kab/kota: Kendal

  • Kecelakaan Beruntun Libatkan Tiga Truk di Bojonegoro-Ngawi, 3 Korban Luka

    Kecelakaan Beruntun Libatkan Tiga Truk di Bojonegoro-Ngawi, 3 Korban Luka

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas beruntun terjadi di Jalan Raya Bojonegoro-Ngawi, tepatnya di Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (27/4/2025) malam. Insiden yang melibatkan tiga kendaraan truk ini menyebabkan tiga orang mengalami luka-luka dan kerugian materiil mencapai Rp50 juta.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Bojonegoro, Ipda Septian Nur Pratama, mengungkapkan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Tiga kendaraan yang terlibat yakni Truk Fusso nopol E-9174-D yang dikemudikan oleh Suparni (34) asal Ponorogo, Truk Mitsubishi nopol G-8436-OC yang dikemudikan Ahmad Alfian (22) asal Kendal, dan Truk Mitsubishi Colt Diesel nopol L-8158-AM yang dikemudikan Muarif (31) asal Surabaya.

    “Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, Truk Fusso melaju dari arah selatan ke utara. Saat di lokasi, truk berusaha menghindari kendaraan lain di depannya, namun oleng ke kanan. Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan datang dua truk lainnya sehingga tabrakan tidak bisa dihindari,” jelas Ipda Septian, Senin (28/4/2025).

    Akibat benturan tersebut, ketiga sopir mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Puskesmas Margomulyo untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, ketiga kendaraan mengalami kerusakan cukup parah dengan estimasi kerugian mencapai Rp50 juta.

    Pihak kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar lebih berhati-hati, terutama di jalur tanjakan dan turunan yang rawan kecelakaan.

    “Kami mengimbau pengguna jalan untuk selalu menjaga jarak aman, mengutamakan keselamatan, dan memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan,” tambahnya.

    Hingga saat ini, proses evakuasi kendaraan yang terlibat telah selesai dilakukan dan arus lalu lintas di lokasi kembali normal. [lus/aje]

  • Atlet Panahan Kendal Cek Ombak Kejuaraan Porprov Jateng, Bupati Tika: Berikan Prestasi Terbaik

    Atlet Panahan Kendal Cek Ombak Kejuaraan Porprov Jateng, Bupati Tika: Berikan Prestasi Terbaik

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Atlet panahan Kabupaten Kendal yang disiapkan untuk mengikuti kejuaraan Porprov Jateng 2026, saat ini mulai melakukan cek ombak untuk mengukur kemampuan masing-masing individu dan kekompakan tim.

    Persiapan “pemanasan” itu sudah dilakukan saat para atlet mengikuti Kendal Open 2025 yang berlangsung beberapa waktu lalu.

    Meskipun pelaksanaan kejuaraan itu masih lama, namun atlet panahan Kendal sepakat untuk berlatih lebih giat demi hasil maksimal.

    Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mengatakan keikutsertaan atlet dalam kejuaraan lokal, berperan penting untuk menilai sejauh mana kualitas dan skill yang diperoleh.

    Selain itu, ajang ini juga menjadi wadah atlet untuk meningkatkan kepercayaan mental sebelum masuk ke gelanggang arena.

    “Harapan kami, para atlet bisa menunjukkan kemampuan maksimal agar bisa memberikan prestasi terbaik,”

    “Apalagi nanti cabang olahraga panahan ini, Kendal sebagai tuan rumahnya. Jadi persiapan harus benar-benar maksimal.” kata bupati yang akrab disapa Tika dalam keterangannya, Minggu (27/4/2025).

    Tika yakin, atlet berprestasi dari Kendal akan mulai bermunculan menjadi generasi penerus di cabang olahraga panahan. 

    “Saya yakin, nantinya akan ada atlet-atlet yang berprestasi yang tentunya akan menjadi generasi penerus khususnya dalam rangka meningkatkan olahraga panahan ini,” paparnya.

    Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kendal, Sulistiyo Ari Wibowo menuturkan atlet panahan Kendal telah bersiap diri menyongsong perhelatan kejuaraan Porprov Jateng 2026.

    Ia optimis anak asuhnya bisa merebut posisi terbaik untuk membawa harum nama Kabupaten Kendal.

    “Dari sini para atlet bisa lebih siap secara mental dan teknik ketika menghadapi Porprov nanti,” sambungnya. (ags)

     

  • Pemkab Kendal Segera Bangun Rumah yang Terbakar di Pegandon, Pengerjaan Pekan Depan

    Pemkab Kendal Segera Bangun Rumah yang Terbakar di Pegandon, Pengerjaan Pekan Depan

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menyalurkan bantuan kepada 2 keluarga yang tertimpa musibah kebakaran, di RT 03. RW 02 Desa Karangmulyo Kecamatan Pegandon, Kendal.

    Kebakaran yang terjadi pada Selasa (22/4/2025) itu menghanguskan seluruh isi rumah milik Muhammad Kondirin dan Turip. Hanya menyisakan bangunan tembok yang masih berdiri kokoh.

    “Kami sengaja berkunjung untuk mengetahui kondisi saudara kita yang terkena musibah, dan kami memastikan kondisi keluarga dalam keadaan sehat,”

    “Kami juga memberikan bantuan sembako dan perlengkapan alat-alat rumah tangga lainnya. ” tutur bupati yang akrab disapa Tika, Kamis (24/4/2025).

    Selain memberikan bantuan, pihaknya akan membangun kembali rumah yang terbakar itu sebagai bentuk kepedulian sosial.

    Dikatakannya, pembangunan direncanakan mulai beroperasi pekan depan.

    “Saat ini sedang dihitung apa saja kerugiannya, insyaallah minggu depan pembangunan rumah sudah dimulai dikerjakan,”

    “Sehingga harapannya warga yang mengalami musibah bisa kembali memiliki tempat tinggal,” imbuhnya.

    Pemilik rumah, Muhammad Kondirin berlinang air mata tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan.

    “Ada kabar duka ada kabar bahagianya. Alhamdulillah Pemkab Kendal akan membangun rumah ini kembali,” paparnya. (ags)

  • Menanti Revitalisasi Pasar Boja Kendal, Jumiati Tambal Lapak Mandiri dari Kebocoran Atap

    Menanti Revitalisasi Pasar Boja Kendal, Jumiati Tambal Lapak Mandiri dari Kebocoran Atap

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Wajah Jumiati (49) pedagang ikan asal Semarang itu begitu ceria, tatkala mengetahui rombongan Pemerintah Kabupaten Kendal memantau kondisi pasar Boja.

    Maklum, sebagian besar pedagang yang membuka lapak di bagian dalam, terpaksa berjibaku dengan air hujan yang mengalir dari bocornya atap pasar.

    Kondisi itu sudah dialami pedagang sekitar 5 tahun terakhir. 

    Jumiati yang menggantungkan hidup dari pasar, seringkali mengeluarkan dana tambahan untuk melindungi lapaknya dari guyuran air hujan.

    Dia bersama pedagang lain belum bisa berbuat banyak, selain membuat atap darurat seadanya.

    Atap-atap pasar seolah dibiarkan menganga, memberi ruang bagi cahaya matahari dan air hujan masuk melalui celah-celah membasahi dagangan.

    “Kapan ini bisa diperbaiki ibu, kami yang di sini selalu kehujanan karena atap pasarnya bocor sudah lama,” kata Jumiati menyambut kedatangan Bupati Dyah Kartika Permanasari di Pasar Boja, Jumat (25/4/2025).

    Jumiati tak tahu lagi harus berharap pembenahan kepada siapa. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi hingga anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto yang sempat berkunjung ke Pasar Boja beberapa waktu lalu, hingga kini juga belum menemukan titik terang rencana pembangunan ulang.

    Ia khawatir, rencana itu tak bisa terealisasi tahun ini seperti yang diharapkan para pedagang.

    “Semoga bisa dibangun tahun ini, kadang dagangan tidak laku kalau basah,” tuturnya.

    Pedagang lain, Rusmiati pun tak mampu memendam kekecewaannya. Dia yang berjualan ayam potong selama lima tahun lebih, ingin merasakan berdagang di tempat yang lebih nyaman dari guyuran air hujan.

    “Ada yang pakai terpal, ada yang buat atap permanen tapi biayanya lebih mahal,” sambungnya.

    Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari pun merespons keluhan pedagang dan menyapa para pedagang yang terdampak.

    Ia pun memastikan jika revitalisasi pasar Boja akan dilakukan tahun ini.

    “Nggih ibuk, tahun ini akan kita bangun kembali biar tidak kehujanan lagi ya,” kata bupati yang akrab disapa Tika sembari melihat kondisi atap pasar yang bocor.

    Untuk peremajaan fisik pasar Boja, dia memprakirakan kebutuhan anggaran mencapai sekitar Rp 2 miliar.

    “Anggaran sekitar Rp 2 miliar, tahun ini kita mulai ya,” tandasnya. (ags) 

  • Taj Yasin Sambut Panitia Waisak-Thudong: Wujud Toleransi dan Kepedulian Lintas Iman di Jateng

    Taj Yasin Sambut Panitia Waisak-Thudong: Wujud Toleransi dan Kepedulian Lintas Iman di Jateng

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, menerima audiensi panitia perayaan Waisak dan perjalanan suci Thudong di ruang kerjanya pada Jumat, 25 April 2025. 

    Pertemuan ini menjadi bagian dari persiapan perayaan Waisak Nasional, yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

    “Pada hari ini saya berkesempatan untuk bersilaturahim dengan saudara-saudara kita yang ada di Walubi. Waisak ini menjadi sentral di Jawa Tengah karena ada Borobudur,” ujar Yasin.

    Ia menyampaikan, bahwa para Bhante yang melakukan Thudong, dijadwalkan tiba di Kota Semarang pada 6–7 Mei 2025  mendatang. Kedatangan tersebut, rencananya disambut hangat di Kantor Gubernur Jateng.

     Menurut Taj Yasin, penyambutan para bhante merupakan momentum penting dalam memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi lintas agama.

    “Insya Allah  akan kita sambut juga di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 7 Mei. Saya senang kegiatan Waisak ini juga menyertakan bakti sosial, selaras dengan program Pemprov seperti Spesialis Keliling,” tambahnya.

    Pria yang akrab disapa Taj Yasin ini menyatakan, akan mendukung kegiatan tersebut. Ia  akan membantu memberikan fasilitasi. Harapannya, rangkaian peringatan Waisak dapat berjalan dengan lancar.

    “Kita harus kawal dengan baik, dan memastikan perjalanan Thudong sampai hari H benar-benar lancar. Terima kasih kepada kawan-kawan Buddha yang tiap tahun menggelar bakti sosial tanpa melihat siapa, tetapi murni karena kemanusiaan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono, menyampaikan rasa syukurnya karena bisa diterima langsung oleh Taj Yasin. 

    “Kami sangat bersyukur hari ini bisa diterima, kami selaku panitia Waisak dan Thudong nasional,” ujarnya.

    Tanto juga menjelaskan rangkaian kegiatan Waisak akan dimulai pada 4 Mei dengan karya bakti di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang. Selanjutnya diselenggarakan bakti sosial pengobatan gratis pada 10–11 Mei di Zona 2 Candi Borobudur. Bakti sosial ditargetkan melayani 7.000 hingga 8.000 warga dalam dua hari. Pelayanan meliputi operasi katarak, bibir sumbing, bedah minor, serta layanan dokter gigi, mata, dan umum.

    “Beberapa tahun terakhir, fokus kami di katarak dan gigi, karena layanan umum sudah tercover BPJS,” jelasnya.

    Acara puncak Waisak akan berlangsung pada 12 Mei dengan kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, mulai pukul 14.00 WIB. Kemudian pelepasan lampion pada pukul 21.00 WIB, dan detik-detik Waisak dilaksanakan pada pukul 23.55.29 WIB.

    Rombongan Thudong sendiri akan masuk ke Semarang pada 6 Mei sore. Kemudian pada 7 Mei melanjutkan perjalanan hingga tiba di Magelang.

    Rute perjalanan para Bhante Thudong di Indonesia dimulai dari Jakarta dan melintasi beberapa kota. Antara lain Bekasi, Cikarang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, Ungaran, Ambarawa, hingga sampai di Candi Borobudur Kabupaten Magelang. (*)

  • Perbankan Ajak Nasabah dan Pelaku Usaha Adaptif Menghadapi Tantangan Ekonomi Global – Halaman all

    Perbankan Ajak Nasabah dan Pelaku Usaha Adaptif Menghadapi Tantangan Ekonomi Global – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (BNI) mendampingi nasabah dan pelaku usaha menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis.

    Melalui acara Halalbihalal dan Economic Outlook 2025 di Kota Solo, Jawa Tengah, BNI mengajak nasabah serta pelaku usaha di Jawa Tengah untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi melalui strategi adaptif dan solusi keuangan yang inovatif.

    SEVP Treasury BNI Ita Tetralastwati menjelaskan, acara ini menjadi ruang kolaborasi antara BNI dan nasabah dalam merumuskan strategi bisnis yang lebih resilien.

    “Kami percaya dengan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai arah perekonomian serta solusi keuangan yang relevan, kami dapat membantu nasabah merancang langkah bisnis yang lebih tepat di tengah dinamika pasar,” ujar Ita dikutip Jumat (25/4/2025).

    Dalam acara tersebut, Chief Economist BNI Leo Putera Rinaldy memaparkan proyeksi ekonomi global dan domestik, termasuk perkembangan geopolitik, tren suku bunga, pergerakan nilai tukar, inflasi, serta peluang dan risiko di sektor industri.

    Sesi ini menjadi bekal strategis bagi nasabah dalam menentukan arah kebijakan bisnis ke depan.

    Menurut Ita, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif, seiring berkembangnya kawasan industri di Semarang, Kendal, Batang, hingga Solo Raya.

    Didukung oleh infrastruktur pelabuhan dan jalan tol yang semakin memadai, wilayah ini menjelma menjadi pusat aktivitas ekspor-impor dan industri nasional.

    “Melalui forum seperti ini, kami berharap dapat memperkuat sinergi dengan para nasabah di Jawa Tengah dan sekitarnya, serta memberikan kontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Ita.

  • Makna Ritual Thudong Jelang Hari Raya Waisak 2025

    Makna Ritual Thudong Jelang Hari Raya Waisak 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak 2569 BE yang akan diperingati pada Senin (12/5/2025), sebanyak 38 biksu telah memulai tradisi Thudong, yaitu perjalanan spiritual dengan berjalan kaki dari Bangkok, Thailand, menuju Candi Borobudur, Magelang, Indonesia.

    Perjalanan ini dimulai pada Kamis (6/2/2025), dan kini para biksu telah tiba di Indonesia. Saat ini, mereka berada di wilayah Indramayu, Jawa Barat, dan akan melanjutkan perjalanan mereka menuju Borobudur sebagai bagian dari perayaan Waisak.

    Dalam sejarahnya, ritual perjalanan jauh Thudong yang dilaksanakan oleh para biksu memiliki makna spiritual yang mendalam, sekaligus menjadi sarana untuk belajar kesabaran. Thudong merupakan perjalanan yang harus ditempuh sejauh ribuan kilometer.

    Dikutip dari buku “Forest Monks and the Nation-state: An Anthropological and Historical Study in Northeastern Thailand” karya JL Taylor, dijelaskan Thudong secara harfiah berarti “melatih”. Istilah ini berasal dari bahasa Pali, dhutanga, yang berarti “latihan keras”.

    Thudong dimaknai sebagai perjalanan hidup yang melibatkan pengembaraan, meditasi, kesendirian, dan pertapaan oleh para biksu. Praktik ini dijalankan sebagai cara untuk mengikuti ajaran Sang Buddha yang mencakup 13 bentuk praktik pertapaan.

    Selain itu, ritual ini juga bertujuan untuk menjauhkan diri dari tiga dosa utama dalam Buddhisme, yaitu nafsu, kemarahan, dan kebodohan. Para biksu menjalani Thudong untuk menumbuhkan nilai-nilai kebajikan seperti kasih sayang, kedermawanan, dan kebijaksanaan.

    Menariknya, Thudong juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antarpengikut ajaran Buddha dan sesama biksu, sekaligus mengajarkan pentingnya hidup sederhana dan bermurah hati.

    Dalam perjalanannya, para biksu akan berinteraksi dengan berbagai makhluk hidup di dunia, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan, sebagai bagian dari upaya meditasi dan pendekatan diri kepada alam.

    Adapun 13 kebiasaan Thudong yang diterapkan oleh para biksu, yaitu menggunakan jubah dari bahan bekas, memakai tiga lapis jubah, menerima makanan dari sumbangan tanpa memilih, makan sekali dalam sehari, hanya makan dari mangkuk biksu, menolak makanan tambahan, tinggal di hutan atau alam terbuka, menetap di tanah kuburan, tidur di mana saja, serta tidur dalam posisi duduk.

    Meski menghadapi tantangan seperti cuaca ekstrem, kelelahan, dan minimnya fasilitas, para biksu tetap menjalani perjalanan ini dengan penuh ketekunan. Mereka meyakini penderitaan dan pengorbanan selama perjalanan akan membawa mereka lebih dekat pada pencerahan spiritual.

    Dalam pelaksanaan Thudong pada 2025, para biksu yang sudah tiba di Indramayu, akan melanjutkan perjalanan melintasi Jatibarang, Cirebon, Losari, Brebes, Tegal, Pekalongan, Banyuputih, Batang, Kendal, Semarang, Ungaran, Ambarawa, dan berakhir di Candi Borobudur, Magelang, yang diperkirakan pada Sabtu (10/5/2025).

    Tahun ini merupakan kali ketiga ritual Thudong dilaksanakan di Indonesia sejak 2013. Tradisi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia, yang turut mendukung dengan memberikan makanan dan bantuan lainnya kepada para biksu selama perjalanan. Setelah merayakan Waisak di Borobudur, para biksu akan kembali ke negara asal mereka menggunakan pesawat, tanpa melanjutkan perjalanan pulang dengan berjalan kaki.

  • Buron 2 Tahun dan Kabur ke NTB, Pelaku Rudapaksa Gadis di Batang Ditangkap

    Buron 2 Tahun dan Kabur ke NTB, Pelaku Rudapaksa Gadis di Batang Ditangkap

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Seorang buruh harian asal Kabupaten Kendal, berinisial S (25) ditangkap jajaran Satreskrim Polres Batang setelah sempat buron selama lebih dari dua tahun dan kabur ke NTB.

    S diduga melakukan tindakan rudapaksa terhadap gadis berinisial FWT (16) di kawasan hutan Roban Timur Kabupaten Batang.

    Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana dalam konferensi pers mengungkap kejadian rudapaksa tersebut.

    Kejadian bermula pada Rabu, 14 September 2022 sekira pukul 01.00.

    “Peristiwa itu terjadi di sebuah kebun di Dukuh Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah.”

    “Pelaku ini sempat melarikan diri ke Nusa Tenggara Barat (NTB) seusai melakukan aksinya, akhirnya kami tangkap pada 28 Februari 2025,” ujar AKBP Edi Rahmat Mulyana.

    Modus yang digunakan pelaku bermula dari unggahan lowongan kerja di media sosial Facebook.

    Dalam unggahannya, pelaku menawarkan tiga posisi pekerjaan di Batang dan Pekalongan dengan fasilitas tempat tinggal, makan, serta gaji menggiurkan.

    “Postingan itu menarik perhatian korban.”

    “Korban lalu menghubungi pelaku melalui WhatsApp dan pada 14 September 2022, pelaku menjemput korban di perbatasan Kabupaten Batang,” jelasnya.

    Pelaku kemudian membawa korban menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna merah menuju arah timur, namun justru memasuki kawasan sepi di Desa Sengon.

    Saat korban mulai curiga dan meminta turun, pelaku justru mempercepat laju kendaraan dan membawa korban ke lokasi yang lebih sunyi.

    “Setelah sampai di lokasi, pelaku mengeluarkan pistol mainan dari tasnya dan mengarahkan ke kepala korban.”

    “Pelaku mengancam, lalu mengikat tangan korban dengan lakban, mengambil ponsel korban, dan kemudian memperkosa korban di tempat kejadian,” imbuh Kapolres.

    Setelah melakukan aksinya, pelaku mengikat kaki korban dengan lakban dan meninggalkannya begitu saja.

    “Dengan usaha korban, akhirnya bisa melepas ikatan dan kabur, lalu melaporkannya ke pihak kepolisian,” imbuh Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi.

    Berbekal penyelidikan intensif, polisi akhirnya melacak keberadaan pelaku dan membekuknya di tempat persembunyiannya.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 81 ayat (1) UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun serta denda hingga Rp300 juta.

    Selain itu, pelaku juga dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan yang ancamannya bisa mencapai 9 tahun penjara.

    “Kami mengapresiasi keberanian korban dalam melapor dan kerja keras tim kami yang membekuk pelaku.”

    “Proses hukum akan kami kawal agar korban mendapatkan keadilan,” pungkasnya. (*)

  • YLNH bersama Garda Prau Dorong Peningkatan Status Kawasan Hutan Gunung Prau

    YLNH bersama Garda Prau Dorong Peningkatan Status Kawasan Hutan Gunung Prau

    TRIBUNJATENG.COM – Bencana banjir dan tanah longgor terjadi di wilayah Kabupaten Kendal pada saat musim hujan. 

    Bencana terjadi dikarenakan kerusakan tutupan hutan di areal hulu DAS di Kabupaten Kendal. Salah satu hulu DAS di Kabupaten Kendal adalah kawasan Gunung Prau yang berada di daerah perbatasan dengan kabupaten Batang, Temangung dan Wonosobo. 

    Masyarakat tergabung dalam Lembaga Yayasan Lansekap Nusantara Hijau (YLNH) dan Garda Prau untuk melakukan diskusi dengan Pemda Kabupaten Kendal.

    Diskusi dilaksanakan di kantor wakil Bupati Kendal yang dihadirin oleh Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup beserta jajarannya pada tanggal 21 April 2025. 

    Pada pertemuan tersebut, YLNH bersama Garda Prau meminta pada Pemda Kendal untuk melakukan penyelamatan kawasan hutan di lereng gunung Prau terutama yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kendal.

    Hal tersebut dikarenakan, kondisi saat ini kawasan lereng Gunung Prau sudah sangat terancam oleh aktifitas budidaya yang menganggu fungsi kawasan hutan sebagai pengendali terjadinya bencana ekologis. Salah satu usulan untuk penyelamatan kawasan hutan di kawasan lereng Gunung Prau adalah peningkatan status kawasan hutan gunung Prau.

     YLNH dan Garda Prau berharap pemda mau membuat usulan peningkatan status kawasan hutan di lereng gunung Prau ke Pemerintah Pusat.

    Pemda Kendal melalui Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi menyampaikan, pada prinsipnya Pemda Kendal mendukung usulan tersebut, tetapi dari pemda meminta untuk dibuatkan kajian strategis peningkatan status kawasan tersebut.

    Setelah kajian selesai nanti melalui Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Wakil Bupati meminta untuk dibuatkan kegiatan Focus Groups Discussion (FGD) untuk menjaring masukkan dari stakeholder. Pada prinsipnya Pemda Kendal akan mendukung usulan peningkatan status kawasan hutan tersebut dengan syarat mendapat dukungan dari stakeholder semua. YLNH dan Garda Prau sepakat untuk pembuatan kajian strategis untuk pengusulan peningkatan status kawasan lereng Gunung Prau. (*) 

  • Kisah Devia Memilih Buka BRILink Sendiri, Kini Bisa Hasilkan Uang Sambil Jaga Anak

    Kisah Devia Memilih Buka BRILink Sendiri, Kini Bisa Hasilkan Uang Sambil Jaga Anak

    TRIBUNJATENG.COM – Kisah sukses seringkali berawal dari keberanian seseorang mengambil langkah mandiri.

    Hal itulah yang dilakukan oleh Devia Novitasari, warga Boja, Kendal, Jawa Tengah.

    Ibu muda tersebut mantap membuka bisnis agen BRILink sendiri di Kedung Begal, Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

    Sebelumnya, Devia sempat ikut bekerja di agen BRILink milik kakak iparnya.

    Dari situ, Devia belajar banyak hal tentang agen BRILink.

    Sampai akhirnya ia mantap membuka agen BRILink sendiri sejak satu tahun terakhir.

    “Dulu dari kakak ipar, dia ikut, terus ngajakin saya kerja sama bareng, berjalan satu tahun. terus saya memutuskan untuk buka sendiri. Belajar dari kakak,” ucap Devia kepada Tribun Jateng pada Kamis (17/4/2025).

    BRILINK : Gerai Agen BRILink Devia di Kedung Begal, Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

    Devia memulai menjadi agen BRILink dengan modal Rp 50 juta.

    Modal itu dipakai Devia untuk membuat kios kontainer mini, membeli alat, menyewa tempat serta kebutuhan lain.

    Meskipun sudah ikut kakak iparnya selama satu tahun, Devia sempat mengalami kesulitan.

    Temasuk dalam hal pembukuan.

    “Ada senengnya, ada susahnya juga. Agen BRILink kan harus muter dana terus, pas awal-awal masih banyak minusnya. Itu pasti,”

    Namun ternyata, hal itu banyak dirasakan oleh para agen BRILink lain.

    Devia selalu berbagi cerita dengan sesama agen BRILink.

    “Sharing-sharing sama agen BRLink lain ‘aku awal-awal buka BRILink banyak minisenya’ karena pembukuan amburadul,”

    Meskipun begitu, Devia tak menyerah.

    Dirinya pun terus belajar tentang pembukuan keuangan secara autodidak.

    Ia juga dibantu oleh Petugas Agen BRILink atau PAB.

    “Kita ada grub dengan PAB, masalah-masalah mengenai agen BRILInk bisa tanya PAB,” paparnya.

    Perlahan tapi pasti, agen BRILink milik Devia mulai mendapat kepercayaan dari masyarakat sekitar.

    BRILINK : Agen Brilink milik Devia di di Kedung Begal, Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Kamis (17/4/2025)

    Banyak masyarakat yang melakukan transaksi di tempat Devi.

    Dalam sehari, Devi bisa melayani 25 transaksi.

    Sedangkan saat ramai, ia bisa melayani 65 transaksi.

    “Transaksi paling banyak ransfer sama tarik,” ucap Devia.

    Selain melayani transfer, tarik dan setor tunai, Devia juga melayani transaksi lain.

    Seperti pembayaran token listrik, pembayaran pesanan online di Shopee dan masih banyak lagi.

    Sebagai agen BRILink, Devia pun merasa lebih fleksibel.

    Kini ia bisa menghasilkan uang sambil menjaga sang buah hati.

    Sebelumnya, Devia sempat bekerja sebagai karyawan di pabrik garmen.

    Namun setelah memiliki anak, ia keluar dan membuka usaha kue.

    “Waktunya lebih fleksibel dan bisa bersama anak,”

    Anak perempuan Devia pun sering ikut dirinya di kios BRILink.

    Yulianto Terbantu dengan Agen BRILink

    BRILINK : Devia sedang melayani pelanggan Yulianto dalam transaksi tarik tunai di kios BRILink miliknya di Kedung Begal, Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. pada Kamis (17/4/2025)

    Adanya Agen BRILink ini juga dirasakan sangat membantu bagi Yulianto, pelanggan di Agen BRILink Devia.

    Apalagi jarak BRILink milkik Devia lebih dekat dari rumah Yulianto daripada ke ATM.

    Pelayanan Agen BRILink juga lebih simple dan tidak ribet.

    “Untuk aku pribadi milih di agen BRILink lebih simple. Soalnya punya 2 ATM dari BRI semua. Istilahnya tuh pelayanannya lebih enak, lebih simple daripada yang lain,” ucap Yulianto kepada Tribun Jateng.

    Selain itu, Yulianto juga memiliki 2 ATM dari BRI semua.

    Sehingga ia lebih senang melakukan transaksi di agen BRILink daripada ke ATM yang memiliki jarak skeitar 5 km dari rumahnya.

    “Aku sering ke BRILink. Transaksinya lebih sering tarik tunai sama transfer.

    Untuk saya pribadi terbantu, jaraknya lebih dari dari rumah. Kalau ke ATM BRI dari sini sekitar 5 kiloan lebih. Mendekatkan,” lanjut Yulianto.

    (*)