Anak di Bawah Umur Diperkosa 3 Pria Usai Dicekoki Miras
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Perempuan berinisial RR (16) diperkosa oleh tiga pria di sebuah kontrakan wilayah Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (18/1/2025).
RR disetubuhi secara bergilir oleh MYH (19), FE, dan R, usai dicekoki minuman keras.
Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan menjelaskan, peristiwa itu bermula saat korban dijemput oleh FE pada pukul 22.30 WIB.
Dengan sepeda motor, mereka berdua berkendara menuju kontrakan tempat kejadian.
“Di TKP sudah ada R dan terdapat minuman alkohol yang sebelumnya disiapkan oleh FE,” ujar Taufik saat dikonfirmasi
Kompas.com,
Sabtu (25/1/2025).
Tak lama kemudian, MYH datang ke kontrakan tersebut.
Setelah semuanya berkumpul, tiga pria tersebut mengajak korban minum minuman beralkohol.
“Ketiga pelaku mengajak korban untuk minum alkohol. Ketika korban dalam pengaruh alkohol, ketiga pelaku menyetubuhi korban secara bergantian,” kata Taufik.
MYH merupakan pelaku pertama yang menyetubuhi korban. Saat itu, dia menyuruh FE dan R untuk keluar dari kontrakan dan meninggalkan korban berdua dengan MYH.
“MYH melakukan hubungan intim dengan korban selama sekitar sepuluh menit,” jelas dia.
Setelah itu, MYH bergantian dengan FE dan R.
“Korban disetubuhi dalam keadaan tidak sadarkan diri karena pengaruh dari alkohol,” jelas dia.
Dari tiga pelaku, baru MYH yang ditangkap polisi. Sedangkan FE dan R masih buron.
“Kami telah mengamankan seorang pelaku berinisial MYH, sementara dua orang rekan pelakunya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan masih kami lakukan pengejaran,” kata Taufik.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 81 UURI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UURI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
“Untuk perkara ini sudah kami limpahkan ke unit PPA Polres Metro Jakarta Barat untuk dilakukan penyelidikan,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kembangan
-
/data/photo/2025/01/24/67939dff10f9e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Transpuan Marah-marah di Apotek karena Diviralkan, Pegawai Dibentak dan Diancam Megapolitan 25 Januari 2025
Transpuan Marah-marah di Apotek karena Diviralkan, Pegawai Dibentak dan Diancam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Transpuan
yang viral karena marah-marah di apotek kawasan Kembangan, Jakarta Barat, menggertak salah satu pegawai apotek tersebut.
Ia mengancam pegawai karena video pertama yang menampilkan wajahnya itu ramai di media sosial.
Oleh sebab itu, dia meminta kepada pegawai apotek untuk menghapus videonya.
“Lu hapus enggak, atau gue maki-maki lu,” ujar
transpuan
itu dan merampas
handphone
milik korban.
Selain itu, transpuan itu juga mengancam akan menjual
handphone
milik korban jika tidak mengikuti perintahnya untuk keluar.
“Keluar enggak lu. Kalau enggak, gue jual
handphone
lu. Lumayan Rp 500.000 juga,” kata dia.
Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan mengatakan, transpuan itu sudah dua kali mendatangi apotek yang sama.
Pada kasus pertama, pelaku menantang untuk memviralkan dirinya.
“Setelah diviralkan, pelaku datang lagi minta dihapus,” ujar Taufik saat dihubungi
Kompas.com,
Sabtu (25/1/2025).
Pelaku sempat mengambil ponsel pegawai apotek sambil mengancamnya. Namun, ponsel tersebut telah dikembalikan oleh pelaku.
“Iya benar sempat diambil, tetapi langsung dikembalikan,” jelas Taufik.
Oleh karenanya, korban telah melaporkannya ke Polsek Kembangan. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak dua kali di lokasi tersebut.
Diketahui, ada dua video mengenai
transpuan mengamuk
yang beredar di media sosial. Pertama, perdebatan transpuan di apotek terjadi saat pelaku itu sempat masuk ke sebuah ruangan.
la berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
“Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip pada Jumat (24/1/2025).
Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
Usai diviralkan, transpuan itu kembali mendatangi apotek tersebut. Kejadian itu terekam kamera CCTV apotek.
Dalam video itu, transpuan yang mengenakan pakaian putih dan rok mini menerobos masuk ke apotek tersebut dan mencari sosok yang telah memviralkannya.
“Mbak, yang viralin gue mana?” ujar transpuan itu sambil menggenggam kunci mobilnya.
Dia pun masuk ke ruang dalam apotek itu sambil mengucapkan kalimat yang sama.
Saat itu, apotek yang tengah dijaga oleh seorang wanita berbaju dan berkerudung ungu itu dipaksa untuk membeberkan sosok yang telah memviralkannya itu.
Tidak hanya itu, dia juga meminta wanita tersebut untuk menghapus video yang sudah viral.
Pegawai apotek itu pun bingung dan mempertanyakan kenapa dirinya yang dimaki-maki oleh transpuan itu. Bahkan
handphone
miliknya juga diambil.
“Ya ampun, kok saya?” tanya wanita itu.
“Buruan, buruan. Keluar enggak lu,” kata transpuan itu sambil mengambil
handphone
korban.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/24/67939dff10f9e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Transpuan Protes Usai Videonya Mengamuk Beredar: Mana yang Viralin Gue? Megapolitan 25 Januari 2025
Transpuan Protes Usai Videonya Mengamuk Beredar: Mana yang Viralin Gue?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang
transpuan
yang viral karena mengamuk di apotek wilayah Kembangan, Jakarta Barat, kembali membuat heboh.
Ia mendatangi lagi apotek tersebut dan memarahi orang yang memviralkan dirinya di media sosial.
Hal itu terekam dalam sebuah video kamera CCTV yang salah satunya diunggah oleh @folksuroboyo ke media sosial, Jumat (24/1/2025).
Dalam video itu, transpuan yang mengenakan pakaian putih dan rok mini tiba-tiba masuk ke apotek tersebut dan mencari sosok yang telah memviralkannya.
“Mbak, yang viralin gue mana?” ujar transpuan itu kepada seorang pegawai apotek, sambil menggenggam kunci mobilnya.
Dia pun masuk ke bagian dalam apotek itu, masih sambil mencari-cari orang yang mengunggah videonya ke media sosial.
Saat itu, apotek yang tengah dijaga oleh seorang wanita berbaju dan berkerudung ungu.
Transpuan
tersebut kemudian menghampiri pegawai apotek dan memintanya menghapus video yang viral.
Ia juga mengancam pegawai tersebut.
“Lu hapus enggak atau gue maki-maki lu,” kata transpuan itu.
Pegawai apotek itu bingung dan bertanya kenapa dirinya yang dimaki-maki oleh transpuan itu. Bahkan, ponselnya juga diambil oleh transpuan.
“Ya ampun, kok saya?” tanya pegawai apotek.
“Buruan-buruan, keluar enggak lu,” kata transpuan itu sambil mengambil ponsel korban.
Kemudian, transpuan itu juga mengancam akan menjual
handphone
korban jika tidak mengikuti perintahnya.
“Keluar enggak lu. Kalau enggak, gue jual
handphone
lu. Lumayan Rp 500.000 juga,” kata dia.
Kapolsek Kembangan Kompol Taufik menyebut penjaga apotek tersebut sudah melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kembangan.
Saat ini, polisi masih menyelidiki kejadian itu.
Keributan oleh transpuan di apotek itu pertama kali terjadi saat pelaku masuk ke sebuah ruangan pada Rabu (22/1/2025).
la berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
“Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip pada Jumat (24/1/2025).
Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek, tetapi ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/24/67939dff10f9e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Usai Viral, Transpuan Kembali Marah-marah di Apotek dan Ambil Ponsel Pegawai Megapolitan
Usai Viral, Transpuan Kembali Marah-marah di Apotek dan Ambil Ponsel Pegawai
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang
transpuan
yang marah-marah di sebuah apotek daerah Jakarta Barat, mendatangi kembali tempat tersebut karena videonya viral di media sosial.
Sambil mengomel dengan seorang pegawai apotek, ia mengambil sebuah ponsel di atas meja.
“Iya benar sempat diambil tetapi langsung dikembalikan,” kata Kapolsek Kembangan Kompol Taufik saat dihubungi
Kompas.com,
Sabtu (25/1/2025).
Penjaga apotek tersebut sudah melaporkan peristiwa itu ke Polsek Kembangan. Saat ini, pihaknya masih menyelidiki sosok transpuan tersebut.
“Saat ini sudah konseling dan sudah membuat laporan ke polisi,” kata dia.
Dalam insiden ini, diketahui ada dua korban dari apotek yang sama dengan kejadian berbeda. Polisi sudah mendatangi lokasi kejadian untuk pendalaman.
“Unit Reskrim sudah cek tempat kejadian perkara (TKP) sejak viral pertama dan juga TKP yang viral kedua,” jelas dia.
Diketahui, ada dua video mengenai transpuan marah-marah yang beredar di media sosial. Pertama, perdebatan transpuan di apotek terjadi saat pelaku itu sempat masuk ke sebuah ruangan.
Ia berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
“Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
Usai diviralkan, transpuan itu kembali mendatangi apotek tersebut. Kejadian itu terekam kamera CCTV apotek.
Dalam video itu, transpuan yang mengenakan pakaian putih dan rok mini menerobos masuk ke apotek tersebut dan mencari sosok yang telah memviralkannya.
“Mbak, yang viralin gue mana?” ujar transpuan itu sambil menggenggam kunci mobilnya.
Dia pun masuk ke ruang dalam apotek itu sambil mengucapkan kalimat yang sama.
Saat itu, apotek yang tengah dijaga oleh seorang wanita berbaju dan berkerudung ungu itu dipaksa untuk membeberkan sosok yang telah memviralkannya itu.
Tidak hanya itu, dia juga meminta wanita tersebut untuk menghapus video yang sudah viral sambil memberikan kalimat ancaman kepada korban.
“Lu hapus enggak atau gue maki-maki lu,” kata transpuan itu.
Pegawai apotek itu pun bingung dan mempertanyakan kenapa dirinya yang dimaki-maki oleh transpuan itu. Bahkan
handphone
miliknya juga diambil.
“Ya ampun, kok saya?” tanya wanita itu.
“Buruan-buruan, keluar enggak lu,” kata transpuan itu sambil mengambil
handphone
korban.
Kemudian, transpuan itu juga mengancam akan menjual
handphone
milik korban jika tidak mengikuti perintahnya untuk keluar.
“Keluar enggak lu. Kalau enggak, gue jual
handphone
lu. Lumayan Rp 500.000 juga,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Petugas Apotek di Jakbar Bongkar Sederet Ulah Pengamen Waria Sebelum Beranikan Rekam Pelaku
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM – Rekaman dari ponsel L mengenai ulah seorang pengamen waria yang melabraknya tengah viral di media sosial.
L adalah petugas Apotek Rapha Farma di Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
Ia memberanikan diri merekam tindakan sang pengamen waria yang marah-marah di tempatnya bekerja.
Hal itu karena pengamen waria itu sudah sering berulah di apotek tempat L bekerja.
Adapun peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/1/2025) malam.
“Terus menurut keterangan dari korban inisial L ini, pelaku memang udah beberapa kali datang ke apotek, itu sekitar 4-5 kali, gitu,” kata Petugas P3S Sudinsos Jakarta Barat, Rachel Sixtia kepada wartawan seusai ia berbincang dengan L yang alami trauma, Jumat (24/1/2025).
Dimana tiap kali datang ke apotek, pelaku selalu mengamen dengan memaksa diberikan uang dengan jumlah tertentu.
Bahkan, peristiwa pada Rabu malam itu terjadi karena sang waria itu marah tak diberikan uang oleh korban.
“Bahkan pernah dia ngamen, membawa alat musik, suaranya kencang, terus cuma dikasih seribu gitu ya sama orang atau sama customer, pengunjung, terus dia marah-marah,” kata Rachel.
Rachel mengatakan, sebelumnya korban juga pernah menegur waria itu secara baik-baik tapi malah dimarahi.
“Tapi aksinya yang parahnya ini baru yang dua hari belakangan ini, di hari Rabu sama di hari Kamis,” kata Rachel.
Yang menjadi sorotan, waria itu saat datang ke apotek di hari kedua pada Kamis (23/1/2025), ia membawa mobil putih.
“Iya jadi di hari kedua itu warianya datang pakai mobil putih,” kata Rachel.
Dikuliti Netizen
Sementara itu, usai kasus ini viral di media sosial, banyak netizen yang berkomentar bahwa waria itu memang kerap berulah di Jakarta Barat.
Karena menurut keterangan korban Inisial L ini, pelaku memang sudah banyak berkeliaran di daerah Jakarta Barat.
Itu menurut keterangan, banyak komentar masuk, bilang si pelaku ini suka beraksi di sekitaran Jakarta Barat. Seperti di Cengkare atau di Kembangan,” tuturnya.
Media sosial dihebohkan dengan video seorang waria yang marah-marah di dalam sebuah apotek.
Dalam video pertama, terlihat waria itu marah-marah dan meminta kepada petugas apotek yang merekam hal itu untuk memviralkannya.
Terlihat sang waria itu sesumbar bahwa dirinya memiliki mobil dan rumah di kampungnya.
Sedangkan di video kedua yang berasal dari rekaman CCTV apotek, waria itu datang kembali di keesokan harinya karena tak terima videonya itu viral di media sosial.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-
/data/photo/2025/01/24/67939dff10f9e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seorang Transpuan Mengamuk di Apotek, Kesal karena Direkam Saat Paksa Minta Uang Megapolitan 24 Januari 2025
Seorang Transpuan Mengamuk di Apotek, Kesal karena Direkam Saat Paksa Minta Uang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Video seorang transpuan yang mengamuk di dalam apotek dan sempat berdebat dengan penjaga apotek viral usai diunggah akun Instagram @Jakartabarat24jam.
Peristiwa itu terjadi di sebuah apotek yang berada di Jalan Haji Lebar, Kembangan, Jakarta Barat.
Kejadian itu dikonfirmasi oleh Kapolsek Kembangan Komisaris Taufik. Dia mengatakan, korban telah membuat laporan mengenai kejadian itu.
“Korban baru sempat melapor, baru sore ini. Diantar dokter pemilik apotek,” kata Taufik saat dihubungi, Jumat (24/1/2025).
Taufik juga mengonfirmasi, pelaku sempat datang sebanyak dua kali. Pertama untuk meminta dirinya diviralkan. Kedua, memaksa korban untuk menghapus video.
“Yang pertama pelaku minta diviralkan, setelah diviralkan pelaku datang lagi minta dihapus,” tambah Taufik.
Taufik mengatakan, dua video tersebut dialami oleh dua korban yang berbeda.
Walaupun handphone korban kedua sempat diambil diancam akan dijual, kata Taufik, pelaku sudah mengembalikannya.
Kini laporan kepolisian sudah diproses. Akan tetapi, Taufik enggan membeberkan pasal yang dikenakan kepada pelaku.
“Sudah dibuatkan laporan. (Pasal yang dilaporkan) nanti ya,” tambah Taufik.
Adapun perdebatan transpuan di apotek terjadi saat pelaku itu sempat masuk ke sebuah ruangan. Ia berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
“Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
Selepas diviralkan, waria itu justru datang kembali dan mengancam penjaga apotek untuk menjual handphone yang ia ambil seharga Rp 500.000.
“Namun usai viral bukannya intropeksi diri, dia malah melabrak pegawai yang memviralkan aksinya,” tulis keterangan dalam video itu.
Dalam keterangan video, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/1/2025).
Video berbeda juga diunggah dalam Instagram tersebut saat transpuan itu datang kembali ke apotek. Dia mencari keberadaan orang yang menyebarkan videonya.
“Mbak, yang viralin gue mana? Yang viralin gue mana orangnya? Gue bawa mobil kan. Lo hapus enggak? Kalau enggak, gue maki-maki lo. Mana buruan? Jangan teriak. Lo berani teriak maling? Gue bawa mobil ya,” kata transpuan itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Dinsos Buka Suara Soal Pengamen Waria di Jakbar yang Ngamuk di Apotek, Sebut Pegawai Kini Trauma
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN – Media sosial dihebohkan dengan video seorang waria yang marah-marah di dalam sebuah apotek.
Dalam video pertama, terlihat waria itu marah-marah dan meminta kepada petugas apotek yang merekam hal itu untuk memviralkannya.
Terlihat sang waria itu marah sambil mengatakan bahwa dirinya kalaupun mencopet barang tak akan dihukum.
Setelahnya, ia pun sesumbar bahwa dirinya memiliki mobil dan rumah di kampungnya.
Waria itu pun menanyakan kepada sang perekam apakah juga sudah punya mobil dan rumah sepertinya.
Sedangkan di video kedua yang berasal dari rekaman CCTV apotek, waria itu datang kembali di keesokan harinya karena tak terima videonya itu viral di media sosial.
Waria itu pun mengancam akan mengambil ponsel petugas apotek jika tidak meminta maaf dan menghapus video tersebut.
Padahal, petugas yang dilabrak sang waria itu berbeda dengan yang merekamnya pada sehari sebelumnya.
Peristiwa itu terjadi di Apotek Rapha Farma yang berada di Jalan Haji Lebar, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.
Usai video itu viral, Jumat (24/1/2025) siang, petugas Satpol PP dan Sudinsos Jakarta Barat mendatangi apotek tersebut untuk mengetahui kronologi yang sebenarnya.
Petugas P3S Sudinsos Jakarta Barat, Rachel Sixtia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/1/2025) malam dan Kamis (23/1/2025) siang.
Meski tak ada barang yang diambil atau kekerasan fisik yang dilakan sang waria, peristiwa itu membuat petugas apotek alami trauma.
Korban berinisial L itu pun telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.
Rachel menuturkan bahwa berdasarkan keterangan L kepadanya, pelaku waria itu memang sering datang ke apotek itu untuk mengamen dengan memaksa.
“Itu kejadiannya Rabu malam sekitar jam 10. Pelaku datang untuk minta uang. Cuma karena korbannya ini nggak ngasih, dia marah-marah,” kata Rachel.
Saat itu, L inisiatif merekam tindakan sang waria karena sudah meresahkan.
“Sebetulnya L ini awalnya nggak ada niatan untuk memviralkan videonya. Dia hanya videoin untuk dokumentasi, supaya jaga-jaga aja nih, kalau misalkan pelaku balik lagi untuk ada kejadian yang tidak diinginkan, dia harus punya bukti, seperti itu,” papar Rachel.
Namun ternyata video itu diunggah di medsos viral seketika dan juga diketahui oleh waria tersebut. Karenanya, waria itu datang kembali ke apotek tersebut ada keesokan harinya.
“Dia marah-marah karena videonya viral. Dia marah-marah minta tolong videonya dihapus, karena dia viral, gitu kan. Nah, karena dia marah-marah nggak terima, terus handphone kasirnya ini dirampas,” kata Rachel.
Tapi akhirnya ponsel itu dikembalikan oleh waria sebelum ia meninggalkan apotek.
Yang jadi sorotan, waria itu saat datang ke apotek di hari kedua, ia membawa mobil putih.
“Iya jadi di hari kedua itu warianya datang pakai mobil putih,” kata Rachel.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Jakbar sediakan 72 lokasi tanam serentak DKI 2025
Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 72 tempat di Jakarta Barat menjadi lokasi penanaman sayuran dalam kegiatan tanam serentak se-DKI Jakarta tahun 2025 pada Selasa.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lisniawati Kuswanto menyebutkan 72 lokasi tersebut berada di areal kelas berkebun, kelompok tani, dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di wilayah setempat.
“Ada 72 titik di wilayah Jakbar yang menjadi lokasi tanam serentak se-DKI Jakarta,” ujar Lisniawati di Mini Food Estate, Komplek Damkar Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.
Mereka menanam berbagai tanaman produktif seperti jagung pulut dan jagung manis, tomat, pakcoi dan terung.
Khusus di Mini Food Estate Komplek Damkar Joglo, TP PKK DKI Jakarta bersama Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menanam jagung pada areal seluas 7.000 meter persegi (m2). Biji jagung yang ditanam berjumlah 5.000 biji jagung.
“Kami tanam pada areal yang telah disediakan. Semua bibit tanam berasal dari Dinas KPKP DKI Jakarta,” katanya.
Selain jenis tanaman di atas, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta juga memberikan bibit tanaman sukun. Namun, menanam jenis tanaman yang satu ini memerlukan areal atau media tanam cukup luas.
Ia menambahkan, kegiatan tanam serentak se-DKI Jakarta tahun 2025 bertujuan mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam hal ketahanan pangan.
Lisniawati berharap bahwa kegiatan ini dapat menyadarkan masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami, baik lahan aset pemerintah maupun halaman pekarangan masing-masing rumah.
“Kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya pencegahan kasus stunting sekaligus menekan inflasi daerah melalui ketahanan pangan,” katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

Pemprov DKI dan PKK gelar kegiatan tanam serentak di seluruh Jakarta
Tanaman yang ditanam meliputi jagung manis dan pulut, cabai, tomat, terong, dan berbagai tanaman sayur lainnya yang memiliki waktu panen cepat
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) bersama Tim Penggerak PKK DKI Jakarta melaksanakan kegiatan tanam serentak di seluruh wilayah Jakarta.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengatakan kegiatan ini merupakan tekad Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya terkait swasembada pangan dan ketahanan pangan.
“Hari ini kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan di Jakarta. Tanaman yang ditanam meliputi jagung manis dan pulut, cabai, tomat, terong, dan berbagai tanaman sayur lainnya yang memiliki waktu panen cepat,” kata Eli di Jakarta, Selasa.
Kegiatan tanam serentak ini melibatkan 3.120 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok tani (poktan), Tim Penggerak PKK, serta TNI/Polri. Kegiatan ini berlangsung di berbagai wilayah hingga Kepulauan Seribu, dan salah satunya di RPTRA Ria Damkar Joglo 2, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.
Lebih lanjut Eli menyampaikan, tanam serentak ini awalnya digagas saat pandemi COVID-19 sebagai solusi mengatasi keterbatasan interaksi fisik, dan kini terus dilanjutkan untuk mendukung pertanian perkotaan (urban farming).
Eli menjelaskan kegiatan pertanian perkotaan memberikan dampak positif dari terhadap inflasi daerah dan ketahanan pangan.
Ia menilai minat masyarakat terhadap urban farming meningkat signifikan sejak dimulai 2020.
“Jakarta membutuhkan sekitar sembilan ton kangkung setiap minggu, dan saat ini kita baru bisa memenuhi 2,5 ton. Ini menunjukkan masih banyak peluang untuk mengembangkan pertanian perkotaan,” jelas Eli.
Eli berharap dengan kegiatan ini, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menggalakkan urban farming sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemandirian pangan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
“Di awal tahun 2025 ini, tanam serentak menjadi langkah nyata mewujudkan Jakarta yang mandiri pangan dan mendukung swasembada nasional,” kata Eli.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
/data/photo/2019/05/10/139579294.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
