kab/kota: Kendal

  • Tangkap Pelaku Mutilasi di Ngawi, Polisi Kerahkan 5 Mobil

    Tangkap Pelaku Mutilasi di Ngawi, Polisi Kerahkan 5 Mobil

    Surabaya, Beritasatu.com – Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, mengerahkan puluhan anggota untuk menangkap Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Anto merupakan pelaku mutilasi mayat dalam koper merah yang ditemukan di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025).

    Dalam video yang beredar, terlihat puluhan anggota kepolisian menggunakan lima mobil untuk mengintai posisi pelaku. Alhasil, pelaku dibekuk anggota Subdit Jatanras Polda Jawa Timur, Sabtu (25/1/2025) pukul 24.00 WIB di daerah Madiun dalam sebuah penyergapan di jalan.

    Setelah dibawa ke beberapa lokasi untuk dilakukan pengembangan, pelaku langsung dibawa ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur pukul 21.45 WIB, Minggu (26/1/2025) untuk menjalani pemeriksaan dan proses hukum atas tindakan yang telah diperbuat.

    Selain membawa tersangka, tim Jatanras Polda Jatim juga menyita mobil yang dijadikan sarana membuang potongan tubuh korban. Polisi membenarkan adanya penangkapan pelaku mutilasi yang dilakukan di Madiun beserta barang bukti.

    “Iya benar. Penangkapan di Madiun. Besok dirilis,” jelas anggota Jatanras Polda Jatim, AKP Fauzi kepada awak media.

    Sebelumnya, untuk mengelabui petugas, pelaku membuang beberapa potongan tubuh korban di beberapa daerah. Bagian tubuh korban dibuang di Ngawi, bagian kepala dibuang di Trenggalek dan bagian kaki dibuang di Ponorogo.

    Dari kasus mutilasi wanita dalam koper di Ngawi, polisi berhasil mengungkap identitas korban melalui identifikasi sidik jari yang bernama Uswatun Khasanah merupakan janda 2 anak berusia 29 tahun, warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Koper merah berisi korban mutilasi berjenis kelamin perempuan di Ngawi itu ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kamis (23/1/2025).

  • Ini Tampang Pelaku Mutilasi di Ngawi Saat Dibawa ke Mapolda Jatim, Sikap dan Penampilannya Disorot

    Ini Tampang Pelaku Mutilasi di Ngawi Saat Dibawa ke Mapolda Jatim, Sikap dan Penampilannya Disorot

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Begini tampang tersangka pembunuhan dan mutilasi jasad wanita asal Blitar dalam koper merah di dasar parit Desa Dadapan, Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025), yang ditangkap Tim Jatanras Polda Jatim, Minggu (26/1/2025). 

    Informasinya, tersangka berinisial RTH alias A (33) warga Tulungagung. Ia merupakan suami siri dari korban Uswatun Khasanah alias UK (29) warga Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Garum, Blitar. 

    Setelah menjalani penyelidikan dan penyidikan di beberapa lokasi yang menjadi locus delicti kasus tersebut; Kabupaten Kediri, Ponorogo, Trenggalek, dan Madiun, hampir seharian, akhirnya Tersangka RTH dibawa ke Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pukul 21.33 WIB. 

    Tersangka RTH tampak turun digelandang oleh beberapa orang anggota kepolisian berpakaian sipil. Penampilannya kasual, selama digelandang. 

    Ia memakai kemeja lengan pendek warna hitam bermotif gambar flora warna putih dengan kondisi semua kancingnya terbuka dan menampakkan kaus dalam yang dikenakannya berwarna hitam. 

    Selama digelandang menyusuri halaman parkiran menuju ke gedung tersebut, pria bercelana jeans warna biru dongker itu, kondisi kedua pergelangan tangannya tampak diborgol ke belakang pinggangnya. 

    Selama berjalan menyusuri jalanan menuju gedung tersebut, Tersangka RTH berusaha menundukkan kepala menghindari lampu sorot lensa kamera awak media. 

    Sesaat setelah membawa Tersangka RTH ke dalam gedung tersebut.

    Beberapa orang penyidik lainnya mulai berdatangan dengan menggunakan dua mobil yang berbeda. 

    Mobil pertama, mobil jenis SUV warna putih, yang ternyata merupakan mobil sarana yang dipakai tersangka membuang jenazah korban.

    Mobil kedua, mobil jenis sedan warna hitam yang ternyata merupakan mobil pribadi milik tersangka. 

    Kedua kendaraan tersebut diparkir di area parkir halaman depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim sebagai barang bukti kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut. 

    Ternyata, beberapa orang anggota kepolisian mengeluarkan sebuah kantung kresek berwarna hitam yang telah diikat pada bagian ujungnya. 

    Benda tersebut merupakan barang bukti kasus tersebut. Lalu, petugas polisi berpakaian sipil itu membawa kantung itu masuk ke dalam gedung. 

    Sementara itu, PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi membenarkan, Tersangka RTH sengaja dibawa ke Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim untuk menjalani penyidikan lanjutan atas kasus tersebut. 

    Tersangka RTH ditangkap di kawasan Kabupaten Madiun. Lalu, membuang beberapa potongan tubuh korban di wilayah lain, seperti Ngawi, Trenggalek, dan Ponorogo. 

    “Iya itu BB, besok dirilis. Ditangkap di Madiun, mohon waktu,” ujar pria berkaus oblong warna hijau gelap itu, saat berjalan menyibak kerumunan awak media di halaman depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Minggu (26/1/2025) malam. 

    Diberitakan sebelumnya, ternyata pelaku pembunuhan dan mutilasi jasad wanita asal Blitar itu, memiliki hubungan spesial dengan korban. 

    Hal tersebut diungkap oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur saat dihubungi TribunJatim.com pada Minggu (26/1/2025). 

    Pelaku ditangkap sekitar pukul 00.30 WIB, Minggu (26/1/2025). 

    Saat ditanyai perihal motifnya. Jumhur belum dapat mengungkapkannya, karena pelaku masih menjalani penyidikan lanjutan. 

    Kini pelaku sedang dibawa penyidik untuk menemukan sejumlah lokasi tempat eksekusi dan pembuangan potongan tubuh korban

    Lalu mencari barang bukti lain yang masih belum ditemukan dalam penyelidikan kasus tersebut. 

    Seperti potongan tubuh korban yang masih belum ditemukan, beserta mobil milik korban yang sempat hilang, sesaat kejadian. 

    “Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi. Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban),” ujar Jumhur. 

    Dilansir dari dari TribunMataraman.com, pada Minggu (26/1/2025). Polisi akhirnya berhasil menemukan kepala dan kaki jenazah, setelah menangkap Tersangka RTH. 

    Kepala korban mutilasi Ngawi, Uswatun Hasanah ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

    Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro menuturkan kepala jenazah ditemukan pukul 08.00 WIB.

    “Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya,” kata Eko, Minggu (26/1/2025). 

    Lokasi penemuan tak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil, dengan kondisi kepala terbungkus tas plastik kresek berwarna putih.

    “Pencariannya cepat sekali, tadi ada salah satu yang menunjukkan,” lanjutnya. 

    Setelah ditemukan, kepala tersebut sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek. 

    “Dibawa tim Polda Jatim untuk dilabforkan,” pungkasnya.

    Namun untuk otopsi yang lebih optimal, potongan jenazah korban dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

    Lalu, dilain sisi, dikutip dari Kompas.com, potongan kaki yang diduga milik korban mutilasi perempuan juga ditemukan di tempat pembuangan sampah di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim. 

    Potongan kaki tersebut sebelumnya dimasukkan ke dalam koper merah dan ditemukan oleh warga di Kabupaten Ngawi.

    Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Rudy Hidajanto mengatakan, penemuan kaki korban tersebut berawal dari pengakuan pelaku. 

    “Jadi, temuan kaki itu ditemukan oleh tim Polda Jawa Timur tadi jam 04:00 WIB berdasarkan keterangan pelaku, dan benar ditemukan kaki tersebut,” ujarnya melalui sambungan telepon pada Minggu (26/1/2025). 

    Setelah ditemukan, potongan kaki tersebut segera dievakuasi ke RS Dr Harjono untuk dilakukan pemeriksaan kecocokan dengan bagian tubuh korban lainnya.

    “Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono,” imbuh Rudy.

    Namun, belum diketahui secara pasti apakah kaki yang ditemukan merupakan sepasang atau masih ada bagian lain yang terbungkus dalam kantong plastik.

    “Nanti akan dilakukan uji forensic dulu untuk membuktikan apakah benar itu kaki korban. Meskipun ada pengakuan dari tersangka, secara ilmiah perlu dilakukan pemeriksaan juga. Tidak tahu kaki seperti apa karena masih terbungkus,” ucapnya.

    Kemudian, pelaku diduga memiliki hubungan dengan korbannya Uswatun sebelum membunuh dan memutilasi di sebuah Hotel Adisurya.

    Kini, hotel tersebut masih dipenuhi petugas kepolisian pada Minggu (26/1/2025) pagi. 

    Kamar 301 hotel tersebut telah dipasang Police Line diduga menjadi lokasi mutilasi sebelum jasadnya dibuang.

    Pantauan Tribun Network sejak pagi, aparat kepolisian telah melakukan sterilisasi area dan memasang garis polisi di kamar 301, tempat korban menginap. 

    Petugas terlihat mondar-mandir melakukan pemeriksaan, sementara awak media masih kesulitan menggali informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.  
      
    Dari pantauan di lokasi, kamar yang dihuni korban berada di lantai satu hotel.

    Tidak seperti hotel-hotel dengan bangunan tinggi, kamar di Hotel Adisurya lebih menyerupai penginapan dengan akses langsung ke area luar, sehingga memudahkan akses keluar-masuk tamu. 

    Menurut Irfan salah seorang satpam hotel menyebutkan sejak pagi telah datang mobil Inafis dari kepolisian untuk melakukan olah TKP. 

    “Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi,” ungkapnya. 
      
    Saat dikonfirmasi, pihak manajemen hotel belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait kejadian tragis tersebut. 

    Mereka menyatakan masih menunggu perkembangan dari pihak kepolisian.  
      
    Meskipun terjadi insiden besar, operasional hotel tetap berjalan seperti biasa. Tamu hotel masih keluar-masuk, dan aktivitas pelayanan tidak terganggu meskipun ada penyelidikan di salah satu kamar.  

    Pihak hotel maupun tamu lainnya belum memberikan keterangan mengenai apakah ada suara mencurigakan atau pergerakan aneh di sekitar kamar 301 sebelum kejadian mutilasi terjadi.

    Hingga saat ini, kepolisian terus melakukan pendalaman terkait motif pembunuhan sadis ini.

  • Pelaku Mutilasi di Ngawi Diduga Suami Siri

    Pelaku Mutilasi di Ngawi Diduga Suami Siri

    Surabaya, Beritasatu.com – Pelaku mutilasi mayat perempuan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur ditangkap. Diduga, pelaku bernama Rohmad Tri Hartanto (RTH) atau Anto merupakan suami siri korban.

    Pelaku dibekuk anggota Subdit Jatanras Polda Jawa Timur pada Sabtu pukul 24.00 WIB di daerah Madiun dalam sebuah penyergapan di jalan.

    Setelah dibawa ke beberapa lokasi, pelaku langsung dibawa ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Minggu (26/1/2025) pukul 21.45 WIB untuk menjalani pemeriksaan dan proses hukum atas tindakan yang telah diperbuat.

    Selain membawa tersangka, Tim Jatanras Polda Jatim juga menyita mobil yang dijadikan sarana membuang potongan tubuh korban.

    “Untuk statusnya, pelaku dan korban itu telah menikah. Namun, hanya saja menikah siri,” ucap salah satu anggota kepolisian yang enggan disebutkan namanya.

    Sebelumnya, untuk mengelabui petugas, pelaku membuang beberapa potongan tubuh korban di beberapa daerah. Bagian tubuh korban dibuang di Ngawi, bagian kepala dibuang di Trenggalek dan bagian kaki dibuang di Ponorogo.

    Dari kasus mutilasi wanita dalam koper di Ngawi, polisi berhasil mengungkap identitas korban melalui identifikasi sidik jari yang bernama Uswatun Khasanah, seorang janda 2 anak berusia 29 tahun, warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Koper berisi jenazah mutilasi di Ngawi ini ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kamis (23/1/2025).

  • Diduga Psikopat, Ini Tampang Pelaku Mutilasi Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    Diduga Psikopat, Ini Tampang Pelaku Mutilasi Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah (29) yang jasadnya ditemukan dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur, diduga merupakan seorang psikopat.

    Diketahui, kasus ini terungkap setelah adanya penemuan potongan tubuh di Ngawi, Jawa Timur.

    Potongan tubuh korban pertama kali ditemukan warga di dalam koper yang dibuang di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 09.00.

    Sementara, kepala korban mutilsai Ngawi, Uswatun Hasanah ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Minggu (26/1/2035).

    Dari penyelidikan polisi terungkap korban mutilasi tersebut bernama Uswatun Khasanah, wanita asal Blitar berusia 29 tahun.

    Nasibnya miris dibunuh dan dimutilasi, mendiang Uswatun Khasanah akhirnya mendapatkan keadilan.

    Pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 00.00 WIB, akhirnya polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap ibu 2 anak itu.

    “Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24.00 WIB,” kata  Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman saat dikonfirmasi, Minggu, (26/1/2024).

    Terduga pelaku pembunuhan Uswatun adalah Rohmad Tri Hartanto atau RTH (32), pria asal Tulungagung, Jawa Timur. Dan pelaku merupakan pacar dari korban.

    Dalam foto yang beredar di media sosial, terduga pelaku tampak lesu saat ditangkap penyidik.

    Diduga pelaku punya rekam jejak buruk terkait profesinya.

    Terduga pembunuh Uswatun Khasanah disebut bekerja sebagai tukang jual beli mobil bodong, kreditdan gadai mobil.

    Kabarnya kini pelaku sedang dibawa ke Polda Jatim.

    Pelaku Diduga Psikopat

    Sosok pelaku diulas oleh Ahli Viktimologi Heru Susetya.

    Kata Heru, ada dua dugaan motif pelaku tega memutilasi korban.

    “Mungkin awalnya tidak berniat mutilasi, tapi kemudian ingin menghilangkan jejak lalu dimutilasi. Atau karena sudah ada perencanaan sejak awal, sudah kenal cukup lama, ada semacam emosi, ingin menghilangkan korban dengan cara cukup sulit tapi dianggap ini efektif karena tidak mudah mengidentifikasinya,” ungkap Heru Susetya.

    Lebih lanjut, Heru menyebut ada alasan tersendiri pelaku nekat memutilasi korban.

    Salah satunya adalah agar jejaknya lama terendus kepolisian.

    “Ini pelakunya punya keinginan untuk menghilangkan jejak atau membuat cukup lama bisa diidentifikasi walaupun akhirnya bisa dilacak pihak kepolisian. Bisa spontan atau direncanakan,” pungkas Heru.

    Selain itu, Heru juga menyinggung perangai terduga pelaku yang merupakan psikopat.

    Sebab seseorang yang berani melakukan tindak mutilasi ada indikasi berdarah dingin layaknya Psikopat.

    “Bisa dikatakan dia (pelaku) mungkin berdarah mungkin, agak psikopat. Karena kalau sekadar membunuh orang dibunuh saja enggak usah dimutilasi. Kalau sampai dimutilasi, tentunya ada kehendak yang lain, itu termasuk berdarah dingin,” imbuh Heru.

    Dieksekusi di Hotel

    Pelaku diduga membunuh dan memutilasi Uswatun di sebuah hotel bernama Hotel Adisurya di Kecamatan Kota, Kota Kediri, Jatim.

    Sementara, korban ditemukan meninggal di koper di Kabupaten Ngawi.

    Kini hotel tersebut masih dipenuhi petugas kepolisian pada Minggu, (26/1/2025).

    Kamar 301 hotel tersebut telah dipasang Police Line diduga menjadi lokasi mutilasi sebelum jasadnya dibuang.

    Pantauan Tribun Network sejak pagi, aparat kepolisian telah melakukan sterilisasi area dan memasang garis polisi di kamar 301, tempat korban menginap.

     Petugas terlihat mondar-mandir melakukan pemeriksaan, sementara awak media masih kesulitan menggali informasi lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.  
      
    Dari pantauan di lokasi, kamar yang dihuni korban berada di lantai satu hotel.

    Tidak seperti hotel-hotel dengan bangunan tinggi, kamar di Hotel Adisurya lebih menyerupai penginapan dengan akses langsung ke area luar, sehingga memudahkan akses keluar-masuk tamu.  

    Menurut Irfan salah seorang satpam hotel menyebutkan sejak pagi telah datang mobil Inafis dari kepolisian untuk melakukan olah TKP. 

    “Ada dua petugas yang datang dan memasang garis polisi,” ungkapnya. 

    Korban Disebut Bekerja Sebagai LC

    Korban mutilasi dalam koper yang ditemukan di Ngawi, terungkap bernama Uswatun Hasanah (29), warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

    Sosoknya selama ini dikenal dengan panggilan Ana. 

    Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, Ana menjadi pekerja lepas sebagai pemandu lagu atau Lady Companion alias LC.

    Dia sering berpindah lokasi di sejumlah tempat hiburan, sesuai permintaan klien. 

    “Dia tidak menetap di satu tempat. Pindah-pindah di sejumlah tempat,” ujar seorang sumber, sambil menyebut sejumlah tempat karaoke, Sabtu (25/1/2025).

    Selama ini, Ana tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Panglima Sudirman, kawasan Kelurahan Kenayan, Tulungagung.

    Menurut Aan, penjaga kos, Ana terakhir ada di kamar kosnya pada Minggu (19/1/2025).

    Dia pergi menggunakan mobil Suzuki Ertiga warna putih miliknya.

    “Itu juga mobil masih kredit. Setelah itu belum pulang lagi,” ujar Aan.

    Ana tinggal di salah satu kamar di lantai bawah, dari 2 lantai yang ada di area rumah kos ini. 

    Tarif sewa kamar dengan AC yang ditempatinya adalah Rp 1.200.000 per bulan.

    Masih menurut Aan, selama ini tidak ada teman yang datang ke tempat kos Ana. 

    “Tidak ada teman yang datang. Dia sendirian tinggal di kamarnya,” tambahnya. (Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com/TribunJatim.com)

  • Detik-detik Penangkapan Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper Ngawi di Madiun

    Detik-detik Penangkapan Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper Ngawi di Madiun

    Ngawi (beritajatim.com) – Viral video berdurasi 34 detik merekam detik-detik penangkapan pria berinisial A, pelaku mutilasi terhadap Uswatun Khasanah (29). Penangkapan dilakukan pada Minggu (26/01/2025) pukul 00.30 WIB dini hari.

    Video diawali saat Polres Ngawi beserta petugas gabungan Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim membuntuti mobil hitam, Toyota Voxy yang dikendarai pelaku.

    Sampai di Traffic Light dekat Makam Bulusari, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Kota Madiun, polisi memotong laju kendaraan pelaku.

    Pelaku langsung diseret keluar dari mobil oleh petugas dan terlihat tersungkur. Petugas kemudian segera menahan pelaku dan memindahkan pelaku ke mobil polisi.

    Diketahui, pelaku kasus mutilasi terhadap Uswatun Hasanah (29), warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, telah berhasil ditangkap oleh tim Jatanras Polda Jawa Timur bersama Satreskrim gabungan dari Polres Ngawi dan Tulungagung.

    Pelaku yang berinisial A warga Tulungagung ditangkap saat sedang mengemudikan sebuah mobil mewah merek Toyota Voxy. Penangkapan dilakukan pada Minggu (26 Januari 2025) sekitar pukul 00.30 WIB.

    Polisi menghentikan laju kendaraan pelaku di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, tepatnya di Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Mobil mewah yang dikendarai pelaku diperkirakan bernilai sekitar Rp700 juta.

    Setelah ditangkap, pelaku akhirnya mengungkap lokasi potongan tubuh korban. Kepala korban ditemukan di kawasan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dalam kondisi terbungkus plastik kresek putih berlapis-lapis.

    Sementara itu, kaki kanan dan kiri korban ditemukan di pinggir jalan kawasan hutan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

    Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di salah satu hotel di Kota Kediri secara tertutup.

    Jenazah Uswatun Khasanah pertama kali ditemukan pada Kamis (23/01/2025) di dalam koper merah merek Rein Deer yang terletak di saluran air di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi. Namun, kondisi jenazah saat ditemukan tidak lengkap.

    Identitas korban akhirnya berhasil diungkap melalui teknologi MAMBIS (Mobile Automated Multi-Biometric Identification System). Jenazah korban yang sudah tidak utuh tersebut telah dibawa pulang oleh pihak keluarga dan dimakamkan di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, pada Jumat malam (24/01/2025). [fiq/but]

  • Kadin Indonesia Gaet Jepang Gali Potensi Energi Terbarukan – Page 3

    Kadin Indonesia Gaet Jepang Gali Potensi Energi Terbarukan – Page 3

    Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Bidang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kawasan Industri (KI) dan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia Akhmad Ma’ruf Maulana menyambut baik komitmen investasi Singapura untuk pengembangan energi hijau di Indonesia.

    Rencananya, Singapura berminat secara khusus untuk mengembangkan sustainable investment zone/park serta energi terbarukan di Kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) dan Kendal Industrial Park.

    Turut dibahas dalam pertemuan tersebut peluang kerjasama Indonesia dan Singapura dalam Pembangunan pelabuhan Kendal Port dan Tanjung Priok Port.

    Komitmen itu disampaikan dalam pertemuan antara Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Gan Kim Yong dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani, dalam rangkaian acara World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) di Davos, Swiss pada Senin 20 Januari 2025.

    Ma’ruf mengharapkan komitmen Singapura dalam berinvestasi nanti juga untuk membangun green industry, terutama Data Center di Indonesia, khususnya di Batam.

    “Dengan pasokan energi bersih itu, Singapura mendapat keuntungan berupa kredit karbon serta sertifikasi energi hijau untuk mendukung ekonomi hijau mereka,” ujar Ma’ruf melalui keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).

    “Kami harapkan Singapura pun memahami kebutuhan Indonesia untuk mengembangkan energi hijau di Indonesia,” sambung dia.

  • Kisah Tragis Wanita dalam Koper di Ngawi: Hidupi 2 Anak dan Nenek, Kini Tewas di Tangan Kekasih – Halaman all

    Kisah Tragis Wanita dalam Koper di Ngawi: Hidupi 2 Anak dan Nenek, Kini Tewas di Tangan Kekasih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kisah hidup Uswatun Khasanah (29), warga Desa Bance, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berakhir tragis.

    Ibu 2 anak itu tewas dan jasadnya ditemukan sudah dalam kondisi termutilasi di dalam koper yang dibuang di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) pagi lalu.

    Korban diduga dihabisi nyawanya oleh pacarnya sendiri.

    Sebagai informasi, kabarnya korban sempat menikah dan bercerai. Diketahui juga bahwa korban memiliki suami siri.

    Adapun sebelum jadi korban pembunuhan dan mutilasi, korban rupanya memiliki rencana besar yang ingin dilakukannya.

    Ayah tiri korban, Hendi Suprapto mengatakan bahwa Uswatun Khasanah memang sosok baik dan perhatian dengan keluarga.

    Korban juga menjadi tulang punggung keluarga.

    “Korban memang tulang punggung keluarga. Dia menghidupi dua anak dan neneknya,” kata Hendi saat ditemui Surya.co.id, Minggu (26/1/2025). 

    Diketahui bahwa korban adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Ibu kandung dan ayah kandungnya bercerai.

    Dari pernikahan tersebut, orang tua korban dikarunia dua anak perempuan yaitu Uswatun Khasanah dan Intan.

    Ibu kandung korban kemudian menikah lagi dan tinggal di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Blitar. Sedangkan ayah kandungnya tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Blitar.

    Menurut Hendi, korban juga sering mampir ke rumah ibunya. Tiap pulang ke Blitar, korban selalu menyempatkan bertemu dengan ibunya. 

    “Kadang dua kali sebulan ke sini. Tiap pulang ke Blitar, setelah ngurus anak dan keluarga di Slorok, ia menyempatkan ketemu ibunya,” ungkapnya.

    Korban juga bersikap baik terhadapnya, meskipun Hendi ayah tiri.

    Disebutkan, korban sempat bilang ke Hendi bahwa ia ingin membangun rumah sendiri. Kebetulan, Hendi yang dimintai tolong untuk membangun rumah. 

    Rencananya, mulai bulan depan, korban mulai membangun rumah di Desa Slorok.

    Namun karena kejadian ini, rencana besar itu pun tidak terwujud.

    “Korban ini tidak pernah bercerita masalahnya ke keluarga. Yang diceritakan ke keluarga hanya yang senang-senang saja. Mungkin korban tidak ingin ibunya khawatir,” jelasnya.

    Pelaku Berhasil Ditangkap

    Diberitakan sebelumnya, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur membenarkan bahwa pelaku pembunuhan wanita dalam koper di Ngawi telah ditangkap.

    Jumhur juga menyebutkan bahwa antara korban dan pelaku memiliki hubungan spesial.

    “Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi,”

    “Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban),” kata Jumhur, Minggu.

    Terbongkarnya kasus pembunuhan ini berawal dari adanya temuan koper yang berisi potongan tubuh wanita yang di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis sekitar pukul 09.00.

    Mayat dalam koper tersebut tidaklah lengkap. Sebab tidak ada bagian kaki sebelah kiri dari pangkal paha, kaki sebelah kanan dari lutut, dan kepala.

    Jasad wanita dalam koper itu kemudian dibawa ke RSUD dr Soeroto, Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat kekurangan napas diduga karena cekikan sebelum tubuhnya dimutilasi.

    Terbaru, menyusul ditangkapnya pelaku pembunuhan, potongan tubuh lainnya dari korban akhirnya juga ditemukan pada Minggu hari ini.

    Potongan tubuh korban yang ditemukan hari ini yakni bagian kepala dan kaki dengan lokasi penemuan berbeda.

    Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jatim pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB.

    Kepala korban dibungkus tas plastik kresek berwarna putih dan kini telah dievakuasi ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, Jatim.

    Setelah potongan kepala, potongan kaki diduga milik korban juga ditemukan di Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim pada Minggu pukul 04.00 WIB.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Keinginan Terakhir Uswatun Khasanah yang Mayatnya Dalam Koper di Ngawi, Tabiatnya Dikenal Baik

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Surya.co.id/Samsul Hadi/Pramita Kusumaningrum)

  • Uswatun Khasanah, Korban Mutilasi Koper Merah di Ngawi Sempat Menginap di Hotel pada 19 Januari

    Uswatun Khasanah, Korban Mutilasi Koper Merah di Ngawi Sempat Menginap di Hotel pada 19 Januari

    Kediri, Beritasatu.com – Polisi mengungkap, korban mutilasi Uswatun Khasanah (29) yang ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, Jawa Timur ternyata pada Minggu (19/1/2025) korban diketahui sempat menginap di Hotel di kawasan Kediri.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com di lokasi hotel, terlihat petugas dari Polda Jawa Timur dan Polres Kediri Kota tampak melakukan pemeriksaan. Petugas melakukan pemeriksaan di kamar 301 yang diduga menjadi tempat menginap korban sebelum ditemukan tewas.

    Kehadiran petugas kepolisian dibenarkan satpam hotel setempat, Irfan. “Polisi dari semalam datang ke hotel ini, sepertinya terkait kasus itu (mayat dalam koper),” kata dia kepada awak media, Sabtu (25/1/2025).

    Dalam kejadian ini menurut Irfan, polisi memeriksa kamar 301, dan memasang garis polisi di tempat tersebut. Irfan mengungkap, korban sempat diketahui menginap di kamar hotel pada Minggu (19/1/2025). Namun, dia tidak mengetahui detail kapan korban keluar dari hotel.

    “Sehari di sini, tanggal 19 Januari,” jelasnya.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kediri Kota Iptu Fathur Rozikin membenarkan, petugas kepolisian sedang melakukan pemeriksaan di salah satu hotel di Kota Kediri tersebut.

    Hingga menjelang pukul 15.00 WIB, bersama satuan petugas Polda Jawa Timur, pihaknya sedang berlangsung melakukan olah TKP.

    “Iya ini masih melakukan olah TKP,” pungkasnya.

    Sebelumnya, pada Kamis (23/1/2025), warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, digegerkan dengan penemuan mayat wanita di dalam koper merah dalam kondisi termutilasi. 

    Setelah dilakukan penyelidikan, mayat tersebut teridentifikasi sebagai Uswatun Khasanah (29), seorang janda dua anak asal Blitar. Pada Sabtu (25/1/2025), jajaran Satreskrim Polda Jatim berhasil mengamankan terduga pelaku mutilasi.

    Pelaku mengungkapkan, potongan tubuh korban Uswatun Khasanah berupa kaki korban mutilasi di Ngawi dibuang di kawasan hutan Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, sedangkan potongan kepala dibuang di pinggir jembatan di Kecamatan Watulimo, Trenggalek.

  • Kisah Tragis Wanita dalam Koper di Ngawi: Hidupi 2 Anak dan Nenek, Kini Tewas di Tangan Kekasih – Halaman all

    Pembunuh Wanita dalam Koper di Ngawi Ditangkap, Keluarga Korban Ingin Bertemu dan Tanyakan Masalah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga korban Uswatun Khasanah (29), wanita yang jasadnya ditemukan termutilasi dalam koper di Ngawi, Jawa Timur (Jatim), merasa lega karena sang pelaku akhirnya sudah ditangkap polisi.

    Uswatun Khasanah yang merupakan warga Desa Bance, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jatim, menjadi korban pembunuhan dan mutilasi.

    Potongan tubuh korban pertama kali ditemukan di dalam koper yang dibuang di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 09.00.

    Adapun pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap ibu 2 anak itu berhasil ditangkap polisi pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 00.00 WIB.

    Hendi Suprapto, ayah tiri korban, mengaku bersyukur dengan tertangkapnya sang pembunuh.

    Hendi juga mengatakan pihaknya ingin dapat bertemu pelaku untuk menanyakan alasannya menghabisi nyawa korban.

    “Kami ingin ketemu pelaku. Cuma ingin tanya apa masalahnya (tega berbuat seperti itu). Itu pun kalau diizinkan (polisi),” kata Hendi di rumah duka, Blitar, Minggu, dilansir dari Surya.co.id.

    Keluarga korban, lanjut Hendi, menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada polisi.

    “Kami masih menunggu, belum ada kabar dari polisi. Semuanya, kami serahkan ke polisi, kami pasrah sama polisi,” imbuhnya.

    Pelaku Adalah Pacar Korban

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur membenarkan bahwa pembunuhan wanita dalam koper di Ngawi ini dilakukan oleh kekasih korban sendiri.

    “Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi. Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban),” ungkap Jumhur, Minggu.

    Diberitakan sebelumnya, terungkapnya kasus pembunuhan berawal dari temuan koper yang berisi potongan tubuh wanita yang di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis pagi.

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi, mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara yang menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban tidak lengkap.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada,”

    “Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” sebut Dwi.

    Jasad wanita dalam koper itu kemudian dibawa ke RSUD dr Soeroto, Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Dari hasil autopsi, korban meninggal dunia akibat kekurangan napas yang diduga disebabkan oleh cekikan sebelum tubuhnya dimutilasi.

    Menyusul ditangkapnya pelaku pembunuhan, potongan tubuh lainnya dari korban akhirnya juga ditemukan pada Minggu hari ini.

    Potongan tubuh korban yang ditemukan hari ini antara lain bagian kepala dan kaki dengan lokasi penemuan berbeda.

    Kepala korban ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jatim, pada sekitar pukul 08.00 WIB.

    Kepala korban dibungkus tas plastik kresek berwarna putih.

    Setelah ditemukan, kepala korban sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek tetapi guna autopsi yang lebih optimal, potongan tubuh tersebut dirujuk ke rumah sakit lain.

    Terbaru, bagian kepala korban dititipkan di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, Jatim.

    Setelah potongan kepala, potongan kaki diduga milik korban juga ditemukan di Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hadijianto membenarkan bahwa pada pukul 04.00 WIB ada petugas Polda Jatim datang ke lokasi.

    “Kemudian ke lokasi pembuangan sesuai keterangan tersangka,” sebut Rudy.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pelaku Pembunuh Uswatun Khasanah Ditangkap, Keluarga Korban di Blitar Ingin Tatap Muka Pelaku

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Surya.co.id/Samsul Hadi/Pramita Kusumaningrum/David Yohanes/Febrianto Ramadani)

  • Video Rumah Keluarga Osima Kendal Ramai Didatangi Pelayat

    Video Rumah Keluarga Osima Kendal Ramai Didatangi Pelayat

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Berikut ini video Rumah Keluarga Osima Kendal Ramai Didatangi Pelayat

    Suasana duka menyelimuti rumah Edi Sunarsono alias Sonio, orang tua Osima Yukari yang menjadi korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta di Desa Wonosari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.

    Rumah keluarga Osima Yukari (30) pagi ini sudah dipasangi tenda dan mulai dipadati pelayat.

    Kerabat, tetangga dan sejumlah teman Osima terlihat mulai berdatangan sejak pukul 08:00 WIB. 

    Hingga pukul 09:25 WIB, pelayat juga masih terus berdatangan. Sejumlah karangan bunga juga sudah mulai terpasang di sekitar rumah duka.

    Karangan bunga itu dikirimkan dari berbagai pihak di antaranya, Batch 2 FA BBN Airlines, Ayu Phev Bogor, BBN Airlines Indonesia, SMANIK Angkatan 2013, Cecil Putri Budaya Jawa Tengah, serta karangan bunga dari wakil bupati Kendal terpilih, Benny Karnadi.

    Deraian isak tangis keluarga sempat mewarnai kedatangan jenazah Osima yang tiba di Kendal pukul 05:00 WIB, Minggu (26/1/2025).

    Ayah Osima, Soni nampak tegar setelah jenazah putri tercintanya tiba. Soni juga terlihat menyalami satu persatu pelayat yang berdatangan.

    “Kami sudah ikhlas menerima kepergian anak kami tercinta,” kata Soni ditemui di kediamannya, Minggu (26/1/2025).

    Soni mengatakan, jenazah putrinya bakal disemayamkan pagi ini pukul 10:00 WIB di pemakaman desa.

    “Setelah ini proses pemakaman di makam desa,” tuturnya. (ags)