Pengelola Minta Maaf Usai Atap Lapangan Padel Anwa Racquet Club Ambruk
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pengelola Anwa Racquet Club, Wawa, menyampaikan permohonan maaf atas insiden atap lapangan padel ambruk pada Minggu (26/10/2025).
Wawa mengatakan, kejadian itu merupakan musibah yang terjadi di luar kendali pihak pengelola.
“Karena ini musibah, bukan maunya kita sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Kami mohon maaf,” ujar Wawa saat konferensi pers di lokasi kejadian, Minggu.
Untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan, pihaknya memutuskan untuk menutup sementara lapangan padel tersebut.
Selain itu, penutupan dilakukan untuk keperluan proses investigasi sekaligus melakukan perbaikan fasilitas yang rusak.
“Beberapa saat mungkin ditutup dulu, diinvestigasi. Sampai waktu tertentu nanti kita berbaiki lagi,” kata dia.
Adapun insiden itu terjadi ketika tengah berlangsung pertandingan The Prime Open Tournament.
Panitia turnamen, Annisa, mengatakan, ada 16 pasangan artis yang turut ikut berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
“Alhamdulillah hari ini turamen kita dihadiri oleh 16 pasang seleb. Kalau untuk siapa-siapanya aja. Mungkin next-nya akan kita infokan di Instagram kita,” kata Annisa.
Sebelumnya, peristiwa ambruknya atap lapangan padel di Anwa Racquet Club, Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, terekam kamera dan viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @jakartabarat24jam pada hari yang sama.
Dalam video yang diunggah, terekam detik-detik para pengunjung berteriak karena panik dan menyelamatkan diri dari saat atap mulai ambruk.
Mereka tampak berlarian mencari tempat aman lantaran atap seng lapangan padel itu ambruk, bahkan beberapa bagian terlepas dari kerangkanya.
Wali Kota Administrasi Jakarta Barat Uus Kuswanto membenarkan adanya peristiwa dalam video tersebut.
la menjelaskan peristiwa itu terjadi ketika hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Meruya.
“Sarana olahraga padel telah terjadi kerusakan akibat angin ketika hujan. Awal mula kejadian ketika hujan deras disertai angin kencang menerjang atap lapangan tenis dan atap itu terhempas angin,” ujar Uus saat dikonfirmasi, Minggu (26/10/2025).
Akibat kejadian itu, sebanyak enam atap lapangan padel mengalami kerusakan.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut.
“Karyawan memanggil pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kembangan
-
/data/photo/2025/10/26/68fe3a58c3a17.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Pengelola Minta Maaf Usai Atap Lapangan Padel Anwa Racquet Club Ambruk Megapolitan
-

Curi sepeda, warga Meruya pasang wajah pencuri di spanduk
Jakarta (ANTARA) – Warga memasang wajah dua orang yang diduga mencuri sepeda di sebuah spanduk berukuran besar di Jalan H. Sodon, RT 009 RW 003, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
Spanduk itu dipasang sebagai peringatan, lengkap dengan ciri fisik terduga pelaku serta imbauan agar warga melapor ke RT apabila melihat kedua pelaku.
Ketua RT 003 RW 009 Meruya Selatan, Pijai Sapudin di Jakarta, Kamis, menjelaskan pemasangan spanduk itu murni inisiatif dirinya yang kesal dengan tindak pencurian di wilayahnya.
“Itu inisiatif dari saya sendiri. Tadinya saya coba koordinasi sama korban, apakah mau buat laporan ke kantor polisi? Kata korban, ‘enggak usah’,” katanya.
Menurut dia, pemasangan spanduk itu merupakan sanksi sosial dan efek jera agar pelaku tak lagi kembali ke lingkungannya. Kendati kerugian yang dialami korban hanya sekitar Rp1 juta, namun aksi pencurian itu meresahkan warga.
“Enggak gede, tapi kan tetap meresahkan. Intinya sih saya ingin tahu pelakunya siapa, sebagai sanksi sosial juga sih buat pelaku, supaya dia tidak berbuat kriminal di lingkungan saya,” ujarnya.
Pijai menyebut kedua pelaku baru pertama kali melancarkan aksi di lingkungannya dan bukan merupakan warga RT 009.
Dengan adanya spanduk tersebut, kata dia, membuat orang-orang segan untuk melakukan tindak kriminal di lingkungannya. Tim Buru Sergap (Buser) dari Polsek Kembangan sudah mendatangi lokasi kejadian pada Kamis pagi.
“Alhamdulillah, itu sangat bermanfaat (spanduknya). Tadi pagi sekitar jam 10.30 WIB ada tim Buser dari Polsek Kembangan ke TKP (Tempat Kejadian Perkara),” ucapnya.
Menurut dia, polisi datang untuk melakukan olah TKP dan mengidentifikasi wajah pelaku setelah informasi pencurian dan spanduk tersebut viral di media sosial.
Pijai pun berharap dengan adanya tindak lanjut dari kepolisian, kasus ini dapat segera terungkap dan pelaku bisa ditangkap.
Dalam rekaman viral kamera pengawas, insiden yang terjadi pada Selasa (21/10) itu memperlihatkan pelaku perempuan membawa seorang bayi di dalam gendongannya dan terduduk di atas motor.
Sementara, sang pelaku laki-laki berpura-pura menelepon dan masuk ke dalam gang, lalu melancarkan aksi pencurian sepeda. Nampak sepeda tersebut terparkir tanpa pengamanan di sisi tembok, bersama dengan sejumlah motor milik warga yang tinggal di gang tersebut.
Setelah berhasil mendapatkan sepeda yang diincar, sang suami pun melarikan diri dengan membawa sepeda tersebut, sementara istrinya kabur mengendarai motor.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Tinggi air pos pantau Angke Hulu naik, BPBD umumkan status waspada
Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengumumkan status waspada setelah ketinggian permukaan pada pos pantau Pintu Air Angke Hulu naik, Kamis (23/10) dinihari.
Tinggi muka air di lokasi pantau tersebut pada pukul 00.00 WIB tercatat mencapai 190 cm, naik 10 cm dari laporan sebelumnya pukul 22.00 WIB dikutip dari akun X ofisial @BPBDJakarta, Rabu malam.
Petugas BPBD bersama Dinas Sumber Daya Air bersinergi dalam langkah kesiapsiagaan banjir yang berpotensi terjadi disebabkan cuaca hujan mempengaruhi ketinggian aliran sungai di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Langkah yang dilakukan antara lain meneruskan informasi kepada camat dan lurah terkait guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat di sekitar aliran sungai dan mengikuti informasi resmi dari instansi terkait.
Aliran air dari Pintu Air Angke Hulu diperkirakan sampai di pos pantau Cengkareng Drain pada Kamis dinihari, sekitar pukul 01.00 WIB.
Aliran air melewati sejumlah wilayah di Jakarta Barat, seperti Kembangan Selatan, Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kembangan Utara, Kedaung Kaliangke, Cengkareng Timur, Kapuk, Kapuk Muara, dan Kamal Muara.
BPBD DKI mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah antisipasi terhadap potensi kenaikan tinggi muka air guna mengurangi risiko dampak banjir serta menghubungi kontak pusat Jakarta Siaga di nomor 112 jika dalam keadaan darurat.
Sumber:
https://x.com/BPBDJakarta/status/1981025477985783858
https://bpbd.jakarta.go.id/waterlevel
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Anggota Satpol PP Tegur Pemotor Lawan Arah-Naik Trotoar, Bahasanya Jadi Sorotan
Jakarta –
Seorang anggota Satpol Pepe, Dede Wahyudi mendadak viral lantaran ucapannya. Dia menegur pemotor lewat trotoar hingga melarang pemotor lawan arah pakai bahasa inggris yang fasih.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @mister._dede, Dede terdengar memberikan teguran bagi pemotor yang naik ke trotoar. Situasi jalan di kawasan Kembangan, Jakarta Barat kala itu sedang padat merayap.
“Get off the sidewalk, please,” ujar Dede.
Bukan cuma itu saja, Dede juga membagikan momen lain sedang menghalau pemotor yang lawan arah.
“Hey don’t be naughty. Just turn around,” ucap Dede.
Dia juga mengimbau agar masyarakat patuh terhadap peraturan.
Kefasihan Dede dalam menggunakan bahasa asing, bahkan dengan intonasi yang tegas namun sopan, menjadikannya sorotan warganet lantaran terhibur dan kagum.
Menanggapi kehebohan tersebut, Dede Wahyudi, yang merupakan petugas Satpol PP Kelurahan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, mengungkapkan bahwa kemahirannya berbahasa Inggris adalah sebuah hobi dan upaya untuk berkreasi. Dia berangkat dari kebiasaannya menonton film-film berbahasa Inggris.
“Jadi sebenarnya bahasa inggris itu hobi saya,” kata Dede saat berbincang bersama detikcom beberapa waktu yang lalu.
“Saya buat konten-konten pakai bahasa inggris karena saya ingin menciptakan sesuatu yang berbeda,” tambahnya lagi.
“Dulu saya sempat tugas di Monas, kan banyak turis asing. Di situlah hasrat saya, kemauan saya untuk berbahasa inggris tiba-tiba muncul lagi, ingin membuat suatu percakapan dengan wisatawan asing yang berkunjung ke kota Jakarta,” jelas dia.
(riar/din)
-

65 Juta Warga +62 Dibayangi Hipertensi, Pemicu Gagal Ginjal Usia Muda
Jakarta –
Indonesia diestimasi mencatat 65 juta kasus hipertensi berdasarkan hasil survei kesehatan indonesia (SKI) 2023. Dari total tersebut, baru teridentifikasi 18,5 juta pasien, lantaran tidak banyak masyarakat yang aware melakukan pengecekan rutin tekanan darah.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr Siti Nadia Tarmizi berharap gap tersebut bisa ditemukan melalui cek kesehatan gratis (CKG).
“Ternyata dari CKG kalau lihat angka prevalensinya sama dengan SKI, jadi memang mungkin betul 65 juta masyarakat kita mengidap hipertensi, meskipun kita baru bisa menemukan 18,5 juta,” beber dr Nadia dalam talkshow di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
“Harapannya tahun depan sudah ada skrining di lebih dari 100 juta, kalau di akhir tahun mungkin 60-65 juta bisa kita skrining,” lanjutnya.
Meski temuan kasus hipertensi pada CKG relatif tinggi, tindak lanjut tata laksana dan pengobatan terpantau masih rendah. dr Nadia menggambarkan sedikitnya tiga sampel di sejumlah kota besar.
DKI Jakarta misalnya, di Puskesmas Kembangan tercatat ada 337 pasien yang terdiagnosis hipertensi. Namun, hanya 48 pasien yang menjalani tatalaksana pengobatan, dengan 22 kasus yang terkendali.
“Tren di tiga kota besar, DKI Jakarta, Surabaya, Semarang, kurang lebih sama, gap-nya antara yang terdiagnosis dengan melakukan pengobatan tinggi, di Surabaya cuma satu yang agak lebih baik yaitu puskesmas Sidosermo,” lanjutnya.
Puskesmas Sidosermo mencatat 693 kasus hipertensi dan seluruhnya dilaporkan sudah mendapatkan pengobatan, dengan 651 pasien sudah terkendali kondisinya.
Masih Banyak Hoax di Masyarakat
Tantangan yang dihadapi pemerintah juga dilatarbelakangi maraknya hoax yang diyakini masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang ogah berobat karena khawatir berdampak pada masalah kesehatan ginjalnya.
“Padahal hipertensi-nya sendiri yang merusak ginjal mereka,” tandas dr Nadia.
“Jadi ini pekerjaan rumah bagi kita, karena faktanya 40 hingga 60 persen pasien yang terdiagnosis hipertensi tidak pernah kembali untuk pengobatan,” pungkasnya.
Hipertensi menjadi salah satu faktor risiko terjadinya stroke hingga masalah gagal ginjal. Deputi Direksi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat BPJS Kesehatan Dr dr Ari Dwi Aryani MKM menyebut total pembiayaan akibat diabetes melitus dan hipertensi mencapai Rp 35,3 triliun pada 2024.
“Diabetes melitus dan hipertensi itu kan ibunya penyakit dia bisa kemana-mana, sehingga meningkat ke pembiayaan penyakit akibat jantung, gagal ginjal, stroke,” bebernya saat ditemui detikcom pasca talkshow.
“Pasien yang dirawat karena jantung, karena cuci darah, naik,” tandasnya.
Tren pasien disebutnya juga terus bergeser ke usia muda, dari semula di atas 50 tahun menjadi di rentang 30 hingga 40 tahun. Meski begitu, catatan peningkatan kasus tidak selalu menggambarkan penambahan jumlah pasien yang sakit, tetapi ia menilai ada beberapa pasien yang memang baru bisa mendapatkan akses pengobatan tercover BPJS Kesehatan.
Halaman 2 dari 2
(naf/up)
-
/data/photo/2025/10/19/68f4a6c44a8f7.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tips Belajar Bahasa Inggris "Mr Dede" Satpol PP, dari Film hingga Koran Megapolitan 19 Oktober 2025
Tips Belajar Bahasa Inggris “Mr Dede” Satpol PP, dari Film hingga Koran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Dede Wahyudi (46), petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, punya cara tersendiri untuk mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya.
Tanpa mengikuti kursus atau pelatihan khusus, Dede belajar secara otodidak lewat film-film Hollywood, lagu, hingga artikel di surat kabar berbahasa Inggris.
“Awalnya saya belajar dari film, karena suka nonton film action kayak Training Day, Rambo, sama Fast & Furious. Dari situ saya mulai nangkep kata-kata yang sering dipakai,” ujar Dede saat ditemui
Kompas.com,
Minggu (19/10/2025).
Seiring waktu, Dede merasa perlu memperluas sumber belajarnya. Ia mulai membaca koran berbahasa Inggris yang dijual di kios sekitar tempatnya bertugas.
“Kalau ada waktu senggang, saya beli The Jakarta Post. Bacanya pelan-pelan, kata yang nggak ngerti saya tandain. Nanti saya cari artinya di kamus,” katanya.
Dede mengaku membaca berita internasional membantunya memahami struktur kalimat formal dan memperkaya kosakata.
“Kalau di film kan banyak bahasa gaul. Nah, dari koran saya belajar bahasa yang lebih baku. Jadi seimbang antara slang dan formal,” ujar dia.
Meski sudah 25 tahun bertugas sebagai anggota Satpol PP, semangat belajar Dede tak pernah surut.
Ia memiliki jadwal khusus belajar setiap malam, antara pukul 21.00 hingga tengah malam.
“Kalau suasana sudah sepi, saya nyalain film atau baca koran bekas. Kadang baca berita lama, tapi tetap berguna buat latihan,” kata Dede.
Ia juga rajin mencatat idiom dan frasa menarik dari berbagai sumber, lalu mencoba menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.
“Saya hafalin kalimat kayak
‘I’m over the moon’
atau
‘I’m hunky-dory’
. Rasanya seru aja kalau bisa ngomong kayak di film,” ujarnya sambil tersenyum.
Hobi belajar bahasa Inggris membuat Dede dikenal di lingkungan kerjanya. Rekan-rekannya menjulukinya “Mr. Dede” karena fasih berbicara dengan logat khas Amerika.
“Kalau ada turis lewat, teman-teman suka bilang,
‘Mr. Dede, ajak ngobrol!’
,” kata Dede sambil tertawa.
Namun, tak semua mendukung kebiasaannya itu. Beberapa orang menilai aneh karena seorang petugas Satpol PP berbicara bahasa Inggris dalam kesehariannya.
“Pernah dibilang gaya-gayaan. Tapi saya enggak peduli. Buat saya, belajar itu bukan buat pamer, tapi buat nambah ilmu,” imbuh dia.
Nama Dede mulai dikenal publik setelah videonya menegur pengendara motor dengan bahasa Inggris viral di media sosial.
Video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @infipop.id memperlihatkan Dede menertibkan pengendara yang melintas di trotoar sambil berkata,
“Sir, this is pedestrian way, not for motorcycle!”
Aksinya menuai pujian dari warganet yang kagum dengan kemampuan berbahasa Inggris dan profesionalismenya dalam bertugas.
Meski viral, Dede tetap rendah hati. Ia menegaskan bahwa semangat belajarnya murni karena kecintaannya terhadap ilmu.
“Saya cuma ingin buktiin kalau belajar itu nggak harus muda, nggak harus sekolah tinggi. Asal ada niat, pasti bisa,” ujar Dede.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/19/68f4a9cf1fe15.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
"Mr Dede" Satpol PP Gemar Bahasa Inggris, Anaknya Lebih Suka Matematika Megapolitan 19 Oktober 2025
“Mr Dede” Satpol PP Gemar Bahasa Inggris, Anaknya Lebih Suka Matematika
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Dede Wahyudi (46) dikenal sebagai petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sehari-harinya gemar berbicara menggunakan bahasa inggris.
Di tengah rutinitas menjaga ketertiban warga, ia gemar belajar bahasa Inggris secara otodidak dari film-film Hollywood.
Namun, ternyata semangat Dede dalam berbahasa Inggris tidak serta merta menular kepada anaknya. Sang anak justru lebih tertarik dengan pelajaran matematika.
“Anak saya enggak terlalu suka bahasa Inggris. Dia bilang pusing ngafalin kosa katanya,” ujar Dede sambil tertawa saat ditemui
Kompas.com
di Kantor Kelurahan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (19/10/2025).
Alih-alih meniru sang ayah yang rajin menonton film untuk melatih kemampuan bahasa asing, anak Dede justru lebih senang berhitung dan memecahkan soal-soal angka.
“Dia lebih suka matematika. Kalau lihat angka atau rumus, malah semangat. Tapi kalau disuruh hafalin
vocabulary,
langsung kabur,” kata Dede sambil tersenyum.
Meski berbeda minat, Dede tidak pernah memaksakan anaknya untuk mengikuti jejaknya. Baginya, setiap anak memiliki bakat dan cara belajar masing-masing.
“Saya selalu bilang, yang penting dia punya semangat belajar. Mau bahasa Inggris, matematika, atau apa pun, asal ditekuni, pasti bisa berhasil,” ujar pria yang dijuluki Mr Dede ini.
Ia mulai tertarik belajar bahasa Inggris sejak akhir 1990-an. Ia menonton film Training Day, Rambo, dan serial polisi Amerika berulang kali untuk menirukan dialog-dialognya.
“Dulu kalau nggak ngerti kata, saya pause filmnya, buka kamus, dan tulis artinya. Dari situ saya belajar ngomong kayak orang Amerika,” kata dia.
Kebiasaan itu ia pertahankan hingga kini. Setiap malam, antara pukul 21.00 WIB hingga tengah malam, Dede menghabiskan waktu untuk mendengarkan dialog film, mencatat idiom, dan menghafal kosakata baru.
Namun, saat melihat anaknya suka belajar matematika, Dede justru merasa ikut belajar tentang arti ketekunan.
“Dia suka banget berhitung sampai larut malam. Kadang saya belajar bahasa Inggris di ruang sebelah, dia ngerjain soal matematika di meja. Jadi sama-sama belajar, tapi bidangnya beda,” ujarnya dengan bangga.
Bagi Dede, yang terpenting bukan membuat anaknya suka hal yang sama, tetapi memberi contoh bahwa belajar adalah bagian dari hidup.
“Saya enggak pernah maksa dia harus jago Inggris kayak saya. Tapi saya pengin dia lihat kalau bapaknya aja di umur segini masih belajar,” kata Dede.
Ia percaya, anak-anak lebih mudah meniru kebiasaan daripada sekadar mendengarkan nasihat.
Oleh karena itu, Dede berusaha menunjukkan bahwa semangat belajar bisa datang dari mana saja dan kapan saja.
Meski anaknya lebih menonjol di bidang matematika, Dede tetap sesekali mengajaknya bercakap dalam bahasa Inggris dengan kalimat sederhana.
“Saya bilang,
‘Good morning!’
. Terus dia jawab,
‘Morning!’.
Kadang cuma segitu aja. Tapi buat saya itu udah cukup, yang penting dia enggak alergi sama bahasa Inggris,” ujarnya sambil tertawa.
Cerita Dede menjadi cermin bahwa semangat belajar bisa muncul dari mana saja, tanpa batasan usia maupun profesi.
“Setiap orang punya jalan masing-masing. Saya suka bahasa Inggris, anak saya suka matematika. Yang penting kami sama-sama belajar dan saling mendukung,” kata dia.
Sikapnya yang terbuka terhadap perbedaan minat anak menjadi teladan sederhana tentang bagaimana pendidikan bisa dimulai dari rumah, bukan dengan paksaan, melainkan dengan contoh dan semangat.
“Kalau saya bisa bikin dia semangat belajar apa pun yang dia suka, berarti saya udah berhasil sebagai orang tua,” tutup Dede.
Sosok Dede mencuri perhatian publik setelah aksinya menegur pengendara motor dengan bahasa Inggris viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun @infipop.id, menampilkan momen Dede menertibkan pengendara yang melintas di trotoar kawasan Kembangan.
Dalam video itu, Dede terdengar menegur dengan kalimat berbahasa Inggris yang fasih, membuat warganet kagum sekaligus terhibur.
“
Sir, this is pedestrian way, not for motorcycle!
” ucap Dede dalam video yang telah ditonton ribuan kali itu.
Unggahan tersebut dibanjiri komentar positif dari warganet yang memuji kemampuan Dede berbahasa Inggris serta profesionalismenya dalam bertugas.
Tak sedikit pula yang menyebut Dede sebagai contoh inspiratif petugas Satpol PP yang berwawasan luas dan rendah hati.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/19/68f4aeae76801.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Belajar Tak Kenal Usia, "Mr Dede" Satpol PP Latihan Bahasa Inggris Otodidak Tiap Malam Megapolitan 19 Oktober 2025
Belajar Tak Kenal Usia, “Mr Dede” Satpol PP Latihan Bahasa Inggris Otodidak Tiap Malam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Setelah 25 tahun bertugas sebagai anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dede Wahyudi (46) masih menunjukkan semangat belajar yang tak pernah padam.
Petugas Satpol PP Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, ini dikenal rajin belajar bahasa Inggris di sela-sela kesibukannya bertugas menjaga ketertiban warga.
Setiap malam, saat sebagian orang sudah beristirahat, Dede justru mengisi waktunya untuk belajar.
Ia menjadikan waktu antara pukul 21.00 WIB hingga tengah malam sebagai rutinitas untuk menonton film dan memperdalam kemampuan bahasa asingnya.
“Biasanya kalau suasana sepi, saya belajar. Dengerin dialog film, catat idiom, dan hafalin kosa kata baru,” ujar Dede saat ditemui
Kompas.com,
Minggu (19/10/2025).
Dede belajar secara otodidak, tanpa kursus atau guru. Ia memanfaatkan film-film Hollywood sebagai sarana latihan mendengar sekaligus menirukan gaya berbicara penuturnya.
Dari film Training Day, Rambo, hingga serial polisi Amerika, semua jadi bahan belajar yang menyenangkan.
“Kalau ada kata sulit, saya
pause
filmnya, buka buku, terus cari artinya. Kalau sudah ngerti, saya ulang-ulang sampai hafal,” kata dia.
Bagi Dede, belajar bahasa Inggris bukan sekadar hobi, melainkan bentuk investasi diri agar tetap produktif dan berwawasan luas.
“Saya nggak peduli umur. Umur 46 bukan alasan buat berhenti belajar. Yang penting niat dan konsisten,” ucapnya tegas.
Ia percaya, kemampuan bahasa asing bisa membuka banyak peluang, bahkan bagi petugas Satpol PP seperti dirinya.
Terlebih, Dede kerap berinteraksi dengan warga dan wisatawan asing saat bertugas di kawasan publik seperti Monas dan Ragunan.
“Dulu waktu ditempatkan di Monas, sering banget ketemu turis luar negeri. Saya nekat aja nyapa mereka. Lama-lama jadi terbiasa,” kenangnya.
Ketekunan itu membuat Dede mendapat julukan “Mr Dede” dari rekan-rekannya di lapangan. Mereka sering menggoda Dede agar berbicara bahasa Inggris setiap kali ada turis lewat.
“Teman-teman bilang,
‘Eh, Mr Dede, ajak ngobrol dong!’
. Ya saya ladeni aja, siapa tahu bisa sambil latihan,” ujarnya sambil tertawa.
Kebiasaan Dede yang rajin belajar sudah berlangsung sejak ia duduk di bangku sekolah menengah pada akhir 1990-an.
Saat itu, ia terbiasa menonton film berulang-ulang sambil mencatat kosakata baru di buku catatannya.
“Kalau zaman dulu kan belum ada internet kayak sekarang, jadi saya benar-benar ngandelin film dan kamus,” kata dia.
Meski tak jarang dicibir karena dianggap “gaya-gayaan”, Dede memilih untuk tetap fokus pada tujuannya.
Ia menganggap belajar bahasa Inggris bukan untuk pamer, melainkan sebagai latihan untuk terus berkembang.
“Ada yang bilang,
‘ngapain sih ngomong Inggris, kayak orang luar negeri aja’
. Tapi saya pikir, kenapa enggak? Bahasa itu ilmu, bukan gaya,” ujarnya.
Kini, semangat belajar Dede tak hanya berhenti pada dirinya sendiri.
Ia juga membagikan ilmunya kepada anak-anak di sekitar rumahnya dengan mengajar les bahasa Inggris gratis setiap akhir pekan.
“Sudah empat bulan ini saya ngajar anak SD. Ibunya minta saya bantu. Saya ajarin baca, hafal, sama ngomong pakai idiom,” ujar dia.
Salah satu idiom yang ia ajarkan kepada murid-muridnya adalah
“I’m hunky-dory”,
yang berarti “saya sangat baik”.
“Anaknya lucu banget. Kalau saya datang, dia langsung bilang, ‘
Hello Mister, I’m hunky-dory!’
,” kata Dede sambil tersenyum bangga.
Nama Dede semakin dikenal publik setelah videonya menegur pengendara motor dengan bahasa Inggris viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @infipop.id, Dede terlihat menertibkan pengendara yang melintas di trotoar kawasan Kembangan sambil berbicara dengan bahasa Inggris yang lancar.
“
Sir, this is pedestrian way, not for motorcycle!
” ucap Dede dalam video tersebut.
Aksinya itu menuai beragam pujian dari warganet. Banyak yang menilai Dede sebagai contoh petugas yang berwawasan luas, profesional, dan bersemangat belajar di usia matang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

DKI kemarin, KAI lakukan penutupan jalan hingga pria terbakar
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita di Jakarta pada Jumat (17/10) yang masih layak untuk disimak hari ini, mulai dari KAI Jakarta tutup Jalan Bintaro 3 hingga pria di Jakarta Barat nyaris tewas karena mengalami luka bakar akibat menyalakan korek api dekat bensin.
Berikut rangkuman selengkapnya:
1. KAI Jakarta tutup Jalan Bintaro 3 mulai Sabtu malam hingga Minggu pagi
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menutup sementara Jalan Bintaro 3, Pesanggrahan, Tangerang Selatan, Banten, imbas penggantian jembatan antara Stasiun Kebayoran – Stasiun Pondok Ranji, lintas Tanah Abang – Rangkasbitung, pada Sabtu (18/10) malam.
Baca di sini
2. Galian berantakan di Kembangan, Sudin SDA Jakbar tegur pelaksana
Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat menegur pelaksana proyek pekerjaan galian saluran air di Jalan Bojong Raya, Kembangan, lantaran berantakan dan meresahkan pengguna jalan.
Baca di sini
3. Jakarta jadi kota dengan sistem pemantauan udara terluas di Indonesia
Jakarta menjadi kota dengan sistem pemantauan kualitas udara terintegrasi dan terluas di Indonesia, dengan 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang aktif di seluruh wilayah Ibu Kota.
Baca di sini
4. Transjakarta Koridor 9 dan 13 terlambat imbas adanya aksi di Trans7
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyampaikan terjadinya sejumlah keterlambatan kedatangan bus di Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) dan 13 (Tegal Mampang-Puri Beta) akibat kepadatan lalu lintas di Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca di sini
5. Nyalakan korek dekat bensin, pria di Jakbar nyaris tewas
Pria bernama Arif Ardiansyah (25) mengalami luka bakar hingga 80 persen pada bagian wajah, tangan, dan tubuhnya akibat menyalakan korek api di dekat bensin di sebuah warung kelontong di Jalan Musyawarah, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (16/10) malam.
Baca di sini
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
/data/photo/2025/07/11/6870cfc8f11ee.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)