kab/kota: Kendal

  • Potongan Tubuh Mayat Wanita dalam Koper Ngawi Belum Ketemu, Ini Kendalanya

    Potongan Tubuh Mayat Wanita dalam Koper Ngawi Belum Ketemu, Ini Kendalanya

    Ngawi (beritajatim.com) – Selang 36 jam lebih sejak ditemukannya jasad UH (29), wanita dalam koper merah, potongan tubuhnya belum ditemukan. Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, pihaknya masih berupaya mencari potongan tubuh di sekitar lokasi temuan, yakni sekitar Desa Dadapan, Kendal, Ngawi.

    “Sampai saat Jumat (24/01/2025) pukul 19.00 Wib, potongan tubuh korban belum ditemukan. Kami masih terus menyisir lokasi. Kami mengupayakan,” kata Joshua, Jumat (24/01/2025).

    Joshua mengatakan, keluarga memang memberikan keterangan bahwa terakhir bertemu korban pada Jumat (17/01/2025). Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

    “Siapa yang kemudian bertemu korban hingga mengarah ke terduga pelaku, kami masih belum bisa berikan keterangan lebih lanjut terkait ini. Masih dalam pemeriksaan kami. Kami juga bekerja sama dengan Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim dan Polres Jajaran Polda Jatim untuk mencari pelaku,” katanya. [fiq/but]

  • Polres Ngawi Identifikasi Korban Mutilasi Pakai Teknologi MAMBIS

    Polres Ngawi Identifikasi Korban Mutilasi Pakai Teknologi MAMBIS

    Ngawi (beritajatim.com) – Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil mengidentifikasi korban kasus temuan mayat termutilasi yang ditemukan di dalam koper di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi.

    Identifikasi dilakukan melalui metode pengenalan sidik jari dengan bantuan alat Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS).

    “MAMBIS merupakan alat bantu identifikasi yang portabel, sehingga dapat digunakan langsung di tempat kejadian perkara (TKP). Identifikasi juga diperkuat dengan keterangan keluarga korban yang mengenali ciri-ciri fisik, aksesoris, dan pakaian korban yang telah diumumkan sebelumnya,” ujar AKP Joshua dalam keterangannya, Jumat (24/01/2025).

    Meski demikian, pihak kepolisian masih menunggu hasil tes DNA yang saat ini sedang dilakukan oleh tim laboratorium forensik Polda Jawa Timur guna memastikan keakuratan pembuktian.

    Berdasarkan hasil sementara, korban diketahui bernama Uswatun Khasanah, perempuan kelahiran Blitar, 25 April 1995, berstatus wiraswasta, dan berkewarganegaraan Indonesia. Data tersebut sesuai dengan rekaman e-KTP korban.

    Penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku dalam kasus ini. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya. [fiq/ted]

  • Pertemuan Terakhir Uswatun Khasanah dengan Keluarga, Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    Pertemuan Terakhir Uswatun Khasanah dengan Keluarga, Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Identitas jasad wanita yang ditemukan di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025), telah terungkap.

    Korban bernama Uswatun Khasanah (29) dan berasal dari Kecamatam Garum, Kabupaten Blitar.

    Hal ini diketahui pihak keluarga yang datang ke RSUD Dr. Soeroto Ngawi untuk memastikan.

    “Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya, 90 persen cocok (dengan Uswatun Khasanah)” ungkap ayah sambung korban, Hendi Suprapto (42), Jumat (24/1/2025), dikutip dari SuryaMalang.com.

    Lebih lanjut, Hendi mengungkapkan pertemuan terakhir antara korban dan keluarga.

    Hendi mengatakan sang anak pergi meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025).

    Namun, pada Senin (20/1/2025) dan Selasa (21/1/2025), keluarga tidak bisa menghubungi korban.

    “Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar ini dari pihak kepolisian,” kata Hendi.

    Hal serupa juga disampaikan kerabat korban, Ana Yuliani (29).

    Ana mengaku terakhir bertemu dengan korban pada Jumat pekan lalu.

    Kepada keluarga, kata Ana, korban berpamitan pergi ke luar kota mengendarai motor seorang diri.

    Namun, saat berpamitan, korban tak mengatakan hendak ke mana.

    “Terakhir ketemu langsung di Blitar, Jumat lalu. Basa-basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor,” kata Ana, Jumat.

    “Waktu itu pamit keluar kota, tapi tidak disebutkan tujuannya ke mana,” imbuh dia.

    Sementara itu, ayah kandung korban, Nur Khalim, juga mengatakan sempat bertemu saat korban pulang ke Blitar pekan lalu.

    Khalim menyebut sang anak sering mengunjunginya setiap pulang ke Blitar, meski keduanya tidak tinggal serumah.

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujar Khalim, Jumat, dikutip dari TribunJatim.com.

    Menurut keterangan Khalim kepada polisi, korban selama ini diketahui bekerja di Tulungagung.

    Di Tulungagung, korban juga mengontrak sebuah rumah.

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana,” jelas Kapolsek Garum, AKP Punjung S., Jumat.

    Korban Diduga Mengalami Kekerasan sebelum Tewas

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan ada dugaan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum tewas.

    Korban diketahui tewas akibat kehabisan napas. Diduga ia dicekik pelaku.

    “Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.”

    “Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban,” jelas Joshua, Jumat.

    Tak hanya itu, ia juga mengatakan ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

    “Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” imbuh dia.

    Sebelumnya, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Penemuan mayat itu bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.

    Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Setelah penemuan itu, mayat korban lantas dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Jasad Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi itu Perempuan Cantik Blitar, Keluarga Kenali Aksesorisnya dan di TribunJatim.com dengan judul Terkuak Identitas Jasad Wanita dalam Paket Hitam di Ngawi, Domisili di Blitar, Status Janda 2 Anak

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, SuryaMalang.com/Febrianto Ramadani, TribunJatim.com/Samsul Hadi)

  • Polres Ngawi Pastikan Mayat Wanita dalam Koper Tidak Hamil, Minta Warganet Bijak Bermedsos

    Polres Ngawi Pastikan Mayat Wanita dalam Koper Tidak Hamil, Minta Warganet Bijak Bermedsos

    Ngawi (beritajatim.com) – Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan merespon kabar burung yang beredar di media sosial dan masyarakat terkait UH (29), mayat wanita dalam koper.

    Joshua mengatakan, jenazah yang ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi itu tidak hamil.

    Hal itu berdasar hasil autopsi yang sudah dilakukan bersama tim Instalasi Forensik dan Mediko Legal RSUD dr Soeroto Ngawi.

    “Kami pastikan, kondisi korban tidak hamil,” kata Joshua.

    Joshua lantas meminta masyarakat dan warganet untuk bijak dalam bermedia sosial.

    Pihaknya berkomitmen untuk melakukan penyidikan ini dengan profesional, prosedural, dan akuntabel berbasis ilmiah atau scientific crime investigation.

    “Kami meminta masyarakat agar tetap tenang menghormati proses penyidikan ini. Serahkan proses penegakan hukum pada pihak yang berwajib. Kami imbau masyarakat agar lebih bijak lagi. Hendaknya jangan menyebar berita yang tidak jelas kebenarannya,” kata Joshua, Jumat (24/01/2025).

    Pihaknya mengaku berhati-hati dalam memberikan statement, ataupun hal-hal yang sekira bisa menghambat proses penyidikan.

    “Intinya kami berupaya agar tetap profesional dalam menangani kasus ini,” katanya. [fiq/ted]

  • Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Identitas wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, akhir terungkap.

    Korban berinisiak UK (29), warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 

    Anggota Polsek Garum Polres Blitar pun sudah mendatangi rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    Saat ini, ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban. 

    “Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,” kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025). 

    Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujarnya. 

    Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar. 

    “Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini,” katanya. 

    Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” katanya. 

    Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. 

    Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban. 

    Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum. 

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujarnya.

    Kronologis Penemuan Korban

    Diketahui jenazah korban ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi.

    Penemuan berawal saat warga melihat sebuah paket terbungkus rapi di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, pada Kamis pukul 09.00 WIB.

    Hal tersebut, memicu rasa penasaran masyarakat sekitar.

    Kemudian, warga pun melaporkan temuan tersebut ke aparat kepolisian.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan warga curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket hitam plastik itu,” kata Andik, dilansir TribunJateng.com.

    Ketika paket dibuka, ternyata berisi sebuah koper berwarna merah. Di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Lantas, diketahui ada mayat di dalam koper.

    “Dugaannya jasad perempuan. Kondisi baru kelihatan setengah badan, posisi tengkurap miring. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit,” tuturnya.

    Terkait keberadaan jasad tersebut, juga dipastikan oleh pihak Puskesmas Kendal. 

    Dokter Puskesmas Kendal, Dr Ririn Pancawinanti, menyebut pihaknya datang bersama kepolisian guna memastikan isi koper ternyata jasad manusia.

    “Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya.”

    “Kondisi setengah telanjang tadi buka sedikit,” jelas Ririn. 

    Guna mengetahui secara pasti, Polisi membawa penemuan itu ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Sementara itu, polisi juga mengamankan barang bukti yang ada di TKP seperti koper, seprai, hingga sendal.

    “Semua kami selidiki, seprai bisa jadi petunjuk. Kami belum tahu apakah korban sedang hamil atau tidak, yang jelas sidik jari sudah diambil. Kami menunggu hasilnya,” kata Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi.

    Hasil sementara menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban, hilang secara misterius.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” kata Kapolres.

    Ia menduga, korban adalah hasil tindak kejahatan mutilasi.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengatakan hasil autopsi dan pengamatan fisik korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.

    Tim forensik juga mendapati tindik pirsing warna keperakan tepatnya di atas pusar.

    Selain itu, ditemukan tahi lalat di atas pinggang samping kiri korban.

    Joshua menambahkan, beberapa bagian dari korban tidak ada atau terpotong.

    (Tribunmataraman.com/ Samsul Hadi/ TribunJatim.com/ Febrianto Ramadani, Kompas.com) 

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Identitas Jasad Perempuan Dalam Koper yang Ditemukan di Ngawi Terkuak, Ternyata Warga Blitar

  • Poltek Harber dan KIK Bangun Sinergi untuk Kemajuan Pendidikan dan Industri

    Poltek Harber dan KIK Bangun Sinergi untuk Kemajuan Pendidikan dan Industri

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Dalam rangka mendekatkan dunia pendidikan dan dunia industri, Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) lakukan penandatanganan kerja sama dengan Kawasan Industri Kendal (KIK), pada Kamis (23/1/2025).

    Kedatangan Poltek Harber disambut oleh jajaran KIK Kendal di antaranya Head of Human Capital & Corporate Adminisitration Erika Mutiara Pohan, Head of Township Management John Frangki Tehupuring, Customer Service & SEZ Manager Najman Ade Putra, serta People & Organization Development Ndaru Munjung Sari.

    Direktur Poltek Harber, Heru Nurcahyo menuturkan, perguruan tinggi vokasi harus selalu berdekatan dengan industri, terutama dari segi kurikulum yang ada agar mampu menjawab kebutuhan dunia industri. 

    Harapan kami kerja sama ini, bisa mendukung perkembangan industri di Indonesia.

    “Kami juga membuka program pendidikan untuk karyawan yang bekerja di industri melalui kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), dengan mengkonversi pengalaman kerja yang telah dilakukan selama bekerja sesuai bidangnya, sehingga masa kuliah bisa lebih singkat.”

    “Waktu perkuliahan bisa disesuaikan kondisi di industri, yaitu dengan penerapan pembelajaran hybrid,” kata Heru.

    Wakil Direktur Bidang Humas dan Kerja Sama Poltek Harber, Ginanjar Wiro Sasmito menambahkan, saat ini Poltek Harber sedang berkembang menuju ke global, setiap tahun ada sekira 1.000 lulusan dari berbagai macam program studi.

    Harapannya ada peluang untuk lulusan kami bekerja di KIK, selain itu juga kerja sama untuk pemagangan.

    “Cukup banyak program yg bisa dikerja samakan.”

    “Salah satunya adalah program non degree yang berupa pelatihan dan sertifikasi untuk karyawan di industri,” kata Ginanjar.

    People & Organization Development KIK Kendal, Ndaru Munjung Sari menyampaikan bahwa industri sangat terbantu dengan program MBKM di kampus, bisa saja ketika magang mahasiswa tersebut kompeten dapat dilanjutkan jadi karyawan. (*)

  • Momen Terakhir Wanita Blitar Sebelum Jadi Mayat dalam Koper di Ngawi, Sempat Pamit ke Tulungagung

    Momen Terakhir Wanita Blitar Sebelum Jadi Mayat dalam Koper di Ngawi, Sempat Pamit ke Tulungagung

    Ngawi (beritajatim.com) – UH (29) warga Desa Bence, Kecamaatan Garum, Kabupaten Blitar ditemukan tewas termutilasi dalam koper merah, di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Ana Yulianti, pengasuh putra putri UH, mengaku terakhir bertemu langsung dengan UH, pada Jumat (17/01/2025). Saat itu, UH tak mengatakan hal-hal penting. Hanya sebatas basa-basi biasa saja dan bertemu kedua anaknya yang diasuh oleh Ana, di Desa Pucungsari Kidul, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    “Terakhir saya komunikasi dan bertemu langsung ya di hari Jumat itu. Kemudian, dia pamit ke Tulungagung. Dari rumah saya ke rumahnya di Blitar itu pakai motor. Nah, ke Tulungagungnya ini naik mobil Ertiga putih, milik almarhumah sendiri,” kata Ana, Jumat (24/1/2025) saat berada di Instalasi Forensik dan Medilo Legal, RSUD dr Soeroto Ngawi.

    Setelah itu, baik Ana dan UH sendiri tak saling mengontak. Baru pada Senin (20/1/2025), dirinya mencoba mengontak UH namun tak ada jawaban. Sang ayah tiri, Hendri Suprapto juga gagal mengontak UH pada Selasa (21/1/2025).

    Mereka tak terlalu curiga, mereka menduga jika UH hanya sibuk. Namun, tak dinyana, pada Kamis (23/1/2025), mereka didatangi pihak kepolisian dengan membawa kabar duka. UH diduga adalah korban yang ditemukan meninggal dengan jasad termutilasi dalam koper dan ditemukan di Ngawi.

    “Untuk mobil Ertiganya ini, kami belum tahu ada di mana. Yang jelas ini tidak ada di rumah. Hilang,” kata Ana.

    Dia tak tahu pasti di mana keberadaan mobil milik UH. Hingga kini, dia masih menunggu bersama pihak keluarga di RSUD dr Soeroto, untuk membawa pulang jenazah UH ke Blitar.

    Diketahui, Identitas mayat wanita yang berada di dalam koper merah, yang ditemukan di Ngawi adalah wanita berinisial UH (29) warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    UH merupakan janda dua anak yang bekerja di kawasan Tulungagung. Keluarga korban memastikan jika jasad itu adalah UH. Ana Yulianti (29) kerabat UH memastikan korban ibu dari kedua anak yang diasuhnya.

    “Saya kenal dari tindik di pusar, sendal, dan juga gelang di tangan korban,” kata Ana.

    Ana mengatakan, dirinya terakhir ketemu korban pada Jumat, 17 Januari 2025. Korban saat itu tidak mengatakan suatu hal penting. Kemudian, pamit ke Tulungagung menggunakan mobil Ertiga putih, milik korban sendiri.

    “Kalau anaknya, sehari-hari saya asuh di Blitar ini. Nah, sejak ke Tulungagung itu, saya coba kontak pada Senin (20/1/2025) itu sudah ga jawab. Kemudian, ayah tirinya juga tidak dijawab ketika mengontak,” kata Ana.

    Kemudian, pada Kamis (23/1/2025), dia mengaku didatangi anggota Polres Blitar. Petugas mengatakan, jika mayat dalam koper yang ditemukan di Ngawi diduga adalah UH.

    Dirinya dan pihak keluarga korban yakni Hendri Suprapto, ayah tiri korban, dan Sulatemi, ibu kandung korban bertolak ke Ngawi pada Jumat (24/01/2025). Dirinya pun memastikan jika korban memang UH.

    “Saya tentu terkejut dan saya sedih sekali. Kami hanya bisa pasrah dan menyerahkan proses hukum ini pada pihak berwenang. Kami akan segera membawa pulang jenazah UH,” kata Ana.

    Diketahui, UH sudah sekitar lima tahun bekerja di kawasan Tulungagung. Dia merupakan ibu tunggal yang diketahui bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung. Sementara, kedua anaknya tinggal di Blitar dan diasuh oleh Anak Yuliani, yang masih kerabat korban.

    Terpisah, Hendri Suprapto, ayah tiri korban ingin pelaku segera ditemukan. “Kami harap pelaku segera ketemu, tentu ini tidak manusiawi ya. Kami mengharap pelaku segera ditemukan,” katanya. [fiq/beq]

  • Jenazah Osima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi, sang Ayah Siapkan Pemakaman – Halaman all

    Jenazah Osima Yukari Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi, sang Ayah Siapkan Pemakaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jenazah Osima Yukari, korban kebakaran Glodok Plaza akhirnya berhasil diidentifikasi.

    Ayah Osima, Edi Sunarsono alias Soni (68) mengaku telah mendengar kabar jenazah Osima ini dari polisi.

    “Saya sudah mendapat kabar dari polisi kalau jenazah anak saya sudah teridentifikasi,” kata Soni, dilansir Kompas.com, Jumat (24/1/2025).

    Kini jenazah pramugari Blue Bird Nordic Airlines (BBN Airlines) itu pun akan dibawa ke Kendal, untuk dilakukan prosesi pemakaman oleh keluarga.

    Soni mengungkap rencananya pemakaman Osima akan dilakukan besok Sabtu (25/1/2025).

    Osima akan dimakamkan di pemakaman umum Desa Bangunsari, Patebon, Kendal.

    “Rencananya jenazah akan tiba besok. Nanti akan saya makamkan di pemakaman umum desa Bangunsari, Patebon,” terang Soni.

    Soni menambahkan, kini ia telah ikhlas dengan kepergian anaknya, Osima.

    Bagi Soni, musibah yang menimpa Osima hingga membuatnya kehilangan nyawa ini memang sudah jalan Tuhan.

    3 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Plaza Glodok, Jakarta Barat.

    Pengidentifikasian ini berhasil dilakukan setelah potongan tubuh atau body part dicocokkan dengan data yang diberikan oleh keluarga korban.

    “Telah berhasil mengidentifikasi tiga korban dari 14 korban yang telah dilaporkan hilang oleh keluarganya, dan yang lain masih dalam proses pemeriksaan,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono dalam jumpa pers di RS Polri, Jumat (24/1/2025).

    Prima meminta agar pihak keluarga yang lain untuk bersabar dan mendukung pihak RS Polri melakukan proses identifikasi kepada jasad korban yang lain.

    Sementara itu, Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama menyebut ketiga korban itu teridentifikasi berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi.

    Adapun rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan data postmortem dan antemortem.

    Ketiga jenazah yang berhasil teridentifikasi yakni seorang pria bernama Zukhi F Radja (42 Tahun); Aulia Belinda, perempuan, 28 Tahun; dan Osima Yukari, perempuan, 25 Tahun.

    “Untuk sementara, ada 9 body-part yang masih membutuhkan pendalaman. Kami mohon dukungan, doa, semua masyarakat agar kami juga memohon kepada korban yang merasa kehilangan bersabar karena kami akan melaksanakan kembali pendalaman,” jelasnya.

    Kebakaran hebat terjadi di bagian atas gedung Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan api diduga berasal dari sebuah diskotik.

    “Objek diskotik lantai 7 Glodok Plaza,” ucap Satriadi dalam keterangannya.

    Dalam hal ini, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 12 kantong jenazah yang didapat dari lantai yang terbakar yakni lantai 7 hingga 9 Plaza Glodok.

    Adapun kondisi jasad sudah tidak utuh saat ditemukan sehingga diperlukan waktu untuk dilakukan identifikasi.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

    Baca berita lainnya terkait Kebakaran Glodok Plaza.

  • Awal Mula Ahmadi di Tamanrejo Kendal Tewas Terseret Longsor 15 Kilometer: Sempat Menolong Tetangga

    Awal Mula Ahmadi di Tamanrejo Kendal Tewas Terseret Longsor 15 Kilometer: Sempat Menolong Tetangga

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Sebelumnya ditemukan tewas tertimbun longsor, Ahmadi warga Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal ini disebut sempat menolong tetangganya.

    Ahmadi tewas tertimbun longsor yang terjadi pada Senin (20/1/2025).

    Dia ditemukan sehari setelahnya di Pucakwangi Kabupaten Kendal.  

    Kepala Desa Tamanrejo, Muhson mengatakan, jenazah Ahmadi ditemukan sekira 15 kilometer dari titik longsor.

    “Nggih leres, ada yang meninggal namanya Ahmadi warga kami.”

    “Kalau jarak dari dia terbawa longsor sampai lokasi ditemukan sekira 15 kilometer,” kata Muhson kepada Tribunjateng.com, Jumat (24/1/2025).

    Muhson menuturkan, longsor menerjang permukiman warga pada Senin (20/1/2025) malam, berbarengan dengan rentetan banjir di Kendal.

    Adapun kronologi tewasnya Ahmadi, bermula saat dia hendak menolong tetangganya yang sudah lebih dulu tertimbun material longsor sampai leher.

    Setelah menolong, tak berselang lama longsor susulan menyapu rumah Ahmadi.

    Nahas, Ahmadi tak sempat menyelamatkan diri dan terbawa longsor ke sungai sekitar desa.

    “Sekira pukul 22.30 longsor di desa kami.”

    “Kemudian Ahmadi sempat menolong tetangganya, tetapi kemudian ada longsoran lagi disertai banjir dan dia terbawa material longsor ke sungai,” sambungnya.

    Selain menimbulkan korban jiwa, longsor juga membuat 30 rumah rusak parah.

    “Ada 30 rumah yang rusak, semuanya parah.”

    “Tapi untuk titik longsor paling parah di rumah Ahmadi,” tuturnya.

    Menurut Muhson, longsor terjadi setiap tahun di permukimannya.

    Namun dia menilai longsor kali ini merupakan yang terparah.

    “Itu setiap tahun longsor di sini, tapi untuk yang kali ini memang paling parah,” paparnya.

    Pantauan di lokasi, rumah milik Ahmadi berada di bawah jalan dengan kontur desa perbukitan.

    Dinding rumah itu juga nampak jebol cukup lebar seusai diterjang material longsor.

    Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto yang meninjau lokasi longsor menuturkan, dirinya telah memberikan bantuan kepada korban terdampak longsor.

    Pihaknya juga telah meminta warga agar bersedia direlokasi demi keamanan dan kenyamanan.

    “Kami turut prihatin dan berduka cita atas musibah ini tentunya.”

    “Kemudian yang kedua kami juga sudah berkomunikasi kepada Pemkab Kendal dan kepala desa agar warga di sini bersedia direlokasi ke tempat yang lebih aman,” tandasnya. (*)

  • UPDATE: Jenazah Oshima Korban Kebakaran Glodok Plaza Tiba di Kendal Besok, Soni: Saya Lega & Ikhlas 

    UPDATE: Jenazah Oshima Korban Kebakaran Glodok Plaza Tiba di Kendal Besok, Soni: Saya Lega & Ikhlas 

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Setelah penantian cukup lama, akhirnya jenazah Oshima Yukari korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta selesai teridentifikasi.

    Keluarga korban di Kendal menerima kabar tersebut pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 05:00 WIB.

    “Nggih sudah selesai teridentifikasi,” kata Ayah korban, Edi Sunarsono alias Soni saat dihubungi, Jumat (24/1/2025).

    Soni pun merasa lega dan ikhlas usai mendengar kabar tersebut. Ia beserta keluarga juga sudah mempersiapkan perlengkapan untuk pemakaman putri tercintanya.

    Saat ini, jenazah Oshima masih berada di RS Polri Kramat Jati dan akan dipulangkan ke Kendal sore nanti.

    “Setelah mendengar kabar itu, saya merasa lega setelah nunggu lama. Kami langsung menyiapkan perlengkapan untuk pemakaman anak kami,” tuturnya.

    Soni mengatakan, pemakaman putri tercintanya akan dilakukan di kampung halamannya di Desa Wonosari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.

    “Jenazah akan tiba besok, dan dimakamkan di pemakaman desa,” tandasnya.

    Soni menerangkan, Oshima Yukari dikenal sebagai sosok ceria dan berprestasi, ditunjukkan dengan banyaknya piala di rumahnya.

    Kepergian Oshima pun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya.

    Kehadirannya di desa kecil di Kecamatan Patebon selalu membawa keceriaan, dan kepergiannya akan selalu dikenang oleh orang-orang yang mencintainya.

    “Adiknya selalu menangis sejak mendengar kabar ini. Terakhir mereka bertemu tanggal 1 desember lalu di Taman Mini Indonesia Indah. Kenangan itu masih begitu membekas,” tandasnya. (ags)