kab/kota: Kemayoran

  • GR Yaris Facelift Hadir dengan Transmisi Manual & Otomatis, Mana yang Lebih Diminati? Ini Kata TAM!

    GR Yaris Facelift Hadir dengan Transmisi Manual & Otomatis, Mana yang Lebih Diminati? Ini Kata TAM!

    JAKARTA – PT Toyota-Astra Motor (TAM) telah resmi memperkenalkan GR Yaris facelift untuk pasar Indonesia pertengahan tahun lalu. Hot hatch ini memiliki beberapa perubahan demi meningkatkan kesenangan berkendara.

    Tidak hanya itu, mobil tersebut juga ditawarkan dengan pilihan transmisi otomatis untuk pertama kalinya dan bersanding bersama transmisi manual konvensional.

    Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandi mengatakan peminat antara transmisi manual dan otomatis cukup seimbang di Indonesia karena beberapa pelanggan memiliki kebutuhan masing-masing.

    “Saat ini masih imbang antara permintaan manual maupun otomatis ya. GR kan identiknya dengan manual, tapi ada beberapa konsumen yang menginginkan otomatis. Jadi ini memberikan pilihan kepada konsumen,” kata Anton saat diskusi media di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 20 Februari.

    Anton menambahkan animo transmisi otomatis cukup positif karena telah memiliki performa yang setara seperti varian tiga pedal.

    “Tapi pilihan transmisi otomatis responnya cukup positif ya karena memiliki respons yang lebih cepat dibandingkan manual,” tambah Anton.

    Mobil satu ini memiliki tampilan eksterior yang diperbarui dengan sisi bagian depan bawah atau bumper memiliki struktur baru yang lebih sporty dari sebelumnya. Kisi-kisi samping bawah kini dilengkapi bukaan lebih besar untuk memastikan kinerja pendinginan.

    Perubahan juga terlihat jelas pada bagian belakang dengan bagian bawah yang didesain ulang, untuk mengoptimalkan aerodinamis dan pembuangan pada knalpot.

    Tidak hanya tampil dengan ubahan yang lebih baru dari sebelumnya, mobil ini diklaim memiliki performa lebih baik dengan transmisi otomatis delapan percepatan yang dikembangkan dan digabungkan dengan penggerak empat roda (4WD).

    Meskipun pabrikan mempertahankan mesin 1,6 liter turbo seperti sebelumnya, GR Yaris facelift memiliki tenaga yang ditingkatkan dari 272 ps menjadi 304 ps dan torsi dari 370 Nm ke 400 Nm, sehingga menambah keseruan dalam berkendara.

    Toyota GR Yaris facelift memiliki harga mulai dari Rp1,166 miliar untuk pilihan manual dan Rp1,214 miliar untuk otomatis.

  • Polisi sebut Fariz RM pakai narkoba karena masalah keluarga

    Polisi sebut Fariz RM pakai narkoba karena masalah keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyebutkan alasan musisi Fariz RM (66) memakai narkoba karena masalah keluarga sehingga penyalahgunaan obat terlarang itu terjadi keempat kalinya.

    “Mungkin dari hasil pemeriksaan sementara kita, saat ini ada karena ada permasalahan keluarga,” kata Wakil Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Telly Areska dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

    Telly mengatakan keterangan itu didapatkan dari hasil pemeriksaan awal dan Fariz memakai narkoba selama satu tahun.

    Fariz mendapatkan narkoba berupa sabu 0,89 gram dan ganja 7,4 gram dari mantan sopirnya, ADK (42).

    Setiap pembelian barang, Fariz memberikan upah sebesar Rp100 ribu – 200 ribu.

    Adapun tempat kejadian perkara (TKP) terjadi di Jalan Sunter, Kemayoran, Tanjung Priok, (Jakarta Utara) dan Dipati Ukur, Lebak Gede, Coblong, Bandung, Jawa Barat.

    Terkait rehabilitasi, polisi masih mendalami pemeriksaan kasus penyalahgunaan narkoba tersebut.

    “Nanti kita dalami untuk rehabilitasi, lagi kita dalami dalam pemeriksaan,” ujarnya.

    Sementara, musisi Fariz RM (66) mengakui alasan memakai narkoba karena tekanan popularitas di kalangan dunia hiburan sehingga mengulangi penyalahgunaan keempat kalinya.

    Polisi mengetahui musisi Fariz RM (66) memakai narkoba jenis ganja dan sabu dari keterangan sopirnya yang bekerja selama 2020-2021 dengan inisial ADK (42).

    ADK sebelumnya ditangkap pada Senin (17/2) di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dengan barang bukti ganja.

    Kemudian, pada Selasa (18/2), polisi menangkap sang musisi di Dipati Ukur, Lebak Gede, Coblong, Bandung, Jawa Barat berdasarkan keterangan ADK bahwa Fariz juga memesan barang haram itu kepada ADK.

    Polisi kemudian menetapkan keduanya sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan narkotika yakni ADK dan Fariz RM (FRM).

    Barang bukti yang disita dari Fariz RM yakni narkoba jenis ganja dan sabu.

    Fariz disangkakan Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 ayat (1), Pasal 114 ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman lima sampai 20 tahun penjara.

    Musisi Fariz RM pernah beberapa kali terlibat kasus narkoba yakni pada 2008, 2014, 2018 dan 2025.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Fariz RM akui alasan pakai narkoba karena tekanan popularitas

    Fariz RM akui alasan pakai narkoba karena tekanan popularitas

    Jakarta (ANTARA) – Musisi Fariz RM (66) mengakui alasan memakai narkoba karena tekanan popularitas di kalangan dunia hiburan, sehingga mengulangi penyalahgunaan narkoba keempat kalinya.

    “Tekanan-tekanan dari popularitas menjadi beban saya, mungkin saya kembali tergelincir,” kata Fariz dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis.

    Fariz mengatakan setiap kasusnya berhenti, dia juga mencoba untuk menekan memakai obat-obatan terlarang tersebut. Namun, apa daya akhirnya terjerumus kembali.

    Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga mulai dari istri hingga anak serta rekan-rekan satu profesi atas kejadian tersebut.

    “Oleh karenanya, saya ingin memohon doa teman-teman semua, keluarga, agar proses hukum atas pelanggaran yang saya lakukan berjalan lancar mudah dan aman,” ujarnya.

    Kepolisian mengetahui musisi Fariz RM (66) memakai narkoba jenis ganja dan sabu dari keterangan sopirnya yang bekerja selama 2020-2021 dengan inisial ADK (42).

    ADK sebelumnya ditangkap pada Senin (17/2) di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dengan barang bukti ganja.

    Kemudian, pada Selasa (18/2), keterangan ADK menjadi berkembang usai ditemukan titik terang bahwa Fariz diduga juga memesan barang kepada ADK.

    Dari penangkapan itulah, pihak Kepolisian mengamankan dua orang tersangka dugaan penyalahgunaan narkotika yakni ADK dan Fariz RM (FRM).

    Adapun barang bukti yang disita dari Fariz RM yakni narkoba jenis ganja dan sabu.

    Fariz disangkakan Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 ayat (1), Pasal 114 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 5 sampai 20 tahun penjara.

    Musisi Fariz RM pernah beberapa kali terlibat kasus narkoba yakni tahun 2008, 2014, 2018 dan 2025.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Transisi Energi ke Bioetanol Mudah, Mesin Tak Perlu Dimodifikasi

    Transisi Energi ke Bioetanol Mudah, Mesin Tak Perlu Dimodifikasi

    Jakarta

    Penurunan emisi karbon bisa disesuaikan dengan memanfaatkan sumber daya energi yang potensial. Salah satunya melalui bioetanol. Namun seberapa cocok mesin kendaraan dengan bioetanol?

    Dari sektor transportasi, penggunaan biofuel berupa bioetanol menjadi opsi yang bisa menawarkan banyak keuntungan. Transisi ini lebih mudah lantaran tidak perlu memodifikasi mesin pada kendaraan bermotor.

    Ronny Purwadi, Ahli Proses Konversi Biomassa Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebutkan mobil masih aman menenggak bioetanol E10 tanpa ubahan spesifikasi.

    “Bioetanol itu sebenarnya bahan bakar oksigenat, jadi mengandung oksigen yang bisa memberikan kebaikan, karena pada saat pembakaran kita juga butuh oksigen, jadi oksigennya itu digunakan untuk pembakaran, tetapi tidak perlu banyak,” kata Ronny dalam talkshow “Carbon Neutrality (CN) Mobility Event di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.

    “Angka oktannya cukup tinggi 104 sampai 108, sehingga kalau kita menggunakan bioetanol cukup banyak bisa menaikkan oktan,” jelasnya.

    Dia melanjutkan bioetanol menjadi pilihan untuk menuju emisi karbon bagi mobil internal combustion engine. Etanol punya oktan lebih tinggi, walhasil emisi gas buangnya lebih bersih.

    “Nilai kalornya lebih kecil kira-kira 2 per 3 dari nilai kalor bensin,” ungkap dia.

    “Bioetanol bisa dicampur hingga 10 persen ke dalam bensin atau E10 tanpa modifikasi mesin kendaraan,” sambungnya lagi.

    “Kalau lebih boleh nggak? boleh, belinya mobil Flexy Fuel. Di Brazil itu mereka menggunakan etanol hydros, artinya menggunakan etanol yang ada airnya,” jelas dia.

    Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi, Kementerian ESDM, Edi Wibowo memaparkan saat ini terdapat 13 produsen bioetanol dengan kapasitas produksi lebih dari 361 ribu kilo liter per tahun, dengan kapasitas Fuel Grade Ethanol (FGE) sebanyak 63 ribu kiloliter per tahun.

    “2025 sampai 2030, saat ini E5 nya ada tambahan dua pabrik di 2026, dengan memaksimalkan existing yang sudah ada saat ini. Kita harapkan 2026 bisa 5 persen (pencampuran bioetanol), kemudian meningkat sekitar 10 persen di tahun 2029,” kata Edi dalam kesempatan yang sama.

    Dia melanjutkan pada 2030, campuran bensin dengan bioetanol bisa lebih banyak terserap.

    “Diharapkan tahun 2030 kita bisa menyalurkan bioetanol untuk dicampur dengan gasoline itu 1,2 juta kl (kiloliter),” jelasnya lagi.

    Tantangan yang dihadapi saat ini adalah feedstock atau bahan baku untuk membuat bioetanol FGE.

    Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang terbuat dari karbohidrat (gula) seperti sagu, jagung, gandum, tebu, kentang, dan ubi-ubian, seperti uji jalar dan ubi kayu.

    Indonesia punya potensi besar jika bisa menguasai bioetanol generasi kedua yang bisa didapat dari limbah biomassa, seperti tandan kosong kelapa sawit.

    “Kita membutuhkan lebih banyak lagi bahan baku untuk memproduksi bioetanol,” kata Oki Muraza, Senior Vice President (SVP) Technology Innovation Pertamina dalam kesempatan yang sama.

    “Jadi bioetanol bisa diproduksi dengan berbagai macam feedstock,” tambahnya lagi.

    Izmirta Rachman, Ketua Asosisasi Produsen Spiritus dan Etanol Indonesia (APSENDO) memaparkan penggunaan bioetanol 2024 baru mencapai 373 kiloliter.

    Angka ini didapat dari suplai PT Enero mengolah tetes tebu atau molasses dari pabrik gula jadi bioetanol. Kemudian dicampur dengan bensin dari Pertamina.

    “Dalam konteks feedstock ini yang menjadi kendala, kita punya potensi di tahun 2024 itu menghasilkan 1,6 juta ton. Kalau ini dijadikan etanol semua, 409 ribu kiloliter siap kita distribusikan, tapi sayang realisasinya baru 373 kiloliter per 2024,” kata Rachman.

    “Ini yang saya minta tolong, molasses kita rata-rata 1,6 juta, dari 2010 sampai 2024 itu sekitar 4,93 persen dari total tebu itu kita siap untuk jadikan etanol,” kata Rachman.

    “Ini yang jadi masalah, molasses kita berangkat ke negara lain, di ekspor. 2023 819 juta atau sekitar 50 persen dari 1,6 juta tadi diekspor. Kenapa? karena Indonesia tidak membuat tata niaga mengenai molasses yang diprioritaskan untuk hiliriasi,” ujar dia.

    Pertamina juga terus melakukan penelitian terkait penggunaan bahan baku untuk bioetanol generasi kedua.

    “Tandan kosong sawit, ini juga banyak di Indonesia. Basah 50 juta ton, keringnya mungkin sekitar 23 juta ton,” kata Oki.

    “Sorgum, kami ada penelitian bersama Universitas Mataram, hasilnya cukup menarik dari 1 hektar kita akan mendapatkan sekitar 4.000 liter. Ini kita akan scale up lagi, untuk skala yang lebih besar,” jelas dia.

    “Kemudian nypa fruticans, ini mungkin PR bagi teman-teman ITB di mekanisasi, karena kita harus berusaha mendapatkan di rawa-rawa,” tambahnya lagi.

    (riar/dry)

  • Kapan Toyota Jual Mobil Listrik Kembaran Suzuki eVitara di Indonesia?

    Kapan Toyota Jual Mobil Listrik Kembaran Suzuki eVitara di Indonesia?

    Jakarta

    Toyota baru-baru ini telah mengenalkan Toyota Urban Cruiser EV untuk pasar Eropa. Mobil listrik tersebut merupakan ‘kembaran’ Suzuki eVitara yang telah meluncur lebih dulu. Lantas, kapan kendaraan ramah lingkungan itu masuk ke Indonesia?

    Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku, pihaknya belum bisa bicara banyak mengenai kemunculan Urban Cruiser EV di Indonesia. Terlebih, kendaraan tersebut statusnya masih benar-benar baru.

    “Soal itu (Urban Cruiser EV masuk Indonesia), saya no comment,” ujar Anton saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).

    Toyota Urban Cruiser EV Foto: Dok. Toyota Eropa

    Meski demikian, Anton memastikan, pihaknya sedang melakukan studi terkait pengembangan mobil listrik di Indonesia. Dia berharap, ke depannya, kendaraan jenis itu bisa diproduksi lokal di dalam negeri.

    “Toyota tidak hanya mengembangkan hybrid, tapi juga mempelajari EV baru ke depannya dan termasuk studi mudah-mudahan bisa memproduksi juga EV di Indonesia,” tuturnya.

    “Mohon support-nya teman-teman, kalau lancar kita nanti bisa meluncurkan produk-produk (EV) baru. Tapi saat ini belum ada keputusan,” kata dia menambahkan.

    Sebagai catatan, Toyota Urban Cruiser EV sebelumnya telah muncul di pameran Brussels Motor Show 2025. Kabarnya, di tahap awal, kendaraan tersebut akan diproduksi di India.

    Urban Cruiser EV mengusung baterai lithium iron-phospate yang dipercaya lebih tahan lama namun hemat. Sepanjang perjalanan pengemudi akan dimanjakan layar 10,25 inch combimeter dan layar Multimedia Display dengan ukuran 10,1 inchi. Sistem multimedia itu sudah terintegrasi dengan Apple CarPlay dan Android Auto.

    Toyota Urban Cruiser EV Foto: Dok. Toyota

    Ada dua opsi kapasitas baterai yang ditawarkan, yakni 49 kWh dengan output 144 daya kuda dengan penggerak roda depan. Sementara opsi penggerak di semua roda baterainya 61 kWh dengan tenaga mencapai 174 daya kuda. Namun bila baterai 61 kWh itu dipasangkan dengan transmisi AWD dayanya lebih besar, yaitu 184 daya kuda dengan motor tambahan 48 kW di gandar belakang.

    Fiturnya keselamatan cukup lengkap, seperti pre-collision, adaptive cruise control, dan sistem lane departure/keep assist. Sayang hingga saat ini belum diketahui pasti berapa harga serta jarak tempuhnya.

    (sfn/dry)

  • Ini Alasan BYD Sematkan Teknologi ‘Kaki Kepiting’ di Denza Z9 GT

    Ini Alasan BYD Sematkan Teknologi ‘Kaki Kepiting’ di Denza Z9 GT

    Jakarta

    Merek asal Tiongkok, BYD (Build Your Dreams), memamerkan crossover Denza Z9 GT di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Mobil listrik ini memiliki teknologi canggih dengan platform E3 dan sistem tiga motor elektrik yang bisa bergerak secara independen. Dengan teknologi itu, ban belakang mobil ini mampu berjalan miring layaknya kaki kepiting. Apa tujuan BYD menyematkan teknologi canggih tersebut?

    Product Planning Assistant Manager PT BYD Motor Indonesia, Narendro Bawono Cahyolaksono, menjelaskan, teknologi tersebut dikembangkan berangkat dari desain mobil di China yang rata-rata panjang. Dengan teknologi kaki kepiting yang bisa membuat ban belakang berjalan secara independen, maka proses memarkir mobil jadi lebih mudah.

    “Sebagai informasi, kendaraan-kendaraan di China kebanyakan mobil itu mempunyai wheelbase yang lebih panjang dibandingkan yang dijual di Indonesia atau di negara lain. Karena memang di China itu terkenal (konsumen) ingin kebutuhannya yang nyaman lah, untuk dikendarai dan untuk kebutuhan sehari-hari,” buka Narendro dalam kegiatan media technology talk Denza di IIMS 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    “Nah, ternyata dengan wheelbase (panjang) itu kesulitan nih (untuk parkir), karena turning radiusnya yang besar dan susah untuk bermanuver dan lain-lain. Maka dibuatkan sistem easy parking, yang memudahkan parkir paralel di area sempit, misalnya seperti di parkiran mal,” sambung Narendro.

    Dalam sesi demonstrasi Denza Z9 GT yang dipamerkan di IIMS 2025, ban belakang mobil ini dapat berputar dalam kecepatan rendah (crab walk). Roda belakang bergerak, sedangkan roda depan mengunci, sehingga mobil bisa berputar 360 derajat. Hal ini tentunya memudahkan pengendara saat berada di lokasi parkir yang sempit.

    Atraksi jalan miring Denza Z9 GT ini juga sudah pernah disaksikan oleh detikOto saat kunjungan ke China beberapa waktu lalu. Video atraksi tersebut bisa juga disaksikan di Instagram detikOto.

    Di atas kertas, mobil ini memiliki panjang 5.180 mm, jarak sumbu roda 3.125 mm dengan radius putar 4,62 m. Denza Z9 GT memiliki tenaga yang cukup buas, nyaris 1.000 dk. Sementara itu, jarak tempuhnya bisa mencapai 630 km.

    Di China, Denza Z9 GT dibanderol di kisaran harga Rp 700-800 juta. Denza merupakan brand yang berada di atas BYD. Merek tersebut akan bertarung di segmen kendaraan premium.

    Apakah Z9 GT akan dijual di Indonesia? Mengenai hal itu, BYD sedang melakukan studi kelayakan. Namun pada intinya, BYD siap menjual mobil tersebut di Indonesia, kalau memang ada permintaan.

    “Tentunya itu bukannya tidak mungkin jika ada permintaannya. Setelah ada (studi) komprehehensif di market. Kita lihat mobil ini kan teknologinya cukup baru,” ujar Luther Panjaitan selaku Head of Marketing PR & Government Relations BYD Indonesia, ditemui di arena JIExpo, Kemayoran, Kamis (13/2/2025).

    (lua/dry)

  • Toyota Balikin Selisih Duit Konsumen yang Beli Mobil Hybrid Awal Tahun

    Toyota Balikin Selisih Duit Konsumen yang Beli Mobil Hybrid Awal Tahun

    Jakarta

    Ada kabar baik untuk konsumen yang telah membeli Toyota Yaris Cross dan Innova Zenix hybrid sebelum aturan resmi soal insentif mobil hybrid diterbitkan. Sebab, PT Toyota Astra Motor (TAM) akan mengembalikan lebihan uang yang sudah dibayar.

    Sebagai catatan, meski aturannya baru diterbitkan, namun insentif mobil hybrid berlaku sejak 1 Januari 2025. Sementara perubahan harga kendaraan baru berlaku bulan ini.

    Setelah mendapat insentif, Toyota Yaris Cross dan Innova Zenix Hybrid mendapat potongan Rp 10-13 juta secara langsung. Sehingga, konsumen yang sudah melakukan pemesanan sebelum aturan insentif terbit, akan menerima pengembalian dana sebesar itu.

    “Kustomer yang sudah membeli kendaraan di bulan Januari, kita akan memberikan refund, karena saat itu aturan belum keluar. Sementara di aturan disebutkan, Januari sudah bisa dinikmati. Makanya kita kembalikan nominalnya sesuai aturan,” ujar Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmy Suwandy di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Toyota Yaris Cross Hybrid Foto: Toyota Astra Motor

    Sementara untuk konsumen yang baru mau memesan dua kendaraan hybrid tersebut sekarang, maka Toyota akan memberikan potongan Rp 10-13 juta di muka.

    “Kita dari dulu potong di harga, jadi clear harganya langsung dipotong. Bukan di tengah jalan ada potongan atau perubahan lain,” tuturnya.

    Innova Zenix dan Yaris Cross merupakan dua mobil hybrid Toyota yang mendapat ‘jatah’ insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) sebesar tiga persen. Anton menegaskan, setelah adanya ‘diskon pajak’ tersebut, penjualan dua mobil itu mengalami peningkatan.

    “Ini kan masih satu dua minggu, kita lihat ada pergerakan positif, khususnya di Innova Zennix ada kenaikan. Tapi kita lihat lah, mungkin sampai akhir bulan kita ungkap angkanya. Karena fluktuatif lah, masih ada pameran dan lain-lain,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Fariz RM Ditetapkan Tersangka Kasus Narkoba

    Fariz RM Ditetapkan Tersangka Kasus Narkoba

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi Fariz RM ditetapkan sebagai tersangka atas kasus narkoba. Fariz RM ditangkap Polres Jakarta Selatan bersama sopir pribadinya.

    “Dari Tim Opsnal unit narkoba sudah mengamankan dua orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dasarnya laporan polisi LPA 53 II 2025 Satnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan tanggal 17 Februari 2025,” kata Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi di Polres Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025).

    “Untuk inisial yang sudah ditetapkan tersangka adalah ADK (46) dan FRM (66). Untuk ADK merupakan sopir FRM,” jelasnya lagi.

    AKP Nurma Dewi mengatakan, penangkapan Fariz RM merupakan hasil pengembangan dari terciduknya ADk pada Senin, 17 Februari 2025. Sopir pribadi Fariz RM itu ditangkap karena memiliki dan menggunakan ganja.

    “Pada Senin, 17 Februari 2025 di Jalan Sunter Kemayoran, Tanjung Priok berhasil diamankan berinisial ADK dengan barang bukti ganja. Setelah itu mendapat keterangan dari ADK, yang kemudian dilakukan pengembangan yang mendapatkan saudara FRM,” ujarnya.

    “Pengembangan dari ADK ini dilanjutkan ke Bandung, Jawa Barat. Setelah itu, FRM juga diamankan dengan barang bukti sabu dan ganja. Untuk berat bruto masih di dalami, termasuk kooperatif atau tidak,” tutup AKP Nurma Dewi yang menyebut Fariz RM sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus narkoba.

  • Target BAIC di IIMS 2025, Angkanya Seperti Jualan Bulanan

    Target BAIC di IIMS 2025, Angkanya Seperti Jualan Bulanan

    Jakarta

    BAIC ikut meramaikan lantai Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Produsen yang membawa model Sport Utility Vehicles (SUV) itu punya target selama 11 hari pameran digelar.

    BAIC Indonesia membuka hari pertama gelaran IIMS 2025 dengan peluncuran BJ40 Plus Champion Edition. Line up tersebut melengkapi jejeran produk BAIC BJ40 dan X55 II.

    Chief Operating Officer BAIC Indonesia Dhani Yahya mengatakan dengan produk yang sudah dipasarkan saat ini bisa mencapai total penjualan bulanan selama pameran IIMS 2025.

    Bulan Januari 2025, BAIC mencatat penjualan wholesale (distribusi pabrik ke dealer) sebanyak 21 unit. Sedangkan lima bulan pertama 2024, BAIC mendistribusikan sebanyak 296 unit.

    “SPK (surat pemesanan kendaraan) per hari ini masih di bawah 20 unit. Kita lihat awal Januari ini antara 30-50 unit. Atau penjualan satu bulan kita,” kata Dhani di arena IIMS, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

    Dari angka penjualan tersebut, PT JIO Distribusi Indonesia sebagai distributor resmi BAIC Indonesia pun telah menyerahkan 22 unit BJ40 Plus itu ke TNI AD.

    Dhani mengungkapkan pembeli mobil BAIC kebanyakan dari sektor retail. Tahun ini, BAIC Indonesia menargetkan penjualan di atas 2.000 unit.

    “Fleet secara langsung ke kita belum, tapi dari perusahaan kemarin sekitar 200 unit yang sudah kita delivery, saya rasa mungkin 30 persen di fleet, baik satu grup ataupun yang belum satu grup dengan kita,” ucap dia.

    “Tambang baru jalan, belum beli fleet secara banyak. Jadi ini ada perusahaan untuk mengganti kendaraan operasional,” tambahnya lagi.

    (riar/din)

  • Perjuangan Panjang Insentif Mobil Hybrid, Akhirnya Keluar Juga

    Perjuangan Panjang Insentif Mobil Hybrid, Akhirnya Keluar Juga

    Jakarta

    Pemerintah akhirnya memberikan insentif untuk mobil hybrid. Mobil hybrid di Indonesia mendapatkan insentif berupa potongan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk tahun 2025.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, paket stimulus ekonomi ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat. Stimulus itu juga untuk mendukung sektor otomotif dan mendukung langkah menuju transisi hijau. Menurut Agus, perjuangan untuk menerbitkan insentif mobil hybrid cukup panjang.

    “Yang menarik tahun ini, perjuangannya cukup panjang, alhamdulillah akhirnya pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif mobil hybrid,” kata Agus di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, kemarin.

    Pengajuan insentif untuk mobil hybrid ini memang memakan waktu lama. Sebelumnya, pemerintah hanya memberikan insentif untuk mobil listrik berbasis baterai. Sedangkan mobil hybrid berjalan tanpa insentif. Bahkan, pemerintah sempat menyangkal akan memberikan insentif untuk mobil hybrid mengingat penjualan mobil hybrid sudah tinggi.

    Namun pada akhirnya, pemerintah resmi mengeluarkan kebijakan insentif untuk mobil hybrid. Mobil hybrid mendapatkan potongan PPnBM sebesar 3 persen. Hal ini turut membuat harga mobil hybrid turun.

    Toyota, misalnya, mengumumkan penurunan harga untuk Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid sebesar Rp 10-13 juta. Suzuki juga mengungkapkan penurunan harga untuk Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid sebesar Rp 5-6 juta.

    Insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025.

    Tertulis dalam Pasal 14 ayat (1) PMK No. 12 Tahun 2025, Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang atas penyerahan LCEV (low carbon emission vehicle/kendaraan emisi karbon rendah) tertentu oleh Pengusaha Kena Pajak ditanggung Pemerintah untuk tahun anggaran 2025. Lanjut pada Pasal 14 ayat (2) dijelaskan ada tiga jenis mobil hybrid yang mendapat insentif ini, antara lain:

    a. Full Hybrid;

    b. Mild Hybrid; dan/atau

    c. Plug in Hybrid.

    (rgr/din)