kab/kota: Kendal

  • Firnando Minta Kemendag Punya Program Jelas selama Ramadan 2025

    Firnando Minta Kemendag Punya Program Jelas selama Ramadan 2025

    loading…

    Anggota Komisi VI DPR Firnando Hadityo Ganinduto meminta pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) punya program jelas sepanjang tahun terkhusus selama bulan suci Ramadan 2025. Foto/Dok DPR

    JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR Firnando Hadityo Ganinduto meminta pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) punya program jelas sepanjang tahun terkhusus selama bulan suci Ramadan 2025. Dia meminta Kemendag bisa menstabilkan harga pangan.

    Alasannya, kata dia, agar masyarakat bawah tidak selalu berkeluh kesah dengan kenaikan harga bahan pokok setiap menjelang Ramadan hingga Idulfitri. Politikus muda Partai Golkar ini mengaku sebelum rapat kerja telah memantau Daerah Pemilihannya, Jawa Tengah I yang meliputi Kabupaten Kendal, Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Semarang.

    “Saya berdiskusi dengan masyarakat, dan sekaligus menelepon beberapa pasar di kecamatan. Ternyata hasilnya, beberapa bahan pangan, naik. Misalnya, minyak goreng naik sampai Rp20.000, lalu gula pasir Rp19.000, dan lain-lainnya,” ujar Firnando saat rapat kerja dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dan Dirut Perum Bulog Novi Helmy Prasetya di Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Dirinya mengakui kinerja Mendag Budi Santoso lambat merespons gejolak harga pangan di lapangan, padahal kenaikan harga pangan dan kebutuhan pokok sudah naik jauh sebelum Ramadan. “Nah, Pak Mendag menindaklanjuti dengan Rakortas soal gejolak harga itu pada 26 Februari 2025, jadi program bapak ini sangat mepet sekali dengan Bulan Ramadan (1446 H), 1 Maret 2025,” tuturnya.

    Firnando pun menyoroti, harga komoditas dan kesiapan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok menjelang Bulan Ramadan dan Idulfitri 2025. “Program Bapak ini tidak berlaku cepat. Padahal kami berharap ada program yang berlaku cepat meredam harga selama Ramadan. Jadi hari pertama, kedua hingga satu bulan penuh, harga kebutuhan pokok bisa stabil,” pungkasnya.

    (rca)

  • Anggota Komisi VI DPR Firnando Ganinduto Minta Kemendag Punya Program Jelas Stabilkan Harga Pangan – Halaman all

    Anggota Komisi VI DPR Firnando Ganinduto Minta Kemendag Punya Program Jelas Stabilkan Harga Pangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI Firnando Hadityo Ganinduto meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki program yang jelas dan bisa menstabilkan harga pangan ini sepanjang tahun terkhusus saat bulan suci Ramadan 2025.

    Firnando meminta hal tersebut agar masyarakat bawah tidak selalu berkeluh kesah dengan kenaikan harga bahan pokok setiap menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri.

    Politisi muda Partai Golkar ini mengaku sebelum rapat kerja telah melakukan pemantauan lapangan, terutama di Daerah Pemilihannya, Jawa Tengah I (Kabupaten Kendal, Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Semarang).

    “Saya berdiskusi dengan masyarakat, dan sekaligus menelpon beberapa pasar di Kecamatan. Ternyata hasilnya, beberapa bahan pangan, naik. Misalnya, Minyak goreng naik sampai Rp20.000, lalu Gula pasir Rp19.000. dan lain-lainnya,” kata Firnando saat  Rapat kerja dengan Menteri Perdagangan, Budi Santoso dan Dirut Perum Bulog Mayjen TNI, Novi Helmi di Jakarta, Senin (3/3/2025).

    Lebih lanjut, Firnando mengakui, jika kinerja Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso yang dinilai lambat merespon gejolak harga pangan di lapangan, padahal kenaikan harga pangan dan kebutuhan pokok sudah naik jauh sebelum Ramadhan.

    “Nah, Pak Mendag menindaklanjuti dengan Rakortas soal gejolak harga itu pada 26 Februari 2025, jadi program bapak ini sangat mepet sekali dengan Bulan Ramadhan (1446 H), 1 Maret 2025,” beber dia.

    Lebih lanjut Firnando menyoroti, harga komoditas dan kesiapan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok menjelang Bulan Ramadan dan Idul Fitri 2025.

    “Program Bapak ini tidak berlaku cepat. Padahal kami berharap ada program yang berlaku cepat meredam harga selama Ramadhan. Jadi hari pertama, kedua hingga satu bulan penuh, harga kebutuhan pokok bisa stabil,” ujar Firnando.

     

  • Warga Kendal Masih Susah Dapatkan Gas Melon, Benny Karnadi: Padahal Kuota Tambah 10 Persen

    Warga Kendal Masih Susah Dapatkan Gas Melon, Benny Karnadi: Padahal Kuota Tambah 10 Persen

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Warga di Kabupaten Kendal masih kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (melon) di awal Ramadan.

    Mereka bahkan rela mencari pasokan elpiji ke luar desa untuk menjaga agar api di dapur tetap menyala.

    Jika pun tersedia, harganya jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), mencapai Rp30 ribu per tabung.

    Warga Desa Pidodo, Kecamatan Patebon, Suyono bahkan rela mengantre berjam-jam di pangkalan yang jauh dari rumahnya demi mendapatkan satu tabung gas.

    Ia pun terpaksa pergi hingga ke toko agen di Kendal Kota untuk mendapatkan pasokan tabung gas.

    “Di desa saya sudah tidak ada gas.”

    “Mau enggak mau harus cari ke lokasi lain,” katanya saat mengantre di pangkalan gas di Kendal Kota, Senin (3/3/2025).

    Diakui Suyono, dirinya tak punya dapur cadangan selain menggunakan kompor gas, sehingga dia kesulitan ketika tak ada tabung gas yang tersedia.

    “Kalau tidak dapat gas, tidak bisa masak karena tidak punya tungku kayu atau kompor minyak tanah,” sambungnya.

    Warga Karangsari Kecamatan Kendal, Irma juga merasakan hal serupa.

    Dirinya terpaksa mengantre setiap minggu di pangkalan demi mendapatkan gas.

    Jika terlambat, usahanya mendapatkan satu tabung gas dipastikan sia-sia.

    Terlebih, jumlah pengantre lebih banyak dibandingkan pasokan gas di pangkalan.

    “Sejak pertengahan Februari 2025, saya cari gas susah.”

    “Kalau pun cari di pangkalan ya antre lama tapi dapat, karena kan dapatnya satu tabung satu KTP,” paparnya.

    Pemilik pangkalan gas di Kendal, Tiko membantah adanya kekurangan pasokan gas.

    Ia mengatakan, pasokan gas selalu datang setiap dua hari sesuai permintaan.

    Tiko pun memastikan harga gas di pangkalan sesuai HET yang ditetapkan.

    “Kalau di pangkalan saya enggak ada masalah.”

    “Tapi kalau di luar pangkalan warga sulit dapat gas, ya saya tidak tahu,”

    “Untuk di pangkalan, saya pastikan harganya stabil sesuai HET dan barangnya tidak dikurangi,” ungkapnya.

    Pengelola agen gas PT Kerja Kendal, Budi juga mengungkapkan tidak mengalami kendala pasokan gas melon di tingkat agen.

    Dirinya justru kaget mendengar adanya kelangkaan gas di tingkat masyarakat.

    Dia menilai hal ini menjadi fenomena kepanikan sekaligus kekhawatiran warga yang tak kunjung mendapatkan gas.

    “Sebenarnya dari Pertamina tidak ada pengurangan, ini warga panik buying saja begitu ada isu gas sulit.”

    “Karena memang dalam beberapa hari terakhir ada isu itu,”

    “Mereka yang punya tabung gas lebih dari dua, akhirnya dibeli semua.”

    “Sehingga barangnya kan jadi susah di pengecer, kalau di agen tabung kosong yang kita kirim masih sesuai.” bebernya.

    Terpisah, Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi mengatakan, dirinya akan terus mencari penyebab sulitnya warga mendapatkan pasokan gas. 

    Terlebih, beberapa waktu lalu dirinya juga mendapat aduan warga di Desa Tejorejo Kecamatan Pegandon yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas melon tersebut.

    “Saya kemarin menyapa warga Desa Tejorejo Pegandon, terus saya tanyakan apa keluhan saat ini.”

    “Mereka kompak menjawab sulit menemukan gas,” terangnya.

    Benny Karnadi menerangkan, pihaknya bakal langsung bergerak ke sejumlah agen dan pangkalan untuk memastikan ketersediaan stok gas melon, terutama saat Ramadan tiba.

    “Kami akan pastikan ke agen, pangkalan, dan SPBE.”

    “Sebenarnya di mana letak masalahnya.”

    “Dari warga bilang sulit, tapi kuota bulanan nambah 10 persen.”

    “Nanti yang akan kami pecahkan masalahnya,” tandasnya. (*)

  • Warga Kendal Masih Susah Dapatkan Gas Melon, Benny Karnadi: Padahal Kuota Tambah 10 Persen

    LPG Melon di Kendal Sulit Didapat, Warga Antre Berjam-jam di Pangkalan

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Sejumlah warga di Kabupaten Kendal masih kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (melon) di awal ramadan.

    Mereka bahkan rela mencari pasokan elpiji ke luar desa untuk menjaga agar api di dapur tetap menyala.

    Jika pun tersedia, harganya jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), mencapai Rp 30 ribu per tabung.

    Warga Desa Pidodo, Kecamatan Patebon, Suyono bahkan rela mengantre berjam-jam di pangkalan yang jauh dari rumahnya demi mendapatkan satu tabung gas.

    Ia pun terpaksa pergi hingga ke toko agen di Kendal Kota untuk mendapatkan pasokan tabung gas.

    “Di desa saya sudah tidak ada gas. Mau enggak mau harus cari ke lokasi lain,” katanya saat mengantre di pangkalan gas di Kendal Kota, Senin (3/3/2025).

    Diakui Suyono, dirinya tak punya dapur cadangan selain menggunakan kompor gas. Sehingga dia kesulitan ketika tak ada tabung gas yang tersedia.

    “Kalau tidak dapat gas, ya tidak bisa masak karena tidak punya tungku kayu atau kompor  minyak tanah,” sambungnya.

    Warga Karangsari Kecamatan Kendal, Irma juga merasakan hal serupa. Dirinya terpaksa mengantre setiap minggu di pangkalan demi mendapatkan gas.

    Jika terlambat, usahanya mendapatkan satu tabung gas dipastikan sia-sia. Terlebih, jumlah pengantre lebih banyak dibandingkan pasokan gas di pangkalan.

    “Sejak pertengahan Februari kemarin, saya cari gas susah. Kalau pun cari di pangkalan ya antre lama tapi dapat, karena kan dapatnya satu tabung satu KTP,” paparnya.

    Pemilik pangkalan gas di Kendal, Tiko membantah adanya kekurangan pasokan gas. Ia mengatakan, pasokan gas selalu datang setiap dua hari sesuai permintaan.

    Tiko pun memastikan harga gas di pangkalan sesuai HET yang ditetapkan.

    “Kalau di pangkalan saya enggak ada masalah. Tapi kalau di luar pangkalan warga sulit dapat gas, ya saya tidak tahu,”

    “Untuk di pangkalan, saya pastikan harganya stabil sesuai HET, dan barangnya tidak dikurangi.” ungkapnya.

    Pengelola agen gas PT Kerja Kendal, Budi juga mengungkapkan tidak mengalami kendala pasokan gas melon di tingkat agen.

    Dirinya justru kaget mendengar adanya kelangkaan gas di tingkat masyarakat. Ia menilai hal ini menjadi fenomena kepanikan sekaligus kekhawatiran warga yang tak kunjung mendapatkan gas.

    “Sebenarnya dari Pertamina tidak ada pengurangan, ini warga panik buying saja begitu ada isu gas sulit. Karena memang dalam beberapa hari terakhir ada isu itu,”

    “Mereka yang punya tabung gas lebih dari dua, akhirnya dibeli semua. Sehingga barangnya kan jadi susah di pengecer, kalau di agen tabung kosong yang kita kirim masih sesuai.” bebernya.

    Terpisah, wakil bupati Kendal, Benny Karnadi mengatakan dirinya akan terus mencari penyebab sulitnya warga mendapatkan pasokan gas. 

    Terlebih, beberapa waktu lalu dirinya juga mendapat aduan warga di Desa Tejorejo Kecamatan Pegandon yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas melon tersebut.

    “Saya kemarin menyapa warga Desa Tejorejo Pegandon, terus saya tanyakan apa keluhan saat ini. Mereka kompak menjawab sulit menemukan gas,” terangnya.

    Benny menerangkan, pihaknya bakal langsung bergerak ke sejumlah agen dan pangkalan untuk memastikan ketersediaan stok gas melon, terutama menjelang ramadan tiba.

    “Kita akan pastikan ke agen, pangkalan dan SPBE. Sebenarnya di mana letak masalahnya. Dari warga bilang sulit, tapi kuota bulanan nambah 10 persen. Nanti yang akan kita pecahkan masalahnya,” tandasnya. (ags) 

  • Ini Jam Operasional Tempat Hiburan Malam di Kendal, Tetap Boleh Buka Selama Ramadan

    Ini Jam Operasional Tempat Hiburan Malam di Kendal, Tetap Boleh Buka Selama Ramadan

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Pemkab Kendal menerapkan aturan operasional bagi pelaku usaha selama Ramadan.

    Aturan itu tertuang dalam surat edaran nomor 500.13/26/DISPORAPAR tentang imbauan usaha pariwisata di Kendal selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H.

    Dimana isinya memperbolehkan tempat usaha buka mulai pukul 20.00 hingga pukul 00.00.

    Tak hanya pemilik kafe, billiard, dan karaoke, aturan juga berlaku bagi pemilik usaha warung makan di tempat wisata maupun hiburan malam.

    Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari mengatakan, terdapat pengecualian jam operasional untuk usaha warung makan maupun restoran, dengan catatan wajib menggunakan tirai penutup.

    “Tetap boleh membuka warung makan asalkan harus ada tirai.”

    “Kemudian untuk jam operasional tempat hiburan, sudah ada aturan jam buka dan tutupnya,” katanya, Senin (3/3/2025). 

    Agus menerangkan, nuansa Ramadan harus menjadi wadah toleransi beragama.

    Di sisi lain, pihaknya juga tetap memperhatikan aspek ekonomi agar kebutuhan warga tetap tercukupi.

    “Intinya, Ramadan ini harus saling menghormati.”

    “Dan juga sudah kami berikan edaran itu untuk pelaku usaha baik itu wisata, warung makan, maupun hiburan,” jelasnya.

    Agus pun mengajak seluruh umat beragama di Kabupaten Kendal saling menghargai dan menghormati, terhadap umat muslim yang saat ini tengah melaksanakan ibadah puasa.

    “Ibadah puasa ini setahun sekali, jadi harapannya semuanya untuk menghormati, toleransi terhadap warga yang sedang melaksanakan ibadah puasa,” paparnya.

    Terpisah, Ketua MUI Kabupaten Kendal, Asroi Tohir juga mengajak seluruh umat agar saling menghargai dan menjaga kerukunan antar umat beragama.

    Sehingga warga yang tengah menjalankan ibadah puasa, dapat menjalankannya dengan khusyuk.

    “Ramadan itu adalah bulan mulia, oleh karena itu kepada siapapun supaya bisa menghormati.”

    “Usaha apapun boleh, sepanjang muncul saling menghormati dan tetap toleransi,” tandasnya. (*)

  • Sritex Bangkrut, Bencana Industri Padat Karya, Bisa Ganjal Ambisi Tumbuh 8%?

    Sritex Bangkrut, Bencana Industri Padat Karya, Bisa Ganjal Ambisi Tumbuh 8%?

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex tumbang. Perusahaan resmi dinyatakan berstatus bangkrut atau insolvensi pada Jumat (28/2/2025) lalu. Status itu mengakhiri kiprah emiten tekstil berkode SRIL selama 58 tahun. Sritex kemudian berhenti permanen 1 Maret 2025.

    Terlepas dari drama kepailitan yang berlangsung kurang lebih 5 bulan terakhir, runtuhnya Sritex menjadi alarm dini bagi pemerintah untuk membenahi sektor manufaktur. Manufaktur adalah urat nadi perekonomian. Kontribusinya terhadap produk domestik bruto alias PDB paling tinggi dibandingkan sektor perekonomian lainnya.

    Sayangnya, data Badan Pusat Statistik alias BPS justru menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur terus melemah dan selalu berada di bawah pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2022, misalnya, pertumbuhan sektor manufaktur masih di angka 4,89%. Namun setelah itu, pada tahun 2023 melambat ke angka 4,64% dan tahun 2024 jatuh ke angka 4,43%.

    Kinerja Manufaktur 2022-2024

    Tahun
    Pertumbuhan
    Kontribusi
    Serapan Pekerja

    2022
    4,89
    18,34
    14,71

    2023
    4,64
    18,67
    13,83

    2024
    4,43
    18,98
    13,83

    Sumber: BPS, dalam persen, data pekerja per Agustus 2022-2023

    Tahun 2022 sengaja dipakai titik poin alias turning point untuk menilai kinerja industri, karena pada waktu itu Indonesia sedang dalam tahap pemulihan pasca pandemi Covid-19. Persoalannya, kendati pada tahun 2022 mampu tumbuh hampir 4,9%, tahun-tahun setelah itu, pertumbuhannya justru melambat.

    Tidak hanya dari sisi pertumbuhan, share manufaktur ke PDB juga berangsur menyusut. Kalau tahun 2022 – 2024 kontribusi manufaktur ke PDB masih stagnan di angka 18%. Memang ada penguatan kinerja dalam kurun waktu tersebut. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2021, misalnya, kontribusi manufaktur ke PDB masih mencapai 19,24%. Tahun 2020, meski pada waktu itu dihantam pandemi, kontribusi manufaktur ke PDB masih bisa mencapai 19,87%.

    Kondisi yang terjadi di Indonesia seperti agak berbanding terbalik dengan Vietnam yang begitu ekspansif. Industri mereka berkontribusi di kisaran 23-24% (data World Bank). Negari Paman Ho itu sedang berada tahap industrialisasi. Aliran investasi ke Vietnam mengucur deras. Apple, misalnya, telah berinvestasi sebanyak Rp256 triliun ke Vietnam. Kontras dengan Indonesia yang hanya di angka Rp2,6 triliun. Itupun masih komitmen. 

    Tak heran, dengan kinerja sektor industri dan manufaktur yang cukup atraktif, pertumbuhan ekonomi Vietnam pada tahun 2024 lebih dari 7% year on year. Sesuatu yang masih di dalam angan dan belum pernah dicapai oleh Indonesia sejak era reformasi. 

    Sekadar catatan, kalau mengacu kepada data Bank Dunia, Indonesia memang pernah mencapai pertumbuhan di atas 7%, tetapi itu terjadi pada era Orde Baru. Pada tahun 1968, pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan mencapai 10,9%. Tahun 1996 atau setahun tahun sebelum krisis ekonomi dan 2 tahun sebelum reformasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di angka 7,8%. 

    Sementara itu, sejak reformasi bergulir, Indonesia belum pernah mencapai pertumbuhan di level 7%. Paling banter hanya di angka 6,3% pada tahun 2007. Itupun salah satunya karena booming komoditas. Namun setelah itu, ekonomi Indonesia berangsur menyusut, hingga sekarang stagnan di kisaran 5%.

    Pada periode pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), sejatinya harapan untuk membenahi struktur produk domestik bruto (PDB) mulai tampak. Konektivitas menjadi salah satu pintu. Sejumlah terobosan pembiayaan dilakukan, salah satunya dengan merasionalisasi subsidi energi. Pemerintah waktu itu, mengalihkannya ke infrastruktur.

    Jalan tol dibangun. Pusat industri juga mulai direvitalisasi. Di Jawa Tengah, tempat yang relatif tertinggal dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Timur, dibangun tempat-tempat industri. Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal, adalah dua contohnya.

    Selain itu, pada tahun 2019, atau di akhir jabatan periode pertamanya, Jokowi juga menerbitkan Peraturan Presiden No.79/2019 dan Perpres No.80/2019 yang berisi blueprint pengembangan sejumlah kawasan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun beleid itu belum juga berlaku optimal, pandemi Covid-19 menyerang. Proyek banyak yang tertunda.

    Sejak pandemi dan politik akomodasi yang berlangsung selama periode ke 2 Jokowi, progres pengembangan ekonomi di dua wilayah itu hanya terdengar sayup-sayup. Satu lagi, kebijakan politik pemerintah pada waktu itu, mengarah ke program-program populis antara lain, bantuan sosial dan tetek bengeknya meroket cukup signifikan. Nilanya Rp476 triliun.

    Realisasi investasi 2024./BKPMPerbesar

    Selain kebijakan populis, arah industrialisasi pada periode kedua pemerintahan Jokowi adalah hilirisasi atau penghiliran produk tambang dan sektor berkembangnya teknologi dan informasi. Hal ini terbukti dari data realisasi investasi tahun 2024 yang menunjukkan bahwa kedua sektor itu cukup dominan.

    Industri logam dasar dan barang logam misalnya, realisasi investasinya sebanyak Rp238,4 triliun. Sektor ini menempati peringkat pertama. Sementara itu, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi berada di peringkat kedua dengan total realisasi investasi sebanyak 189,8 triliun. 

    Kedua sektor ini padat modal. Namun tidak cukup signifikan untuk menyerap tenaga kerja. Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperbarui pada tanggal 5 Februari 2025, mencatat bahwa, proporsi tenaga kerja manufaktur terus menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jumlahnya hanya di angka 13,83% atau stagnan dibandingkan dengan tahun 2023. Padahal pada tahun 2022 lalu, proporsinya mencapai 14,17%.

    Proporsi pekerja di sektor industri logam dasar hanya 0,16% dari total proporsi pekerja manufaktur yang sebanyak 13,83%. Jika jumlah penduduk yang berkerja sebanyak 144,64 juta, maka orang yang bekerja di sektor manufaktur sekitar 20 juta. Artinya jika proporsi industri logam dasar hanya menyumbang 0,16%, serapan pekerjanya hanya sebanyak 32.000.

    Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan industri makanan minuman alias mamin yang tahun 2024 lalu realisasi investasinya sebanyak Rp117,87 triliun, tetapi memiliki kontribusi ke proporsi pekerjaan hingga 4% atau kalau 800.000 orang. 

    Dengan kondisi tersebut, sudah sepatutnya, pemerintah mulai membenahi sektor industri padat karya yang mulai kembang kempis. Apalagi, Presiden Prabowo Subianto memiliki target pertumbuhan ekonomi cukup ambisius di angka 8%. Tanpa pembenahan dari sisi industri manufaktur, target tersebut muskil untuk dicapai. Apalagi, Indonesia akan menghadapi bonus demografi. 

    Saat ini total populasi penduduk Indonesia sebanyak 281,3 juta. Jumlah penduduk yang bekerja hanya di angka 144,64 juta. Pada tahun 2030 nanti, populasi penduduk akan mencapai 297 dengan 64% di usia produktif.

    Namun demikian, adanya gejala deindustrialisasi dini, banyaknya pabrik yang tutup entah karena pailit maupun relokasi industri, hingga badai pemutusan hubungan kerja massal, menjadi alarm bagi pemerintah. Pengembangan industri padat karya perlu diperhatikan secara serius. Supaya bonus demografi tidak menjadi bencana demografi.

  • Detik-Detik Bus Shantika Terbakar di Tol Batang-Semarang, Sopir Teriak saat Lihat Kepulan Asap

    Detik-Detik Bus Shantika Terbakar di Tol Batang-Semarang, Sopir Teriak saat Lihat Kepulan Asap

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Sabtu (1/3/2025) dini hari, Bus Shantika jurusan Cileungsi-Jepara bernomor polisi -7281-KB mengalami kebakaran hebat di tol Batang-Semarang.

    Tepatnya di KM 408 dekat exit tol Kaliwungu, Desa Sumberejo, Kendal. 

    Kejadiannya pukul 00:40 WIB.

    Dalam video yang beredar di media sosial, api membakar seluruh bodi bus hingga hangus.

    Bus itu diketahui membawa 3 kru dan 19 penumpang.

    Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    “Tidak ada korban jiwa, semua penumpang selamat,” katanya, Sabtu (1/3/2025).

    Kapolsek menerangkan, bus yang sedang melaju ke arah Semarang itu diduga mengalami korsleting di bagian mesin. 

    Diterangkannya, sopir langsung menghentikan laju kemudinya seusai melihat kepulan asap yang muncul dari mesin bagian kanan.

    “Melihat ada kepulan asap, sopir sempat berteriak kebakaran,” terangnya.

    Kapolsek menjelaskan, sopir dibantu kondektur dan kernet lalu bahu-membahu mengevakuasi penumpang dari dalam bus.

    Barang milik penumpang juga berhasil dievakuasi sebelum api membesar.

    “Ada 19 penumpang, semua selamat termasuk barang-barang yang ada di bagasi,” paparnya.

    Terpisah, Humas tol Batang-Semarang, Dedi Mawardi, mengatakan, pihaknya langsung melakukan penanganan bersama petugas kepolisian.

    Pihaknya juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    “Benar, tadi dini hari telah terjadi insiden kebakaran Bus di KM 408 +500 A arah Semarang Ruas Jalan Tol Batang-Semarang. Tidak ada korban jiwa, semua penumpang selamat,” ungkapnya.

    Dedi pun mengimbau agar pengguna jalan memperhatikan kendaraan laik jalan sebelum digunakan dalam perjalanan. 

    “Diimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati, pastikan kondisi kendaraan laik jalan. Jika lelah dapat beristirahat di tempat yang telah disediakan,” tandasnya. (ags) 

  • Bus Shantika Terbakar di Tol Batang-Semarang, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa 

    Bus Shantika Terbakar di Tol Batang-Semarang, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa 

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Bus Shantika jurusan Cileungsi-Jepara bernomor polisi -7281-KB mengalami kebakaran hebat di tol Batang-Semarang, tepatnya di KM 408 dekat exit tol Kaliwungu, Desa Sumberejo, Kendal, Sabtu (1/3/2025) dini hari pukul 00:40 WIB.

    Dalam video yang beredar di media sosial, api membakar seluruh bodi bus hingga hangus.

    Bus itu diketahui membawa 3 kru dan 19 penumpang.

    Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    “Tidak ada korban jiwa, semua penumpang selamat,” katanya, Sabtu (1/3/2025).

    Kapolsek menerangkan, bus yang sedang melaju ke arah Semarang itu diduga mengalami korsleting di bagian mesin. 

    Diterangkannya, sopir langsung menghentikan laju kemudinya seusai melihat kepulan asap yang muncul dari mesin bagian kanan.

    “Melihat ada kepulan asap, sopir sempat berteriak kebakaran,” terangnya.

    Kapolsek menjelaskan, sopir dibantu kondektur dan kernet lalu bahu-membahu mengevakuasi penumpang dari dalam bus.

    Barang milik penumpang juga berhasil dievakuasi sebelum api membesar.

    “Ada 19 penumpang, semua selamat termasuk barang-barang yang ada di bagasi,” paparnya.

    Terpisah, Humas tol Batang-Semarang, Dedi Mawardi, mengatakan, pihaknya langsung melakukan penanganan bersama petugas kepolisian.

    Pihaknya juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    “Benar, tadi dini hari telah terjadi insiden kebakaran Bus di KM 408 +500 A arah Semarang Ruas Jalan Tol Batang-Semarang. Tidak ada korban jiwa, semua penumpang selamat,” ungkapnya.

    Dedi pun mengimbau agar pengguna jalan memperhatikan kendaraan laik jalan sebelum digunakan dalam perjalanan. 

    “Diimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati, pastikan kondisi kendaraan laik jalan. Jika lelah dapat beristirahat di tempat yang telah disediakan,” tandasnya. (ags) 

  • Bus AKAP Jurusan Cileungsi-Jepara Hangus Terbakar di Tol Kendal – Halaman all

    Bus AKAP Jurusan Cileungsi-Jepara Hangus Terbakar di Tol Kendal – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, KENDAL – Satu unit bus antarkota antarprovinsi (AKAP) PO Shantika jurusan Cileungsi-Jakarta-Jepara hangus terbakar di ruas tol Semarang-Batang Km 408 di exit tol Kaliwungu, Kendal, Sabtu (1/3/2025) dini hari.

    Api yang melalap badan bus dari belakang kemudian menjalar ke depan dan membakar seluruh badan bus termasuk bagian kabin. 

    Bus yang terbakar merupakan bus bermesin belakang model Jetbus 3. 

    Saat terbakar, bus sedang mengangkut 19 penumpang dengan 2 pengemudi dan satu asisten pengemudi. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

    Menurut kesaksian sopir bus bernama Isrofi Haris, warga Kudus, api pertama kali terlihat muncul dariruang mesin di belakang sebelah kanan.

    Dia kemudian menghentikan bus serta mengevakuasi penumpang berikut barang bawaan bersama kru bus lainnya.

    Upaya petugas jalan tol memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) tidak berhasil dan api makin membesar.

    Polisi dan petugas pemadam kebakaran kemudian datang ke lokasi kejadian, memadamkan api.

    Menurut keterangan Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, api diduga terjadi karena korsleting listrik.

    “Sebelum kebakaran terjadi, sopir melihat asap keluar dari kabin mesin di bagian kanan,” ujar Edi Sukamto.

    Video insiden kebakaran bus Shantika ini dibagikan netizen di media sosial dan viral.

     

     

     

  • Video: Perang Dagang AS-China, Bawa Berkah Buat KEK?

    Video: Perang Dagang AS-China, Bawa Berkah Buat KEK?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Executive Director Kendal Industrial Park Juliani Kusumaningrum mengungkapkan, perang dagang antara China dan Amerika Serikat justru memberi peluang bagi kawasan industri di Indonesia, khususnya Kendal. Meski demikian, ada sejumlah tantangan yang dihadapi, salah satunya soal daya saing dengan negara tetangga lain.

    Selengkapnya saksikan dialog Safrina Nasution bersama Executive Director Kendal Industrial Park Juliani Kusumaningrum di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Jumat (28/02/2025).