kab/kota: Kendal

  • Pemprov Jakarta Gelar Beragam Atraksi dan Pasar Kreatif Sambut Natal 2024, Ini Lokasinya – Page 3

    Pemprov Jakarta Gelar Beragam Atraksi dan Pasar Kreatif Sambut Natal 2024, Ini Lokasinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Jakarta menyiapkan ragam atraksi menarik dan pasar kreatif bertema “Menyongsong 5 Abad Jakarta: Jati Diri Nusantara, Meretas Megapolis Global”. Kegiatan ini digelar dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Natal 2024.

    “Dalam rangka menyambut Hari Raya Natal 2024, kami telah menyiapkan atraksi menarik dan pasar kreatif di Jakarta. Rangkaian kegiatan ini menyambut Hari Raya Natal 2024 yang tersebar di 15 lokasi,” kata Kepala Disparekraf Jakarta Andhika Permata, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (21/12/2024).

    Andhika menyebutkan, pihaknya menyiapkan “Kidung Natal” dan “Pasar Kreatif Natal” di Jakarta untuk menghidupkan nuansa Natal di sudut-sudut kota Jakarta, sekaligus sebagai upaya menarik minat wisatawan menghabiskan liburan di Jakarta.

    “Kami ingin menunjukkan bahwa Jakarta tidak hanya bersejarah, tetapi juga dinamis dan penuh inovasi,” ujar Andhika.

    Andhika memaparkan, “Kidung Natal” digelar pada 7-23 Desember 2024 mengambil lokasi ikonik di Jakarta, seperti Terowongan Kendal, Pedestrian Plaza Indonesia, Anjungan Sarinah, dan Taman Literasi Martha Tiahahu.

    “Kidung Natal” menampilkan paduan suara, orkestra serta pertunjukan seni yang membangkitkan suasana Natal penuh kehangatan.

    Selain itu, “Kidung Natal” juga menggambarkan keberagaman yang bisa berdampingan secara harmonis di Jakarta. Acara ini bersinergi dengan komunitas paduan suara gereja, panti asuhan, ASN Kristiani Pemprov DKI Jakarta, sekolah dan grup band Rohani.

     

  • Sritex Tetap Pailit, Airlangga Kasih Peringatan Ini

    Sritex Tetap Pailit, Airlangga Kasih Peringatan Ini

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex tetap berproduksi meski diputus pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang. Sebagaimana diketahui, kasasi yang diajukan perusahaan pun ditolak dan Sritex tetap dinyatakan pailit.

    “Posisi kemarin dengan posisi hari ini sebetulnya sama, sama artinya kemarin sedang berproses kasasi. Pemerintah mendorong ini going concern (kelangsungan usaha), jadi untuk tetap berproduksi. Tadi sore (19/12) saya juga berbicara dengan manajemen Sritex supaya going concern tetap terjaga,” kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis malam (19/12/2024).

    Selain itu, pemerintah mendorong PT Bank Negara Indonesia (BNI) selaku kreditur utama agar mengajak kreditur lainnya untuk sejalan dengan pemerintah menyelamatkan Sritex. Itu ditujukan agar kondisi lapangan kerja di dalam negeri tetap terjaga dan terhindar dari pemutusan hubungan kerja (PHK).

    “Para kreditur termasuk salah satunya yang terbesar kan BNI untuk memimpin para kreditor ini agar setuju dengan pemerintah untuk menjaga lapangan kerja,” ucapnya.

    Di saat yang sama, Airlangga berharap agar para industri padat karya mengadopsi atau setidaknya memperbarui teknologi produksi. Pemerintah memandang geliat industri tekstil masih cukup baik jika mampu memanfaatkan teknologi.

    “Yang namanya asupan teknologi tidak bisa kita tinggalkan. Berbagai industri termasuk tekstil, itu yang berada di kawasan ekonomi khusus, katakanlah di Kendal, ini ekspornya masih lancar dan memang kami lihat mesinnya mesin-mesin terakhir. Oleh karena itu pemerintah membuat kebijakan bantuan untuk industri permesinan sektor padat karya dalam paket kemarin,” ucapnya.

    Dukungan untuk industri padat karya itu antara lain subsidi kredit investasi sebesar 5% dengan harapan industri dapat mengganti mesin-mesin produksinya.

    “Pemerintah akan subsidi 5%. Jadi kalau perbankan kasih kredit Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar biasanya itu bunganya antara 9-11%, tetapi industrinya nanti diberi diskon oleh pemerintah atau pemerintah tanggung 5%, jadi mereka hanya bayar 6%. Ini upaya untuk mendorong supaya mereka ganti mesin,” ucapnya.

    “Tapi mereka harus aktif, mereka yang betul-betul ingin melakukan modernisasi pabrik dan biasanya kan kalau kredit investasi bisa 5-7 atau 8 tahun. Ini yang terus kita push,” tambahnya.

    Industri padat karya yang akan menerima fasilitas itu meliputi tekstil dan produk tekstil, termasuk garmen, furniture, alas kaki, serta makanan dan minuman dengan jumlah pekerja tertentu. Payung hukum yang sedang disiapkan oleh pemerintah ialah peraturan menteri dan peraturan pemerintah.

    Saksikan juga d’Rooftalk: Janji Pramono Anung 1 Periode Saja

    (acd/acd)

  • KAI Daop 4 Semarang Apresiasi Pengabdian, Beri 115 Paket Sembako untuk Penjaga Perlintasan Swadaya

    KAI Daop 4 Semarang Apresiasi Pengabdian, Beri 115 Paket Sembako untuk Penjaga Perlintasan Swadaya

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – PT Kereta Api Daop 4 Semarang bagikan 115 paket sembako kepada petugas penjaga perlintasan swadaya.

    Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo menyampaikan bahwa pembagian paket sembako ini merupakan bentuk penghargaan sekaligus kepedulian KAI kepada masyarakat.

    Terkhusus para petugas penjaga palang pintu swadaya yang memiliki peran penting  menjaga keselamatan perjalanan kereta api di perlintasan sebidang.

    “Kegiatan diawali  pembagian 16 paket sembako di lima perlintasan sebidang di petak jalan antara Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng – Stasiun Alastua, Kota Semarang,” jelasnya, Kamis (19/12/2024).

    Menurutnya, paket sembako itu diserahkan Kepala Daop 4 Semarang, Daniel Johannes Hutabarat, kepada para petugas penjaga perlintasan sebidang swadaya yang sedang berdinas. 

    Paket sembako yang diberikan meliputi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan kopi.

    Pembagian sembako  berlanjut ke sejumlah wilayah lain di Daop 4 Semarang, termasuk Kabupaten Demak, Grobogan, Blora, Kendal, Pekalongan, Pemalang, dan Tegal.

    “Melalui kegiatan sosial ini, kami berharap dapat memperkuat kesepahaman bahwa keselamatan di perlintasan sebidang adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya KAI sebagai operator, tetapi juga seluruh stakeholder, termasuk pemerintah dan masyarakat,” tuturnya.

    Dikatakannya, Daop 4 Semarang sendiri, terdapat 33 perlintasan tidak sebidang dan 328 perlintasan sebidang. 

    Menurutnya jumlah perlintasan sebidang tersebut, terdapat 71 perlintasan dijaga oleh KAI, 52 oleh pemerintah daerah, 78 oleh pihak swasta atau masyarakat secara swadaya, sementara 127 perlintasan lainnya tidak terjaga. 

    Hal Ini menunjukkan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menciptakan keselamatan di perlintasan sebidang.

    “Kewajiban untuk menyelesaikan permasalahan di perlintasan sebidang bukan menjadi tanggung jawab penuh KAI, KAI bersama dengan stakeholder terkait terus berkomitmen untuk menutup perlintasan tidak terjaga sebagai upaya pencegahan,” tuturnya.

    Ia mengatakan Daop 4 Semarang telah menutup 18 perlintasan tidak terjaga pada 2024. 

    Pada Tahun 2022 hingga 2023, sebanyak 36 perlintasan tidak terjaga juga berhasil ditutup.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dan para pengguna jalan dalam menciptakan keselamatan, tidak hanya di perlintasan sebidang, tetapi juga di sepanjang jalur kereta api. Dengan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen, keselamatan dapat tercipta secara maksimal,” tandasnya. (*)

  • 22 Hari Iwan Singorojo Kendal Menghilang, Motor Berada di Tepian Sungai, Tapi Begini Kata Polisi

    22 Hari Iwan Singorojo Kendal Menghilang, Motor Berada di Tepian Sungai, Tapi Begini Kata Polisi

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Iwan Susanto (37), warga RT 01 RW 06 Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal kini dicari keberadaannya.

    Pria tersebut menghilang secara misterius sejak Kamis (28/11/2024 atau sehari setelah pemungutan suara Pilkada 2024.

    Di hari ke 22 ini, Kamis (19/12/2024), keberadaan Iwan pun belum diketahui.

    Berdasarkan keterangan pihak keluarga melalui Facebook, pada Kamis (28/11/2024) pukul 07.00, Iwan Susanto pergi dari rumah menggunakan sepeda motor Vega dan berpamitan hendak membayar pasir di Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

    Sejak itulah, dia tak kunjung pulang ke rumah, bahkan istri Iwan yang tinggal di Dusun Pilang, Desa Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal sudah mencarinya ke Ngareanak, juga tidak ada.

    Namun belum lama ini, motor Vega yang dikendarai Iwan Susanto ditemukan warga dan berada di sekitar Sungai Ringin Kedung Pawon, Kecamatan Singorojo.

    Posisi motor berada tak jauh dari tepian sungai.

    Dari posisi tersebut, tak sedikit warga setempat sempat menduga jika Iwan sedang memancing, kemudian terjatuh atau hanyut.

    Meskipun demikian, pihak kepolisian belum bisa memastikan status keberadaan Iwan Susanto.

    Kapolsek Singorojo, Iptu Harijono menegaskan jika pihaknya belum berani memastikan apakah Iwan terjatuh kemudian hanyut terbawa arus sungai atau bagaimana.

    “Sebab itu dari dugaan warga, tidak ada saksi yang melihat keberadaan Iwan saat itu –di tepian sungai–,” tandas Iptu Harijono kepada Tribunjateng.com, Kamis (19/12/2024).

    Tetapi, jika mengacu pada keterangan pihak keluarga, pihak kepolisian menduga Iwan Susanto tidak sedang memancing, apalagi hanyut di sungai.

    Bahkan, saat melakukan pengecekan di lokasi penemuan motor dan sungai tersebut, pihaknya mendapati jika sungai tersebut dalam kondisi dangkal meskipun beberapa hari turun hujan.

    “Sehingga sangat kecil kemungkinan Iwan hanyut di sungai.”

    “Kalaupun jika jatuh terpeleset, yang bersangkutan masih bisa menyelamatkan diri,” jelasnya.

    Diduga Sengaja Kabur Karena Ada Masalah

    Dari beberapa informasi dan hasil penelusuran Tribunjateng.com, dicurigai jika Iwan Susanto memang sengaja menghilang alias kabur.

    Dugaan ini makin diperkuat dari keterangan pihak keluarga, jika yang bersangkutan sebelum menghilang sempat cekcok dengan istri.

    Bahkan ada keterangan juga jika Iwan ini sudah menguras uang tabungan istri sebanyak Rp8 juta.

    Saat itu juga Iwan membawa uang sekira Rp25 juta milik bosnya yang tujuannya untuk membayar tagihan material ke beberapa toko bangunan.

    Ditemukan fakta jika Iwan sudah tak berangkat kerja beberapa hari sebelum yang bersangkutan menghilang.

    Saat itu Iwan Susanto disuruh oleh bosnya untuk bayar tagihan.

    Namun ternyata dari beberapa toko mengklaim jika tagihan belum dibayarkan.

    Bosnya saat itu juga ikut mencari keberadaan Iwan Susanto hingga saat ini.

    Karenanya, mengenai motor yang tergeletak atau ditinggalkan di dekat sungai itu, untuk sementara pihak kepolisian berasumsi jika itu hanyalah akal-akalan Iwan agar bisa kabur dari permasalahan yang sedang dihadapinya.

    Mulyono, kerabat Iwan pun menyebut jika yang bersangkutan pamit pergi untuk bekerja, membayar pasir.

    “Namun setelah itu, setelah berhari- hari Iwan tidak pulang ke rumah.”

    “Istrinya panik sehingga kami mencoba mencarinya, namun sampai sekarang tak tahu ada di mana dan bagaimana kondisinya, masih nihil,” tuturnya. (*)

  • Pembakar Santri di Boyolali Sudah Siapkan Bensin Sebelum Beraksi, Berdalih untuk Takuti Korban – Halaman all

    Pembakar Santri di Boyolali Sudah Siapkan Bensin Sebelum Beraksi, Berdalih untuk Takuti Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Muhammad Galang Setiya Dharma (21) pelaku pembakar santri putra Pondok Pesantren (Ponpes) Darusy Syahadah, Simo, Boyolali, Jawa Tengah rupanya sudah menyiapkan bensin sebelum beraksi.

    Muhammad Galang Setiya Dharma berdalih, ia membawa bensin hanya untuk menakut-nakuti korban berinisial SS tersebut.

    Bensin itu pun dimasukkan ke dalam botol bekas air mineral. 

    Saat menginterogasi korban, pelaku pun menyiramkan bensin tersebut tepat pada tubuh korban. 

    “Adik dari tersangka ini mengadu kepada kakaknya. Bahwa HP miliknya hilang atau dihilangkan, atau diduga diambil oleh korban ini,” kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi. 

    Tersangka yang datang ke Ponpes kemudian meminta memanggil korban. 

    Korban diinterogasi dalam satu ruangan yang dikunci tersangka. 

    “Jadi tersangka ini datang ke pondok pesantren sudah membawa bahan bakar bensin. Tujuannya untuk menakut-nakuti korban,” jelasnya. 

    Awalnya, tersangka kemudian menyulutkan api hanya untuk menakut-nakuti korban. 

    Namun namanya juga bahan bakar, korban kemudian terbakar. 

    “Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka bakar 38 persen pada bagian wajah, leher dan kedua kaki,” kata Joko. 

    Korban saat ini dirawat di RSUD Simo. 

    Pihaknya yang menerima laporan tersebut kemudian mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. 

    Barang bukti dalam peristiwa pembakaran ini pun telah diamankan. 

    Antara lain, karpet bekas terbakar, korek api, pakaian korban dan sisa bensin di dalam botol bekas mineral.

    Luka Bakar 38 Persen

    38 persen tubuh Santri asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu itu terbakar. 

    Korban dibakar oleh tamu bernama Muhammad Galang Setiya Dharma (21), Senin malam (16/12/2024). 

    Direktur RSUD Simo, Ratmi Pungkasari menyebut santri itu masih menjalani perawatan intensif.

    Korban masuk IGD rumah sakit tadi tengah malam. 

    “Kondisi stabil. Pasien mengalami luka bakar 38 persen di wajah kanan sampai leher kanan, punggung tangan kiri, sama kaki kanan kiri mulai paha sampai punggung kaki,” jelasnya.

    Saat ini, korban masih menjalani perawatan. 

    Selain itu, pihak kepolisian juga terus berkomunikasi dengan RSUD Simo. 

    Dituduh Curi Handphone

    Bermula saat pelaku yang merupakan warga Kaliwungu, Kabupaten Kendal berkunjung ke Ponpes tersebut.

    Dia pun kemudian meminta adiknya memanggil korban SS yang diduga mencuri handphone-nya.

    Pelaku pun kemudian mengintrogasi SS di dalam salah satu ruang.

    Selama proses interogasi itu, pelaku juga menutup pintu kamar.

    Pelaku kemudian menyiram korban dengan bensin yang telah dibawa dengan menggunakan botol bekas minuman kopi.

    Pelaku kemudian menyalakan korek api dan menyulutnya ke tubuh korban yang berlumpuran bensin ini.

    Atas kejadian tersebut Korban mengalami luka bakar pada kedua kaki, tangan sebelah kiri dan leher sebelah kanan.

    Selain itu, sebagian pipi sebelah kanan juga mengalami luka bakar.

    Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Simo untuk ditindak lanjuti.

    Kanit Reskrim Polsek Simo, Aiptu Dwi Yulianto membenarkan peristiwa tersebut.

    Pihaknya pun telah mengamankan terduga pelaku.

    “Karena korban anak. Perkara ini akan kita limpahkan ke Satreskrim Polres Boyolali,” kata Dwi. 

    Untuk saat ini, korban masih dalam penanganan medis RSUD Simo. (Tribunnews.com/TribunSolo.com)

     

  • Fakta Santri Dibakar di Boyolali: Diinterogasi di Ruang Tertutup hingga Pelaku Siapkan Bensin – Halaman all

    Fakta Santri Dibakar di Boyolali: Diinterogasi di Ruang Tertutup hingga Pelaku Siapkan Bensin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Senin (16/12/2024) malam jadi momen yang mengerikan bagi SS (16), seorang santri kelas 1 di Ponpes Darusy Syahadah, Simo, Boyolali.

    SS jadi korban pembakaran yang dilakukan oleh seorang tamu, GSD (21).

    Aksi pembakaran ini dipicu SS yang diduga mencuri HP milik adik dari GSD.

    Adik dari GSD sendiri adalah teman pondok dari SS.

    Berikut ini sejumlah fakta kasus santri dibakar tamu yang dirangkum Tribunnews.com dari TribunSolo.com
    Diinterogasi di Ruang Tertutup

    Kasus penganiayaan ini bermula ketika pelaku yang merupakan warga Kendal, Jateng ini datang ke ponpes.

    Setibanya di pondok, ia bertemu dengan adiknya lalu ia meminta adiknya tersebut memanggil korban.

    SS sendiri diduga mencuri HP milik adik dari GSD.

    Pelaku kemudian menginterogasi korban di satu ruangan.

    Selama proses interogasi tersebut, pelaku menutup pintu ruangan.

    Tak lama kemudian, pelaku menyiram korban dengan bensin dan langsung menyulut korban pakai korek api.

    Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka bakar di kedua kaki, tangan sebelah kiri, dan leher sebelah kanan.

    Wajah korban juga mengalami luka bakar.

    Mengutip TribunSolo.com, kejadian ini pun dilaporkan ke Polsek Simo.

    Kanit Reskrim Polsek Simo, Aiptu Dwi Yulianto mengonfirmasi hal tersebut.

    “Karena korban anak. Perkara ini akan kita limpahkan ke Satreskrim Polres Boyolali,” kata Dwi.

    Korban pun kini mendapatkan perawatan di RSUD Simo.

    Siapkan Bensin di Botol

    Pelaku ternyata sudah membawa bensin yang sudah disiapkan di botol bekas.

    TribunSolo.com mewartakan, pelaku membawa bensin mulanya untuk menakut-nakuti korban.

    Namun ternyata bensin tersebut disiramkan ke korban lalu disulut pakai korek api.

    “Jadi tersangka ini datang ke pondok pesantren sudah membawa bahan bakar bensin. Tujuannya untuk menakut-nakuti korban,” ujar Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi.

    Ia menambahkan, korban mengalami luka bakar 38 persen.

    “Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka bakar 38 persen pada bagian wajah, leher dan kedua kaki,” kata Joko. 

    Pihak kepolisian yang menerima laporan tersebut pun mendatangi TKP.

    Sejumlah barang bukti diamankan, yakni karpet bekas terbakar, korek api, pakaian korban dan sisa bensin di dalam botol bekas mineral. 

    Pelaku Seorang Guru

    Kini, GSD pun sudah diamankan pihak kepolisian.

    Setelah ditelusuri, GSD sendiri berprofesi sebagai guru.

    “Pekerjaan sehari-hari ada guru. Untuk alamat kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal,” kata Joko.

    Atas perbuatannya tersebut, GSD dikenakan pasal 187 ke satu dan dua KUHP.

    “Dan atau penganiayaan berencana, pasal 353 kedua KUHP serta karena korban usia anak kami terapkan juga pasal 80 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dimana ancaman hukuman maksimal pada pasal ini ada 15 tahun penjara,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Terungkap Sosok yang Bakar Santri Ponpes di Simo Boyolali, Sehari-hari Kerja Sebagai Guru

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Tri Widodo)

  • Detik-detik Santri di Boyolali Dibakar Tamu, Korban Dituduh Curi HP dan Diinterogasi Tertutup – Halaman all

    Detik-detik Santri di Boyolali Dibakar Tamu, Korban Dituduh Curi HP dan Diinterogasi Tertutup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang santri di Ponpes Darusy Syahadah Putra, Simo, Boyolali, Jawa Tengah, dibakar hidup-hidup pada Senin (16/12/2024) malam.

    Korban yang bernama Saini Saputra (16) mengalami luka bakar pada bagian wajah, leher, dan kedua kakinya.

    Kini, santri asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu masih dirawat di RSUD Simo.

    Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, mengatakan pelaku pembakaran bernama Muhammad Galang Setiya Dharma (21), telah diamankan.

    Pelaku merupakan kakak teman korban yang datang ke Ponpes sebagai tamu.

    “Kejadiannya di salah satu kamar tamu. Tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB,” paparnya, Selasa (17/12/2024), dikutip dari TribunSolo.com.

    Ia menjelaskan pelaku sengaja mendatangi pondok untuk bertemu dengan korban dan telah merencanakan aksinya.

    “Pekerjaan sehari-hari adalah guru. Untuk alamat Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal,” bebernya.

    Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal 187 dan dua KUHP.

    “Dan atau penganiayaan berencana, pasal 353 kedua KUHP serta karena korban usia anak kami terapkan juga pasal 80 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.”

    “Di mana ancaman hukuman maksimal pada pasal ini ada 15 tahun penjara,” tandasnya.

    Diketahui, korban merupakan santri baru yang masuk pada Juli 2024.

    Direktur RSUD Simo, Ratmi Pungkasari, menjelaskan korban menderita luka bakar yang cukup parah dan dirawat intensif di IGD. 

    “Kondisi stabil. Pasien mengalami luka bakar 38 persen di wajah kanan sampai leher kanan, punggung tangan kiri, sama kaki kanan kiri mulai paha sampai punggung kaki,” tuturnya.

    Sementara itu, Pimpinan Ponpes Darusy Sahadah, Qosdi Ridwanullah, menyatakan aksi pembakaran dilakukan karena pelaku emosi mendengar handphone adiknya dicuri.

    Pelaku kemudian mengajak korban ke sebuah ruangan tertutup dan disiram bahan bakar minyak (BBM).

    Proses interogasi yang dilakukan pelaku tanpa sepegetahuan pengurus Ponpes.

    “Jadi kemarin malam itu ada tamu yang merupakan kakak salah satu santri. Tamu tersebut kemudian menuduh korban yang mencuri telpon genggam milik adiknya,” ucapnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul RSUD Simo Boyolali Ungkap Kondisi Santri Dibakar Hidup-hidup, Alami Luka Bakar Wajah hingga Kaki

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Tri Widodo)

  • Santri Ponpes di Boyolali Dibakar karena Dituduh Curi HP Teman

    Santri Ponpes di Boyolali Dibakar karena Dituduh Curi HP Teman

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang santri di Pondok Pesantren Darusy Syahadah di Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, berinisial SS (15), dibakar karena dituduh mencuri HP milik temannya.

    Kasatreskrim Polres Boyolali Iptu Joko Purwadi mengatakan pembakaran terjadi Senin (16/12) pukul 23.00 WIB di salah satu kamar tamu di ponpes.

    “Tempat tinggal korban ini di Sumbawa Barat, NTB. Dia belajar di ponpes sejak Juli 2024,” kata Joko di Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Rabu (18/12).

    Tersangka dalam kasus ini adalah Muhammad Galang Setiadarma (21), warga Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Ia sudah ditangkap dan diperiksa polisi.

    Galang adalah kakak dari teman SS. Joko menerangkan awalnya adik Galang mengadu bahwa ponsel miliknya hilang atau diduga diambil oleh SS. Galang kemudian mendatangi ponpes sekitar pukul 21.00 WIB.

    “Kakaknya atau tersangka datang ke pondok sekitar pukul 21.00 WIB, yang kemudian meminta adiknya menghadirkan korban, dan dihadirkan oleh salah satu pengasuh,” ucapnya.

    Galang kemudian menginterogasi korban di ruangan yang dikunci. Saat datang ke ponpes, ia juga sengaja membawa bensin untuk menakut-nakuti korban.

    “Di situ ruangannya dikunci oleh tersangka. Jadi tersangka ini datang ke pondok pesantren dengan membawa bahan bakar berupa bensin yang dimasukkan ke botol air mineral, tujuannya menakut-nakuti korban,” katanya.

    Bensin itu dituangkan ke tubuh korban. Galang juga menyalakan korek api, sehingga api dengan mudah tersulut.

    “Kemudian ditakut-takuti dengan dinyalakan korek api kemudian terbakar. Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka bakar 38 persen, pada bagian wajah, leher, dan dua kaki,” jelas Joko.

    Joko mengatakan saat ini korban menjalani perawatan di RSUD Simo. Menurutnya, korban menjalani operasi untuk pembersihan luka bakar.

    “Dalam pantauan dokter dan kondisi stabil,” katanya.

    Polisi, kata dia, sudah mengecek dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah barang bukti diamankan polisi, seperti karpet yang terbakar, korek api, pakaian korban, dan sisa bahan bakar dalam botol.

    Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 187 ke 1 dan 2 KUHP dan atau penganiayaan berencana Pasal 353 ke-2 KUHP.

    “Serta karena korban masih usia anak, kami terapkan juga Pasal 80 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” katanya.

    Ancaman hukuman maksimal sampai dengan 15 tahun. Berdasarkan keterangan saksi dan fakta peristiwa juga diterapkan terkait pasal penganiayaan berencana. Tersangka akan ditahan untuk 20 hari mendatang.

    “Dalam perkara ini utamanya yang lebih berat adalah pasal 187 KUHP di mana ancamannya 15 tahun, pembakaran yang mengakibatkan korban mengalami luka,” katanya.

    (tim/tsa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Sosok yang Bakar Santri Ponpes di Simo Boyolali Viral, Korban Alami Luka Bakar hingga 38 Persen

    Sosok yang Bakar Santri Ponpes di Simo Boyolali Viral, Korban Alami Luka Bakar hingga 38 Persen

    TRIBUNJATIM.COM – Terungkap sosok yang bakar santri Ponpes di Simo Boyolali.

    Pekerjaan sehari-hari pelaku pun terkuak.

    Kasus pembakaran orang hidup-hidup kembali terjadi di Boyolali.

    Setelah kakek dibakar ponakannya sendiri di Desa Bantengan, Kecamatan Karanggede, kali ini seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) yang dibakar.

    Saini Saputra (16) salah satu santri di Ponpes Darusy Syahadah Putra di Desa Kedung Lengkong, Kecamatan Simo dibakar oleh seorang pengunjung, Senin (16/12/2024) malam.

    Santri itu dibakar oleh Muhammad Galang Setiya Dharma (21) kakak dari salah satu santri ponpes tersebut.

    Akibat pembakaran itu, korban mengalami luka bakar hingga 38 persen.

    Korban mengalami luka bakar pada bagian wajah, leher dan kedua kakinya.

    “Kejadiannya di salah satu kamar tamu. Tadi malam sekira pukul 23.00 WIB,” kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi.

    Kasat menyebut santri tersebut berasal dari Sumbawa.

    Korban nyantri di ponpes tersebut baru sejak Juli 2024.

    Tersangka kasus pembakaran ini telah diamankan polisi.

    Muhammad Galang Setiya Dharma (21) saat ini telah diamankan dan masih diperiksa polisi.

    “Pekerjaan sehari-hari ada guru. Untuk alamat kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal,” kata Joko.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 187 ke satu dan dua KUHP.

    “Dan atau penganiayaan berencana, pasal 353 kedua KUHP serta karena korban usia anak kami terapkan juga pasal 80 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dimana ancaman hukuman maksimal pada pasal ini ada 15 tahun penjara,” pungkasnya.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Puncak Musim Hujan di Jateng Masih Februari 2025, BPBD Minta Warga Tetap Ekstra Waspada

    Puncak Musim Hujan di Jateng Masih Februari 2025, BPBD Minta Warga Tetap Ekstra Waspada

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – BPBD Jateng mengingatkan jika puncak musim penghujan menurut data BMKG masih akan terjadi pada Februari 2025.

    Meskipun bulan- bulan ini intensitas hujan tinggi, hal tersebut sebagai awalan, bukan merupakan puncaknya.

    Atas dasar itu, BPBD Jateng meminta warga tetap waspada dan hati- hati yang berada di daerah rawan banjir maupun tanah longsor.

    Kalakhar BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan memperingatkan sejumlah wilayah berisiko banjir harus mulai bersiaga sejak saat ini.

    Pasalnya, saat ini musim hujan telah merata di Jawa Tengah dan puncaknya diprediksi pada Februari 2025.

    “Hasil prakiraan BMKG bahwa sejak September-November 2024 itu sudah mulai masuk di musim hujan, dimana puncaknya pada Februari 2025.”

    “Pantura utara, pantai selatan (Pansela) punya potensi banjir,” ucap Bergas, Selasa (17/12/2024).

    Di antara daerah yang terletak di jalur pantura yakni Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, hingga Rembang.

    Sementara daerah yang melintasi jalur Pansela di Jawa Tengah yakni Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, hingga Wonogiri.

    Bergas juga mewanti-wanti daerah pegunungan di Jawa Tengah bagian tengah yang rawan longsor.

    “Tentu dengan pemetaan yang ada di daerah pegunungan punya potensi longsor, daerah datarah rendah punya potensi banjir,” imbuh dia.

    Menghadapi hal itu, dia berharap masyarakat mulai bersiaga untuk membaca cuaca dan potensi bencana di wilayahnya masing-masing.

    Tak terkecuali mengevakuasi diri dan menyelamatkan benda berharga saat kondisi darurat terjadi.

    “Kalau di wilayah longsor tentunya jangan tinggal di ruangan yang dekat dengan titik longsor atau dengan dinding longsor, menjauhi ruangan-ruangan itu.”

    “Kemudian apabila ada hujan deras berdurasi cukup lama, harapannya segera bergeser terlebih dahulu ke rumah saudaranya itu akan lebih penting,” imbau dia.

    Untuk diketahui, sepanjang Januari hingga 8 Desember 2024, telah terjadi 324 kejadian di Jawa Tengah dengan kerugian mencapai Rp76,74 miliar.

    Dari 14 ancaman bencana di Jawa Tengah yang paling mendominasi yakni banjir, longsor, banjir rob, gempa bumi, dan angin puting beliung. (*)