kab/kota: Kemayoran

  • 5
                    
                        Bos Terra Drone Michael Wishnu Terancam Penjara Seumur Hidup 
                        Megapolitan

    5 Bos Terra Drone Michael Wishnu Terancam Penjara Seumur Hidup Megapolitan

    Bos Terra Drone Michael Wishnu Terancam Penjara Seumur Hidup
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, telah ditetapkan sebagai tersangka kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).
    Kasat Reskrim
    Polres Jakarta Pusat
    , AKBP Roby Saputra, mengatakan, Michael disangkakan pasal berlapis, yakni Pasal 187, Pasal 188, dan Pasal 359 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
    “Ya (disangkakan tiga pasal),” ujar Roby saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (11/12/2025).
    Adapun Pasal 187 KUHP terkait dengan perbuatan yang mengakibatkan kebakaran, lalu Pasal 188 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kebakaran dan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian menyebabkan orang lain meninggal dunia.
    Ancaman ketiga pasal ini adalah penjara seumur hidup, sebagaimana diatur Pasal 187 KUHP, Pasal 188 KUHP, dan Pasal 359 KUHP sebagai berikut:
    Barang siapa dengan sengaja menimbulkan kebakaran, ledakan atau banjir, diancam:
    Pertama, dengan pidana penjara paling lama 12 tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya umum bagi barang.
    Kedua, dengan pidana penjara paling lama 15 tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya bagi nyawa orang lain.
    Ketiga, dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun, jika karena perbuatan tersebut di atas timbul bahaya bagi nyawa orang lain dan mengakibatkan orang mati.
    Michael Wishnu Wardana
    ditangkap polisi, Rabu (10/12/2025) malam.
    Saat ini, Michael Wishnu sedang menjalani pemeriksaan.
    “Iya (statusnya langsung tersangka). Dasarnya dua alat bukti permulaan yang cukup dan keyakinan penyidik,” ungkap Roby.
    “Saat ini pemeriksaan tersangka masih dilakukan,” lanjutnya.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di gedung Kantor Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran pada Selasa.
    Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebutkan, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim Damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu, sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, Selasa.
    Dari semua korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa semua jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ibu Hamil Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Dimakamkan di Lampung, Isak Tangis Keluarga Pecah

    Ibu Hamil Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone Dimakamkan di Lampung, Isak Tangis Keluarga Pecah

    Sebelumnya, polisi mengungkapkan kronologi kebakaran Gedung Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto No.17, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Kebakaran terjadi pada jam makan siang.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Chondro mengatakan, kebakaran diduga berasal dari baterai yang terbakar di gudang lantai 1. Saat kebakaran terjadi, banyak karyawan berada di gedung dan Sebagian lainnya makan siang di luar.

    “Ada baterai di lantai 1 yang terbakar dan sempat dipadamkan oleh karwayan, ternyata baterai yang terbakar menyebar karena lantai 1 adalah gudangnya. Karyawan sedang makan berada di luar dan sebaguan lagj istirahta di 2 3 dan 6. Api semakin membesar asap naik ke lantai 6,” ujar Susatyo.

    Api dengan cepat menyebar ke lantai 2, 3 sampai 6. Asap pekat naik memenuhi tiap lantai di Gedung Terra Drone.

    “Api semakin membesar, asap naik ke lantai 6,” ujar Susatyo.

    Berdasarkan data yang diterima RS Polri, total jumlah korban kebakaran ada 22 orang. Hingga hari ini, tak ada lagi penambahan jenazah dari tempat kejadian perkara.

    “Namun ketika nanti ada perkembangan, ada penemuan jenazah lagi, kami siap membuka operasi DVI lagi untuk mengidentifikasi jenazah yang kembali,” jelas Kepala bidang (Kabid) Yandokpol Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Kombes Ahmad Fauzi.

    Sementara itu, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Prima Heru proses identifikasi memakan waktu dua hari, berkat kombinasi kecocokan data primer dan kerja lembur tim forensik sejak malam hingga pagi.

    “Kita ada data primer yang sangat akurat dari sidik jari, ada audotologi medis, dan lainnya jadi kombinasi,” ungkap dia.

    Sementara itu, Kabid Yandokpol Pusdokkes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi menerangkan, seluruh korban dipastikan meninggal akibat menghirup karbon monoksida saat kebakaran terjadi.

    “Ya, bisa dipastikan seperti ini,” ujar dia.

    Kabiddokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol dr. Martinus Ginting menambahkan, pemeriksaan darah menunjukkan kadar CO yang tinggi, menandakan tubuh korban lebih dulu kehilangan kemampuan mengikat oksigen sebelum kobaran api membuat mereka tak bisa menyelamatkan diri.

    Dia menerangkan, ikatan hemoglobin terhadap karbon monoksida jauh lebih kuat sekitar 20 hingga 30 kali dibanding oksigen.

    “Jadi ketika terbakar itu kan tadi kadar keluar dia CO atau CO2 itu berikatan dengan darah. Sehingga orang tersebut tidak bisa bernafas, makanya ada pemeriksaan darah, kadar CO-nya tinggi. Kira-kira seperti itu,” ujar dia.

  • 5
                    
                        Bos Terra Drone Michael Wishnu Terancam Penjara Seumur Hidup 
                        Megapolitan

    Ditangkap, Bos Terra Drone Diperiksa Polres Jakpus Terkait Kebakaran Megapolitan 11 Desember 2025

    Ditangkap, Bos Terra Drone Diperiksa Polres Jakpus Terkait Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana ditangkap polisi, Rabu (10/12/2025) malam.
    Michael Wishnu ditetapkan sebagai tersangka terkait kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran pada Selasa (9/12/2025).
    Saat ini Michael Wishnu sedang menjalani pemeriksaan.
    “Iya (statusnya langsung tersangka). Dasarnya dua alat bukti permulaan yang cukup dan keyakinan penyidik,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (11/12/2025).
    “Saat ini pemeriksaan tersangka masih dilakukan,” lanjutnya.
    Roby juga mengonfirmasi bahwa Michael Wishnu disangkakan Pasal 187 KUHP tentang perbuatan yang mengakibatkan kebakaran, Pasal 188 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kebakaran dan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian menyebabkan orang lain mati.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di gedung Kantor Terra Drone di Jl Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran pada Selasa kemarin.
    Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebut, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat
    pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
    Dari keseluruhan korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa seluruh jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkapnya Penyebab 22 Korban Tewas dalam Kebakaran Terra Drone
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Terungkapnya Penyebab 22 Korban Tewas dalam Kebakaran Terra Drone Megapolitan 11 Desember 2025

    Terungkapnya Penyebab 22 Korban Tewas dalam Kebakaran Terra Drone
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 22 korban tewas dalam kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat telah teridentifikasi, Rabu (10/12/2025).
    “Jadi tahap satu kemarin malam ada 3 jenazah, tahap dua tadi pagi ada 7 jenazah, dan untuk sore ini ada 12 jenazah, jadi totalnya 22 jenazah,” jelas Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Prima Heru, dalam konferensi pers hasil
    identifikasi korban
    kebakaran
    Terra Drone
    , Rabu.
    Seluruh korban sudah dipulangkan ke rumah keluarga masing-masing di hari yang sama.
    Kepala Biro Kedokteran dan Kesehatan (Karo Dokpol) RS Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan penyebab kematian seluruh korban karena menghirup gas beracun jenis monoksida (CO).
    “Untuk penyebab kematian berdasarkan dari pemeriksaan staf dan para personel spesialis forensik kami itu mengarah kepada terhirupnya asap dan kemudian
    gas karbon monoksida
    ,” jelas Nyoman dalam kesempatan yang sama.
    Ia menyebutkan, gas karbon monoksida dapat dikategorikan sebagai gas beracun yang berpacu dengan oksigen masuk ke dalam organ manusia.
    Menurut Nyoman, gas ini diduga dihasilkan oleh material yang terbakar di dalam gedung.
    Asapnya yang memenuhi ruangan mengalahkan oksigen.
    “Jadi gas ini bisa jadi karena pembakaran dalam berbagai kejadian kebakaran itu memang membuktikan bahwa dalam kondisi ini, kemudian terpicu kami tidak tahu apakah dia dari bahan itu ya tetapi bukti-bukti data-data menyimpulkan bahwa dalam kondisi luka atau terbakar seperti ini,” jelas Nyoman.
    Adapun gas beracun ini ditemukan juga pada darah korban berdasarkan pemeriksaan pada laboratorium.
    “Ada pemeriksaan laboratorium sederhana melalui darahnya tadi juga terbukti bahwa itu tinggi kandungan karbon monoksida,” kata dia.
    Lebih lanjut, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol dr. Martinus Ginting menjelaskan bahwa seharusnya darah mengandung oksigen dan hemoglobin (HB) untuk bisa berfungsi secara normal.
    Ketika gas karbon monoksida berkadar tinggi memasuki darah, gas tersebut akan mengikat hemoglobin berkisar 20 sampai 30 kali lebih kuat.
    “Jadi ketika kadar CO-CO2 tinggi, kemampuan berikatan antara hemoglobin dengan CO atau CO2 tadi lebih kuat mungkin 20-30 kali daripada ikatan hemoglobin dengan oksigen,” jelas dia.
    Gas yang dihasilkan material di dalam kantor itu melesak masuk ke dalam darah melalui indra penciuman dan kemudian menghambat pernapasan korban.
    “Jadi ketika terbakar itu kan tadi kadar keluar dia CO atau CO2 itu berikatan dengan darah. Sehingga orang tersebut tidak bisa bernafas,” tutur dia.
    Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebutkan bahwa gedung perkantoran itu difungsikan sebagai gudang sekaligus tempat servis drone berukuran besar.
    “Karena di toko ini, selain (jadi tempat) servis juga ada gudang, nanti hasil lengkapnya akan kami sampaikan,” ujar Susatyo dalam memberikan keterangan pers di halaman kantor PT Terra Drone, Rabu (10/12/2025).
    Maka dari itu, diduga ada banyak stok baterai litium yang tersimpan dalam kantor.
    Polisi masih mendata jumlah baterai yang disimpan di sana dalam penelusuran penyebab pasti kebakaran.
    “Berapa sebenarnya stok baterai yang mungkin baru datang atau dan sebagainya, nanti perkembangan akan kami sampaikan,” kata Susatyo.
    Saat kejadian, salah satu baterai diduga terbakar. Beberapa karyawan berusaha memadamkannya dengan APAR.
    Namun, api bergerak cepat menyebar ke seluruh ruangan yang difungsikan sebagai gudang.
    “Kemudian ternyata baterai terbakar ini menyebar karena di lantai satu ini adalah salah satu tempat gudangnya,” tutur Susatyo di lokasi kejadian pada Selasa.
    Berikut daftar seluruh 22 korban
    kebakaran Terra Drone
    yang sudah teridentifikasi:
    1. Siti Sa’addah Ningsih, perempuan, 24 tahun
    2. Emilia Salim Tan, perempuan, 23 tahun
    3. Ervina, perempuan, 25 tahun
    4. Chandra Faajriati, perempuan, 19 tahun
    5. Tahsya Larasati, perempuan, 25 tahun
    6. Sendy Wijaya, laki-laki, 27 tahun
    7. Rayhansyah Pinago, laki-laki, 24 tahun
    8. Chintia Leni, perempuan, 29 tahun
    9. Rosdiana, perempuan, 26 tahun
    10. Muh Ikhsanul Mirja, laki-laki, 22 tahun
    11. Syaiful Fajar, laki-laki, 38 tahun
    12. Assyifa Mulandar, perempuan, 25 tahun
    13. Pariyem, perempuan, 31 tahun
    14. Ninda Tan, perempuan, 32 tahun
    15. Muhammad Ariel Budiman, laki-laki, 24 tahun
    16. Mochamad Apriyana, laki-laki, 40 tahun
    17. Della Yohana Simanjuntak, perempuan, 22 tahun
    18. Nazaellya Tsabita Nurazisha, perempuan, 27 tahun
    19. Athiniyah Isnaini Rasyidah, perempuan, 18 tahun
    20. Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun
    21. Novia Nurwana, perempuan hamil, 28 tahun
    22. Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Segera “Razia” SLF Seluruh Gedung di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Usai Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Segera “Razia” SLF Seluruh Gedung di Jakarta Megapolitan 11 Desember 2025

    Usai Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Segera “Razia” SLF Seluruh Gedung di Jakarta
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera mengambil langkah menyeluruh untuk memeriksa ulang Sertifikat Laik Fungsi (SLF) seluruh gedung di Jakarta setelah kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran yang menewaskan 22 orang.
    Kebijakan ini diambil Pemprov DKI untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak berulang.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah mengarahkan jajarannya untuk segera memulai pengecekan ulang SLF seluruh gedung di Jakarta.
    “Jadi saya sudah meminta dan dalam minggu-minggu ini kita akan segera mengecek kembali (SLF) semua gedung yang ada,” kata Pramono.
    Pramono menjelaskan bahwa sumber masalah umum yang kerap terjadi bukan berasal dari gedung besar yang dibangun dengan izin lengkap, melainkan bangunan kecil yang muncul tanpa pengawasan memadai.
    Ia menekankan bahwa gedung semacam itu sering berdiri berdampingan dengan bangunan lama dan tidak memenuhi standar keselamatan.
    “Karena memang yang seringkali jadi problem itu bukan gedung-gedung yang, mohon maaf, yang tinggi-tinggi, yang memang aturan dan syarat administrasinya lengkap, tetapi gedung-gedung yang tumbuh,” kata dia.
    Menurutnya, Gedung Terra Drone termasuk kategori tersebut.
    “Nah gedung kemarin itu, gedung yang tumbuh. Kiri-kanannya gedung lama, tumbuh satu-satunya gedung itu, sehingga pasti secara kelengkapan persyaratannya tidak terpenuhi,” kata dia.
    Pemprov DKI memastikan akan memberikan tindakan tegas bagi pengelola bangunan yang tidak memiliki SLF atau tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran.
    “Yang seperti itu yang kami akan lakukan (penindakan),” kata Pramono.
    Pramono menyoroti bahwa bangunan Terra Drone tidak disiapkan dengan sistem mitigasi kebakaran yang memadai, terutama untuk risiko penyimpanan baterai lithium.
    Meski terdapat hydrant dan alat pemadam, perlengkapan itu dianggap tidak cukup untuk karakter bahaya yang ada.
    “Memang ada pemadam, hydrantnya ada, tetapi yang tidak ada adalah bagaimana kemudian mereka kan menjual ataupun menyiapkan baterai litium untuk dronenya. Yang jadi problem kan kemarin itu,” ungkap dia.
    Rencana “razia” SLF seluruh gedung di Jakarta menandai upaya Pemprov DKI Jakarta menutup celah keselamatan pada bangunan yang tumbuh tanpa pengawasan.
    Penegakan standar keselamatan menjadi langkah penting untuk melindungi penghuni dan pekerja di gedung-gedung yang ada di Jakarta.
    (Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Faieq Hidayat)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Bos Terra Drone Michael Wishnu Terancam Penjara Seumur Hidup 
                        Megapolitan

    Bos Terra Drone Michael Wishnu Jadi Tersangka Usai 22 Orang Tewas Kebakaran Megapolitan 11 Desember 2025

    Bos Terra Drone Michael Wishnu Jadi Tersangka Usai 22 Orang Tewas Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menetapkan Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, sebagai tersangka usai kebakaran yang menewaskan 22 karyawan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025).
    Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra mengatakan,
    Michael Wishnu Wardana
    ditangkap polisi pada Rabu (10/12/2025) malam.
    “Ya tersangka. Yang bersangkutan sudah kami tangkap,” kata AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (11/12/2025).
    Michael Wishnu dijadwalkan untuk diperiksa oleh Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu. Namun, Wishnu tidak hadir dalam pemeriksaan.
    “Dirut Terra Drone komunikasi dengan penyidik kami untuk klarifikasi (pada Rabu), tapi tidak hadir,” ujar Roby.
    Saat ditanya lanjut soal kronologi penangkapan MWW, Roby belum memberikan penjelasan lebih lanjut.
    Sementara itu, hingga Rabu malam, sudah ada 10 orang saksi diperiksa terkait
    kebakaran
    di gedung kantor PT
    Terra Drone Indonesia
    .
    Mereka yang diperiksa terdiri dari karyawan perusahaan, warga sekitar dan dinas terkait.
    Sementara pemilik gedung yang ditempati PT Terra Drone Indonesia juga akan diperiksa dalam waktu dekat.
    “Iya pasti (pemilik gedung diperiksa),” kata Roby.
    Sebelumnya, sebanyak 22 karyawan Terra Drone tewas dalam kebakaran di gedungnya, Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Selasa kemarin. Sedangkan 19 karyawan dilaporkan selamat.
    Kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB. Tim Damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB
    Lalu, sekitar pukul 14.10 WIB, tim Damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro.
    Dari semua korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke
    rooftop
    ,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa semua jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Bos Terra Drone Michael Wishnu Terancam Penjara Seumur Hidup 
                        Megapolitan

    Polisi Tangkap Bos Terra Drone Michael Wishnu Wardana Megapolitan 11 Desember 2025

    Polisi Tangkap Bos Terra Drone Michael Wishnu Wardana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi menangkap Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, Rabu (10/12/2025).
    Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra mengatakan bahwa Michael Wishnu sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus
    kebakaran
    Gedung Terra Drone Indonesia.
    “Yang bersangkutan sudah kami tangkap,” kata AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (11/12/2025).
    Michael Wishnu dijadwalkan untuk diperiksa oleh Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu. Namun Wishnu tidak hadir dalam pemeriksaan.

    Dirut Terra Drone
    komunikasi dengan penyidik kami untuk klarifikasi (pada Rabu) tapi tidak hadir,” ujar Roby.
    Saat ditanya lanjut soal kronologi penangkapan MWW, Roby belum memberikan penjelasan lebih lanjut.
    Sementara itu, hingga Rabu malam sudah ada 10 orang saksi diperiksa terkait kebakaran di gedung kantor PT Terra Drone Indonesia.
    Mereka yang diperiksa terdiri dari karyawan perusahaan, warga sekitar dan dinas terkait.
    Sementara pemilik gedung yang ditempati PT Terra Drone Indonesia juga akan diperiksa dalam waktu dekat.
    “Iya pasti (pemilik gedung diperiksa),” kata Roby.
    Michael Wishnu disangkakan Pasal 187 KUHP tentang perbuatan yang mengakibatkan kebakaran, Pasal 188 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kebakaran dan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian menyebabkan orang lain mati.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di gedung Kantor Terra Drone di Jl Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, pada Selasa kemarin.
    Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebutkan, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim Damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB
    Lalu, sekitar pukul 14.10 WIB, tim Damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro.
    Dari semua korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa semua jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Terra Drone: 22 Korban Tewas & Temuan Baru Terungkap

    Kebakaran Terra Drone: 22 Korban Tewas & Temuan Baru Terungkap

    Bisnis.com, JAKARTA – Tragedi kebakaran yang menimpa gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) masih menyisakan sejumlah temuan baru yang terus terungkap seiring proses penyelidikan berlangsung. Peristiwa memilukan tersebut menewaskan 22 orang, sementara beberapa lainnya berhasil selamat setelah dievakuasi melalui rooftop gedung.

    Polres Metro Jakarta Pusat kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran di gedung bertingkat tersebut. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa berdasarkan temuan awal, dugaan sumber api berasal dari baterai drone yang meledak di lantai satu gedung.

    “Kalau dari keterangan tadi, memang sementara baru karena baterai ya, baterai dari drone yang terbakar. Namun sebabnya terbakar, saat ini Tim Labfor masih bekerja,” ungkap Susatyo di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

    Susatyo menambahkan, meski sempat dilakukan upaya pemadaman oleh para karyawan, baterai yang terbakar akhirnya menyebar di area penyimpanan lantai satu dan merambat ke lantai atas gedung.

    Temuan Terbaru Kebakaran Gedung Terra Drone

    Berikut rangkaian temuan terkini hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim Labfor Polres Metro Jakarta Pusat:

    Dugaan Ledakan Baterai Drone Jadi Pemicu Awal Kebakaran

    Dugaan utama penyebab kebakaran mengarah pada meledaknya baterai drone yang disimpan di lantai satu gedung. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut keterangan saksi mengarah pada terbakarnya baterai yang kemudian memicu api dengan cepat.

    Meski begitu, penyidik masih melakukan pendalaman dengan bantuan tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk memastikan penyebab pasti, termasuk kemungkinan adanya unsur kelalaian.

    Ledakan Keras Sebelum Api Membesar

    Kesaksian petugas keamanan gedung mengungkap adanya suara ledakan keras sesaat sebelum api menjalar. Ledakan tersebut terdengar dari lantai satu, lokasi yang diduga menjadi titik awal kebakaran.

    Setelah ledakan, api disebut cepat menyambar berbagai barang di sekitar, termasuk tumpukan kardus yang membuat nyala api membesar dan produksi asap semakin intens.

    “Kebakar sama kardus-kardus kan. Nah jadi apinya, asapnya juga banyak,” ujar Rian di lokasi kejadian (9/12/2025).

    APAR Tidak Mampu Memadamkan Api

    Sebelum api meluas, sejumlah saksi sempat mencoba memadamkan sumber api menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Namun upaya itu tidak berhasil.

    “Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, ternyata baterai yang terbakar ini menyebar karena di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya,” kata Susatyo.

    Kegagalan tersebut membuat api berkembang cepat dan menimbulkan asap tebal yang naik ke lantai atas, mengurung banyak pekerja hingga menyebabkan puluhan korban meninggal dunia akibat kehabisan napas.

    Total Korban Meninggal Dunia Mencapai 22 Orang

    Laporan terbaru menunjukkan bahwa jumlah korban meninggal meningkat menjadi 22 orang, naik dari data awal yang mencatat 17 korban. “Informasi terakhir menyebutkan ada 22 korban jiwa, terdiri dari tujuh pria dan 15 wanita,” kata Susatyo.

    Di sisi lain, petugas pemadam kebakaran masih menata serta mengamankan peralatan di lokasi insiden. Penyisiran di area yang terdampak juga terus dilakukan untuk memastikan tidak ada korban lain yang belum ditemukan.

    Korban Selamat Dievakuasi Melalui Rooftop

    Sebagian korban selamat hanya bisa menyelamatkan diri dengan naik ke rooftop bangunan. Dari sana, mereka menyeberang ke gedung sebelah untuk menghindari asap yang terus meningkat.

    Sementara itu, korban yang tidak berhasil mencapai rooftop ditemukan lemas di lantai tiga hingga lima diduga akibat paparan asap pekat yang memenuhi ruangan dalam waktu singkat.

    Temuan Tangga Sempit dan Satu Pintu Akses Keluar-Masuk

    Temuan paling krusial dari olah TKP adalah hanya adanya satu pintu sebagai akses keluar-masuk gedung. Situasi ini diyakini menjadi faktor yang memperlambat proses evakuasi dan memperbesar risiko korban terjebak.

    Selain itu, ukuran tangga di dalam gedung juga diduga terlalu sempit, sehingga menyulitkan mobilitas saat evakuasi berlangsung. Tim Puslabfor menyatakan temuan ini akan diperiksa lebih lanjut untuk memastikan adanya pelanggaran standar keselamatan bangunan.

  • Polisi Periksa Dirut PT Terra Drone Indonesia Pekan Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Polisi Periksa Dirut PT Terra Drone Indonesia Pekan Ini Megapolitan 11 Desember 2025

    Polisi Periksa Dirut PT Terra Drone Indonesia Pekan Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Polisi akan memeriksa Direktur Utama (Dirut) PT Terra Drone Indonesia Michael Wishnu Wardana pekan ini.
    Wishnu akan diperiksa sebagai saksi terkait
    kebakaran
    Gedung Terra Drone di Kemayaoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2025).
    Sedianya pemeriksaan dijadwalkan pada Rabu (10/12/2025) kemarin tetapi Michael Wishnu Wardana tidak hadir.
    “Enggak benar (informasi pemilik perusahaan sudah diperiksa). Yang benar Dirut Terra Drone komunikasi dengan penyidik kami untuk klarifikasi hari ini, tapi tidak hadir,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu malam.
    Polres Metro Jakarta Pusat menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Wishnu pada pekan ini.
    Namun Roby tidak menjelaskan kapan tanggal dan waktu pemanggilan terhadap Wishnu.
    “Iya (dijadwalkan ulang pemeriksaan),” tutur Roby.
    Ia juga membenarkan bahwa Dirut PT
    Terra Drone Indonesia
    merupakan seorang WNI.
    Sementara itu, hingga Rabu malam sudah ada 10 orang saksi diperiksa terkait kebakaran di gedung kantor PT Terra Drone Indonesia.
    Mereka yang diperiksa terdiri dari karyawan perusahaan, warga sekitar dan dinas terkait.
    Sementara itu, untuk pemilik gedung yang ditempati PT Terra Drone Indonesia juga akan diperiksa dalam waktu dekat.
    “Iya pasti (pemilik gedung diperiksa),” kata Roby.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di gedung Kantor Terra Drone di Jl Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran pada Selasa kemarin.
    Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebut, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total
    korban meninggal
    sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
    Dari keseluruhan korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa seluruh jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Periksa Dirut PT Terra Drone Indonesia Pekan Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    10 Saksi Diperiksa Terkait Kebakaran Gedung Terra Drone Megapolitan 11 Desember 2025

    10 Saksi Diperiksa Terkait Kebakaran Gedung Terra Drone
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra mengatakan, total sudah ada 10 orang saksi yang diperiksa terkait kebakaran Gedung PT Terra Drone Indonesia, Rabu (10/12/2025) malam.
    “Ada 10 orang (saksi) diperiksa. Terdiri dari karyawan, lingkungan (warga sekitar) dan dinas terkait,” ujar Roby saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
    Menurut Roby, pihak penyidik juga sudah berkomunikasi dengan Direktur Utama (Dirut) PT
    Terra Drone Indonesia
    Michael Wishnu Wardana untuk jadwal pemeriksaan.
    Sedianya, pemeriksaan Michael Wishnu Wardana dijadwalkan pada Rabu. Tetapi yang bersangkutan tidak hadir.
    Sehingga Polres Metro Jakarta Pusat menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap bos PT Terra Drone Indonesia itu.
    Roby juga memastikan
    Dirut PT Terra Drone
    Indonesia adalah seorang WNI.
    “Betul (Dirut-nya WNI),” kata Roby.
    Selain itu, kepolisian juga akan memeriksa pemilik bangunan gedung PT Terra Drone Indonesia dalam waktu dekat.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di gedung Kantor Terra Drone di Jl Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran pada Selasa.
    Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebut, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang, terdiri dari 15 orang perempuan dan tujuh orang laki-laki.
    Seluruh jenazah korban yang tewas langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati pada Selasa.
    Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa seluruh jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.