kab/kota: Kembangan

  • Ini alasan pria di Jakbar langsung serahkan diri usai bunuh istrinya

    Ini alasan pria di Jakbar langsung serahkan diri usai bunuh istrinya

    …Korban meninggalkan pelaku, dengan alasan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi oleh sang suami

    Jakarta (ANTARA) – Perasaan bersalah jadi alasan Wisman (55) segera menyerahkan diri kepada kepolisian usai membunuh istrinya, S (55), di kediamannya di Jalan Puri Kembangan, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Selasa (23/9).

    “Pelaku yang bunuh istrinya, dia menyerahkan diri. Berarti ada kesadaran dia rasa bersalah,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung di Jakarta, Kamis.

    Tak hanya menyesal, pelaku juga mengaku sedih atas kematian istrinya.

    “Jadi makanya secara kooperatif dia menyerahkan diri dan juga ada rasa penyesalan juga. Ada rasa sedih dari terkait dengan kehilangan istri,” kata Arfan.

    Pihak kepolisian pun hingga kini belum dapat memastikan kasus itu termasuk pembunuhan berencana lantaran bermula dari pertengkaran rumah tangga.

    “Mungkin karena pada saat berantem (emosi). Mereka namanya dalam rumah tangga pasti ada selisih paham mungkin dari rasa emosi sesaat saja,” ujar Arfan.

    Sebelumnya diberitakan, Polisi mengungkapkan bahwa seorang pria berinisial W (55) membunuh istrinya, S (49), pada Selasa (23/9), lantaran pertengkaran yang memuncak.

    Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Nur Aqsha Ferdianto menyebut bahwa pelaku dan korban yang telah menikah selama 29 tahun itu diketahui menjalani hubungan yang kurang harmonis belakangan ini.

    “Korban meninggalkan pelaku, dengan alasan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi oleh sang suami,” kata Nur Aqsha saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (24/9).

    Pertengkaran keduanya pun memuncak saat korban hendak pergi ke Kendal, Jawa Tengah.

    Keinginan korban itu membuat pelaku merasa takut kehilangan istrinya, hingga pelaku menceritakan kegelisahannya kepada tetangga.

    “Dalam kondisi emosi, pelaku menjerat leher korban dengan tali tas hingga tak bernyawa,” kata Aqsha.

    Usai kejadian, pelaku mengunci rumah dan mendatangi Polsek Kembangan untuk menyerahkan diri. Namun lantaran pembunuhan terjadi di Kebon Jeruk, maka penanganan pelaku diserahkan kepada Polsek Kebon Jeruk.

    Usai pelaku menyerahkan dirinya, polisi pun segera menuju lokasi dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di ruang tamu.

    “Sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan tali tas yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban, telah diamankan,” imbuh Aqsha.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Bernadus Tokan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin jasad anak Penjaringan hingga kasus Zaskia adya Mecca

    Kriminal kemarin jasad anak Penjaringan hingga kasus Zaskia adya Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Rabu (24/9) kemarin, mulai dari jasad perempuan di Penjaringan hingga Zaskia Adya Mecca.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. RS Polri dalami tanda kekerasan pada jasad perempuan di Penjaringan

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendalami adanya tanda kekerasan pada jasad seorang anak perempuan berinisial AR (8) yang ditemukan di kamar indekos di Jalan Arwana Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (21/9).

    “Kami melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan sebab kematian. Jadi masih proses. Ada dugaan akibat kekerasan tumpul,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    2. Polisi kumpulkan rekaman CCTV penganiayaan karyawan Zaskia Adya Mecca

    Kepolisian mengumpulkan rekaman kamera pengawas (CCTV) terkait dugaan kasus penganiayaan terhadap karyawan pemain film Zaskia Adya Mecca yang bernama Faisal saat mengantarkan anak pesohor itu ke sekolah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    “Kita mencari saksi-saksi, mengumpulkan bukti-bukti berupa CCTV yang ada di tempat kejadian,” kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    3. Suami pembunuh istri di Kebon Jeruk terancam 15 tahun penjara

    Polisi menegaskan pria pembunuh istri di Jalan Puri Kembangan, Gang Pandan, RT 011/005, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk pada Selasa (23/9), diancam maksimal 15 tahun penjara.

    “Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    4. Polisi tangkap pencuri ijazah yang minta uang tebusan kepada korban

    Polsek Sunda Kelapa Jakarta Utara menangkap pria berinisal TM (25) yang mencuri delapan lembar ijazah korban berinisial HV (25) serta meminta uang tebusan kepada korban jika ingin mendapatkan dokumen itu kembali.

    “Pria ini berinisial TM (25), seorang pria tunakarya yang nekat mencuri delapan lembar dokumen asli ijazah sekolah,” kata Kapolsek Sunda Kelapa AKP Hitler Napitupulu dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya di sini

    5. Pansus DPRD temukan parkir liar di lahan Pemprov DKI Jakarta

    Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI menemukan parkir liar di lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengakibatkan kerugian pemerintah mencapai Rp37,8 miliar selama lebih dua dekade.

    Ketua Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter mengungkapkan lahan milik Pemprov DKI seluas 4.300 meter persegi (m2) telah dikuasai pihak tidak bertanggung jawab dan dijadikan kantong parkir selama lebih dari dua dekade tanpa menyetor pajak.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Suami pembunuh istri di Kebon Jeruk terancam 15 tahun penjara

    Suami pembunuh istri di Kebon Jeruk terancam 15 tahun penjara

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menegaskan pria pembunuh istri di Jalan Puri Kembangan, Gang Pandan, RT 011/005, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk pada Selasa (23/9), diancam maksimal 15 tahun penjara.

    “Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dia mengungkapkan pelaku berinisial W (55) itu membunuh istrinya S (49) akibat pertengkaran rumah tangga yang memuncak.

    Menurut dia, pelaku dan korban itu telah menikah selama 29 tahun, namun diketahui hubungan keduanya kurang harmonis belakangan ini.

    “Korban meninggalkan pelaku dengan alasan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi oleh sang suami,” kata Aqsha.

    Pertengkaran keduanya pun memuncak saat korban hendak pergi ke Kendal, Jawa Tengah.

    Keinginan korban itu membuat pelaku merasa takut kehilangan istrinya, hingga pelaku menceritakan kegelisahannya kepada tetangga.

    “Dalam kondisi emosi, pelaku menjerat leher korban dengan tali tas hingga tak bernyawa,” ujar Aqsha.

    Setelah kejadian itu, pelaku mengunci rumah dan mendatangi Polsek Kembangan untuk menyerahkan diri. Namun karena pembunuhan terjadi di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Tak lama setelah pelaku menyerahkan diri, polisi langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di ruang tamu.

    “Sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan tali tas yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban, telah diamankan,” imbuh Aqsha.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertengkaran yang memuncak jadi penyebab suami bunuh istri di Jakbar

    Pertengkaran yang memuncak jadi penyebab suami bunuh istri di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkapkan seorang pria berinisial W (55) membunuh istrinya S (49) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9), akibat pertengkaran rumah tangga yang memuncak.

    Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto menyebutkan pelaku dan korban itu telah menikah selama 29 tahun, namun diketahui hubungan keduanya kurang harmonis belakangan ini.

    “Korban meninggalkan pelaku dengan alasan kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi oleh sang suami,” kata Aqsha saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Pertengkaran keduanya pun memuncak saat korban hendak pergi ke Kendal, Jawa Tengah.

    Keinginan korban itu membuat pelaku merasa takut kehilangan istrinya, hingga pelaku menceritakan kegelisahannya kepada tetangga.

    “Dalam kondisi emosi, pelaku menjerat leher korban dengan tali tas hingga tak bernyawa,” ujar Aqsha.

    Setelah kejadian itu, pelaku mengunci rumah dan mendatangi Polsek Kembangan untuk menyerahkan diri. Namun karena pembunuhan terjadi di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Tak lama setelah pelaku menyerahkan diri, polisi langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di ruang tamu.

    “Sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan tali tas yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban, telah diamankan,” imbuh Aqsha.

    Sebelumnya, seorang wanita berinisial S (49) tewas akibat dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9).

    Peristiwa itu pun memunculkan kesaksian sejumlah tetangga.

    Salah satunya Sumarni, tetangga korban. Ia menyebutkan Wisman sempat beberapa kali menyampaikan kegelisahannya lantaran merasa istrinya berubah.

    “Wisman pernah bilang ke saya, ‘Kok sekarang saya sering mikirin dia (istri)’. Dari situ saya sudah merasa dia kayaknya cemburu,” ujar Sumarni kepada wartawan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Menurut kesaksian Sumarni, korban sering keluar rumah dan berkumpul bersama teman-temannya, salah satunya ke tempat karaoke.

    Perilaku itu yang diduga Sumarmi menjadi pemicu kecemburuan Wisman.

    Kendati demikian, kata dia, tidak ada tanda-tanda pertengkaran yang mencolok selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama lebih dari satu tahun.

    “Saya enggak pernah dengar mereka ribut. Tapi kalau Wisman, emang dari dulu kasar orangnya,” kata Sumarni.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Info Kepadatan Tol Arah Jakarta Pagi Ini: Cilandak-Fatmawati Cililitan-Cawang

    Info Kepadatan Tol Arah Jakarta Pagi Ini: Cilandak-Fatmawati Cililitan-Cawang

    Jakarta

    Lalu lintas di sejumlah ruas tol arah Jakarta pagi ini mengalami kepadatan di sejumlah titik. Kepadatan tersebut akibat padatnya volume kendaraan, salah satunya di Tol Cilandak arah Fatmawati.

    “Situasi lalu lintas di Gerbang Tol Cilandak Utama arah Fatmawati maupun Antasari Jakarta Selatan terpantau padat,” kata TMC Polda Metro Jaya, melalui akun X-nya, Rabu (24/9/2025).

    Selain itu kepadatan juga terjadi di sejumlah titik di Tol arah Jakarta pagi ini, salah satunya Tol Jagorawi. Kepadatan tersebut terjadi akibat volume lalin ke arah Cawang.

    “Tol Jagorawi TMII KM 06 – KM 05 arah Cawang padat, kepadatan volume lalin. Cililitan KM 02 – Cawang KM 00 padat, kepadatan arah Tebet,” kata Jasa Marga.

    Sementara itu, lalin di Tol Japek arah Jakarta juga mengalami kemacetan hari ini akibat padatnya volume kendaraan. Jasa Marga juga menginformasikan adanya perbaikan jalan di Tol Cibitung arah Jakarta tepatnya di Km 25+618 arah Km 25+419 di lajur 1-2.

    “Kunciran KM 16 – KM 14 arah Tomang padat, kepadatan volume lalin. Kunciran KM 13 – Karang Tengah KM 09 padat, kepadatan volume lalin. Kembangan KM 08 – Kedoya KM 04 padat, kepadatan volume lalin,” katanya.

    Petugas telah memberlakukan contraflow di Tol Janger di Kebon Jeruk arah Underpass Tomang tepatnya di Kebon Jeruk Km 03+400 di lajur kanan. Contraflow diberlakukan untuk mengurai kepadatan.

    (yld/wnv)

  • Wanita di Jakbar Diduga Dibunuh Suami, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

    Wanita di Jakbar Diduga Dibunuh Suami, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

    Jakarta

    Seorang wanita berinisial S (49) diduga tewas dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di rumahnya di Jalan Pandan II RT 011 RW 005 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Korban ditemukan dengan luka jeratan tali pada lehernya.

    “Kita cek itu, kita ke TKP ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda dilansir Antara, Rabu (24/9/2025).

    Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya yang pulang bekerja lantaran ibunya tak bisa dihubungi. Adapun saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu masih tertidur.

    “(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” jelasnya.

    Usai melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun, karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, makan pelaku pu diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    Saat ini jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti terkait kematiannya.
    Sementara itu, terkait motif pembunuhan diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.

    “Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan tapi kami masih dalami lagi benar ga informasi itu. Kita cross check informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuhnya.

    (wnv/wnv)

  • Wanita tewas dibunuh suami di Jakbar, ini kesaksian warga

    Wanita tewas dibunuh suami di Jakbar, ini kesaksian warga

    Jakarta (ANTARA) – Tewasnya seorang wanita berinisial S (49) akibat dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, memunculkan kesaksian sejumlah tetangga.

    Salah satunya Sumarni, tetangga korban. Ia menyebutkan Wisman sempat beberapa kali menyampaikan kegelisahannya lantaran merasa istrinya berubah.

    “Wisman pernah bilang ke saya, ‘Kok sekarang saya sering mikirin dia (istri)’. Dari situ saya sudah merasa dia kayaknya cemburu,” ujar Sumarni kepada wartawan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Menurut kesaksian Sumarni, korban sering keluar rumah dan berkumpul bersama teman-temannya, salah satunya ke tempat karaoke.

    Perilaku itu yang diduga Sumarmi menjadi pemicu kecemburuan Wisman.

    Kendati demikian, kata dia, tidak ada tanda-tanda pertengkaran yang mencolok selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama lebih dari satu tahun.

    “Saya enggak pernah dengar mereka ribut. Tapi kalau Wisman, emang dari dulu kasar orangnya,” kata Sumarni.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda mengatakan korban memiliki luka jeratan tali pada lehernya saat ditemukan.

    “Kita cek itu, kita ke TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Ganda saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam.

    Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya sepulang kerja lantaran dihubungi oleh teman ibunya yang mengatakan sang ibu tidak dapat dihubungi.

    Saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu diketahui masih tertidur.

    “(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan, ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” ungkap Ganda.

    Setelah melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, maka pelaku diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    “Pelaku itu menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Baru kita jemput, karena itu kan perbatasan,” tutur Ganda.

    Saat ini, sambung dia, jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.

    Terkait motif pembunuhan, diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.

    “Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan, tapi kami masih dalami lagi, benar gak informasi itu. Kita kroscek informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuh Ganda.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seorang wanita tewas dibunuh suami di Kebon Jeruk Jakbar

    Seorang wanita tewas dibunuh suami di Kebon Jeruk Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita berinisial S (49) diduga tewas dibunuh suaminya yang berinisial W (55) di rumahnya di Jalan Pandan II RT 011 RW 005 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa.

    Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda menyebutkan bahwa korban memiliki luka jeratan tali pada lehernya.

    “Kita cek itu, kita ke TKP ditemukan tali, tali tas itu. Kita coba cek dengan dokter nanti hasil pemeriksaan dokter,” kata Ganda saat dihubungi di Jakarta, Selasa petang.

    Korban pertama kali ditemukan oleh anak laki-lakinya yang pulang bekerja lantaran dihubungi oleh teman ibunya bahwa ibunya tak bisa dihubungi.

    Adapun saat anak korban berangkat kerja pada pagi harinya, kedua orang tuanya itu masih tertidur.

    “(Ditemukan) sama anaknya. Anaknya siang dia pulang kerja, pas dia buka pintu. Kita lagi mengarah ke jalan ke rumah kontrakan bersama pelaku. Pas kita sampai ada anaknya juga belum lama sampai,” kata Ganda.

    Usai melancarkan aksinya, terduga pelaku lantas menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Namun, karena lokasi pembunuhan berada di Kebon Jeruk, makan pelaku pun diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

    “Pelaku itu menyerahkan diri ke Polsek Kembangan. Baru kita jemput, karena itu kan perbatasan,” tutur Ganda.

    Saat ini jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti terkait kematiannya.

    Sementara itu, terkait motif pembunuhan diduga pelaku sakit hati karena menuding istrinya berselingkuh.

    “Sementara karena diduga korban ada perselingkuhan tapi kami masih dalami lagi benar ga informasi itu. Kita kroscek informasi yang ada dengan data penyelidikan kita,” imbuhnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga di 32 kelurahan Jakbar sudah tak buang air besar sembarangan

    Warga di 32 kelurahan Jakbar sudah tak buang air besar sembarangan

    masih ada warga di 24 kelurahan, yang belum ODF

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 32 dari 56 kelurahan di Jakarta Barat (Jakbar) hingga saat ini, warganya tercatat sudah tidak buang air besar sembarangan (open defecation free/ODF).

    “Dengan deklarasi ODF di Kelurahan Kembangan Utara dan Kembangan Selatan kemarin, sudah ada 32 kelurahan di Jakarta Barat atau sekitar 57 persen yang ODF,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, jumlah tersebut terus meningkat sejak 2023 karena saat itu baru 13 kelurahan yang sudah deklarasi ODF dan pada 2024 meningkat jadi 23 kelurahan.

    Dengan demikian, kata Erizon, masih ada warga di 24 kelurahan, yang belum ODF.

    “Kami berharap dukungan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait agar seluruh penduduknya stop buang air besar sembarangan. Targetnya pada 2026, Jakarta Barat siap mengikuti lomba kabupaten/kota sehat,” tambah Erizon.

    Sebelumnya, Kelurahan Kembangan Selatan dan Kembangan Utara di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat melaksanakan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Rabu (17/9).

    Deklarasi STBM dua kelurahan tersebut diisi dengan penandatangan komitmen bersama dan penyerahan piagam yang diberikan Asisten Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Setko Jakarta Barat, Amien Haji.

    “Deklarasi STBM tidak hanya sekadar slogan, tapi merupakan upaya nyata untuk mendukung penurunan angka kasus stunting, mencegah penyakit menular serta meningkatkan kualitas kesehatan keluarga,” kata Amien Haji.

    Amien pun meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Sudin SDA, Bina Marga, Lingkungan Hidup, untuk ikut berkontribusi memastikan optimalisasi pelaksanaan STBM ini sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    “STBM bukan hanya menjadi tanggung jawab kewilayahan dan puskesmas, tapi tanggung jawab bersama sesuai Instruksi Wali Kota Jakbar Nomor e-0005 Tahun 2025 tentang Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan di Jakbar,” kata dia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Festival Jalur Rempah di Tosari Bikin Ketua Tim Penggerak PKK Pasuruan Terpukau

    Festival Jalur Rempah di Tosari Bikin Ketua Tim Penggerak PKK Pasuruan Terpukau

    Pasuruan (beritajatim.com) – Festival Jalur Rempah yang digelar di Tengger Culture Center, Tosari, menghadirkan beragam kesenian tradisional. Acara tersebut sukses menyedot perhatian masyarakat sekaligus menjadi ajang kebanggaan Kabupaten Pasuruan.

    Dalam pagelaran itu, berbagai seni budaya tampil memukau, mulai dari seni terbang, ketipung, slompret, hingga pencak kembangan. Tak ketinggalan jaran kencak Tengger, bantengan, dan fashion batik khas Pasuruan ikut memeriahkan panggung.

    Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, drg Merita Rusdi Sutejo, mengaku terpesona dengan penampilan para peserta. Ia menyebut festival ini menunjukkan betapa kayanya khazanah budaya bangsa.

    “Festival Jalur Rempah ini bukan sekadar pertunjukan, tapi juga bukti bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa,” kata Merita.

    Menurutnya, setiap tampilan membawa pesan mendalam tentang identitas masyarakat lokal. Ia pun menilai seni tradisional akan selalu relevan meski zaman terus berubah.

    “Contohnya batik dengan sentuhan modern, bisa tampil elegan dan berkelas tanpa meninggalkan akar budaya,” jelasnya.

    Merita menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga warisan budaya. Ia menilai jika tidak dilestarikan, lambat laun seni tradisional bisa hilang.

    “Semua ini adalah identitas yang harus kita jaga bersama agar tidak tergerus perkembangan zaman,” tegasnya.

    Lebih jauh, ia berharap festival ini mampu memotivasi generasi muda untuk bangga dengan budaya daerah. Menurutnya, rasa cinta tersebut juga bisa mendorong lahirnya peluang ekonomi kreatif.

    “Semoga anak-anak muda makin mencintai produk lokal dan memanfaatkannya untuk membuka usaha kreatif, khususnya di bidang fashion,” ujarnya penuh harap.

    Festival Jalur Rempah di Tosari pun menjadi bukti nyata bahwa budaya bisa menjadi ruang inspirasi. Tidak hanya sebagai hiburan, namun juga sebagai sumber kebanggaan dan daya tarik Kabupaten Pasuruan. [ada/aje]