kab/kota: Kembangan

  • Jakarta Kembali Dikepung Banjir, Berikut Sebarannya – Page 3

    Jakarta Kembali Dikepung Banjir, Berikut Sebarannya – Page 3

    Jakarta Barat: 12 RT

    • Kelurahan Duri Kosambi: 1 RT

    Ketinggian: 40 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    • Kelurahan Kedaung Kali Angke: 4 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Cengkareng

    • Kelurahan Rawa Buaya: 3 RT

    Ketinggian: 30–80 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    • Kelurahan Semanan: 1 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Semanan

    • Kelurahan Joglo: 1 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Gebyuran

    • Kelurahan Kembangan Selatan: 1 RT

    Ketinggian: 40 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    • Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan: 23 RT

    • Kelurahan Bangka: 2 RT

    Ketinggian: 80 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    • Kelurahan Kuningan Barat: 6 RT

    Ketinggian: 30–50 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    • Kelurahan Pela Mampang: 9 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    • Kelurahan Rawa Jati: 3 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    • Kelurahan Jati Padang: 3 RT

    Ketinggian: 70 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan PHB Gg. Saiman

     

  • Jakbar atasi kemacetan akibat banjir di lampu merah Puri Kembangan

    Jakbar atasi kemacetan akibat banjir di lampu merah Puri Kembangan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat mengerahkan petugas untuk mengatasi kemacetan akibat banjir yang menggenangi area lampu merah Jalan Raya Puri Kembangan RW 01 Kembangan Selatan, pada Senin.

    Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Uus Kuswanto menyebutkan, pihaknya melalui Suku Dinas Perhubungan melakukan pengaturan lalu lintas untuk memecah kemacetan yang mengular akibat kendaraan mogok.

    “Jadi tadi itu diatur, arus lalu lintas diarahkan ke jalur-jalur alternatif, karena di lampu merah Kembangan di bawah ‘ring road’ itu banyak kendaraan macet sehingga tidak mengular kemacetannya,” ungkap Uus saat dihubungi di Jakarta.

    Camat Kembangan Joko Suparno juga mengerahkan petugas untuk membersihkan saluran air dan tali saluran air yang tersumbat sampah.

    Joko juga mengimbau pengguna jalan untuk memilih alternatif jalan lainnya karena dikhawatirkan kendaraan tak sanggup melewati genangan air.

    Dia mengimbau warga yang melintasi lampu merah dari Cetiga menuju Ciledug maupun mengarah ke Cengkareng agar mencari jalur alternatif karena banyak kendaraan yang mogok.

    Hujan dengan intensitas tinggi sejak Minggu (6/7) menyebabkan genangan pada sejumlah titik di wilayah Kembangan, meliputi Jalan Sarimun, Bendungan Polor Kembangan Selatan, dengan ketinggian 30-50 centimeter (cm)

    Kemudian Jalan Nurul Muslimin RW 01, Kembangan Kembangan Utara dengan ketinggian 20- 30 cm dan Jalan Kembangan Raya, lampu merah “ring road”, Kembangan Selatan dengan ketinggian 10-20 cm.

    Lurah Kembangan Selatan, Pradana Putra menambahkan, genangan yang melanda wilayahnya terjadi di permukiman RW 01 Kembangan Selatan.

    Ada 5 RT di lingkungan RW 01 yang terdampak. Meski begitu tidak ada pengungsian. Lima RT tersebut, yakni RT 1 di Centiga (Ring Road Kembangan), RT 2 (Gang Samping Puri Mansion), RT 3 Gg Kober, RT 5 (SD 01 Kembsel) dan RT 9 (Gg Haji Amsar).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juli 2025

    Dua RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini Megapolitan 7 Juli 2025

    Dua RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua rukun tetangga (RT) di Jakarta masih terendam
    banjir
    pada Senin (7/7/2025) sore.
    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 2 RT,” ucap Kepala Pelaksana
    BPBD Jakarta
    Isnawa Adji saat dikonfirmasi, Senin.
    Wilayah terdampak itu di antaranya, satu RT Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat.
    Ketinggian air di lokasi tersebut masih sekitar 30 sentimeter yang disebabkan karena curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Angke.
    Kemudian, satu RT lagi berada di Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan.
    Ketinggian air di wilayah ini sekitar 50 sentimeter yang disebabkan karena curah hujan yang tinggi dan luapan PHB Sarua.
    Sementara beberapa wilayah yang sudah surut, sebagai berikut:
    Diberitakan sebelumnya, banjir merendam sejumlah titik di Jakarta sejak Minggu, (6/7/2025) sore, hingga Senin, (7/7/2025) pagi.
    Update informasi kondisi banjir di Jakarta per Senin pukul 07.00 WIB, BPBD mencatat masih terjadi genangan di 102 RT dan 3 Ruas Jalan.
    Titik yang terendam banjir tersebut tersebar di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, serta Jakarta Barat.
    Ketinggian banjir di sejumlah titik tersebut antara 30-150 cm.
    BPBD DKI Jakarta juga telah menyediakan posko banjir atau lokasi pengungsian bagi warga yang terdampak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaktim gencarkan pengerukan kali untuk atasi banjir

    Jaktim gencarkan pengerukan kali untuk atasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur menggencarkan pengerukan kali atau sungai untuk mengatasi banjir akibat hujan di wilayah tersebut.

    “Hari ini Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur. Sebenarnya sudah kerja dua kali, waktu itu di Cakung Barat. Alhamdulillah,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin usai meninjau pengerukan di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Pengerukan dilakukan untuk memperlancar aliran air guna meminimalisasi risiko banjir, terutama saat musim hujan.

    Pekerjaan ini merupakan bagian dari program normalisasi yang dikoordinasikan bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

    “Dilanjutkan dengan Dinas SDA Jakarta. Mudah-mudahan bisa selesai semua dari ujung ke ujung sesuai yang ditargetkan dinas SDA,” katanya.

    Selain itu, Munjirin mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi secara teknis dengan Dinas SDA Jakarta untuk mencari solusi banjir.

    “Kalau kita lebih banyak berkoordinasi secara teknis dengan Dinas SDA. Tapi kami sudah kasih masukan penyebabnya a, b, c. Mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti Dinas SDA untuk dicarikan solusi,” ujar Munjirin.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta kepada Dinas SDA Jakarta untuk memprioritaskan penanganan pengerukan kali di pinggir kota guna mengatasi banjir.

    “Saya sudah memutuskan untuk penanganan pengerukan (kali) di pinggir-pinggir Jakarta ini segera dilakukan karena ini menjadi prioritas utama,” kata Pramono.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa hingga pukul 14.00 WIB sebagian besar wilayah banjir sudah surut atau terdata hanya tinggal dua Rukun Tetangga (RT).

    Dua RT itu berada di Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 30 centimeter (cm) dan satu RT di Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, dengan ketinggian 50 cm.

    Dari data BPBD DKI Jakarta, banjir sempat merendam 141 RT di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Banjir kali ini disebabkan hujan intensitas tinggi dan meluapnya sejumlah sungai.

    Bahkan banjir sempat merendam rumah warga dengan titik terdalam hingga tiga meter di Cawang, Jakarta Timur.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Jakarta, pukul 14.00 WIB sebagian besar telah surut

    Banjir Jakarta, pukul 14.00 WIB sebagian besar telah surut

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa hingga pukul 14.00 WIB sebagian besar wilayah banjir, sudah surut atau terdata hanya tinggal dua rukun tetangga (RT).

    “Hingga pukul 14.00 WIB, kami mencatat saat ini banjir masih terjadi di dua RT,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, dua RT itu berada pada satu RT Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 30 sentimeter (cm) dan satu RT di Kelurahan Jati Padang, Jakarta Selatan, ketinggian 50 cm.

    “Sementara untuk sisanya dipastikan telah surut,” katanya.

    Dari data yang banjir sempat merendam 141 RT di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan. Banjir kali ini disebabkan hujan intensitas tinggi dan meluapnya sejumlah sungai.

    Bahkan banjir sempat merendam rumah warga dengan titik terdalam hingga tiga meter.

    Ia menambahkan bahwa warga juga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan material yang terbawa arus banjir.

    “Untuk lokasi pengungsi kini hanya ada di Masjid Al Ridwan dan Mushalla Sabili Kelurahan Jati Padang, dengan jumlah 75 jiwa,” ujarnya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 58 RT di Jakarta Masih Terdampak Banjir – Page 3

    58 RT di Jakarta Masih Terdampak Banjir – Page 3

    Jakarta Barat:

    Total 7 RT terdampak, meliputi:

    • Kelurahan Rawa Buaya: 5 RT, ketinggian air 30–70 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke.

    • Kelurahan Kembangan Selatan: 1 RT, ketinggian air 30 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke.

    • Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT, ketinggian air 30 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan.

    Jakarta Pusat:

    Total 17 RT terdampak di Kelurahan Karet Tengsin:

    • Ketinggian air 30–40 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.

    Jakarta Selatan:

    Total 8 RT terdampak, meliputi:

    • Kelurahan Tanjung Barat: 1 RT, ketinggian air 40 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

    • Kelurahan Pengadegan: 2 RT, ketinggian air 30 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

    • Kelurahan Jati Padang: 1 RT, ketinggian air 80 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan PHB Sarua.

    • Kelurahan Pejaten Timur: 4 RT, ketinggian air 30 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

     

    Jakarta Timur:

    Total 26 RT terdampak, meliputi:

    • Kelurahan Kampung Melayu: 4 RT, ketinggian air 40 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

    • Kelurahan Cawang: 7 RT, ketinggian air 80 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

    • Kelurahan Cipinang Melayu: 15 RT, ketinggian air 70–100 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter Hulu.

    Jalan-jalan yang sempat tergenang namun kini sudah surut:

    1. Jalan Adi Karya, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat.

    2. Gang H. Musanif, Kelurahan Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat.

    3. Jalan Cipinang Indah (depan SMK Penabur), Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

  • Area lampu merah Outer Ring Road Kembangan Jakbar masih banjir

    Area lampu merah Outer Ring Road Kembangan Jakbar masih banjir

    Tangkapan layar – Seorang pengemudi sepeda motor terjebak banjir di area lampu merah Outer Ring Road Kembangan, Jakarta Barat, Senin (7/7/2025) pagi. ANTARA/Risky Syukur

    Area lampu merah Outer Ring Road Kembangan Jakbar masih banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Banjir masih menggenangi area lampu merah Jalan Ring Road Kembangan, Jakarta Barat hingga Senin pagi. Genangan air yang terjadi sejak Minggu (6/7) sore itu viral di media sosial lantaran masih ada sampai dengan saat ini. Video yang diunggah akun Instargram @warga.jakbar, menyebutkan ketinggian air tampak mencapai lutut orang dewasa tepatnya pada pukul 05.00 WIB.

    Oleh karena itu, sejumlah pemotor dari arah Kembangan menuju Cengkareng akhirnya terjebak di kolong tol. Pemotor yang telanjur melewati genangan pun akhirnya terpaksa mendorong sepeda motornya yang mogok akibat kemasukan air. Kendaraan-kendaraan truk besar tampak masih lancar berkendara lantaran ketinggian air masih bisa dilewati oleh mereka.

    Sumber : Antara

  • 109 RT masih terendam banjir pada Senin pagi

    109 RT masih terendam banjir pada Senin pagi

    Petugas saat mengecek kondisi banjir di Jakarta, Senin (7/7/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI

    BPBD DKI: 109 RT masih terendam banjir pada Senin pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan juga hujan intensitas tinggi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 109 RT dan tiga ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Banjir Jakarta terjadi sejak Minggu (6/7) dini hari dan hingga Senin pagi sejumlah daerah di Jakarta Timur, Pusat, Barat dan Selatan masih banjir. Isnawa mengatakan bahwa banjir yang merendam sebagian Jakarta itu karena hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

    Akibatnya kata Isnawa, sejumlah pos pantau pintu air seperti di Bendung Katulampa menjadi siaga tiga atau waspada pada Sabtu (5/7). Lalu, di hari yang sama, Pos Depok siaga tiga atau waspada pada pukul 21.00 WIB, begitu juga pos pantau di Jakarta. Selanjutnya, lanjut dia, dengan meningkatnya intensitas air di sejumlah sungai dan hujan tinggi mengakibatkan air meluap dan menggenangi sejumlah RT di Jakarta.

    Berikut 109 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta yang masih terendam banjir;

    Jakarta Pusat terdapat 17 RT terdiri dari:

    – Kelurahan (kel) Karet Tengsin
    * Jumlah: 17 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Jakarta Barat terdapat 15 RT terdiri dari:

    – Kel. Kedaung Kali Angke
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Rawa Buaya
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Kedoya Selatan
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    -Kel. Kembangan Selatan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kembangan Utara
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 30 RT terdiri dari:

    – Kel. Tanjung Barat
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pela Mampang
    * Jumlah: 13 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut​

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Rawajati
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Jati padang
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 80 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan PHB Sarua

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​

    – Kel. Kebon Baru
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 35 s.d 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 47 RT terdiri dari:

    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 14 RT
    * Ketinggian: 180 s.d 210 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Muara
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    – Kel. Kampung Melayu
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 155 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Melayu
    * Jumlah: 15 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Jalan banjir di tiga ruas jalan : 

    1. Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm
    2. GG. H Musanif, Kel. Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat
    Ketinggian: 45 cm
    3. Jl. Cipinang Indah ( SMK Penabur ) , Kel. Pondok Bambu, Jakarta Timur
    Ketinggian: 15 cm

     

    Sumber : Elshinta.Com

  • Terpopuler, banjir hingga pembentukan tim penulisan ulang sejarah

    Terpopuler, banjir hingga pembentukan tim penulisan ulang sejarah

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terpopuler Senin pagi yang menarik untuk disimak mulai dari sejumlah wilayah di Jakarta Barat terendam banjir sampai DPR bentuk tim supervisi untuk awasi penulisan ulang sejarah.

    Berikut rangkuman beritanya:

    1. Sejumlah wilayah di Jakarta Barat terendam banjir

    Sejumlah wilayah di Jakarta Barat terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Minggu sore.

    Sejumlah titik itu seperti Jalan Arjuna Utara (arah Kebon Jeruk), Tol Tangerang (arah Kebon Jeruk), sekitar Lippo Mall Puri, Kembangan, lalu RT 13/RW 10 Kapuk, Cengkareng, kemudian wilayah Semanan, Kalideres, dan sekitar Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng.

    Baca selengkapnya di sini.

    2. Tim SAR temukan korban kapal tenggelam di Selat Bali

    Tim SAR gabungan menemukan satu orang penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dalam kondisi meninggal dunia di wilayah selatan Selat Bali, Minggu.

    Dengan ditemukannya satu orang korban meninggal pada hari keempat pencarian ini, jumlah korban meninggal bertambah menjadi tujuh orang. Selain itu, 30 orang ditemukan selamat dan 28 orang masih dalam pencarian.

    Baca selengkapnya di sini.

    3. Kemendagri beri dukungan untuk pegawai hilang akibat longsor di Puncak

    Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan dukungan penuh kepada keluarga salah satu pegawainya yang hilang akibat bencana longsor di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/7) sore.

    Baca selengkapnya di sini.

    4. Presiden Prabowo bahas perdamaian hingga AI

    Presiden RI Prabowo Subianto beserta para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi BRICS 2025 dijadwalkan menggelar pleno seputar topik perdamaian dan keamanan global hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada pertemuan perdana, Minggu pagi.

    Baca selengkapnya di sini.

    5. DPR bentuk tim supervisi untuk awasi penulisan ulang sejarah

    DPR RI akan membentuk tim untuk melakukan supervisi terhadap penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Budaya (Kemenbud) guna memastikan sejarah ditulis ulang dengan baik.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Indriani
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir Jakarta, 109 RT masih terendam

    Banjir Jakarta, 109 RT masih terendam

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan juga hujan intensitas tinggi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 109 RT dan tiga ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Banjir Jakarta terjadi sejak Minggu (6/7) dini hari dan hingga Senin pagi sejumlah daerah di Jakarta Timur, Pusat, Barat dan Selatan masih banjir.

    Isnawa mengatakan bahwa banjir yang merendam sebagian Jakarta itu karena hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

    Akibatnya kata Isnawa, sejumlah pos pantau pintu air seperti di Bendung Katulampa menjadi siaga tiga atau waspada pada Sabtu (5/7). Lalu, di hari yang sama, Pos Depok siaga tiga atau waspada pada pukul 21.00 WIB, begitu juga pos pantau di Jakarta.

    Selanjutnya, lanjut dia, dengan meningkatnya intensitas air di sejumlah sungai dan hujan tinggi mengakibatkan air meluap dan menggenangi sejumlah RT di Jakarta.

    Berikut 109 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta yang masih terendam banjir;

    Jakarta Pusat terdapat 17 RT terdiri dari:

    – Kelurahan (kel) Karet Tengsin
    * Jumlah: 17 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Jakarta Barat terdapat 15 RT terdiri dari:

    – Kel. Kedaung Kali Angke
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Rawa Buaya
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Kedoya Selatan
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    -Kel. Kembangan Selatan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kembangan Utara
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 30 RT terdiri dari:

    – Kel. Tanjung Barat
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pela Mampang
    * Jumlah: 13 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Rawajati
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Jati padang
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 80 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan PHB Sarua

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kebon Baru
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 35 s.d 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 47 RT terdiri dari:

    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 14 RT
    * Ketinggian: 180 s.d 210 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Muara
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    – Kel. Kampung Melayu
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 155 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Melayu
    * Jumlah: 15 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Jalan banjir di tiga ruas jalan :

    1. Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm
    2. GG. H Musanif, Kel. Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat
    Ketinggian: 45 cm
    3. Jl. Cipinang Indah ( SMK Penabur ) , Kel. Pondok Bambu, Jakarta Timur
    Ketinggian: 15 cm

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.