kab/kota: Kemayoran

  • Net Zero Emission Butuh Transisi, Tak Bisa Hanya Andalkan Mobil Listrik!

    Net Zero Emission Butuh Transisi, Tak Bisa Hanya Andalkan Mobil Listrik!

    Jakarta

    World Research Institute atau WRI Indonesia mengingatkan, untuk mencapai net zero emission atau nol emisi butuh transisi bertahap. Sehingga, dalam praktiknya, negara tak bisa hanya mengandalkan mobil listrik sebagai ‘senjata tunggal’.

    I Made Vikannanda selaku Urban Mobility Manager WRI Indonesia mengatakan, perjalanan menuju net zero emission membutuhkan waktu lama seandainya hanya mengandalkan mobil listrik. Sebab, populasinya saat ini juga masih sangat terbatas.

    “Kalau lihat salah satu teknologi yang paling sering dibicarakan kendaraan listrik. Kendaraan listrik memang salah satu aksi mitigasi yang bisa dilakukan untuk mengurangi emisi karbon,” ujar Vikan dalam program Toyota Carbon Neutrality (CN) Mobility Event di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Tapi kendaraan listrik saja tidak cukup. Masih banyak alternatif teknologi yang didorong teman-teman industri, seperti hidrogen,” tambahnya.

    Bahasan soal net zero emission dalam program Toyota Carbon Neutrality (CN). Foto: Doc. EV Life.

    Menurut Vikan, dunia masih punya cukup waktu untuk menuju net zero emission pada 2060. Itulah mengapa, dalam proses transisi tersebut, energi terbarukan lainnya juga harus diperhatikan, seperti hidrogen atau hybrid.

    “Begitu juga dengan teknologi-teknologi lain seperti alternative fuel, kalau kita mengkategorikannya, ini teknologi transisi, karena menuju 100 persen EV pasti effort-nya besar,” tuturnya.

    “Jadi memang banyak intervensi dan aksi-aksi mitigasi dari EV yang harus diperhatikan, begitu juga shifting ke angkutan umum yang menjadi PR teman-teman kementerian,” lanjutnya.

    Sejauh ini, dia melihat, sudah banyak produsen otomotif termasuk Toyota yang bergerak ke arah sana. Selain itu, produk-produk ramah lingkungan juga terus berdatangan di Indonesia. Dia berharap, ke depannya, pemerintah dan industri bisa kerja sama memanfaatkan energi terbarukan lain selain hanya EV.

    “Jadi memang menurut saya kalau sektor otomotif ini punya target dan visi yang jelas untuk menuju net zero emission, pastinya sektor otomotifnya akan sampai. Kuncinya di teman-teman industri,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Harga Turun 10 Persen, Damri Buka Pemesanan Tiket Angkutan Lebaran 2025 – Page 3

    Harga Turun 10 Persen, Damri Buka Pemesanan Tiket Angkutan Lebaran 2025 – Page 3

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan, capaian pelanggan ini didukung dengan proporsi armada sebanyak 1.461 atau 105 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    “Seluruh layanan Damri telah melalui tahap pengecekan aspek keselamatan termasuk pemeriksaan kesehatan pramudi dan ramp check. Demi menciptakan pengalaman perjalanan pelanggan yang mengutamakan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan,” ujarnya, Senin (6/1/2025).

    Berikut rincian angkutan orang Damri selama periode Nataru 2024/2025.

    1. Antar Kota sebanyak 144.029 tiket atau 77 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    2. Pemadu Moda sebanyak 222.280 tiket atau 103 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    3. Pariwisata sebanyak 123.822 tiket atau 93 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    4. Perkotaan sebanyak 168.070 tiket atau 97 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    5. Antar Negara sebanyak 7.180 tiket atau 117 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    6. Perintis sebanyak 53.540 tiket atau 81 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    7. Perkotaan sebanyak 375.055 tiket atau 40,6 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    Sementara, capaian untuk segmen angkutan barang sebanyak 25.198 tiket atau 143 persen jika dibandingkan dengan periode Nataru 2023/2024.

    Jakarta Paling Laku

    Adapun tingkat okupansi tertinggi masih dari berasal atau berada di Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, angkutan yang melayani garis perbatasan antara Indonesia-Malaysia di Pulau Kalimantan pun masih jadi acuan.

    Berikut rinciannya:

    1. Antar Kota melayani rute padat pelanggan termasuk Jakarta-Bandar Lampung, Jakarta-Surabaya, Pontianak-Sintang, dan Bandung-Kuningan. Titik keberangkatan ramai pelanggan di Stasiun Damri Kemayoran, Stasiun Damri Tanjung Karang, dan Stasiun Damri Cawang.

    2. Antar Negara melayani rute padat pelanggan termasuk Terminal Ambawang-Kuching.

    3. Angkutan Bandara Soekarno-Hatta melayani rute padat pelanggan termasuk Botani Square Bogor, Bekasi Barat, Stasiun KA Gambir, Pelabuhan Merak, dan Kampung Rambutan.

  • Harga Jadi Murah Meriah, Beli Mobil Hybrid-Listrik Banyak Potongan

    Harga Jadi Murah Meriah, Beli Mobil Hybrid-Listrik Banyak Potongan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Keuangan telah merilis Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025. Peraturan ini diundangkan pada 4 Februari 2025 dan berlaku pada tanggal diundangkan.

    Salah satu yang diatur dalam aturan tersebut adalah pemberian insentif untuk mobil hybrid atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Kendaraan jenis LCEV mendapat insentif berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah ditanggung Pemerintah untuk tahun anggaran 2025.

    Adapun LCEV yang akan mendapatkan insentif antara lain full hybrid, mild hybrid, dan/atau plug-in hybrid. Full Hybrid Electric Vehicle yang selanjutnya disebut adalah L yang memiliki fungsi mematikan mesin secara otomatis saat berhenti sejenak ( idling stop ), pengereman regeneratif ( regenerative braking ), alat bantu gerak berupa motor listrik ( electric motor assist ) dan mampu digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik ( EV running mode ) untuk waktu atau kecepatan tertentu.

    Mild Hybrid Electric Vehicle yang selanjutnya disebut adalah L yang memiliki fungsi mematikan mesin secara otomatis saat berhenti sejenak ( idling stop ), pengereman regeneratif ( regenerative braking ) dan alat bantu gerak berupa motor listrik ( electric motor assist ).

    Plug in Hybrid Electric Vehicle yang selanjutnya disebut adalah L yang paling sedikit terdiri dari 1 (satu) motor listrik atau motor generator dan paling sedikit 1 (satu) motor bakar sebagai penerus daya dan dilengkapi dengan sistem pengisian daya dari luar atau eksternal.

    Dalam aturan tersebut, mobil hybrid harus memenuhi persyaratan seperti diatur dalam ketentuan Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

    Foto: Suasana pameran di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang berlangsung di Ji-Expo Kemayoran, Kamis (13/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
    Suasana pameran di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang berlangsung di Ji-Expo Kemayoran, Kamis (13/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Adapun Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) atas penyerahan LCEV tertentu yang memenuhi ketentuan tersebut sebesar 3% dari harga jual. Pajak PPnBM DTP untuk mobil hybrid diberikan untuk Masa Pajak Januari 2025 sampai dengan Masa Pajak Desember 2025.

    Selain mobil hybrid, dalam aturan tersebut juga diatur pemberian insentif bagi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) yaitu bus dan mobil listrik.

    Mobil listrik berbasis baterai yang telah memenuhi kriteria tingkat komponen dalam negeri (TKDN) paling rendah 40% akan mendapatkan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP). PPN mobil listrik yang ditanggung pemerintah untuk mobil listrik sebesar 10%. Berikut rinciannya:

    a. KBL Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 40% (empat puluh persen);

    b. KBL Berbasis Baterai Bus Tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 40% (empat puluh persen); dan

    c. KBL Berbasis Baterai Bus Tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 20% (dua puluh persen) sampai dengan kurang dari 40% (empat puluh persen).

    Sementara itu, Pajak Pertambahan Nilai yang ditanggung Pemerintah atas penyerahan KBL Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan/atau KBL Berbasis Baterai Bus Tertentu yang memenuhi kriteria nilai TKDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a dan/atau huruf b sebesar 10% (sepuluh persen) dari Harga Jual. Sedangkan untuk kriteria huruf c mendapat PPN DTP sebesar 5 persen.

    “Pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja subsidi pajak ditanggung Pemerintah tahun anggaran 2025 sebagaimana dimaksud dalam P ayat (1) dan Pasal 16 ayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” tulis aturan tersebut dikutip Minggu (16/2/2025).

    (fys/wur)

  • Mobil Masa Depan ‘Wuling Light of ASEAN’ Cantik di Setiap Sudut

    Mobil Masa Depan ‘Wuling Light of ASEAN’ Cantik di Setiap Sudut

    Jakarta

    Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 patut dipertimbangkan, soalnya salah satu ajang bergengsi otomotif di Indonesia ini kerap memperkenalkan kendaraan masa depan. Kini giliran Wuling Indonesia yang memperlihatkan mobil konsep yang disapa Wuling Light of ASEAN.

    Wuling Light of ASEAN merupakan mobil konsep revolusioner yang memadukan desain futuristik, teknologi cerdas, serta pengalaman berkendara yang inovatif. Kehadiran yang diklaim menjadi mobil masa depan ini menjadi momen istimewa bagi Wuling, karena untuk pertama kalinya mobil konsep ini hadir di luar dari Tiongkok dan publik Indonesia dapat melihatnya secara langsung di booth Wuling IIMS 2025.

    “Light of ASEAN pertama kali muncul perdana di Pameran Ekonomi ASEAN ke-21 di Nanning, China, pada 24 September 2024 dan Indonesia mendapat kehormatan menjadi negara pertama di luar China yang menampilkannya,” Vice President Wuling Motors, Arif Pramadana.

    Selanjutnya dijelaskan, mobil konsep Wuling Light of ASEAN mewakili visi Wuling untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan yang berfokus kepada pasar ASEAN. Dengan mengaplikasikan desain masa depan, pengalaman berkendara yang cerdas dan berteknologi tinggi, kendaraan ini bukan hanya sekadar moda transportasi tetapi juga simbol dari kemajuan teknologi, keberlanjutan, dan perkembangan industri otomotif.

    “Kehadiran mobil konsep ini merupakan perwujudan visi Wuling secara global dalam menghadirkan inovasi kendaraan listrik yang cerdas dan berkelanjutan, sekaligus membuktikan bahwa pasar ASEAN memiliki peran strategis di Wuling. Selain itu, Light of ASEAN juga menegaskan komitmen Wuling dalam memperkuat industri otomotif di ASEAN,” Arif menambahkan.

    Wuling Motors menampilkan mobil konsep Light of ASEAN di IIMS 2025. Begini penampakannya. Foto: Agung Pambudhy

    Arif mengatakan Light of ASEAN merupakan representasi dari komitmen Wuling dalam memperkuat posisinya di kawasan ASEAN dan berkontribusi dalam percepatan transisi energi yang lebih hijau di wilayah ini. ASEAN merupakan kawasan yang memiliki pertumbuhan pesat dalam industri otomotif, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan.

    Light of ASEAN dirancang sebagai simbol inovasi yang tidak hanya menawarkan performa tinggi dan efisiensi energi, tetapi juga menyesuaikan dengan infrastruktur lokal di berbagai negara. Salah satu inovasi utama yang dihadirkan dalam Light of ASEAN adalah Ultra-Low Aerodynamic Drag yang menjadi teknologi aerodinamika mutakhir untuk mengurangi hambatan angin hingga hanya 0.18Cd.

    Teknologi aerodinamika ini tidak hanya membuat kendaraan lebih hemat energi, tetapi juga meningkatkan performa keseluruhan, terutama saat melaju di jalan. Berbicara mengenai desain, Light of ASEAN memiliki desain yang inovatif mulai dari struktur cross-star cone di area depan, pintu bergaya sayap camar yang futuristik, hingga spoiler di bagian belakang mobil yang tampak melayang.

    Bukan hanya bagian luar yang futuristik, pengalaman di dalam kabin juga dirancang untuk menghadirkan kenyamanan dan fleksibilitas tinggi melalui konsep Zero Gravity Dual Mode Cabin. Mobil konsep ini mengusung desain mode ganda yang memisahkan area pengemudi dan penumpang untuk meningkatkan kenyamanan dan fungsionalitas.

    Wuling Motors menampilkan mobil konsep Light of ASEAN di IIMS 2025. Begini penampakannya. Foto: Agung Pambudhy

    Selain itu, kursi tanpa gravitasi dengan keseimbangan hidrolik memberikan sensasi berkendara yang lebih santai. Ditambah dengan sistem kontrol ala kokpit pesawat dan audio independen, kabin Light of ASEAN membawa standar baru dalam kemewahan dan kenyamanan.

    “Kami mengundang para pengunjung IIMS 2025 untuk datang dan melihat langsung Light of ASEAN dari Wuling di JIEXPO Kemayoran Hall D, Booth D2. Para pengunjung juga bisa melihat seluruh line up mobil Wuling, mulai dari kendaraan ICE, Hybrid, hingga EV,” tutup Arif Pramadana.

    Wuling Motors menampilkan mobil konsep Light of ASEAN di IIMS 2025. Begini penampakannya. Foto: Agung Pambudhy

    (lth/rgr)

  • Sederet Mobil Nissan yang Diboyong ke IIMS 2025

    Sederet Mobil Nissan yang Diboyong ke IIMS 2025

    Jakarta

    PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) turut meramaikan Indonesia International Motor Show atau IIMS 2025. Mereka memboyong sejumlah mobil andalan untuk memikat konsumen di pameran tersebut.

    Evensius Go selaku Presiden Direktur PT NMDI mengatakan, Nissan merupakan merek kendaraan yang dekat dengan keluarga. Itulah kenapa, mereka menghadirkan mobil yang punya karakter demikian, salah satunya Nissan Serena e-Power yang meluncur belum lama ini.

    “Nissan selalu berusaha lebih dari sekadar menawarkan kendaraan, kami berusaha membangun hubungan yang erat dengan pelanggan. Ini bukan hanya tentang transaksi jual-beli, tetapi tentang mendengarkan setiap suara, memahami setiap keluhan, dan merayakan setiap momen kebersamaan,” ujar Evensius Go di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Nissan di IIMS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Ada sejumlah produk andalan yang dibawa Nissan di IIMS 2025, yakni Nissan Serena e-Power, Nissan Kick e-Power, Nissan Terra Sport Edition dan Nissan Magnite. Mereka menghadirkan kendaraan-kendaraan tersebut dengan semangat ‘drive the future of innovation’.

    Selain dibeli atau dilihat-lihat, mobil-mobil Nissan di IIMS 2025 juga bisa di-test drive langsung pengunjung pameran. Menurut Evensius Go, cara ini berguna agar mereka lebih mengenal kendaraan-kendaraan Nissan.

    “Dengan interaksi ini, Nissan berkomitmen untuk terus tumbuh, memperkuat ikatan, dan menjaga posisi merek Nissan di hati masyarakat Indonesia,” kata dia.

    Nissan di IIMS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Di kesempatan yang sama, Nissan juga menghadirkan konsumen Nissan Serena e-Power di IIMS 2025. Konsumen tersebut bernama Boy Tenggara yang telah membelinya sejak beberapa bulan terakhir. Dia mengaku puas dengan kendaraan tersebut.

    (sfn/rgr)

  • Biodiesel B40 Sudah Tersalurkan 1,2 Juta Kiloliter, Selanjutnya B50

    Biodiesel B40 Sudah Tersalurkan 1,2 Juta Kiloliter, Selanjutnya B50

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia akan meningkatkan penggunaan bahan bakar biodiesel berbasis minyak sawit 50 persen dengan minyak solar (B50). Statusnya kini masih dalam tahap pengujian.

    Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, dalam “Carbon Neutrality (CN) Mobility Event” yang berlangsung sejak 12-15 Februari 2025 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta.

    Indonesia sudah menjalani mandatory B40 per Januari 2025. Eniya mengatakan B40 sudah tersalurkan sebanyak 1,2 juta kiloliter (kl).

    “Sektor industri transportasi terima kasih, mudah-mudahan pembelian Dexlite makin banyak, dan kita targetnya tahun ini 15,6 juta kiloliter. Kalau dihitung emisinya itu yang bisa diturunkan itu sekitar 41 juta CO2,” tambahnya lagi.

    Sembari penerapan B40 berjalan, Eniya meminta Toyota dan Pertamina bekerja sama melakukan tahap pengetesan jalan.

    “Nanti kapan mandatory B50? Sekarang sedang diuji, dites nanti mohon bantuan juga dari sektor transportasi untuk bersama-sama kita road test,” kata Eniya.

    “Ini kayak zaman dahulu saat B20, B30 dengan tim Toyota, nanti road test B50, atau B60 sekalipun. Siap solarnya dari Pertamina,” jelasnya lagi.

    Seperti diketahui Pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan bahan bakar campuran biodiesel berbasis minyak sawit 50% dengan minyak solar (B50) pada 2026.

    Eniya menyampaikan pemerintah juga mempersiapkan regulasi supaya ada nilai terkait perdagangan karbon yang didapat dari penurunan emisi menggunakan biodiesel.

    Salah satunya membantu percepatan dekarbonisasi dengan memulai produksi bahan bakar minyak (BBM) di kilang sulfur rendah yang memenuhi standar Euro 5.

    “Nanti emisi dari B40 atau biodiesel bisa diklaim menjadi nilai karbon, mudah-mudahan bisa membantu Pertamina mengakselerasi Euro5,” kata dia.

    “Jadi mudah-mudahan ini, Euro5-nya kalau B50, B60 sekalipun kita tunggu penurunan sulfur dari kilang Pertamina, sehingga itu bisa terdorong masif lagi bisa turun emisinya,” tambah dia.

    (riar/rgr)

  • Mobil Listrik yang Bisa Jalan Miring Hadir di IIMS 2025

    Mobil Listrik yang Bisa Jalan Miring Hadir di IIMS 2025

    Jakarta

    BYD dan Denza meramaikan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan beragam lini andalan, termasuk mobil listrik yang bisa jalan miring Denza Z9 GT.

    Atraksi jalan miring atau crab walk Denza Z9 GT ini sudah pernah disaksikan oleh detikOto saat kunjungan ke China beberapa waktu lalu. Video atraksi tersebut bisa juga disaksikan di Instagram detikOto.

    [Gambas:Instagram]

    Menariknya, atraksi Denza Z9 GT yang dapat berputar 360 derajat dalam kecepatan rendah ini juga dilakukan di IIMS 2025, tepatnya di booth Denza yang berlokasi di Hall C.

    Kehadiran Denza Z9 GT ini sangat menarik perhatian pengunjung yang hadir di IIMS 2025. Pasalnya, kehadiran fitur crab walk di mobil listrik bergaya sedan ini membuatnya menjadi lebih mudah dioperasikan saat hendak parkir di lahan yang sempit.

    Perlu diketahui bahwa kemampuan Z9 GT untuk berputar 360 derajat dikarenakan mobil ini punya tiga electric motor yang bisa beroperasi secara independen.

    Selain itu, secara spesifikasi Z9 GT juga hadir dengan spek yang tergolong mumpuni. Di tipe tertingginya, Z9 GT bahkan dilengkapi dengan motor listrik yang dapat menggelontorkan tenaga hingga 1.000 HP dan bisa menempuh jarak 630 km dalam sekali pengisian penuh.

    Bahkan untuk melesat dari 0-100 km/jam, sedan premium besutan BYD ini hanya butuh waktu 3,4 detik. Selain itu, saat dites oleh detikOto, mobil ini hadir dengan handling yang tajam berkat model bodi aerodinamis dan jarak sumbu roda yang panjang.

    Pabrikan Mobil asal China Denza meramaikan IIMS di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Agung Pambudhy

    Akankah Denza Z9 GT Dijual dalam Waktu Dekat?

    Denza Z9 GT sebenarnya tercatat sudah dua kali dipamerkan oleh BYD Indonesia. Pertama saat peluncuran MPV mewah D9, kedua di ajang IIMS 2025.

    Lantas apakah ini jadi kode keras Denza Z9 GT, si mobil listrik yang dapat berjalan miring ini, akan dijual di Indonesia dalam waktu dekat?

    Saat dikonfirmasi oleh detikOto, Luther Panjaitan selaku Head of Marketing Public Relations and Government Relations BYD Indonesia mengatakan sedang melakukan studi.

    “Tentunya itu bukannya tidak mungkin jika ada permintaannya. Setelah ada (studi) komprehehensif di market. Kita lihat mobil ini kan teknologinya cukup baru,” ujar Luther beberapa waktu lalu.

    (mhg/rgr)

  • Insentif Sudah Diberikan, Toyota Veloz Hybrid Bakal Jadi Kenyataan?

    Insentif Sudah Diberikan, Toyota Veloz Hybrid Bakal Jadi Kenyataan?

    Jakarta

    Pemerintah resmi memberikan insentif atau subsidi untuk mobil hybrid. Dengan insentif tersebut, harga mobil hybrid bakal semakin murah, terpangkas kisaran Rp 10 jutaan hingga Rp 13 jutaan. Di sisi lain, insentif tersebut juga akan memacu pabrikan sebesar Toyota untuk memproduksi model-model hybrid lainnya. Apakah artinya Veloz Hybrid bakal segera menjadi kenyataan?

    Sebagai informasi, aturan terkait insentif mobil hybrid tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025.

    Dalam aturan itu dijelaskan tiga jenis mobil hybrid yang mendapatkan insentif ini, terdiri dari mobil full hybrid, mild hybrid, dan plug-in hybrid. Adapun PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang ditanggung pemerintah untuk mobil hybrid adalah sebesar 3%. PPnBM yang ditanggung pemerintah diberikan buat masa pajak Januari 2025 sampai dengan masa pajak Desember 2025.

    Peraturan Menteri Keuangan No. 12 Tahun 2025 berlaku sejak tanggal diundangkan. Dan peraturan itu diundangkan sejak 4 Februari 2025.

    Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, menyambut positif adanya subsidi untuk mobil hybrid. Kata Anton, program tersebut bisa membuat penjualan mobil hybrid meningkat.

    “Tentu saja kita berterima kasih dengan pemerintah support dari insentif 3% ini sangat positif dan sangat tunggu-tunggu oleh masyarakat. Peraturan pemerintah, baru keluar beberapa hari yang lalu, jadi kalau kita hitung-hitung, ini akan memberikan benefit buat customer sekitar Rp 10 juta sampai Rp 13 juta. Jadi nilainya cukup tinggi, mudah-mudahan akan meningkatkan animo masyarakat untuk membeli mobil hybrid,” kata Anton di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

    Anton menambahkan, program tersebut juga bisa memacu pabrikan seperti Toyota untuk memperkenalkan model-model hybrid lainnya di Indonesia. Anton tak menjelaskan secara detail calon mobil hybrid baru Toyota tersebut. Namun kata dia harganya bakal kompetitif.

    “Pastinya ini memberikan motivasi kepada kita, kepada produsen, untuk menciptakan atau memproduksi produk-produk baru hybrid ke depan, yang harganya nanti bisa lebih kompetitif. Mudah-mudahan ini bisa membuka komposisi hybrid yang lebih meningkat,” sambung Anton.

    “Saya rasa ini hanya tinggal menunggu peluncuran produk-produk (hybrid) baru ke depannya yang lebih akomodatif dan lebih mengisi segmen-segmen yang lain. Kita bakal usahakan secepatnya, tapi kita sedang diskusi dengan prinsipal karena banyak hal yang harus kita lakukan. Saya nggak bisa komen model (hybrid) yang mana, karena belum launching, tapi sabar aja,” terang Anton.

    Sebelumnya sinyal kehadiran mobil hybrid dengan harga kompetitif Toyota menguat dengan munculnya kode mesin W102RE-LBVFJ di Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2024 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024.

    Mobil itu diduga kuat Veloz hybrid. Dalam Permendagri itu, tercatat ada dua model yang diduga Veloz hybrid, W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS. W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT tercatat memiliki nilai jual Rp 264 juta sedangkan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS nilai jualnya Rp 284 juta.

    (lua/rgr)

  • Harga Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid Setelah Dapat Diskon Pajak

    Harga Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid Setelah Dapat Diskon Pajak

    Jakarta

    Dua mobil hybrid Suzuki mendapatkan insentif dari pemerintah. Harga Suzuki Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid pun mengalami penurunan.

    Pemerintah memberikan insentif potongan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil hybrid. Mobil hybrid dapat potongan PPnBM sebesar 3 persen.

    Insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025.

    Menurut Dept Head 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales Randy R. Murdoko, dua lini mobil hybrid Suzuki yang sudah diproduksi di dalam negeri, yaitu Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid, bisa mendapatkan insentif dari pemerintah.

    “Saya sampaikan bahwa harga kami di Jakarta untuk Ertiga dan XL7 (Hybrid) Itu akan mengalami penurunan sekitar Rp 5-6 juta tergantung varian,” kata Randy di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Berikut daftar harga Suzuki Ertiga Hybrid dan Suzuki XL7 Hybrid setelah dipotong insentif PPnBM 3% seperti diterima detikOto dari pihak Suzuki. Harga ini sudah menggunakan skema PPN 12 persen.

    Suzuki Ertiga Hybrid NIK 2024GX MT: Rp 273.700.000 (turun Rp 5,5 juta)GX AT: Rp 284.500.000 (turun Rp 5,8 juta)Cruise MT: Rp 286.400.000 (turun Rp 5,5 juta)Cruise MT (2 Tone): Rp 288.400.000 (turun Rp 5,5 juta)Cruise AT: Rp 297.200.000 (turun Rp 5,8 juta)Cruise AT (2 Tone): Rp 299.200.000 (turun Rp 5,8 juta).Suzuki Ertiga Hybrid NIK 2025GX MT: Rp 275.800.000 (turun Rp 4,9 juta)GX AT: Rp 286.800.000 (turun Rp 5 juta)Cruise MT: Rp 288.600.000 (turun Rp 4,8 juta)Cruise MT (2 Tone): Rp 290.600.000 (turun Rp 4,8 juta)Cruise AT: Rp 299.500.000 (turun Rp 5 juta)Cruise AT (2 Tone): Rp 301.500.000 (turun Rp 5 juta).Suzuki XL7 Hybrid NIK 2024Beta MT: Rp 284.500.000 (turun Rp 5,8 juta)Beta AT: Rp 295.300.000 (turun Rp 6,05 juta)Alpha MT: Rp 294.600.000 (turun RP 5,8 juta)Alpha MT 2 Tone: Rp 296.600.000 (turun RP 5,8 juta)Alpha AT: Rp 305.400.000 (turun Rp 6,05 juta)Alpha AT 2 Tone: Rp 307.500.000 (turun Rp 6 juta).

    (rgr/din)

  • Setelah Biodiesel, Kini Menanti Kewajiban Bensin Campur Tebu Cs

    Setelah Biodiesel, Kini Menanti Kewajiban Bensin Campur Tebu Cs

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia belum memiliki kewajiban (mandatory) penggunaan bioetanol. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyebut pihaknya sedang mengusulkan supaya terbit mandatory bioetanol.

    Usulan mandatory bioetanol itu diungkapkan Eniya dalam “Carbon Neutrality (CN) Mobility Event” yang berlangsung sejak 12-15 Februari 2025 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Pemerintah tengah membidik “green gasoline” dari bioediesel untuk solar dan bioetanol untuk bensin.

    “Etanol juga kita kembangkan, kami sangat apresiasi, Pertamina dan Toyota sudah membuat peluncuran waktu itu dengan bioetanol. Tapi ini belum kita mandatory-kan,” kata Eniya, Jumat (14/2/2025).

    “Jadi mudah-mudahan peraturan menteri yang sedang dibahas, sedang dimasukkan (mandatory bioetanol). Tapi ini baru usulan, belum ditetapkan oleh Pak Menteri,” tambahnya lagi.

    Bukan rahasia umum lagi, bioetanol yang dihasilkan dari sumber daya biomassa seperti molases tebu, sorgum, jagung, ataupun singkong menawarkan potensi besar untuk mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional.

    Namun kebijakan pencampuran bioetanol seperti masih setengah hati. Regulasi sudah ada, faktanya belum benar-benar dilaksanakan.

    Sesuai Peraturan Menteri ESDM No 20/2014, BBM bersubsidi wajib dicampur dengan minimal 1% bioetanol mulai Januari 2015. Lalu pencampuran BBM non-subsidi yang harus dicampur dengan minimal 2% bioetanol mulai Januari 2015.

    Secara bertahap, sesuai Peraturan Menteri ESDM tersebut, pemanfaatan akan ditingkatkan menjadi 5% pada 2020 untuk BBM bersubsidi dan 10% untuk BBM non-subsidi.

    Namun faktanya penggunaan bioetanol di Indonesia masih sangat terbatas, terutama hanya sebagai campuran E5 untuk bensin Pertamax Green di Jakarta dan Surabaya.

    Eniya mengatakan usulan mandatory bioetanol ini akan diatur mulai dari skema hingga peluang insentif bagi produsen.

    “Nanti akan dibuat bagaimana skemanya, tata kelolanya, apakah ada insentifnya. Bagaimana masalah cukai,” ungkapnya lagi.

    (riar/rgr)