kab/kota: Kendal

  • Ibunya Kecelakaan di Kendal, Chacha Frederica Sedih Tidak Hadir di Sampingnya

    Ibunya Kecelakaan di Kendal, Chacha Frederica Sedih Tidak Hadir di Sampingnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Artis Chacha Frederica kaget mendengar ibundanya kecelakaan saat mengendarai motor di dekat rumah dinasnya di Kendal, Jawa Tengah. Pasalnya, saat ibunya kecelakaan, Chacha Frederica tidak sedang ada di sampingnya. Ia begitu sedih karena tidak langsung bisa mendampingi ibundanya saat itu.

    “Saat kejadian itu (kecelakaan motor), aku baru saja landing di Jakarta, jadi pas dengar itu langsung balik lagi ke Kendal, untungnya saat itu ada sepupu aku yang lagi ada di Kendal dan langsung bawa mamaku ke rumah sakit,” ungkap Chacha dalam video yang diunggahnya.

    Diakui Chacha Frederica, kabar kecelakaan yang menimpa ibundanya membuatnya kaget dan bersedih.

    “Aku sedih kalau mama kenapa-napa. Alhamdulillahnya Allah jaga mama,” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu, Chacha kembali mengingatkan kepada ibundanya untuk menjaga diri baik-baik agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

    “Aku minta tolong banget (jaga diri). Aku tuh ingetin ini buat diri mama juga karena aku takut mama kenapa-napa. Katanya pengen lihat Noni (anaknya) gede, pengen lihat Noni ABG,” sambungnya.

    Menurut Chaca Frederica, akibat kecelakaan itu, ibundanya mengalami patah tulang paha bagian kiri dan harus menjalani operasi pemasangan pen untuk menyembuhkannya lukanya.  

    Chaca Frederica merupakan istri dari Bupati Kendal Dico Ganinduto.

  • Ibunda Chacha Frederica Alami Kecelakaan Motor, Patah Paha Kiri

    Ibunda Chacha Frederica Alami Kecelakaan Motor, Patah Paha Kiri

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibunda Chacha Frederica, Hera Sudiyar mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor di daerah Kendal, Jawa Tengah. Akibat kecelakaan itu, paha kiri ibunda Chaca patah.

    Dalam videonya yang diunggah di media sosial, Chaca Frederica mengabarkan bahwa akibat kecelakaan motor itu, ibundanya mengalami patah tulang paha bagian kiri dan harus menjalani operasi pemasangan pen untuk menyembuhkan penyakitnya.

    Insiden kecelakaan itu diungkap Chaca terjadi di daerah Kendal, Jawa Tengah dan terjadi di dekat rumah dinasnya di sana.

    Chacha Frederica di akun media sosialnya menggambarkan bahwa ibundanya langsung dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit seusai mengalami kecelakaan tersebut.

    “Hancur hatiku dengar kabar mama jatuh dari motor. Bismillah Laa syafiya illā anta syifaa’an lā yughaadiru saqaman. ‘Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkan lah, hanya Engkaulah yang Maha Menyembuhkan. Aamiin kan ya teman-teman,” tulis Chaca dikutip Beritasatu.com, Minggu (2/2/2025).

    Dalam kesempatan itu, istri Dico Ganinduto itu juga meminta doa dari masyarakat agar ibunya cepat sembuh.

    “Minta doanya semua buat mama ya. Insaallah sehat pulih kembali aktif kembali tanpa kurang suatu apa pun. Qodarullah begini,” tambahnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari sang artis terkait insiden kecelakaan motor yang menimpa ibunda Chaca Frederica.

  • Chacha Frederica Ungkap Ibunda Terlibat Kecelakaan Motor di Kendal

    Chacha Frederica Ungkap Ibunda Terlibat Kecelakaan Motor di Kendal

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibunda Chacha Frederica, Hera Sudiyar mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor di daerah Kendal, Jawa Tengah.

    Hal tersebut diunggah Chacha Frederica dalam di akun media sosialnya yang menggambarkan ibundanya langsung dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit seusai mengalami kecelakaan tersebut.

    “Hancur hatiku dengar kabar mama jatuh dari motor. Bismillah Laa syafiya illā anta syifaa’an lā yughaadiru saqaman. ‘Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkan lah, hanya Engkaulah yang Maha Menyembuhkan. Aamiin kan ya teman-teman,” tulis Chaca dikutip Beritasatu.com, Minggu (2/2/2025).

    Dalam kesempatan itu, istri Dico Ganinduto itu juga meminta doa dari masyarakat agar ibunya cepat sembuh.

    “Minta doanya semua buat mama ya. Insaallah sehat pulih kembali aktif kembali tanpa kurang suatu apa pun. Qodarullah begini,” tambahnya.

    Dalam videonya, Chaca Frederica juga mengabarkan bahwa akibat kecelakaan motor itu, ibundanya mengalami patah tulang paha bagian kiri kakinya dan harus menjalani operasi pemasangan pen untuk menyembuhkan penyakitnya.

    Insiden kecelakaan itu diungkap Chaca terjadi di daerah Kendal, Jawa Tengah dan terjadi di dekat rumah dinasnya di sana.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Chaca Frederica terkait insiden kecelakaan motor yang menimpa ibundanya itu.

  • Pembunuhan Uswatun Khasanah, Rekaman CCTV Terungkap: Perselingkuhan Berujung Tragis – Halaman all

    Pembunuhan Uswatun Khasanah, Rekaman CCTV Terungkap: Perselingkuhan Berujung Tragis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Uswatun Khasanah (29), tewas dibunuh oleh Rohmad Tri Hartanto, 33, alias Antok, dalam sebuah kasus pembunuhan yang terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Pembunuhan ini berlangsung di Kamar 301 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, setelah keduanya menghabiskan waktu bersama di restoran.

    Rekaman CCTV menunjukkan momen terakhir Uswatun dan Antok saat mereka dinner di sebuah restoran di Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri.

    Dalam rekaman tersebut, terlihat mereka bergandengan tangan dan tampak mesra.

    Uswatun mengenakan pakaian merah muda, sementara Antok berpakaian gelap.

    Mereka berada di restoran dari pukul 19:46 WIB hingga 20:28 WIB, sebelum akhirnya menuju hotel.

    Motif Pembunuhan

    Menurut keterangan Kombes Pol Farman, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, hubungan antara Uswatun dan Antok adalah hubungan asmara terlarang.

    Antok sudah berkeluarga dan memiliki dua anak, namun mengaku kepada Uswatun sebagai bujang.

    Ketegangan terjadi ketika Uswatun mendesak Antok untuk menceraikan istri sahnya dan menikahinya secara resmi.

    Kemarahan Antok memuncak ketika Uswatun mengungkapkan keinginan untuk menghilangkan anaknya dari pernikahan sah.

    Hal ini, ditambah dengan rasa cemburu setelah Uswatun kepergok memasukkan pria lain ke dalam kamar kosnya, menjadi pemicu tindakan kekerasan yang berujung pada pembunuhan.

    Penanganan Kasus

    Setelah melakukan pembunuhan, Antok memutilasi tubuh Uswatun menjadi empat bagian dan membuang potongan tubuhnya di tiga lokasi berbeda.

    Proses pemotongan tubuh berlangsung dari pukul 01:30 WIB hingga 05:00 WIB.

    Antok ditangkap oleh Polda Jatim pada Minggu, 26 Januari 2025.

    Ia sempat berencana melarikan diri ke Taiwan namun membatalkannya.

    Dalam pengakuannya, Antok mengaku dihantui rasa bersalah atas perbuatannya. “Meskipun kita lari dari masalah, pasti tetap merasa dihantui,” ujarnya saat diinterogasi penyidik.

    Temuan Jasad

    Jasad Uswatun Khasanah ditemukan tidak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis, 23 Januari 2025.

    Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat brutalitas tindakan yang dilakukan oleh Antok terhadap Uswatun.

    Polda Jatim kini masih mendalami peran seorang kerabat Antok yang terlihat dalam rekaman CCTV saat pelaku membawa koper merah berisi jasad korban.

    Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap semua detail dari kasus ini.

    Dengan kejadian ini, pihak kepolisian mengingatkan pentingnya kesadaran akan dampak dari hubungan asmara yang tidak sehat dan perlunya komunikasi yang baik dalam hubungan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap dari rekaman CCTV momen-momen terakhir Uswatun Khasanah (29) sebelum tewas dibunuh Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok.

    Diketahui, pembunuhan sadis itu terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Sebelum tewas mengenaskan, Uswatun dan Antok terekam sempat dinner bersama di restoran Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri. 

    Dalam rekaman CCTV pertama, tampak Uswatun dan Antok bergandengan tangan di lobby restoran.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Uswatun mengenakan pakaian berwarna merah muda dengan rambut panjang terurai.

    Sementara, Antok mengenakan pakaian atasan berwarna gelap.

    Tampak keduanya mesra, berjalan sambil bergandengan tangan.

    Lantas di file CCTV kedua menunjukkan Antok dan Uswatun Khasanah sedang berdua di sebuah meja makan lesehan dengan sejumlah makanan di depannya, dikutip dari TribunJatim.com.

    Mereka berada di area parkiran restoran pukul 19.46 WIB dan 19.48 WIB, Minggu (19/1/2025). 

    Mereka merampungkan dinner dan meninggalkan meja makan restoran tersebut pada pukul 20.28 WIB. 

    Kedua waktu ini menunjukkan mereka singgah di restoran tersebut selama kurang lebih satu jam. 

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah makan bersama di restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Berdasarkan pengamatan SURYAMALANG.COM, momen mesra di video CCTV restoran terhitung dua jam sebelum mereka menginap di hotel, sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu.

    Hal itu didasarkan pada pencocokan kronologi yang sempat dilansir penyidik dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025).

    Dua jam kemudian, Uswatun dibunuh kekasih gelapnya alias Antok, pukul 00.30 WIB, di kamar 301 sebuah hotel di Kediri, Senin (20/1/2025).

    Antok kemudian mutilasi tubuh Uswatun Khasanah menjadi empat bagian mulai pukul 01.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

    Antok kemudian membuang potongan tubuh Uswatun Khasanah di tiga wilayah kabupaten sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025). 

    “Jarak makan malam dengan kejadian, masih kami dalami,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Senyum Antok saat Bawa Koper Merah Isi Potongan Jasad Uswatun Khasanah

    Diberitakan sebelumnya, gerak-gerik Antok, terekam CCTV usai membunuh dan memutilasi selingkuhannya, Uswatun Khasanah.

    Antok mencekik Uswatun Khasanah hingga tewas, lalu memutilasi korban di kamar 303 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (19/1/2025) menjelang dini hari.

    Usai melancarkan aksi kejinya, Antok membungkus potongan jasad Uswatun Khasanah, salah satunya di dalam koper merah.

    Antok pun terekam di kamera CCTV keluar kamar Hotel Adisurya dan membawa koper merah berisi jasad sang kekasih.

    Tampak Antok tersenyum saat memasukkan koper ke dalam mobil sewaan Toyota Veloz AG 1179 TZ, dikutip dari Kompas.com.

    Antok berjalan santai dan terlihat menahan berat beban saat mengangkat koper merah yang dibawa.

    Sementara itu, satu orang tengah duduk di kursi teras kamar, terlihat santai sembari mengangkat satu kakinya ke atas paha.

    Orang tersebut berinisial MAM yang disebut oleh Polda Jatim sebagai kerabat tersangka.

    Namun, perannya masih didalami oleh tim penyidik. 

    “Sementara hasil pemeriksaan yang bersangkutan adalah masih kerabat dari tersangka. Kemudian dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung rumah kosong,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, Senin (27/1/2025).

    Kini, Antok telah ditangkap dan ditahan oleh Polda Jatim sejak Minggu (26/1/2024) dini hari. 

    Dihantui Rasa Bersalah

    Usai membunuh dan sebelum ditangkap Antok sempat berniat kabur ke Taiwan.

    Namun, niat tersebut tak Ia lakukan.

    Ayah dua anak ini  mengaku selalu dihantui perasaan bersalah pada Uswatun Khasanah.

    “Meskipun kita lari dari masalah pasti tetap merasa dihantui,” kata Antok saat diinterogasi penyidik dikutip dari Live TikTok @hellboyjatanraspolda, Selasa (28/1/2025).

    “Jadi lebih baik pasrah, apa yang kita perbuat harus dipertanggung jawabkan,” tambahnya.

    Menurut pengakuan Antok kepada penyidik, dirinya sempat bertemu dengan tim Cacing Api, Jatanras Polda Jatim.

    “Sempat ketemu, lewat depan rumah, saya kan di rumah, Jumat malam,” kata Antok santai.

    Usai membunuh Uswatun Khasanah, kata Antok, dirinya sempat bepergian ke beberapa tempat.

    “Saya sempat ke Blitar, berhenti di pom istirahat, terus saya ke Ponorogo, terus pulang sebentar. Pulang jam 19.00 WIB, pukul 21.00 WIB keluar (lagi),” tutur dia.

    Perselingkuhan hingga Rasa Cemburu

    Antok rupanya sakit hati dan emosi hingga gelap mata menghabisi Uswatun Khasanah.

    Wanita pekerja hiburan malam di Tulungagung itu rupanya adalah selingkuhan Antok.

    Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, menyebut Antok telah memiliki istri dan anak, mengutip TribunJatim.com.

    Sebelumnya, Antok membohongi Uswatun Khasanah sebagai bujang yang belum memiliki anak.

    Adanya hal tersebut, korban tak terima karena pelaku ternyata telah memiliki seorang anak perempuan.

    Korban yang kesal kemudian mendoakan anak perempuan si pelaku.

    “Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar akan menjadi PSK, tersangka sakit hati,” terang Kombes M Farman.

    Antok kemudian sakit hati mendengar ucapan korban.

    Emosinya semakin memuncak karena korban memintanya untuk menghilangkan anaknya dengan istri sah.

    “Korban tidak terima, pelaku punya anak kecil,” paparnya.

    “Korban sempat meminta supaya pelaku menghilangkan anak keduanya,” imbuh dia.

    Emosi Antok juga memuncak karena korban pernah kepergok memasukkan pria lain di kamar kosnya.

    Menurut Kombes M Farman, tersangka cemburu.

    Antok yang mengaku merupakan suami siri korban juga emosi usai perkataan Uswatun Khasanah terkait keluarganya.

    Antok lalu disebut melakukan pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah di kamar 301 hotel kawasan Kediri, Jawa Timur.

    Setelah melakukan mutilasi, pelaku diduga membawa potongan tubuh korban menggunakan mobil dan dibuang di tiga tempat berbeda.

    Seperti diketahui, jasad Uswatun Khasanah ditemukan tak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    Korban Pernah Labrak Istri Sah Pelaku

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan di tengah hubungan asmara terlarang antara korban dan tersangka Antok, terjadi prahara. 

    Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah Antok di Jombang, Jawa Timur.

    Motif Uswatun Khasanah melabrak istri sah Antok karena mendesak Antok untuk segera menikahi dirinya setelah berpacaran 3 tahun lamanya.

    Korban Uswatun selalu memaksa agar tersangka Antok segera menikahi dirinya secara sah dengan sebuah prasyarat yang sulit dilakukan tersangka. 

    Yakni, tersangka Antok harus segera menceraikan istri sahnya di Jombang sesegera mungkin. 

    Saking kuatnya keinginan korban untuk dinikahi tersangka, Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah tersangka di Jombang. 

    “Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (27/1/2025). 

    “Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi,” tambahnya. 

    Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh tersangka. 

    Yang bikin Uswatun Khasanah makin naik pitam, ternyata tersangka belakangan diketahui memiliki anak kedua dengan istri sahnya. 

    Hal itu membuat Uswatun Khasanah marah dan mengucapkan umpatan sumpah serapah terhadap anak kandung tersangka, hingga akhirnya membuat tersangka tersinggung dan merasa dendam.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rohmad Bermodalkan Pisau Dapur saat Mengeksekusi Tubuh Korban Sebelum Dibuang di 3 Kabupaten dan 4 Jam sebelum Mutilasi Uswatun, Antok Bawa Kekasih Gelap Dinner Mesra, Alibinya Terpatahkan: Panik

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Choirul Arifin/Theresia Felisiani) (TribunJatim.com/Alga/Luhur Pambudi/Izzatun Najibah)

  • FOTO-FOTO Rumah Rusak, Jalanan Ambles & Putus Dampak Fenomena Tanah Bergerak di Banjarnegara Jateng – Halaman all

    FOTO-FOTO Rumah Rusak, Jalanan Ambles & Putus Dampak Fenomena Tanah Bergerak di Banjarnegara Jateng – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fenomena pergerakan tanah terjadi di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025). 

    Gerakan tanah itu mengakibatkan rayapan/amblesan pada jalan penghubung antara Kecamatan Pejawaran dan Kecamatan Batur.

    Hasil kaji cepat sementara, terdapat lima titik rekahan dengan kedalaman amblesan sebesar 70 hingga 200 sentimeter. 

    Perkembangan rekahan itu berangsur dari area ketinggian bagian timur menuju lereng ke arah barat.

    Data sementara per Jumat (31/1/2025), peristiwa gerakan tanah itu telah mengakibatkan kerusakan jalan kabupaten, 16 rumah warga rusak berat, 39 rumah terancam dan menyebabkan kerusakan jaringan listrik.

    FENOMENA TANAH BERGERAK – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Setidaknya 16 rumah warga rusak berat hingga jalanan ambles. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)

    Mengutip pers rilis BNPB, dari data laporan visual terlihat beberapa rumah roboh dan terbenam ke dalam tanah hingga setengah bangunan. 

    Ada juga sejumlah rumah yang rata dengan tanah hanya menyisakan atapnya saja.

    Kondisi jalan kabupaten pun mengalami keretakan dan mustahil dilewati kendaraan roda empat atau lebih.

    Pergeseran Lapisan Tanah Terus Terjadi

    Hasil pemantauan gerakan tanah pada tanggal 25 Januari 2025 oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, ditemukan bahwa pergeseran lapisan tanah terus terjadi. 

    Hal itu ditunjukkan dengan kondisi jarak antar rumah semakin menumpuk dan bagian rumah yang terbenam. 

    Perkembangan pergerakan tanah juga semakin menggerus dengan kedalaman rata-rata kurang lebih 3 meter. 

    Kemudian panjang pergerakan yang awalnya dari 2 meter menjadi 5 meter serta ditemukan singkapan lapisan batu lempung yang diduga menjadi batuan dasar sebagai bidang gelincir.

    Di sisi lain dijumpai genangan air dari akumulasi beberapa mata air yang tertangkap pada lapisan lempung sehingga terjadi genangan pada permukaan.

    RUMAH RUSAK PARAH – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Tampak rumah warga rusak parah. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)

    Faktor Pemicu

    Menurut Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dari hasil analisis sementara, beberapa faktor pemicu terjadinya pergerakan tanah tersebut meliputi curah hujan tinggi yang telah menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan mudah bergerak ke tempat yang lebih rendah.

    Hasil pantauan dan analisis Stasiun Klimatologi Kelas I Jawa Tengah pada dasarian II Januari 2025, curah hujan di Banjarnegara dan beberapa wilayah lain di Jawa Tengah berada di atas 300 milimeter yang berarti masuk dalam kriteria sangat tinggi. 

    Hal itu sekaligus menjadi salah satu faktor pemicu kejadian bencana hidrometeorologi basah yang bertubi-tubi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah seperti banjir dan tanah longsor di Pekalongan dan Kendal, banjir di Grobogan dan Demak pada periode yang sama.

    Bahkan, jika ditarik garis lurus, jarak antara Desa Ratamba dengan Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, yang menjadi lokasi bencana tanah longsor di Kabupaten Pekalongan dengan korban jiwa 25 orang itu hanya terpaut jarak 30 kilometer saja. 

    Artinya bisa dikatakan bahwa memang curah hujan yang sangat tinggi terkonsentrasi di wilayah tersebut pada saat itu.

    Selain curah hujan, faktor pemicu gerakan tanah selanjutnya adalah saluran drainase dan sungai yang dibangun belum sepenuhnya menggunakan material kedap air sehingga terjadi peresapan air. 

    FENOMENA TANAH BERGERAK – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Tampak rumah warga rusak parah. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)

    Hasil temuan fakta di lapangan, jalan penghubung Kecamatan Pejawaran-Kecamatan Batur dibangun di atas batulempung Formasi Kalibiuk (Tpb), lapisan batulempung (lapisan impermeabel). 

    Oleh sebab itu, ketika curah hujan tinggi ditambah drainase buruk lantas menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan mudah bergerak. 

    Di samping itu terjadi peningkatan tekanan air pori ditambah bobot massa tanah dan berkurangnya daya ikat tanah turut mendukung terjadinya fenomena tersebut.

    Hasil analisis selanjutnya bahwa berdasarkan komposisi material penyusun longsoran (soil hasil lapukan batulempung) dan jenis pergerakan yang teramati, dapat diinterpretasikan bahwa longsoran itu berjenis debris slide dengan arah pergerakan relatif ke barat daya.

    RUMAH RUSAK PARAH – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Tampak rumah warga rusak parah. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)

    Dari hasil analisa sementara dan melihat sejumlah faktor pemicu tersebut, fenomena pergerakan tanah susulan masih sangat berpotensi terjadi jika curah hujan di wilayah itu masih tinggi dalam durasi yang cukup lama.

    BPBD Ungsikan Puluhan Warga

    Sebagai upaya antisipasi dan penanganan darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara dengan sigap segera membantu evakuasi warga terdampak maupun yang terancam. 

    Mereka diungsikan sementara di dua desa, masing-masing 62 jiwa di Kalireng, Ratamba dan 7 jiwa di Desa Biting.

    BPBD juga mendukung pemenuhan kebutuhan dasar para warga yang mengungsi dibantu dari lintas instansi terkait seperti Dinsos, TNI, Polri, NGO dan relawan penanggulangan bencana. 

    FENOMENA TANAH BERGERAK – Kondisi wilayah terdampak fenomena gerakan tanah di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). Setidaknya 16 rumah warga rusak berat hingga jalanan ambles. (FOTO: BPBD Kabupaten Banjarnegara)

    Posko kesehatan dan trauma healing juga didirikan guna memberikan pelayanan kesehatan medis dan psikologi bagi warga pengungsi dan yang terdampak lainnya.

    Sejalan dengan itu, kaji cepat lanjutan dan monitoring di lapangan terus dilakukan sebagai antisipasi dan analisis terkait perkembangan dampak serta kondisi terkini.

    Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akan segera menyiapkan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak dan yang kehilangan tempat tinggal akibat pergerakan tanah tersebut. 

    Pemkab menargetkan huntara tersebut selesai dibangun dan dapat ditempati sebelum hari Raya Idul Fitri tahun 2025 pada awal bulan April mendatang.

    Pemerintah Pusat melalui BNPB telah mengirimkan tim Tenaga Ahli bersama personel dari Kedeputian Bidang Penanganan Darurat guna asesmen awal sebagai tindak lanjut pemberian dukungan pada fase tanggap darurat sebagai solusi jangka pendek termasuk rencana pemulihan serta rehabilitasi dan rekonstruksi.

    Fenomena pergerakan tanah di Banjarnegara yang diprediksi masih terjadi diharapkan menjadi perhatian bagi warga sekitar untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, khususnya selama periode musim penghujan. 

    Evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman menjadi solusi yang tepat untuk dilakukan demi menghindari jatuhnya korban jiwa.

    Monitoring secara berkala lereng tebing, perbukitan hingga sepanjang aliran sungai menjadi penting untuk dilakukan mengingat potensi risiko bencana hidrometeorologi basah masih sangat tinggi. 

    Apabila terdapat retakan tanah atau patahan yang terlihat sebaiknya segera dilaporkan kepada pihak berwenang dan hindari melakukan aktivitas di sekitarnya.

    Reboisasi dan pemulihan vegetasi dengan jenis tanaman berakar kuat bernilai ekonomis di area tandus yang memiliki potensi risiko tinggi pergerakan tanah hingga banjir bandang dapat menjadi solusi mitigasi jangka panjang.

  • Pelaku Mutilasi Ngawi ‘Pasrah’ saat Rekaman CCTV Terbaru Patahkan Alibinya Soal Kejadian di Restoran – Halaman all

    Pelaku Mutilasi Ngawi ‘Pasrah’ saat Rekaman CCTV Terbaru Patahkan Alibinya Soal Kejadian di Restoran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rekaman CCTV yang baru-baru ini tersebar memberikan gambaran menyedihkan mengenai hubungan antara Uswatun dan Rohmad Tri Hartanto—sang kekasih gelap yang kini resmi menjadi tersangka.

    Sebagaimana diketahui, kasus pembunuhan dan mutilasi yang menimpa Uswatun Khasanah di Ngawi, Jawa Timur, telah menguak sisi kelam kehidupan manusia yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.

    Peristiwa tragis ini sendiri terjadi pada 19 Januari 2025.

    Uswatun Khasanah, kehilangan nyawanya di tangan orang yang seharusnya mencintainya.

    Potongan tubuhnya ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal.

    Setelahnya, potongan kepala korban ditemukan di kawasan Trenggalek.

    Sempat menjadi misteri tentang siapa sang pelaku, belakangan akhirnya terungkap bahwa sosok yang tega menghabisi nyawa Uswatun Khasanah adalah pacar gelapnya, Rohmad alias Antok.

    Pria yang sudah memiliki istri dan dua anak itu nekat membunuh dan memutilasi pacarnya di sebuah hotel Kediri.

    Kini resmi jadi tersangka, Antok blak-blakan mengungkap motifnya tega membantai Uswatun.

    “Alasannya (membunuh dan mutilasi) tuh ya gitu, almarhum enggak terima istri saya punya anak lagi yang kedua,” pungkas Antok dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan tv one news, Sabtu (1/2/2025).

    Lebih lanjut, pelaku mengaku sakit hati saat mendengar korban mengumpat anak kandungnya.

    Antok akhirnya gelap mata dan langsung mencekik Uswatun hingga tak bernyawa.

    “Terus (korban) nyumpah-nyumpahin ‘anak kamu itu perempuan, suatu saat jadi lonte, sundel’. Artinya saya emosi,” ujar Antok.

    Aksi sadis yang diungkap Antok belakangan jadi sorotan khalayak di media sosial.

    Hal itu lantaran cerita yang disampaikan Antok berbeda dengan rekaman CCTV terbaru yang tersebar.

    Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat momen 4 jam sebelum Antok membunuh Uswatun.

    Di video CCTV itu, Antok sempat datang ke sebuah restoran bersama korban di kawasan Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri.

    Terlihat Uswatun mesra menggandeng tangan Antok saat memasuki restoran.

    Selama momen makan di sebuah pendopo restoran, Antok dan Uswatun tampak ceria dan penuh senyuman.

    Antok terlihat mengenakan kemeja panjang hitam, sementara Uswatun memakai baju warna merah muda dan rok hitam.

    Sebelum meninggalkan restoran, Uswatun tampak semringah.

    Keceriaan di wajah keduanya pun belakangan disorot publik.

    Khalayak menyebut keterangan yang disampaikan oleh Antok dengan bukti rekaman CCTV tidak sesuai dengan pengakuan sebelumnya yang menyebut dirinya dan korban sempat terlibat cekcok di restoran.

    Bahkan korban dan tersangka tampak mesra.

    Kronologi pembunuhan versi Antok

    Ketika alibinya soal pembunuhan dikaitkan dengan rekaman CCTV, Antok tampak pasrah.

    Antok pun akhirnya menceritakan kronologi pembunuhan yang ia lakukan terhadap Uswatun.

    Awalnya diakui Antok, ia panik karena melihat darah segar keluar dari hidung korban setelah ia mencekiknya.

    “Saya cekik, sempat ada perlawanan, badannya (korban) saya banting ke samping. Saya banting ke kanan itu kebentur meja samping kasur, setelah itu saya benturkan ke lantai. Sambil saya cekik terus hidungnya keluar darah,” pungkas Antok.

    “Saya panik ‘kok sudah enggak bernyawa’. Saking saya panik, saya berniat ambil koper,” sambungnya.

    Perihal mutilasi yang ia lakukan, Antok mengaku tidak pernah ada niat jahat.

    Aksi mutilasi pun kata Antok ia lakukan tanpa rencana.

    “Sebenarnya enggak ada niat mutilasi, saking saya panik, saya masukkan koper kan enggak muat, itu sempat saya injak-injak baru muat, ternyata tidak muat. Akhirnya saya potong,” imbuh Antok.

    Atas perbuatan kejinya, Antok mengaku menyesal.

    Sembari menangis, Antok pun meminta maaf kepada keluarga korban dan keluarganya.

    “Pertama-tama saya minta maaf buat keluarga almarhum, saya minta maaf, saya khilaf, saya salah, saya minta maaf,” ujar Antok terisak.

    “Buat keluarga saya, anak istri saya, maafin saya,” sambungnya.

    Kini menyesali perbuatannya, Antok nyatanya terancam mendapat hukuman berat.

    Pria berusia 32 tahun itu terancam dijerat Pasal 340 KUHP pembunuhan berencana subsider 338 KUHP dan subsider Pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

    Sementara itu terkait motif, pihak kepolisian sempat mengurai alasan lain pelaku nekat menghabisi nyawa Uswatun Khasanah.

    Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman menyebut bahwa pelaku mengaku cemburu dengan korban lantaran pernah membawa pria lain ke kosannya.

    “Terkait motif, hasil dari pemeriksaan tersangka, diketahui motifnya ini adalah pertama, pelaku sakit hati dan cemburu karena diketahui korban pernah memasukkan laki-laki lain ke dalam kos korban. Tersangka di sekitaran kosan korban mengaku sebagai suami siri korban,” kata Kombes Pol Farman.

     

  • Pemkab Kendal Bantah Penelantaran Korban Banjir di Pengungsian, Pj. Sekda: Kita Utamakan Posko Pemda

    Pemkab Kendal Bantah Penelantaran Korban Banjir di Pengungsian, Pj. Sekda: Kita Utamakan Posko Pemda

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Pj. Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari angkat bicara mengenai polemik dugaan penelantaran korban banjir di pengungsian Carcentro Kendal.

    Posko itu, sebelumnya menjadi salah satu tempat untuk mengungsi warga terdampak banjir jebolnya dua tanggul Kali Bodri.

    Agus mengatakan, posko pengungsian terbagi dalam dua kategori, yakni posko yang didirikan Pemerintah Kabupaten Kendal dan posko kemanusiaan dari masyarakat.

    Posko pengungsian tersebut tersebar di berbagai titik, di antaranya pengungsian Dishub, SMA N 1 Pegandon serta rumah dinas bupati Kendal.

    Adapun posko sukarela kemanusiaan yang didirikan masyarakat berada di RSS, Carcentro dan sejumlah masjid.

    “Jadi memang pelaksanaan penanganan darurat bencana di Kendal, kami pemerintah Kabupaten Kendal mendirikan 3 posko utama dan disusul posko dari masyarakat,” kata Agus ditemui pada Jumat (31/1/2025) malam.

    Agus menjelaskan, pihaknya membantah adanya penelantaran korban banjir di posko pengungsian.

    Menurutnya, semua warga terdampak banjir mendapatkan perlakuan dan pemberian bantuan secara merata. 

    Hanya saja, pihaknya akan lebih dahulu mengutamakan kebutuhan di posko pengungsian di bawah tanggung jawab Pemkab Kendal. 

    “Bahasanya bukan menelantarkan ya, tapi kami mengutamakan yang posko pengungsian dari Pemkab dulu. Setelah itu kita salurkan bantuan ke posko pengungsian yang lain termasuk ke Carcentro,” ungkapnya.

    Disinggung mengenai tidak adanya petugas jaga di posko pengungsian Carcentro, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD membuat jadwal piket jaga.

    PAKAI ALAT BERAT – Bupati Kendal Dico M Ganinduto menyiapkan alat berat untuk membersihkan sisa sampah dan material lumpur banjir Kali Bodri, belum lama ini. Pemkab Kendal mengerahkan alat berat dan truk untuk membersihkan lumpur tebal sisa banjir akibat jebolnya tanggul Kali Bodri di Kecamatan Patebon. (TRIBUNJATENG.COM/ AGUS SALIM IRSYADULLAH)

    Dirasa kebutuhan logistik di posko pengungsian Carcentro tercukupi, Agus lantas memindahkan kebutuhan ke posko pengungsian yang lain.

    “Di Carcentro awalnya memang kita tawarkan kerja sama piket dari BPBD, PMI, dinsos, tetapi memang waktu itu logistik di sana masih cukup,”

    “Sehingga logistik di Dinas Sosial dan BPBD itu kita distribusi ke tempat yang lain.” paparnya.

    Lebih lanjut, Agus menegaskan jika pihaknya telah mengirim keperluan logistik ke posko Carcentro pada Kamis (30/1/2025) malam.

    “Kita cek waktu pagi tadi, ternyata yang di Carcentro masih ada. Sehingga kita alihkan lagi bantuan untuk posko pengungsian Carcentro, ke posko pengungsian di RSS,” bebernya.

    Pihaknya juga mengapresiasi inisiatif masyarakat atas yang telah membangun posko pengungsian darurat, sebagai bentuk kepedulian dan rasa kemanusian terhadap korban banjir.

    Ia berharap, proses pembersihan sisa lumpur banjir bisa segera terselesaikan, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas normal.

    “Kami tentu sangat berterimakasih atas partisipasi masyarakat membantu Pemkab Kendal menyelesaikan persoalan banjir ini,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga yang menjadi korban banjir bandang jebolnya tanggul Kali Bodri Kendal, hingga kini masih ada yang bertahan di tenda pengungsian.

    Sebagian warga memilih berada di tenda pengungsian, lantaran rumah yang terdampak banjir mengalami kerusakan cukup parah.

    Sesekali, warga kembali ke rumah untuk membersihkan lumpur sisa banjir yang masih menumpuk.

    Akan tetapi, kehidupan di tenda pengungsian rupanya tak serta merta membuat warga mendapat pelayanan yang cukup.

    Sejumlah warga masih bertahan di tenda pengungsian kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kendal memasuki hari keempat banjir jebolnya dua tanggul Kali Bodri, Kamis (23/1/2025). (Tribunjateng/Agus Salim )

    Meskipun bantuan sembako masih tercukupi, namun warga tak lagi merasakan uluran tangan pemerintah Kabupaten Kendal seperti pertama kali.

    “Kami di sini di tenda pengungsian Carcentro seperti pengungsi ditelantarkan. Pemkab Kendal sudah menarik personelnya untuk disiagakan di tenda pengungsian. Padahal kami masih butuh bantuan mereka,” kata warga Kebonharjo korban banjir, Zaini ditemui di pengungsian Car Centro Kendal, Jumat (31/1/2025) siang.

    Zaini tak sendiri, ia bersama 44 warga lain masih bertahan lantaran terkena dampak banjir cukup parah. Mereka juga trauma seandainya banjir kembali menerjang permukiman, terlebih hujan ekstrem terus melanda wilayah Kendal.

    “Iya memang kami masih trauma, karena banjir kemarin sangat parah dan rumah kami juga rusak,” ungkapnya.

    Zaini yang mengungsi bersama istri dan kedua anaknya berharap, pemerintah Kabupaten Kendal memperhatikan kondisi warga yang masih bertahan di pengungsian.

    “Kepada pak bupati dan jajaran pemerintah Kabupaten Kendal, kami meminta agar yang masih di pengungsian juga diperhatikan,” tuturnya.

    Pemilik Carcentro Kendal, Mashuri menuturkan awalnya terdapat 26 warga korban banjir dari RT 3 RW 4 Desa Kebonharjo yang mengungsi di tempat usaha miliknya saat hari pertama evakuasi.

    Selang beberapa hari kemudian, pengungsi bertambah menjadi 72 orang.

    Warga kemudian satu persatu pulang dari pengungsian dan kembali ke rumah untuk membersihkan lumpur dan sisa banjir.

    “Saat ini, jumlah pengungsi di Carcentro ada 44 orang. Ada yang balita 1, terus yang anak-anak ada 6,” jelasnya.

    Mashuri sempat meminta kejelasan langkah Pemkab Kendal yang telah menarik personel bantuan di posko miliknya.

    Sayang, jawaban yang didapat Mashuri tak memuaskan. Ia menilai, Pemkab Kendal abai menangani warga terdampak banjir yang masih di pengungsian cukup lama.

    “Sejak Selasa 28 Januari 2025, petugas BPBD maupun bantuan logistik sudah tidak ke pengungsian Carcentro lagi,”

    “Saya sempat bertanya ke Pemkab Kendal kan, terus dijawab bahwa petugas jaga di pengungsian sudah harus ditarik, karena status tanggap darurat sudah selesai.” paparnya.

    Mashuri berharap, Pemkab Kendal bisa segera menangani permasalahan ini agar warga tak merasa ditinggalkan pascabencana.

    “Kehadiran Pemkab sebenarnya dibutuhkan pengungsi, pengungsi lebih diperhatikan serius,” tuturnya. (*)
     

  • Mewah! Ruang Utama Masjid Agung Kendal Kembali Difungsikan Usai Renovasi 

    Mewah! Ruang Utama Masjid Agung Kendal Kembali Difungsikan Usai Renovasi 

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Renovasi masjid Agung Kabupaten Kendal, saat ini memasuki tahap sekitar 60 persen sejak renovasi besar-besaran pada 2022.

    Namun, masjid yang ditargetkan menjadi ikon Kendal itu kini telah difungsikan pada bagian ruang utama. 

    Fungsional perdana langsung dilakukan oleh Bupati Kendal, Dico M Ganinduto bersama warga menjelang salat jumat.

    Dico mengatakan, proses renovasi dilakukan tanpa mengurangi nilai sejarah masjid.

    “Masjid ini kan ikonnya Kabupaten Kendal, kita lakukan renovasi tanpa mengubah nilai sejarahnya,” kata Dico seusai acara, Jumat (31/1/2025).

    BERI SAMBUTAN – Bupati Kendal, Dico M Ganinduto memberikan sambutan peresmian penggunaan ruang utama masjid Agung Kendal, Jumat (31/1/2025).

    Ia mengatakan, masjid Agung Kendal yang baru memiliki kesan elegan dan ramah dengan bangunan desain lengkungan yang khas.

    “Bisa juga digunakan untuk kegiatan sosial, Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

    Desainer renovasi masjid, Revano Satria menerangkan konsep tata ruang masjid Agung Kendal dibangun menggunakan dekorasi sederhana nan elegan.

    Kesan elegan itu mulai terasa ketika memasuki ruang utama untuk salat. Terdapat 4 tiang dari tokoh penyebar islam di Jawa. 

    “Kita ingin membuat satu desain yang elegan tapi mudah diingat,” paparnya.

    Ketua panitia renovasi masjid Agung, Sugiono menerangkan pihaknya masih membutuhkan suntikan dana Rp 25 miliar untuk proses penyelesaian renovasi.

    “Insyaallah kita masih membutuhkan anggaran lagi sekitar Rp 25 miliar untuk menyelesaikan pembangunannya. Adapun total anggaran mencapai sekitar Rp 35,2 miliar dan Rp 20 miliar yang bersumber dari dana hibah Pemkab Kendal,” ungkapnya.

    Mantan Sekda Kendal yang pensiun pada 2024 itu pun menargetkan tahap penyelesaian renovasi tahun 2025.

    “Yang belum finishing itu di serambi atas, bawah dan penataan lingkungan. Target selesai dan bisa digunakan sepenuhnya tahun 2025,” tandasnya. (ags)
     

  • Touring 1.000 Km Yamaha Nmax Neo, Segini Konsumsi Bahan Bakarnya

    Touring 1.000 Km Yamaha Nmax Neo, Segini Konsumsi Bahan Bakarnya

    Jakarta

    Sebelumnya detikOto sudah pernah menjajal Yamaha Nmax Turbo untuk touring jarak jauh dengan rute Jakarta-Dieng-Yogyakarta. Saat itu konsumsi bensin yang berhasil diraih adalah 35,5 km/liter. Lalu bagaimana konsumsi bahan bakar buat versi Yamaha Nmax Neo S ya?

    Sebagai informasi, Yamaha Nmax seri Neo dibekali mesin 155 cc, SOHC, 1 silinder, VVA yang bisa menghasilkan tenaga maksimal 15,1 dk pada 8.000 rpm dan torsi puncak 14,2 Nm pada 6.500 rpm. Mesin tersebut sejatinya sama seperti mesin Nmax Turbo, bedanya pada Neo S tidak dibekali YECVT dan fitur turbo.

    Perjalanan dilakukan dengan rute Jakarta-Kendal-Magelang-Purwokerto dan kembali ke Jakarta. Total perjalanan mencapai 1.083,7 km dengan rute bervariasi. Selanjutnya untuk rute yang dilewati mayoritas adalah jalur pantura (pantai utara Jawa). Sementara bahan bakar yang digunakan merupakan RON 92.

    Dari segi performa, mesin Yamaha Nmax Neo S ini sudah lebih dari cukup untuk melibas jalur pantura yang didominasi jalanan lurus serta permukaan beton. Tenaga terus mengisi ketika motor digeber dalam kecepatan tinggi, terlebih motor ini sudah memiliki teknologi VVA (variable valve actuation) yang menjaga tenaga mesin merata pada putaran bawah maupun putaran tinggi.

    Selain itu, saat digunakan untuk melewati tanjakan dan turunan di daerah Temanggung dan Magelang pun tidak mengalami kendala berarti. Motor ini masih bisa melahap medan tersebut dengan cukup mudah.

    Dalam pengujian ini, kecepatan motor dipacu antara 60 km/jam hingga 90 km/jam. Dan tidak mengindahkan kaidah-kaidah eco riding, serta menonaktifkan fitur SSS atau start stop system. Dari segi handling, Nmax Neo S memiliki pengendalian yang asyik, masih cukup enak digunakan untuk manuver dan selap-selip, kendati motor sudah dilengkapi dengan box tambahan dengan beban bawaan yang cukup berat.

    Untuk suspensinya, karena beban motor menjadi berat lantaran bagasi jok dan top box penuh muatan, maka ayunan suspensinya jadi sedikit lebih empuk dan lebih nyaman.

    Setelah digunakan untuk touring lebih dari 1.000 km, panel instrumen Yamaha Nmax Neo S mencatatkan angka konsumsi bahan bakar rata-rata 47,6 km/liter. Sebelumnya ketika sampai daerah Batang, bahkan sempat mencatatkan angka 50 km/liter. Gimana, irit atau nggak nih detikers?

    Konsumsi bahan bakar Yamaha Nmax Neo S setelah dipakai touring 1.000 km Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/rgr)