kab/kota: Kembangan

  • Polisi tangkap dua pelaku curanmor di Tamansari

    Polisi tangkap dua pelaku curanmor di Tamansari

    Pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial MFR dan JN di kawasan Tamansari saat di tangkap oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (12/12/2024). ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakarta Barat

    Polisi tangkap dua pelaku curanmor di Tamansari
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 14 Desember 2024 – 17:55 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian sektor Metro Tamansari Jakarta Barat berhasil menangkap dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial MFR dan JN di kawasan Tamansari pada Sabtu (7/12).

    “Penangkapan ini dilakukan setelah MFR mencuri sepeda motor Honda Scoopy milik warga yang tengah di parkir di tempat kos Jalan Badila II, RT 005/004, Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, pada Sabtu (7/12), ” kata Kapolsek Metro Tamansari, Kompol Riyanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Riyanto  menjelaskan  pihaknya juga masih memburu seorang pelaku lainnya berinisial R yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    “Dari pengungkapan kasus ini, kami berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Scoopy, dua buah kunci leter T, tujuh anak kunci leter T, satu buah celana pendek hitam, dan satu topi hitam,” ungkapnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Riyanto menyebutkan berhasil menangkap pelaku MFR di Kampung Basmol, Nomor 88, RT 01/07, Kelurahan Kembangan, Kecamatan Tamansari pada hari Kamis, (12/12)

    “Dari hasil interogasi, kami mendapatkan informasi terkait pelaku lainnya, yaitu JN, yang juga terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor lainnya. Pelaku JN kemudian berhasil diamankan dalam waktu singkat,” lanjut Suparmin.

    Atas perbuatannya, kedua pelaku dikenakan pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian Dengan Pemberatan. Mereka diancam dengan hukuman penjara maksimal 7 tahun.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memastikan kendaraan dalam keadaan terkunci dengan aman saat diparkir, ” ucap Riyanto.

    Selain itu, Riyanto juga meminta warga untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.

    Sumber : Antara

  • 8 Pohon Tumbang Imbas Hujan Disertai Angin Kencang di Jakarta – Page 3

    8 Pohon Tumbang Imbas Hujan Disertai Angin Kencang di Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan, delapan pohon tumbang imbas hujan disertai angin kencang yang melanda Jakarta pada Sabtu (14/12/2024). Data itu tercatat hingga pukul 17.00 WIB.

    “Penyebab (pohon tumbang) hujan karena disertai angin kencang dan akar sudah keropos,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Sabtu (14/12/2024).

    Rinciannya, satu pohon tumbang di Jakarta Barat, yakni di Jalan Pasar Minggu Kembangan Selatan RT 005/RW 01, Kembangan.

    Lalu, ada da empat pohon tumbang di Jakarta Selatan, antara lain di Jalan Iskandarsyah Raya Nomor 99 5, RT 5/RW 5, Melawai, Kebayoran Baru, Jalan TB Simatupang Nomor 156 10, RT 10/RW 4, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jalan Gunawarman Nomor 39, Selong, Kebayoran Baru, dan Jalan RS Fatmawati Raya Nomor 1, RT 1/RW 1, Pondok Labu, Cilandak.

    Kemudian, terdapat tiga kejadian pohon tumbang di Jakarta Timur, yakni di Jalan Raya Jakarta-Bogor Nomor KM 19, RT 5/RW 10, Kramat Jati, Jalan Laut Sulawesi RW 17, Blok B4 Nomor 6 Duren Sawit, dan di Jalan Raya Bogor, Ciracas.

     

  • Dua Maling Motor di Indekos Tamansari Jakarta Barat Ditangkap Polisi, Satu Pelaku Buron – Halaman all

    Dua Maling Motor di Indekos Tamansari Jakarta Barat Ditangkap Polisi, Satu Pelaku Buron – Halaman all

    Petugas Polsek Metro Tamansari Jakarta Barat menangkap dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) alias maling motor, MFR dan JN, yang melakukan pencurian sepeda motor Honda Scoopy milik warga di tempat parkir indeko kos di Jalan Badila II, RT 005/004, Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (7/12/2024). 

     

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polsek Metro Tamansari Jakarta Barat mengamankan dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) alias maling motor berinisial MFR dan JN. 

    Penangkapan ini dilakukan setelah MFR mencuri sepeda motor Honda Scoopy milik warga di tempat parkir indekos di Jalan Badila II, RT 005/004, Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (7/12/2024).

    Kanit Reskrim Polsek Tamansari Kompol Suparmin menuturkan, pihaknya masih memburu seorang pelaku lainnya berinisial R yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    “Dari pengungkapan kasus ini, kami berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Scoopy, dua buah kunci leter T, tujuh anak kunci leter T, satu buah celana pendek hitam, dan satu topi hitam berlogo Hurley,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (14/12/2024).

    Polisi melakukan penangkapan setelah menerima laporan dari korban dan segera melakukan serangkaian penyelidikan. 

    Pelaku MFR ditangkap di Kampung Basmol, Nomor 88, RT 01/07, Kelurahan Kembangan, Kecamatan Tamansari pada Kamis (12/12/2024).

    “Dari hasil interogasi, kami mendapatkan informasi terkait pelaku lainnya, yaitu JN, yang juga terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor lainnya. Pelaku JN kemudian berhasil diamankan dalam waktu singkat,” lanjut Suparmin.

    Atas perbuatannya, kedua maling motor itu dikenakan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan Pemberatan. Mereka diancam dengan hukuman penjara maksimal 7 tahun.

  • Polsek Tamansari Ringkus 2 Pelaku Curanmor, 1 DPO Masih Diburu

    Polsek Tamansari Ringkus 2 Pelaku Curanmor, 1 DPO Masih Diburu

    Jakarta

    Polsek Metro Tamansari Jakarta Barat mengamankan dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial MFR dan JN. Polisi masih memburu satu pelaku lainnya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) berinisial R.

    Kapolsek Metro Tamansari, Kompol Riyanto, melalui Kanit Reskrim Kompol Suparmin mengatakan penangkapan ini dilakukan setelah MFR mencuri sepeda motor milik warga di parkiran kos Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (7/12/2024). Polisi juga menyita kunci T dari penangkapan ini.

    “Dari pengungkapan kasus ini, kami berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Scoopy, dua buah kunci leter T, tujuh anak kunci leter T, satu buah celana pendek hitam, dan satu topi hitam berlogo Hurley,” kata Suparmin dalam keterangannya, Sabtu, (14/12/2024).

    Dia mengatakan MFR ditangkap di Kampung Basmol, Kelurahan Kembangan, Kecamatan Tamansari pada kamis, (12/12/2024). Atas keterangan MFR polisi kemudian menangkap JN.

    “Dari hasil interogasi, kami mendapatkan informasi terkait pelaku lainnya, yaitu JN, yang juga terlibat dalam kasus pencurian kendaraan bermotor lainnya. Pelaku JN kemudian berhasil diamankan dalam waktu singkat,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat tetap waspada dan selalu mengunci kendaraannya. Dia juga meminta masyarakat melapor jika menemukan aksi tindak pidana.

    MFR dan JN dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan Pemberatan. Keduanya terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara.

    (mib/zap)

  • Hilang Beberapa Hari, Gibran Anak Tunawicara Akhirnya Kembali ke Pelukan Keluarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Desember 2024

    Hilang Beberapa Hari, Gibran Anak Tunawicara Akhirnya Kembali ke Pelukan Keluarga Megapolitan 13 Desember 2024

    Hilang Beberapa Hari, Gibran Anak Tunawicara Akhirnya Kembali ke Pelukan Keluarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gibran Hanan (8), seorang anak tunawicara akhirnya kembali ke pelukan keluarga pada Kamis (12/12/2024) usai dilaporkan hilang di Kembangan, Jakarta Barat, beberapa hari lalu.
    Mulanya, Gibran ditemukan di sekitar kolong tol Meruya Selatan dekat Universitas Mercu Buana oleh warga bernama Ari Irmawan pada Selasa (11/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
    Ari bertanya keberadaan orangtua dan alamat rumah Gibran. Namun, Gibran tak mampu menjelaskannya kepada Ari.
    “Karena khawatir, Pak Ari berinisiatif membawanya ke rumah untuk melindungi dari tindak kejahatan,” kata Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan, dikutip dari unggahan Instagram @siehumaspolsekkembangan, Jumat (13/12/2024)
    Sesampainya di rumah, Ari langsung menghubungi Ketua RW 08 Kelurahan Tegal Alur, Rahmad, dengan tujuan menyebarkan informasi orang hilang melalui grup WhatsApp dan Facebook.
    Upaya itu rupanya mendapatkan respons dari seorang tetangga Ari, Rizal, yang mengenali sosok Gibran.
    Sebab, Rizal melihat laporan orang hilang di unggahan @siehumaspolsekkembangan dan @polres_jakbar.
    Ari bergegas menghubungi orangtua Gibran, Muhammad Ridwan, dari nomor telepon yang tercantum pada unggahan tersebut.
    Dia juga melaporkan temuan Gibran ini ke Polsek Kembangan.
    “Akhirnya penjemputan dilakukan dengan didampingi oleh jajaran Binmas dan Reskrim Polsek Kembangan,” ujar Taufik.
    Pada unggahan Instagram Polsek Kembangan ini, tertulis Gibran merupakan warga Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.
    Dia meninggalkan rumah selepas shalat ashar di Masjid Al Mu’minun Joglo, Selasa (10/12/2024l pukul 15.30 WIB.
    Gibran sempat terlihat di Jalan Karyawan III, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang Kota.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakbar siagakan 400 personel gabungan amankan Natal dan tahun baru

    Jakbar siagakan 400 personel gabungan amankan Natal dan tahun baru

    Tentunya penjagaan ini kita bersama-sama dengan TNI dan Polri, dan tokoh masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyiagakan lebih dari 400 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal dan tahun baru di wilayah setempat.

    “Kita persiapkan dalam peristiwa besar tersebut kurang lebih 450 personel. Kemudian untuk penjagaan gereja-gereja kita persiapkan 580 personel gabungan,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (KasatPol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Agus menyebut ratusan personel tersebut adalah petugas gabungan dari berbagai instansi termasuk tokoh masyarakat.

    “Tentunya penjagaan ini kita bersama-sama dengan TNI dan Polri, dan tokoh masyarakat. Kolaborasi dan sinergi ini tentunya sangat efektif karena jumlah gereja yang harus diamankan cukup banyak di Jakarta Barat,” ungkap Agus.

    Lebih lanjut, Agus mengungkapkan para personel akan mulai disiagakan mulai 24 Desember 2024 sampai dengan 1 Januari 2025.

    “Selain pengamanan gereja, kita kan juga menjaga objek-objek vital seperti CNI Puri Kembangan dan juga kawasan Kota Tua. Pada saat libur-libur Natal dan tahun baru, jumlah pengunjung sangat signifikan,” kata Agus.

    “Itu bisa mencapai sampai 6.000 pengunjung, sehingga kita perlu penjagaan dan tugas pengamanan,” ucap Agus.

    Selanjutnya, kata Agus, banjir menjadi potensi kerawanan utama di wilayah Jakarta Barat pada saat perayaan Natal dan tahun baru.

    “Kondisi saat ini kan hujan, potensi kerawanan tentunya adanya genangan,” kata Agus.

    Namun demikian, pihak Agus sudah berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat, TNI-Polri serta pihak gereja untuk memitigasi potensi tersebut.

    “Tentunya kita sudah mitigasi, sudah kita rancang agar semua anggota Satpol PP bisa mengantisipasi dengan berkolaborasi, dengan bersinergi dengan pihak gereja maupun tokoh masyarakat setempat dan juga TNI dan Polri dan juga SKPD yang lain,” ujar Agus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kisah Izzati dan Osha, Penyandang Autisme yang Memasuki Dunia Kerja

    Kisah Izzati dan Osha, Penyandang Autisme yang Memasuki Dunia Kerja

    Jakarta

    Selasa, 10 Desember lalu menjadi salah satu momen istimewa dalam perjalanan hidup Izzati Fithri Hassan. Hari itu dia untuk pertama kalinya menjalani magang kerja di Hilton Hotel The Pearl, Doha – Qatar. Izzati terpilih bersama rekannya sesama murid HOPE Center Qatar, Kelhs Thariq.

    “Proses magang ini akan berlangsung selama dua bulan dan hanya dua kali seminggu masing-masing selama tiga jam saja,” tutur Lita Kadartin, ibunda Izzati, kepada detik.com melalui aplikasi Whatsapp, Rabu (11/12/2004) malam.

    Izzati merupakan putri kembar Lita dan Ridwan Hassan, duta besar RI untuk Qatar. Bersama kakaknya, Izzata yang lahir di Tokyo, 28 Desember 2000, dia terdiagnosis berkebutuhan khusus (Mild Autism) pada usia sekitar 3 tahun.

    Menurut Lita, Hilton di Qatar punya kesadaran dan kepedulian yang sangat bagus terkait pemberdayaan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Pihak manajemen Hilton datang ke sekolah untuk melakukan wawancara dan seleksi sebagai bagian dari proses rekrutmen. Setelah semua anak yang menjadi kandidat mengumpulkan CV dan kelengkapan lainnya, akhirnya terpilih dua orang, yakni Izzati dan Thariq.

    “Saya terharu melihat Izzati mengenakan seragam dan belajar bekerja di tempat yang baik,” katanya.

    Pada hari pertama diakui Lita putrinya itu sempat gugup, tapi di hari kedua sudah mulai terlihat enjoy. Lita bersama ibundanya Thariq diberi kesempatan untuk ikut tur supaya mengenal dengan tempat dan bidang-bidang pekerjaan yang akan dilakukan anak-anak mereka.

    Peserta magang diberi pengetahuan tentang semua hal terkait pelayanan di dunia perhotelan. Hal itu juga sekaligus untuk melihat tempat yang paling cocok untuk masing-masing anak peserta magang sesuai minatnya.

    “Mereka antara lain diajari mulai dari greetings di front desk, house keeping, food and beverages and office. Mereka semua sangat welcome terhadap Izzati dan Thariq,” tutur Lita.

    Salah satu bukti lain betapa manajemen Hilton punya kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, lanjut Lita, di sana sudah ada kakak kelas Izzati yang bekerja sejak dua tahun lalu. Si kakak kelas itu malah sudah sangat mandiri karena bisa tinggal di asrama karyawan Hilton.

    “Info dari para staf di sana mereka sangat memperhatikan dan selalu membantu. Masyaallah saya salut sekali dan memang merasakan sendiri perhatian yang penuh dari para staf. Selama magang juga ada satu guru dari sekolahnya yang ikut mendampingi,” papar Lita.

    Di Jakarta, sejak awal Oktober lalu Natrio Catra Yososha (Osha), 34 tahun, malah resmi menjadi pegawai perusahaan kosmetik, PT Victoria Care Indonesia. Ia diterima bekerja di bagian Digital Marketing atas rekomendasi House of Hope. PT Victoria Care antara lain memproduksi Herborist, Miranda, dan Nuface.

    Potret Osha penyandang autisme bekerja di kantor. Foto: SS TikTok Osha

    “Berasa kayak film Extraordinary Attorney Woo,” tulis Osha di akun Tiktoknya.

    Extraordinary merupakan drama Korea yang rilis pada 2022. Drama ini mengisahkan Woo Young-woo yang diperankan Park Eun-bin sebagai pengidap Autism Spectrum Disorder (ASD) yang sukses menjadi pengacara.

    Osha yang tinggal di Bekasi harus naik kereta menuju kantornya di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Menempuh perjalanan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Osha. Ia harus on time sampai di stasiun untuk mendapatkan kereta dan gerbong yang sama.

    “Bila berbeda kan suasananya juga pasti beda dengan sebelumnya ya, nah itu saya biasanya akan merasa gelisah dan harus berusaha keras mengendalikan diri agar tetap tenang,” tutur Sarjana Arkeologi dari UGM, 2013 itu.

    Di lingkungan tempatnya bekerja, Osha pun mengaku happy. Selain karena penerimaan yang baik dari rekan-rekan kerjanya, lokasi toilet, musala, dan pantry pun relatif berdekatan. Kondisi tersebut memudahkan dia untuk bergerak dengan leluasa.

    Hal yang masih membuatnya kagok adalah ketika sudah selesai mengerjakan tugas tapi jam kerja masih lama dia tak bergegas pulang lazimnya dilakukan pegawai lain. Mungkin hal sebaliknya juga akan membuatnya gelisah bila jam kantor sudah usai tapi pekerjaan belum tuntas.

    (jat/up)

  • Soda Api Jadi Luapan Emosi Penyiram Air Keras di Jakarta Barat

    Soda Api Jadi Luapan Emosi Penyiram Air Keras di Jakarta Barat

    JAKARTA – Pelaku penyiraman air keras yang beraksi sampai tiga kali di Jakarta Barat akhirnya terungkap. Buronan ini berinisal FY, 29 tahun. Dia ditangkap pada Jumat malam kemarin di Srengseng, Jakarta Barat. 

    FY bukanlah anggota gengster atau jaringan kejahatan lainnya. Ia merupakan karyawan service AC yang memiliki soda api sebagai alat penunjang pekerjaannya. Maka, untuk bahan penyiraman kepada korban, ia menggunakan soda api yang selalu ia miliki. 

    “Pada semua TKP, bahan yang digunakan bahan yang sama, yaitu soda api. Bahan ini termasuk bahan berbahaya. Bisa menyebabkan iritasi kulit bila disiramkan tersangka ke korban,” Kabid Kimbiofor Puslabfor Polri, Kombes Andi Firdaus di Polda Metro Jaya, Sabtu, 16 November.

    Andi menjelaskan, soda api yang dipakai FY berbentuk butiran kecil. Oleh FY, butiran tersebut dilarutkan ke dalam air dan dimasukkan ke dalam botol. Biasanya, dampak yang dirasakan korban adalah iritasi pada kulit. Andi bilang, korban dapat disembuhkan secara berkala. 

    Jadi, kerika dalam perjalanan dari rumahnya di Ciledug menuju kantornya di Meruya, ia cuma mencari orang yang dirasa tak akan mengancam dirinya balik, seperti anak sekolah dan ibu-ibu. 

    FY tak dendam pada siapa pun. Ia juga tak mengincar orang tertentu dalam melancarkan aksinya. Ia hanya mempunyai pengalaman masa lalu yang buruk. FY pikir, dengan menyiram air keras ke orang lain, setidaknya ia tak merasakan sakit sendirian. 

    Pengakuanitu dituturkan FY kepada psikolog yang menangani kasus ini, yakni Kasandra Putranto. Kasandra bilang, FY melakukan kejahatan secara sadar tanpa ada halusinasi apa pun. 

    “Sebelumnya, ia pernah mengalami kecelakaan jatuh dari lantai 3 lalu mengalami kesulitan dalam pembiayaan pengobatan dan karena rasa marah itu dia lampiaskan kepada orang lain dengan harapan orang lain akan merasakan apa yang dia rasakan,” jelas Kasandra. 

    Sebagai informasi, peristiwa penyiraman air keras pertama terjadi pada Selasa, 5 November siang. Saat itu, kedua korban baru pulang sekolah. Tiba-tiba mereka dipepet oleh pria bermotor. Pria itu lalu menyiramkan cairan kimia ke arah kedua korban. 

    Aksi kedua terjadi pada Jumat pekan lalu. Pedagang sayur bernama Sakina (60) menjadi korban penyiraman. Begian kepala dan lehernya melepuh akibat terkena cairan kimia.

    Jumat kemarin, enam anak SMP Negeri 207 Kembangan, Jakarta Barat, kembali menjadi korban penyiraman cairan kimia saat pulang sekolah. Penyiraman tersebut terjadi sekitar 600 meter dari sekolah. 

    Saat itu mereka pulang sekolah bersama sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut pengakuan muridnya, Imam menjelaskan ada dua pria yang membawa cairan kimia dalam botol. Kemudian cairan tersebut jatuh di Jalan Mawar.

    Saat ini, polisi menyita barang bukti berupa dua baju seragam korban, satu baju kahfi korban, dan rekaman CCTV.  Atas persangka dijerat dengan Undang-undang perlindungan anak pasal 80 ayat (2) juncto Pasal 76 c Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014, dan/atau pasal 351 ayat (2) KUHP.

  • Persiapan Jakarta Menghadapi Musim Hujan, Ada 25 Kelurahan Langganan Banjir

    Persiapan Jakarta Menghadapi Musim Hujan, Ada 25 Kelurahan Langganan Banjir

    JAKARTA – Musim hujan sudah mulai menyapa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sudah memetakan 25 titik rawan banjir di Jakarta yang diperkirakan akan dimulai pada pekan kedua Desember. Pemetaan lokasi ini berdasarkan analisis ketinggian permukaan tanah dan durasi banjir selama tiga tahun terakhir.

    25 titik itu tersebar di empat kota administrasi Jakarta. Di Jakarta Barat, wilayah rawan banjir berada di Kelurahan Rawa Buaya, Tegal Alur, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, dan Kembangan Utara.  Sementara di Jakarta Selatan, wilayah rawan banjir berada di Kelurahan Cipete Utara, Petogogan, Cipulir, Pondok Pinang, Rawajati, Ulujami, Pondok Labu, Bangka, Pejaten Timur, dan Jatipadang.

    Sedangkan, wilayah rawan banjir di Jakarta Timur, di antaranya di Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cipinang Melayu, Makassar, dan Rambutan. Lalu, wilayah Jakarta Utara yang rawan banjir berada di Kelurahan Pademangan Barat, Pluit, dan Kelurahan Penjaringan.

    Pada 25 kelurahan ini, BPBD sudah melakukan sosialisasi dan pendampingan simulasi kepada masyarakat agar siap menghadapi kemungkinan banjir yang akan datang.

    “Kami juga pastikan bahwa early warning system berfungsi baik, sehingga akan memberi info akurat yang nanti bisa disebarkan pada masyarakat,” kata Kepala BPBD DKI Subejo, kemarin. 

    “Misalnya, Katulampa siaga 3 atau ketinggian naik. Diperkirakan 9 jam sampai ke Manggarai. Sudah kami peringatkan lewat SMS,” tambah dia. 

    Selain itu, BPBD sudah menyiapkan rute menuju ke tempat pengungsian terdekat, serta mendistribusikan bahan makanan dan kebutuhan dasar pengungsi saat banjir datang.

    Kali Ciliwung (Diah Wardani Ayu/VOI)

    Langkah antisipatif lainnya, Dinas Sumber Daya Air DKI sudah melakukan pengerukan waduk dan sungai sejak Juli. Tujuannya untuk menambah debit kapasitas waduk, saluran, ataupun sungai di DKI. Biar air hujan dan kali bisa tertampung dengan baik.

    Kemudian, sebanyak 4.000 pompa, baik pompa stasioner maupun mobile juga sudah disiapkan di beberapa titik ketika banijr menggenang. Ada juga 7.800 satuan tugas yang bertugas di masing-masing pompa. 

    “Petugasnya ada yang menjaga pompa, lalu ada petugas yang melakukan pembersihan saluran dan waduk. Jadi, ketika musim hujan, ketika suasana sudah mulai gelap kita perintahkan petugas standbye di beberapa lokasi yang selama ini dianggap menjadi rawan genangan,” kata Kepala Dinas SDA Juaini Yusuf. 

    Tim VOI mendatangi wilayah RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. RW ini menjadi salah satu wilayah yang langganan banjir tiap musim hujan. Banjir kerap datang ke kampung ini karena letaknya yang berdekatan dengan bantaran kali Ciliwung. 

    Pintu masuk RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. (Diah Wardani Ayu/VOI)

    Selain Bidara Cina, pemukiman warga yang berada di sekitar aliran Kali Ciliwung adalah Kelurahan Kampung Melayu, Kampung Pulo, dan Bukit Duri. Semua wilayah ini juga sering kebanjiran.

    Ketika masuk ke wilayah RW 007 Kelurahan Bidara Cina, dataran langsung berubah menjadi lebih rendah dari RW di depannya, yang lebih dekat dengan Jalan Raya. RW ini memiliki gang-gang yang bercabang. Di ujung gang, tampak aliran sungai pada bagian belakang rumah-rumah warga. 

    Tiang Listrik yang dijadikan patokan tinggi air di RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. (Diah Wardani Ayu/VOI)

    Salah satu warga RW 007 bernama Fha Toni (27) bercerita, rumahnya ini langganan banjir tahunan ketika masuk musim hujan. Meski jadi langganan, Toni bilang, warga RW 007 jarang sekali sosialisasi mitigasi banjir dari keluruhan. Tapi, dia tak mempermasalhakan itu sebab dia sudah tahu apa yang harus dilakukan kalau banjir menerjang.

    “Banjir di sini kan sudah dari dulu, bertahun-tahun, jadi kita sudah biasa. Warga di sini sudah paham untuk mengantisipasi banjir,” kata Toni, Jumat, 15 November. 

    Sependapat, Lurah Bidara Cina Dadang Yudi mengakui banjir jadi hal lumrah bagi warganya karenanya tak perlu ada sosialisasi rutin mengenai banjir. 

    Pada banjir di bulan Mei, kedalaman banjir di Bidara Cina bisa mencapai 2,5 meter. Wilayah yang paling berimbas berada di RW 007 dan RW 11 karena posisi secara geografis sangat dekat dengan bantaran kali. Berdasarkan pengalaman itu, warga sudah paham cara untuk mengantisipasi banjir dan bersiap mengungsi. 

    Dadang selalu mendapat informasi dari BPBD perihal status ketinggian air dari Bendungan Katulampa yang mengalir ke Sungai Ciliwung di musim hujan. Informasi ini kemudian diteruskan ke warganya untuk bersiap menghadapi banjir.

    Kala ketinggian air sudah mengancam, Dadang akan berkoordinasi dengan seluruh person in charge (PIC) di tiap RW lewat grup WhatsApp. Setelah itu, para PIC akan meneruskan pemberitahuan ini kepada warga. Warga diminta untuk menyelamatkan barang-barangnya dan bersiap untuk mengungsi di halaman Kelurahan Bidara Cina. 

    Pintu air di sekitar kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan. (Diah Wardani Ayu/VOI)

    “Misalnya, dalam beberapa jam ketinggian di Katulampa sudah mengkhawatirkan, kita meneruskan informasi ke warga untuk siap-siap mengungsi. Jadi, masih ada waktu untuk berbenah,” ucap Dadang.

    Dia menambahkan, Kelurahan Bidara Cina juga memiliki pompa yang berfungsi untuk mengurangi debit air dari pemukiman warga. Ada dua pompa, satu berfungsi baik, satunya bermasalah. Sementara, ada satu pompa lain yang portable yang bisa dipindah-pindah.

    Selain pompa, di kelurahan ini memiliki 8 titik sumur resapan. Tapi dari semuanya, yang ditunggu Dadang adalah proses normalisasi sungai. Dia yakin, dengan proses ini, banjir di kelurahannya bisa ditangani dengan baik.

    “Kalau proyek normalisasi berjalan, insyaallah bisa mengurangi banget, tapi normalisasi masih di Kampung Melayu, di sini belum,” tutup dia. 

  • Polisi Sempat Kesulitan Ungkap Kasus Penyiraman Cairan Kimia di Jakbar

    Polisi Sempat Kesulitan Ungkap Kasus Penyiraman Cairan Kimia di Jakbar

    JAKARTA – Vindra Yuniko ditangkap polisi dan jadi tersangka kasus penyiraman cairan kimia di wilayah Jakarta Barat. Hampir dua pekan dia beraksi. Sembilan orang jadi korbannya dari tiga lokasi kejadian.

    Kepada polisi, dia mengaku ingin orang lain merasakan sakitnya. Kini badannya tak berfungsi dengan baik. Pungung dan matanya cedera karena pernah jatuh dari lantai 3 saat dia jadi karyawan servis AC. Dari situ dia dendam.

    Vindra melakukan penyerangan terhadap korban secara acak tanpa perencanaan. Dia menyasar korban di lokasi yang menjadi rute dia berangkat kerja dari rumahnya.

    Konferensi pers kasus penyiraman cairan kimia di Jakarta Barat (Rizky Adytia Pramana/VOI)

    Aksi pertamanya terjadi pada Selasa, 5 November siang. Dua siswi SMP, A dan P jadi korbannya. Tangan dan bahu mereka melepuh akibat peristiwa yang terjadi di Jalan Kebon Jeruk Raya, Jakarta Barat. 

    Polisi sempat kesulitan mencari Vindra di kasus ini. Lantaran saksinya minim dan lokasi kejadian pun sepi dari aktivitas warga.

    “Di sini (Kejadian Pertama) kita mendapatkan sedikit saksi. Kita waktu itu, sedikit sekali keterangan kita kumpulkan,” ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono di Jakarta, Senin, 18 November.

    Pada aksi kedua, atau tepatnya tiga hari berselang, terjadi lagi penyiraman cairan kimia di kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Kali ini menyasar Sakina (60) pedagang sayur. 

    Awalnya, polisi percaya diri dapat mengungkap kasus ini lantaran ada CCTV di lokasi kejadian. Tapi, pas dicek, kualitas rekamannya buruk. Saksi yang diperiksa di lokasi pun tak bisa menjelaskan ciri-ciri pelaku.

    “Peristiwa kedua pada tanggal 8 (November) itu ada CCTV, saksi ada. Hanya CCTV agak kabur, jadi kita agak kesulitan mengungkapnya,” ungkap Gatot.

    Aksi teror cairan kimia itu baru bisa terungkap ketika pelaku beraksi menyiram enam siswi SMP Negeri 207. Di lokasi kejadian terdapat CCTV dengan kualitas gambar yang cukup bagus. Ciri-ciri Vindra diketahui dari sana yang diperkuat pernyataan saksi di lokasi. 

    “(Rekaman) CCTV sangat jelas, didukung lagi banyak saksi-saksi menunjuk kepada pelaku ini. Sehingga dengan cepat kita bisa mengungkapnya,” papar Gatot.

    Vindra akhirnya ditangkap. Dari pengakuannya, penyiraman cairan kimia itu telah dilakukan empat kali. Namun, aksi terakhirnya tak masuk ke polisi karena tak berdampak parah bagi korban.

    “Jadi ada empat kali dia (Vindra) lakukan penyiraman. Hanya karena campuran air dan soda apinya itu sedikit sehingga tidak berdampak pada korban dan tidak ada yang melapor,” pungkas Gatot.