kab/kota: Kemayoran

  • Mobil Listrik Seres 3 Sudah Bisa Dipesan, Tanda Jadinya Cuma Rp 1 Juta!

    Mobil Listrik Seres 3 Sudah Bisa Dipesan, Tanda Jadinya Cuma Rp 1 Juta!

    Jakarta

    Mobil listrik Seres 3 sudah bisa dipesan di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Menariknya, konsumen yang berminat beli cukup menyiapkan booking fee atau tanda jadi sebesar Rp 1 juta!

    Doni Putra Oktan selaku Head of Marketing & Sales PT Sokonindo Automobile mengatakan, Seres 3 bisa dipesan di PEVS 2025 melalui skema prebook. Sementara harganya berkisar Rp 370-390 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    “Jadi dengan booking fee Rp 1 juta, animonya kita harap bisa meningkat lah. Apalagi ini empat pintu, ketimbang kompetitor ini juga paling affordable,” ujar Doni saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.

    SERES 3 di PEVS 2025 Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Doni menegaskan, pengiriman unit ke rumah konsumen akan dimulai kuartal keempat tahun ini. Sementara proses produksinya bakal dikerjakan secara lokal di pabrik Cikande, Banten.

    Sebagai catatan, mobil listrik Seres 3 punya dimensi yang lumayan kompak, yakni panjang 4.385 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.650 mm, dan jarak sumbu roda 2.655 mm. Sementara pilihan warnanya ada hitam, abu-abu, putih dan merah.

    Secara desain, Seres E3 punya tampilan yang agresif berkat garis-garis tajam di hampir seluruh bagian. Model lampu utama atau headlamp-nya cukup modern dengan desain grill yang minimalis.

    Seres 3 menggunakan baterai dengan kapasitas 54 kwh yang mampu menempuh jarak 412 km (pengukuran NEDC). Sementara pengisian daya dari 20 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 40 menit!

    PT Sokonindo Automobile resmi meluncurkan Seres 3 di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan berjenis SUV listrik tersebut akan menantang produk lain di kelasnya, seperti Omoda E5 dan BYD Atto 3, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Kendaraan tersebut dibekali motor listrik dengan semburan tenaga 201 dk dan torsi 310 Nm. Kemudian kecepatan maksimumnya diklaim tembus 165 km/jam dan melesat dari nol ke 100 km/jam dalam waktu 8,5 detik.

    Soal fitur, Seres E3 dilengkapi cluster instrumen digital besar berukuran 10,25 inci dan head unit layar sentuh dengan ukuran serupa. Selain itu, ada wireless charging atau pengecasan nirkabel, auto-hold, cruise control, hill start assist, brake assist, serta sistem keselamatan aktif dan pasif yang meningkatkan kenyamanan berkendara.

    (sfn/din)

  • Pakai Pintu Geser, Bisa Tempuh 400 Km

    Pakai Pintu Geser, Bisa Tempuh 400 Km

    Jakarta

    Wuling EV Van telah menampakkan wajahnya di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut punya sejumlah keunggulan, mulai dari tampangnya yang futuristis hingga jarak tempuhnya yang tergolong lumayan.

    Marketing Operation Director Wuling Motors, Ricky Christian mengatakan, harga resmi Wuling EV Van baru akan diumumkan kuartal ketiga tahun ini. Namun, konsumen sudah bisa melakukan pemesanan melalui skema prebook dengan membayar tanda jadi Rp 5 juta.

    “Hari ini kita baru mengenalkan produk, tapi para konsumen yang berminat sudah bisa melakukan pre-book dengan kontak ke cabang-cabang pooling yang tersebar di seluruh Indonesia, ada 150 cabang. Estimasi booking fee di kisaran Rp 5 juta,” ujar Ricky Christian di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Wuling Motors resmi mengenalkan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut menjadi produk EV keempat pabrikan yang dikenalkan di Indonesia, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Wuling EV Van rencananya akan langsung diproduksi lokal di pabrik Cikarang, Jawa Barat. Kendaraan tersebut digadang-gadang akan menjadi penantang DFSK Gelora E yang bermain di segmen komersial listrik ringan.

    Biar kenal lebih dekat, berikut kami rangkum spesifikasi Wuling EV Van yang menjadi sorotan pengunjung di pameran PEVS 2025.

    Spesifikasi Wuling EV Van

    Wuling EV Van punya tubuh yang tergolong jangkung, dimensi panjangnya 5.010 mm, tinggi 1.960 mm, lebar 1.800 mm dan kapasitas kargonya 6,5 m3. Selain itu, pintu sampingnya bisa digeser selebar 777 mm dan pintu belakangnya 366 mm.

    Meski mengisi segmen komersial, tampang kendaraan tersebut lumayan modern. Pabrikan melaburinya dengan warna single tune, kemudian wajahnya dibuat futuristis berkat penggunaan lampu, bumper dan gril yang minimalis.

    Wuling Motors resmi mengenalkan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut menjadi produk EV keempat pabrikan yang dikenalkan di Indonesia, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Wuling EV Van dibekali motor listrik dengan semburan tenaga 75 kW. Sementara baterainya 56,2 kWh dengan jangkauan maksimum 400 km. Kemudian untuk mengecas baterai dari 30 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit dengan teknologi fast charging.

    Sayangnya, pabrikan belum mengungkap fitur detail kendaraan tersebut. Bahkan, unit yang dipajang di PEVS 2025 juga masih menggunakan setir kiri. Namun, yang jelas, EV Van akan tersedia dalam varian Blind Van dan Mini Bus.

    (sfn/lth)

  • Kalau Ada Preman Ganggu Habisin Saja!

    Kalau Ada Preman Ganggu Habisin Saja!

    GELORA.CO – Belakangan ini ramai pemberitaan soal premanisme ganggu pembangunan pabrik BYD di Jabar. Sontak, hal itu menyita perhatian elite politik hingga mantan Panglima TNI yang juga Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko.

    Menyikapi hal itu, dia menyatakan lagi ketegasannya menyoal gangguan pada investasi otomotif di dalam negeri. Dia juga mengungkap penyebab utama di balik maraknya kasus dugaan premanisme oleh organisasi masa atau ormas terhadap pengusaha lokal maupun asing kala berinvestasi di dalam negeri.

    Gangguan demikian dipahami telah berulang kali terjadi di beberapa sektor industri Tanah Air, termasuk otomotif.

    Bahkan, dia katakana, banyak gangguan dilatarbelakangi sebuah kepentingan, namun hal itu tak diuraikannya lebih jauh.

    “Ya banyak kepentingan,” beber Moeldoko ditemui di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

    Kasus terbaru gangguan ormas pada investasi otomotif Tanah Air sebelumnya dialami oleh dua produsen baru yakni BYD dan Vinfast. 

    Kedua merek itu memperoleh gangguan kala membangun pabrik perakitan mobil listrik di Subang, Jawa Barat.

    BYD mendirikan pabrik di kawasan Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat dengan nilai investasi Rp11,7 triliun. Perusahaan meyakini fasilitas manufaktur itu siap beroperasi 2026.

    Sementara Vinfast juga telah memulai pembangunan pabrik di Subang dengan dana tahap awal sebesar US$200 juta atau Rp3,2 triliun sejak 2024.

    Pabrik Vinfast itu berdiri di atas lahan lebih dari 100 hektar. Kapasitas pabrik mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang.

    VinFast menjadwalkan pabrik mulai beroperasi pada kuartal IV 2025 untuk memproduksi mobil listrik setir kanan.

    Moeldoko melanjutkan gangguan ini tak bisa dianggap sepele karena dapat mempengaruhi lapangan pekerjaan di Indonesia.

    Bahkan, dia pun mendukung pemerintah dalam memerangi preman berkedok ormas yang mengganggu proses investasi di dalam negeri.

    “Intinya adalah karena investasi berkaitan dengan angkatan kerja Indonesia yang mencapai 2,5 juta orang setahun. Jadi siapa pun tidak boleh ganggu, makanya saya katakan kalau ada preman ganggu habisin saja. Karena preman ini akan mengganggu segitu banyak orang yang mencari pekerjaan,” pungkas mantan Panglima TNI itu.

  • PEVS 2025 in collaboration with Asiabike Jakarta Dibuka: Akselerasi Kendaraan Listrik Nasional

    PEVS 2025 in collaboration with Asiabike Jakarta Dibuka: Akselerasi Kendaraan Listrik Nasional

    Jakarta: Dinamika global yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, nyatanya tak menyulutkan semangat PERIKLINDO bersama dengan Dyandra Promosindo untuk kembali menyelenggarakan PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 in collaboration with Asiabike Jakarta yang dimulai pada hari Selasa, 29 April 2025 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta. 
     
    Hadir dengan peserta yang lebih beragam, PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta membawa pesan optimisme untuk industri kendaraan listrik Indonesia.
     
    Ketua Umum PERIKLINDO, Moeldoko mengatakan, membangun ekosistem kendaraan listrik tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu peran semua pihak dari mulai pemerintah, para pelaku industri hingga Asosiasi untuk saling bahu-membahu membangun komitmen tersebut.

    PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta hadir sebagai bukti nyata dari komitmen PERIKLINDO dan Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara pameran dalam membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia. 
     
    Menurutnya, PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta bukan hanya sekedar pameran, melainkan juga bukti sinergi antar pihak untuk menciptakan peluang investasi yang ramah lingkungan.
     
    Baca juga: MAB Perkenalkan Motor Baru, Buat Kebutuhan Harian & Komersial
     
    Di sisi lain, pemerintah yang memiliki peran sebagai pembuka jalan, penggerak pasar dan pemimpin perubahan hadir lewat berbagai kebijakan baik fiskal maupun non fiskal. Peran para pelaku industri, media dan masyarakat juga tidak kalah penting agar industri kendaraan listrik Indonesia terus berkembang.
     
    “Saya harus mengatakan lagi bahwa PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta ini memiliki tiga tujuan. Yang pertama adalah sebagai ajang promosi, yang kedua sebagai ajang transaksi, dan yang ketiga adalah ajang edukasi. Oleh karena itu, melalui PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta mari kita kobarkan semangat baru untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat, mandiri, dan berdaya saing global,” ucapnya dalam acara Opening Ceremony PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta.
     

    Potensi investasi industri kendaraan listrik 

    Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung mengatakan, Indonesia memiliki potensi investasi industri kendaraan listrik yang sangat besar. Apalagi, komitmen pemerintah dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sangat serius.
     
    “Kami percaya bahwa potensi investasi dan inovasi di sektor ini masih sangat besar, dan kami ingin menjadi jembatan bagi berbagai pihak yang ingin berkontribusi,” ucap Daswar.
     
    Dalam kesempatan yang sama, Managing Director of Messe Frankfurt (HK) Ltd, Wendy Wen, juga menyoroti dimensi internasional dari pameran ini. 
     
    “Pergeseran menuju mobilitas berkelanjutan merupakan upaya global, dan Indonesia semakin menjadi pusat transformasi ini. Melalui Asiabike Jakarta, kami bangga dapat memperkuat kolaborasi internasional dan memperkenalkan inovasi global yang mendukung perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih terhubung dan berkelanjutan,” jelas Wendy Wen pada acara Opening Ceremony PEVS in Collaboration with Asiabike Jakarta, Selasa, 29 April 2025 di JIExpo, Kemayoran.
     
    Kemeriahan PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta yang akan berlangsung selama enam hari sejak tanggal 29 April – 4 Mei 2025, dibuka dengan acara Opening Ceremony yang kemudian dilanjutkan dengan tinjauan pameran oleh para tamu VIP. 
     
    Tinjauan ini sendiri merupakan giat penting bagi asosiasi sebagai ajang untuk memamerkan berbagai karya terobosan seluruh peserta pameran yang hadir kepada para tamu VIP, mulai dari industri manufaktur hingga ke mahasiswa/i dari perguruan tinggi seputar kendaraan listrik terbarukan.
     
    Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara pameran juga akan akan menampilkan beberapa program yang menarik yang meliputi, EV Test Drive, EV Test Ride & Bike, KOSMIK, PEV Indonesia, Auction, Rusty Project, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi 10 November, Politeknik Negeri Jakarta, IAM EV Fest, TimePitstop dan Exclusive Buyer Gathering.
     
    Baca juga: Mobil Listrik untuk Operasional Bisnis, Helmi Yahya Akui Terjangkau
     
    Selain itu, PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung guna meningkatkan kenyamanan bertransaksi antara lain:
     

    – Business to Government (B2G)
    – Business to Customer (B2C) hingga 
    – Business to Business (B2B), 

     

    Diantaranya:
     

    – Free Shuttle Bus Service dari dan menuju JIExpo, Kemayoran
    – Business Lounge – Area yang disediakan khusus untuk B2B buyer agar dapat bersantai sejenak dan melakukan business matching
    – VIP Business Lounge – Ruangan dengan fasilitas eksklusif khusus B2B VIP Buyer, Business Matching Program (Khusus Buyer and VIP Buyer) 
    – Program pertemuan bisnis terjadwal antara potential buyer dan exhibitor untuk membuka peluang kerja sama, penawaran produk lebih mendalam, dan transaksi langsung
    – Buyers EVening Gathering (Khusus Exhibitor, Buyer and VIP Buyer) 
    – program B2B, berupa sesi networking santai di malam hari yang dirancang untuk silaturahmi antara para pelaku berbagai industri

    Project Manager PEVS 2025, Rudi MF menyampaikan rasa bangga nya terhadap kepercayaan penyelenggaraan PEVS yang keempat bersama Dyandra Promosindo. Terselenggaranya pameran PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta ini tidak terlepas dari dukungan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
     
    Pameran otomotif listrik nasional berkelas internasional

    (Simak harga tiket dari PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta. Foto: Dok. Instagram PERIKLINDO Electric Vehicle Show/@pevs_id)
     
    “Sebagai penyelenggara pameran, kami sangat bangga dapat dipercaya lagi oleh PERIKLINDO dan Asiabike Jakarta untuk menyiapkan sebuah pameran otomotif listrik nasional berkelas internasional, yaitu PEVS yang juga berperan sebagai wadah inovasi dan kolaborasi di industri kendaraan listrik,” jelas Rudi.
     
    “Tahun 2025 ini, kami melihat antusiasme yang luar biasa, tidak hanya dari peserta dalam negeri, tetapi juga dari komunitas global. Untuk itu, kami coba wujudkan melalui area pameran yang semakin luas yakni sebesar 35,263 sqm, besar harapan kami seluruh peserta pameran dapat tercapai targetnya, dan masyarakat Indonesia mendapatkan banyak insight terkait kendaraan listrik impian,” tambah Budi.
     
    PEVS 2025 sebagai platform inovasi dan kolaborasi EV nasional

    Tahun ini, PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta diikuti oleh 143 peserta dengan rincian kendaraan listrik roda empat, roda tiga, roda dua, aftermarket, hingga Food and Beverages (F&B). 
     
    Deretan jenama ternama dari kendaraan roda empat EV yang ikut berpartisipasi di antaranya; BMW, BYD, Chery, Denza, DFSK, Hyundai, MAB, Mazda, Mini, Mitsubishi, Morris Garages, Prestiges, Seres, dan Wuling. 
     
    Sedangkan kendaraan roda dua EV yang ikut berpartisipasi adalah AHM, Alva, EMOTEYO, Indomobil E-motor – Adora, Kawasaki, Maka Motors, Selis dan United. Sementara peserta dari kendaraan listrik roda tiga meliputi Dharma Polimetal, Dubbs. Kemudian tersedia juga beberapa industri pendukung seperti Formula- E dan Kalista.
     
    Turut berpartisipasi juga supporting Partner seperti Institut Sepuluh November, International Automodified, Jamsatoe, Kosmik, PEV Indo, Politeknik Negeri Jakarta, Rusty Project, dan Universita Gajah Mada. Tak hanya brand Kendaraan bermotor saja yang ikut berpartisipasi, tersedia juga tenant makanan dan minuman yang meliputi Al Zein Middle East, Arabian Kitchen Bakso Cuankie Pangeran, Burger Bangor, Dapoer S’Mbull, Demie, Enteng Jodoh, Hello Sunkiss, Hua Nan Kopi Siantar, Indomaret, Nasi Pedas Kampung Bali, Shihlin dan Yoshinoya.
     
    Sedangkan Asiabike Jakarta 2025 akan menghadirkan serangkaian inovasi mobilitas mikro berkelanjutan yang mengesankan dari Tiongkok, Indonesia, Singapura, Vietnam, dan sekitarnya, yang mempercepat transisi dari transportasi bertenaga bahan bakar ke transportasi listrik di seluruh Asia Tenggara. 
     
    Merek-merek terkemuka seperti ADHERE, Ananda, BEFORALL, DATAI, DEGANG, DEGSON, DONGYUE, Engtian, Eve Battery, Forever, Gaciron, GTAKE, HAIBAO, HUAIHAI, iReadyGo, Infypower, Julong, Jinpeng, KARASAWA, KEYA ELEC, K-Lite, LUSUNNY, Leisheng, Mpression, MEIDI, Newport, OUWANG, OUTDO, PHYLION, Qianxin, Qfams, RISINGSUN, Richtek, SINSKI, Santroll, SPayLater, Spard, SUNRA, SULIDA, Tech, Tianying, TWS, Wangye, XUNDAH, Yuanda, Xinhao, XVE, ZHIYANG, ZHUFENG, dan ZHONGXING, akan memamerkan spektrum penuh solusi mobilitas elektronik yang inovatif.
     
    Pameran tahun ini akan menyambut delegasi pembeli dari 14 negara dan kawasan, termasuk Republik Ceko, India, Indonesia, Kazakhstan, Maroko, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Turki, Uni Emirat Arab, dan Inggris, serta negara-negara lainnya. Program Business Matching B2B yang didedikasikan juga akan mendorong pertukaran langsung antara peserta pameran dan pembeli, yang membuka peluang bagi kemitraan baru.
     
    Pengaruh Tiongkok yang semakin besar di pasar kendaraan listrik Asia Tenggara semakin disorot oleh kehadiran paviliun Wuxi dan Xuzhou yang besar, yang dikenal sebagai pusat manufaktur utama. Peluncuran produk dari paviliun ini akan menyoroti inovasi dan model terbaru, yang menawarkan pratinjau tren yang membentuk industri.
     
    Sorotan utama dari hari pembukaan adalah Forum ABJ, bertema “Policy Breakthrough: Constructing a New Ecosystem for the Electric Vehicle Industry in Indonesia and Southeast Asia”. 
     
    Sesi yang dipandu oleh para ahli akan memberikan wawasan strategis tentang tren kebijakan dan ekosistem pasar mobilitas elektronik, yang membantu para pelaku industri menavigasi lanskap yang terus berkembang. Diskusi utama akan berpusat pada kerangka sertifikasi kendaraan listrik regional, perubahan permintaan pasar, dan dampak kebijakan perdagangan internasional terhadap produsen kendaraan listrik.
     
    Tiket masuk tersedia dengan harga sebesar Rp100.000 untuk premium day khusus tanggal 29 April 2025, serta Rp50.000 untuk weekdays dan weekend mulai tanggal 30 April s/d 4 Mei 2025. 
     
    Tiket dapat dibeli secara online dan offline, langsung di area penjualan tiket PEVS 2025, JIExpo, Kemayoran. 
     
    Pameran ini terbuka untuk umum, dan berbagai promo menarik dari seluruh peserta pameran, siap menyambut pengunjung. Cari tahu informasi terkini terkait perhelatan PEVS 2025 melalui akun instagram resmi @pevs_id dan @asiabike_show serta kunjungi situs https://pevs-id.com/ dan www.asiabikejakarta.com.
     

    (Bersiap merasakan pengalaman di PEVS 2025. Video: Dok. YouTube PT Dyandra Promosindo)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Ada Model Baru, Seres Pasang Target Penjualan Segini di Indonesia

    Ada Model Baru, Seres Pasang Target Penjualan Segini di Indonesia

    Jakarta

    PT Sokonindo Automobile selaku produsen kendaraan Seres di Indonesia telah mengumumkan target penjualan mobil listrik untuk tahun ini. Mereka berharap mampu menjual setidaknya ribuan unit sebelum pergantian tahun.

    Kini, Seres sudah punya dua produk di Indonesia, yakni Seres E1 dan Seres 3. Khusus untuk nama kedua, unitnya baru meluncur di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025.

    Alexander Barus selaku Chief Executive Officer (CEO) PT Sokonindo Automobile mengatakan, kehadiran model baru membuat pihaknya memasang target penjualan hingga 2 ribu unit per tahun. Namun, dia tak mengungkap berapa penjualan yang telah diraih selama empat bulan pertama tahun ini.

    “Jadi untuk produk Seres, kita harapkan bisa menjual 1.800 hingga 2 ribu unit kendaraan lah tahun ini. Ini kan sudah bulan keempat mau kelima ya, sisa delapan bulan lagi,” ujar Barus saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.

    Seres E1. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Barus memastikan, seluruh produk Seres yang dijual di Indonesia sudah dirakit di pabrik Cikande, Banten. Sekalipun ada rencana pelonggaran TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) yang digaungkan pemerintah, namun pihaknya tetap akan melokalisasi seluruh produk-produknya.

    “Kita tetap saja bagaimana pun akan mem-push produk lokal. Karena bagaimanapun, kalau sumber, spare part, komponen semua lokal akan lebih murah. Jadi terlepas dari ada TKDN atau tidak, kita tetap push untuk bisa lokalisasi produk dan spare part kita,” kata dia.

    SERES 3 di PEVS 2025 Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Sebagai catatan, Seres bermain di pasar mobil listrik entry level yang cukup menjanjikan. Selain dimensi kompak, nilai jual produk mereka terletak pada harganya yang terjangkau.

    Bahkan, mereka membanderol dua produknya di bawah para rival-rivalnya. Seres E1 dipasarkan senilai Rp 189-219 jutaan. Sementara Seres 3 khusus untuk prebook selama PEVS 2025 dipatok berkisar Rp Rp 370-398 juta. Seluruhnya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/dry)

  • Moeldoko Geram Pabrik BYD Diusik Ormas: Habisin Aja!

    Moeldoko Geram Pabrik BYD Diusik Ormas: Habisin Aja!

    Jakarta

    Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko terlihat geram saat mengomentari kasus pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat yang diganggu organisasi masyarakat (ormas). Dia meminta agar pemerintah memberangus kelompok tersebut!

    Moeldoko menjelaskan, aksi premanisme yang ditunjukkan ormas bisa merugikan dua pihak, yakni negara dan masyarakat. Sebab, kata dia, negara bisa kehilangan investasi dan masyarakat kehilangan peluang kerja.

    “Intinya adalah karena investasi berkaitan dengan ketenagakerjaan, atau angkatan kerja yang setahunnya bisa 2,5 juta orang, siapapun nggak boleh ganggu. Makanya saya bilang, kalau ada preman yang mengganggu (pembangunan pabrik), habisin aja! Berangus!” ujar Moeldoko di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Karena preman sekelompok orang kecil akan mengganggu segitu banyak orang yang mau bekerja. Pekerja tak bisa didapat karena orang nggak mau investasi, masa gara-gara itu investasi kita terganggu,” tambahnya.

    BYD di PEVS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Diberitakan sebelumnya, ada dua produsen mobil yang disebut-sebut diganggu ormas saat membangun pabrik perakitan kendaraan di Subang, Jawa Barat, yakni BYD dan Vinfast.

    Pabrik BYD berlokasi di kawasan Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat dengan nilai investasi Rp 11,7 triliun. Perusahaan menargetkan fasilitas perakitan itu siap beroperasi mulai 2026.

    Sementara Vinfast juga telah memulai pembangunan pabrik di Subang dengan dana awal sebesar US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun sejak 2024. Fasilitas tersebut punya kapasitas produksi 50 ribu unit setahun dan mampu menyerap hingga 3 ribu tenaga kerja.

    Menurut rencana, pabrik Vinfast di Subang mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun ini. Nantinya, fasilitas tersebut akan membuat mobil listrik dengan setir kanan.

    Di kesempatan yang sama, kami sempat bertanya kepada Moeldoko mengenai fenomena premanisme yang terus-terusan terjadi di Indonesia. Dia menegaskan, ada tokoh berkepentingan di balik ‘kebiasaan’ tersebut. Hanya saja, dia tak mengurainya lebih detail.

    “Ya, banyak kepentingan, intinya banyak kepentingan,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • BYD Klaim Kuasai Separuh Pasar Mobil Listrik di Indonesia

    BYD Klaim Kuasai Separuh Pasar Mobil Listrik di Indonesia

    Jakarta

    Build Your Dreams (BYD) mengumumkan penjualan mobil listriknya selama kuartal pertama tahun ini. Hasilnya, angka kumulatif BYD dan Denza sebagai sub-brand tembus 8.200 unit atau 50 persen dari pasar mobil listrik nasional!

    Pencapaian tersebut diumumkan Nathan Sun selaku Operation Director BYD Indonesia di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Dia menegaskan, angka itu membuktikan betapa perkasanya BYD di pasar kendaraan listrik nasional.

    “Kami saat ini menguasai separuh pasar BEV (battery electric vehicle) di Indonesia. Ini jadi bukti kami merek mobil listrik nomor satu di sini,” ujar Nathan saat menyampaikan materi di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    BYD dan Denza di PEVS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Meski berstatus sebagai pendatang baru di Indonesia, namun BYD dan Denza telah memasarkan sejumlah mobil listrik dari berbagai model, yakni BYD Dolphin, Atto 3, Seal, Sealion, M6 dan MPV mewah Denza D9.

    Nathan memastikan, BYD tak hanya besar di pasar Indonesia, melainkan juga global. Perusahaan asal China tersebut menjual 1 juta unit mobil listrik di dunia selama Januari-Maret 2025. Nominal tersebut naik 59,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Kinerja ekspor BYD juga menunjukkan tren positif, dengan pengiriman lebih dari 72 ribu unit ke pasar internasional hanya di bulan Maret 2025. Angka tersebut mencatatkan pertumbuhan 89% dibandingkan Maret tahun lalu, sekaligus menjadi rekor baru dalam sejarah ekspor perusahaan.

    Kini, mobil BYD telah bisa ditemukan di lebih dari 107 negara di dunia. Nathan memastikan, pihaknya akan terus melakukan penetrasi pasar dengan tujuan menuju era netralitas karbon.

    BYD di PEVS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    BYD bersama Denza juga turut hadir di pameran PEVS 2025 yang masih berlangsung hingga hari ini. Mereka memajang banyak produk andalan, termasuk BYD Seal dan Denza D9 yang penjualannya sedang ‘gila-gilaan’.

    “Untuk memperluas jangkauan dan penetrasi kendaraan listrik, kami turut berpartisipasi aktif ikut dalam berbagai pameran dunia, salah satunya PEVS 2025,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Kata DFSK soal Wuling EV Van yang Bisa Ganggu Pasar Gelora E

    Kata DFSK soal Wuling EV Van yang Bisa Ganggu Pasar Gelora E

    Jakarta

    PT Sokonindo Automobile selaku produsen mobil-mobil DFSK di Indonesia mengomentari kemunculan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut digadang-gadang akan menjadi penantang berat DFSK Gelora E.

    Sebelum kemunculan Wuling EV Van, DFSK Gelora E merupakan satu-satunya kendaraan listrik di segmen komersial ringan. Bahkan, mobil yang telah meluncur empat tahun lalu tersebut banyak dipakai sebagai armada angkutan umum, shuttle bandara, ambulans dan lainnya.

    Kini, DFSK Gelora E harus siap-siap menghadapi persaingan ketat menghadapi Wuling EV Van yang akan dijual massal mulai kuartal ketiga tahun ini. Meski demikian, perusahaan yang bermarkas di Cikande, Jawa Barat itu tak gentar dengan kompetisi.

    “Memang kalau di komersial BEV kan hanya 1 persen ya dan itu dihuni Gelora E. Ya kita sesama brand saling mendukung lah, kalau mereka me-launching yang sama-sama komersial EV, kita mendukung,” ujar Doni Putra Oktan selaku Head of Marketing & Sales PT Sokonindo Automobile saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    DFSK Gelora E Foto: Dok. DFSK

    Menurutnya, DFSK Gelora E dengan bodinya yang lebih kompak bisa menjangkau daerah-daerah pelosok atau jalanan sempit. Sebab, dalam banyak kasus, barang atau paket pengiriman justru lebih sering diantar ke kawasan-kawasan tersebut.

    “Kenapa? Karena kita punya USP (unique selling point) yang lebih kompak. Jadi bisa masuk-masuk ke daerah Depok, Ciganjur, Cinere atau Teluk Gong. Biasanya kalau ngirim-ngirim paket kan masuk gang. Jadi dengan Gelora E lebih gampang manuver karena bodinya kompak,” tuturnya

    “Jadi kalau yang sebelah launching mobil yang lebih besar atau panjang, mereka memiliki advantages masing-masing, tapi kami yakin Gelora E bisa menjangkau kebutuhan,” kata dia menambahkan.

    Sebagai catatan, meski harganya belum diumumkan, namun Wuling EV Van sudah bisa dipesan melalui skema prebooking di 150 dealer resmi di Indonesia. Sementara konsumen yang berminat bisa membayar booking fee atau tanda jadi Rp 5 juta/unit.

    Wuling Motors resmi mengenalkan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut menjadi produk EV keempat pabrikan yang dikenalkan di Indonesia, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Wuling EV Van punya tubuh yang tergolong jangkung, dimensi panjangnya 5.010 mm, tinggi 1.960 mm, lebar 1.800 mm dan kapasitas kargonya 6,5 m3. Selain itu, pintu sampingnya bisa dibuka selebar 777 mm dan pintu belakangnya 366 mm.

    Wuling EV Van dibekali motor listrik dengan semburan tenaga 75 kW. Sementara baterainya 56,2 kWh dengan jangkauan maksimum 400 km. Kemudian untuk mengecas baterai dari 30 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit dengan teknologi fast charging.

    Sayangnya, pabrikan belum mengungkap fitur detail kendaraan tersebut. Bahkan, unit yang dipajang di PEVS 2025 juga masih menggunakan setir kiri. Namun, yang jelas, EV Van akan tersedia dalam varian Blind Van dan Mini Bus.

    (sfn/dry)

  • Harga Rp 249 Jutaan, Jarak Tempuh 200 Km

    Harga Rp 249 Jutaan, Jarak Tempuh 200 Km

    Jakarta

    Merek lokal, PT Mobil Anak Bangsa (MAB), meluncurkan kendaraan niaga baru yang dinamakan SF T01. Mobil ini dibanderol cukup terjangkau untuk ukuran mobil listrik, yakni mulai Rp 249 jutaan. Seperti apa spesifikasinya?

    Desain dan Dimensi

    Dari segi desain, tidak ada yang spesial dari mobil niaga ini. Bagian fascia-nya cenderung konvensional dengan bentuk serba menyudut, serta menggunakan warna hitam pada bagian lampunya. Suspensi depan menggunakan McPherson dan suspensi belakang pakai model daun alias leaf spring.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Soal dimensi, mobil niaga ini memiliki panjang 4.600 mm, lebar 1.690 mm, tinggi 1.875 mm, dengan jarak sumbu roda 2.850 mm. Sementara untuk volume kargonya, punya dimensi panjang 2.580 mm, lebar 1.610 mm, dan tinggi 360 mm.

    Mobil ini menggunakan roda depan dengan profil ban 155 R13 LT-8PR, kemudian roda belakang dengan profil ban 165 R13 LT-8PR. Jika melihat spesifikasi tersebut, kendaraan niaga ini menggunakan velg ukuran ring 13 inci.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Performa dan Baterai

    Bicara performa, MAB SF T01 dibekali motor elektrik jenis Magnet Synchronous Motor yang bisa menghasilkan daya puncak 30 kW dan torsi 110 Nm. Sedang baterainya, pakai jenis Lithium Iron Phosphate dengan energi 23,96 kWh dan jarak tempuh operasionalnya mencapai 200 km. Sementara untuk pengisian baterainya, dibutuhkan waktu kurang lebih sekitar 4,5 jam.

    Fitur-fitur

    Meski masuk segmen kendaraan niaga, interior mobil ini cukup berani dengan menggunakan jok model bucket seat seperti jok mobil balap yang dibalut warna serba hitam. Tak hanya itu, mobil ini juga sudah menggunakan power window dan sistem transmisi menggunakan kenop yang modern.

    Asyiknya lagi, mobil ini sudah menggunakan AC, sehingga bikin kabin pengemudi terasa sejuk. Menilik bagian dasbor, panel instrumen dan layar entertainment mobil ini sudah menggunakan LCD, sehingga memudahkan.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Harga dan Ketersediaan

    Secara harga, mobil niaga yang diperkenalkan di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025, JIExpo, Kemayoran, tersebut dipasarkan dalam dua model, pertama ada model pikap dengan bak terbuka yang dipasarkan Rp 249 juta, kedua ada model boks yang dijual Rp 269 juta. Harga tersebut berstatus on the road Jakarta.

    Bagi yang berminat, MAB SF T01 sudah bisa dipesan oleh konsumen. Namun jika berencana mobil ini, Anda harus sabar. Sebab ada masa tunggunya (inden) hingga dua bulan.

    MAB SF T01 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/dry)

  • Sokonindo Automobile Gelar Talkshow Bareng Helmy Yahya, Bahas Manfaat Mobil Listrik untuk Bisnis

    Sokonindo Automobile Gelar Talkshow Bareng Helmy Yahya, Bahas Manfaat Mobil Listrik untuk Bisnis

    JAKARTA – Selain memperkenalkan mobil listrik terbarunya, PT Sokonindo Automobile yang menaungi merek DFSK dan Seres di Indonesia, menggelar talkshow bersama figur selebriti Helmy Yahya.

    Tema pembicaraan talk show tersebut bertajuk ‘Manfaat Mobil Listrik untuk Bisnis’, yang berlangsung di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di Hall B3 Booth A2.

    Acara ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberi informasi kepada para pelaku bisnis tentang keunggulan nyata dari penerapan kendaraan listrik (EV) dalam operasi mereka.

    Helmy Yahya berbagi wawasannya tentang bagaimana EV dapat berkontribusi pada penghematan biaya, meningkatkan citra perusahaan, dan sejalan dengan praktik bisnis yang berkelanjutan.

    Head of Sales & Marketing PT Sokonindo Automobile, Doni Putra Okten, mengungkapkan rasa senang dapat menyelenggarakan acara ini yang penuh dengan wawasan bersama tokoh Helmy Yahya.

    “Kami percaya bahwa kendaraan listrik menawarkan manfaat yang menarik bagi para pelaku bisnis yang ingin mengoptimalkan operasi mereka dan berkontribusi ke masa depan yang lebih hijau.”

    “Melalui DFSK dan Seres, kami berkomitmen untuk berbagai kebutuhan komunitas bisnis Indonesia,” kata Doni, saat pemaparan, di Kemayoran, Kamis, 1 Mei 2025.

    Acara tersebut juga bertujuan untuk menyosialisasikan kampanye ‘Zero Emission Fund’ yang merupakan inisiatif Sokonindo untuk mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik untuk semua kalangan.

    Konsumen dapat memanfaatkan subsidi sebesar Rp51 juta untuk pembelian model Gelora E dan Seres E1 dengan melakukan trade-in kendaraan lama yang berbahan bakar bensin.

    Lebih Dekat dengan Seres E1 dan DFSK Gelora E

    Seres E1 merupakan mobil listrik murni yang hadir dalam dua varian, di mana mobil tersebut dibanderol mulai dari Rp189-219 juta.

    Seres E1 memiliki empat pilihan warna mulai dari elegant white, oxygen blue, fairy green, dan mist rose. Soal jarak tempuhnya, mencapai 22 km.

    Sementara itu, untuk Gelora E merupakan kendaraan multifungsi yang sempurna untuk kebutuhan bisnis maupun individu.

    Dengan jangkauan hingga 300 km untuk setiap pengisian daya penuh dan motor listrik penggerak roda belakang (RWD), Gelora E juga ideal sebagai kendaraan niaga yang memiliki kapasitas penumpang dan daya angkut barang yang besar dengan efisiensi tinggi. Hal itu menjadikannya solusi cerdas dan ramah lingkungan untuk berbagai kebutuhan.