kab/kota: Kemayoran

  • Begini Cara Atasi Pola Tidur Berantakan setelah Lebaran

    Begini Cara Atasi Pola Tidur Berantakan setelah Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah masa libur Lebaran yang panjang, banyak orang mengalami perubahan pola tidur. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan dan produktivitas saat kembali bekerja atau sekolah. Oleh karena itu, penting untuk segera mengembalikan jam tidur ke rutinitas normal.

    Menurut dokter spesialis gangguan tidur dari Klinik Gangguan Tidur Mitra Keluarga Kemayoran dr Andreas Prasadja mengatakan, pemulihan pola tidur setelah Lebaran sebaiknya dilakukan secara perlahan dan bertahap.

    “Tidak perlu terburu-buru. Lakukan penyesuaian jam tidur secara perlahan agar tubuh tidak stres,” ujar dr Andreas dikutip dari Antara Selasa (8/4/2025).

    Ia menambahkan, perbedaan satu jam dalam pola tidur membutuhkan satu hari untuk kembali normal. Jadi, apabila selama liburan seseorang tidur lebih malam tiga jam dari biasanya, maka dibutuhkan sekitar tiga hari untuk mengembalikan jam tidur tersebut.

    Cara mengembalikan pola tidur setelah Lebaran bisa dimulai dengan tidur 15–30 menit lebih awal setiap malam hingga kembali ke jadwal semula. Hindari konsumsi kafein pada malam hari karena bisa menghambat rasa kantuk.

    Selain itu, beberapa aktivitas sebelum tidur juga bisa membantu tubuh lebih rileks dan tidur lebih nyenyak. 

    Sementara itu, psikolog klinis Kasandra A Putranto menyarankan olahraga ringan minimal 30 menit per hari, tetapi tidak terlalu dekat dengan waktu tidur.

    “Latihan relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga juga efektif membantu tubuh dan pikiran lebih tenang sebelum tidur,” ujarnya.

    Membaca buku ringan, mandi air hangat sebelum tidur, serta menjauhkan diri dari gadget satu jam sebelum tidur juga termasuk dalam tips tidur nyenyak yang bisa diterapkan.

    Dengan melakukan penyesuaian jam tidur secara bertahap dan konsisten, tubuh akan lebih cepat beradaptasi dan kembali bugar menghadapi rutinitas setelah, khususnya memperbaiki pola tidur setelah libur Lebaran.

  • Dira Sugandi Sebut Java Jazz Festival sebagai Hari Besar Bagi Penikmat Musik Jazz di Indonesia

    Dira Sugandi Sebut Java Jazz Festival sebagai Hari Besar Bagi Penikmat Musik Jazz di Indonesia

    JAKARTA – Dira Sugandi dipastikan kembali terlibat dalam gelaran Java Jazz Festival (JJF) yang tahun ini merayakan edisi ke-20 dana akan diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 30 Mei – 1 Juni mendatang.

    Bagi Dira, JJF merupakan festival musik yang spesial, tidak hanya bagi mereka yang menikmati musik jazz, namun juga seluruh orang yang terlibat di dalamnya.

    “Java Jazz menurutku tuh festival yang spesial. Karena menurut aku, Java Jazz itu 360 experience buat semua orang, bukan cuma buat performer aja, tapi yang datang untuk nonton, organizer, vendor, sampai ke sponsornya,” kata Dira saat dihubungi VOI, Senin, 7 Maret.

    “Aku tau banget, orang datang ke Java Jazz bukan hanya untuk menonton performance aja, tapi mereka datang untuk the whole experience, dengan ‘ke-chaos-annya’ itu,” sambungnya.

    Penyanyi berdarah Sunda itu mengatakan, keluarga besarnya bahkan selalu antusias menyambut gelaran JJF. Pasalnya, festival ini juga telah menjadi ajang yang menarik untuk lintas generasi.

    “Aku ngerasa Java Jazz itu kaya hari raya jazz, kaya lebaran jazz gitu, yang ditunggu-tunggu orang setiap tahun,” ujar Dira. “Jadi ya memang benar kalau Java Jazz itu dibilang sebagai pesta untuk semua orang.”

    Bicara mengenai keterlibatannya tahun ini, Dira menuturkan, ada penampilan spesial yang telah dipersiapkan bersama musisi-musisi Tanah Air lainnya. Selain itu, ia juga akan tampil dalam konsep pertunjukan solo dengan tema tersendiri.

    “Tahun ini, kita akan melakukan sesuatu yang spesial pastinya. Aku akan terlibat di suatu special project dengan beberapa musisi lokal. Pastinya kita akan menyajikan sesuatu yang beda banget, karena ini tahun ke-20 (JJF),” tutur Dira.

    “Tapi di samping itu, aku juga akan menampilkan set aku sendiri untuk yang solo. Kayanya tahun ini pengin bikin tribute untuk penyanyi-penyanyi soul perempuan yang legendaris,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, JJF sebagai salah satu festival terbesar di Indonesia akan menghadirkan 11 panggung yang menampilkan sekitar 30 penampil luar negeri dan puluhan penampil dalam negeri.

    Adapun, penampil luar negeri yang sudah dipastikan tampil, antara lain Jacob Collier, Raye, Tunde Baiyewu, Snarky Puppy, Lettuce, The Stevie Wonder Celebration, Jose Miguel, Jeff Lorber, BPM (Brian Bromberg, Paul Brown, Michael Paulo), Tony Monaco, Kamasi Washington, Brian Simpson, Jesus Molina, Shakatak, Yun Seok Cheol Trio, dan masih banyak lagi.

    Sementara, penampil dari dalam negeri meliputi Endah N Rhesa Extended, Nyoman Paul, Rahmania Astrini, Rieka Roslan & Nada Dara, Rizky Febian, Rony Parulian, Wijaya 80, Jordan Susanto, Nonaria x Horns Big Band, Aib Show, Syahravi dan The Lantis, dan masih banyak lagi yang akan diumumkan dalam waktu dekat.

  • Digelar 19 Hari, Nilai Transaksi Jakarta Lebaran Fair 2025 Capai Rp300 Miliar 

    Digelar 19 Hari, Nilai Transaksi Jakarta Lebaran Fair 2025 Capai Rp300 Miliar 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Perhelatan Jakarta Lebaran Fair (JLF) 2025 yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat resmi berakhir pada Minggu (6/4/2025) kenarin.

    Selama 19 hari diselenggarakan, event ini mencatat nilai transaksi mencapai Rp300 miliar dengan jumlah pengunjung yang mencapai 80 persen dari target yang dicanangkan.

    Marketing Director JIExpo Ralph Scheunemann pun bersyukur Jakarta Lebaran Fair tahun ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

    “Kami sangat bersyukur gelaran Jakarta Lebaran Fair tahun ini berjalan dengan aman dan lancar. Meskipun untuk tahun ini cuaca tidak selalu mendukung tetapi masyarakat masih menyempatkan diri untuk berkunjung ke sini,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/4/2025).

    Sebagai informasi tambahan, tahun ini merupakan tahun kedua Jakarta Lebaran Fair diselenggarakan.

    Untuk tahun ini, lebih dari 60 persen peserta gelaran JLF berasal dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) swasta dan juga binaan pemerintah yang turut aktif membantu menyerap banyak tenaga kerja.

    “Ya, yang paling utama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh para peserta Jakarta Lebaran Fair yang sudah turut menyemarakkan event ini,” kata Ralph.

    Usai menggelar Jakarta Lebaran Fair, pihak JIEXPO langsung menatap dan bersiap diri untuk menggelar event akbar Jakarta Fair Kemayoran 2025. 

    Pameran multiproduk terbesar, terlama, dan terlengkap di Kawasan Asia Tenggara ini rencananya akan digelar pada 12 Juni – 13 Juli 2025 mendatang.

    “Saat ini kami fokuskan untuk menyambut event yang skalanya lebih besar yaitu Jakarta Fair Kemayoran, terlebih dengan waktu yang cukup singkat ini kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” ucapnya.

    Jakarta Fair Kemayoran adalah arena festival dan pameran perdagangan terbesar di kawasan Asia Tenggara yang merupakan etalase ajang promosi berbagai produk unggulan. 

    Event ini secara khusus digelar dalam rangka memeriahkan HUT DKI Jakarta yang secara rutin digelar setiap tahunnya. Selama kurang lebih 32 hari, Jakarta Fair tak hanya menampilkan pameran tapi juga memanjakan pengunjung dengan berbagai hiburan menarik.

    Semarak Jakarta Fair Kemayoran akan semakin terasa dengan melimpahnya hiburan yang disajikan. 

    Pihak panitia penyelenggara akan menyajikan berbagai acara menarik seperti parade karnaval, wahana permainan anak, kontes Miss Jakarta Fair, serta tidak ketinggalan pesta kembang api spektakuler yang sudah menjadi ciri khas penyelenggaraan event ini.

    Di samping itu, salah satu acara yang paling ditunggu oleh para pengunjung yakni konser musik Jakarta Fair. 

    Pada tahun ini konser musik Jakarta Fair akan digelar rutin selama 32 hari. 

    Salah satu keunikan konser musik Jakarta Fair yakni menampilkan sajian musik lintas genre, mulai dari Rock, Pop, Jazz, Folk, Dangdut, Koplo, Reggae, Alternative, punk dan berbagai genre musik lainnya.
      
     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Profil Murdaya Poo, Pengusaha dan Mantan Politisi yang Meninggal Hari Ini

    Profil Murdaya Poo, Pengusaha dan Mantan Politisi yang Meninggal Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha Murdaya Widyawimarta Poo atau Murdaya Poo menghembuskan nafas terakhirnya pada hari ini, Senin (7/4/2025). 

    Informasi kematian salah satu tokoh umat Buddha kenamaan Indonesia itu diunggah di laman Instagram resmi DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).

    “Segenap jajaran Walubi turut berduka cita atas meninggalnya bapak Murdaya Widyawimarta Poo, semoga kebajikan semasa hidup mendiang mengkondisikan terlahir di alam bahagia,” demikian bunyi unggahan yang dikutip, Senin (7/4/2025).

    Sosok Murdaya Poo

    Murdaya lahir di Blitar Jawa Timur pada tahun 1946. Dia memiliki istri Siti Hartati Murdaya. Dalam pernikahannya itu, Murdaya-Hartarti dikaruniai empat orang anak yakni Prajna Murdaya, Metta Murdaya, Uppekha Murdaya, dan Karuna Murdaya.

    Adapun, Murdaya dikenal sebagai pengusaha yang memiliki sejumlah proyek prestisius melalui group usahanya, Central Cipta Murdaya atau Berca Group. 

    Central Cipta Murdaya merupakan usaha yang berinvestasi di bidang teknik, TI, minyak sawit, dan kayu lapis.

    Dalam catatan Bisnis, Berca Group menaungi sejumlah usaha, salah satunya Jakarta International Expo atau JIExpo.

    JIExpo sendiri merupakan tempat yang sering menjadi lokasi pameran, festival musik hingga penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta atau PRJ.

    Selain itu, Murdaya juga memiliki tercatat menjadi pemilik properti di kawasan elite Jakarta, misalnya Pondok Indah Mall (PIM), Puri Indah Mall hingga Puri Indah Residence.

    Di samping itu, Murdaya juga memiliki besan Alexander Tedja. Hubungan itu muncul setelah kedua pengusaha itu menikahkan kedua anaknya yakni Prajna Poo dan Irene Tedja.

    Adapun, Alexander Tedja dikenal luas sebagai pendiri dan pemilik Pakuwon Group, konglomerasi properti dengan aset mengular dari Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jakarta.

    Selain di dunia usaha, Murdaya juga pernah berkiprah di dunia politik. Murdaya Poo tercatat pernah menjadi anggota PDI Perjuangan (PDIP). Dia bahkan pernah menjabat sebagai anggota DPR dari tahun 2004-2009.

    Kekayaan Murdaya Poo

    Berdasarkan laman Forbes.com, Murdaya Poo memiliki kekayaan US$1,2 miliar atau setara Rp‭19,8 triliun. Kekayaannya itu membuatnya bertengger sebagai orang terkaya ke-2637 di dunia.

    Mengacu pada data yang sama, Murdaya Poo juga sempat bertengger sebagai orang terkaya ke-45 di Indonesia pada 2024.

    Sempat Berseteru dengan Jokowi

    Dalam catatan Bisnis, perseteruan keduanya berawal dari pelaksanaan Pekan Raya Jakarta 2013 yang dinilai Jokowi sebagai tidak membela pedagang kecil, termasuk para pedagang kerak telor.

    Sebaliknya, Dirut JIExpo Murdaya Poo mengklaim jumlah pedagang penganan khas Betawi yang sejak dulu menjadi makanan primadona di arena ekspo itu setiap tahunnya semakin bertambah di PRJ. 

    “Itu [pedagang] kerak telornya mungkin dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dari tahun yang lalu,” kata Murdaya.

    Adapun, ungkapan yang membuat telinga Jokowi merah adalah pernyataan Poo bahwa PRJ bukan hanya ajang pameran kerak telor sehingga harus dibatasi. 

    “[PRJ] bukan pameran kerak telor,” ujar Poo.

    Di lain sisi, Jokowi yang merupakan Gubernur Jakarta itu menilai bahwa harga sewa selangit dari kubu JIExpo membuat pedagang kerak telor menaikkan harga. 

    Padahal, jika dijual di luar PRJ, harganya tidak akan semahal di dalam JIExpo. “Dia [Murdaya Poo] ngertinya hanya untung, hanya untung, hanya untung, tahu!” kata Jokowi di Kemayoran, Senin (10/6/2013).

  • Kisah Sukses Murdaya Poo, dari Penjual Koran hingga Jadi Pemilik PIM

    Kisah Sukses Murdaya Poo, dari Penjual Koran hingga Jadi Pemilik PIM

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia bisnis Indonesia baru saja kehilangan salah satu tokoh besar, Murdaya Widyawimarta Poo, seorang pengusaha visioner yang dikenal luas di sektor properti dan ritel, tutup usia pada Senin (7/4/2025), di Singapura.

    Kepergian Murdaya Poo menjadi duka mendalam bagi kalangan dunia usaha nasional. Sosoknya dikenal karena keberaniannya berinovasi dan kontribusinya yang besar dalam pengembangan kawasan komersial strategis di Tanah Air.

    Namun, siapa yang tahu bahwa perjalanan bisnis Murdaya Poo ini memiliki kisah yang cukup panjang. Ia memulai bisnisnya sebagai penjual koran hingga menjadi salah satu pengusaha sukses di Tanah Air.

    Lantas, bagaimana perjalanan bisnis Murdaya Poo ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut lengkapnya!

    Perjalanan Sukses Murdaya Poo

    1. Berawal dari penjual koran

    Murdaya memulai perjalanan hidupnya dari bawah. Di masa mudanya, ia bekerja sebagai penjual koran eceran. Dalam kesehariannya, ia harus berhadapan dengan teriknya matahari, debu jalanan, dan kerasnya hidup.

    Namun, kondisi itu tak menyurutkan semangatnya. Justru, pengalaman inilah yang menumbuhkan tekad kuat dalam dirinya untuk mencari peluang yang lebih baik.

    2. Menjadi kontraktor

    Titik balik dalam hidup Murdaya terjadi pada tahun 1972, saat ia memulai usaha di bidang konstruksi. Berkat kegigihan dan kerja kerasnya, bisnis tersebut berkembang dengan pesat.

    Pada masa itu, bidang kontraktor belum banyak digeluti, sehingga Murdaya berhasil menangkap peluang besar yang belum dimanfaatkan oleh banyak orang.

    Visinya yang tajam dalam melihat kebutuhan pasar membuatnya berhasil merintis dan mengembangkan bisnis ini menjadi salah satu yang terdepan di Indonesia.

    3. Lahirnya Central Cipta Murdaya Group

    Perkembangan bisnis kontraktornya yang begitu pesat membawanya pada pendirian perusahaan yang lebih besar, yaitu Central Cipta Murdaya Group (CCM Group), juga pada tahun 1972. Perusahaan ini kemudian menjadi fondasi dari ekspansi bisnis Murdaya ke berbagai sektor lainnya.

    4. Arsitek di balik JIExpo

    Salah satu karya besarnya adalah pengembangan kawasan Jakarta International Expo (JIExpo) di Kemayoran. Di bawah visinya, JIExpo berkembang menjadi pusat konvensi dan pameran bertaraf internasional yang kerap menjadi tuan rumah acara besar seperti konser musik dan pameran dagang internasional.

    5. Pemilik saham terbesar Pondok Indah Mall

    Nama Murdaya juga lekat dengan kesuksesan Pondok Indah Mall (PIM), yang dikelola oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk., di mana ia memiliki saham mayoritas. Sejak dibuka pada tahun 1991, PIM telah menjelma menjadi ikon pusat perbelanjaan modern di Jakarta.

    Kini, kawasan ini terdiri dari beberapa bagian, yakni PIM 1, PIM 2, PIM 3, dan Street Gallery, yang terus ramai dikunjungi masyarakat.

    6. Merambah ke berbagai sektor

    Kesuksesan di sektor properti tidak membuat Murdaya puas. Ia pun mulai melebarkan portofolio usahanya ke berbagai bidang lainnya, seperti teknologi informasi, industri manufaktur, baja, real estate, hingga agribisnis.

    7. Perjalanan di dunia politik

    Selain aktif di dunia bisnis, Murdaya juga pernah berkecimpung di dunia politik. Ia tercatat sebagai anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada periode 2004–2009.

    Bahkan, sebelum menjabat sebagai anggota DPR, ia juga sempat mengemban tugas sebagai bendahara serta pimpinan cabang di partainya.

    Dari penjual koran hingga menjadi salah satu miliarder Tanah Air, kisah hidup Murdaya Poo menjadi inspirasi bahwa kerja keras dan keberanian melihat peluang adalah kunci dari kesuksesan sejati.

  • Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, yang dulu dikenal dengan momok ketidaktepatan waktu dan fasilitas seadanya, kini telah bertransformasi menjadi
    moda transportasi
    publik yang andal dan nyaman. Namun, di balik reputasi tersebut, KRL memiliki perjalanan panjang yang tidak banyak diketahui publik. 
    Transformasi KRL bukan terjadi dalam semalam. Moda ini telah menjadi bagian dari denyut kehidupan kota sejak lebih dari satu abad silam. Tepatnya pada 6 April 1925, kereta listrik pertama kali melintasi jalur Tanjung Priok–Meester Cornelis (sekarang Jatinegara), menandai dimulainya era elektrifikasi perkeretaapian di Indonesia.
    Kala itu, kehadiran KRL merupakan terobosan besar dalam dunia transportasi urban. Meski masih terbatas jangkauannya, moda ini menjadi solusi mobilitas masyarakat di Batavia dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, jaringan KRL terus berkembang, mengikuti pertumbuhan kota-kota satelit dan kebutuhan masyarakat yang makin dinamis.
    Kini, setelah lebih dari 100 tahun melaju, wajah KRL telah berubah drastis. Dari yang dulu kerap dipandang sebelah mata karena jadwal yang tak menentu dan fasilitas seadanya,
    KRL Commuter Line
    kini menjelma menjadi moda transportasi massal modern yang semakin digemari, terutama di wilayah Jabodetabek.
    Putri (33) adalah salah satu dari banyak penumpang yang merasakan transformasi KRL. Tinggal di Depok, Jawa Barat, ia menjadikan KRL Commuterline sebagai moda transportasi andalan untuk berangkat dan pulang kerja setiap hari.
    Padahal, perempuan yang bekerja di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, tersebut punya kendaraan pribadi yang sebenarnya bisa dimanfaatkan.
    “Pilih KRL Commuter Line karena tarifnya terjangkau dan pastinya bebas macet, apalagi di jam-jam sibuk. Jadwalnya juga kan tepat waktu, jarang telat,” ujar Putri.
    Namun, bukan hanya itu yang membuat Putri betah menggunakan layanan transportasi massal tersebut.
    “Sekarang banyak fasilitas pendukung ya, seperti stan makanan dan minuman. Ini sangat membantu (pekerja seperti saya) kalau pagi belum sempat sarapan atau sekadar mengganjal perut saat pulang,” tambahnya.
    Pengalaman Putri hanyalah satu dari sekian banyak cerita pengguna KRL Commuter Line yang merasakan perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penumpang lain yang telah menggunakan KRL selama satu dekade, Utie Adnu, menegaskan hal serupa.
    “Commuter Line sudah seperti kendaraan andalan bagi saya. Jadwal keberangkatannya tepat, fasilitas lengkap, dari toilet bersih hingga
    charging port
    . Bahkan sekarang ada
    water station
    gratis di beberapa stasiun,” tuturnya dalam unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (11/7/2024).
    Uti juga mengaku senang karena tiket KRL Commuter Line kini bisa diakses lewat berbagai metode
    cashless
    selain Kartu Multi Trip (KMT) dan uang elektronik (
    e-money
    ), yaitu pindai QR Code dari platform
    ride-hailing
    .
    Perjalanan dengan KRL Commuter Line pun semakin menyenangkan karena ada petugas yang selalu siap membantu.
    Transformasi layanan KRL Commuter Line tak lepas dari peran
    PT KAI Commuter
    sebagai operator. Upaya ini pun berbuah manis dalam bentuk peningkatan jumlah penumpang.
    Berdasarkan data KAI Commuter, total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sepanjang 2024 mencapai 328.153.923 orang. Jumlah ini meningkat sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya yang mencatatkan 290.890.677 pengguna. Rata-rata jumlah pengguna harian selama pada 2024 tercatat sebanyak 1.014.934 orang.
    Sementara itu, hingga Maret 2025, rata-rata pengguna Commuter Line Jabodetabek tercatat sebanyak 991.290 orang pada hari kerja (weekday), dan 645.798 orang pada akhir pekan (
    weekend
    ). Total volume pengguna dari Januari hingga minggu keempat Maret 2025 mencapai 76.680.215 orang.
    Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna.
    Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI Commuter melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah skema rekomposisi sarana untuk menjaga headway antar kereta. Hal terpenting, beragam fasilitas dan sarana terus disempurnakan pihaknya. Inovasi pun terus digalakkan.
    “KAI Commuter juga terus menambah fasilitas baru, seperti
    water station
    atau dispenser air minum gratis yang tersedia di Stasiun Juanda, Jakarta Kota, Manggarai, Tanah Abang, dan Bekasi,” paparnya kepada Kompas.com, Kamis (26/7/2024).
    Inovasi lain yang dihadirkan KAI Commuter adalah Commuter Shelter Bike, area parkir sepeda gratis di beberapa stasiun, seperti Stasiun Bogor, Depok, Lenteng Agung, Tebet, dan Duri. Fasilitas ini sejalan dengan program Green Commuter yang digalakkan oleh perusahaan.
    “Nantinya, fasilitas tersebut juga bakal tersedia di Stasiun Bekasi, Kranji, Matraman, Cikarang, Kemayoran, Pondok Ranji, Tanjung Priok, Buaran, Cisauk, Daru, Kebayoran, dan Stasiun Palmerah,” kata Joni.
    Sebagai bagian dari upaya menyediakan layanan yang lebih inklusif, KAI Commuter terus meningkatkan fasilitas bagi perempuan, ibu hamil, dan pengguna berkebutuhan khusus.
    Untuk penumpang perempuan, tersedia
    Kereta Khusus Wanita
    (KKW) yang dioperasikan pada rangkaian tertentu. Sementara itu, ibu menyusui dapat menggunakan ruang laktasi yang telah tersedia di 27 stasiun.
    Bagi ibu hamil, KAI Commuter menyediakan PIN khusus guna memudahkan mereka mendapatkan prioritas tempat duduk di dalam kereta.
    Sementara bagi pengguna penyandang disabilitas, selain toilet khusus dan nomor bantuan 081296605747, KAI Commuter juga menghadirkan Kartu Disabilitas. Kartu ini bisa diambil di Stasiun Juanda, Bogor, Sudirman, Tanah Abang, Duri, dan Bekasi.
    Aspek keamanan turut menjadi prioritas. KAI Commuter memasang Sistem CCTV Analytic di setiap stasiun. Sistem ini dapat memproses dan menganalisa setiap data foto atau video untuk mengidentifikasi potensi tindak kriminal.
    Sementara itu, untuk memudahkan pengguna, KAI Commuter meluncurkan aplikasi
    C-Access
    , hasil
    rebranding
    dari KRL Access dengan fitur-fitur terbaru. Lewat sistem ini, pengguna dapat mengecek jadwal dan posisi kereta dengan mudah.
    Melihat tren peningkatan pengguna yang diprediksi berlanjut, bahkan mencapai 2 juta penumpang per hari pada 2025-2026 mendatang, KAI Commuter pun sudah menjalankan sekaligus mempersiapkan sejumlah strategi.
    Salah satu strategi yang sedang berjalan adalah melakukan rekomposisi sarana dengan mengubah beberapa rangkaian kereta menjadi 8 kereta (SF8) dari sebelumnya 12 kereta (SF12) dan 10 kereta (SF10).
    Meski demikian, KAI Commuter tetap mengoperasikan rangkaian KRL SF12 dan SF10 untuk melayani pengguna setiap harinya. Langkah ini diambil untuk memastikan keseimbangan antara efisiensi operasional dan kenyamanan penumpang.
    “Rekomposisi (dilakukan dengan) mempertimbangkan okupansi,
    headway
    , dan
    peak hour
    pada perjalanan Commuter Line di setiap lintas layanannya,” terang Joni.
    Mengoptimalkan sarana yang ada saat ini dengan melakukan maintenance secara berkala dan intensif agar sarana tetap optimal dalam operasionalnya.
    Langkah tersebut tidak lain dilakukan untuk menjaga performa sarana dan
    headway
    perjalanan Commuter line sampai nanti sarana baru dari INKA dan CRRC dapat dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari seluruh wilayah penyangga di Jabodetabek.
    Tidak hanya soal transportasi, Commuter Line kini juga menjadi penghubung ke berbagai destinasi menarik di sekitar stasiun, memperkuat posisinya sebagai bagian integral dari gaya hidup urban.
    “Karena KRL Commuter Line sudah jadi andalan, sebisa mungkin kalau ada agenda
    nongkrong
    di Jakarta, saya pilih tempat yang tidak jauh dari stasiun. Untungnya, beberapa stasiun dikelilingi
    spot-spot nongkrong
    keren. Misalnya, dari Stasiun Sudirman, bisa jalan kaki ke Grand Indonesia,” kata Putri kembali membagikan pengalamannya.
    Penumpang KRL Commuter Line lainnya, Vieri Muhammad, juga menyampaikan hal serupa.
    Ia bahkan merekomendasikan beberapa tempat menarik di sekitar stasiun, seperti Sunyi Coffee dekat Stasiun Kebayoran, kuliner di belakang Masjid Cut Mutia dekat Stasiun Gondangdia, dan Kongsi 8 dekat Stasiun Jatinegara.
    Cerita Putri, Utie, dan Vieri mewakili jutaan pengguna KRL Commuterline Jabodetabek lainnya. Dari yang dulu dianggap sebagai “momok”, kini moda transportasi ini telah bertransformasi menjadi sahabat setia kaum urban.
    Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan, KAI Commuter telah membuktikan bahwa
    transportasi publik
    bisa nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakarta Kemarin, mulai dari banjir hingga arus balik lebaran

    Jakarta Kemarin, mulai dari banjir hingga arus balik lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta pada Minggu (6/4) masih layak untuk disimak hari ini, mulai dari Enam RT di Jakbar dan Jaktim terendam banjir hingga 175 cm hingga Arus balik lebaran, jumlah penumpang Bandara Halim turun 10 persen.

    Berikut ulasan selengkapnya:

    1. Enam RT di Jakbar dan Jaktim terendam banjir hingga 175 cm

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa enam Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur terendam banjir hingga mencapai 175 centimeter (cm) pada Minggu.

    Baca di sini

    2. Lebaran Fair 2025 raih transaksi Rp300 miliar

    Jakarta Lebaran Fair 2025 yang digelar selama 19 hari pada 19 Maret-6 April 2025 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta Pusat, berhasil meraih transaksi Rp300 miliar dan dikunjungi 400 ribu orang.

    Baca di sini

    3. Nelayan Kepulauan Seribu terima bantuan jaket pelampung dari BPBD

    Puluhan nelayan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Utara, mendapatkan bantuan jaket pelampung (life jacket) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada Minggu.

    Baca di sini

    4. JakCard Bank DKI dipakai di sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran

    Penggunaan JakCard Bank DKI telah digunakan atau dipakai di sejumlah tempat wisata di Jakarta termasuk di Taman Margasatwa Ragunan selama periode musim libur Lebaran 2025.

    Baca di sini

    5. Arus balik Lebaran, jumlah penumpang Bandara Halim turun 10 persen

    Beberapa wilayah Jakarta tergenang akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat (24/11) malam.

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakarta Fair Kemayoran mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025

    Jakarta Fair Kemayoran mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025

    Sejumlah pengunjung menikmati makanan pada hari terakhir penyelenggaraan Jakarta Fair Kemayoran 2024 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (14/7/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/am.

    Jakarta Fair Kemayoran mulai 12 Juni hingga 13 Juli 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 06 April 2025 – 23:29 WIB

    Elshinta.com – Jakarta Fair Kemayoran bakal digelar pada 12 Juni hingga 13 Juli 2025 dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta tahun ini.

    Hal tersebut dikatakan Marketing Director PT JIEXPO Ralph Sceunemann usai penutupan Jakarta Lebaran Fair (JLF) 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Minggu.

    “Kami langsung menatap dan bersiap diri untuk menggelar event akbar Jakarta Fair Kemayoran 2025 yang merupakan pameran multiproduk terbesar, terlama dan terlengkap di Kawasan Asia Tenggara,” kata Ralph.

    Menurut Ralph, persiapan perlu dilakukan secara matang meskipun tersisa kurang lebih dua bulan.

    “Saat ini kami fokuskan untuk menyambut event yang skalanya lebih besar, yaitu Jakarta Fair Kemayoran, terlebih dengan waktu yang cukup singkat ini kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” katanya.

    Menurut Ralph, Jakarta Fair Kemayoran merupakan arena festival dan pameran perdagangan terbesar di kawasan Asia Tenggara yang menjadi etalase ajang promosi berbagai produk unggulan.

    Pameran ini secara khusus digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kota Jakarta yang secara rutin digelar setiap tahunnya.

    Selama kurang lebih 32 hari, Jakarta Fair tak hanya menampilkan pameran tapi juga memanjakan pengunjung dengan berbagai hiburan menarik.

    “Semarak Jakarta Fair Kemayoran akan semakin terasa dengan melimpahnya hiburan yang disajikan,” ujar Ralph.

    Selain itu, pihak panitia penyelenggara akan menyajikan berbagai acara menarik seperti parade karnaval, wahana permainan anak, kontes Miss Jakarta Fair serta tidak ketinggalan pesta kembang api spektakuler yang sudah menjadi ciri khas penyelenggaraan kegiatan ini.

    Di samping itu, salah satu acara yang paling ditunggu oleh para pengunjung, yakni konser musik Jakarta Fair. Pada tahun ini, konser musik Jakarta Fair akan digelar rutin selama 32 hari.

    Salah satu keunikan konser musik Jakarta Fair, yakni menampilkan sajian musik lintas genre, mulai dari Rock, Pop, Jazz, Folk, Dangdut, Koplo, Reggae, Alternative, punk dan berbagai genre musik lainnya.

    Sumber : Antara

  • Jakarta Lebaran Fair 2025 Resmi Berakhir, Ini Capaian Besarnya!

    Jakarta Lebaran Fair 2025 Resmi Berakhir, Ini Capaian Besarnya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Meski sempat diguyur hujan deras, antusiasme pengunjung tetap tinggi di hari terakhir Jakarta Lebaran Fair (JLF) 2025. Ribuan orang tetap memadati area JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (6/4/2025) untuk menikmati penutupan acara tahunan ini. Setelah berlangsung selama 19 hari, JLF 2025 resmi ditutup dengan capaian membanggakan yakni, nilai transaksi mencapai Rp 300 miliar dan jumlah pengunjung menembus 400 ribu orang.

    Penutupan JLF tahun ini dipimpin langsung oleh Marketing Director JIEXPO, Ralph Scheunemann, yang menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara JLF yang  berjalan dengan baik dan lancar.

    “Kami sangat bersyukur gelaran Jakarta Lebaran Fair tahun ini berjalan dengan aman dan lancar. Meskipun untuk tahun ini cuaca tidak selalu mendukung tetapi masyarakat masih menyempatkan diri untuk berkunjung ke sini,” tutur Ralph.

    Ralph juga mengapresiasi keterlibatan ratusan peserta gelaran JLF tahun ini. Dalam hal ini, lebih dari 60 persen peserta berasal dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) swasta dan juga Pemerintah, yang turut serta berperan aktif membantu menyerap banyak tenaga kerja.

    “Ya, yang paling utama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh para peserta Jakarta Lebaran Fair yang sudah turut menyemarakkan event ini,” kata Ralph.

    Ralph juga mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung tahun ini mencapai 400 ribu orang, sementara nilai transaksi yang dicatatkan mencapai Rp 300 Miliar.

    “Dengan catatan angka tersebut, menunjukkan event ini menciptakan multiply effect bagi perekonomian Jakarta khususnya dalam masa bulan ramadan dan hari raya idulfitri,” ungkapnya.

    Sementara itu, penutupan acara yang telah berlangsung selama 19 hari ini semakin semarak dengan penampilan Wijaya 80 grup musik yang digawangi oleh tiga musisi ternama yang terdiri dari Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe.

    Membawakan sejumlah lagu andalan seperti Anak Muda, Pemain Lama, Masih Ada Kamu, hingga Seharusnya Aku, penampilan mereka sukses menghibur pengunjung yang memadati area panggung utama. Suasana menjadi semakin meriah saat para penonton turut bernyanyi bersama, menciptakan momen penuh euforia di malam penutupan.

    Konser musik ini menjadi salah satu daya tarik utama Jakarta Lebaran Fair tahun ini, melengkapi ragam hiburan yang ditawarkan, mulai dari wahana permainan keluarga, pameran UMKM, hingga bazar kuliner.

    Jakarta Fair Kemayoran 2025 Siap Digelar

    Setelah sukses menyelenggarakan Jakarta Lebaran Fair, JIEXPO kini bersiap menyambut perhelatan besar berikutnya yaitu Jakarta Fair Kemayoran 2025. Pameran multiproduk terbesar, terpanjang, dan terlengkap di Asia Tenggara ini dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni hingga 13 Juli 2025.

    “Saat ini kami fokuskan untuk menyambut event yang skalanya lebih besar yaitu Jakarta Fair Kemayoran, terlebih dengan waktu yang cukup singkat ini kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” ucap Ralph.

    Jakarta Fair Kemayoran adalah arena festival dan pameran perdagangan terbesar di kawasan Asia Tenggara yang merupakan etalase ajang promosi berbagai produk unggulan. Event ini secara khusus digelar dalam rangka memeriahkan HUT DKI Jakarta yang secara rutin digelar setiap tahunnya. Selama kurang lebih 32 hari, Jakarta Fair tak hanya menampilkan pameran tapi juga memanjakan pengunjung dengan berbagai hiburan menarik.

    Semarak Jakarta Fair Kemayoran akan semakin terasa dengan melimpahnya hiburan yang disajikan. Pihak panitia penyelenggara akan menyajikan berbagai acara menarik seperti parade karnaval, wahana permainan anak, kontes Miss Jakarta Fair, serta tidak ketinggalan pesta kembang api spektakuler yang sudah menjadi ciri khas penyelenggaraan event ini.

    Di samping itu, salah satu acara yang paling ditunggu oleh para pengunjung yakni konser musik Jakarta Fair. Pada tahun ini konser musik Jakarta Fair akan digelar rutin selama 32 hari. Salah satu keunikan konser musik Jakarta Fair yakni menampilkan sajian musik lintas genre, mulai dari Rock, Pop, Jazz, Folk, Dangdut, Koplo, Reggae, Alternative, punk dan berbagai genre musik lainnya.

  • Jakarta Fair berlangsung pada 12 Juni-13 Juli 2025

    Jakarta Fair berlangsung pada 12 Juni-13 Juli 2025

    Jakarta (ANTARA) – Jakarta Fair Kemayoran bakal digelar pada 12 Juni hingga 13 Juli 2025 dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta tahun ini.

    Hal tersebut dikatakan Marketing Director PT JIEXPO Ralph Sceunemann usai penutupan Jakarta Lebaran Fair (JLF) 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Minggu.

    “Kami langsung menatap dan bersiap diri untuk menggelar event akbar Jakarta Fair Kemayoran 2025 yang merupakan pameran multiproduk terbesar, terlama dan terlengkap di Kawasan Asia Tenggara,” kata Ralph.

    Menurut Ralph, persiapan perlu dilakukan secara matang meskipun tersisa kurang lebih dua bulan.

    “Saat ini kami fokuskan untuk menyambut event yang skalanya lebih besar, yaitu Jakarta Fair Kemayoran, terlebih dengan waktu yang cukup singkat ini kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” katanya.

    Menurut Ralph, Jakarta Fair Kemayoran merupakan arena festival dan pameran perdagangan terbesar di kawasan Asia Tenggara yang menjadi etalase ajang promosi berbagai produk unggulan.

    Pameran ini secara khusus digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kota Jakarta yang secara rutin digelar setiap tahunnya.

    Selama kurang lebih 32 hari, Jakarta Fair tak hanya menampilkan pameran tapi juga memanjakan pengunjung dengan berbagai hiburan menarik.

    “Semarak Jakarta Fair Kemayoran akan semakin terasa dengan melimpahnya hiburan yang disajikan,” ujar Ralph.

    Selain itu, pihak panitia penyelenggara akan menyajikan berbagai acara menarik seperti parade karnaval, wahana permainan anak, kontes Miss Jakarta Fair serta tidak ketinggalan pesta kembang api spektakuler yang sudah menjadi ciri khas penyelenggaraan kegiatan ini.

    Di samping itu, salah satu acara yang paling ditunggu oleh para pengunjung, yakni konser musik Jakarta Fair. Pada tahun ini, konser musik Jakarta Fair akan digelar rutin selama 32 hari.

    Salah satu keunikan konser musik Jakarta Fair, yakni menampilkan sajian musik lintas genre, mulai dari Rock, Pop, Jazz, Folk, Dangdut, Koplo, Reggae, Alternative, punk dan berbagai genre musik lainnya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025