kab/kota: Kembangan

  • Kendalikan populasi, 125 kucing disterilisasi di Srengseng Jakbar

    Kendalikan populasi, 125 kucing disterilisasi di Srengseng Jakbar

    Jadi setiap pemilik KTP, bisa mendaftar hingga tiga ekor kucing untuk disterilisasi,

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat mensterilisasi sebanyak 125 ekor kucing di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat, untuk menekan populasi hewan penular rabies itu.

    “Selain kucing peliharaan, kita juga sterilisasi kucing liar,” ujar Kasudin KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit di Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan, sterilisasi diperuntukkan bagi warga pemilik kucing ber-KTP dan domisili di wilayah Jakarta Barat.

    “Jadi setiap pemilik KTP, bisa mendaftar hingga tiga ekor kucing untuk disterilisasi,” katanya.

    Kegiatan itu diharapkan bisa menekan populasi kucing di wilayah Jakarta Barat dan berdampak terhadap upaya menjaga Jakarta tetap bebas rabies.

    “Untuk itu, pada kegiatan ini juga dilakukan vaksinasi terhadap 67 ekor, hewan penyebar rabies ” kata Novy.

    Selain itu, tambahnya, pihaknya juga memfasilitasi penyuluhan serta konsultasi kesehatan HPR milik warga.

    “Kami berkolaborasi dengan dokter hewan praktek. Sama-sama kita ajak untuk mengendalikan populasi kucing dan penyebaran rabies agar Jakarta tetap bebas rabies,” katanya.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudis KPKP Jakbar, Milya Purnamasari menyebut, jumlah HPR yang divaksinasi sebanyak 67 ekor, terdiri atas 59 ekor kucing dan delapan ekor anjing.

    “Sedangkan untuk yang mengakses layanan pengobatan hewan ada delapan ekor kucing,” pungkasnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Galian berantakan di Kembangan, Sudin SDA Jakbar tegur pelaksana

    Galian berantakan di Kembangan, Sudin SDA Jakbar tegur pelaksana

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat menegur pelaksana proyek pekerjaan galian saluran air di Jalan Bojong Raya, Kembangan, lantaran berantakan dan meresahkan pengguna jalan.

    Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), Purwanti Suryandari meminta agar pekerjaan galian dirapikan dan standar Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) diterapkan.

    “Saya sudah tegur penyedianya untuk dirapikan dan K3 dijalankan,” kata Purwanti saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Ia pun mengonfirmasi bahwa proyek tersebut merupakan galian untuk saluran air milik Suku Dinas (Sudin) SDA Jakarta Barat. Saluran itu digunakan untuk mencegah terjadinya banjir yang kerap melanda Jalan Bojong Raya.

    “Ini pembuatan saluran untuk menarik genangan di depan Kelurahan Rawa Buaya, akan dialirkan ke Jalan Arimbi terus masuk ke Jalan Rama. Di situ kita sedang buat pompa,” ujar Purwanti.

    Saat proyek dimulai, akses Jalan Bojong Raya di lokasi tersebut bakal ditutup. “Tapi mempertimbangkan akses masyarakat. Jadinya tetap dibuka,” kata dia.

    Proyek galian saluran air tersebut direncanakan selesai pada awal November 2025. “Tapi ini dimaksimalkan, akhir Oktober 2025 sudah selesai,” katanya.

    Sementara itu, Ketua RT setempat, Amsar (64) menyebutkan, pengerjaan proyek galian sudah berlangsung kurang lebih dua pekan.

    Dia juga mengonfirmasi ada sekitar delapan tiang utilitas yang sempat roboh saat proses penggalian menggunakan alat berat.

    “Kemarin itu kan digali pakai beko, nah saya enggak paham juga kenapa, tiba-tiba roboh aja, doyong. Banyak lah kemarin yang roboh itu,” kata Amsar di lokasi.

    Saat tiang-tiang tersebut roboh, menurut Amsar, listrik di sejumlah rumah kawasan RT 05 sempat terputus. Termasuk, kabel jaringan internet dan telepon yang turut terpasang di tiang tersebut.

    “Wah kemarin semuanya datang itu, WiFi, PLN, Telkom. Tapi enggak lama lah, kira-kira setengah hari sudah nyala lagi,” kata dia.

    Di lokasi, galian dimulai dari Jalan Bojong Raya menuju ke Jalan Arimbi Raya hingga ke Jalan Rama Raya.

    Titik galian dimulai di Jalan Bojong Raya, tepatnya di depan gedung kampus Stikes Kesosi, terbentang sejauh 180 meter hingga ke persimpangan menuju Jalan Arimbi.

    Kemudian, jalur galian berbelok ke kanan masuk ke Jalan Arimbi Raya dan memanjang lagi sejauh 200 meter hingga kawasan perumahan di Jalan Rama Raya.

    Gundukan tanah terlihat menumpuk di sisi Jalan Bojong Raya sebagai jalan utama yang dilalui warga untuk melintas.

    Akibatnya, terjadi penyempitan jalur dari seharusnya bisa dilewati dua mobil menjadi hanya satu mobil saja. Kemacetan pun terjadi saat dua mobil berpapasan dari arah yang berlawanan.

    Beberapa kali terlihat salah satu mobil harus mengalah dan mundur untuk mencari tempat menepi agar bisa memberikan jalur kepada mobil lain lewat secara bergantian.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bengkel Mobil di Jakbar Hangus Terbakar Dipicu Blower Malfungsi

    Bengkel Mobil di Jakbar Hangus Terbakar Dipicu Blower Malfungsi

    Jakarta

    Bangunan bengkel di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar) terbakar. Kebakaran diduga disebabkan malfungsi blower di bengkel tersebut.

    “Objek terbakar bengkel mobil,” kata petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, Jumat (17/10/2025).

    Petugas pemadam kebakaran (damkar) Jakbar menerima informasi kebakaran itu pukul 09.29 WIB. Bengkel yang terbakar itu berlokasi di Jalan Meruya Ilir Raya, Srengseng, Kembangan, Jakbar.

    Sebanyak 15 unit mobil damkar beserta 75 personel dikerahkan ke lokasi kebakaran. Api dilaporkan muncul dari blower di bengkel.

    “Dugaan penyebab kebakaran, blower dari pemanas yang gagal fungsi,” ucapnya.

    “Saksi sedang bekerja melakukan proses pengecatan di ruang oven, saksi merasakan panas tidak biasa keluar dari lubang blower pemanas (motor blower sedang bermasalah atau macet) lalu saksi mengecek kondisi. Benar dugaan bahwa api keluar dari cerobong pemanas ruang oven,” jelasnya.

    (jbr/mei)

  • Jurus Pramono Ubah Pola "Kejar Setoran" Proyek di Jakarta Jelang Akhir Tahun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Oktober 2025

    Jurus Pramono Ubah Pola "Kejar Setoran" Proyek di Jakarta Jelang Akhir Tahun Megapolitan 17 Oktober 2025

    Jurus Pramono Ubah Pola “Kejar Setoran” Proyek di Jakarta Jelang Akhir Tahun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui pelaksanaan berbagai proyek pembangunan di Ibu Kota masih sering menumpuk di penghujung tahun.
    Pola itu, menurut dia, seperti sistem “kejar setoran” yang harus segera diubah agar pengerjaan proyek lebih efisien dan terencana.
    “Saya juga harus mengatakan apa adanya, memang pola pemanfaatan keuangan kita, APBD kita, itu masih sering kali di ujung itu kayak ngejar setoran,” ujar Pramono saat ditemui di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/10/2025).
    Pramono mengatakan, realisasi anggaran di Pemprov DKI masih kerap dilakukan secara terburu-buru menjelang penutupan tahun anggaran.
    Ia mencontohkan, sejumlah proyek galian yang dilakukan secara bersamaan di berbagai titik Jakarta, seperti di kawasan Fatmawati yang tengah menjadi sorotan publik.
    “Yang pertama, memang perencanaannya sudah cukup lama, termasuk yang disebut dengan
    table trap
    yang di Fatmawati yang sekarang lagi mendapatkan sorotan publik. Itu bukan sesuatu yang baru,” kata Pramono.
    Mantan Sekretaris Kabinet itu berencana memperbaiki sistem perencanaan dan pelaksanaan anggaran agar proyek-proyek di Jakarta tak lagi menumpuk di akhir tahun.
    Ia ingin meniru pola yang diterapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah pimpinan Basuki Hadimuljono.
    Di kementerian tersebut, proses pelelangan proyek dilakukan sejak awal tahun, sehingga waktu pengerjaan lebih panjang dan penyerapan anggaran lebih merata.
    “Tetapi di balai kota sendiri saya sudah menyampaikan dari awal bahwa nanti untuk APBD di tahun 2026, dari awal kalau perlu bahkan sebelumnya, sudah dilakukan lelang, seperti yang dulu pernah kami lakukan ketika pemerintah pusat, menterinya pada waktu itu Pak Basuki (Menteri PUPR),” ungkap Pramono.
    Dengan sistem baru itu, Pramono berharap pelaksanaan proyek di Jakarta bisa lebih terjadwal dan tidak berbarengan pada waktu yang sama.
    “Maka dengan pola yang sama, saya akan dorong supaya enggak semuanya kejar-kejaran di akhir tahun,” ungkap Pramono.
    Saat ini sejumlah proyek galian sedang dikerjakan bersamaan di beberapa titik Jakarta.
    Di Jalan Pesanggrahan, Kembangan, Jakarta Barat, misalnya, terdapat proyek relokasi kabel udara ke bawah tanah.
    “Betul, sedang relokasi, penataan untuk kabel bawah tanah,” kata Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Barat, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (14/10/2025).
    Proyek ini ditargetkan rampung dalam empat bulan dan kini menyebabkan kepadatan lalu lintas dari arah Puri Kembangan menuju Jalan Meruya Ilir Raya.
    Selain itu, Jalan Arjuna Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ditutup total mulai pukul 09.00 WIB karena ada proyek galian pada Selasa (14/10/2024).
    Di Simpang Fatmawati–TB Simatupang, Jakarta Selatan, kemacetan yang terjadi bukan karena galian, melainkan pembangunan
    speed table
    atau pembatas kecepatan.
    Di Jalan TB Simatupang juga jadi lokasi langganan kemacetan karena beberapa galian seperti proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T).
    Dari simpang Pasar Minggu hingga Ampera, sedang ada pembangunan pipanisasi PAM Jaya. Lalu, dari Ampera hingga mendekati SPBU Fatmawati, ada proyek milik PAL Jaya.
    “Di Simpang Fatmawati ini kami sedang melakukan pembuatan speed bump. Speed bump ini mendirikan trotoar di posisi di simpang supaya itu buat fasilitas pejalan kaki,” ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo, saat ditemui di wilayah Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerap dijadikan parkir liar, petugas tata trotoar di Kembangan Jakbar

    Kerap dijadikan parkir liar, petugas tata trotoar di Kembangan Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 30 petugas gabungan menata trotoar di Jalan Srengseng Raya, RW 08 Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis, lantaran kerapdijadikan lokasi parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL).

    Penataan itu bagian dari rencana revitalisasi yang akan dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat, di mana area tersebut akan dimanfaatkan untuk penghijauan pedestarian.

    “Sesuai gambar Rekomtek (Rekomendasi Teknis) dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) DKI Jakarta bahwa lahan di sini akan diperuntukkan penghijauan. Maka, sebelum pekerjaan dilakukan kita coba tata,” ujar Lurah Srengseng, Adith Pratama di Jakarta, Kamis.

    Adapun penataan dilakukan dengan pembersihan dan pematangan lahan, sehingga lahan tidak kembali diokupasi oleh parkir liar dan PKL.

    Adapun pekerjaan penataan dilaksanakan secara bertahap, di mana pembersihan ditargetkan rampung hari ini.

    “Selanjutnya nanti Sudin Tamhut akan masuk melakukan penataan. Mungkin satu atau dua pekan sudah selesai,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala Satuan Pelaksana (Satpel) Tamhut Kecamatan Kembangan, Agustinus Asayuda menjelaskan, trotoar yang akan ditata sebagai lokasi penghijauan itu memiliki luas sekitar 98 meter persegi (m2).

    Selain menjadi penghijauan untuk mengurangi polusi, keberadaan area buffer itu juga akan mempercantik kawasan.

    “Kami akan coba hasilnya nanti seestetik mungkin. Makanya yang ditanam nanti pohon Tabebiya Pink,” kata Agustinus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lalin Sejumlah Tol Arah Jakarta Padat Pagi Ini, Ini Titiknya

    Lalin Sejumlah Tol Arah Jakarta Padat Pagi Ini, Ini Titiknya

    Jakarta

    Lalu lintas (lalin) di sejumlah tol di Jakarta padat pagi ini. Rata-rata kepadatan lalin terjadi karena volume kendaraan.

    Melalui akun X nya, Kamis (16/10/2025), Jasamarga melaporkan sejumlah Tol mengalami kepadatan, mulai dari Tol Dalam Kota (Dalkot). Kepadatan di Tol Dalkot terjadi di Cawang arah Tebet, kemudian keluar dari Tol Kuningan dan Semanggi.

    “Tol Dalam Kota Cawang – Tebet padat, kepadatan volume lalin. Keluar Kuningan dan keluar Semanggi padat, kepadatan di jalan arteri,” tulis Jasamarga pukul 07.00 WIB.

    Rekayasa lalin contraflow juga diterapkan untuk mengurai kepadatan di Senayan Km 08+100 hingga GT Halim 3 Km01+300. Contraflow diterapkan di lajur kanan dari arah Halim.

    “Tol Dalam Kota hati-hati di Senayan KM 08+100 – GT Halim 3 KM 01+300, ada lajur contraflow dari arah Halim di lajur kanan,” ujarnya.

    “Tol JORR W2U Meruya – Joglo – Ciledug – Ulujami lancar. ; Ulujami KM 16 – Meruya Selatan KM 10 padat, ada penanganan kecelakaan kendaraan Truk Tangki dan Truk Fuso di lajur 1-bahu luar/kiri,” tulis Jasamarga.

    Sementara, di Tol Jakarta-Tangerang (Janger) kepadatan terjadi di Karang Tengah arah Kunciran. Kemudian juga di Kembangan arah Kebon Jeruk karena volume lalin.

    Contraflow juga diterapkan di Tol Jager setelah underpas Tomang mengarah ke Kebon Jeruk. Contraflow diterapkan di lajur kanan.

    “Tol Janger hati-hati di Setelah Underpass Tomang – Kebon Jeruk KM 03+400, ada lajur contraflow dari arah Kebon Jeruk di lajur 3/kanan,” ujarnya.

    Lalu kepadatan juga terjadi di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dari di Km 11 Cikunir menuju Bekasi. Kepadatan tersebut akibat ada kecelakaan truk terbalik.

    “Tol Japek Cikunir KM 11 – Bekasi Timur KM 15+400 padat, ada penanganan kecelakaan kendaraan Truk Colt Diesel muatan karung terbalik miring di lajur 1-bahu luar/kiri. ; Halim KM 01 – Cawang KM 00 padat, kepadatan volume lalin arah Tebet,” imbuhnya.

    (dek/yld)

  • KPKP Jakbar vaksinasi 137 hewan penular rabies di enam kelurahan

    KPKP Jakbar vaksinasi 137 hewan penular rabies di enam kelurahan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat memvaksinasi 137 hewan penular rabies (HPR) secara serentak di enam kelurahan di wilayah itu.

    “Total hari ini ada sebanyak 137 HPR divaksinasi, yakni kucing, anjing dan kera. Paling banyak yang divaksinasi tadi kucing sebanyak 130 ekor,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit di Jakarta, Selasa.

    Enam kelurahan itu, yakni Kelurahan Kalianyar (Kecamatan Tambora), Kelurahan Jelambar Baru (Kecamatan Grogol Petamburan), Kelurahan Kelapa Dua (Kecamatan Kebon Jeruk), Kelurahan Kembangan Utara (Kecamatan Kembangan), Kelurahan Rawa Buaya (Kecamatan Cengkareng), dan Kelurahan Pegadungan (Kecamatan Kalideres).

    Kegiatan vaksinasi, kata Novy, akan terus dilaksanakan secara bertahap ke seluruh kelurahan di Jakarta Barat. Sedangkan sejak Januari hingga Oktober ini, telah divaksinasi sebanyak 8.896 ekor HPR.

    “Target tahun ini sebanyak 9.236 HPR divaksinasi dan realisasinya sudah 97 persen. Kita optimistis bisa mencapai target,” ujar dia.

    Novy merinci, vaksinasi HPR di wilayah Kelurahan Kalianyar dilaksanakan di RW 03 dan hasilnya sebanyak 29 ekor kucing serta satu ekor anjing divaksinasi.

    “Kemudian di RW 12 Kelurahan Jelambar Baru, sebanyak 12 ekor kucing dan RW 03 Kelurahan Pegadungan sebanyak 18 ekor kucing,” kata dia.

    Lalu, di RW 08 Kelurahan Kelapa Dua sebanyak 24 ekor kucing dan tiga ekor anjing. Sedangkan di RW 02 Kelurahan Kembangan Utara sebanyak 11 ekor kucing 11 divaksinasi.

    “Kalau di RW 04 Kelurahan Rawa Buaya total sebanyak 37 ekor HPR divaksinasi. Terdiri dari 36 kucing dan satu kera,” ucap Novy.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jalan Pos Pengumben macet imbas pembuatan drainase, ini kata Sudin SDA

    Jalan Pos Pengumben macet imbas pembuatan drainase, ini kata Sudin SDA

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat mengatakan pembuatan saluran air atau drainase di Jalan Pos Pengumben, Joglo, Kembangan, penting untuk dilakukan kendati pembangunan infrastruktur itu menambah kemacetan lalu lintas.

    Kepala Sudin SDA Jakarta Barat Purwanti Suryandari menyebutkan daerah sekitar Jalan Pos Pengumben merupakan area rawan banjir, dan saluran air di wilayah tersebut belum cukup untuk menanggulangi genangan.

    “Daerah genangan, sebagian belum ada saluran,” kata Purwanti, Senin, terkait urgensi pembuatan drainase tersebut.

    Selain itu, kata dia, pembangunan drainase itu juga penting karena banjir di kawasan tersebut kerap dikeluhkan masyarakat melalui Cepat Respons Masyarakat (CRM).

    “Kemudian, sudah dibahas juga di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan reses anggota DPR,” ujar Purwanti.

    Dia menuturkan pekerjaan pembuatan saluran itu akan rampung pada pertengahan Desember 2025.

    “Baru dimulai. Pelaksanaannya sampai 15 Desember 2025,” pungkas Purwanti.

    Sampai dengan saat ini, pihak Sudin SDA Jakbar belum dapat merinci panjang saluran yang akan dibuat di kawasan itu.

    Sebelumnya, dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @infojoglo, sebagian saluran terlihat sudah digali dengan menggunakan satu unit alat berat. Sejumlah beton saluran juga berjejer di sepanjang Jalan Pos Pengumben, siap untuk dipasangkan ke saluran yang baru digali itu.

    Meskipun kemacetan yang ditunjukkan di dalam video itu tidak begitu parah, namun pekerjaan pembuatan drainase itu memakan sebagian badan jalan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolsek Setiabudi Bantah Tolak Laporan Warga yang Kehilangan Motor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Kapolsek Setiabudi Bantah Tolak Laporan Warga yang Kehilangan Motor Megapolitan 12 Oktober 2025

    Kapolsek Setiabudi Bantah Tolak Laporan Warga yang Kehilangan Motor
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kapolsek Setiabudi, AKBP Ardiansyah membantah anak buahnya tak menerima laporan warga yanh kehilangan sepeda motor.
    Ardiansyah mengatakan, saat korban datang ke Mapolsek Setiabudi, petugas sedang menerima laporan lain dari warga.
    Kemudian, korban memilih pergi tanpa memberi tahu penyidik karena baterai pendeteksi lokasi di sepeda motornya yang sudah hampir habis.
    “Melihat anggota Polsek Metro Setiabudi sedang menerima laporan dari pelapor yang lain, karena korban melihat GPS-nya baterainya habis, korban berinisiatif sendiri mencari sepeda motornya,” ujar Ardiansyah kepada wartawan, Minggu (12/10/2025).
    Selanjutnya, pencuri motor korban ditangkap di Tol Kebon Jeruk dan kemudian diserahkan ke Polsek Kembangan.
    “Selanjutnya, satu unit mobil yang membawa tiga unit sepeda motor berikut dengan dua orang pengemudinya serta korban dibawa ke Polsek Metro Setiabudi,” kata dia.
    Kedua pelaku berinisial SP (31) dan BI (29) langsung ditetapkan sebagai tersangka. Sementara pelaku lainnya berinisial R masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
    “Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan atas laporan korban, selanjutnya kedua pengemudi tersebut ditetapkan menjadi tersangka,” kata Ardiansyah.
    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 363 dan 380 juncto Pasal 55 juncto Pasal 56 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Pelaku terancam hukuman pidana penjara maksimal tujuh tahun.
    Sementara tiga sepeda motor yang disita dari tangan para pelaki dikembalikan kepada pemilik masing-masing.
    Pernyataan ini diungkapkan setelah viralnya video pria yang mengaku kehilangan sepeda motor di Setiabudi di media sosial.
    Dalam video yang beredar, korban mengaku motornya dicuri di rumah indekosnya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/10/2025).
    Saat menyadari sepeda motornya raib, korban berencana melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Setiabudi.
    Namun, menurut dia saat itu polisi di Mapolsek Setiabudi disebut sedang melayani tamu. IP yang dikejar waktu pun memilih bertolak langsung ke titik lokasi sepeda motornya yang masih terdeteksi.
    “Saya coba lapor ke Polsek, tapi karena lama, Polseknya lagi ngantre, ada tamu. Jadi saya langsung naik ojol ke arah Tomang,” kata IP dalam video yang beredar di media sosial instagram, @kasihkabar, dikutip Minggu (12/10/2025).
    Setibanya di lokasi, IP justru menemukan mobil travel yang terlihat mencurigakan. Ia pun menghubungi kakaknya untuk menemaninya mendatangi mobil itu.
    “Setelah itu, pas abang saya dari kantor datang, dia minta buka. Dia langsung bilang, ‘Lihat ke depan sebentar,’ tapi langsung lari habis itu,” jelas IP.
    Saat melihat sekilas, IP langsung mengetahui bahwa sepeda motor di dalam mobil itu adalah miliknya.
    Sebab stang di sepeda motornya sudah dimodifikasi, sehingga terlihat berbeda dengan sepeda motor pada umumnya.
    “Pas dia turunin kaca depan penumpang kiri, saya lihat itu stang motor saya, persis itu dimodif,” kata dia.
    Kemudian, video menunjukkan dua orang pria yang sudah babak belur sedang diamankan oleh sejumlah personil berseragam loreng dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Beruntun di Exit Tol Joglo, 1 Tewas, 2 Terluka
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Oktober 2025

    Kecelakaan Beruntun di Exit Tol Joglo, 1 Tewas, 2 Terluka Megapolitan 11 Oktober 2025

    Kecelakaan Beruntun di Exit Tol Joglo, 1 Tewas, 2 Terluka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS com –
    Sebuah kecelakaan yang melibatkan dua mobil dan satu motor terjadi di Jalan Joglo Raya, tepatnya di pintu keluar Tol Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
    Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko menjelaskan, kecelakaan bermula saat mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi B-2971-KFG yang dikemudikan oleh AG (44) melaju dari arah utara menuju selatan untuk keluar tol.
    “Sesampainya di pertemuan dengan Jalan Joglo Raya, pengemudi hilang kendali sehingga melaju lurus menabrak trotoar,” ujar Joko dalam keterangannya, Jumat malam.
    Setelah menabrak trotoar, mobil Avanza tersebut terus melaju melintasi Jalan Joglo Raya dan menabrak dua kendaraan lain yang sedang melaju.
    Kendaraan pertama yang tertabrak adalah
    sepeda motor Honda Scoopy
    dengan nomor polisi
    B-6188-VUY
    , dikendarai oleh
    PF (28)
    , perempuan asal Sudimara, Ciledug.
    Selanjutnya, mobil Avanza menabrak
    Toyota Agya
    bernomor polisi
    B-2046-WFA
    yang dikemudikan oleh
    BP (63)
    , seorang lansia asal Bintaro, Tangerang.
    Akibat rangkaian tabrakan tersebut, AG mengalami luka parah di bagian kepala dan dada. Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan medis di RS Sari Asih Ciledug.
    Sementara itu,
    PF
     mengalami luka di bagian kepala dan turut dilarikan ke RS Sari Asih Ciledug untuk mendapatkan perawatan.

    “BP yang merupakan pengemudi Agya menderita luka memar di kepala dan dirawat di RS Pondok Indah,” jelas Joko.
    Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kerusakan parah pada ketiga kendaraan yang terlibat.
    Mobil yang dikendarai AG mengalami kerusakan di bagian bodi depan dan samping. 
    Sementara itu, mobil yang dikemudikan BP ringsek di bagian belakang dan samping, sedangkan sepeda yang dikendarai PF  mengalami kerusakan berat akibat terpental saat tabrakan.

    Polisi masih menyelidiki penyebab pasti mobil yang dikemudikan AG kehilangan kendali.
    “Kami sudah melakukan cek dan olah TKP, mengamankan barang bukti, dan mencari saksi-saksi,” kata Joko.
    Saat ini, kasus kecelakaan tersebut ditangani oleh Unit Laka Lantas Jakarta Barat untuk penyelidikan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.