kab/kota: Kembangan

  • Jakbar utamakan penanggulangan banjir di 19 titik

    Jakbar utamakan penanggulangan banjir di 19 titik

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat mengutamakan penanggulangan banjir di 19 titik dengan peningkatan kapasitas pompa hingga pengerukan kali yang berada di wilayahnya.

    Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyebutkan penanggulangan banjir merupakan salah satu prioritas dari 2.571 usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan yang kemudian diverifikasi secara bertahap.

    “Ada 19 titik rawan banjir yang akan ditanggulangi dengan peningkatan kapasitas pompa, pembangunan pintu air dan pengerukan 12 segmen seperti saluran, kali dan saluran penghubung,” ujar Uus di Jakarta, Jumat.

    Upaya penanggulangan itu, kata Uus, diharapkan dapat mengurangi banjir di kawasan Taman Alfa Indah, Kelurahan Joglo; Jalan Patra Kelurahan Duri Kepa; dan Jalan Panjang, depan Green Garden, Kedoya Utara.

    Kendati demikian, penanggulangan banjir juga memerlukan dukungan instansi terkait, utamanya pembangunan Waduk Kamal Muara di Jakarta Utara.

    “Karena itu berdampak pada wilayah Tegal Alur, normalisasi Kali Semongol dan pembangunan Polder Kalideres,” kata Uus.

    Selain penanggulangan banjir, prioritas pembangunan lainnya adalah penanganan kemacetan yang terdapat di 34 titik lokasi rawan macet di Jakarta Barat.

    “Berbagai tang dilakukan itu seperti rekayasa lalu lintas, perbaikan geometrik ruas jalan dan persimpangan serta penempatan personil pada jam sibuk di lokasi rawan kemacetan,” ujar Uus.

    Selain itu, Pemkot Jakbar juga membutuhkan dukungan dari instansi terkait pelebaran jalan pada empat lokasi seperti di Jalan Kembang Kerep, Arjuna Utara dan Selatan serta Joglo Raya.

    Sementara untuk program penataan kawasan, kata Uus, pihaknya telah melakukan penataan kawasan di Sentra Primer Barat Kembangan dan Kawasan Pancoran Glodok.

    “Tahun 2025-2026 akan dilakukan penataan di lima titik yakni Kawasan Meruya Selatan, dekat Kampus Mercu Buana, Koridor Timur dan Barat Meruya Ilir, Kawasan Meruya Utara dan Taman Jalur Hijau Kosambi,” ujar dia.

    Kemudian untuk penataan kawasan koridor Meruya Ilir dan Meruya Selatan, lanjut Uus, tengah dikerjakan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta yakni pembangunan sarana olahraga di Lapangan Ki Amat pada 2025 dan Lapangan Kebon Jeruk pada 2026.

    Sementara penataan kawasan di Zona Hijau Rusunawa Daan Mogot Pesakih, sedang dilakukan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman.

    “Harapannya itu bisa mengintegrasikan kebutuhan provinsi dengan Jakarta Barat yakni Kantor Kecamatan Cengkareng, Balai Warga dan ruang terbuka hijau (RTH,)” kata Uus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Petugas evakuasi pohon tumbang di Kembangan Jakarta Barat

    Petugas evakuasi pohon tumbang di Kembangan Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Petugas pemadam kebakaran (Damkar) mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Perjuangan, RT.10/RW.05 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

    “Pohon tumbang sudah berhasil kita evakuasi dengan lima personel,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan, saat tumbang, pohon kering itu, menimpa seorang pengendara sepeda motor, wanita berinisial AD (45) sehingga menyebabkan luka parah di bagian kepala.

    “Korban perempuan bernama AD (45) langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, RS Siloam Kebon Jeruk,” ujarnya.

    Selain itu, pohon juga menimpa satu unit mobil, tepat di samping sepeda motor AD.

    “Menurut pelapor, ada satu unit mobil juga yang tertimpa pohon,” ujar Syarif.

    Hingga kini, pihaknya belum mengetahui penyebab tumbangnya pohon tersebut karena tidak ada hujan atau angin kencang saat peristiwa itu terjadi.

    “Kalau penyebabnya belum diketahui. Soalnya petugas hanya dapat laporan ada tumbang dan langsung meluncur ke sana,” kata Syarif.

    Sementara itu, seorang saksi di lokasi kejadian bernama Agit (23) menyebut pohon besar yang berada di pinggir jalan tepat di seberang SMA Negeri 112 itu tiba-tiba saja tumbang.

    “Jatuh terus langsung timpa mobil sama motor,” kata Agit kepada pers di lokasi.

    Agit yang kebetulan bekerja sebagai teknisi di bengkel motor dekat lokasi kejadian itu mengatakan, pemotor langsung terkapar dengan luka para pada bagian kepala.

    Adapun pohon berukuran besar itu memang tampak sudah kering dan mati. Bahkan posisi pohon sudah miring ke arah jalan raya.

    “Memang pohonnya udah kering, kayak pohon udah mati gitu,” kata Agit.

    Tampak di lokasi, pohon itu sudah kering, sehingga dahan yang rapuh berhamburan di sekitar lokasi kejadian.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bos Perusahaan yang Sunat Takaran MinyaKita jadi Tersangka

    Bos Perusahaan yang Sunat Takaran MinyaKita jadi Tersangka

    Bisnis.com, JAKARTA — Polres Metro Jakarta Barat telah menetapkan dua tersangka kasus dugaan pemangkasan takaran minyak goreng kemasan MinyaKita.

    Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya mengatakan dua tersangka itu adalah Dirut PT Jaya Batavia Globalindo berinisial RS dan operatornya

    “Untuk Direktur Utama, di sini kami jelaskan, terkait dengan saudara RS, dan untuk Operator adalah saudara IH,” ujarnya di Jakarta, Rabu (20/3/2025).

    Menurutnya, kasus ini terbongkar setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat soal temuan isi MinyaKita produksi PT Jaya Batavia Globalindo tidak sesuai takaran seharusnya. 

    Kemudian, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat mendatangi lokasi perusahaan di Meruya Utara, Kecamatan Kembangan. Dalam penggeledahan itu, telah ditemukan dugaan tindakan kecurangan.

    “Diduga dalam proses pengemasan ukuran 1 liter, PT Jaya Batavia Globalindo melakukan pengisian tidak sesuai dengan berat kemasan, melainkan hanya terisi 800 mililiter sampai 850 mililiter,” tambahnya.

    Adapun, aksi kecurangan itu telah dilakukan sejak November 2024. Berdasarkan pengakuan tersangka, penjualan minyak tidak sesuai takaran itu telah membuat untung Rp800 juta per bulan.

    “Mereka sudah beroperasi sejak November 2024 dan menurut pengakuan, bukan keuntungannya, mereka mendapat hasil penjualan sekitar Rp800 juta per bulan,” pungkasnya.

    Atas perbuatannya itu, pelaku dipersangkakan dengan UU No.3/2014 tentang Perindustrian Pasal 120 dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan pidana denda paling banyak Rp3 miliar rupiah. 

    Kemudian, keduanya juga dikenakan UU No.8/1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 62 ayat 1 huruf A, B, C. Keduanya terancam pidana maksimal 5 tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar.

  • Gerebek Pabrik Produsen MinyaKita di Jakbar, Polisi Sita 1.600 Karton yang Tak Sesuai Takaran – Halaman all

    Gerebek Pabrik Produsen MinyaKita di Jakbar, Polisi Sita 1.600 Karton yang Tak Sesuai Takaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jajaran Satgas Pangan Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat membongkar kasus peredaran MinyaKita yang tidak sesuai takaran. 

    Hal itu terungkap setelah polisi menggerebek pabrik MinyaKita di wilayah Kavling DKI, Jalan Ulim Nomor 11, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (12/3/2025).

    Sebanyak 1.600 karton dengan total 19.200 kemasan MinyaKita berhasil disita.

    Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi menuturkan ada dua tersangka yang berhasil diamankan, yakni RS dan IH yang merupakan direktur utama dan operator pabrik.

    “Diduga dalam proses pengemasan ukuran 1 liter, PT Jaya Batavia Globalindo melakukan pengisian tidak sesuai dengan berat kemasan, melainkan hanya terisi 800 mL sampai 850 mL,” kata Twedi, Rabu, (19/3/2025).

    Menurutnya, pengungkapan tersebut dilakukan setelah adanya laporan warga yang merasa dirugikan dengan penjualan MinyaKita yang tak sesuai takaran.

    Saat penggeledahan dilakukan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti.

    Mulai dari mesin filling, mesin sealer, mesin untuk pengepakan, hingga tanki-tanki minyak dengan berbagai ukuran yakni 1.000 liter dan 5.000 liter.

    Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah kartu timbang terkait pengiriman MinyaKita ke berbagai daerah di Jabodetabek.

    Diketahui, surat tersebut dikirim oleh kedua tersangka kepada sejumlah sopir sejak tanggal 10 Maret 2025 hingga 8 Maret 2025.

    Rata-rata, tersangka RS dan IH melakukan pengiriman sebanyak 200 – 800 karton tiap satu kali jalan.

    “Kemudian (polisi temukan) pouch plastik, kantong plastik ukuran 1 liter, sebanyak 140 kardus dengan isi 1 kardusnya 1.500 lembar. Jadi total pouch plastiknya sebanyak 210.000 lembar,” kata Twedi.

    “Kardus MinyaKita yang belum terpakai sebanyak 10.000 lembar,” imbuhnya.

    Atas perbuatannya itu, pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian Pasal 120 dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan pidana denda paling banyak 3 miliar rupiah. 

    Kemudian, keduanya juga dikenakan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 62 ayat 1 huruf A, B, C.

    Keduanya terancam pidana paling lama 5 tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2 miliar.

  • status Pos Pantau Angke Hulu Siaga 1

    status Pos Pantau Angke Hulu Siaga 1

    Petugas BPBD DKI mengukur ketinggian genangan air yang merendam pemukiman warga di Muara Angke, Rabu (15/1/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta/am.

    BPBD DKI Jakarta: status Pos Pantau Angke Hulu Siaga 1
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 19 Maret 2025 – 07:59 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menginformasikan kenaikan status Pos Pantau Angke Hulu menjadi bahaya atau Siaga 1 pada Rabu, pukul 02.00 WIB.

    Dikutip dari laman media sosial X BPBD DKI Jakarta (@BPBDJakarta), Rabu, tinggi muka air Pos Pantau Angke Hulu pada pukul 01.00 WIB berada pada ketinggian 270 cm dengan status siaga atau siaga 2.

    Pada pukul 02.00 WIB, tinggi muka air Pos Pantau Angke Hulu naik menjadi 305 cm, dengan status bahaya atau Siaga 1.

    “Antisipasi kurang lebih 3 jam ke depan air akan sampai di Pintu Air Cengkareng Drain,” tulis BPBD dalam akun resmi X @BPBDJakarta.

    Adapun wilayah yang dilalui aliran sungai adalah Kembangan Selatan, Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kembangan Utara, Kedaung Kaliangke, Cengkareng Timur, Kapuk, Kapuk Muara dan Kamal Muara.

    Saat ini Pos Pantau Angke Hulu berstatus Siaga 1 dengan cuaca dalam kondisi mendung tipis.

    BPBD DKI Jakarta telah melakukan penyebaran informasi melalui media sosial, Disaster Early Warning System (DEWS), SMS Blast, serta pemberitahuan kepada camat dan lurah tentang kenaikan status Pos Pantau Angke Hulu tersebut.

    Terdapat empat tingkatan Siaga Banjir mulai dari terendah Siaga 4 hingga Siaga 1. 

    Dalam keadaan darurat, masyarakat diimbau untuk menghubungi call center Jakarta Siaga di nomor 112.

    Sumber : Antara

  • Legislator: Pengerukan Cengkareng Drain bisa cegah banjir di Kembangan

    Legislator: Pengerukan Cengkareng Drain bisa cegah banjir di Kembangan

    Pengerukan lumpur dilakukan agar dapat memperlebar alur sungai dan meningkatkan kapasitas saluran, sehingga air dapat mengalir dengan lancar

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai kegiatan pengerukan lumpur di Kali Cengkareng Drain dapat mengurangi risiko banjir yang kerap melanda bantaran Kali Pesanggrahan, khususnya di Kembangan, Jakarta Barat.

    “Pengerukan lumpur dapat memperlebar alur sungai dan meningkatkan kapasitas saluran, sehingga air dapat mengalir dengan lancar,” kata Hardiyanto yang akrab disapa (Kent) di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, langkah Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat untuk mengeruk sedimen lumpur di Kali Cengkareng Drain sudah tepat untuk mengendalikan banjir.

    Kent berharap dengan pengerukan tersebut dapat mengurangi risiko banjir yang kerap terjadi di wilayah bantaran Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat.

    “Kali Cengkareng Drain kan kerap banjir setiap kali hujan deras,” kata Kent.

    Tak hanya itu, Kent juga menyebut pengerukan lumpur juga bisa meningkatkan kualitas air mengingat lumpur yang menumpuk dapat menghambat aliran air dan menyebabkan kualitas air menurun.

    Kent melanjutkan pemanfaatan lumpur yang dikeruk bisa sebagai bahan untuk konstruksi, reklamasi lahan, atau untuk keperluan lainnya, seperti pembuatan pupuk.

    Namun, menurut dia, pengerukan lumpur juga harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak ekosistem kali atau menimbulkan dampak negatif lain seperti sedimentasi yang berlebihan.

    “Pengerukan juga dapat membantu memperbaiki kualitas air, dengan menghilangkan endapan yang dapat mengotori atau mengurangi oksigen di dalam air, dan juga dapat mencegah penyumbatan yang dapat mengganggu sistem drainase dan irigasi,” ujarnya.

    Kent juga meminta kepada Sudin SDA Jakarta Barat agar rutin melakukan pengerukan ketika volume lumpur yang menumpuk sudah cukup signifikan dan mengganggu aliran air.

    “Jadi Suku Dinas SDA Jakarta Barat harus melakukan pengamatan secara berkala atau pemeliharaan rutin, untuk memastikan apakah aliran kali lancar karena ada beberapa sungai atau kanal yang memiliki masalah dengan sedimentasi yang perlu dikeruk secara rutin,” kata dia.

    Kent berharap pengerukan lumpur ini dapat memperlebar dan memperdalam alur sungai, sehingga kapasitas saluran air meningkat, dan mengurangi potensi terjadinya banjir, terutama di daerah yang rawan banjir selama musim hujan, seperti di wilayah Kembangan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov DKI panen serentak 20 ton cabai hingga ikan di 266 titik

    Pemprov DKI panen serentak 20 ton cabai hingga ikan di 266 titik

    tidak usah dijual, bagi-bagi dengan masyarakat di sekitar Wali Kota

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan panen serentak sebanyak 20 ton cabai hingga ikan di 266 titik yang ada di enam wilayah Jakarta menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Hari ini saya melakukan panen di rumah kaca (greenhouse) dengan sistem pertanian pintar (smart farming). Hari ini memang panen raya serentak di beberapa kota madya bahkan di Kepulauan Seribu yang terdaftar di 266 titik dengan potensi hasil sekitar 20 ton segala macam aspek mulai cabai sampai ada ikan,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno di lahan pertanian Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu.

    Komoditas yang dipanen meliputi cabai, bawang merah, kangkung, bayam, tomat, terong, buah-buahan, tanaman pangan, dan ikan.

    Tujuan panen serentak ini tentunya meningkatkan pasokan dan ketersediaan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, sekaligus mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.

    Peserta panen serentak 2025 ini terbanyak 1.330 orang yang terdiri atas kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), masyarakat penggiat tanaman perkotaan (urban farming), pembudidaya ikan, dan unsur Pemerintah Kota se-Jakarta.

    “Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini bukan kepada ekonomisnya, tapi menjaga lingkungannya. Setelah kita menjaga lingkungan, pasti ekonomis akan lahir dengan sendirinya,” ujar Rano.

    Selain itu, Rano meminta hasil panen serentak ini dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

    “Hasil panen tidak usah dijual, bagi-bagi dengan masyarakat di sekitar Wali Kota distribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan, 20 ton itu bukan nilai yang kecil. Sekarang kita bagi-bagi menjelang Hari Raya Idul Fitri,” ucap Rano.

    Rano mengimbau kepada jajarannya di seluruh wilayah administratif agar terus bersinergi dalam menjaga stabilitas stok dan harga pangan sehingga warga Jakarta terjamin ketersediaan pangan terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri hingga akhir tahun.

    Adapun Lokasi panen yang terdaftar di 266 titik itu yakni di lahan pertanian Pulo Gebang (Jakarta Timur), Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Selaras, Komplek Angkasa Pura (Jakarta Pusat), Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kembangan (Jakarta Barat), Taman Sehati Pesanggrahan (Jakarta Selatan), rooftop gedung parkir Wali Kota (Jakarta Utara), dan Pokdakan Tidung Mandiri, Pulau Tidung (Kepulauan Seribu).

    Panen serentak ini turut disaksikan secara daring (online) bersama Pemerintah Kota se-Jakarta dan jajaran Institut Pertanian Bogor (IPB) yang merupakan mitra kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam hal ini memberikan pengetahuan dan penyuluhan terkait penanaman di Jakarta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Seorang pria tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Kembangan

    Seorang pria tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Kembangan

    Ban belakang pecah, sehingga (pengendara) hilang kendali

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial H tewas akibat kecelakaan sepeda motor di tanjakan flyover Pesanggrahan, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa malam.

    Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto menyebut kecelakaan itu disebabkan ban belakang sepeda motor yang dinaiki oleh korban pecah sehingga kendaraan di luar kendali.

    “Ban belakang pecah, sehingga (pengendara) hilang kendali,” kata Joko di Jakarta, Rabu.

    Kecelakaan bermula ketika sepeda motor Honda Beat bernomor polisi B-6404-VKK yang dikendarai oleh SK dan korban H melaju di Jalan Pesanggrahan dari arah utara menuju selatan.

    “Sesampai di tanjakan flyover Pesanggrahan, Kembangan roda belakangnya pecah kemudian kendaraan oleng dan terjatuh,” kata Joko.

    Akibatnya, pembonceng, yakni korban H meninggal di tempat kejadian akibat luka parah di bagian kepala.

    “Kemudian jenazah korban dievakuasi ke RSUD Tangerang Kabupaten,” ucap Joko.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPBD DKI Jakarta informasikan status Pos Pantau Angke Hulu Siaga 1

    BPBD DKI Jakarta informasikan status Pos Pantau Angke Hulu Siaga 1

    Antisipasi kurang lebih 3 jam ke depan air akan sampai di Pintu Air Cengkareng Drain

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menginformasikan kenaikan status Pos Pantau Angke Hulu menjadi bahaya atau Siaga 1 pada Rabu, pukul 02.00 WIB.

    Dikutip dari laman media sosial X BPBD DKI Jakarta (@BPBDJakarta), Rabu, tinggi muka air Pos Pantau Angke Hulu pada pukul 01.00 WIB berada pada ketinggian 270 cm dengan status siaga atau siaga 2.

    Pada pukul 02.00 WIB, tinggi muka air Pos Pantau Angke Hulu naik menjadi 305 cm, dengan status bahaya atau Siaga 1.

    “Antisipasi kurang lebih 3 jam ke depan air akan sampai di Pintu Air Cengkareng Drain,” tulis BPBD dalam akun resmi X @BPBDJakarta.

    Adapun wilayah yang dilalui aliran sungai adalah Kembangan Selatan, Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kembangan Utara, Kedaung Kaliangke, Cengkareng Timur, Kapuk, Kapuk Muara dan Kamal Muara.

    Saat ini Pos Pantau Angke Hulu berstatus Siaga 1 dengan cuaca dalam kondisi mendung tipis.

    BPBD DKI Jakarta telah melakukan penyebaran informasi melalui media sosial, Disaster Early Warning System (DEWS), SMS Blast, serta pemberitahuan kepada camat dan lurah tentang kenaikan status Pos Pantau Angke Hulu tersebut.

    Terdapat empat tingkatan Siaga Banjir mulai dari terendah Siaga 4 hingga Siaga 1.

    Dalam keadaan darurat, masyarakat diimbau untuk menghubungi call center Jakarta Siaga di nomor 112.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antisipasi Banjir, Kenneth DPRD DKJ Dorong Dinas SDA Rutin Lakukan Pengerukan Kali

    Antisipasi Banjir, Kenneth DPRD DKJ Dorong Dinas SDA Rutin Lakukan Pengerukan Kali

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat melakukan pengerukan sedimen lumpur di Kali Cengkareng Drain atau aliran Sungai Pesanggrahan, tepatnya di Jalan Kembangan Baru, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

    Dalam pengerukan tersebut, Sudin SDA Jakarta Barat mengerahkan dua unit alat berat untuk mengangkut lumpur dari Kali Cengkareng Drain.

    Anggota DPRD Daerah Khusus Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth  beserta jajaran dari Sudin SDA Jakarta Barat turut memantau jalannya pengerukan tersebut.

    Kenneth mengatakan, pengerukan lumpur di Kali Cengkareng Drain ini diharapkan agar dapat mengurangi risiko banjir yang kerap terjadi di wilayah bantaran kali Pesanggrahan, Jakarta Barat.

    “Pengerukan lumpur dilakukan agar dapat memperlebar alur sungai dan meningkatkan kapasitas saluran air, sehingga air dapat mengalir dengan lancar. 

    Karena Kali Cengkareng Drain aliran dari Sungai Pesanggrahan, diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya banjir, terutama saat hujan deras di wilayah Kembangan dan sekitarnya,” kata Kenneth, Selasa (18/3/2025).

    Tak hanya itu, kata Kenneth, pengerukan lumpur juga bisa meningkatkan kualitas air, karena lumpur yang menumpuk dapat menghambat aliran air dan menyebabkan kualitas air menurun. 

    ALAT BERAT KERUK KALI – Dua alat berat milik Sudin SDA Jakarta Barat dikerahkan untuk mengeruk lumpur dari Kali Cengkareng Drain, Selasa (18/3/2025).

    “Pengerukan juga dapat membantu memperbaiki kualitas air, dengan menghilangkan endapan yang dapat mengotori atau mengurangi oksigen di dalam air, dan juga dapat mencegah penyumbatan yang dapat mengganggu sistem drainase dan irigasi.”

    “Pengerukan membantu mencegah penyumbatan serta memastikan aliran air tetap lancar,” beber Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu. 

    Kenneth melanjutkan, pemanfaatan lumpur yang dikeruk juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk konstruksi, reklamasi lahan, atau untuk keperluan lainnya, seperti pembuatan pupuk. 

    Namun, menurutnya, pengerukan lumpur juga harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak ekosistem kali atau menimbulkan dampak negatif lain seperti sedimentasi yang berlebihan.

    Karenanya, ia meminta kepada Sudin SDA Jakarta Barat agar rutin melakukan pengerukan ketika volume lumpur yang menumpuk sudah cukup signifikan dan mengganggu aliran air. 

    “Jadi Suku Dinas SDA Jakarta Barat harus melakukan pengamatan secara berkala atau pemeliharaan rutin, untuk memastikan apakah aliran kali sudah terhambat, karena ada beberapa sungai atau kanal yang memiliki masalah dengan sedimentasi perlu dilakukan pengerukan secara rutin.”

    “Biasanya setelah banjir, endapan lumpur dan material lainnya akan terkumpul di kali. Dan pengerukan dilakukan dengan harapan bisa mengembalikan kapasitas aliran sungai agar tidak terjadi penumpukan lebih lanjut yang bisa memicu banjir berikutnya,” beber Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

    Lebih lanjut ia pun berharap pengerukan lumpur ini dapat memperlebar dan memperdalam alur sungai, sehingga kapasitas saluran air meningkat, dan mengurangi potensi terjadinya banjir, terutama di daerah yang rawan banjir selama musim hujan, seperti di wilayah Kembangan.

    “Saya berharap ada program pengerukan lumpur secara serentak di seluruh sungai-sungai Jakarta, karena pengerukan ini lebih sederhana dan tidak membutuhkan waktu perencanaan yang terlalu lama serta hemat biaya. Karena pengerjaan masalah banjir ini tidak bisa dilakukan secara sporadis, tetapi harus dilakukan secara fokus, spesifik dan terukur,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya