masyarakat Bugis.
Pisang epe terbuat dari pisang kepok atau pisang bugis yang dijepit hingga pipih, kemudian dibakar di atas bara api. Setelah matang, pisang diolesi dengan larutan gula aren kental yang memberikan rasa manis karamel khas.
Beberapa varian rasa juga kini turut tersedia, seperti cokelat, keju, durian, hingga baluran kacang tanah yang menambah tekstur dan cita rasa.
Kata “epe” dalam bahasa Bugis berarti “jepit”, merujuk pada teknik memasak yang menjadi ciri khas kuliner ini.
Dengan demikian, pisang epe dapat dimaknai sebagai pisang yang dijepit, dipipihkan, lalu dibakar, sebuah proses sederhana namun menghasilkan rasa yang autentik.
Di sepanjang jalan-jalan utama Kota Kendari, khususnya area wisata kuliner malam, mudah dijumpai deretan pedagang yang menjajakan pisang epe. Kehadiran mereka turut memperkuat identitas kuliner daerah yang terus hidup di tengah modernisasi.
“Aroma yang keluar saat dibakar langsung menggoda, dan rasanya juga enak,” ujar Edo Waardoyo, warga Kendari yang mengaku sering membeli pisang epe sebagai camilan sore.
-

Peningkatan pasar ekspor perikanan Indonesia ke Korea
Kamis, 10 April 2025 18:13 WIB
Nelayan memasukkan ikan ke dalam keranjang di atas kapal di TPI Higienis Sodoha, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (10/4/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkatkan pasar ekspor perikanan Indonesia dengan berhasil meyakinkan otoritas kompeten Korea (National Fishery Products Quality Management Service/NFQS) menyetujui penambahan 11 unit pengolahan ikan (UPI) yang dapat ekspor ke Korea per tanggal 2 April 2025. ANTARA FOTO/Andry Denisah/nz
Pekerja mengangkat keranjang ikan menuju dermaga di TPI Higienis Sodoha, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (10/4/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkatkan pasar ekspor perikanan Indonesia dengan berhasil meyakinkan otoritas kompeten Korea (National Fishery Products Quality Management Service/NFQS) menyetujui penambahan 11 unit pengolahan ikan (UPI) yang dapat ekspor ke Korea per tanggal 2 April 2025. ANTARA FOTO/Andry Denisah/nz
Nelayan mengangkat ikan jenis tuna di atas kapal di TPI Higienis Sodoha, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (10/4/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkatkan pasar ekspor perikanan Indonesia dengan berhasil meyakinkan otoritas kompeten Korea (National Fishery Products Quality Management Service/NFQS) menyetujui penambahan 11 unit pengolahan ikan (UPI) yang dapat ekspor ke Korea per tanggal 2 April 2025. ANTARA FOTO/Andry Denisah/nz
-

Bursa kerja 2025 di Kendari libatkan 47 perusahaan
Kendari (ANTARA) – Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Hugua membuka secara resmi kegiatan bursa kerja atau job Fair tahun 2025 yang diikuti sebanyak 47 perusahaan di Sultra.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sultra, apalagi melibatkan puluhan perusahaan yang membuka lowongan kerja bagi tenaga kerja di Kota Kendari dan dari luar daerah di Sultra,” kata Hugua disela kegiatan Job Fair 2025 di kantor Nakertrans Sultra, Kendari, Rabu.
Sebelumnya, Kadis Nakertrans Sultra LM Ali Haswandy mengatakan job fair tahun ini diikuti 47 perusahaan dengan jumlah lowongan tersedia sebanyak 2.638 orang dengan jumlah jabatan yang diterima sebanyak 233.
“Ada peningkatan jumlah perusahaan yang ambil bagian dalam bursa kerja tahun ini. Dan dari 47 perusahaan yang ambil bagian itu sekitar 50 persen bergerak pada perusahaan tambang dengan tenaga kerja yang banyak diterima di bagian operator alat berat,” ujarnya.
Ia mengatakan, job fair yang berlangsung selama tiga hari (23-25 April 2025), para pencari kerja terlebih dahulu melakukan pendaftaran melalui aplikasi yang telah disampaikan di media cetak dan media sosial lainnya.
“Ada 47 perusahaan pembuka lowongan kerja, dengan posisi dan kualifikasi yang berbeda-beda. Kalau pendaftar yang registrasi tadi sudah mencapai 5.160 peserta,” ungkap Kadis Nakertrans didampingi Kepala Seksi Penempatan dan Pengawasan Kerja Hj Nawirah.
Wakil Gubernur Sultra, Hugua saat membuka Job Fair tahun 2025 yang diselenggarakan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sultra, Rabu. (Foto Antara/Azis Senong)
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025 -

Viral Seorang Wanita Tega Banting Bayi 6 Bulan Gegara Kesal Ibu Korban Tak Kirim Uang Asuh
GELORA.CO – Viral seorang perempuan nekat membanting seorang bayi di sebuah kamar kos di Jalan Mataiwoi, Kecamatan Wua Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Video berdurasi 21 detik itu viral di media sosial sejak Senin (21/4/2025). Dalam video itu terlihat seorang pria tengah menggendong bayi sebelum perempuan itu merebutnya secara paksa.
Pria tersebut terlihat berusaha mempertahankan bayi itu sambil memperingatkan, bahwa akan patah jika membantingnya.
“Jangan-jangan nanti dipatah,” ujar pria itu dalam video.
Namun perempuan itu tetap memaksa dan langsung membanting bayi malang tersebut ke atas tempat tidur.
Setelah kejadian itu, pria dalam video tersebut dengan sigap membawa bayi keluar kamar dan meninggalkan tempat kejadian, meninggalkan perempuan tersebut di dalam kamar
Pasca viralnya video itu, anggota Satreskrim Polresta Kendari kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi pelaku. Polisi kemudian meringkus pelaku yang diketahui berinisial PD (25) di Kecamatan Kendari Barat.
Menurut polisi, saat diperiksa pelaku tersebut positif menggunakan narkoba jenis sabu dan obat-obatan saat kejadian berlangsung.
Kasi Humas Polresta Kendari, Iptu Haridin, membenarkan hasil pemeriksaan tersebut. Ia menyebut PD mengonsumsi enam butir obat jenis ifarsyl sekaligus serta narkotika jenis sabu.
“Setelah dilakukan tes urine di RS Bhayangkara, pelaku dinyatakan positif mengandung methamphetamine (sabu) dan amphetamine (obat-obatan),” ungkap Haridin, Selasa (22/4/2025).
Terungkap, bayi malang tersebut merupakan cucu dari pelaku. Sang ibu bayi berinisial PA adalah keponakan PD.
Selama ini, PD merawat bayi tersebut sejak lahir karena ibu kandungnya pergi merantau dan meninggalkan anaknya.
“Pelaku merasa emosi kepada ibu korban karena ibu korban berfoya-foya di perantauan dan tidak memperdulikan anaknya yang sedang dititipkan kepada pelaku,” ujar Haridin.
Puncak emosi terjadi saat PD berdebat panas dengan PA melalui telepon. Dalam kondisi marah dan di bawah pengaruh zat terlarang, PD kemudian nekat membuktikan ancamannya membanting bayi tersebut sambil merekam aksinya menggunakan ponsel.
“Mereka memperdebatkan bahwasanya orang tua korban tidak pernah mengirimkan uang kepada pelaku untuk biaya kehidupan anak korban,” jelas Haridin.
Saat ini, pelaku telah diamankan dan ditahan di Mapolresta Kendari. Sementara bayi korban masih menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Kendari.
-

Tante Banting Bayi Keponakannya di Kendari, Motif Ibu Korban Tak Kirim Uang Biaya Anaknya – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Viral di media sosial ketika seorang wanita yang merekam tindakannya saat membanting bayi.
Adapun video tersebut sampai diunggah di akun Instagram anggota Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, di akun Instagram pribadinya pada Selasa (22/4/2025).
Dalam video itu, tampak wanita tersebut bersama seorang laki-laki yang menggendong bayi meletakkan ponsel di atas meja.
Lalu, setelah itu, wanita itu langsung membanting bayi itu dan keluar rumah.
Ternyata, peristiwa tersebut terjadi di salah satu indekos di Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakhubun.
Dia mengatakan wanita yang membanting bayi berusia enam bulan itu berinisial PD alias CA. Sementara korban berinisial PC.
Selain itu, wanita itu bukanlah ibu kandung korban, melainkan adalah tantenya.
Nirwan mengungkapkan awal mula peristiwa tersebut ketika PD cekcok dengan ibu korban berinisial PA lewat sambungan telepon terkait pengasuhan anak.
Adapun cekcok terjadi karena PD jengkel atas sikap PC yang tidak kunjung mengirimkan uang yang digunakan untuk kebutuhan korban.
Selain itu, Nirwan juga mengungkapkan bahwa PD jengkel karena PC justru berfoya-foya di perantauan dan tidak peduli dengan korban.
“Pelaku juga merasa emosi kepada ibu korban karena ia berfoya-foya di perantauan dan tidak memperdulikan anaknya yang sedang dititipkan kepada pelaku,” ujar Nirwan, dikutip dari Tribun Sultra.
Setelah cekcok terjadi, pelaku langsung mendatangi bayi berjenis kelamin laki-laki itu yang juga merupakan keponakannya.
Nirwan mengungkapkan setelah itu PD ingin memperlihatkan kepada PA bahwa dirinya akan membanting korban sesuai dengan ancamannya saat cekcok lewat sambungan telepon.
Hanya saja sebelum membanting bayi tersebut, PD terlebih dahulu menyiapkan ponsel untuk merekam aksinya, lalu mengirimkan video tersebut kepada PA.
“Kemudian Ibu korban meneruskan rekaman tersebut ke teman-temannya di Kota Kendari,” ujar Nirwan.
Positif Konsumsi Sabu
PELAKU PEMBANTING BAYI – PD alias CA, sosok pelaku penganiayaan bayi ketika diinterogasi pihak Polresta Kendari, Senin (21/4/2025). PD ditangkap polisi setelah videonya viral membanting bayi yang, merupakan cucunya atau anak dari keponakannya.
Nirwan mengungkapkan PD juga terbukti mengonsumsi narkoba jenis sabu ketika dilakukan tes urine.
Dia menuturkan pelaku mengonsumsi sabu pada akhir pekan lalu.
“Pada hari Sabtu, 19 April 2025, pelaku telah mengonsumsi narkotika jenis sabu,” katanya.
Tak cuma sabu, PD juga terbukti mengonsumsi enam butir obat batuk secara bersamaan.
“Setelah pelaku dilakukan tes urine di RS Bhayangkara ditemukan hasil methamphetamine positif, amphetamine positif,” jelasnya.
Sempat Dilarikan ke RS, Kini Korban Dirawat Nenek
Setelah dibanting, korban sempat dilarikan dan dirawat di RS Bhayangkara Kendari.
Pamin Yanmeddokpol RS Bhayangkara Kendari, Ipda Rudi Usman, mengatakan saat ini kondisi korban sudah sehat.
“Kondisi bayi sehat,” jelasnya singkat, Selasa.
Kini, korban pun telah dipulangkan dan dirawat oleh neneknya. Hal itu disampaikan oleh Kasi Humas Polresta Kendari, Ipda Haridin.
Dia mengatakan korban sudah keluar dari rumah sakit sejak Senin (21/4/2025) kemarin.
“Korban semalam, Senin (21/4/2025), telah keluar dari rumah sakit dalam keadaan sehat dan kini berada di rumah neneknya di Kabupaten Konawe,” ungkapnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Sultra dengan judul “Polisi Jelaskan Kronologi Wanita Banting Bayi di Kendari, Emosi hingga Cekcok ke Ibu Korban Lewat HP”
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Sultra/Sugi Hartono/La Ode Ahlun Wahid)
-

Wanita yang Banting Bayi 6 Bulan di Kendari Sultra Bukan Orang Tua Korban, Kini Diperiksa Polisi – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Wanita berinisial CA tega membanting bayi berusia 6 bulan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pelaku kini diperiksa polisi.
Peristiwa itu diduga terjadi di salah satu kos-kosan di Lorong Mataiwoi, Wua-Wua, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Aksi keji ini bahkan direkam pelaku menggunakan kamera handphone.
Ia bahkan sempat melihat ke arah kamera sebelum melakukan aksi kejinya.
Belakangan diketahui, bahwa wanita itu ternyata bukan ibu kandung korban.
WANITA BANTING BAYI – Seorang wanita tega membanting bayi di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Korban dibawa ke RS Bhayangkara Kendari.
Video berdurasi 21 detik ini ramai beredar di media sosial Facebook, Senin (21/4/2025).
Berdasarkan video yang diterima TribunnewsSultra.com, awalnya pelaku bersama seorang pria yang sedang menggendong bayi.
Namun tetiba ia hendak mengambil bayi tersebut.
Tangannya sempat dikepal sebelum menggendong bayi.
Tak lama setelah itu dia mengangkat tubuh si bayi dan membantingnya.
Terdengar suara benturan usai si wanita melakukan aksinya.
Setelah melakukan aksinya itu, si wanita berteriak.
Sementara pria yang berada di lokasi kejadian segera lari sambil mengamankan bayi tersebut.
WANITA BANTING BAYI – Wanita berinisial CA tega membanting bayi di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Aksi yang diduga terjadi di salah satu kosan di Lorong Mataiwoi Kecamatan Wua-Wua ini bahkan direkamnya pakai handphone. (Istimewa)
Belum diketahui motif pelaku tega merekam aksinya membanting bayi tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun membenarkan kejadian tersebut.
AKBP Nirwan menyebut terduga pelaku sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polresta Kendari.
“Betul. Sementara masih ditangani,” katanya melalui pesan seluler saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Bayi tersebut kemudian dilarikan oleh keluarga CA ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mendapat perawatan.
Sang bayi dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kondisinya usai dibanting CA.
Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut tampak tenang hingga tertidur dalam pangkuan wanita yang diketahui keluarga CA.
Sementara itu, ibu kandung bayi inisial AD ini, berada di Namlea, Kabupaten Baru
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid/La Ode Ari)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4588047/original/099231500_1695644178-unseen-studio-s9CC2SKySJM-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
