kab/kota: Kendal

  • Update Korban Longsor Pekalongan: 21 Meninggal Dunia, 5 Hilang

    Update Korban Longsor Pekalongan: 21 Meninggal Dunia, 5 Hilang

    Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 23-25 Januari 2025.

    “Sesuai dengan informasi yang dirilis BMKG Stamet (Stasiun Meteorologi) Ahmad Yani Semarang pagi ini (22/1) disebutkan bahwa saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.

    Dalam hal ini, kata dia, berdasarkan  analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di wilayah Kalimantan menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jateng.

    Selain itu aktifnya gelombang Ekuatorial Rossby di wilayah Jawa turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Jateng, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jateng.

    “Kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Jateng,” katanya.

    Berdasarkan pantauan analisis dinamika atmosfer tersebut, lanjutnya, beberapa wilayah Jateng yang perlu diwaspadai memiliki potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari Kamis (23/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Blora, Rembang, Grobogan, Demak, Jepara, Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

    Selanjutnya pada hari Jumat (24/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kebumen, Boyolali, Jepara, Rembang, Pati, Blora, Grobogan, Kudus, Sragen, Pemalang, Kota/Kabupaten Semarang, Demak, Kota Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

    Sementara pada hari Sabtu (25/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Boyolali, Karanganyar, Temanggung, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Kendal, Rembang, Blora, Sragen, Batang, Pemalang, Jepara, Pati, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.

    “Kami mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat guna mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” kata Teguh.

  • Ternyata Rombongan Pramugari Pilih Sembunyi di Kamar Mandi saat Kebakaran Glodok, A Berhasil Selamat

    Ternyata Rombongan Pramugari Pilih Sembunyi di Kamar Mandi saat Kebakaran Glodok, A Berhasil Selamat

    TRIBUNJATIM.COM – Rombongan pramugari yang menjadi korban kebakaran Glodok Plaza sebelumnya memilih untuk bersembunyi di kamar mandi.

    Saat tahu api membakar gedung, rombongan pramugari tersebut diduga memilih bersembunyi di dalam kamar mandi.

    Hal itu diketahui dari kesaksian salah satu rombongan inisial A yang selamat dalam insiden kebakaran di Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (14/1/2025) malam.

    Diketahui beberapa korban yang tewas dalam kebakaran di Plaza Glodok merupakan sejumlah pramugari yang tengah karaoke di Glodok Plaza.

    Misalnya saja Oshima Yukari dan Indira Seviana Bela yang diduga tewas dalam kebakaran di Glodok Plaza. 

    Salah satu rekan saksi yang berhasil selamat yang tidak mau menyebutkan namanya menjelaskan, ketika itu temannya berinisial A ada di salah satu ruang karaoke lantai 9.

    Kemudian, A memesan buah potong yang ada di tempat karaoke tersebut. 

    Beberapa lama ditunggu tak kunjung datang dan A memutuskan untuk keluar dari ruang karaoke.

    Ia keluar ruangan bermaksud mencari waters guna bertanya kenapa pesanannya tidak kunjung datang.

    Masih kata rekan si A, saat itu ada beberapa pramugari yang berada di dalam ruang karaoke salah satunya Osima.

    Namun saat keluar ruang karaoke, gedung tersebut sudah dipenuhi asap tebal hingga membuat gelap.

    Korban selamat itu kemudian mengabarkan teman-temannya bahwa ada kebakaran. 

    “Pas dia buka pintu cari waters, itu sudah ada asap tebal dan gelap, terus teman saya ini matikan musik, bilang ke teman-temannya kalau tempat karaoke itu kebakaran,” tegasnya, Jumat (17/1/2025).

    Dalam keadaan panik, kata narasumber tersebut, para wanita yang ada di dalam ruang karaoke memilih bersembunyi di dalam kamar mandi.

    Padahal, A sudah menyarankan tidak bisa berdiam diri di dalam ruangan tersebut karena takut terjebak dan tewas terpanggang.

    A yang tahu cara menghadapi situasi kebakaran di dalam gedung, memilih untuk keluar ruang karaoke dengan jalan jongkok.

    Kondisi tempat hiburan yang sudah gelap dan berasap, A terus berjalan jongkok sembari merambat tembok guna mencari pintu darurat.

    Ketika mendapatkan pintu darurat, A langsung menuruni anak tangga. Lagi-lagi ia teringat ketika menghadapi situasi kebakaran menuruni anak tangga yaitu berguling.

    Korban berguling hingga lantai 7 dan sempat tidak sadarkan diri.

    “Dia guling sampai lantai 7 terus tidak sadarkan diri. Ketika kebakaran enggak ada bunyi alarm kalau kata teman saya. Pokoknya tahu-tahu berasap pas dia keluar,” tandasnya.

    Rekan si A menambahkan, beberapa jam kemudian ia siuman setelah pingsan dan sudah ada di RS kawasan Tamansari.

    Ternyata, A ditolong oleh sopir taksi yang ada di lokasi dan dilarikan ke rumah sakit.

    “Teman saya selamat, dia kerja di salah satu perusahaan yang punya safety ketika ada kebakaran,” imbuhnya. 

    Sebelumnya, Polsek Metro Tamansari mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan lokasi kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

    Dari pantauan di lokasi, seluruh gedung lokasi kebakaran sudah diberi garis polisi agar tidak ada yang melintas.

    Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan tim DVI Polda Metro Jaya sejak Kamis (16/1/2025).

    Selain itu, tim Puslabfor Mabes Polri juga sudah bersiaga di lokasi kejadian sejak kemarin.

    “Tapi mereka tidak bisa masuk karena masih banyak asap,” kata Riyanto saat ditemui di lokasi, Jumat.

    Kebakaran hebat melanda area lantai 7 Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah/YouTube)

    Dikutip dari TribunnewsBogor.com, berikut daftar nama pramugari dan pramugara korban kebakaran Glodok Plaza:

    1. Oshima Yukari
     
    Sosok pertama yang menyita perhatian pramugari bernama Oshima Yukari.

    Oshima adalah salah satu nama terduga korban yang dilaporkan menghilang saat kebakaran Glodok Plaza.

    Fakta tersebut diungkap ayah Oshima Yukari, Edi Sunarsono.

    Kabarnya Oshima sempat berpamitan hendak berangkat ke Glodok Plaza untuk menghadiri ulang tahun rekannya.

    Di momen itulah Edi Sunarsono punya firasat tak enak.

    Kala itu Edi membagikan foto putrinya di media sosial.

    “Setelah itu saya merasa lemas dan tidak bersemangat seperti biasanya,” pungkas Edi.

    Tak berselang lama, Edi pun menerima kabar buruk dari saudaranya bahwa Oshima diduga menghilang saat kebakaran di Glodok Plaza.

    Edi pun langsung berangkat dari Kendal ke Jakarta.

    Belakangan akun media sosial Oshima yang memiliki pengikut belasan ribu pun dibanjiri ucapan duka oleh netizen.

    2. Intan Mutiara Sari

    Nama pramugari selanjutnya yang diduga jadi korban kebakaran Glodok Plaza adalah Intan Mutiara Sari.

    Intan diduga berada di dalam gedung saat kebakaran terjadi pada Rabu malam.

    Kabar pramugari berusia 26 tahun tersebut hingga kini belum ada perkembangan.

    3. Aulia Belinda

    Selanjutnya, pramugari yang juga diduga hilang seusai kebakaran di Glodok Plaza adalah Aulia Belinda.

    Pramugari usia 28 tahun itu disebut-sebut mendatangi Glodok Plaza bersama Oshima.

    Pramugari asal Toraja itu disinyalir tak bisa menyelamatkan diri saat insiden kebakaran terjadi.

    4. Deri Sauri

    Berikutnya adalah sosok pramugara bernama Deri Sauri yang juga disebut-sebut hilang dalam tragedi kebakaran Glodok Plaza.

    Pramugara berusia 25 tahun tersebut kini jadi sorotan di media sosial.

    Netizen ramai mengurai ucapan duka cita di postingan terakhir Deri Sauri.

    “Innalilahi Kang Der, husnul khotimah dek,”

    “Ya allah bener nes derii,”

    “Deri are u okay? where are u know der!,”

    5. Indira

    Nama Indira Seviana Bela masuk dalam daftar pramugari yang diduga hilang akibat kebakaran Glodok Plaza.

    Sebelum dikabarkan menghilang, Indira sempat mengirimkan chat mengejutkan ke orang tuanya.

    Yakni terkait kelulusan Indira di sebuah maskapai penerbangan.

    “Indira ini WhatsApp mamanya. Kira-kira jam 20.00 WIB. (Isi chat Indira) ‘Aku baru lulus ujian’. Kebetulan dia dari maskapai penerbangan,” kata Kakak sepupu Indira, Diah.

    6. Keren Shalom

    Nama pramugari terakhir yang disebut-sebut menghilang dalam kebakaran Glodok Plaza tersebut adalah Keren Shalom.

    Perempuan berusia 21 tahun itu hingga kini belum ditemukan.

    Hingga Sabtu malam, belum ada lagi keluarga korban yang melapor ke Pos Antemortem Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

    Jumlah keluarga korban yang sudah melapor ke RS Polri berjumlah 13 keluarga.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Pj. Gubernur Jatim dan Plt Bupati Sidoarjo Susuri Sungai Mbah Gepuk

    Pj. Gubernur Jatim dan Plt Bupati Sidoarjo Susuri Sungai Mbah Gepuk

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, didampingi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Sidoarjo, H. Subandi, Dandim 0816/Sidoarjo, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyusuri Sungai Mbah Gepuk di Kedung Peluk, Kecamatan Candi Rabu (22/1/2025).

    Peninjauan ini untuk mencari penyebab utama banjir di wilayah Candi yang belum surut meskipun telah dilakukan berbagai upaya.
    Hasilnya banjir disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu kontur tanah yang rendah dan adanya enceng gondok yang menyumbat aliran air. Selain itu, sedimentasi di beberapa titik memperburuk kondisi aliran sungai.

    “Hari ini kami fokus pada tindakan darurat. Namun yang terpenting adalah mencari penyebab utamanya. Saya sudah beberapa kali meninjau kawasan ini, dan kali ini terlihat bahwa di Sungai Mbah Gepuk terdapat hambatan serius. Aliran sungai terhalang oleh sedimentasi dan tumbuhan enceng gondok, yang membuat lebar sungai menyempit. Hal ini sangat menghambat aliran air,” ujar Adhy Karyono.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan mengerahkan tim, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Dandim 0816/Sidoarjo, untuk membersihkan enceng gondok dan melakukan pengerukan sedimentasi.

    “Jika masalah ini menjadi kewenangan provinsi, akan kami prioritaskan penanganannya. Namun, jika menjadi kewenangan nasional, kami akan berkoordinasi lebih lanjut. Selain itu, persoalan seperti pembangunan tidak tertib di sepanjang aliran sungai yang menyebabkan jalan inspeksi terhalang oleh bangunan liar juga akan ditertibkan oleh Pak Bupati,” tambahnya.

    Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, S.H., M.Kn., menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya maksimal menangani banjir di wilayah tersebut. Ia menyebutkan bahwa pemerintah telah melibatkan berbagai pihak, termasuk ASN, OPD, Kecamatan, Kodim 0816, serta masyarakat, untuk bersama-sama membersihkan sungai dari sampah dan enceng gondok.

    “Kami akan terus memantau kondisi sungai. Jika ada hambatan, kami akan turun langsung. Setiap Jumat dan Minggu, kami rutin melakukan kerja bakti membersihkan sungai bersama masyarakat. Pemerintah telah bergerak, dan dukungan masyarakat sangat kami butuhkan, terutama untuk tidak membuang sampah ke sungai. Gerakan bersama ini akan menjaga kebersihan sungai dan meminimalisir risiko banjir,” ujar Subandi.

    Ia juga menyampaikan bahwa langkah-langkah penanganan akan terus ditingkatkan sesuai arahan Pj. Gubernur. Pemerintah akan mendatangkan alat berat, termasuk alat berat amfibi, untuk membersihkan sungai. Selain itu, pompa air akan terus disiagakan, dengan tambahan pompa dari pemerintah provinsi untuk membantu mempercepat penanganan banjir.

    Setelah menyusuri Sungai Mbah Gepuk, rombongan melanjutkan kunjungan ke Perumahan Green Residence, Kendal Pecabean, Kecamatan Candi. Di sana, mereka menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga yang terdampak banjir. Wilayah ini telah mengalami banjir selama kurang lebih dua pekan.

    Upaya ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka pendek sekaligus membangun langkah strategis jangka panjang untuk mengatasi banjir yang kerap melanda kawasan Candi. (isa/kun)

  • Update Nasib 9 Korban Hilang, Pekalongan Masih Berpotensi Longsor, Warga Diimbau Evakuasi Mandiri – Halaman all

    Update Nasib 9 Korban Hilang, Pekalongan Masih Berpotensi Longsor, Warga Diimbau Evakuasi Mandiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1/2025) sore mengakibatkan sedikitnya 17 korban meninggal dunia.

    Sebanyak sembilan 9 orang lainnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga Selasa malam.

    Hingga Selasa (21/1/2025), tim gabungan masih mencari korban yang dilaporkan hilang. 

    Proses pencarian akan dilanjutkan hari ini, Rabu (22/1/2025).

    Sementara itu, 10 orang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan Puskesmas maupun rumah sakit terdekat.

    Berikut daftar lengkap korban meninggal dan korban hilang dikutip dari Tribunjateng.com:

    Daftar Korban Meninggal

    Revalina (perempuan) 19 tahun warga Sipetung
    Suyati (perempuan) warga Tlogohendro
    Kiki Pramudita (laki-laki) 23 tahun warga Garung, Desa Yosorejo
    Sutar (49) warga Tlogopakis
    Riyanto (laki-laki) 50 tahun, warga Yosorejo
    Ayat (27) warga Desa Kasimpar
    Sumeri (30) warga warga Garung, Desa Yosorejo
    Doni (27) warga Desa Gumelem
    Winarko (27) warga Desa Gumelem
    Supari (37) warga Desa Kasimpar
    Sularso (44) warga Desa Kasimpar
    Inawati (23) warga Desa Kasimpar
    Afkar (4) laki-laki, warga Desa Kasimpar
    Khusnul Cholifah (35) perempuan, warga Desa Kasimpar
    Rokhim (40) laki-laki, warga Desa Kasimpar
    Rahmono (24) laki-laki, warga Desa Tlogohendro
    Joni Yulianto (45) laki-laki, warga Sragi

    Korban Belum Ditemukan

    M Teguh Imanto warga Desa kayupuring
    Abiyas warga Desa Kasimpar
    Giyanto warga Desa Gumelem
    Tegar Hariyanto warga Batang
    M Nasrullah Amin warga Pekalongan
    Asiah warga warga Tlogohendro
    Ta’ari warga Yosorejo
    Aurel warga Kasimpar
    Ta’adi warga Dusun Wonodadi, Desa Songgodadi

    Bencana alam ini terjadi karena hujan deras yang melanda Kabupaten Pekalongan sejak Senin (20/1/2025) sore.

    Selain di Kecamatan Petungkriyono, banjir juga meredam di wilayah Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun.

    Di Kecamatan Petungkriyono, paling parah dihantam tanah longsor berada di Desa Kasimpar. 

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, bencana tersebut juga merusak dua jembatan sehingga akses menjadi terganggu.

    “Selain longsor, wilayah tersebut juga diterjang banjir bandang yang dipicu hujan deras sejak Senin (20/1/2025) sore,” ujarnya.

    “Kerugian akibat banjir bandang masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang,” kata Abdul Muhari, Selasa (21/1/2025).

    Winarno, warga Desa Telogopakis, Petungkriyono, Pekalongan mengungkapkan bagaimana prosesnya mengevakuasi istrinya setelah terjadi longsor di Petungkriyono pada Senin (21/1/2025) malam. (Kolase Tribunnews & Tangkap Layar Kompas TV)

    Warga Diimbau Evakuasi Mandiri

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hingga Kamis (23/1/2025), Kabupaten Pekalongan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. 

    Cuaca ini meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di area rawan.

    BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar lereng atau tebing. 

    Abdul Muhari meminta warga memantau kondisi tanah di sekitar tempat tinggal mereka.

    “Jika hujan turun terus-menerus selama dua jam atau lebih, segera lakukan evakuasi mandiri demi keselamatan,” imbuhnya.

    Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah

    Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah menyebabkan 14 daerah terkena bencana dalam rentang waktu Senin (20/1/2025) pukul 19.00 hingga Selasa (21/1/2025) pukul 07.00 WIB. 

    Berdasarkan data BPBD Jateng, mayoritas wilayah terdampak berada di pesisir utara.

    Beberapa daerah yang dilanda banjir di antaranya Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, dan Demak. 

    Wilayah tengah seperti Grobogan, Sragen, Surakarta, dan Sukoharjo juga tak luput dari genangan air.

    Di bagian selatan, Banjarnegara turut terkena dampak.

    Selain banjir, tanah longsor terjadi di Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Banjarnegara.

    Pekalongan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari

    Pemerintah Kabupaten Pekalongan menerapkan status tanggap darurat selama 14 hari.

    Status tanggap darurat diterapkan menyusul bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Selasa.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar mencatat, data terakhir sebanyak 17 korban yang dinyatakan meninggal dunia. 

    Kemudian 8 orang belum ditemukan, 10 orang luka-luka dan 3 orang sudah dibawa ke RSUD Kajen.

    “Pemerintah Kabupaten Pekalongan sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari kedepan,” kata M Yulian saat dihubungi Tribunjateng.com. 

    Sementara itu proses pencarian korban sementara dihentikan untuk keselamatan karena kondisi sudah berkabut dan cuaca mulai turun hujan.

    Yulian mengatakan, dampak dari bencana longsor dan banjir tidak hanya di Kabupaten Pekalongan, tidak hanya di Kecamatan Petungkriyono. 

    Ada sebanyak 11 kecamatan yang juga terdampak, bagian atas adalah longsor dan bagian bawah adalah banjir. 

    Di wilayah Pesanggrahan ada dua tanggul jebol yang menyebabkan 11 desa di Kecamatan Wonokerto terendam.

    “Saat ini persoalan paling penting adalah akses jalan yang masih terputus di Kecamatan Petungkriyono. Besok juga akan ada kunjungan BNPB,” ungkapnya. 

    Menurut Yulian, Pemkab Pekalongan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana membuat jembatan darurat dari Kecamatan Doro ke Kecamatan Petungkriyono. 

    Ia menargetkan akan selesai Rabu atau Kamis besok. 

    Sebab, saat ini untuk menuju area yang terisolasi harus memutar lewat Kabupaten Banjarnegara selama 2- 3 jam.

    Sementara untuk jalan utama, pihaknya sudah mulai melakukan pemulihan dengan menurunkan 2 unit alat berat.

    “Banyak titik-titik yang terjadi longsor. Alhamdulillah karena kerja sama TNI, Polri, relawan, dan warga, sehingga membantu percepatan,” jelasnya. 

    Yulian mengatakan, pihaknya besok (hari ini–red) akan kembali melakukan pencarian korban yang hilang.

    Ia memastikan juga semua kebutuhan selama masa tanggap darurat terpenuhi, mulai dari posko kesehatan, dan posko logistik.

    “Kami mengimbau karena cuaca buruk masih terjadi dalam beberapa hari kedepan, masyarakat harus waspada.” 

    “Beberapa warga mengungsi di rumah saudara. Tapi kami juga sudah menyiapkan pengungsian dan posko di kecamatan,” ungkapnya. 

    Sumber: (TribunJateng.com/Indra Dwi Purnomo/Budi Susanto/Iwan Arifianto/fba)

    Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Daftar Identitas Korban Longsor di Pekalongan, 17 Orang Tewas dan 9 Masih Hilang

  • Aspal Kendal Ngawi Terkelupas, Bupati: Kami Akan Evaluasi Pekerjaan Konstruksi

    Aspal Kendal Ngawi Terkelupas, Bupati: Kami Akan Evaluasi Pekerjaan Konstruksi

    Ngawi (beritajatim.com) – Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, memberikan tanggapan terkait kerusakan jalan aspal di Desa Sidorejo Kecamatan Kendal akibat banjir yang melanda wilayah tersebut, pada Senin (21/01/2025).

    Kerusakan jalan ini dipicu oleh berbagai faktor, diduga termasuk luapan air deras dan perlakuan teknis yang kurang tepat pada struktur jalan yang berada di atas rigid beton.

    Ony Anwar menjelaskan bahwa penggunaan aspal di atas rigid beton memiliki perlakuan khusus yang berbeda dibandingkan dengan jalan yang tidak menggunakan struktur beton.

    Namun, dalam beberapa kasus, perlakuan terhadap aspal di atas rigid beton tidak sesuai standar, seperti penggunaan perekat yang kurang tepat.

    “Daya tempel aspal itu kurang melekat karena perlakuannya disamakan dengan jalan yang tidak menggunakan rigid beton,” ujarnya.

    Jalan di Kendal Ngawi Kebanjiran Hingga Aspal Terkelupas

    Faktor lain yang memperparah kerusakan adalah derasnya luapan air yang mengalir di pipa drainase yang tersumbat. Alhasil, air yang mengikis permukaan aspal. Selain itu, sistem drainase yang tidak optimal turut berkontribusi dalam melemahkan daya rekat aspal pada beton di bawahnya.

    Pemkab Ngawi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap metode pengaspalan jalan, khususnya yang berada di atas rigid beton. Langkah-langkah evaluasi meliputi:

    Koordinasi dengan Rekanan: Pemerintah akan berkoordinasi dengan tim pelaksana untuk memastikan kualitas material dan teknik yang digunakan.
    Peningkatan Perekat Aspal: Penyesuaian jenis perekat atau lem yang digunakan agar daya rekat aspal pada beton lebih maksimal.
    Kajian Teknikal: Mengkaji metode terbaik untuk memastikan daya tempel aspal lebih tahan terhadap berbagai kondisi, terutama di lokasi yang rawan banjir.
    Perbaikan Drainase: Memperbaiki sistem selokan atau drainase agar air tidak menggenang atau merusak lapisan aspal.

    Selain evaluasi, tim teknis sudah melakukan penutupan sementara pada bagian jalan yang rusak. “Meskipun jalan tersebut masih dapat digunakan, separuh badan jalan untuk sementara ditutup demi keamanan. Setelah evaluasi selesai, kami akan segera melakukan perbaikan dengan metode tambal yang lebih tepat,” ungkap Ony.

    Kerusakan jalan akibat banjir menjadi perhatian serius Pemkab Ngawi. Bupati Ony Anwar menegaskan pentingnya penggunaan material dan teknik yang sesuai untuk memastikan ketahanan jalan, khususnya di wilayah yang kerap terdampak luapan air. [fiq/beq]

  • 9
                    
                        Hujan Lebat di Kendal Sebabkan Tanggul Kalibodri Jebol, 7 Desa Kebanjiran
                        Regional

    9 Hujan Lebat di Kendal Sebabkan Tanggul Kalibodri Jebol, 7 Desa Kebanjiran Regional

    Hujan Lebat di Kendal Sebabkan Tanggul Kalibodri Jebol, 7 Desa Kebanjiran
    Tim Redaksi
    KENDAL, KOMPAS.com
    – Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kabupaten
    Kendal
    , Jawa Tengah, pada Senin (20/01/2025) malam, menyebabkan tanggul Kalibodri jebol.
    Akibatnya, banjir merendam beberapa desa di sekitar tanggul dengan ketinggian air mencapai hingga 2 meter di lokasi tertentu.
    Banjir terparah terjadi di Perumahan Patebon Indah, Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon.
    Warga perumahan tersebut, Agus Umar, mengungkapkan bahwa air mulai menggenangi jalan sekitar pukul 23.00 WIB, kemudian masuk ke rumahnya setengah jam kemudian.
    “Ketinggian air yang masuk ke rumah saya separo bodi mobil Pajero saya. Padahal, rumah saya lebih tinggi setengah meter dari jalan,” ujar Umar, Selasa (21/01/2025).
    Umar sempat menyelamatkan istri dan anaknya sebelum mengungsi ke rumah mertuanya di Cepiring.
    “Alhamdulillah, yang penting kami selamat dulu,” tambahnya.
    Warga Desa Lanji, Ali Murtadho, juga mengalami hal serupa.
    Air mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 23.00 WIB dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa, sekitar 70 cm.
    “Saya langsung menyelamatkan anak dan istri ke tempat saudara,” kata Ali.
    7 Desa di 4 Kecamatan Terendam
    Menurut data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, banjir melanda 7 desa di 4 kecamatan, yakni:
    BPBD terus melakukan pendataan dan memantau kondisi terkini di lapangan. Masyarakat yang terdampak banjir diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan susulan dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok 5 Pramugari & 1 Pramugara Diduga Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza, Oshima Yukari-Deri Sauri – Halaman all

    Sosok 5 Pramugari & 1 Pramugara Diduga Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza, Oshima Yukari-Deri Sauri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak lima pramugari dan satu pramugara diduga menjadi korban kebakaran yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025).

    Hingga kini, para korban kebakaran Glodok Plaza itu masih menjadi perbincangan publik.

    Sebelumnya, diberitakan ada 14 korban yang dilaporkan menghilang setelah tragedi kebakaran empat hari lalu.

    Hingga kini, diketahui total sudah ada delapan kantong jenazah yang akan dilakukan proses pemeriksaan oleh tim Pusdokkes RS Polri.

    Proses identifikasi jenazah itu diperkirakan akan memakan waktu satu hingga dua pekan, dengan mencocokkan data yang diberikan keluarga korban.

    Di antara belasan nama, ada enam nama di antaranya diduga adalah pramugara dan pramugari, berikut identitas lengkapnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com:

    1. Oshima Yukari

    Sosok pertama yang menyita perhatian publik adalah pramugari bernama Oshima Yukari.

    Oshima adalah salah satu nama terduga korban yang dilaporkan menghilang saat kebakaran Glodok Plaza.

    Fakta tersebut diungkap ayah Oshima Yukari, Edi Sunarsono.

    Sebelumnya, Oshima disebutkan sempat berpamitan hendak berangkat ke Glodok Plaza untuk menghadiri ulang tahun rekannya.

    Di momen itulah, sang ayah Edi Sunarsono mempunyai firasat tak enak.

    Kala itu, Edi membagikan foto putrinya di media sosial.

    “Setelah itu saya merasa lemas dan tidak bersemangat seperti biasanya,” ujar Edi.

    Lalu, tak berselang lama, Edi pun menerima kabar buruk dari saudaranya, Oshima diduga menghilang saat kebakaran di Glodok Plaza.

    Edi pun langsung berangkat dari Kendal ke Jakarta.

    Belakangan akun media sosial Oshima yang memiliki pengikut belasan ribu pun dibanjiri ucapan duka oleh netizen.

    2. Intan Mutiara Sari

    Nama pramugari selanjutnya yang diduga jadi korban kebakaran Glodok Plaza adalah Intan Mutiara Sari.

    Intan diduga berada di dalam gedung saat kebakaran terjadi pada Rabu malam.

    Kabar pramugari berusia 26 tahun tersebut hingga kini belum ada perkembangan.

    3. Aulia Belinda

    Korban selanjutnya adalah pramugari bernama Aulia Belinda, yang juga diduga hilang dalam kebakaran di Glodok Plaza.

    Pramugari usia 28 tahun itu disebut-sebut mendatangi Glodok Plaza bersama Oshima.

    Pramugari asal Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu disinyalir tak bisa menyelamatkan diri saat insiden kebakaran terjadi.

    4. Indira

    Nama korban selanjutnya adalah Indira Seviana Bela.

    Dia masuk dalam daftar pramugari yang diduga hilang akibat kebakaran Glodok Plaza.

    Sebelum dikabarkan menghilang, Indira disebutkan sempat mengirim chat mengejutkan ke orang tuanya, mengenai kelulusannya di sebuah maskapai penerbangan.

    “Indira ini WhatsApp mamanya. Kira-kira jam 20.00 WIB. (Isi chat Indira) ‘Aku baru lulus ujian’. Kebetulan dia dari maskapai penerbangan,” kata Kakak sepupu Indira, Diah.

    5. Keren Shalom

    Nama pramugari terakhir yang disebut-sebut menghilang dalam kebakaran Glodok Plaza adalah Keren Shalom.

    Perempuan berusia 21 tahun itu hingga kini belum ditemukan.

    6. Deri Sauri

    Berikutnya adalah sosok pramugara bernama Deri Sauri yang juga disebut-sebut hilang dalam tragedi kebakaran Glodok Plaza.

    Pramugara berusia 25 tahun tersebut kini jadi sorotan di media sosial.

    Netizen ramai mengurai ucapan duka cita di postingan terakhir Deri Sauri tersebut.

    Polisi Masih Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran

    Hingga saat ini, polisi masih melakukan identifikasi jenazah korban kebakaran di Glodok Plaza tersebut.

    Sudah ada 14 keluarga yang melapor orang hilang atas insiden tersebut.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan Tim DVI masih mengumpulkan data antemortem dan postmortem.

    Ade menjelaskan, dari pihak keluarga dibutuhkan data primer, sekunder untuk dilakukan proses identifikasi. 

    “Setelah proses identifikasi dilakukan didapatkan data postmortem kemudian dilakukan rekonsiliasi atau pencocokan, baru diputuskan apakah identik dan sebagainya itu tahapannya secara teknis,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/1/2025).

    Dia menambahkan, proses penyelidikan kasus kebakaran ini ditangani Polres Metro Jakarta Barat dibackup Ditreskrimum Polda Metro Jaya Subdit Kamneg.

    “Sambil nanti menunggu proses pencarian pembersihan selesai baru dilakukan olah TKP oleh Puslabfor Polri,” tambahnya.

    Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran di Glodok Plaza.

    “Kita upayakan kemarin, awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad, Fauzi kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran, karena akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelas Ahmad.

    Ahmad juga menuturkan, hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya.”

    “Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Nama-nama Pramugari dan Pramugara Korban Kebakaran Glodok Plaza, Akun Medsosnya Banjir Ucapan Duka

    (Tribunnews.com/Rifqah/Reynas Abdila) (TribunnewsBogor/Khairunnisa)

  • Video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura

    Video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL –  Berikut ini video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura

    Aksi tawuran antar kelompok remaja di Kendal berakhir tragis.

    Satu orang dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Soewondo Kendal.

    Video korban seusai tawuran pun viral di media sosial.

    Dalam video yang beredar, nampak korban terkapar bersimbah darah di tengah jalan Pantura Jambearum Kendal.

    Korban yang mengenakan celana panjang, jaket dan helm sesekali berusaha bangun namun tak berdaya.

    Sementara itu, di sebelah kaki korban terdapat celurit panjang yang diduga dilakukan untuk tawuran.

    Informasi yang dihimpun, aksi tawuran terjadi di jalan Pantura Bugangin sampai Jambearum Kendal, Sabtu (18/1/2025) dini hari.

    Peristiwa tawuran ini bermula di sekitar daerah Bugangin, tepatnya di dekat makam. Kelompok remaja yang terlibat dalam tawuran saling mengejar dan berhamburan.

    Sebagian melarikan diri ke arah barat, sementara sebagian lainnya berlari ke arah utara melewati samping makam Bugangin. 

    Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut menyebutkan, tawuran itu dimulai sekitar pukul 03.30 WIB, ditandai dengan suara petasan dan teriakan para pelaku.

    Aksi kejar-kejaran ini berlanjut hingga ke depan Ruko Aqiqoh Nurul Hayat, Desa Jambearum Patebon, di mana salah satu pelaku akhirnya tersungkur setelah terkena sabetan senjata tajam.

    Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sebilah celurit sepanjang sekitar 150 cm dan sepeda motor dengan nomor polisi H-6657-BLD yang diduga milik salah satu pelaku tawuran.

    “Njih benar, tadi malam ada tawuran di Jambearum,” kata Kasi Humas Polres Kendal, AKP Rasban saat dikonfirmasi, Minggu (19/1/2025). 

    Rasban menerangkan, korban berinisial S (18) yang merupakan remaja dari Desa Korowelang Anyar, Kecamatan Cepiring.

    Korban akhirnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

    Ia mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam di bagian paha, dan tidak bisa diselamatkan karena mengalami pendarahan hebat.

    Saat ini, polisi masih memburu pelaku tawuran tersebut.

    “Iya korban meninggal setelah dirawat di rumah sakit. Pelaku lain masih dicari,” ungkapnya.

    Warga Perumda Kendal, Adang mengungkapkan tawuran dan balap liar kerap terjadi di sepanjang jalan Pantura Bugangin hingga Jambearum.

    “Biasanya kalau tidak tawuran, ya ada balap liar antara Bugangin sampai Jambearum, terutama pada malam Jumat dan Sabtu,” katanya.

    Meski petugas kepolisian telah sering melakukan patroli, kelompok remaja tersebut tampaknya selalu mencari waktu yang tepat saat tidak ada patroli untuk melancarkan aksinya.

    “Saya sebenarnya sudah sering laporkan ke polisi, tapi kadang remajanya yang suka menghindar pas ada razia, terus kemudian balik lagi di lain waktu,” paparnya. (ags)

  • Dewan Temukan Sumbatan Sampah dan Sedimentasi di Desa Sarirejo Kendal Usai Didemo Warga 

    Dewan Temukan Sumbatan Sampah dan Sedimentasi di Desa Sarirejo Kendal Usai Didemo Warga 

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Komisi C DPRD Kendal melakukan pemantauan ke Desa Sarirejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal usai warga menggelar demo.

    Demo dilakukan lantaran pemerintah Kabupaten Kendal dinilai hanya mengobral janji, dalam penyelesaian masalah banjir di permukiman tersebut.

    Ketua Komisi C DPRD Kendal, Sisca Meritania menemukan adanya sumbatan sampah dan sedimentasi di gorong-gorong desa. Hal itu membuat permukiman di sana seringkali terendam banjir cukup lama.

    “Kami tadi mengecek saluran di bawah SPBE dan Alfamart di Jalan Lingkar Kaliwungu, kemudian kami juga menemukan adanya bangunan yang sengaja dibangun di atas saluran, serta sodetan air yang melintasi Jalan Arteri Kaliwungu,” kata Sisca, Minggu (19/1/2025).

    Jika hal itu terus dibiarkan, Sisca menilai akan membuat permukiman sekitar terus terendam banjir.

    “Sehingga air dari hulu tidak bisa mengalir ke hilir dan sampai muara. Karena air hujan berhenti dan menyebabkan air menggenang lalu membanjiri warga,” ungkapnya.

    Wakil Ketua Komisi C DPRD Kendal, M. Nurul Mujib mengatakan pihaknya bakal meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal untuk melakukan normalisasi mengeruk sedimentasi.
     
    “Paling tidak air bisa mengalir lancar dulu, sehingga resiko banjir di Desa Sarirejo dan sekitarnya bisa berkurang,” paparnya. 

    Sebelumnya, warga Perumahan Graha Raya 1 Desa Sarirejo Kecamatan Kaliwungu Kendal, menggelar aksi unjuk rasa di depan gapura perumahan.

    Aksi dilakukan untuk menagih janji pemerintah yang bakal mengatasi banjir di kawasan tersebut.

    Dalam aksi itu, mereka membentangkan tulisan “KIK piye”, ” SPBE tanggung jawab” serta tulisan lain akibat rasa lelah warga hidup dalam kepungan banjir.

    Koordinator aksi, Jawahir menuntut dua perusahaan tersebut ikut membantu mengatasi persoalan banjir di permukimannya.

    Ia dan warga Desa Sarirejo telah lebih dari 5 tahun lebih terendam banjir setiap musim penghujan tiba. Namun, intensitas banjir terjadi lebih parah ketika proyek pembangunan skala besar mulai dibangun di sekitar desa.

    Alhasil, warga terpaksa bertahan meskipun menjadi wilayah langganan banjir.

    “Dulu itu banjir sekali dalam setahun tapi sekarang sejak ada pembangunan, banjir bisa 3-4 kali menggenangi wilayah sini,” kata Jawahir ditemui di sela aksi, Minggu (19/1/2025).

    Ia menerangkan, banjir di sekitar permukimannya baru bisa surut setelah 5-6 hari. Namun, rentan waktu tersebut bisa lebih lama seandainya intensitas hujan yang turun lebih lebat dan dalam waktu yang cukup lama.

    “Kalau di sini banjir baru bisa surut sekitar 5-6 hari kemudian, nggak bisa kalau langsung sehari surut itu,” tegasnya.

    Menurutnya, kondisi gorong-gorong di sekitar perumahan belum dilakukan perbaikan saluran. Sehingga, tersumbat oleh tumpukan sampah. 

    Ia juga meminta pemerintah membangun talud di sekitar Sungai Aji agar aliran air tak membuat banjir.

    “Sungainya masih belum ada talud, padahal kami sudah audiensi sejak tahun 2021 tapi belum direspons oleh pemerintah daerah,” ungkapnya.

    Jawahir pun meminta pemerintah Kabupaten Kendal untuk bersikap tegas dalam mengatasi permasalahan ini. Terlebih, warga sekitar telah mengeluarkan dana tak sedikit untuk proses peninggian rumah agar tak terendam banjir.

    “Sudah banyak dana yang kami keluarkan untuk meninggikan rumah saluran rutin tiap tahun. Janganlan sering buat janji ke warga kalau ujungnya nggak ada tindakan. Ini harus ada tindakan pasti,” tegasnya.

    Warga pun mengancam bakal menggelar audiensi lebih besar jika tak ada penanganan selama 3 bulan ke depan.

    “Yang jelas kami warga sudah bosan dengan audiensi dan usulan ini. Jawabnnya hanya janji-janji, tidak ada aksi nyata,” ketus Jawahir. 

    Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari yang datang ke lokasi aksi mengatakan pihaknya telah menampung aspirasi warga. Ia bakal secepatnya melakukan pendataan dan menyelesaikan permasalahan banjir warga sekitar.

    “Tentunya kami tidak bisa langsung melakukan apa yang menjadi tuntutan warga, apakah ini kewenangan pemerintah provinsi, daerah ataupun pihak swasta,”

    “Karena ditengarai warga banjir ini disebabkan oleh pihak swasta. Kita akan rapatkan segera.” paparnya. (ags)

  • Kalimat Terakhir Pramugari Oshima Yukari Sebelum Tragedi Kebakaran Glodok, Ayahnya Ungkap Firasat

    Kalimat Terakhir Pramugari Oshima Yukari Sebelum Tragedi Kebakaran Glodok, Ayahnya Ungkap Firasat

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Edi Sunarsono alias Soni, ayah Oshima Yukari yang menjadi korba kebakaran Glodok Plaza Jakarta masih mengenang momen terakhir sebelum kejadian.

    Oshima, sempat mengucapkan selamat natal dan tahun baru kepada dirinya dan keluarga.

    “Komunikasi ke saya terakhir itu pas natal. Dia ngucapin, bapak, ibu selamat natal dan tahun baru ya,” kata Soni ditemui di kediamannya di Desa Wonosari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal, Minggu (19/1/2025).

    Dia menambahkan, dirinya juga sempat bertemu Oshima saat acara kesenian di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Minggu (1/12/2024).

    Di sisi lain, Soni merasakan firasat terhadap putrinya yang terlihat berbeda dari biasanya saat pertemuan itu.

    Ayah Oshima Yukari, Soni saat menunjukkan foto mendiang anaknya, Minggu (19/1/2025).  (Tribunjateng/Agus Salim)

    Soni, rupanya juga sempat mengunggah foto putrinya di media sosial.

    “Saya melihat putri saya waktu itu kok ada yang berbeda, agak lesu layu wajahnya. Tapi tidak saya kasih tahu ke putri saya,” ungkapnya.

    Dengan wajah penuh ketegaran, Soni mengungkapkan bahwa putrinya bakal berulang tahun ke 30 pada Maret 2025.

    “Dia kelahiran 1995, besok Maret itu ulang tahun,” ujarnya.

    Saat ini, Soni beserta keluarga telah tiba di rumahnya di Kendal Minggu (19/1/2025), usai menjalani serangkaian tes DNA untuk pencocokan identitas korban kebakaran.

    Ia berharap, proses identifikasi bisa selesai lebih cepat, sehingga jenazah putrinya bisa segera dibawa pulang ke Kendal untuk dimakamkan.

    “Kalau dari dokter forensik itu bisa seminggu sampai dua minggu baru keluar hasilnya,”

    “Rencana jenazah anak saya akan tetap saya bawa pulang ke Kendal. Karena semua keluarga ada di sini, dia juga lahir di sini.” tandasnya. (ags)