kab/kota: Kemayoran

  • Saksi Kunci Kebakaran Terra Drone Indonesia Belum Bisa Diperiksa, Polisi: Doakan Agar Bisa Pulih

    Saksi Kunci Kebakaran Terra Drone Indonesia Belum Bisa Diperiksa, Polisi: Doakan Agar Bisa Pulih

    JAKARTA – Kabid Fiskomfor Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Romylus Tamtelahitu mengaku bahwa saksi kunci kebakaran kantor Terra Drone Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat, belum bisa dimintai keterangan lengkap karena masih terguncang.

    “Mari kita doakan agar saksi bisa pulih, dan setelah nanti dapat memberikan informasi dan juga keterangan kepada kami dan juga penyidik, kami akan lakukan kembali pendalaman,” ujar Kombes Romylus kepada wartawan, Selasa, 9 Desember.

    Romylus juga menjelaskan, tim laka bakar berusaha mencari titik awal api dan menguji dugaan sumber percikan. Namun karena kondisi di dalam bangunan membuat penyisiran belum tuntas.

    “Untuk sementara kami masih melakukan pendalaman. Sebagaimana teman-teman ketahui tadi, proses pendinginan tadi dilakukan sudah menjelang malam hari, sehingga ini tentu saja menjadi salah satu obstacle ataupun kendala,” katanya.

    Dua tim forensik yakni tim laka bakar dan tim kimia-biologi diterjunkan ke lokasi atas permintaan Polres Jakarta Pusat. Pemeriksaan berlangsung sejak sore hingga sekitar pukul 19.30 WIB.

    Sebelumnya, tim kimia-biologi memastikan seluruh korban ditemukan dalam kondisi utuh sehingga identifikasi tidak memerlukan tes DNA. Seluruh jenazah bisa dikenali melalui ciri fisik dan identitas yang melekat.

    “Oleh karena itu, untuk kegiatan pemeriksaan secara forensik oleh Tim Kimbiofor yang seyogyanya melakukan pemeriksaan terhadap korban dan juga pemeriksaan DNA tidak perlu dilakukan karena kondisi korban dalam keadaan utuh dan masih bisa dikenali,” ujar Romylus.

    Dugaan awal mengenai ledakan baterai di lantai satu masih didalami. Tim belum berani menyimpulkan karena barang bukti masih dikumpulkan dari area yang diduga menjadi lokasi api pertama.

  • Tangis Keluarga Jemput Jenazah Ibu Hamil Korban Kebakaran Gedung Terra Drone

    Tangis Keluarga Jemput Jenazah Ibu Hamil Korban Kebakaran Gedung Terra Drone

    Jakarta

    Seorang perempuan yang sedang mengandung 7 bulan bernama Novia Nurwana tewas dalam insiden kebakaran gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus). Novia rencananya akan dimakamkan di Lampung.

    Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (9/12/2025), pukul 23.48 WIB, pihak keluarga Novia masih berkumpul di Instalasi Kedokteran Forensik, RS Polri, Karmat Jati, Jakarta Timur. Mereka menunggu jenazah Novia.

    Mobil yang membawa jenazah Novia juga sudah siap. Ada kertas bertulisan nama Novia di mobil tersebut.

    Suami dan keluarga Novia menangis dan saling menguatkan satu dengan lainnya. Mereka juga sempat berdoa bersama sebelum meninggalkan RS Polri.

    “Rencana mau dimakamin di Lampung,” ujar sepupu suami Novia di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Pada malam ini telah dilaksanakan sidang rekonsiliasi untuk menentukan identitas korban dan memutuskan tiga jenazah yang telah berhasil diidentifikasi,” ujar Brigjen Prima Heru kepada wartawan, Selasa (9/12).

    Berikut data tiga orang jenazah yang berhasil terindentifikasi:

    Sebagaimana diketahui, kebakaran dilaporkan warga kepada petugas damkar pada pukul 12.43 WIB. Total korban tewas dari kejadian kebakaran ini berjumlah 22 orang, terdiri atas 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.

    (mib/wnv)

  • Dua jenazah korban kebakaran ruko di Jakpus diserahkan kepada keluarga

    Dua jenazah korban kebakaran ruko di Jakpus diserahkan kepada keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menyerahkan dua jenazah korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, kepada pihak keluarga pada Selasa malam.

    “Malam ini kita serahkan dua dulu karena satu keluarga belum datang. Yaitu dari keluarga korban Rufaidha sama Novia kita serahkan malam ini,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Penyerahan dilakukan setelah Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi tiga korban dalam sidang rekonsiliasi yang digelar malam ini.

    Sementara itu, jenazah Yoga Valdier belum dapat diserahkan karena keluarga belum hadir di RS Polri.

    Dalam proses penyerahan jenazah ini, Prima menyerahkan surat kematian korban kepada pihak keluarga yang hadir.

    “Berikut kami serahkan surat kematian kepada keluarga korban, jangan sampai hilang,” ujar Prima.

    Prima mewakili seluruh jajaran RS Polri Kramat Jati mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.

    Hingga Selasa (9/12/2025), RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah dari lokasi kebakaran. Tim DVI kemudian melakukan pemeriksaan primer dan sekunder untuk mengidentifikasi korban.

    Pada hari yang sama, tim DVI juga telah memeriksa 11 kantong jenazah, melibatkan gabungan ahli dari Biddokkes Polri, Polda Metro Jaya, RSCM dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

    RS Polri masih menunggu tambahan data antemortem (sebelum meninggal) dari keluarga untuk mengidentifikasi korban lainnya. S?Jenazah yang telah teridentifikasi diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.

    RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, malam ini.

    “Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan, tiga korban telah berhasil teridentifikasi setelah dilakukan sidang rekonsiliasi bersama Tim DVI Polri.

    Identitas tiga korban yang teridentifikasi, antara lain:

    1. Rufaidha Lathiifunnisa (22), alamat Telaga Asih, Cikarang Barat, dikenali dari sidik jari, catatan medis, dan properti pribadi

    2. Novia Nurwana (28), alamat Tanggamus Lampung, teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis, dan properti

    3. Yoga Valdier Yaseer (28), alamat Metro Lampung, dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    Menurut Prima, proses rekonsiliasi dilakukan secara ilmiah dan berlapis untuk memastikan keakuratan identitas setiap korban.

    Dugaan awal penyebab kematian puluhan korban dalam kebakaran Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, akibat banyak menghirup gas karbondioksida (CO₂).

    Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan tim forensik, sebagian besar korban diduga meninggal akibat menghirup gas karbondioksida (CO₂) saat terjebak di dalam bangunan yang dilalap api.

    Tim DVI masih bekerja melakukan identifikasi dan pemeriksaan mendetail. Namun, dari hasil pemeriksaan awal terhadap tubuh korban, tidak ditemukan luka bakar dominan yang menjadi penyebab utama kematian.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko di Jakpus, korban tewas diduga akibat karbondioksida

    Kebakaran ruko di Jakpus, korban tewas diduga akibat karbondioksida

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan, dugaan awal penyebab kematian puluhan korban dalam tragedi kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, akibat banyak menghirup gas karbondioksida (CO₂).

    “Kemungkinan karena menghirup gas karbondioksida, CO₂. Pemeriksaan luar menunjukkan indikasi itu,” kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan tim forensik, sebagian besar korban diduga meninggal akibat menghirup gas karbondioksida (CO₂) saat terjebak di dalam bangunan yang dilalap api.

    Tim DVI Polri masih bekerja melakukan identifikasi dan pemeriksaan mendetail. Namun, dari hasil pemeriksaan awal terhadap tubuh korban, tidak ditemukan luka bakar dominan yang menjadi penyebab utama kematian.

    Menurut Nyoman, kondisi bangunan yang memiliki sekat-sekat dan akses keluar yang terbatas membuat korban sangat mungkin terperangkap dalam kepulan asap pekat.

    Hingga Selasa (9/12/2025), RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah dari lokasi kebakaran. Tim DVI kemudian melakukan pemeriksaan primer dan sekunder untuk mengidentifikasi korban.

    Pada hari yang sama, tim DVI telah memeriksa 11 kantong jenazah. Pemeriksaan melibatkan gabungan ahli dari Biddokkes Polri, Polda Metro Jaya, RSCM dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

    RS Polri masih menunggu tambahan data antemortem (sebelum meninggal) dari keluarga untuk mengidentifikasi korban lainnya. Sementara itu, jenazah yang telah teridentifikasi diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, di telah berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa malam.

    “Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan, tiga korban telah berhasil teridentifikasi setelah dilakukan sidang rekonsiliasi bersama tim “Disaster Victim Identification” (DVI) Polri.

    Menurut Prima, proses rekonsiliasi dilakukan secara ilmiah dan berlapis untuk memastikan keakuratan identitas setiap korban.

    Identitas tiga korban yang teridentifikasi, antara lain:

    1. Rufaidha Lathiifunnisa (22), dikenali dari sidik jari, catatan medis dan properti pribadi

    2. Novia Nurwana (28), teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti

    3. Yoga Valdier Yaseer (28), dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko di Jakpus, enam saksi diperiksa polisi

    Kebakaran ruko di Jakpus, enam saksi diperiksa polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian sudah memeriksa enam saksi dan masih menyelidiki kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang menewaskan 22 orang untuk mengungkap kemungkinan ada unsur pidana atau kelalaian.

    “Kita lakukan penyelidikan. Penyelidikan untuk membuat terang suatu kejadian apakah ada unsur pidananya atau tidak,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra di Jakarta, Selasa.

    Roby mengatakan bahwa enam saksi telah diperiksa, yaitu empat karyawan dan dua orang lainnya yang merupakan bagian sumber daya manusia (HRD) di tempat usaha tersebut.

    “Kita masih melakukan pemeriksaan. Ada 4 karyawan, 2 HRD. Kita upayakan komunikasi dan memeriksa pemilik gedung atau penanggung jawab perusahaan,” ujarnya.

    Menurut dia, petugas masih melakukan penyelidikan kebakaran ruko yang menyebabkan 22 orang karyawan meninggal dunia tersebut.

    Roby memastikan bahwa pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut agar terang benderang, apakah ada unsur pidana atau kelalaian yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

    “Untuk sampai dengan saat ini, pihaknya belum menemukan unsur pidananya. Kepolisian masih menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam kejadian kebakaran yang terjadi itu.

    “Termasuk dengan kelalaian, apakah dari pihak operator, manajemen atau pemilik gedung, juga kita masih melakukan penyelidikan,” katanya.

    Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta berhasil menyelamatkan 19 korban kebakaran yang melanda Ruko Terra Drone di Jakarta Pusat.

    Sebanyak 19 orang yang diselamatkan merupakan karyawan yang bekerja di ruko tersebut.

    “Sebanyak 19 jiwa berhasil kami selamatkan,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Bayu Meghantara di Jakarta, Selasa.

    Mereka berhasil diselamatkan setelah berusaha menyelamatkan diri dengan berada di lantai paling atas dan kemudian petugas menurunkan mereka.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiga korban kebakaran ruko di Jakpus berhasil teridentifikasi

    Tiga korban kebakaran ruko di Jakpus berhasil teridentifikasi

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa.

    “Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan, tiga korban telah berhasil teridentifikasi setelah dilakukan sidang rekonsiliasi bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

    Identitas tiga korban yang teridentifikasi, antara lain:

    1. Rufaidha Lathiifunnisa (22), dikenali dari sidik jari, catatan medis dan properti pribadi

    2. Novia Nurwana (28), teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti

    3. Yoga Valdier Yaseer (28), dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    Menurut Prima, proses rekonsiliasi dilakukan secara ilmiah dan berlapis untuk memastikan keakuratan identitas setiap korban.

    Hingga malam ini, RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah hasil evakuasi dari lokasi kebakaran.

    Dari jumlah tersebut, 11 kantong telah diperiksa oleh tim DVI yang melibatkan Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Labfor Dokkes, Bidokes Polda Metro Jaya, Iden Polda Metro Jaya serta ahli forensik FKUI-RSCM dan Odontologi Universitas Indonesia (UI).

    Hingga saat ini, sebanyak 22 kantong jenazah korban kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore.

    Kantong-kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri Kramat Jati sejak pukul 15.15 WIB.

    Kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi sebagai proses pengungkapan identitas korban.

    Adapun korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, Mimi gelisah cari kepastian nasib Raihan

    Kebakaran ruko Jakpus, Mimi gelisah cari kepastian nasib Raihan

    Jakarta (ANTARA) – Sang ibu bernama Mimi Adriani Nasution datang ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dengan kegelisahan mencari kepastian nasib anaknya bernama Raihan (24).

    Mimi belum memperoleh kepastian soal nasib putranya itu. Dengan suara bergetar, Mimi mengaku hingga kini belum melihat langsung kondisi jenazah yang dibawa ke RS Polri.

    “Saya belum melihat, apakah Raihan ada di dalam itu. Tapi kalau di daftar dan segala macam, ada nama Raihan di urutan ke-11,” kata Mimi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Meski sudah mencoba mencari informasi secara resmi, jawaban yang diterima Mimi belum dapat memberi ketenangan.

    Mimi telah mendatangi RS Polri untuk memastikan identitas putranya, namun petugas hanya dapat meminta ciri-ciri fisik dan mengambil sampel DNA.

    “Saya sudah konfirmasi ke pihak RS, cuma diminta ciri-ciri. Cuma diambil DNA. Apakah Raihan ada di dalamnya, antara yang 22 itu, saya belum tahu,” ujar Mimi.

    Kepanikan Mimi semakin menjadi ketika upayanya menghubungi Raihan tidak mendapat respon. Telepon seluler putranya tidak lagi aktif sejak kabar kebakaran merebak.

    “Sudah coba kontak Raihan, tapi ceklis satu, tidak aktif lagi ‘handphone’-nya,” kata dia.

    Raihan bekerja di Terra Drone sebagai pengolah data. Dia bertugas menerima laporan dari pilot drone yang berada di lapangan dan kemudian mengelola data penyemprotan lahan sawit.

    Menurut Mimi, putranya itu baru bekerja di perusahaan tersebut hampir satu tahun.

    “Raihan mengolah data-data. Misalnya pilot Terra Drone kasih data dari lapangan, itu Raihan yang kelola berapa hektare yang disemprot. April nanti baru satu tahun dia kerja,” katanya.

    Mimi tak menyangka percakapannya dengan sang anak pada pagi hari sebelum kejadian akan menjadi komunikasi terakhir mereka.

    “Tadi pagi saya nge-‘chat’ dia doang. Ada paket untuk dia, terus saya bilang, ‘Nak, ini ada paket’. Dia jawab, ‘itu dari Samsung, Mah’. Cuma itu saja. Kami tidak ngobrol panjang,” kenang Mimi.

    Mimi kemudian menceritakan lebih dalam tentang kebiasaan harian Raihan yang selalu berpamitan dengan mencium tangannya sebelum berangkat kerja. Pagi itu, seperti biasa, Raihan berangkat dengan sejumlah pesan dari keluarga.

    Raihan dikenal sebagai anak yang sederhana dan lebih suka membawa bekal dari rumah.

    Mimi tak dapat menyembunyikan kegelisahannya soal kemungkinan anaknya terjebak di lantai lima saat kebakaran. Dia merasa kantor seharusnya memiliki penanganan keselamatan yang memadai.

    “Yang bingung itu, kok di kantor tidak ada penanganan kayak simulasi atau apa? Nantulang tidak habis pikir, gimana Raihan meregang nyawanya,” katanya.

    Raihan kena asap di lantai lima. “Laporan dari Pak Umay itu mulai dari lantai satu. Minimal, untuk menuju lantai 5, pasti harus ada penanganan dari kantor,” katanya.

    Mimi hanya bisa berusaha ikhlas. Namun sebagai seorang ibu, hatinya sulit menerima kenyataan bahwa anaknya yang baru berusia 24 tahun dan kariernya harus menghadapi akhir yang tragis.

    “Baru usianya 24 tahun. Banyak mimpi-mimpi dia yang belum kesampaian,” katanya.

    Hingga saat ini, sebanyak 22 kantong jenazah korban kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, telah tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore.

    Kantong-kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri Kramat Jati sejak pukul 15.15 WIB hingga saat ini.

    Kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi sebagai proses pengungkapan identitas korban.

    Korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang, bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

    Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat (Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi selidiki penyebab kebakaran ruko di Kemayoran

    Polisi selidiki penyebab kebakaran ruko di Kemayoran

    ANTARA – Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo mengatakan pihak kepolisian tengah menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kebakaran ruko Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12). Ia menyebut, kepolisian telah menerjunkan Tim Laboratorium Forensik dan memeriksa saksi-saksi. (Suci Nurhaliza/Irfansyah Naufal Nasution/Agha Yuninda Maulana/Nanien Yuniar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono: Pemprov DKI tanggung seluruh biaya korban kebakaran Ruko Terra Drone

    Pramono: Pemprov DKI tanggung seluruh biaya korban kebakaran Ruko Terra Drone

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan, Pemprov DKI menanggung semua biaya yang dikeluarkan baik bagi korban luka maupun meninggal dunia akibat kebakaran Ruko Terra Drone di Jakarta Pusat pada Selasa.

    “Pemerintah DKI Jakarta akan bertanggung jawab untuk seluruh korban berapapun jumlahnya,” kata Pramono di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan bahwa bagi korban meninggal dunia, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung semua biaya pemakaman, hal ini untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

    Begitu juga kata Pramono, korban yang mengalami luka akibat insiden kebakaran juga akan ditanggung dan dibawa ke rumah sakit yang dapat menangani.

    “Yang luka dan sebagian nanti akan dirujuk dan kami Pemerintah DKI Jakarta yang akan menyelesaikan biayanya bagi yang luka dan sebagainya,” ujarnya.

    Pramono menegaskan bahwa kejadian kebakaran yang merenggut sebanyak 22 jiwa ini harus menjadi pelajaran dan diharapkan di kemudian hari tidak terjadi insiden serupa.

    Untuk itu, Pramono meminta bagi siapapun yang mempunyai usaha dan memiliki tempat usaha agar dapat memprioritaskan jalur keselamatan.

    “Kami mengharapkan bagi siapapun yang mempunyai usaha yang seperti ini, hal yang berkaitan dengan keselamatan menjadi penting. Ruko ini lantai 6 tetapi tidak dipersiapkan untuk evakuasi dan sebagainya,” kata Pramono.

    Sebelumnya, kebakaran yang terjadi di Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan satu lantai dan tidak merambat ke lantai atas.

    “Kebakaran di lantai dasar dan tidak merambat ke lantai 2, 3, dan seterusnya,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meghantara di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi pada sekitar pukul 12.30 WIB bisa dikendalikan petugas sekitar satu jam, tepatnya pukul 13.41 WIB.

    Bayu menjelaskan, petugas setelah menerima laporan kebakaran hanya butuh waktu tujuh menit untuk memadamkan api yang membakar Ruko Terra Drone. Namun dampak dari kebakaran itu menewaskan 22 orang.

    Adapun kondisi 22 korban tewas akibat kebakaran Ruko Terra Drone di Jakarta Pusat, dalam keadaan utuh dan dapat dikenali.

    “Seyogyanya kami melakukan pemeriksaan terhadap korban dan juga pemeriksaan DNA. Tapi tidak perlu dilakukan karena kondisi korban dalam keadaan utuh dan masih bisa dikenali,” kata Kabid Fisika dan Komputer Forensik (Fiskomfor) Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Polisi Rochmad.

    Sementara itu, untuk hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP) Tim Labfor Polri terkait awal mula titik api dan dugaan penyebabnya kata dia, belum bisa disampaikan karena masih dalam pendalaman.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Update Kebakaran Kemayoran, 20 Jenazah Dievakuasi

    Update Kebakaran Kemayoran, 20 Jenazah Dievakuasi

    Jakarta: Petugas gabungan terus melakukan penyisiran di lokasi kebakaran ruko di Kemayoran, Jakarta Pusat. Melansir Antara, Selasa sore, 9 Desember 2025, sebanyak 20 jenazah berhasil dievakuasi dari dalam bangunan.

    “Sudah ada 20 jenazah korban kebakaran yang dievakuasi setelah petugas melakukan penyisiran kembali,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo di Jakarta. 

    Ia menjelaskan, semua korban itu, saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

    Dari jumlah 20 korban yang meninggal dunia itu, sebanyak 15 berjenis kelamin perempuan dan lima di antaranya laki-laki, korban rerata merupakan karyawan yang bekerja di ruko tersebut.
     

    Proses evakuasi terkendala 
    Meski demikian, ia mengungkapkan upaya evakuasi tidak berjalan mudah. Ruko yang terbakar memiliki tujuh lantai, dan kondisi bangunan membuat petugas kesulitan masuk ke seluruh area.

    “Petugas saat ini sudah mulai masuk ke lantai lima dan lantai enam untuk evakuasi korban,” ujar Susatyo.

    Hingga kini, petugas masih terus menyisir bagian-bagian ruko yang belum dapat dimasuki sebelumnya.

    Seperti diketahui, kebakaran terjadi di Ruko Terra Drone Jl. Letjend Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, mulai pukul 12.43 WIB.

    Jakarta: Petugas gabungan terus melakukan penyisiran di lokasi kebakaran ruko di Kemayoran, Jakarta Pusat. Melansir Antara, Selasa sore, 9 Desember 2025, sebanyak 20 jenazah berhasil dievakuasi dari dalam bangunan.
     
    “Sudah ada 20 jenazah korban kebakaran yang dievakuasi setelah petugas melakukan penyisiran kembali,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo di Jakarta. 
     
    Ia menjelaskan, semua korban itu, saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

    Dari jumlah 20 korban yang meninggal dunia itu, sebanyak 15 berjenis kelamin perempuan dan lima di antaranya laki-laki, korban rerata merupakan karyawan yang bekerja di ruko tersebut.
     

    Proses evakuasi terkendala 
    Meski demikian, ia mengungkapkan upaya evakuasi tidak berjalan mudah. Ruko yang terbakar memiliki tujuh lantai, dan kondisi bangunan membuat petugas kesulitan masuk ke seluruh area.
     
    “Petugas saat ini sudah mulai masuk ke lantai lima dan lantai enam untuk evakuasi korban,” ujar Susatyo.
     
    Hingga kini, petugas masih terus menyisir bagian-bagian ruko yang belum dapat dimasuki sebelumnya.
     
    Seperti diketahui, kebakaran terjadi di Ruko Terra Drone Jl. Letjend Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, mulai pukul 12.43 WIB.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)