kab/kota: Kembangan

  • DKI kemarin, inflasi Jakarta hingga keracunan menu MBG

    DKI kemarin, inflasi Jakarta hingga keracunan menu MBG

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta terjadi pada Senin (3/11) yang masih layak untuk disimak hari ini, mulai dari inflasi Jakarta hingga keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta Barat.

    Berikut ulasan selengkapnya:

    1. Inflasi Jakarta Oktober 2025 capai 0,31 persen

    Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat inflasi bulanan Jakarta pada Oktober 2025 sebesar 0,31 persen atau lebih besar dibandingkan inflasi secara nasional sebesar 0,28 persen.

    Baca di sini

    2. Pemkot Jaktim dorong transisi energi bersih lewat SPKLU dan EV

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) terus memperkuat komitmen dalam mendukung transisi energi bersih menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060 lewat pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan penggunaan kendaraan listrik (Electric Vehicle).

    Baca di sini

    3. BPS DKI: Barang modal sumbang peningkatan tertinggi impor Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat barang modal menjadi penyumbang peningkatan tertinggi total impor Jakarta selama Januari-September 2025, yakni sebesar 2,34 miliar dolar AS atau meningkat 17,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Baca di sini

    4. Ekspor Jakarta hingga September 2025 capai 12,8 miliar dolar AS

    Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat nilai ekspor Jakarta pada Januari-September 2025 mencapai 12,8 miliar dolar AS, atau naik 33,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.

    Baca di sini

    5. Siswa diduga keracunan MBG, SDN di Jakbar setop program 10 hari

    SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, menghentikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama 10 hari, imbas insiden 20 siswa dilarikan ke rumah sakit setelah menyantap menu MBG.

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diduga keracunan, SDN Meruya Selatan 01 hentikan sementara pasokan MBG

    Diduga keracunan, SDN Meruya Selatan 01 hentikan sementara pasokan MBG

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Sekolah SDN Meruya 01, Kembangan, Jakarta Barat, Siti Sofyatu, mengatakan, pihaknya menghentikan sementara pasokan Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah 20 siswa diduga mengalami keracunan.

    “Memang lagi disetop dulu kan, selama beberapa hari disetop dulu. Kami bakal evaluasi kejadian diduga keracunan ini,” kata Siti saat dikonfirmasi via telepon di Jakarta, Sabtu.

    Menurut dia, sebanyak 20 siswa diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG. Kejadian itu terjadi pada Rabu (29/10) atau hari ketiga sekolahnya mendapatkan jatah MBG.

    “Itu pas hari Rabu sih, hari ketiga kami dapat MBG. Ada 20 siswa (yang diduga keracunan),” katanya.

    Indikasi dugaan keracunan terlihat saat puluhan anak menunjukkan gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG yang terdiri dari mi, telur kecap, puding dan beberapa item menu lainnya.

    “Tujuh anak dibawa ke RSUD Kembangan, karena waktu itu Puskesmas Kembangan kan lagi penuh. Sementara 13 anak lainnya ditangani oleh dokter di ruang unit kesehatan sekolah. Artinya tidak terlalu parah,” ujar Siti.

    Kendati hasil resmi laboratorium belum keluar, Siti menduga item menu yang menyebabkan keracunan adalah mi atau puding.

    “Sampai saat ini sih hasil labnya belum keluar ya. Tapi diduganya kalau enggak mi, ya puding sih. Pudingnya itu agak bau sangit. Ada sebagian sih, jadi enggak semua. Jadi ketika saya cium, saya dikasih sampel dua itu ya, yang satu wangi, yang satu agak bau sangit. Anak-anak udah diingatkan agar tidak usah dimakan, tapi ya namanya anak-anak ya,” kata Siti.

    Namun beruntung, puluhan siswa tersebut dipastikan aman dan sudah kembali beraktivitas setelah mendapat perawatan. Mereka pun sudah kembali bersekolah keesokan harinya.

    “Sudah aman sekali. Bahkan habis kejadian besoknya mereka langsung masuk semua. Jadi saya sudah konfirmasi, sudah panggil mereka (orang tua siswa), ngobrol sama anak-anak juga, sama orang tuanya juga. Aman sih, nggak ada masalah apa-apa di sekolah,” ujar Siti.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 10
                    
                        Cerita Sopir Truk Tempuh 4 Km Butuh Empat Jam Gegara Macet Parah di Cengkareng
                        Megapolitan

    10 Cerita Sopir Truk Tempuh 4 Km Butuh Empat Jam Gegara Macet Parah di Cengkareng Megapolitan

    Cerita Sopir Truk Tempuh 4 Km Butuh Empat Jam Gegara Macet Parah di Cengkareng
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Sebuah truk pengangkut besi menempuh jarak sejauh 4 kilometer dalam waktu empat jam saat terjebak macet di Jalan Lingkar Luar, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (31/10/2025) malam.
    Romli (38), seorang sopir truk yang ingin menuju ke kawasan industri Dadap, Kabupaten Tangerang, mengaku sudah terjebak kemacetan sejak sore hingga malam hari.
    “Udah empat jam mah ada kayaknya. Dari sore tadi berangkat,” kata Romli kepada Kompas.com di lokasi, Jumat.
    Sejak sekitar pukul 16.00 WIB, truk yang dikemudikan Romli terjebak kemacetan di area pintu masuk Tol Kembangan Utara.
    Namun, pada pukul 20.00 WIB, dia baru berhasil bergerak sejauh 4 kilometer hingga area depan Kecamatan Cengkareng.
    “Enggak bisa gerak, emang isinya sepanjang jalan kanan kan truk semua ini. Parah dah,” ucapnya.
    Romli dan keneknya sudah menyiapkan diri untuk berada di perjalanan hingga tengah malam.
    Dia pun sudah membeli sejumlah makanan untuk digunakan mengganjal perut karena tak bisa menepi.
    “Ini tadi ada tukang apa aja dibeli. Pasti sampai tengah malam ini mah, mau enggak mau deh,” kata dia.
    Berdasarkan pemantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Jalan Lingkar Luar, Cengkareng, Jakarta Barat masih mengalami kemacetan parah.
    Sejumlah pengendara motor tetap menerobos macet sambil bertahan dari guyuran hujan.
    Di sepanjang Jalan Lingkar Luar, lajur paling kanan didominasi oleh kendaraan truk berukuran besar.
    Mobil-mobil berukuran besar seperti bus dan truk turut terjebak di tengah kemacetan yang hanya sesekali bergerak dalam jarak pendek.
    Memasuki area di depan Kantor Kecamatan Cengkareng, lalu lintas terpantau semrawut karena kendaraan saling serobot.
    Bahkan, kendaraan roda dua pun kesulitan mencari ruang dan tidak bisa mendahului mobil-mobil yang berada di tengah kemacetan.
    Kemacetan terus berlanjut hingga ke arah Bandara Soekarno-Hatta dan arah Dadap, Kabupaten Tangerang.
    KBO Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Sudarmo, menjelaskan bahwa biang kerok kemacetan karena truk alat berat yang anjlok di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
    “Truk itu dari pagi, macetnya berimbas sampai sore. Rodanya anjlok, masuk ke parit,” kata Sudarmo.
    Hingga pukul 18.15 WIB, Sudarmo menyebut truk tersebut belum berhasil dievakuasi sejak anjlok pada pukul 07.15 WIB.
    Satlantas Tangerang Kota pun tengah berupaya mendatangkan alat berat berupa crane ke lokasi kejadian (TKP).
    “Sampai saat ini belum berhasil dievakuasi. Satlantas Tangerang Kota sedang mengarahkan alat berat crane ke TKP,” kata Sudarmo.
    Akibatnya, kemacetan terus berlanjut hingga ke arah Bandara Soekarno-Hatta dan arah Dadap, Kabupaten Tangerang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari ini, Jumat (31/10/2025).

    Berdasarkan peringatan dini cuaca dari BMKG pada pukul 17.25 WIB, kondisi cuaca berpotensi terjadi pada pukul 17.35 WIB di sejumlah wilayah Jabodetabek, termasuk sebagian besar kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.

    Di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di:

    Jakarta Barat:

    Kebon Jeruk, Kembangan.

    Jakarta Selatan:

    Kebayoran Lama, Cilandak, Jagakarsa, Pesanggrahan.

    Jakarta Timur:

    Pasar Rebo.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    Cuaca ini juga berpotensi meluas ke wilayah:

    Jakarta Pusat:

    Gambir, Menteng, Tanah Abang.

    Jakarta Utara:

    Penjaringan.

    Jakarta Barat:

    Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kalideres, Palmerah.

    Jakarta Selatan:

    Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Baru, Pancoran.

    Jakarta Timur:

    Jatinegara, Kramatjati, Makasar, Ciracas, Cipayung.

    “Kami mengimbau warga agar berhati-hati terhadap potensi genangan, pohon tumbang, serta gangguan lalu lintas akibat hujan lebat dan angin kencang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

    Dia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah pohon atau papan reklame ketika hujan disertai petir, serta memastikan saluran air di sekitar rumah tetap bersih agar air hujan dapat mengalir dengan baik.

    “BPBD DKI Jakarta bersama unsur terkait seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Gulkarmat, PPSU, dan TNI/Polri telah siaga di lapangan untuk melakukan pemantauan dan penanganan cepat jika terjadi genangan atau bencana hidrometeorologi lainnya,” terang dia.

    Seperti diketahui, kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB. Warga dapat memantau perkembangan terkini melalui laman resmi Nowcasting BMKG di https://nowcasting.bmkg.go.id atau kanal media sosial BPBD DKI Jakarta.

    Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, menyampaikan laporan dan permintaan bantuan darurat, masyarakat dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112 yang aktif selama 24 jam atau fitur Kontak Darurat di aplikasi JAKI.

    Foto: Hujan di Jakarta (Dok Pemprov DKI Jakarta)

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 2
                    
                        Pengemudi Mobil Terjebak Macet Dua Jam di Cengkareng: Enggak Gerak Sama Sekali
                        Megapolitan

    2 Pengemudi Mobil Terjebak Macet Dua Jam di Cengkareng: Enggak Gerak Sama Sekali Megapolitan

    Pengemudi Mobil Terjebak Macet Dua Jam di Cengkareng: Enggak Gerak Sama Sekali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah kendaraan terjebak macet parah di Jalan Lingkar Luar Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, selama berjam-jam, Jumat (31/10/2025) sore.
    Salah satu pengemudi mobil boks, Taufik (36) asal Meruya mengaku terjebak kemacetan selama dua jam lebih.
    Padahal, jarak yang berhasil ditempuhnya kurang dari 5 kilometer dari kawasan Puri Indah hingga depan kampus Bina Sarana Informatika (BSI), Cengkareng.
    “Dari Puri tadi macetnya sampai sini (Cengkareng) dua jam lebih. Pas di flyover tadi tuh enggak gerak sama sekali,” kata Taufik kepada Kompas.com, Jumat.
    Menurut dia, kondisi paling parah terjadi di sekitar flyover Jalan Lingkar Luar yang mengarah ke persimpangan Cengkareng.
    “Tadi tuh isinya mobil gede-gede, truk semua. Terus turun flyover itu kan banyak yang motong dari kanan mau keluar ke kiri, malah makin macet,” ucapnya.
    Taufik mengaku rute pengantaran barang dari Meruya, Kembangan ke Kapuk, Cengkareng merupakan keseharian rutin baginya.
    Biasanya, dia bisa menyelesaikan pengantaran barang hanya dalam waktu satu jam.
    Namun, hari ini dia bahkan belum menempuh setengah perjalanan dalam waktu dua jam.
    “Biasa lah ini tuh, hari-hari emang suka macet. Tapi paling banter 1,5 jam lah nyampe. Ini udah dua jam baru nyampe sini,” kata dia.
    Dia mengaku sudah mendengar adanya kemacetan pada pagi hari akibat truk anjlok, tetapi tak menduga kemacetan itu berimbas hingga sore hari.
    “Dari pagi temen-temen udah bilangin, awas arah Dadap macet parah, truk mogok katanya. Tapi saya kira enggak bakal segininya, sampai udah malem ini,” kata dia.
    Hal serupa juga dialami Zidan (23), pengendara motor yang hendak pulang dari arah Mangga Besar, Jakarta Barat, menuju Menceng, Cengkareng.
    Zidan, yang berangkat pukul 16.00 WIB, terpaksa beristirahat di depan Mal Taman Palem, Cengkareng setelah dua jam terjebak di jalan.
    “Biasanya cuma 30 menit kalau lancar, paling 40-50 menit kalau macet. Tapi ini udah dua jam di jalan, ini akhirnya nyerah enggak kuat, minggir dulu,” kata Zidan.
    Ia menceritakan, kemacetan tidak hanya terjadi di jalan utama, tetapi juga di jalur alternatif di area perkampungan Jalan Fajar Baru, Cengkareng Timur.
    “Di dalem jalan kampung juga macet banget parah. Soalnya banyak mobil masuk ke daerah Bedeng situ. Kalau motor sih masih bisa lewat gang kecil, tapi kalau mobil udah enggak bisa gerak,” ungkapnya.
    KBO Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Sudarmo, menjelaskan bahwa biang kerok kemacetan di Cengkareng karena truk pengangkut alat berat yang anjlok di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
    “Truk itu dari pagi, macetnya berimbas sampai sore. Rodanya anjlok, masuk ke parit,” kata Sudarmo.
    Hingga pukul 18.15 WIB, Sudarmo menyebut truk tersebut belum berhasil dievakuasi sejak anjlok pukul 07.15 WIB.
    Satlantas Tangerang Kota tengah berupaya mendatangkan alat berat berupa crane ke lokasi kejadian (TKP)
    “Sampai saat ini belum berhasil dievakuasi. Satlantas Tangerang Kota sedang mengarahkan alat berat crane ke TKP,” kata Sudarmo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Truk Alat Berat Anjlok di Kosambi, Lalu Lintas di Cengkareng Macet Parah
                        Megapolitan

    4 Truk Alat Berat Anjlok di Kosambi, Lalu Lintas di Cengkareng Macet Parah Megapolitan

    Truk Alat Berat Anjlok di Kosambi, Lalu Lintas di Cengkareng Macet Parah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kemacetan panjang melanda ruas Jalan Outer Ring Road (JORR) dari arah Kembangan menuju Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (31/10/2025) sore.
    Kepadatan arus lalu lintas tersebut dipicu oleh insiden truk pengangkut alat berat yang anjlok ke parit di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
    KBO Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudarmo membenarkan bahwa kemacetan di wilayah Jakarta Barat merupakan imbas dari peristiwa tersebut.
    “Kemacetan imbas dari truk alat berat mogok di daerah Kosambi, Kabupaten Tangerang. Berimbas sampai wilayah Jakarta Barat,” jelas Sudarmo saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Jumat.
    Menurut Sudarmo, insiden itu terjadi sejak pagi hari. Namun, hingga sore hari antrean kendaraan masih mengular dan semakin parah.
    “(Penyebabnya) truk pembawa alat berat, rodanya anjlok, masuk ke parit,” ungkapnya.
    Ia menambahkan, kepolisian telah menurunkan sejumlah petugas di sepanjang jalur terdampak untuk membantu mengurai kemacetan dan mengatur arus lalu lintas.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 16.10 WIB, antrean kendaraan tampak mengular hingga depan Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kembangan.
    Mobil-mobil menuju Cengkareng bahkan terjebak tanpa pergerakan selama beberapa waktu.
    Di persimpangan Puri Indah, kemacetan semakin menumpuk. Deretan kendaraan dari arah Bojong ke Puri Indah tak bisa melintas meski lampu lalu lintas telah berwarna hijau karena padatnya jalur utama.
    Kemacetan juga makin parah di depan Puri Mansion, akibat banyaknya pengendara yang mencoba berpindah jalur dari kiri ke kanan untuk melakukan putar balik.
    Kondisi serupa terjadi di pintu masuk Tol Kembangan Utara yang hanya memiliki satu lajur, sehingga menimbulkan antrean panjang.
    Situasi kian buruk di
    exit flyover
    Cengkareng, titik pertemuan antara JORR dan kawasan persimpangan Cengkareng. Bus dan truk besar turut terjebak dalam antrean yang hanya bergerak sesekali dalam jarak pendek.
    Di depan Kantor Kecamatan Cengkareng, arus lalu lintas terlihat semrawut karena kendaraan saling serobot di jalan dua lajur. Pengendara sepeda motor pun kesulitan mencari celah di tengah kemacetan yang padat.
    Kemacetan terus menjalar hingga ke arah Bandara Soekarno-Hatta dan Dadap, Kabupaten Tangerang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelajaran dari Kecelakaan Bus PO Haryanto yang Terguling di Tol Batang

    Pelajaran dari Kecelakaan Bus PO Haryanto yang Terguling di Tol Batang

    Jakarta

    Bus PO Haryanto terguling di ruas Tol Semarang-Batang, KM 354 jalur B, wilayah Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Minggu (26/10) malam pukul 22.15 WIB. Ini pelajaran yang bisa diambil dari kecelakaan tersebut.

    Menurut keterangan polisi, kecelakaan yang mengakibatkan tiga orang tewas dan 20 orang luka-luka itu, diduga terjadi karena kondisi ban yang mulai botak, sehingga bikin bus mengalami selip dan terguling. Terlebih saat itu kondisi jalanan basah setelah diguyur hujan deras.

    “Kita akan dalami lagi teknis kendaraan terutama dari ban. Karena kalau hasil penelusuran awal, diduga kembangan ban kurang dari tiga milimeter. Itu nanti kita pastikan lagi apakah layak atau tidak,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M. Pratama Adhyasastra dikutip dari detikJateng.

    Selain itu polisi juga akan menelusuri faktor kecepatan dan kemungkinan kelalaian pengemudi. Menurut Pratama, bus kemungkinan melaju dengan kecepatan tinggi saat oleng dan terguling.

    “Kita akan minta keterangan dari sopir, berapa kecepatan dan persneling yang digunakan. Karena kalau di tol, itu pasti lebih dari 40 km/jam. Kita lihat reaksinya seperti apa, apakah karena human error, ngantuk, atau karena genangan air,” jelas Pratama lagi.

    Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana menjelaskan, kecelakaan di kondisi jalanan basah dan licin sebenarnya bisa diantisipasi dengan defensive driving.

    “Jadi sesuaikan gaya berkendara, kurangi kecepatan, kurangi koreksi steer, dan kurangi manuver-manuver agresif yang bisa menimbulkan selip,” bilang Sony kepada detikOto, Selasa (28/10/2025).

    Selain faktor kondisi fisik kendaraan dan kondisi jalanan, Sony juga menyoroti masalah klasik yang ada di industri transportasi bus Indonesia, yaitu pengemudi yang kelelahan. Harusnya hal ini bisa diantisipasi dengan pengemudi beristirahat.

    “Yang jadi masalah pada pengemudi angkutan umum, mereka rata-rata fatigue dan melakukan antisipasi dengan cara meningkatkan adrenalin lewat gaya berkendara agresif. Ditambah dengan tekanan dari pihak PO untuk sampai tepat waktu, pasti yg dilakukan ngebut sejadi-jadinya. Itu kenapa sering kita lihat betapa bahayanya driver-driver bus berkendara di jalan tol,” bilang Sony.

    (lua/dry)

  • Bus PO Haryanto Terguling di Tol Batang, Oleng 3 Kali sebelum Tabrak Pembatas

    Bus PO Haryanto Terguling di Tol Batang, Oleng 3 Kali sebelum Tabrak Pembatas

    Jakarta

    Bus PO Haryanto terguling di ruas Tol Semarang-Batang, KM 354 jalur B, wilayah Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Minggu (26/10) malam pukul 22.15 WIB. Sebelum terguling, bus AKAP dengan nomor polisi B 7394 VGA itu oleng sebanyak tiga kali dan menabrak pembatas jalan.

    Mengutip laman Korlantas Polri, berdasarkan laporan awal bus yang dikemudikan Ali Yudianto (36), warga Pati, sempat oleng dan selip sebelum akhirnya menabrak guardrail dan terguling di jalur satu. Polisi memastikan tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kecelakaan ini.

    Hal itu dipertegas oleh pernyataan salah seorang penumpang asal Demak, Kasim (32), yang ketika itu dalam perjalanan ke Tangerang. Kasim bilang sempat tertidur sebelum kecelakaan yang menewaskan tiga orang dan melukai 20 orang itu terjadi.

    “Waktu kejadian itu saya tidur. Pas bus oleng, saya langsung bangun. Olengnya dua sampai tiga kali, baru nabrak (guardrail), terus terseret,” ujar Kasim, Senin (27/10/2025), seperti dikutip dari detikJateng.

    Kasim bisa selamat dari kecelakaan itu dengan cara berpegangan pada kursi untuk menyelamatkan diri saat bus terguling dan terseret. “Pas oleng saya langsung pegangan jok, udah gantung di jok aja. Penumpang lain pada jatuh ke bawah, ketimpa satu sama lain,” ungkapnya lagi.

    Sebagai catatan, kecelakaan bus tersebut terjadi dalam kondisi jalanan yang licin setelah diguyur hujan deras. Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M. Pratama Adhyasastra menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan tunggal tersebut.

    “Kita akan dalami lagi teknis kendaraan terutama dari ban. Karena kalau hasil penelusuran awal, diduga kembangan ban kurang dari tiga milimeter. Itu nanti kita pastikan lagi apakah layak atau tidak,” kata Pratama.

    Selain itu polisi juga akan menelusuri faktor kecepatan dan kemungkinan kelalaian pengemudi. Menurut Pratama, bus kemungkinan melaju dengan kecepatan tinggi saat oleng dan terguling.

    “Kita akan minta keterangan dari sopir, berapa kecepatan dan persneling yang digunakan. Karena kalau di tol, itu pasti lebih dari 40 km/jam. Kita lihat reaksinya seperti apa, apakah karena human error, ngantuk, atau karena genangan air,” jelasnya lagi.

    Untuk memastikan hasil akhir, Ditlantas Polda Jateng akan memanggil ahli ban dan melakukan simulasi kinematika guna menentukan penyebab pasti kecelakaan. “Saya belum bisa simpulkan hari ini. Nanti setelah pemeriksaan teknis dan penyelidikan selesai, baru bisa kita pastikan penyebab utamanya,” bilang Pratama.

    Ban Aus Jalan Licin Jadi Kombinasi Maut

    Berdasarkan indikasi pemeriksaan awal, besar kemungkinan ban bus PO Haryanto tersebut sudah mulai botak alias aus. Indikator ban aus sebenarnya bisa dicek secara mandiri melalui logo segitiga yang ada pada pinggir atau dinding samping ban. Logo segitiga yang disebut TWI itu bisa menunjukkan tanda jika ban bus sudah aus.

    Segitiga tersebut dibuat untuk menunjukkan posisi TWI di telapak ban. Saat TWI sudah sejajar dengan permukaan telapak ban, itu menandakan bahwa ban sudah kehilangan ketebalan kembangannya dan perlu diganti.

    Ban yang aus dan jalanan licin bisa menjadi kombinasi maut penyebab kendaraan terguling. Dua kondisi itu bisa menimbulkan aquaplaning, yakni sebuah fenomena di mana ban mobil kehilangan traksi saat melewati genangan air dalam kecepatan tinggi.

    Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) Sony Susmana menjelaskan, saat kondisi jalanan basah dan licin, yang harus dilakukan pengemudi bus adalah menyesuaikan gaya berkendara, kurangi kecepatan, kurangi koreksi steer, dan kurangi manuver-manuver agresif yang bisa menimbulkan selip.

    “Artinya berkendara dengan defensive. Memang ban gundul, suspensi rusak, dan overload juga bisa menjadi faktor penyebab, tapi kecil persentasenya, kecuali selip karena ban pecah,” ungkap Sony kepada detikOto, Selasa (28/10/2025).

    PG-On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal juga pernah menekankan, bagaimana pentingnya ban dalam menghadapi kondisi aquaplaning. Walau ban sudah melewati berbagai uji pengetesan, termasuk diperuntukkan untuk kondisi jalan basah, pengemudi tetap harus mengecek kondisi ban saat menghadapi musim hujan.

    “Ulir atau pola kembangan pada ban adalah tempat mengalirnya air saat melewati genangan air. Jika ban tidak ada kembangannya atau sudah botak, maka risiko selip menjadi lebih besar. Walaupun ban tidak ada masa kedaluwarsa, ban harus tetap dirawat agar tetap awet dan tidak cepat botak dengan memperhatikan selalu tekanan anginnya,” ujar Zulpata.

    (lua/dry)

  • Kedapatan Mencuri Uang, Warga Asal Bantul Dihajar Massa di Gresik

    Kedapatan Mencuri Uang, Warga Asal Bantul Dihajar Massa di Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Naas dialami Muhammad Ardian Kurniawan (34) warga asal Bantul, Yogyakarta, pelaku pencurian uang di meja kasir Indomaret, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik. Pria ini nekad mencuri uang di siang bolong sebelum akhirnya babak belur di massa warga kemudian diringkus polisi.

    Aksi pencurian tersebut terjadi Senin (27/10) setelah Satreskrim Polres Gresik menerima laporan dari masyarakat. Ada pelaku pencurian diamankan warga. Tim segera menuju ke lokasi, dan mengamankan pelaku tanpa perlawanan.

    Kronologis pelaku dimassa warga usai kepergok mencuri uang bermula. Karyawan Indomaret Lina Febriana (23) bersama rekannya Vika sedang berjaga. Tiba-tiba ada seorang pria masuk mengenakan kaos hitam, celana pendek hitam, dan membawa tas ransel warna hitam.

    Awalnya, pelaku berpura-pura ingin menarik uang di kasir. Namun, setelah diberi tahu bahwa transaksi tarik tunai tidak bisa dilakukan. Pelaku justru nekat mengambil uang tunai sekitar Rp 3 juta yang terletak di meja kasir.

    Kaget dengan tindakan pelaku, kedua karyawan Indomaret itu berteriak meminta bantuan. Warga sekitar yang mendengar teriakan korban segera mengejar dan berhasil menangkap pelaku tak jauh dari lokasi kejadian.

    Tanpa dikomando warga menghajar pelaku berkali-kali hingga babak belur. Beruntung aksi warna yang beringas dicegah tim Resmob Satreskrim Polres Gresik.

    “Pelaku diamankan warga usai nekat mengambil uang tunai di meja kasir Indomaret. Saat tim tiba di lokasi, pelaku langsung dibawa ke Mapolres Gresik untuk proses pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kasatreskrim AKP Abid Uais, Selasa (28/10/2025).

    Selain mengamankan pelaku, barang bukti uang tunai Rp 3 juta dan kaus hitam yang digunakan pelaku turut disita polisi.

    “Saat ini pelaku telah ditahan di Mapolres Gresik dan dijerat Pasal 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” ungkap Abid.

    Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menuturkan, pihaknya terus berkomitmen menjaga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif. Setiap laporan masyarakat akan langsung kami tindaklanjuti dengan cepat dan profesional.

    “Masyarakat dapat melaporkan temuan tindak pidana melalui hotline “Lapor Cak Roma” di nomor 0811-8800-2006 atau langsung ke kantor polisi terdekat,” pungkasnya. [dny/aje]

  • Pramono Akan Cek Izin Lapangan Padel yang Atapnya Ambruk di Jakbar

    Pramono Akan Cek Izin Lapangan Padel yang Atapnya Ambruk di Jakbar

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, merespons insiden ambruknya atap lapangan padel di Kembangan, Jakarta Barat. Ia pun akan meninjau perizinan lapangan padel tersebut.

    Diketahui robohnya atap lapangan padel di Kembangan karena hujan deras dan angin kencang. Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu (26/10) sekitar pukul 13.00 WIB.