kab/kota: Kendal

  • Melihat Persiapan Pasar Dugderan Semarang, Tradisi yang Dinanti Masyarakat Jelang Ramadhan 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Februari 2025

    Melihat Persiapan Pasar Dugderan Semarang, Tradisi yang Dinanti Masyarakat Jelang Ramadhan Regional 16 Februari 2025

    Melihat Persiapan Pasar Dugderan Semarang, Tradisi yang Dinanti Masyarakat Jelang Ramadhan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com

    Dugderan
    merupakan salah satu tradisi menyambut bulan Ramadhan di Kota Semarang.
    Pasar
    Dugderan
    ini akan berlangsung dari 17-26 Februari 2025 di sepanjang Jalan Agus Salim Semarang. Mulai dari pertigaan Hotel Metro Park View Kota Lama
    Semarang
    hingga pertigaan SJC Matahari.
    Pada Minggu (16/2/2025), para pedagang tampak sibuk mempersiapkan barang-barang dagangan di lapaknya.
     
    Mulai dari pedagang permainan tradisional, gerabah, sepatu, baju, hingga berbagai kuliner.
    Tak hanya itu, wahana permainan Pasar Malam seperti
    bianglala
    ,
    ombak banyu
    , dan
    kora-kora
    juga mulai disusun.
    Salah satu pedagang
    Pasar Dugderan
    , Jarot (52), mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan barang dagangan untuk dijualkan di Pasar Dugderan sejak satu bulan lalu.


    KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara Salah satu pedagang di Pasar Dugderan Semarang, Jarot, sedang menyipakan barang dagangannya, Minggu (16/2/2025).
    Dirinya mengaku datang dari Boja, Kendal untuk menjual berbagai permainan tradisional. Di antaranya, pecut, barongan, wayang, blangkon, dan masih banyak lagi.
    “Sudah sering jualan di Pasar Dugderan, mungkin sudah 5 tahun ada. Penjual yang ada di sini dari mana-mana, ada Gunungkidul, Jepara, Magelang, banyak. Soalnya ini event tradisi Semarang menyambut Ramadhan,” ucap Jarot kepada
    Kompas.com
    , Minggu (16/2/2025).
    Jarot menyebutkan, ada sedikit perbedaan antara Pasar Dugderan 2025 dengan tahun sebelumnya. Yaitu diizinkannya kembali adanya wahana permainan Pasar Malam di Pasar Dugderan.
    “Tahun kemarin tidak ada izin dari Wali Kota dengan adanya wahana Pasar Malam, jadi ada penurunan. Tapi tahun ini ada lagi, karena daya tariknya di situ. Semoga semakin ramai,” tutur dia.
    Lebih jelas Jarot mengatakan, di Pasar Dugderan ini terdapat sekira 100 lebih pedagang yang menjual berbagai macam barang dan kuliner.
    Sehingga dirinya berharap, Pasar Dugderan tahun ini bisa lebih ramai dan dan banyak pengunjung yang datang ke sini untuk menyambut bulan suci Ramadan.
    “Harapannya semoga laris, banyak pengunjung, dan ekonominya semakin membaik,” ucap Jarot.
    Hal senada juga disampaikan oleh pedagang kurma di Pasar Dugderan, Yuli (49).
    Dirinya menyebutkan, masyarakat Kota Semarang tampak bersemangat menyambut Ramadhan.
    Hal tersebut bisa terlihat dari geliat pembeli yang mampir di lapaknya.
    “Ini mau
    dugderan
    , jadinya banyak yang mampir beli buat persiapan bulan puasa,” ucap Yuli.
    Di lapaknya yang terletak di seberang Pasar Johar itu Yuli menjualkan berbagai jenis kurma. Seperti kurma Tunisia, Madinah, Mesir, Green Valley, dan masih banyak lagi.
    Kendati demikian Yuli berharap, Pasar
    Dugderan
    tahun ini bisa lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
    “Pendapatannya kalau sekarang masjh belum stabil, nanti kalau sudah Ramadan bisa terlihat. Senang ada Dugderan, semoga tambah ramai,” pungkas Yuli.
    Setelah Pasar Dugderan, nantinya akan ada kirab
    Dugderan
    yang dilaksanakan pada Jumat (28/2/2025) yang dimulai dari Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Kauman Semarang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Makin Banyak Pengusaha Masuk Kawasan Industri, Ini Buktinya

    Makin Banyak Pengusaha Masuk Kawasan Industri, Ini Buktinya

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan selama periode 2019-2024, jumlah perusahaan kawasan industri yang memiliki Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) meningkat 63,73% atau setara 64 perusahaan.

    Sementara itu, hingga November 2024 ada 165 perusahaan kawasan industri yang sudah beroperasi di Indonesia.

    “Dari jumlah tersebut, total luas lahan kawasan industri yang mencapai 94.054 hektare, dengan tingkat okupansi mencapai 59,76 persen,” tulis keterangan di akun resmi Instagram milik Kemenperin, @kemenperin_ri dikutip, Sabtu (15/2/2025).

    Untuk daerah dengan peningkatan jumlah kawasan industri yang signifikan pada periode Tahun 2019-2024 diantaranya Kabupaten Subang dengan penambahan 8 kawasan, Kota Batam dengan penambahan hingga 4 kawasan industri, Kabupaten Morowali dengan penambahan 4 kawasan industri.

    Kemudian Kabupaten Halmahera Tengah dengan penambahan 1 kawasan industri dan terakhir Kabupaten Kendal bertamah 1 kawasan industri.

    Dengan adanya pembangunan dan pengembangan kawasan industri tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menciptakan efek berganda yang positif terhadap ekonomi daerah, seperti peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), menciptakan lapangan kerja, dan mendorong investasi.

    “Efek positif ini akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” tulis keterangan akun tersebut.

    (hns/hns)

  • Denny Butuh Waktu 45 Menit Lepas Ban Mobil Incarannya, 2 Bulan 7 Kali Beraksi, Ditangkap di Kendal

    Denny Butuh Waktu 45 Menit Lepas Ban Mobil Incarannya, 2 Bulan 7 Kali Beraksi, Ditangkap di Kendal

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Cuma butuh waktu sekira 45 menit, Denny Zain Iman Saputra (32) ini untuk melepas ban mobil yang menjadi targetnya.

    Dari pengakuannya, maling spesialis ban mobil ini telah beraksi di Kota Semarang,  Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Semarang.

    Denny sudah beraksi sebanyak tujuh kali dalam dua bulan terakhir ini.  

    Selama melakukan aksinya, warga Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang ini memperoleh keuntungan Rp16 juta.

    “Saya beraksi sendiri di tujuh lokasi dalam kurun waktu 2 bulan.”

    “Ban mobil hasil curian saya jual di Jalan Hasanudin Semarang.”

    “Satu set ban Rp2 juta,” beber Denny, Jumat (14/2/2025).

    Dalam setiap beraksi, Denny hanya berbekal dongkrak, kunci kendaraan untuk melepas ban, dan batako untuk mengganjal kendaraan.

    Tersangka mengaku, membutuhkan waktu setidaknya 45 menit hingga satu jam untuk melepas satu set ban mobil.

    Dia selama beraksi hanya gagal satu kali karena ada warga yang melintas.

    Padahal dua ban truk sudah lepas.

    “Ya kabur tinggalkan ban karena ada orang,” terangnya.

    Kepolisian menangkap tersangka karena kasusnya sempat viral di media sosial pada Desember 2024.

    Kala itu, tersangka mencuri empat ban mobil yang kemudian mobil diganjal menggunakan batako di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dan Kecamatan Mijen Kota Semarang.

    Tim Jatanras Polrestabes Semarang yang melakukan penyelidikan pun menangkap Denny pada Kamis 6 Februari 2025 di Kecamatan Boja.

    Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena menyebut, tersangka beraksi di Kota Semarang meliputi Kecamatan Mijen, Ngaliyan, dan Tugu.

    Tiga aksi lainnya di Kabupaten Kendal tepatnya di Kecamatan Boja.

    “Sisanya di Ungaran, Kabupaten Semarang,” katanya.

    Tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.  

    “Barang bukti yang disita yaitu velg, dongkrak, batako, dan mobil yang digunakan pelaku,” tandasnya. (*)

  • Denny Butuh Waktu 45 Menit Lepas Ban Mobil Incarannya, 2 Bulan 7 Kali Beraksi, Ditangkap di Kendal

    2 Bulan Sudah 7 Kali Curi Ban Mobil, Pelaku Ditangkap di Boja Kendal, Hasil Curian Dijual Rp2 Juta

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Denny Zain Iman Saputra (32) maling spesialis ban mobil yang telah beraksi di Kota Semarang,  Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Semarang, akhirnya ditangkap.

    Denny sudah beraksi sebanyak tujuh kali dalam dua bulan terakhir ini.  

    Selama melakukan aksinya, warga Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang ini memperoleh keuntungan Rp16 juta.

    “Saya beraksi sendiri di tujuh lokasi dalam kurun waktu 2 bulan.”

    “Ban mobil hasil curian saya jual di Jalan Hasanudin Semarang.”

    “Satu set ban Rp2 juta,” beber Denny, Jumat (14/2/2025).

    Dalam setiap beraksi, Denny hanya berbekal dongkrak, kunci kendaraan untuk melepas ban, dan batako untuk mengganjal kendaraan.

    Tersangka mengaku, membutuhkan waktu setidaknya 45 menit hingga satu jam untuk melepas satu set ban mobil.

    Dia selama beraksi hanya gagal satu kali karena ada warga yang melintas.

    Padahal dua ban truk sudah lepas.

    “Ya kabur tinggalkan ban karena ada orang,” terangnya.

    Kepolisian menangkap tersangka karena kasusnya sempat viral di media sosial pada Desember 2024.

    Kala itu, tersangka mencuri empat ban mobil yang kemudian mobil diganjal menggunakan batako di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dan Kecamatan Mijen Kota Semarang.

    Tim Jatanras Polrestabes Semarang yang melakukan penyelidikan pun menangkap Denny pada Kamis 6 Februari 2025 di Kecamatan Boja.

    Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena menyebut, tersangka beraksi di Kota Semarang meliputi Kecamatan Mijen, Ngaliyan, dan Tugu.

    Tiga aksi lainnya di Kabupaten Kendal tepatnya di Kecamatan Boja.

    “Sisanya di Ungaran, Kabupaten Semarang,” katanya.

    Tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.  

    “Barang bukti yang disita yaitu velg, dongkrak, batako, dan mobil yang digunakan pelaku,” tandasnya. (*)

  • Duel Maut di Semarang Menewaskan Pelajar, Bermula Saling Tantang Via Instagram – Halaman all

    Duel Maut di Semarang Menewaskan Pelajar, Bermula Saling Tantang Via Instagram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengamankan Muhammad Rizki (18), warga Sendang Mulyo, Tembalang, Kota Semarang yang terlibat dalam duel maut di Jalan Barito, depan SMK Dr. Cipto, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) pukul 19.00 WIB.

    Rizki terlibat duel menggunakan celurit corbek melawan APW (17), warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara.

    Korban APW meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

    “Mereka berdua itu sama-sama pelajar SMK, tapi dari sekolah yang berbeda. Mereka saling tantang via Instagram,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Syahduddi mengatakan, duel bermula ketika tersangka mengirim pesan lewat DM Instagram kepada korban pada Rabu (12/2) pukul 16.00 WIB.

    Pesan tersebut berisi tantangan duel dan korban menerima tantangan itu dan sepakat untuk bertarung.

    “Korban dan tersangka berasal dari dua SMK yang sering terlibat tawuran. 

    Mereka akhirnya janjian untuk berkelahi satu lawan satu,” ujarnya.

    Keduanya sepakat membawa senjata tajam dan menentukan lokasi duel.

    Sepanjang perjalanan ke lokasi, mereka terus berkomunikasi via DM Instagram untuk saling mengabarkan posisi.

    Saat tiba di lokasi, korban datang bersama dua temannya, sementara tersangka hanya didampingi satu temannya.

    “Sebelum berkelahi, mereka saling mengadu senjata tajam atau ‘tos’ sebagai tanda setuju pertarungan,” lanjutnya.

    Perkelahian berlangsung dalam dua tahap.

    Pada tahap pertama, terjadi empat kali adu senjata tajam, salah satunya mengenai jari korban.

    Setelah itu, mereka kembali melakukan “tos” senjata dan melanjutkan pertarungan.

    Pada tahap kedua, terjadi lagi empat kali sabetan celurit, salah satunya mengenai pinggang kiri korban.

    Korban mundur kesakitan, lalu teman-temannya maju untuk menyelamatkannya.

    Duel tersebut berlangsung kurang lebih dua menit.

    “Tersangka berhenti menyerang korban, lalu bersalaman dengan salah satu teman korban sebagai tanda pertarungan selesai,” jelas Syahduddi.

    Setelah kejadian, tersangka melarikan diri ke rumah temannya di Slawi, Kabupaten Tegal.

    Namun, polisi berhasil menangkapnya saat kembali ke Semarang, tepatnya di Cepiring, Kendal, Kamis (13/2/2025) pukul 16.00 WIB.

    “Keduanya, baik korban maupun tersangka, tidak terindikasi mengonsumsi alkohol atau narkoba saat berkelahi,” ungkapnya.

    Korban mengalami luka parah di punggung yang menembus paru-paru serta luka sabetan di pinggang kiri.

    Korban akhirnya meninggal dunia setelah beberapa jam menjalani perawatan di rumah sakit.

    “Tersangka dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara,” tutup Syahduddi. (Tribun Jateng/Iwan Arifianto) 

     

  • Video 2 Menit Duel Maut Semarang Tewaskan Pelajar Asal Kebonharjo

    Video 2 Menit Duel Maut Semarang Tewaskan Pelajar Asal Kebonharjo

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Berikut ini video 2 Menit Duel Maut Semarang Tewaskan Pelajar Asal Kebonharjo 

    Polisi menangkap Muhammad Rizki (18), warga Sendang Mulyo, Tembalang, Kota Semarang, yang terlibat dalam duel maut di Jalan Barito, depan SMK Dr. Cipto, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) pukul 19.00 WIB.

    Rizki berduel satu lawan satu menggunakan celurit corbek melawan APW (17), warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara.

    Korban APW meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

    “Mereka berdua itu sama-sama pelajar SMK, tapi dari sekolah yang berbeda. Mereka saling tantang via Instagram,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Syahduddi menjelaskan bahwa duel bermula ketika tersangka mengirim pesan lewat DM Instagram kepada korban pada Rabu (12/2) pukul 16.00 WIB.

    Pesan tersebut berisi tantangan duel.

    Korban menerima tantangan itu dan sepakat untuk bertarung.

    “Korban dan tersangka berasal dari dua SMK yang sering terlibat tawuran. Mereka akhirnya janjian untuk berkelahi satu lawan satu,” ujarnya.

    Keduanya sepakat membawa senjata tajam dan menentukan lokasi duel.

    Sepanjang perjalanan ke lokasi, mereka terus berkomunikasi via DM Instagram untuk saling mengabarkan posisi.

    Saat tiba di lokasi, korban datang bersama dua temannya, sementara tersangka hanya didampingi satu temannya.

    “Sebelum berkelahi, mereka saling mengadu senjata tajam atau ‘tos’ sebagai tanda setuju pertarungan,” lanjutnya.

    Perkelahian berlangsung dalam dua tahap.

    Pada tahap pertama, terjadi empat kali adu senjata tajam, salah satunya mengenai jari korban.

    Setelah itu, mereka kembali melakukan “tos” senjata dan melanjutkan pertarungan.

    Pada tahap kedua, terjadi lagi empat kali sabetan celurit, salah satunya mengenai pinggang kiri korban.

    Korban mundur kesakitan, lalu teman-temannya maju untuk menyelamatkannya.

    Duel tersebut berlangsung kurang lebih dua menit.

    “Tersangka berhenti menyerang korban, lalu bersalaman dengan salah satu teman korban sebagai tanda pertarungan selesai,” jelas Syahduddi.

    Setelah kejadian, tersangka melarikan diri ke rumah temannya di Slawi, Kabupaten Tegal.

    Namun, polisi berhasil menangkapnya saat kembali ke Semarang, tepatnya di Cepiring, Kendal, Kamis (13/2/2025) pukul 16.00 WIB.

    “Keduanya, baik korban maupun tersangka, tidak terindikasi mengonsumsi alkohol atau narkoba saat berkelahi,” ungkapnya.

    Korban mengalami luka parah di punggung yang menembus paru-paru serta luka sabetan di pinggang kiri.

    Korban akhirnya meninggal dunia setelah beberapa jam menjalani perawatan di rumah sakit.

    “Tersangka dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara,” tutup Syahduddi.

  • Duel Maut di Semarang, Pelajar Tewas Usai Ditantang Duel via Instagram

    Duel Maut di Semarang, Pelajar Tewas Usai Ditantang Duel via Instagram

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Polisi menangkap Muhammad Rizki (18), warga Sendang Mulyo, Tembalang, Kota Semarang, yang terlibat dalam duel maut di Jalan Barito, depan SMK Dr. Cipto, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) pukul 19.00 WIB.

    Rizki berduel satu lawan satu menggunakan celurit corbek melawan APW (17), warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara.

    Korban APW meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

    “Mereka berdua itu sama-sama pelajar SMK, tapi dari sekolah yang berbeda. Mereka saling tantang via Instagram,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Syahduddi menjelaskan bahwa duel bermula ketika tersangka mengirim pesan lewat DM Instagram kepada korban pada Rabu (12/2) pukul 16.00 WIB.

    Pesan tersebut berisi tantangan duel.

    Korban menerima tantangan itu dan sepakat untuk bertarung.

    “Korban dan tersangka berasal dari dua SMK yang sering terlibat tawuran. Mereka akhirnya janjian untuk berkelahi satu lawan satu,” ujarnya.

    Keduanya sepakat membawa senjata tajam dan menentukan lokasi duel.

    Sepanjang perjalanan ke lokasi, mereka terus berkomunikasi via DM Instagram untuk saling mengabarkan posisi.

    Saat tiba di lokasi, korban datang bersama dua temannya, sementara tersangka hanya didampingi satu temannya.

    “Sebelum berkelahi, mereka saling mengadu senjata tajam atau ‘tos’ sebagai tanda setuju pertarungan,” lanjutnya.

    Perkelahian berlangsung dalam dua tahap.

    Pada tahap pertama, terjadi empat kali adu senjata tajam, salah satunya mengenai jari korban.

    Setelah itu, mereka kembali melakukan “tos” senjata dan melanjutkan pertarungan.

    Pada tahap kedua, terjadi lagi empat kali sabetan celurit, salah satunya mengenai pinggang kiri korban.

    Korban mundur kesakitan, lalu teman-temannya maju untuk menyelamatkannya.

    Duel tersebut berlangsung kurang lebih dua menit.

    “Tersangka berhenti menyerang korban, lalu bersalaman dengan salah satu teman korban sebagai tanda pertarungan selesai,” jelas Syahduddi.

    Setelah kejadian, tersangka melarikan diri ke rumah temannya di Slawi, Kabupaten Tegal.

    Namun, polisi berhasil menangkapnya saat kembali ke Semarang, tepatnya di Cepiring, Kendal, Kamis (13/2/2025) pukul 16.00 WIB.

    “Keduanya, baik korban maupun tersangka, tidak terindikasi mengonsumsi alkohol atau narkoba saat berkelahi,” ungkapnya.

    Korban mengalami luka parah di punggung yang menembus paru-paru serta luka sabetan di pinggang kiri.

    Korban akhirnya meninggal dunia setelah beberapa jam menjalani perawatan di rumah sakit.

    “Tersangka dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara,” tutup Syahduddi.

  • Kronologi Penangkapan Maling Spesialis Ban Mobil, Beraksi 7 Kali di Kendal, Semarang dan Ungaran

    Kronologi Penangkapan Maling Spesialis Ban Mobil, Beraksi 7 Kali di Kendal, Semarang dan Ungaran

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Polisi menangkap Denny Zain Iman Saputra (32) maling spesialis ban mobil yang telah beraksi di Kota Semarang,  Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang.

    Tersangka telah beraksi sebanyak tujuh kali selama dua bulan terakhir.  

    Selama melakukan pencurian, warga Ngaliyan Kota Semarang itu memperoleh keuntungan sebanyak Rp16 juta.

    “Saya beraksi sendiri di 7 lokasi dalam kurun waktu 2 bulan. Ban hasil curian saya jual di Jalan Hasanudin Semarang. Satu set ban dijual Rp 2 juta,” beber tersangka Denny saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Dalam setiap aksinya, Denny hanya berbekal dongkrak,  kunci kendaraan untuk melepas ban, dan batako untuk mengganjal kendaraan.

    Tersangka mengaku, membutuhkan waktu setidaknya 45 menit hingga satu jam untuk melepas satu set ban mobil.

    Dia selama beraksi hanya gagal satu kali karena ada warga yang melintas. Padahal dua ban truk sudah lepas. “Ya kabur tinggalkan ban karena ada orang,” terangnya.

    Kepolisian menangkap tersangka karena kasusnya sempat viral di media sosial pada Desember 2024.

    Kala itu, tersangka mencuri empat ban mobil yang kemudian mobil diganjal dengan batako di Boja, Kabupaten Kendal dan Mijen, Kota Semarang

    Tim Jatanras Polrestabes Semarang yang melakukan penyelidikan berhasil menangkap  Denny pada Kamis 6 Februari 2025 di daerah Boja.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena menyebut, tersangka beraksi di Kota Semarang meliputi Mijen, Ngaliyan, dan Tugu.

    Tiga aksi lainnya di Kendal tepatnya Boja.

    “Sisanya di Ungaran, Kabupaten Semarang,” katanya.

    Tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.  “Barang bukti yang diamankan yaitu velg, dongkrak, batako, dan mobil yang digunakan pelaku,” tandasnya. (Iwn)

     

  • Infrastruktur jaringan gas dan reformasi subsidi energi

    Infrastruktur jaringan gas dan reformasi subsidi energi

    Ilustrasi – Jaringan pipa gas bumi (jargas). (ANTARA)

    Infrastruktur jaringan gas dan reformasi subsidi energi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 11 Februari 2025 – 08:28 WIB

    Elshinta.com – Beberapa hari yang lalu, elpiji (LPG) dalam tabung hijau ukuran 3 kilogram sempat sulit diperoleh, sehingga menimbulkan antrean panjang konsumen di pangkalan resmi elpiji.

    Kini situasi telah kembali normal, setelah pengecer diperbolehkan kembali menjual langsung pada publik.

    Kendati akhirnya pengecer boleh kembali menjual elpiji 3 kilogram (biasa disebut “gas melon”), antrean masyarakat berpotensi berulang, mengingat konsumen “gas melon” terbilang besar.

    Salah satu sebab, mengapa konsumen gas melon demikian besar, karena ada subsidi, artinya konsumen membeli gas melon di bawah harga keekonomiannya.

    Pada mulanya, elpiji bersubsidi itu diperuntukkan bagi masyarakat miskin, sebagaimana tertulis di badan tabung. Namun distribusinya melalui pengecer, dan dijual secara bebas, sehingga ada saja masyarakat yang secara ekonomi bukan kelompok miskin ikut menikmatinya juga, itu sebabnya subsidi energi akan terus meningkat.

    Kondisi tersebut semakin memperkuat urgensi reformasi subsidi energi di Indonesia, utamanya bagi elpiji 3 kilogram.

    Merujuk data 2024, alokasi subsidi energi mencapai Rp189,1 triliun, dengan Rp87,4 triliun disalurkan untuk elpiji 3 kg.

    Angka untuk subsidi elpiji 3 kg adalah yang terbesar dibandingkan subsidi energi lain, seperti jenis bahan bakar minyak tertentu (JBT) dan listrik.

    Reformasi subsidi energi

    Kebijakan subsidi energi Indonesia bertujuan untuk menjaga harga energi tetap stabil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

    Dengan menahan harga energi di bawah harga pasar, ini memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah mengakses energi yang tidak mampu mereka beli.

    Salah satu masalah di Indonesia adalah orang-orang kaya juga menikmati akses elpiji 3 kg bersubsidi karena lemahnya sistem basis data kelompok sasaran.

    Elpiji subsidi yang bisa diakses semua warga, termasuk warga yang tergolong mampu, akan menimbulkan sejumlah masalah.

    Subsidi yang sifatnya universal, justru akan mendorong konsumsi berlebihan dari rumah tangga berpenghasilan tinggi, termasuk pelaku usaha skala besar.

    Reformasi subsidi menjadi sesuatu yang krusial, mengingat skema harga yang stagnan selama satu dekade terakhir, menjadikan beban keuangan pemerintah terus meningkat.

    Sejak 2009, harga elpiji 3 kg di angka Rp5.000 per kg. Harga eceran elpiji 3 kg saat ini di wilayah Jabodetabek masih di kisaran Rp22.000, artinya tidak mengalami kenaikan berarti. Harga tersebut jauh di bawah harga pasar yang semestinya.

    Subsidi berasal dari dana APBN, yang sebagian besar diambil dari uang pajak masyarakat, jadi harus digunakan juga untuk kesejahteraan rakyat.

    Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan reformasi subsidi untuk memastikan, bahwa subsidi energi ini akan diberikan untuk melindungi masyarakat terutama dari kalangan bawah.

    Pemerintah terus berupaya memperbaiki kebijakan subsidi energi yang pada prinsipnya adalah memastikan subsidi tersebut tepat sasaran.

    Reformasi subsidi energi juga harus diikuti dengan upaya menghadirkan alternatif bagi sektor-sektor yang terkena dampak. Upaya tersebut antara lain pengembangan jaringan gas kota, pembangkit listrik energi terbarukan, dan kendaraan listrik.

    Kebijakan ini juga akan mendorong masyarakat untuk mempelajari harga energi yang sebenarnya dan mulai mengubah gaya hidup mereka agar lebih bijak dan tidak boros dalam menggunakan energi.

    Pada saat yang sama, industri juga harus mendorong efisiensi energi dalam bisnis, yang akan membantu memastikan bahwa perubahan subsidi energi berdampak kecil pada kegiatan bisnis mereka.

    Selanjutnya perlu ada edukasi kepada masyarakat terkait urgensi pengurangan subsidi, semisal dengan cara menunjukkan bagaimana pengalihan dana subsidi digunakan untuk program pembangunan yang lebih berdampak luas, seperti pendidikan, kesehatan, atau bantuan sosial yang lebih terarah.

    Perlu juga disampaikan kepada publik, bahwa reformasi subsidi elpiji bukan hanya soal efisiensi fiskal pemerintah, bahwa kebijakan ini terhubung dengan asas keadilan sekaligus keberlanjutan energi.

    Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk subsidi yang tidak tepat sasaran, merupakan bentuk ketidakadilan bagi warga yang benar-benar membutuhkan.

    Memperkuat infrastruktur jargas

    Pemerintah menargetkan beban subsidi dan impor energi bisa ditekan. Strateginya melalui pengembangan jaringan gas (jargas) rumah tangga secara masif.

    Pembangunan infrastruktur jargas dapat membantu mengurangi subsidi dan impor energi. Pemberian subsidi energi bisa menjadi lebih tepat sasaran dengan adanya jargas.

    Pada akhirnya, Indonesia bisa memperbaiki neraca keuangan. Jargas juga dinilai dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja selama pembangunan jargas berlangsung.

    Jargas juga dapat membantu menurunkan impor yang selama ini membebani negara, rantai bisnis pengembangan jargas cukup panjang, sehingga membutuhkan kerja gotong royong yang sinergis agar jargas bisa optimal memberikan manfaat kepada masyarakat.

    Selain itu pengembangan jargas juga selaras dengan program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo, khususnya dalam upaya swasembada energi sehingga keberlanjutan proyek akan terus dilakukan.

    Gas bumi merupakan salah satu sumber energi andalan di era transisi energi, oleh karenanya diperlukan infrastruktur terintegrasi untuk bisa menyalurkan gas dari area sumber gas menuju area penerima manfaat, seperti kawasan industri dan konsumen rumah tangga.

    Manfaat pembangunan infrastruktur jaringan gas, agar harga gas lebih terjangkau, dengan biaya (toll fee) lebih murah, guna memenuhi kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik dan rumah tangga.

    Salah satu jargas skala besar yang sudah siap adalah jaringan pipa gas Cisem (Cirebon – Semarang) tahap 1 dengan investasi Rp1,13 triliun. Kemudian dilanjutkan pembangunan Cisem tahap 2, untuk tahun 2024 membutuhkan investasi Rp1,33 triliun, dan untuk tahun 2025 membutuhkan investasi Rp l2,01 triliun. Investasi lebih besar, karena jarak pipa yang dibangun juga lebih panjang.

    Proyek CISEM merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.

    Interkoneksi pipa ini memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau secara berkelanjutan, terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang akan segera beroperasi di beberapa wilayah.

    Antara lain, Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses pembangunan.

    Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menegaskan dukungannya, terhadap pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (CISEM).

    Kementerian ESDM berusaha mendukung sepenuhnya pembangunan CISEM Tahap I dan II selesai tepat waktunya. Kementerian ESDM sudah mengidentifikasi sumber-sumber gas yang produksinya bisa dialirkan lewat pipa ini untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat.

    Pembangunan pipa transmisi gas bumi seperti CISEM, bertujuan meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri.

    Pipa transmisi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas gas bumi yang sebagian besar berasal dari lapangan gas di Jawa Timur dapat sampai ke wilayah Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan industri yang sedang berkembang.

    Dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya industri maupun pembangkit listrik, pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pembangunan transmisi pipa gas.

    Selain pipa Cirebon-Semarang, penting dicatat adalah proyek West Natuna Transportation System (WNTS)-Pemping dan Sei ruas Mangkei-Dumai.

    Selain itu, pengembangan pipa LNG skala kecil dan virtual untuk mengamankan pasokan energi di daerah-daerah yang terkendala faktor geografis, seperti di pulau-pulau kecil terutama yang berlokasi di bagian timur Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Tradisi Grebeg Sumpil Mengenang Wali Hasan Abdullah di Kaliwungu

    Tradisi Grebeg Sumpil Mengenang Wali Hasan Abdullah di Kaliwungu

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL — Masyarakat Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, masih mempertahankan warisan tradisional berupa kirab Grebeg Sumpil sebagai bentuk penghormatan, dan rasa syukur terhadap peran tokoh penyebar ajaran Islam di Kaliwungu.

    Grebeg Sumpil merupakan tradisi berupa arak-arakan masakan khas Kaliwungu, yakni nasi yang dibungkus daun bambu dengan lauk sambal kelapa. Nasi tersebut kemudian dibuat dalam bentuk gunungan, dan diarak keliling kampung diiringi pawai budaya.

    Sebelum diarak, prosesi grebeg diawali pembacaan doa bersama di makam Wali Hasan Abdullah atau Eyang Pakuwojo.

    Tradisi Grebeg Sumpil ini dilaksanakan warga sekaligus menyambut datangnya bulan puasa, dengan harapan bisa menjalankan ibadah dengan baik.

    Warga pun rela berdesak-desakan untuk berebut gunungan tersebut yang dipercaya membawa keberkahan. Tak sampai semenit, ratusan bungkus sumpil ludes dalam kerumunan massa.

    Selain berebut sumpil, warga juga berebut gunungan hasil bumi dan jajan pasar yang ikut diarak.

    Warga Kaliwungu, Afif mengatakan dirinya selalu menantikan tradisi itu setiap tahunnya. Ia percaya, terdapat beribu keberkahan dari sebungkus sumpil.

    “Setiap tahun selalu ada, alhamdulillah tadi bisa dapat sumpilnya meskipun harus berdesak-desakan,” kata Afif seusai mengikuti Grebeg Sumpil di sekitar kompleks makam Eyang Pakuwojo, Minggu (9/2/2025) sore.

    Afif menuturkan, sumpil bercita rasa asin, pedas dari perpaduan sambal kelapa yang dibungkus terpisah.

    “Rasanya enak, cara makannya kayak ketupat. Terus yang istimewa itu lauknya cuma sambal kelapa saja, tapi sangat nikmat,” tuturnya.

    Pengurus makam Eyang Pakuwojo, Muhammad Mustofa menjelaskan, tradisi ini sudah berlangsung sejak 14 tahun silam. Meskipun telah beralih generasi, pihaknya tetap menyelenggarakan tradisi ini sebagai warisan leluhur yang harus dijaga.

    “Setiap menjelang puasa, warga Desa Kutoharjo menggelar acara ini sebagai haul ruwahan. Ini murni keinginan masyarakat untuk menghormati para penyebar ajaran islam di Kaliwungu, terutama Eyang Pakuwojo,” kata Mustofa.

    Mustofa menerangkan, antusias masyarakat tak pernah berkurang meskipun setiap tahun dilakukan tradisi Grebeg Sumpil. “Alhamdulillah antusias warga selalu ramai menyambut tradisi ini,” paparnya.

    Juru kunci makam, Sobirin menambahkan sumpil adalah makanan khas masyarakat Kaliwungu yang terbuat dari beras semacam ketupat berbentuk kotak dibungkus daun kelapa.

     Menurutnya, sumpil memiliki makna rasa pasrah terhadap takdir kehidupan yang telah digariskan. “Sumpil itu artinya Sumelehno uripmu marang Pangeran ingkang Langgeng,” tandasnya. (Agus Salim)