kab/kota: Kemayoran

  • Kebakaran ruko Jakpus, Polisi periksa manajemen Terra Drone

    Kebakaran ruko Jakpus, Polisi periksa manajemen Terra Drone

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Resor Jakarta Pusat (Polres Jakpus) segera memeriksa manajemen Terra Drone terkait kebakaran pada salah satu rumah toko (ruko) di Kemayoran itu dengan korban tewas sebanyak 22 orang, pada Selasa (9/12) siang.

    “Hari ini, kami akan memeriksa manajemen. Apakah sudah diperhitungkan terkait dengan risiko dari usaha ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Rabu.

    Susatyo mengatakan bahwa pemeriksaan kepada manajemen perlu dilakukan untuk mengetahui secara persis apakah mereka sudah mempersiapkan atau mempunyai manajemen risiko atau tidak.

    Karena kata dia, alat pemadam api ringan (APAR) yang digunakan apakah dapat memadamkan api ketika baterai meledak atau bagaimana itu semua, menjadi fokus tim penyidik.

    “Kami juga meminta keterangan, apakah sudah diperhitungkan terkait dengan resiko dari usaha ini? Apakah sudah diperkirakan oleh mereka,” ujarnya.

    Susatyo menambahkan, saat ini petugas juga sedang mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi dalam peristiwa kebakaran tersebut.

    Tidak hanya itu, Susatyo juga menyatakan dalam waktu dekat kembali menggelar perkara kasus tersebut guna mengetahui apakah ada unsur pidana dan kelalaian pada perkara itu

    “Nanti, dalam waktu dekat kami juga akan gelar perkara, tentunya berdasarkan hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) dari Puslabfor untuk memastikan penyebab kebakaran,” katanya.

    Menurut dia, sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan baik dari karyawan Terra Drone maupun warga sekitar lokasi yang mengetahui kejadian kebakaran.

    Total korban sebesar 22 orang itu merupakan karyawan perusahaan tersebut.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diduga Picu Kebakaran Gedung Terra Drone, Ini Penyebab Baterai Lithium Bisa Meledak

    Diduga Picu Kebakaran Gedung Terra Drone, Ini Penyebab Baterai Lithium Bisa Meledak

    Jakarta: Insiden kebakaran yang diduga dipicu ledakan baterai lithium, seperti yang terjadi di gedung Terra Drone di di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025, kembali menyoroti risiko keamanan dari sumber daya berkapasitas tinggi tersebut.

    Baterai lithium-ion (Li-ion) dan lithium polymer (Li-Po) dikenal luas karena kepadatan energinya yang tinggi serta bobot yang ringan. Karakteristik ini membuatnya menjadi pilihan utama untuk berbagai perangkat, mulai dari drone, kendaraan listrik, hingga ponsel pintar.

    Namun, di balik keunggulan tersebut, baterai lithium juga menyimpan potensi bahaya apabila terjadi kegagalan sistem. Dalam kondisi tertentu, kegagalan ini dapat memicu panas berlebih yang berujung pada kebakaran atau bahkan ledakan.

    Lantas, apa yang membuat baterai lithium begitu rentan terbakar atau bahkan meledak?
    Penyebab Baterai Lithium Meledak atau Terbakar
    Penyebab utama baterai lithium meledak atau terbakar adalah fenomena yang dikenal sebagai thermal runaway. Kondisi ini terjadi ketika panas yang dihasilkan di dalam sel baterai melebihi kemampuan sistem untuk melepaskan atau meredam panas tersebut.

    Thermal runaway merupakan reaksi berantai kimia yang menyebabkan peningkatan suhu secara cepat dan tidak terkendali. Saat suhu internal mencapai titik kritis, sejumlah komponen di dalam baterai mulai terurai dan melepaskan panas tambahan. Proses ini kemudian mempercepat reaksi secara eksponensial.

    Dalam kondisi ekstrem, suhu baterai dapat melonjak hingga ratusan derajat Celsius hanya dalam hitungan menit. Dampaknya, baterai dapat melepaskan gas beracun, menghasilkan asap tebal, dan berujung pada kebakaran atau ledakan.

    Terdapat beberapa faktor utama yang dapat memicu terjadinya thermal runaway, antara lain:
    1. Pengisian daya berlebihan (overcharging)
    Kondisi ini dapat memicu peningkatan suhu hingga melampaui batas aman sel baterai.

    2. Overheating

    Overheating saat digunakan, seperti ketika penerbangan drone berlangsung terlalu lama, sehingga memberikan tekanan berlebih pada sel baterai.
    3. Kerusakan fisik

    Misalnya akibat terjatuh, tertusuk, atau terhimpit, yang dapat memicu korsleting internal.
    4. Penyimpanan yang tidak tepat
    Menyimpan baterai pada suhu ekstrem atau dalam kondisi terisi penuh dalam waktu lama bisa memicu terjadinya thermal runaway.
     

     

    Tips Mencegah Kebakaran Baterai Lithium
    Untuk mengurangi risiko kebakaran, pengguna disarankan menerapkan penanganan dan perawatan baterai lithium secara disiplin. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

    – Gunakan charger asli
    Selalu gunakan pengisi daya yang direkomendasikan pabrikan atau yang dilengkapi sistem manajemen baterai (battery management system/BMS) berkualitas guna mencegah overcharging.

    – Hindari kerusakan fisik
    Jaga baterai dari benturan, tusukan, atau tekanan berlebihan yang dapat merusak struktur internal.

    – Perhatikan suhu
    Hindari mengisi daya atau menyimpan baterai di bawah paparan sinar matahari langsung atau di lingkungan bersuhu tinggi. Simpan baterai pada suhu ruangan normal.

    – Jangan ditinggal saat mengisi daya
    Awasi proses pengisian dan segera cabut charger jika baterai terasa terlalu panas atau terlihat menggelembung.

    – Simpan dengan aman
    Jika tidak digunakan dalam waktu lama, simpan baterai dengan tingkat daya sekitar 40–50 persen dan letakkan di wadah tahan api.

    – Buang baterai yang rusak
    Apabila baterai tampak menggembung, bocor, atau mengeluarkan bau tidak normal, segera hentikan penggunaan dan buang sesuai prosedur daur ulang yang benar.

    Dengan memahami penyebab kebakaran baterai lithium serta faktor-faktor yang memicunya, risiko insiden serupa sebenarnya dapat diminimalkan. Penggunaan yang tepat, pengisian daya sesuai standar, serta penyimpanan yang aman menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya thermal runaway.

    Kasus kebakaran gedung Terra Drone diharapkan menjadi pelajaran penting bagi pengguna maupun pelaku industri agar lebih serius memperhatikan aspek keselamatan baterai berkapasitas tinggi. Kesadaran dan penerapan prosedur keamanan yang ketat menjadi langkah krusial untuk mencegah risiko kebakaran di masa mendatang.

    (Sheva Asyraful Fali)

    Jakarta: Insiden kebakaran yang diduga dipicu ledakan baterai lithium, seperti yang terjadi di gedung Terra Drone di di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025, kembali menyoroti risiko keamanan dari sumber daya berkapasitas tinggi tersebut.
     
    Baterai lithium-ion (Li-ion) dan lithium polymer (Li-Po) dikenal luas karena kepadatan energinya yang tinggi serta bobot yang ringan. Karakteristik ini membuatnya menjadi pilihan utama untuk berbagai perangkat, mulai dari drone, kendaraan listrik, hingga ponsel pintar.
     
    Namun, di balik keunggulan tersebut, baterai lithium juga menyimpan potensi bahaya apabila terjadi kegagalan sistem. Dalam kondisi tertentu, kegagalan ini dapat memicu panas berlebih yang berujung pada kebakaran atau bahkan ledakan.

    Lantas, apa yang membuat baterai lithium begitu rentan terbakar atau bahkan meledak?

    Penyebab Baterai Lithium Meledak atau Terbakar
    Penyebab utama baterai lithium meledak atau terbakar adalah fenomena yang dikenal sebagai thermal runaway. Kondisi ini terjadi ketika panas yang dihasilkan di dalam sel baterai melebihi kemampuan sistem untuk melepaskan atau meredam panas tersebut.
     
    Thermal runaway merupakan reaksi berantai kimia yang menyebabkan peningkatan suhu secara cepat dan tidak terkendali. Saat suhu internal mencapai titik kritis, sejumlah komponen di dalam baterai mulai terurai dan melepaskan panas tambahan. Proses ini kemudian mempercepat reaksi secara eksponensial.
     
    Dalam kondisi ekstrem, suhu baterai dapat melonjak hingga ratusan derajat Celsius hanya dalam hitungan menit. Dampaknya, baterai dapat melepaskan gas beracun, menghasilkan asap tebal, dan berujung pada kebakaran atau ledakan.
     
    Terdapat beberapa faktor utama yang dapat memicu terjadinya thermal runaway, antara lain:

    1. Pengisian daya berlebihan (overcharging)

    Kondisi ini dapat memicu peningkatan suhu hingga melampaui batas aman sel baterai.

    2. Overheating

    Overheating saat digunakan, seperti ketika penerbangan drone berlangsung terlalu lama, sehingga memberikan tekanan berlebih pada sel baterai.

    3. Kerusakan fisik

    Misalnya akibat terjatuh, tertusuk, atau terhimpit, yang dapat memicu korsleting internal.

    4. Penyimpanan yang tidak tepat

    Menyimpan baterai pada suhu ekstrem atau dalam kondisi terisi penuh dalam waktu lama bisa memicu terjadinya thermal runaway.
     

     

    Tips Mencegah Kebakaran Baterai Lithium
    Untuk mengurangi risiko kebakaran, pengguna disarankan menerapkan penanganan dan perawatan baterai lithium secara disiplin. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
     
    – Gunakan charger asli
    Selalu gunakan pengisi daya yang direkomendasikan pabrikan atau yang dilengkapi sistem manajemen baterai (battery management system/BMS) berkualitas guna mencegah overcharging.
     
    – Hindari kerusakan fisik
    Jaga baterai dari benturan, tusukan, atau tekanan berlebihan yang dapat merusak struktur internal.
     
    – Perhatikan suhu
    Hindari mengisi daya atau menyimpan baterai di bawah paparan sinar matahari langsung atau di lingkungan bersuhu tinggi. Simpan baterai pada suhu ruangan normal.
     
    – Jangan ditinggal saat mengisi daya
    Awasi proses pengisian dan segera cabut charger jika baterai terasa terlalu panas atau terlihat menggelembung.
     
    – Simpan dengan aman
    Jika tidak digunakan dalam waktu lama, simpan baterai dengan tingkat daya sekitar 40–50 persen dan letakkan di wadah tahan api.
     
    – Buang baterai yang rusak
    Apabila baterai tampak menggembung, bocor, atau mengeluarkan bau tidak normal, segera hentikan penggunaan dan buang sesuai prosedur daur ulang yang benar.
     
    Dengan memahami penyebab kebakaran baterai lithium serta faktor-faktor yang memicunya, risiko insiden serupa sebenarnya dapat diminimalkan. Penggunaan yang tepat, pengisian daya sesuai standar, serta penyimpanan yang aman menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya thermal runaway.
     
    Kasus kebakaran gedung Terra Drone diharapkan menjadi pelajaran penting bagi pengguna maupun pelaku industri agar lebih serius memperhatikan aspek keselamatan baterai berkapasitas tinggi. Kesadaran dan penerapan prosedur keamanan yang ketat menjadi langkah krusial untuk mencegah risiko kebakaran di masa mendatang.
     
    (Sheva Asyraful Fali)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • 7 Fakta Terkait Insiden Kebakaran Terra Drone di Jakpus, Tewaskan 22 Orang

    7 Fakta Terkait Insiden Kebakaran Terra Drone di Jakpus, Tewaskan 22 Orang

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, korban meninggal akibat kebakaran di gedung perkantoran Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto Nomor 17, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 9 Desember 2025, langsung dilarikan ke rumah sakit.

    Diketahui, hingga pukul 15.30 WIB, disebutkan 17 orang meninggal dunia akibat kebakaran di Gedung Terra Drone tersebut.

    “Semua korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diindentifikasi,” kata dia di lokasi.

    Susatyo menambahkan, korban yang ditemukan tidak menunjukkan tanda-tanda luka bakar.

    “Secara umum, tadi korban-korban yang kami lihat adalah korban yang sepertinya tidak dalam kondisi luka bakar, tapi lemas. Ini yang masih kami akan sampaikan perkembangannya,” ungkap dia.

    Susatyo mengungkapkan bahwa asap di lantai 3 sampai 5 memang terlihat sangat pekat. Menurut dia, rincian korban meninggal dunia, 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.

    “Saat ini dari damkar sedang merapikan alat-alat dan nanti setelah semua rapi maka petugas kepolisian akan mulai melakukan olah TKP awal, bersama Labfor juga sudah hadir untuk mencari sebab dari kejadian kebakaran ini,” kata dia.

    Sebanyak 22 orang sudah dibawa ke RS Polri. Selain korban meninggal dunia, ada beberapa yang terluka kena pecahan kaca dan sebagainya.

    “Kita doakan semua bisa sehat dan keluarga yang ditinggalkan juga diberikan kekuatan,” ucap Susatyo.

    Polisi juga membuka posko di RS Polri untuk memudahkan para keluarga korban dalam proses identifikasi.

    “Polres Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya juga akan membuat posko di lokasi ini, tentunya bagi keluarga-keluarga korban lainnya yang karyawan dari Terra Drone ini yang mungkin belum kembali maupun belum memberikan kabar kepada pihak keluarganya,” ujarnya.

    Sementara itu, Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyampaikan bahwa total terdapat 76 korban dalam insiden ini. Dari jumlah tersebut, 54 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, sementara 22 lainnya meninggal dunia yang terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki.

    Berikut daftar nama korban meninggal dalam kebakaran gedung kantor tersebut berdasarkan data BPBD DKI Jakarta:

    Laki-laki (7 orang)

    1. Aril

    2. Apri

    3. Yoga

    4. Cendy

    5. Reyhan

    6. Mirza

    7. Saiful

    Perempuan (15 orang)

    1. Ninda

    2. Pariyem

    3. Novia

    4. Nisa

    5. Jazel

    6. Risda

    7. Asyifa

    8. Della

    9. Siti

    10. Amelia

    Susatyo juga mengungkapkan alasan banyaknya korban kebakaran.

    “Keterangan dari para Damkar memang tangga tadi sempit ya untuk bisa naik ke lantai rooftop. rata-rata tadi yang selamat adalah yang menggunakan evakuasi dari lantai rooftop,” kata dia di lokasi.

    Susatyo pun mengungkapkan, para karyawan naik ke atas rooftop, kemudian baru nyebrang ke gedung sebelah.

    “Itu yang bisa diselamatkan. Sebagian mungkin sudah lemas tidak punya tenaga untuk bisa lari ke atas,” ungkap dia.

    Senada, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara juga menyebut, jalur evakuasi terbatas, dan hanya yang menuju ke rooftop.

    “Karena jalur akses yang ke atas ya, jalur akses atas ini kan juga butuh energi, mungkin kalutan dan sebagainya, mungkin,” kata dia.

     

  • Profil Perusahaan Terra Drone yang Kantornya Kebakaran Tewaskan 22 Orang

    Profil Perusahaan Terra Drone yang Kantornya Kebakaran Tewaskan 22 Orang

    Jakarta

    Kebakaran hebat melanda gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa, 9 Desember 2025. Insiden itu menyebabkan 22 orang meninggal dunia.

    Kepolisian menyebut kantor yang terbakar merupakan tempat service drone atau pesawat nirawak. Tragedi ini menyita perhatian publik hingga menimbulkan pertanyaan soal Terra Drone dan siapa sosok pemiliknya.

    Lantas, bagaimana profil Terra Drone dan siapa pemilik perusahaan tersebut?

    Dikutip detikcom dari situs resmi perusahaan Terra Drone Indonesia, Rabu (10/12/2025), Michael Wisnu Wardhana diketahui menjabat sebagai Managing Director Terra Drone Indonesia.

    Namun di tingkat global, kendali tertinggi perusahaan berada di tangan pendiri sekaligus CEO Terra Drone Corporation, Toru Tokushige.

    Terra Drone Indonesia sebelumnya dikenal sebagai PT Aero Geosurvey Indonesia. Lalu pada tahun 2019, PT Aero Geosurvey Indonesia mendapat pendanaan dari Terra Drone Corporation dan mengubah nama menjadi PT Terra Drone Indonesia untuk menjadi bagian dari perusahaan.

    Terra Drone Corporation didirikan pada Februari 2016 dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini bergerak sebagai penyedia layanan drone industri dengan fokus pada survei udara, inspeksi, serta pengolahan data berbasis teknologi drone.

    Perusahaan ini dikenal sebagai penyedia layanan drone industri global yang menawarkan solusi survei udara, inspeksi infrastruktur, serta pengolahan data untuk sektor konstruksi, energi, migas, pertambangan, dan utilitas.

    “Didirikan pada tahun 2016, strategi utama Terra Drone adalah menggabungkan teknologi mutakhir dan pengetahuan lokal, dengan mengakuisisi penyedia jasa drone lokal terbaik di banyak negara. Pada 2020, Drone Industry Insight menominasikan Terra Drone sebagai penyedia jasa drone nomor satu di dunia,” tulis keterangan perusahaan.

    Hingga saat ini, Terra Drone sudah hadir di lebih dari 25 negara di seluruh dunia seperti Jepang, India, Indonesia, Malaysia dan lainnya. Sementara itu, Terra Drone Indonesia merupakan perusahaan penyedia jasa pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone untuk kegiatan survei udara pada aplikasi industri.

    Rinciannya antara lain meliputi pemetaan, pemodelan, inspeksi, dan pemantauan dari udara. Terra Drone Indonesia (TDID) juga memberikan pelatihan & konsultasi bagi perusahaan yang sudah menggunakan drone untuk operasional sehari-hari.

    “Pengalaman kumulatif Terra Drone Indonesia dalam 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa Terra Drone Indonesia telah berhasil menyelesaikan kegiatan survei udara di lebih dari 600.000 hektar konsesi dan 2.500 kilometer koridor di berbagai sektor industri termasuk minyak & gas, konstruksi, pertambangan, utilitas, dan perkebunan,” terang Terra Drone.

    Lihat Video ’10 dari 22 Jasad Korban Kebakaran Terra Drone Teridentifikasi, Ini Daftarnya’:

    (ily/hns)

  • Tujuh korban kebakaran ruko di Jakpus teridentifikasi

    Tujuh korban kebakaran ruko di Jakpus teridentifikasi

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mengidentifikasi tujuh korban kebakaran rumah toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu.

    “Dari sidang rekonsiliasi pada siang ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Sementara itu, Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan tujuh korban telah teridentifikasi setelah dilakukan sidang rekonsiliasi bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

    Tujuh korban yang teridentifikasi itu, yakni:

    1. Pariyem (31), perempuan, dikenali dari sidik jari dan catatan medis.

    2. Ninda Tan (32), perempuan, teridentifikasi melalui sidik jari, catatan medis dan properti.

    3. Muhammad Ariel Budiman (24), laki-laki, dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    4. Mochamad Apriyana (40), laki-laki, dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, data medis dan properti.

    5. Della Yohana Simanjuntak (22), perempuan, dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    6. Nazaellya Tsabita Nurazisha (27), perempuan, dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    7. Athiniyah Isnaini Rasyidah (18), perempuan, dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, data medis dan properti.

    Dengan demikian, total korban yang telah teridentifikasi sebanyak 10 jenazah dari 22 jenazah yang diterima oleh RS Polri.

    Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah mengidentifikasi tiga korban kebakaran ruko tersebut pada Selasa (9/12).

    “Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (9/12) malam.

    Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan tiga korban tersebut teridentifikasi setelah dilakukan sidang rekonsiliasi bersama tim DVI Polri.

    Tiga korban yang teridentifikasi itu, yakni:

    1. Rufaidha Lathiifunnisa (22), dikenali dari sidik jari, catatan medis dan properti pribadi.

    2. Novia Nurwana (28), teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    3. Yoga Valdier Yaseer (28), dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko Jakpus, Pram minta seluruh gedung diperiksa pekan ini

    Kebakaran ruko Jakpus, Pram minta seluruh gedung diperiksa pekan ini

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta jajarannya agar memeriksa seluruh gedung yang ada pada pekan ini untuk memastikan bangunan tersebut sudah mengikuti aturan yang berlaku.

    “Jadi, saya sudah meminta, dan dalam minggu-minggu ini kita akan segera mengecek kembali semua gedung yang ada. Karena memang yang seringkali jadi problem itu bukan gedung-gedung yang, mohon maaf, yang tinggi-tinggi, yang memang aturan dan syarat administrasinya lengkap, tetapi gedung-gedung yang tumbuh,” kata Pramono di Jakarta Pusat, Rabu.

    Dia mengatakan salah satunya adalah rumah toko (ruko) yang terbakar di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12).

    Menurut dia, gedung tersebut tidak memenuhi Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

    Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, pria yang akrab disapa Pram itu berencana segera menertibkan bangunan gedung yang tidak memenuhi standar keamanan di Jakarta.

    “Gedung kemarin itu, gedung yang tumbuh. Kiri-kanannya gedung lama, tumbuh satu-satunya gedung itu, sehingga pasti secara kelengkapan, persyaratannya tidak terpenuhi. Nah, yang seperti itu yang kami akan tertibkan,” terang Pramono.

    Saat meninjau lokasi kebakaran tersebut, dia menilai persoalan utamanya adalah gedung tersebut tidak memenuhi standar keamanan.

    Meskipun gedung tersebut dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR), mereka tidak menyiapkan keamanan khusus untuk produk baterai litium.

    “Kalau saya lihat struktur dan sebagainya, pasti mereka melanggar aturan. Karena apa? Tangganya kecil banget, dan itu yang menyebabkan beberapa orang nggak bisa turun ke bawah,” jelas Pramono.

    Kendati demikian, dia memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menanggung seluruh biaya yang dikeluarkan, baik bagi korban luka maupun korban meninggal dunia akibat kebakaran tersebut.

    Bagi korban meninggal dunia, kata dia, Pemprov DKI menanggung seluruh biaya pemakaman untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

    Begitu pula dengan korban yang mengalami luka akibat insiden kebakaran itu yang juga ditanggung biaya perawatannya di rumah sakit.

    “Yang luka dan sebagian nanti akan dirujuk, dan kami Pemerintah DKI Jakarta yang akan menyelesaikan biayanya bagi yang luka dan sebagainya,” ujar Pramono.

    Kendati demikian, dia menegaskan kejadian kebakaran yang merenggut sebanyak 22 jiwa itu harus menjadi pelajaran dan diharapkan tidak terulang kembali di masa depan.

    Untuk itu, Pramono meminta bagi siapapun yang memiliki usaha dan tempat usaha agar memprioritaskan jalur keselamatan.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono ungkap alasan pakai jersey Persija saat tinjau kebakaran ruko

    Pramono ungkap alasan pakai jersey Persija saat tinjau kebakaran ruko

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menjelaskan alasan ia mengenakan jersey Persija saat meninjau kebakaran rumah toko (Ruko) Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/10).

    Sebelum meninjau lokasi kebakaran itu, Pramono sedang menghadiri acara di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

    “Saya lari-lari karena lagi acara match day dengan para duta besar dan Kementerian Luar Negeri, masih main sebagai pemain Persija, ada berita itu, saya langsung menuju ke tempat kebakaran,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Rabu.

    Bahkan, dia mengaku tidak mengendarai mobil saat mengunjungi lokasi kebakaran itu karena lalu lintas yang sangat padat.

    Terburu-buru, Pramono akhirnya memutuskan untuk menumpang dengan motor patroli pengawalan (patwal) agar segera sampai ke lokasi kejadian.

    Setelah meninjau lokasi kebakaran, dia memberikan bantuan biaya perawatan kepada korban luka-luka dan biaya pemakaman bagi korban meninggal.

    Dia mengungkapkan bantuan tersebut diberikan karena sebagai pemimpin Jakarta, ia merasa perlu bertanggung jawab dan hadir untuk seluruh masyarakat.

    “Ya, apapun, saya ini kan merupakan karakter kepemimpinan yang saya pimpin di Jakarta. Jadi kalau ada kejadian, seperti di SMA yang pada waktu itu, maupun kemarin di kebakaran, ya, kalau memang masih bisa bertanggung jawab, ya, kami upayakan,” ungkap Pramono.

    Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan kebakaran yang melanda Ruko Terra Drone di Kemayoran itu disebabkan baterai yang berada di lantai satu bangunan tersebut terbakar.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai 1 yang terbakar,” tutur Susatyo.

    Menurut dia, sejumlah karyawan sempat berupaya memadamkan api yang membakar baterai itu, namun nahas, api kemudian menyebar dengan cepat karena lantai satu itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Saat kejadian itu berlangsung, kata dia, karyawan rata-rata sedang beristirahat di lantai 2, 3, 4, 5, dan 6 sehingga mereka terjebak api yang berkobar di lantai dasar.

    “Karyawan pada saat itu sedang istirahat makan, sebagian berada di luar, sebagian lagi itu sedang istirahat di lantai 2, 3, sampai lantai 6. Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, kemudian asap itu sampai naik ke lantai 6,” terang Susatyo.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Satu-satunya yang Selamat di Lantai 3 Kebakaran Terra Drone, SA Syok Rekannya Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Satu-satunya yang Selamat di Lantai 3 Kebakaran Terra Drone, SA Syok Rekannya Tewas Megapolitan 10 Desember 2025

    Satu-satunya yang Selamat di Lantai 3 Kebakaran Terra Drone, SA Syok Rekannya Tewas
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    SA (20), seorang karyawan selamat dari kebakaran kantor PT Terra Drone di Kemayoran mengaku mendengar langsung rekan-rekannya meminta tolong dan mengeluhkan sesak napas sebelum akhirnya tewas.
    Ia menjadi satu-satunya pegawai di lantai 3 yang berhasil keluar saat ledakan terjadi dan asap cepat memenuhi bangunan.
    Menurut ibu SA, Dea Anjani (52), rekan SA sempat menelpon dari lantai atas dalam kondisi panik.
    “Dia syok sekali. Terus temannya tadi nelepon pas dia udah di bawah, temannya masih di atas. Kata temennya, ‘Gue udah enggak kuat, tolongin gue, tolong gue,’ gitu kata anak saya,” tutur Dea, ketika ditemui di lokasi kejadian pada Selasa (9/12/2025).
    Dea mengatakan SA juga mendengar rekannya mengeluhkan sesak napas sebelum akhirnya tidak tertolong.
    Kondisi itu membuat SA terpukul karena beberapa jam sebelumnya masih bercengkerama dengan mereka.
    “Anak saya cerita, tadi pagi masih ngobrol sama bosnya, masih sama temen-temennya pas makan siang. Lalu tiba-tiba mereka sudah meninggal,” ucap Dea.
    SA selamat setelah segera turun dari lantai 3 begitu mendengar suara ledakan dari bawah sekitar pukul 12.00 WIB.
    “Iya, tiba-tiba meledak saja. Pas bunyi ‘bum’ gitu, anak saya langsung sigap dia ke bawah. Alhamdulillah bisa selamat,” kata Dea.
    Sesampainya di lokasi, ia lega mendapati putrinya masih hidup.
    “Anak saya nangis pas ketemu saya. Dia bilang ‘aku selamat ibu, aku selamat’,” tuturnya.
    Sebelum kehilangan kontak, SA sempat menelpon dan memberi tahu bahwa kantornya meledak.
    “Anak saya bilang, ‘Kantor aku meledak, bos aku mati’, gitu katanya. Saya ya lemes dong,” ujar Dea.
    Sebagai staf HRD, SA juga harus mendata rekan-rekannya yang meninggal maupun selamat. Proses itu membuatnya semakin tertekan.
    “Apalagi dia lihat data-data gitu kan. Melihat teman satu per satu sudah tidak ada,” tutur Dea.
    Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta menyebut kebakaran terjadi sekitar pukul 12.40 WIB di gedung
    Terra Drone
    di Jalan Letjen Suprapto.
    Petugas tiba pukul 12.50 WIB untuk melakukan penanganan. Sebanyak 22 orang meninggal dunia, terdiri dari tujuh laki-laki dan 15 perempuan.
    (Reporter: Dian Erika Nugraheny | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pramono: Pasti Gedungnya Langgar Aturan!
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Kebakaran Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pramono: Pasti Gedungnya Langgar Aturan! Megapolitan 10 Desember 2025

    Kebakaran Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Pramono: Pasti Gedungnya Langgar Aturan!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menilai, kebakaran maut yang melanda kantor Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025), terjadi karena bangunan tersebut tidak dibangun sesuai ketentuan keselamatan.
    “Problem
    utamanya adalah kalau semuanya mentaati aturan, pasti tidak terjadi. Ini kan pasti (gedung) dibangun tanpa aturan. Kalau saya lihat struktur dan sebagainya pasti mereka melanggar aturan,” ucap Pramono saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).
    Pramono mengatakan, kondisi di dalam gedung tidak mendukung evakuasi saat kebakaran.
    Salah satu temuan paling mencolok adalah ukuran tangga yang terlalu kecil.
    Kondisi tersebut membuat banyak karyawan tidak bisa menyelamatkan diri.
    “Karena apa? Tangganya kecil banget, dan itu yang menyebabkan beberapa orang yang enggak bisa turun ke bawah,” lanjut dia.
    Selain minimnya akses evakuasi, Pramono menyebut bangunan itu tidak dipersiapkan menghadapi risiko kebakaran meski di dalamnya terdapat aktivitas penyimpanan baterai litium untuk drone.
    Saat kebakaran terjadi, para karyawan naik ke lantai atas karena api muncul dari bawah. Namun justru terjebak akibat asap pekat.
    “Memang
    problem
    utamanya adalah gedung tersebut tidak dipersiapkan dengan
    rescue
    kalau terjadi kebakaran,” lanjut dia.
    Melihat banyaknya korban jiwa, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung seluruh proses pemakaman warga yang meninggal, termasuk perawatan korban luka.
    “Pemerintah Jakarta yang saya pimpin adalah bagaimana memberikan kemudahan bagi siapapun yang meninggal untuk bisa dibantu dimakamkan di Jakarta atas tanggung jawab pemerintah Jakarta. Termasuk yang luka, sakit, dan sebagainya kami tanggung,” ucap Pramono.
    Sebelumnya,
    kebakaran kantor Terra Drone
    menewaskan 22 orang.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo menyebut, korban terdiri dari 7 laki-laki dan 15 perempuan.
    Di antara korban terdapat seorang wanita hamil yang turut kehilangan nyawa dalam peristiwa tersebut.
    Berdasarkan hasil olah TKP, gedung enam lantai tersebut hanya memiliki satu akses pintu masuk dan keluar, yang berada di lantai satu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu-satunya yang Selamat di Lantai 3 Kebakaran Terra Drone, SA Syok Rekannya Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2025

    Cerita Haru Korban Kebakaran Gedung Terra Drone: Aku Selamat Ibu Megapolitan 10 Desember 2025

    Cerita Haru Korban Kebakaran Gedung Terra Drone: Aku Selamat Ibu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Staf Human Resources Development (HRD) berinisial SA (20), korban kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/2/2025), menangis saat bertemu ibundanya.
    Ibunda SA, Dea Anjani (52), menceritakan awalnya mendapatkan kabar dari anaknya terjadi
    kebakaran
    di kantor Terra Drone melalui sambungan telepon. Anaknya juga sempat menyampaikan teman dan bosnya meninggal dunia.
    Setelah itu, Dea tak bisa lagi menghubungi SA. Ia pun bergegas menuju lokasi kebakaran.
    Sesampainya di lokasi, Dea begitu lega ketika mendapat kabar bahwa putrinya selamat.
    “Anak saya nangis pas ketemu saya. Dia bilang ‘aku selamat ibu, aku selamat’,” tutur Dea menirukan perkataan SA di lokasi, Selasa.
    Dia mengatakan bahwa anaknya menjadi satu-satunya karyawan yang berhasil selamat saat berada di lantai 3 gedung tersebut.
    Saat itu sekitar pukul 12.00 WIB, para karyawan PT Terra Drone di lantai 3 yang baru saja selesai makan siang tiba-tiba mendengar ledakan dari lantai bawah.
    “Iya, tiba-tiba meledak saja. Pas bunyi “bum” gitu, anak saya langsung sigap dia ke bawah. Alhamdulillah bisa selamat,” tutur Dea.
    Karena langsung turun dari lantai 3, SA menjadi satu-satunya karyawan yang selamat. Sementara itu, seluruh rekan kerjanya meninggal dunia.
    Menurut Dea, hal itu membuat putrinya sangat syok karena sebelumnya makan bersama dengan bos dan temannya.
    “Anak saya cerita, tadi pagi masih ngobrol sama bosnya, masih sama temen-temennya pas makan siang. Lalu tiba-tiba mereka sudah meninggal,” tutur Dea.
    Selain itu, kata dia, temannya juga sempat menelepon anaknya minta tolong karena terjebak di lantai 3.
    “Dia syok, sekali. Terus temannya tadi nelepon pas dia udah di bawah, temannya masih di atas. Kata temennya, ‘gue udah enggak kuat, tolongin gue, tolong gue,’ gitu kata anak saya,” lanjutnya.
    Kepada Dea, SA menyebut bahwa rekan-rekannya sempat mengeluhkan sesak napas sebelum akhirnya tidak tertolong.
    Sebagai staf HRD, SA juga harus mendata rekan-rekannya yang meninggal maupun selamat. Hal itu membuatnya semakin tertekan.
    “Apalagi dia lihat data-data gitu kan. Melihat teman satu per satu sudah tidak ada,” tutur Dea.
    Sebelumnya, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menginformasi kebakaran terjadi di Kantor PT Terra Drone Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, sekitar pukul 12.40 WIB.
    Petugas pemadam kebakaran langsung menuju ke lokasi dan tiba pukul 12.50 WIB dan langsung melakukan penanganan.
    Akibat kebakaran itu ada 22 korban meninggal dunia. Korban terdiri dari dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.