kab/kota: Kemayoran

  • Penjualan Naik 41%, Ini Model Terlarisnya

    Penjualan Naik 41%, Ini Model Terlarisnya

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meraih hasil positif pada perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Menutup partisipasi di pameran, SIS berhasil menjual hampir 1.700 unit mobil Suzuki melalui Surat Pemesanan Kendaraan (SPK), meningkat fantastis 41% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Kesuksesan hasil penjualan ini tak lepas dari antusiasme tinggi pelanggan terhadap teknologi hybrid Suzuki. Model andalan, yaitu New XL7 Hybrid merupakan bintang utama dengan kontribusi 43% dari total penjualan mobil Suzuki sepanjang 11 hari penyelenggaraan pameran. Low SUV ini dinilai menjadi pilihan favorit keluarga modern lantaran efisiensinya yang tinggi tanpa mengorbankan kenyamanan.

    Tak hanya itu, New Carry juga menunjukkan performa penjualan secara positif dengan porsi 23% dari total transaksi. Keunggulannya dalam kapasitas dan ketangguhan daya angkut diakui oleh para pelaku usaha, selain sebagai kendaraan niaga bernilai ekonomis tinggi.

    Suzuki raih 1.700 SPK di IIMS 2025 Foto: Dok. Suzuki Indomobil Sales (SIS)

    Sementara itu, Grand Vitara tampil memikat dengan menempati ruang 11% dari total penjualan. SUV ini menggabungkan desain modern dengan daya tariknya terletak pada perpaduan estetika dan performa, menjadikannya pilihan ideal bagi konsumen perkotaan.

    “Kesuksesan Suzuki di IIMS 2025 mencerminkan kerja keras kami untuk selalu memberikan solusi ideal untuk pelanggan. Lonjakan penjualan, penghargaan prestisius, serta respons positif dari pengunjung jadi bukti bahwa Suzuki semakin dipercaya sebagai merek otomotif pilihan masyarakat Indonesia,” ujar Randy Murdoko selaku Dept. Head of 4W Sales PT SIS, dalam keterangan resminya.

    Selain mencetak rekor hasil penjualan, Suzuki meraih penghargaan bergengsi. Jimny Adventure Experience, wahana off-road eksklusif dengan desain trek ekstrem, menjadi daya tarik utama di JIExpo Kemayoran dan meraih penghargaan Best Outdoor Activity di IIMS 2025. Lintasan menantang dirancang khusus buat menguji ketangguhan Jimny 5-door.

    Suzuki raih 1.700 SPK di IIMS 2025 Foto: Dok. Suzuki Indomobil Sales (SIS)

    Tak kalah menarik, program Test Drive Berhadiah juga mendapat respons luar biasa dengan hampir 3.000 peserta mencoba mobil Suzuki. Momen puncak terjadi 23 Februari 2025, ketika pengundian hadiah utama dilakukan di hadapan perwakilan PT SIS, Kementerian Sosial, dan Notaris. Hasilnya, pengunjung bernama Shafiyuddin (30) beruntung mendapatkan Suzuki GSX-R150 sebagai hadiah utama, sementara Agung Wahyu Warista (57) berhak mendapatkan emas 10 gram dan 5 gram diperoleh Rikky (36).

    “Keberhasilan Suzuki di IIMS 2025 mencerminkan kepercayaan tinggi masyarakat terhadap merek kami. Lonjakan hasil penjualan, penghargaan bergengsi, dan respons positif dari pengunjung semakin memperkuat posisi mobil Suzuki di industri otomotif nasional. Kami akan terus menghadirkan kendaraan menarik dan pengalaman berkendara terbaik bagi pelanggan,” tutup Randy.

    (lua/rgr)

  • Jakpus gencarkan PSN untuk atasi DBD

    Jakpus gencarkan PSN untuk atasi DBD

    Cek benda-benda yang dapat menampung air, apakah ada jentik nyamuk atau tidak

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengalami kenaikan kasus pada awal 2025.

    “Cek benda-benda yang dapat menampung air, apakah ada jentik nyamuk atau tidak,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Pusat Rismasari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, data kasus DBD di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) dari bulan Januari sampai 27 Februari 2025 sebanyak 138 kasus yang tersebar di delapan kecamatan.

    Dari delapan kecamatan yang berada di Jakpus, Cempaka Putih menjadi terbanyak ditemukan kasus DBD, yaitu mencapai 40 kasus, disusul Kecamatan Johar Baru dengan 23 kasus.

    Selain itu Kecamatan Tanah Abang juga cukup banyak penderita DBD dengan jumlah 21 kasus. Selanjutnya Kecamatan Senen (19), Sawah Besar (12), Menteng (9), Kemayoran (8) dan Kecamatan Gambir terdapat 6 kasus.

    Berbagai strategi mitigasi pencegahan dan penanganan penyebaran DBD di Jakpus juga telah dilakukan seperti menggerakkan kader Jumantik mandiri dan kader Jumantik di kelurahan.

    “Kalau kader Jumantik mandiri mereka yang berada di rumahnya melakukan PSN. Sedangkan kader Jumantik kelurahan yang bergerak melakukan pemantauan 2-3 kali seminggu ke rumah warga,” katanya.

    Menurut Rismasari, meningkatnya kasus DBD ini juga karena faktor musim hujan. Karena itu, dia meminta warga untuk lebih rajin membersihkan sampah, khususnya yang bisa menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.

    “Cek benda-benda yang dapat menampung air, apakah ada jentik nyamuk atau tidak,” ujarnya.

    Camat Cempaka Putih Igan Muhammad Faisal menerangkan, tak dapat dipungkiri wilayahnya terdapat 40 kasus DBD. Namun, berbagai strategi mitigasi telah dilakukan, dimulai dari PSN yang dilakukan oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) wilayah dan Jumantik mandiri di setiap rumah serta penerapan 3M Plus di masyarakat.

    “Kita akan terus meningkatkan PSN di setiap kelurahan yang ada di Kecamatan Cempaka Putih yang semula dilakukan dua kali dalam seminggu kini menjadi tiga kali dalam seminggu,” katanya.

    Selain itu juga dilakukan pengasapan (fogging) di wilayah yang terdapat kasus positif DBD. Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam mencegah bahaya DBD.

    “Maka perlu ditingkatkan 3M Plus. Mudah-mudahan di bulan mendatang tren kasih DBD bisa zero kasus,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Foto pilihan pekan kedua Februari 2025

    Foto pilihan pekan kedua Februari 2025

    Senin, 17 Februari 2025 12:33 WIB

    Foto udara alat berat escavator digunakan untuk membongkar pagar laut di pesisir laut Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/2/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan pembongkaran pagar laut sepanjang 3,3 Km dilakukan secara mandiri oleh PT TRPN yang merupakan bagian dari tindak lanjut sanksi administratif atas pelanggaran pemanfaatan ruang laut dan reklamasi tanpa izin. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

    KRI Sultan Hasanuddin-366 (ketiga kiri), Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat USS Dewey (kedua kiri) dan kapal perang Angkatan Laut Singapura RSS Fortitude (kiri) bersama sejumlah kapal perang lainnya mengikuti International Fleet Review (IFR) saat hari pertama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di perairan Selat Badung, Bali, Minggu (16/2/2025). Kegiatan International Fleet Review tersebut melibatkan 14 KRI dan 19 kapal perang negara asing serta sejumlah kapal lembaga pemerintah dan perahu kelompok nelayan di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

    Tim demonstrasi udara Rajawali Laut Flight (RaLF) TNI AL†beraksi saat pembukaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Minggu (16/2/2025). Latihan dengan tema Maritime Partnership For Peace and Stability itu diikuti 38 negara yang berfokus pada penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan serta ancaman bersama aspek maritim atau yang bersifat nonwar-fighting. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

    Suasana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (13/2/2025). Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw menyebut program kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan investasi terus berjalan dalam melakukan pembangunan IKN yang diproyeksikan total KPBU senilai Rp60,93 triliun dan investasi Rp6,49 triliun bakal masuk untuk pembangunan ibu kota Indonesia pada 2025. ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/YU

    Seorang anggota Babinsa menaiki perahu untuk melihat kondisi banjir di Perumnas Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/2/2025). Ratusan rumah yang tersebar di empat kecamatan di daerah itu terendam banjir sejak Senin (10/2) akibat hujan dengan intensitas tinggi yang bersamaan dengan terjadinya gelombang pasang air laut. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU

    Massa memblokir jalan dengan membakar ban bekas dan bambu untuk menghalangi proses eksekusi lahan di Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/2/2025). Sebanyak 1.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal proses eksekusi lahan seluas sekitar 12.900 meter persegi termasuk sembilan bangunan ruko di atasnya yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) menyambut kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (11/2/2025). Kunjungan kenegaraan Presiden Turki ke Indonesia tersebut dalam rangka mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU

    Umat Hindu etnis Tamil mengikuti perayaan Kavadi dan Allu Kutte atau Tusuk Lidah di Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/2/2025). Tradisi perayaan Kavadi dan Allu Kutte dengan ritual membawa kendi dan tusuk lidah tersebut dilakukan oleh orang yang sedang memiliki nazar di bulan Muharram atau bulan Adhi (dalam bahasa Tamil). ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU

    Sejumlah pemain membakar replika liong naga di Wihara Tri Dharma Sui Kheu Thai Pak Kung di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (12/2/2025). Sebanyak sembilan naga yang telah diarak keliling kota dan mendatangi rumah-rumah warga Tionghoa untuk menolak bala serta mengusir roh jahat tersebut dibakar untuk menandai akhir dari perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/YU

    Sejumlah warga saling siram saat membersihkan sendang (mata air) dalam tradisi Kirab Budaya dan Sadranan Sendang Gede Pucung di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/2/2025). Tradisi yang digelar secara turun temurun dengan penyembelihan sebanyak 150 ekor ayam, menguras dan membersihkan sendang tersebut dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing berdasarkan penanggalan Jawa sebagai simbol pembersihan diri sebelum menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus melestarikan budaya leluhur. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU

    Foto udara suasana warga berebut tumpeng tempe saat ruwat desa di Lapangan Desa Sedenganmijen, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (16/2/2025). Tradisi ruwat desa dengan membuat tumpeng tempe setinggi 12 meter yang diselenggarakan setiap tahun menjelang bulan suci Ramadhan tersebut menjadi ajang sedekah dan sebagai bentuk rasa syukur para perajin tempe kepada Tuhan YME atas limpahan rezeki. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/YU

    Foto udara seorang petani mempersiapkan lahannya untuk ditanami bawang merahnya di Desa Kotarindau, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (13/2/2025). Sebagian petani di wilayah itu beralih membudidayakan tanaman bawang merah meskipun membutuhkan perawatan ekstra, namun komoditas tersebut dinilai lebih menguntungkan karena permintaan cukup tinggi dan suplai ke pasar lokal tidak pernah terpenuhi atau harus didatangkan dari luar. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/YU

    Pembalap Indonesia Rio SB memacu mobilnya pada sesi latihan resmi South East Drift Series Round 3-4 saat Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (14/2/2025). Ajang balapan drift internasional South East Drift Series yang merupakan afiliasi dari Formula Drift itu di gelar hingga Minggu (16/2) di lokasi IIMS 2025. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

  • Peluang Indonesia Lahirkan Mobil Nasional

    Peluang Indonesia Lahirkan Mobil Nasional

    Jakarta

    Industri otomotif Indonesia saat ini didominasi oleh merek asing mulai dari merek Jepang, China, Korea, Eropa, bahkan merek dari negara tetangga Asia Tenggara seperti Vietnam. Indonesia bisa saja melahirkan mobil nasional. Begini peluang Indonesia lahirkan mobil nasional.

    Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Ir. Jayan Sentanuhady yakin Indonesia bisa mewujudkan mobil nasional (mobnas) asalkan strateginya tepat.

    Menurutnya, kunci utama keberhasilan mobnas adalah riset dan pengembangan (RnD) sehingga produk yang dihasilkan benar-benar relevan dengan pasar.

    “Umumnya masyarakat memilih kendaraan berukuran kompak atau yang bisa menampung banyak penumpang. Jika desain dan fitur yang ditawarkan sesuai dengan harapan konsumen, mobnas bisa bersaing,” katanya seperti dikutip Antara.

    Industri otomotif yang mengarah pada kendaraan elektrifikasi menjadi peluang bagi Indonesia untuk menghadirkan mobil nasional yang ramah lingkungan. Menurut Jayan, jika mobnas Indonesia bisa menghadirkan opsi mobil ramah lingkungan, tentu bakal lebih baik.

    Meski demikian, Jayan menekankan pentingnya membangun kecintaan masyarakat terhadap produk lokal. Ia mencontohkan keberhasilan Vietnam dengan Vinfast sebagai bukti bahwa negara berkembang juga bisa memiliki merek mobil sendiri.

    “Mungkin memang ada beberapa tantangan, tetapi Vietnam sudah bisa membuktikan dengan mobnas mereka sendiri, Vinfast. Kita juga akan bisa dengan kemampuan yang kita punya,” katanya.

    Pemerintah Godok Mobil Nasional

    Pemerintah mengklaim sedang menyiapkan fondasi untuk membangun mobil nasional. Dikatakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat ini ada beberapa manufaktur yang siap mengembangkan mobil listrik nasional buatan Indonesia.

    “Mobil nasional sekarang sedang kita bahas bersama pabrikan, bahkan tadi ada sebuah pabrikan yang sudah menyampaikan kepada saya, mereka punya konsep membangun mobil nasional. Dan saya sekarang sedang tunggu, saya akan undang mereka, tapi sudah ada juga beberapa grup yang menyampaikan siap untuk membangun mobil nasional,” bilang Agus kepada wartawan di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025) lalu.

    Salah satu merek yang berminat membangun mobil nasional adalah Polytron. Polytron merupakan anak perusahaan group Djarum yang fokus memproduksi kebutuhan alat-alat elektronik. Tapi beberapa tahun belakangan ini Polytron juga merambah sektor industri kendaraan listrik dengan memproduksi dan menjual motor listrik.

    “Polytron juga tadi salah satunya yang mengatakan kepada saya bahwa mereka siap untuk membangun mobil nasional, tapi juga ada beberapa (grup) selain Polytron,” tambah Agus.

    Saat ini merek mobil yang termasuk mobil nasional Indonesia adalah Maung yang digarap PT Pindad. Sebelumnya juga ada merek mobil nasional Esemka yang dirakit di daerah Boyolali, Jawa Tengah, yang diproduksi oleh PT SMK Manufaktur Kreasi (SMK).

    (rgr/din)

  • Tari Pencak Silat Betawi dan Ajakan untuk Belajar Pencak Silat

    Tari Pencak Silat Betawi dan Ajakan untuk Belajar Pencak Silat

    Liputan6.com, Jakarta – Tari pencak silat dari Betawi memiliki keunikan yang tak banyak ditemukan di tarian tradisional lain. Sesuai namanya, keseluruhan gerakan tarian ini diambil dari gerakan pencak silat.

    Mengutip dari berbagai sumber, tari pencak silat ini memiliki daya tarik lain berupa musik yang mengiringinya. Tarian ini diiringi oleh tetabuhan khusus yang disebut dengan gendang pencak, gambang kromong, serta gamelan topeng.

    Adapun beberapa gerakan tarian atau gaya dalam tari pencak silat khas Betawi yang paling populer disebut gaya seray, gaya pecut, gaya rompas, dan gaya bandul. Tarian ini menunjukkan aliran atau gaya yang diikuti oleh masing-masing penari.

    Tari pencak silat merupakan salah satu tarian khas Betawi yang berkembang dengan mengambil unsur gerakan pencak silat. Selain tari pencak silat, ada juga tari blenggo dan tari uncul.

    Tari pencak sikat secara khusus sebenarnya belum begitu lama berkembang. Hal ini disebabkan karena ahli-ahli persilatan Betawi pada masa lalu lebih mengutamakan isi daripada kembangan silat.

    Kembangan dianggap membuang waktu dan tak memiliki manfaat. Mereka berpikir bahwa silat bukan untuk dipamerkan, melainkan untuk membela diri saat sewaktu-waktu diperlukan.

    Terkait aliran silat di Betawi, telah berkembang berbagai aliran silat. Dalam wilayah budaya Betawi terdapat aliran lintau, cimande, ciomas, sahbandar, dan cikalong yang menimbulkan berbagai aliran, seperti aliran kwitang, aliran tanah abang, hingga kemayoran.

    Tari pencak silat Betawi memiliki unsur gerak-gerak silat yang menunjukkan aliran atau gaya yang diikuti penari masing-masing. Berbeda dengan di Pasundan, tari pencak silat biasanya diiringi orkes gendang pencak.

    Sementara tari pencak silat di Betawi biasanya diiringi berbagai orkes, seperti gambang kromong, rebana biang, dan sebagainya. Ada juga yang menggunakan iringan orkes gendang pencak seperti grup Putra Betawi. Instrumen gendang pencak pada tarian hanya berfungsi sebagai pembawa irama saja.

    Sementara itu, gendang pencak di Priangan berfungsi sebagai pembawa irama. Namun, gendang tersebut juga bergungsi untuk memberikan aksentuasi pada gerakan-gerakan tari.

    Sementara itu, kehadiran tari pencak silat khas Betawi juga berguna untuk membangkitkan semangat anak muda untuk belajar pencak silat. Unsur silat di dalamnya masih menjadi bagian dari tarian lain, seperti tari blenggo rebana, blenggo ajeng, uncul, dan lain sebagainya.

    Penulis: Resla

  • Kebakaran landa 30 rumah di Pondok Bambu, diduga akibat petasan

    Kebakaran landa 30 rumah di Pondok Bambu, diduga akibat petasan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur (Jaktim) mengatakan kebakaran yang melanda 30 rumah di Jalan Tegal Amba, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat sore, diduga akibat petasan.

    “Objek yang terbakar sebanyak 30 rumah semi permanen dan kontrak. Mungkin bukan dari listrik tapi dari petasan,” kata Perwira Piket Sudin Damkar Jakarta Timur Gunawan.

    Menurut Gunawan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang melalap area seluas 600 meter persegi itu. Tetapi ada satu orang yang dilaporkan tangannya robek.

    Dia lebih lanjut mengatakan pihaknya menerima informasi kebakaran dari warga yang melapor ke Pos Pondok Bambu sekitar pukul 17.55 WIB.

    Segera setelah menerima laporan warga itu, personel pemadam kebakaran langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemadaman. Para petugas didukung 19 unit pemadam kebakaran.

    “Awalnya api terlihat dari lantai dua rumah Bapak Yadi. Warga melihat api langsung membesar karena di lantai rumah tersebut, pemilik menyimpan petasan,” katanya.

    Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB namun petugas masih melakukan pembersihan puing-puing akibat kebakaran tersebut.

    Pemilik rumah tinggal di kawasan padat penduduk di Jalan Tegal Amba, Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu sempat berupaya memadamkan api namun tidak berhasil.

    “Dari seberang kan api sudah kelihatan. Nah warga udah mencoba padamkan api pakai air di ember. Semua warga ikut tapi tetap nggak bisa, nggak mempan. Udah keburu besar apinya. Ada belasan rumah,” kata salah satu korban kebakaran bernama Lili (47) saat ditemui di area kebakaran.

    Lili mengatakan, awalnya api muncul dari salah satu rumah warga yang ada di seberang rumahnya. Lili mengetahui hal itu saat tengah duduk di depan pintu setelah pulang kerja di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Melihat api yang semakin membesar, Lili bersama warga lainnya terus mengambil air dengan ember untuk memadamkan api. Namun api dengan cepat membesar dan merembet ke rumah-rumah warga lainnya.

    “Cepat banget merembetnya. Kita udah berusaha padamin sekitar 30 menit.Tetapi nggak bisa. Keburu membesar. Jadi beberapa warga langsung lapor juga ke pos pemadam kebakaran,” kata Lili.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rahmad Nasution
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kebakaran Rumah di Duren Sawit: Warga Sempat Berusaha Padamkan Api, tapi Gagal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Februari 2025

    Kebakaran Rumah di Duren Sawit: Warga Sempat Berusaha Padamkan Api, tapi Gagal Megapolitan 28 Februari 2025

    Kebakaran Rumah di Duren Sawit: Warga Sempat Berusaha Padamkan Api, tapi Gagal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Lili (47), pemilik rumah yang terbakar di Jalan Tegal Amba, Duren Sawit, Jakarta Timur, mengatakan, dirinya dan warga sempat berupaya memadamkan api yang menghanguskan rumahnya.
    Lili menceritakan, saat itu upayanya tak membuahkan hasil karena api langsung membesar.
    “Kita warga sudah mencoba padamkan api pakai air di ember, semua warga ikut tapi tetap enggak bisa, enggak mempan sudah keburu besar apinya,” kata Lili saat ditemui di lokasi, Jumat (28/2/2025).
    Menurut Lili, ada belasan rumah yang terdampak dari ke
    kebakaran
    tersebut. Api muncul dari salah satu rumah yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
    Ia menceritakan, saat itu ia sedang sedang bersantai di rumah setelah pulang bekerja dari daerah Jakarta Pusat.
    “Saya baru balik kerja di percetakan Kemayoran, tiba-tiba lagi duduk di depan ada teriak warga ‘kebakaran, kebakaran’ terus saya melihat api di seberang,” ujar Lili.
    Mendengar suara teriakan tersebut, Lili bergegas mengambil air menggunakan ember untuk memadamkan api.
    “Cepat banget merembetnya, kita sudah berusaha padamin sekitar 30 menit, tapi enggak bisa keburu membesar. Jadi beberapa warga langsung lapor juga ke pos pemadam kebakaran,” ucap Lili.
    Lalu, Lili bersama istri beserta kedua anaknya langsung menyelamatkan diri dengan membawa sejumlah berkas.
    “Langsung saya bawa semua berkas penting saya bawa anak, istri saya keluar terus mereka sekarang lagi mengungsi di rumah orangtua di daerah Cipinang,” ungkap Lili.
    Lili menyampaikan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun, ada satu warga yang pingsan akibat menghirup asap kebakaran.
    Dari pantauan
    Kompas.com,
     hingga pukul 20.30 tim pemadam kebakaran sudah berhasil menjinakkan api dan kini masih dalam proses pendinginan.
    Selain itu, warga juga belum bisa mendekati TKP kebakaran karena dikhawatirkan api masih menyala.
    Untuk kondisi saat ini sekitar TKP diguyur hujan dengan intensitas sedang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga coba padamkan api saat kebakaran di Pondok Bambu

    Warga coba padamkan api saat kebakaran di Pondok Bambu

    Jakarta (ANTARA) – Pemilik rumah tinggal di kawasan padat penduduk di Jalan Tegal Amba, Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur sempat berupaya memadamkan api saat kebakaran terjadi, tetapi tidak mempan.

    “Dari seberang kan api sudah kelihatan, nah warga udah mencoba padamkan api pakai air di ember, semua warga ikut tapi tetap ga bisa, ga mempan udah keburu besar apinya. Ada belasan rumah,” kata salah satu korban kebakaran Lili (47) saat ditemui di lokasi, Jumat.

    Lili mengatakan, awalnya api muncul dari salah satu rumah warga yang ada di seberang rumahnya. Lili mengetahui hal itu saat tengah duduk di depan pintu setelah pulang kerja di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Saya baru balik kerja di percetakan Kemayoran, tiba-tiba lagi duduk di depan ada teriak warga ‘kebakaran, kebakaran’ terus saya lihat api di seberang,” ujar Lili.

    Melihat api semakin membesar, Lili bersama warga lainnya terus mengambil air dengan ember untuk memadamkan api. Sayangnya, api dengan cepat membesar dan merembet ke rumah warga lainnya.

    “Cepat banget merembetnya, kita udah berusaha padamin sekitar 30 menit, tapi ga bisa keburu membesar, jadi beberapa warga langsung lapor juga ke pos pemadam kebakaran,” ucap Lili.

    Lili bersama sang istri dan kedua anaknya langsung menyelamatkan diri ke luar rumah dan membawa semua berkas penting.

    “Langsung saya bawa semua berkas penting, saya bawa anak, istri saya ke luar. Sekarang mereka lagi mengungsi di rumah orang tua di daerah Cipinang,” jelas Lili.

    Tak ada korban jiwa atas kebakaran tersebut, namun ada satu warga yang pingsan akibat menghirup asap terlalu lama.

    Rumah tinggal di kawasan padat penduduk di Jalan Tegal Amba, Duren Sawit, Jakarta Timur terbakar sore ini.

    Personel Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur (Jaktim) dikerahkan sebanyak 11 unit untuk memadamkan api.

    “Objek yang terbakar rumah dengan titik kenal di Gor Pondok Bambu yang beralamat di Jalan Tegal Amba, Pondok Bambu, Duren Sawit,” kata Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jaktim, Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Abdul menyebut pihaknya menerima informasi terjadinya kebakaran pukul 17.55 WIB dari warga yang datang ke pos Pondok Bambu.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sesaknya Pasar Tanah Abang Jelang Puasa

    Sesaknya Pasar Tanah Abang Jelang Puasa

    Jakarta

    Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat penuh sesak dipadati pengunjung menjelang bulan puasa atau 1 Ramadan 1446 H. Bahkan saking padatnya pengunjung, koridor Pasar Tanah Abang jadi susah untuk dilewati.

    Pantauan detikcom di lokasi, Kamis kemarin, kawasan pasar terlihat sangat ramai dengan mayoritas pengunjung merupakan ibu-ibu dan tak Sedikit di antara mereka yang turut serta membawa anak-anak. Kondisi ini terutama banyak terlihat di kawasan blok A dan blok B pasar.

    Banyak pengunjung yang secara tiba-tiba berhenti untuk melihat-lihat produk yang dijual salah satu pedagang. Ada juga pengunjung yang terlihat sedang melakukan tawar-menawar dengan pedagang, membuat pengunjung lain sesekali harus terhenti.

    Salah seorang pengunjung Pasar Tanah Abang yang juga berjualan baju di Bogor, Syafiq, mengatakan ia sengaja datang untuk berbelanja kebutuhan toko lebih awal sebelum puasa. Dengan begitu saat puasa berlangsung dirinya bisa fokus jualan tanpa perlu belanja barang dagangan lagi.

    “Belanja ada untuk dijual lagi, ada untuk keperluan pribadi juga. Kalau sebelum puasa emang biasa nambah beli di sini untuk yang dijual lagi, lebih rame lah karena memang musimnya,” ucap Syafiq. saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (27/2/2025).

    Di luar puasa dan Lebaran, ia mengaku tetap sering datang ke Pasar Tanah Abang untuk membeli barang dagangan. Namun secara jumlah maupun frekuensi pembelian tidak sesering maupun sebanyak saat jelang Lebaran.

    “Untuk puasa ini mungkin nambah belanja 50% lah dibandingkan biasanya. Soalnya nanti kalau sudah puasa kan kita nggak ke sini-sini lagi. Jadi kita sudah siap di bulan ini sebelum puasa, karena nanti kan bulan puasa lumayan menguras tenaga juga,” katanya.

    Selain mereka para pengecer produk tekstil yang perlu belanja lebih awal untuk stok berjualan jelang Hari Raya, ternyata banyak juga masyarakat umum yang berkunjung ke Pasar Tanah Abang karena enggan untuk berbelanja saat puasa.

    Misalnya saja pengunjung bernama Elmiyati yang datang jauh-jauh dari Sangiang, Kota Tangerang bersama kakak perempuannya menggunakan motor untuk belanja pakaian. Sebab menurutnya saat puasa ia tidak bisa lagi dengan leluasa beristirahat dan makan-minum jika lelah.

    “Saya sama kakak saya memang sengaja belanja sebelum puasa, kan nanti kalau sudah puasa capek. Kan kalau puasa kita habis muter-muter mau minum nggak bisa, kalau ini kan lapar tinggal makan,” ucapnya.

    Di luar itu mereka juga beli baju untuk kemudian dibagi-bagi ke lingkungan terdekat.

    “Jadi dia kan dagang depan sekolahan, jadi banyak abang-abang yang jualan gerobakan gitu. Terus abang-abang itu banyak belanja kebutuhannya banyak di warung kakak saya, jadi dia kasih ‘THR’ buat abang-abang itu,” terangnya lagi.

    Kemudian ada juga pelanggan lain yang sengaja datang lebih awal, karena mereka tidak berbelanja pakaian atau kebutuhan fesyen lainnya mengandalkan tunjangan hari raya (THR).

    Misalkan saja pengunjung bernama Najirin dan Rumli asal Kemayoran yang sengaja datang ke Pasar Tanah Abang hanya untuk jalan-jalan melepas kejenuhan. Karena itu mereka hanya datang berbelanja seadanya untuk kebutuhan sehari-hari.

    Selain itu karena mereka yang sudah tua dan semua anaknya sudah bekerja dan berkeluarga, Najirin tidak merasa perlu untuk berbelanja kebutuhan Lebaran sendiri. Ia mengaku sudah sangat bersyukur jika bisa mendapatkan ‘THR’ dari anak jika memang ada.

    “Belanja Lebaran nunggu THR dulu. THR dari anak, saya kan sudah tua, ya itu kalau dikasih. Mudah-mudahan ada rezeki, mereka kan juga sudah punya keluarga masing-masing,” kata Najirin.

    “Kalau nggak biar anak yang beli baju, kalau ikut belanja bareng anak malas saya. Mereka kan masih bisa jalan-jalan lama, kalau kita kan jalan-istirahat, jalan-istirahat duduk di mana. Belum kalau bawa cucu, masih pada bocah lari-larian mulu,” ucapnya lagi.

    Kemudian ada juga Alfiah asal Grogol yang sengaja datang ke Pasar Tanah Abang hanya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk belanja persiapan Lebaran 2025, ia mengatakan bisa datang ke kawasan ini lain waktu jika memang ada rezeki.

    Lagi pula ia mengaku saat ini sang suami sudah pensiun alias tak lagi bekerja secara formal. Sehingga sang suami sudah tidak mendapatkan THR yang secara khusus bisa digunakan untuk keperluan belanja Lebaran.

    “Kalau dulu pas suami masih kerja kantoran belanja bajunya ya pas setelah dapat THR. Sekarang sudah pensiun, cuma nge-ojol untuk sehari-hari, ya bisa belanja kapan saja kalau lagi ada, nggak harus nunggu THR,” papar Alfiah.

    (fdl/fdl)

  • THR Belum Turun, Ini Alasan Ibu-ibu Belanja Duluan di Pasar Tanah Abang

    THR Belum Turun, Ini Alasan Ibu-ibu Belanja Duluan di Pasar Tanah Abang

    Jakarta

    Pasar Tanah Abang ramai pembeli jelang bulan puasa. Para pelanggan ini sengaja datang untuk berbelanja kebutuhan Lebaran 2025, untuk stok dagangan jelang Hari Raya, atau hanya sekedar jalan-jalan sebelum puasa.

    Misalkan saja pengunjung bernama Najirin dan Rumli asal Kemayoran yang sengaja datang ke Pasar Tanah Abang hanya untuk jalan-jalan melepas kejenuhan. Karena itu mereka hanya datang berbelanja seadanya untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Belanja buat sehari-hari, buat Lebaran uang belanjanya belum ketemu. Paling nanti kalau ada rezeki dapat THR dari anak ya baru belanja yang untuk Lebarannya,” ucap Najirin saat ditemui detikcom, di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    “Jadi ini kita datang bertiga, satu lagi nggak tahu tuh lagi ke mana. Ya buat jalan-jalan saja sebelum puasa kan, kalau ada yang cocok beli, kalau nggak ya sudah. Kita bertiga kan sudah 70 tahunan semua, jadi kalau jalan-jalan pas puasa capek,” terangnya lagi.

    Selain itu karena semua anaknya sudah pada bekerja dan berkeluarga, Najirin tidak merasa perlu untuk berbelanja kebutuhan Lebaran sendiri. Ia mengaku sudah sangat bersyukur jika bisa mendapatkan ‘THR’ dari anak jika memang ada.

    “Belanja Lebaran nunggu THR dulu. THR dari anak, saya kan sudah tua, ya itu kalau dikasih. Mudah-mudahan ada rezeki, mereka kan juga sudah punya keluarga masing-masing,” kata Najirin.

    “Kalau nggak biar anak yang beli baju, kalau ikut belanja bareng anak malas saya. Mereka kan masih bisa jalan-jalan lama, kalau kita kan jalan-istirahat, jalan-istirahat duduk di mana. Belum kalau bawa cucu, masih pada bocah lari-larian mulu,” ucapnya lagi.

    Kemudian ada juga Alfiah asal Grogol yang sengaja datang ke Pasar Tanah Abang hanya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk belanja persiapan Lebaran 2025, ia mengatakan bisa datang ke kawasan ini lain waktu jika memang ada rezeki.

    “Belanja untuk sehari-hari saja. Kalau nanti pas puasa kan kita nggak enak, kalau capek mau minum nggak bisa. Kalau nggak puasa pun kan nggak bisa terang-terangan juga kita,” ucapnya.

    Lagi pula ia mengaku saat ini sang suami sudah pensiun alias tak lagi bekerja secara formal. Sehingga sang suami sudah tidak mendapatkan THR yang secara khusus bisa digunakan untuk keperluan belanja Lebaran.

    “Kalau dulu pas suami masih kerja kantoran belanja bajunya ya pas setelah dapat THR. Sekarang sudah pensiun, cuma nge-ojol untuk sehari-hari, ya bisa belanja kapan saja kalau lagi ada, nggak harus nunggu THR,” papar Alfiah.

    Di luar itu ada juga pengunjung lain yang datang untuk berbelanja stok dagangan jelang Hari Raya seperti Syafiq dari Bogor. Sehingga ia bisa berjualan tanpa perlu lagi berangkat ke Tanah Abang saat puasa, dan tokonya sudah siap menerima pembeli yang sudah mendapatkan THR.

    Kemudian ada lagi Elmiyati yang datang ke Pasar Tanah Abang untuk menemani sang kakak berbelanja baju koko untuk diberikan sebagai ‘THR’ kepada para pedagang kaki lima yang biasa berbelanja di warung milik kakaknya itu.

    Lihat juga Video: Situasi di Pasar Tanah Abang Jelang Penghujung Tahun 2024

    (fdl/fdl)