kab/kota: Kembangan

  • Jakarta Dikepung Banjir di Malam Imlek, Berikut Sebaran Titiknya

    Jakarta Dikepung Banjir di Malam Imlek, Berikut Sebaran Titiknya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Jakarta dikepung banjir di malam Imlek pada Selasa (28/1/2025). 

    Sejumlah wilayah tergenang banjir akibat curah hujan yang tinggi. 

    Berikut sejumlah wilayah yang tergenang banjir. 

    Banjir di Jakarta Utara

    Dilansir dari jakut.info di Instagram, Jalan Gaya Motor (Astra), Tanjung Priok, Jakarta Utara terendam banjir. 

    Akibat dari banjir tersebut, pengendara motor tidak bisa melintas sekitar pukul 21.20 WIB. 

    Postingan lainnya menayangkan sebuah SPBU di Danau Sunter Selatan tergenang banjir dengan ketinggian air 5 sampai 10 cm sekitar pukul 21.00 WIB. 

    Video lainnya juga menayangkan Jalan Danau Sunter Selatan lumpuh total akibat banjir sekitar pukul 21.00 WIB. 

    Bahkan, pemotor nyaris tercebur ke saluran air di jalan tersebut.

    Masih dari Instagram jakut.info, sebuah video menayangkan keadaan jalan tol yang dilalui sejumlah pengendara motor di Tol Wiyoto Wiyono. 

    Pengendara motor melewati jalan tol lantaran dikabarkan Jalan di kolong tol yaitu, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Yos Sudarso direndam banjir hampir setinggi satu meter. 

    Banjir di Jakarta Barat

    Sementara itu dilansir dari Instagram @jakartabarat24jam, banjir juga merendam Jalan Panjang Raya, titik kena Green Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat hingga dini hari pada pukul 01.10 WIB pada Rabu (29/1/2025). 

    Video lainnya menayangkan sebuah banjir di Jalan Arjuna arah Taman Anggrek hingga depan Tol Tomang pada Selasa (28/1/2025) malam. 

    Selain itu, banjir juga dikabarkan melanda wilayah lainnya di Jakarta Barat, di antaranya di wilayah Kembangan, Cengkareng, Grogol Petamburan, hingga Kali Deres.

    Banjir di Jakarta Timur

    Banjir juga melanda wilayah Jakarta Timur. 

    Dilansir dari @info_jakartatimur, banjir melanda Metland Menteng Cakung, Pulogadung, Jalan Amalia Penggilingan, Kompleks PLN Klender, Kampung Lio, Jalan Jenderal Ahmad Yani, tepatnya dekat Halte TJ Pulomas ByPass Jakarta Pusat. 

    Banjir di Jakarta Pusat

    Banjir juga dikabarkan melanda wilayah Jakarta Pusat. 

    Dilansir dari @info_jakartapusat di Instagram, banjir merendam kawasan sekitar Lapangan Banteng arah Katedral dengan ketinggian air diperkirakan 30 cm. 

    Akun tersebut juga mengunggah beberapa kejadian banjir di Jalan MH Thamrin depan Sarinah, Menteng; Kampung Irian, Kemayoran; Jalan Percetakan Negara, Cempaka Putih dan Jalan Mardani, Cempaka Putih. 

    Kawasan Monas juga dikabarkan terendam banjir. 

    Dikutip dari Kompas.com, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, terendam banjir pada Selasa (28/1/2025) malam.

    Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 22.08 WIB, banjir terjadi di beberapa titik.

    Jalanan sekitar bundaran Patung Kuda sempat terendam air, namun saat ini sudah dapat dilewati oleh kendaraan.

    Banjir justru lebih parah terjadi di Jalan Budi Kemuliaan yang mengarah ke Tanah Abang, di mana air menggenangi kawasan tersebut dengan kedalaman sekitar 10 sentimeter.

    Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Balaikota menuju Patung Kuda juga terendam banjir.

    Banjir sepanjang sekitar 100 meter ini memiliki kedalaman sekitar 30 sentimeter, terutama menggenangi jalur lambat yang digunakan untuk sepeda motor.

    Sebaliknya, jalur cepat pada jalan yang sama tidak terendam air. Aliran air dari Jalan Medan Merdeka Selatan justru menggenangi Jalan Haji Agus Salim sekitar 30 sentimeter.

    Beberapa kendaraan bermotor terlihat mati akibat banjir di jalan utama ini, namun situasi tersebut tidak menyebabkan kemacetan yang signifikan.

    Hingga pukul 22.14 WIB, banjir di kawasan Monas masih belum surut.

    28 Kelurahan diprediksi banjir

    Sebanyak 28 kelurahan di Jakarta diperkirakan terdampak banjir pada Rabu (29/1/2025) pagi, akibat kiriman air dari Bendung Katulampa.

    Status bendungan tersebut telah siaga 3 sejak Selasa (28/1/2025) sore.

    Prediksi ini berdasarkan informasi dari laman resmi Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

    Ke-28 kelurahan tersebut meliputi:

    Kelurahan Bale Kambang

    Kelurahan Bali Mester

    Kelurahan Baru

    Kelurahan Bidara Cina

    Kelurahan Bukit Duri

    Kelurahan Cawang

    Kelurahan Cikoko

    Kelurahan Cililitan

    Kelurahan Duren Tiga

    Kelurahan Gedong

    Kelurahan Jagakarsa

    Kelurahan Jati Padang

    Kelurahan Kalibata

    Kelurahan Kalisari

    Kelurahan Kampung Melayu

    Kelurahan Kampung Tengah

    Kelurahan Kebagusan

    Kelurahan Kebon Baru

    Kelurahan Kebon Manggis

    Kelurahan Lenteng Agung

    Kelurahan Manggarai

    Kelurahan Pal Meriam 

    Kelurahan Pancoran

    Kelurahan Pejaten Timur

    Kelurahan Pengadegan

    Kelurahan Rawajati

    Kelurahan Srengseng Sawang

    Kelurahan Tanjung Barat

    Berdasarkan pantauan petugas Bendung Katulampa, ketinggian air di bendung tersebut mengalami peningkatan, mencapai 115 sentimeter pada Selasa sore.

    Hal ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Ciliwung di Puncak, Bogor.

    Petugas jaga Bendung Katulampa, Jaenudin mengungkapkan, aliran air diperkirakan akan tiba di Jakarta dalam waktu sembilan hingga 12 jam ke depan.

    “Sekitar 161.000 liter air per detik mengalir di Bendung Katulampa. Debit air diperkirakan tiba di wilayah Jakarta dalam waktu sembilan hingga 12 jam,” jelas Jaenudin, Selasa.

    Meskipun ketinggian air mulai mengalami penurunan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung diimbau untuk tetap waspada.

    “Diimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati,” kata Jaenudin. (Kompas.com/@info_jakartapusat/@jakartabarat24jam/@jakut.info).

     

  • BPBD: 54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    BPBD: 54 RT dan 23 ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    ketinggian banjir rata-rata mulai dari 30 hingga 100 centimeter

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut banjir melanda 53 RT dan 23 ruas jalan yang diakibatkan hujan lebat pada Rabu dini hari.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah mengakibatkan kenaikan air sejumlah pos pantau,” kata Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji. di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, data terakhir yaitu Rabu pukul 03.00 WIB terdapat 54 RT dan 23 ruas jalan di wilayah DKI Jakarta yang terendam banjir.

    Ia mengatakan untuk ketinggian banjir rata-rata mulai dari 30 hingga 100 centimeter.

    Berikut beberapa RT dan ruas jalan di wilayah DKI Jakarta yang terdampak banjir;

    Jakarta Barat terdapat 29 RT yang terdiri atas: Kelurahan Cengkareng Barat 2 RT, Kedaung Kali Angke 11 RT, Rawa Buaya 4 RT, Jelambar Baru 2 RT, Kalideres 2 RT, Pegadungan 1 RT, Tegal Alur 5 RT, Duri Kepa 1 RT, dan Kelurahan Joglo 1 RT.

    Jakarta Pusat terdapat 1 RT yang berada di Kelurahan Kebon Kosong. Jakarta Selatan terdapat 4 RT yang berada di Kelurahan Pejaten Timur.

    Jakarta Timur terdapat di 20 RT yang terdiri atas: Kelurahan Cakung Timur 1 RT, Rawa Terate 1 RT, Bidara Cina 3 RT, Cawang 14 RT, dan Kelurahan Cililitan 1 RT.

    Sementara untuk 23 ruas jalan yang terendam banjir yaitu;

    Jl. Mangga, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm. Jl. Mangga Ujung, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm. Jl. Komp. Uka, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm. Jl. Bhayangkara, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm. Jl. Camar, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm. Jl. Pluit Dalam, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm. Jl. Kramat Jaya Raya, Kel. Tugu Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara, ketinggian: 15 cm. Jl. Boulevard Utara, Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm. Jl. Pegangsaan Dua (Greenhill), Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm. Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 40 cm. Jl. Boulevard Barat Raya, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm. Jl. Kalibaru Barat 1, Kel. Kali Baru, Kec. Cilincing, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm. Jl. R.E. Martadinata (samping rel Terminal Tanjung Priok), Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm. Jl. Raya Sulawesi, Kel. Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketinggian: 10 cm. Jl. Boulevard Raya, Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm. Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 30 cm. Jl. Pelabuhan Nizam Zachman, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara, ketinggian: 20 cm. Jl. Kelapa Nias Raya, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara, ketinggian: 25 cm. Jl. Kamal Raya, Kel. Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat, ketinggian: 25 cm. Jl. Perumahan Green Garden, Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm. Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, ketinggian: 30 cm. Jl. Perumahan Green Garden RW 04 (McDonalds), Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketinggian: 30 cm. Jl. K.H. Hasyim Ashari, Kel. Cideng, Kec. Gambir, Jakarta Pusat, ketinggian: 30 cm.

    Isnawa menambahkan upaya yang dilakukan PBD DKI Jakarta yaitu dengan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Januari 2025

    BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat Megapolitan 28 Januari 2025

    BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) mengeluarkan peringatan terkait
    cuaca ekstrem
    yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta pada Selasa (28/1/2025) malam ini.
    Dikutip dari laman
    bmkg.go.id
    , wilayah yang terpantau berpotensi mengalami cuaca buruk meliputi
    Jakarta Pusat
    (Jakpus),
    Jakarta Utara
    (Jakut), dan Jakarta Barat (Jakbar).
    “Waspada cuaca ekstrem mulai 20:20 WIB hingga 3 jam ke depan di Jakpus, Jakut, dan Jakbar,” demikian isi kutipan dari laman tersebut.
    Adapun cuaca ekstrem di wilayah Jakarta Pusat meliputi Kecamatan Gambir, Sawah Besar, Kemayoran, Senen, Cempaka Putih, Menteng, Tanah Abang, dan Johar Baru.
    Sementara itu, cuaca ekstrem di Jakarta Utara meliputi Kecamatan Penjaringan, Tanjung Priok, Koja, Cilincing, Pademangan, dan Kelapa Gading.
    Untuk cuaca ekstrem di Jakarta Barat, ini meliputi

    Kecamatan Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kebon Jeruk, Kalideres, Pal Merah, dan Kembangan.
    BMKG mengimbau masyarakat di daerah ketiga wilayah tersebut untuk tetap berhati-hati dan memantau perkembangan cuaca lebih lanjut melalui informasi resmi yang dapat diakses di situs BMKG.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transpuan Mengamuk di Apotek Kembangan karena Tak Diberi Uang Usai Mengamen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Januari 2025

    Transpuan Mengamuk di Apotek Kembangan karena Tak Diberi Uang Usai Mengamen Megapolitan 26 Januari 2025

    Transpuan Mengamuk di Apotek Kembangan karena Tak Diberi Uang Usai Mengamen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – T (33),
    transpuan
    yang marah-marah di apotek kawasan Kembangan mengamuk karena tidak diberi uang oleh pekerja di apotek itu.
    Insiden tersebut terjadi pada Rabu (22/1/2025). T datang ke apotek itu sekitar pukul 21.00 WIB untuk mengamen.
    “Dia ngamen ke apotek tersebut, tapi tidak diberikan uang lalu marah-marah seperti yang beredar di video yang viral itu. Jadi dia bilang ‘silakan viralkan’, gitu,” kata Koordinator Pelayanan, Pengawasan, dan Perlindungan Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Amir, saat dihubungi
    Kompas.com,
    Minggu (26/1/2025).
    Amir menekankan, T marah karena tidak diberikan uang usai mengamen, bukan karena diberi uang dengan nominal kecil.
    Setelah video marah-marahnya viral di media sosial, hari berikutnya atau Kamis (23/1/2025), T kembali lagi ke apotek tersebut. 
    Ia mengamuk ke petugas apotek yang merekam dirinya sehingga viral di media sosial. Bahkan, T sempat mengambil ponsel milik pegawai apotek dan mengancam akan menjualnya. 
    “Setelah viral, dia datang lagi hari Kamisnya, siang sekitar jam 13.00 WIB. Dia ngancem minta dihapus, tapi tidak bertemu dengan korban pertama,” tambah Amir. 
    Diberitakan sebelumnya, seorang transpuan dua kali marah-marah di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat.
    Video transpuan marah-marah itu viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @Jakartabarat24jam, tampak transpuan tersebut berdebat dengan seseorang di sebuah ruangan. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
    Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    Sambil menunjukkan kunci mobil kepada perekam video, transpuan tersebut juga mengaku memiliki mobil.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
    Keterangan video menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan tersebut sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transpuan Mengamuk di Apotek Kembangan karena Tak Diberi Uang Usai Mengamen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Januari 2025

    Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan Pernah Ditangkap Dinsos 2 Kali Megapolitan 26 Januari 2025

    Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan Pernah Ditangkap Dinsos 2 Kali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – T (33),
    transpuan
    yang videonya viral di media sosial karena marah-marah di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat, pernah ditangkap Suku Dinas Sosial Jakbar. 
    T pernah ditangkap dua kali pada 2023 dan September 2024.
    “(T) sudah pernah kita jangkau sebelumnya,” kata Koordinator Pelayanan, Pengawasan, dan Perlindungan Sosial (P3S) Sudin Sosial Jakarta Barat, Amir, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2025).
    Pada 2023, Sudin Sosial Jakbar menangkap T untuk pertama kalinya bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
    Saat itu, T ditangkap karena warga Meruya Selatan melaporkan gangguan kenyamanan. 
    “Kalau yang pertama itu informasi memang ada laporan warga dengan kasus yang sama. Yang pertama di tahun 2023 itu di wilayah Meruya Selatan,” tambah dia.
    Sementara, penangkapan kedua bukan berasal dari laporan dari warga. T ditangkap karena terjaring penertiban gabungan Sudin Sosial dengan Satpol PP Kalideres.
    “Itu kita lagi kegiatan penertiban bersama Satpol PP di wilayah Kalideres,” kata dia.
    T sempat diserahkan ke panti sosial setelah ditangkap. Namun, tak dijelaskan berapa lama T dibina di panti sosial.
    “Kalau itu pembinaannya ada di panti,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, seorang transpuan dua kali marah-marah di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat.
    Video transpuan marah-marah itu viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @Jakartabarat24jam, tampak transpuan tersebut berdebat dengan seseorang di sebuah ruangan. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
    Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    Sambil menunjukkan kunci mobil kepada perekam video, transpuan tersebut juga mengaku memiliki mobil.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
    Keterangan video menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan tersebut sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transpuan Mengamuk di Apotek Kembangan karena Tak Diberi Uang Usai Mengamen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Januari 2025

    Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan Pernah Ditangkap Dinsos 2 Kali Megapolitan 26 Januari 2025

    Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan Pernah Ditangkap Dinsos 2 Kali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – T (33),
    transpuan
    yang videonya viral di media sosial karena marah-marah di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat, pernah ditangkap Suku Dinas Sosial Jakbar. 
    T pernah ditangkap dua kali pada 2023 dan September 2024.
    “(T) sudah pernah kita jangkau sebelumnya,” kata Koordinator Pelayanan, Pengawasan, dan Perlindungan Sosial (P3S) Sudin Sosial Jakarta Barat, Amir, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2025).
    Pada 2023, Sudin Sosial Jakbar menangkap T untuk pertama kalinya bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
    Saat itu, T ditangkap karena warga Meruya Selatan melaporkan gangguan kenyamanan. 
    “Kalau yang pertama itu informasi memang ada laporan warga dengan kasus yang sama. Yang pertama di tahun 2023 itu di wilayah Meruya Selatan,” tambah dia.
    Sementara, penangkapan kedua bukan berasal dari laporan dari warga. T ditangkap karena terjaring penertiban gabungan Sudin Sosial dengan Satpol PP Kalideres.
    “Itu kita lagi kegiatan penertiban bersama Satpol PP di wilayah Kalideres,” kata dia.
    T sempat diserahkan ke panti sosial setelah ditangkap. Namun, tak dijelaskan berapa lama T dibina di panti sosial.
    “Kalau itu pembinaannya ada di panti,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, seorang transpuan dua kali marah-marah di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat.
    Video transpuan marah-marah itu viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @Jakartabarat24jam, tampak transpuan tersebut berdebat dengan seseorang di sebuah ruangan. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
    Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    Sambil menunjukkan kunci mobil kepada perekam video, transpuan tersebut juga mengaku memiliki mobil.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
    Keterangan video menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan tersebut sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transpuan Mengamuk di Apotek Kembangan karena Tak Diberi Uang Usai Mengamen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Januari 2025

    Dinsos Cari Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan Megapolitan 26 Januari 2025

    Dinsos Cari Transpuan yang Marah-marah di Apotek Kembangan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Barat tengah mencari keberadaan T (33),
    transpuan
    yang viral di media sosial karena marah-marah di sebuah apotek di Kembangan.
    Hingga kini, keberadaan T belum dapat diidentifikasi oleh Sudin Sosial Jakarta Barat.
    “Kita memang dapat informasi (T) sering muter di daerah Meruya, Taman Aries, tapi memang kita belum mendapatkan orangnya, (T) sedang dicari,” kata Koordinator Pelayanan, Pengawasan, dan Perlindungan Sosial (P3S) Sudin Sosial Jakarta Barat, Amir, saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (26/1/2025).
    Selain oleh Sudin Sosial, T juga sedang dicari pihak kepolisian karena korban melaporkan insiden marah-marah tersebut ke pihak berwajib. 
    Amir mengatakan, mobilitas T tidak menentu. Hal itu menjadi hambatan pihaknya melacak keberadaan T.
    “Cuma enggak tentu mobilitasnya, kadang di daerah Ciledug, Kembangan, kadang di Kalideres,” tambah Amir.
    Amir juga mengungkapkan, pihaknya telah dua kali menangkap T dalam operasi Sudin Sosial bersama Satpol PP sejak 2023 lalu.
    T juga sempat dipindahkan ke panti sosial hingga akhirnya dia dilaporkan kembali atas kejadian kemarin.
    Diberitakan sebelumnya, seorang transpuan dua kali marah-marah di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat.
    Video transpuan marah-marah itu viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @Jakartabarat24jam, tampak transpuan tersebut berdebat dengan seseorang di sebuah ruangan.
    Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan. Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    Sambil menunjukkan kunci mobil kepada perekam video, transpuan tersebut juga mengaku memiliki mobil.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
    Keterangan video menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (22/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan tersebut sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, pelaku pun marah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transpuan Mengamuk di Apotek Kembangan karena Tak Diberi Uang Usai Mengamen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Januari 2025

    Transpuan yang Paksa Minta Uang di Kembangan, Ternyata Bawa Mobil Megapolitan 26 Januari 2025

    Transpuan yang Paksa Minta Uang di Kembangan, Ternyata Bawa Mobil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – T (33), seorang
    transpuan
    yang sempat mengamuk di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat, diketahui membawa mobil saat mendatangi tempat tersebut pada Kamis (23/1/2025).
    T diketahui mendatangi apotek itu dua kali. Pertama, ia datang untuk meminta agar videonya diviralkan. Keesokan harinya, ia kembali dan meminta video yang sudah viral tersebut dihapus.
    “Kalau informasi yang kita dapat di lapangan, dia bawa mobil, kalau enggak salah Calya putih,” kata Koordinator P3S Sudin Sosial Jakarta Barat, Amir, saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (26/1/2025).
    Namun, Amir tidak dapat memastikan apakah mobil tersebut benar-benar milik T.
    Amir menjelaskan bahwa T membawa mobil berwarna putih saat kedatangannya yang kedua ke apotek.
    Sementara pada kunjungan pertama, saat meminta uang di apotek, T datang tanpa membawa mobil.
    “Kalau informasi, (hari) yang pertama enggak bawa mobil. Yang (hari) kedua bawa mobil,” tambah Amir.
    Amir juga mengungkapkan bahwa T kerap meminta-minta di berbagai wilayah di Jakarta.
    Ia disebut sering beraksi di kawasan Ciledug, Kembangan, hingga Kalideres.
    “Kadang di daerah Ciledug, Kembangan, atau Kalideres. Cuma enggak tentu mobilitasnya,” ujar Amir.
    Sebelumnya, seorang transpuan diketahui dua kali mengamuk di sebuah apotek di Kembangan, Jakarta Barat.
    Video kejadian tersebut viral di media sosial. Dalam unggahan akun Instagram @Jakartabarat24jam, terlihat transpuan itu terlibat perdebatan dengan seseorang di dalam sebuah ruangan.
    Namun, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab perdebatan tersebut.
    Orang yang merekam kejadian itu kemudian dihampiri oleh transpuan tersebut karena merasa kesal.
    Sambil menunjukkan kunci mobil kepada perekam video, transpuan itu juga mengaku memiliki kendaraan sendiri.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada bncng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak, Mbak? Jawab mmps,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
    Keterangan dalam video menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi pada Rabu (22/1/2025).
    Dalam narasi video dijelaskan bahwa transpuan itu awalnya meminta uang kepada petugas apotek, tetapi permintaan tersebut ditolak. Karena tidak diberi uang, ia pun marah dan mengamuk di lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Pengamen Transpuan Mengamuk di Jakarta Barat, Polisi Periksa Tiga Saksi – Halaman all

    Kasus Pengamen Transpuan Mengamuk di Jakarta Barat, Polisi Periksa Tiga Saksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menerima satu laporan polisi kasus pengamen waria atau transpuan mengamuk di Kembangan, Jakarta Barat.

    Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan mengatakan korban melapor diantar pemilik apotek dr Yusac.

    Kompol Taufik menyebut pihaknya sudah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari saksi.

    “Untuk di TKP mengambil barang bukti CCTV dan mencari saksi-saksi,” ucapnya, Minggu (26/1/2025).

    Adapun saksi-saksi yang diperiksa sebanyak tiga orang.

    Berdasarkan keterwngan saksi, pelaku kerap meminta-minta di sepanjang jalan sekitar lokasi kejadian.

    Informasi yang beredar bahwa pelaku pernah diamankan Satpol PP Kalideres dan kemudian diserahkan ke dinsos pada September 2024.

    Sebelumnya pengamen waria atau transpuan di Kembangan, Jakarta Barat viral di media sosial setelah mengamuk disebuah klinik.

    Mengetahui dirinya viral, waria tersebut langsung mendatangi klinik tersebut dan melakukan intimidasi.

    Aksi tak terpuji waria itu terekam kamera CCTV klinik.

    Akun TikTok @aaaainel mengunggah rekaman CCTV tersebut.

    “Kemaren minta di-viralin giliran viral marah dan labrak minta dihapus,” tulis TikTok @aaaainel dikutip TribunJakarta.com, pada Kamis (23/1/2024).

    Berdasarkan rekaman CCTV, waria itu terlihat masuk ke dalam klinik dan langsung marah-marah.

    “Yang viralin gue mana?” tanyanya kepada seorang pegawai perempuan.

    “Enggak ada,” jawab pegawai tersebut.

    Sambil membanting ponsel yang diduga milik pegawai perempuan tersebut, waria itu mendesak agar videonya mengamuk di klinik segera dihapus.

    Pegawai perempuan itu lalu menjelaskan sosok yang memviralkan sedang tidak ada di klinik.

    “Tolong hapus engga, kalau enggak gue maki-maki!” ucap waria tersebut.

    “Orang bukan saya,” imbuhnya.

    Waria tersebut kemudian mendesak pegawai klinik tersebut untuk meminta maaf kepadanya.

    “Minta maaf enggak sama gue?” kata waria.

     

  • Transpuan Mengamuk di Apotek Kembangan karena Tak Diberi Uang Usai Mengamen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Januari 2025

    Merasa Dipalak dan Diancam Transpuan, Pegawai Apotek di Kembangan Lapor Polisi Megapolitan 25 Januari 2025

    Merasa Dipalak dan Diancam Transpuan, Pegawai Apotek di Kembangan Lapor Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pegawai apotek di Kembangan, Jakarta Barat, telah melaporkan
    transpuan
    yang mengamuk di tempat kerjanya pada Kamis (23/1/2025).
    Laporan dilakukan setelah pelaku memaksa meminta uang dan videonya viral di media sosial.
    Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan mengatakan, korban membuat laporan polisi bersama pemilik apotek.
    “Korban baru sempat melapor, diantar dokter Yusak, pemilik apotek,” ujar Taufik saat dihubungi
    Kompas.com,
    Sabtu (25/1/2025).
    Taufik pun menjelaskan bahwa ada dua korban dalam kasus tersebut. Hal itu karena transpuan tersebut dua kali mendatangi apotek.
    “Viral pertama dan kedua berbeda korban. Yang pertama pelaku minta diviralkan, setalah diviralkan, pelaku datang lagi minta dihapus,” kata dia.
    Setelah mendapatkan laporan tersebut, polisi langsung mengecek apotek tempat kejadian.
    Terkait pasal yang akan dikenakan kepada pelaku, Taufik belum menyebutkan karena masih mendalami kasus ini.
    “Sudah dibuatkan laporan polisi, namun untuk pasalnya nanti akan diinformasikan,” ujar dia.
    Diketahui, ada dua video mengenai
    transpuan mengamuk
    yang beredar di media sosial. Pertama, perdebatan transpuan di apotek terjadi saat pelaku itu sempat masuk ke sebuah ruangan.
    la berdebat dengan seseorang di dalam ruangan itu. Namun, belum jelas apa yang mereka perdebatkan.
    Seseorang yang merekam perdebatan kemudian didatangi oleh transpuan tersebut lantaran kesal.
    “Viralin, Mbak. Yang penting kita enggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya? Viralin. Ada hukum enggak coba? Tapi yang maksa punya mobil enggak Mbak? Jawab m*mp*s,” kata transpuan tersebut kepada perekam video, dikutip Jumat (24/1/2025).
    Dalam narasi video itu dijelaskan, transpuan itu sempat meminta uang kepada petugas apotek dan ditolak. Karena tak diberi uang, transpuan itu pun marah.
    Usai diviralkan, transpuan itu kembali mendatangi apotek tersebut. Kejadian itu terekam kamera CCTV apotek.
    Dia yang mengenakan pakaian putih dan rok mini masuk ke apotek tersebut dan mencari sosok yang telah memviralkannya.
    “Mbak, yang viralin gue mana?” ujar transpuan itu sambil menggenggam kunci mobilnya.
    Dia pun masuk ke ruang dalam apotek itu sambil mengucapkan kalimat yang sama.
    Saat itu, apotek yang tengah dijaga oleh seorang wanita berbaju dan berkerudung ungu itu dipaksa untuk membeberkan sosok yang telah memviralkannya itu.
    Tidak hanya itu, dia juga meminta wanita tersebut untuk menghapus video yang sudah viral.
    Pegawai apotek itu pun bingung dan mempertanyakan kenapa dirinya yang dimaki-maki oleh transpuan itu. Bahkan, 
    handphone
    miliknya juga diambil.
    “Ya ampun, kok saya?” tanya wanita itu.
    “Buruan, buruan, keluar enggak lu,” kata transpuan itu sambil mengambil
    handphone
    korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.