kab/kota: Kemayoran

  • PIS Jaga Ketahanan Nasional, Angkut 160 Miliar Liter Energi ke Penjuru Negeri

    PIS Jaga Ketahanan Nasional, Angkut 160 Miliar Liter Energi ke Penjuru Negeri

    Jakarta

    PT Pertamina International Shipping (PIS) menegaskan komitmen perusahaan menjaga kedaulatan energi nasional. CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan, pihaknya terus mendistribusikan kebutuhan energi melalui kapal-kapalnya ke penjuru nusantara.

    Upaya tersebut bukannya tanpa hambatan, khususnya kendala terkait infrastruktur, keamanan, sumber daya manusia (SDM) dan lainnya. Namun, Yoki menyebut berbagai tantangan itu berhasil dilewati dengan baik.

    “Tapi alhamdulillah sampai saat ini bisa jalankan dengan baik. Indikatornya kalau bicara ketahanan energi, tidak boleh ada kelangkaan. Tidak boleh ada satu titik di wilayah Indonesia yang tidak ada bahan bakar,” katanya dalam acara Hub Space 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).

    Yoki bercerita, tahun 2023 PIS menyalurkan 160 miliar liter energi di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, total pengapalan mencapai 20 ribu. Upaya menjaga ketahanan energi, kata dia, sudah dilakukan selama bertahun-tahun.

    “Kalau bicara 2023 lalu, PIS dan grupnya mengangkut 160 miliar liter energi di seluruh wilayah Indonesia. Kalau jumlah pengapalannya setahun kurang lebih 20 ribu. Ini sudah kita lakukan bertahun-tahun,” sebut dia.

    Tantangan lainnya datang angka permintaan yang terus bertambah, namun tak diiringi oleh peningkatan infrastruktur. Hal ini tak ayal menjadi pekerjaan rumah yang akan terus diperbaiki.

    “Satu, negara kita tumbuh, pertumbuhan demand terjadi, ini juga PR. Dulu ada wilayah yang nggak perlu didatangi, sekarang harus disuplai. Dulu satu titik didistribusi perlu seminggu sekali, sekarang dua hari sekali. Tapi infrastruktur nggak bertambah. Nah ini tantangannya luar biasa,” tutupnya.

    (ily/hns)

  • MRT Luncurkan Fitur Pembayaran Martipay di Aplikasi MyMRTJ

    MRT Luncurkan Fitur Pembayaran Martipay di Aplikasi MyMRTJ

    Jakarta

    PT MRT Jakarta (Perseroda) meluncurkan sistem pembayaran baru melalui fitur MartiPay di aplikasi MyMRTJ. MRT Jakarta menggandeng Bank DKI Jakarta sebagai mitra pengisian saldo Martipay.

    Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud mengatakan sejak tahun 2019 sampai dengan 2024, penumpang MRT yang menggunakan kartu sebagai pembayaran makin menurun, dari sebelumnya 97% menjadi 80%. Sebaliknya, pembayaran menggunakan digital meningkat dari 3% menjadi 20%.

    “Sistem pembayaran diberi nama Martipay. Tentunya tidak akan diberikan dukungan tanpa Kolaborasi dan dukungan dari Bank DKI Jakarta, semua ini diluncurkan dengan satu visi untuk memberikan kenyamanan dalam satu genggaman,” katanya dalam acara Launching Martipay, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).

    Dia membandingkan manfaat saat menggunakan kartu dengan sistem pembayaran baru ini. Dia bilang saat pembayaran berbasis kartu, sifatnya masih terbatas dan dapat digunakan untuk pembayaran tiket.

    Sementara, fitur baru ini menawarkan fleksibilitas bagi pengguna dan dapat digunakan untuk berbelanja. Selain itu, pengguna juga dapat merasakan diskon dari mitra usaha.

    “Sistem digital semua ada di HP dan memberikan kenyamanan seluruh penumpang. Nggak perlu bawa dompet. Ini lah kenapa MRT terus melakukan pengamatan terhadap perilaku MRT Jakarta untuk bisa menyediakan atau menggeser sistem pembayaran dari kartu ke berbasis digital sehingga banyak benefit yang dinikmati MRT Jakarta yang bisa diintegrasikan dengan berbagai layanan,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Jakarta Amirul Wicaksono mengatakan untuk mengisi atau top up saldo dapat di mesin ATM Bank DKI. Pengisian saldo ini juga dapat menggunakan kartu ATM bank lain.

    “Kemudian bisa menggunakan kartu debit ini yang ada logonya internasional prinsipal bisa digunakan top up. Terakhir punya channel elektronik bank lain dengan transfer melalui virtual account Martipay. Berapapun top up hingga 2 juta dengan martipay bisa dilakukan,” jelasnya.

    (hns/hns)

  • Kejari Tanjung Perak Tes Urine Para Pegawai, Ada Apa?

    Kejari Tanjung Perak Tes Urine Para Pegawai, Ada Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak melakukan tes urine seluruh pegawai. Sebanyak 121 orang yang dilakukan di aula R. Soeprato Kantor Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Jl. Kemayoran Baru No. 1 Surabaya ini.

    Kasi Intel Kejari Perak I Made Agus Iswara SH MH mengatakan, tes urine terhadap para pegawai ini rutin dilakukan oleh korps Adhyaksa yang dia naungi. Tes urine dilakukan setiap tiga bulan sekali, namun untuk hari pelaksanannya dilakukan mendadak. “Kami telah melaksanakan kegiatan pemeriksaan tes urine untuk seluruh pegawai Kejaksaan Negeri Tanjung Perak yang berjumlah 121 orang,” ujar Kasi Intel, Kamis (4/7/2024).

    Pemeriksaan/Tes Urine tersebut atas dasar Surat Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Nomor : B-3689/M.5.4/Enz.1/07/2024 tanggal 2 Juli 2024 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotuka (RAN-P4GN) BO6 Tahun 2024.

    Bahwa kegiatan tersebut dalam rangka untuk deteksi dini penyalahgunaan Narkoba di lingkungan Pegawai Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, sehingga seluruh Pegawai Kejaksaan Negeri Tanjung Perak terhindar dari penyalahgunaan Narkoba. [uci/kun]

  • Cemarkan Nama Baik Manager Citraland, Anwari Dijebloskan ke Rutan Medaeng

    Cemarkan Nama Baik Manager Citraland, Anwari Dijebloskan ke Rutan Medaeng

    Surabaya (beritajatim.com) – Anwari, Direktur Utama PT Artorius Telemetri Sentosa (Turbo Net) ini dieksekusi oleh Jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak ke Rutan Medaeng. Anwari oleh Mahkamah Agung dinyatakan bersalah karena melakukan pencemaran nama baik terhadap Nada Putri Parastati, City Manager Citraland Surabaya.

    Proses eksekusi terhadap Anwari terjadi di kantor Kejari Tanjung Perak di Jalan Kemayoran Baru No 1, Surabaya, Selasa (21/5/2024) kemarin. “Kemarin sudah dilaksanakan eksekusi atas nama terpidana Anwari bin Yusuf Bintoro,” ujar Tomy Herlix, Kasubsi A Bidang Intelijen Kejari Tanjung Perak, Rabu (22/5/2024).

    Tidak ada perlawanan dalam proses eksekusi terhadap Anwari. Dengan didampingi kuasa hukumnya, Anwari menyerahkan diri ke kantor Kejari Tanjung Perak sekitar pukul 14.00 WIB. “Terpidana Anwari kemudian dieksekusi untuk menjalani hukuman di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo,” terangnya.

    Tomy menjelaskan, Direktur Utama PT Artorius Telemetri Sentosa (Turbo Net) itu dieksekusi berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 1819 K/Pid.Sus/2023 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya. “Terpidana dihukum penjara 1 tahun dan denda Rp 50 juta, subsider 3 bulan kurungan,” paparnya.

    Dalam putusan tersebut, Anwari terbukti bersalah melanggar pasal 45 ayat (3) jo pasal 27 ayat (3) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

    Perlu diketahui, kasus yang menjerat Anwari berawal saat dirinya melalui akun Whatsapp miliknya mengirim pesan kepada Asep Fransetiadi yang berisi pesan: Suami Bu Nada Putri saat ini ditahan di Lapas Situbondo. Di Polsek Sukomanunggal dia. Menggelapkan uang perusahaan Rp 322 juta, sesuai keterangannya uang itu dibuat untuk kebutuhan keluarga. Dalam perkara ini, dia masih sebagai status saksi, selesai gelar perkara akan ditingkatkan menjadi tersangka melanggar pasal 374 KUHP tentang penggelapan uang dalam jabatan oleh penyidik Sukomanunggal korban PT ADP. Modus: uang perusahaan tidak disetorkan. Berita itu beneran ya?

    Atas pesan tersebut, Asep keesokan harinya menjawab tidak mengetahui perihal persoalan tersebut. Anwari kemudian mengirim pesan lagi berbunyi: Apa mungkin uang Rp 322 juta itu dipake Bu Nada untuk beli jabatan di Citraland? Saksi Asep menjawab chat tersebut dengan menuliskan: Maksudnya gimana?

    Setelah menerima chat tersebut, Asep kemudian menyampaikan hal tersebut kepada Nada Putri. Asep menunjukkan langsung pesan tersebut kepada Nada Putri dan ternyata pesan melalui Whatsapp tersebut tidak hanya dikirim Anwari kepada Asep. Namun beberapa teman kantor Nada Putri juga mendapatkan pesan tersebut yang dikirim oleh Anwari, bahkan sebagian dari warga kawasan perumahan Citraland juga menanyakan kebenaran pesan tersebut kepada Nada Putri.

    Pihak manajemen Citraland Surabaya pernah menegur Anwari. Namun Anwari menyebut menuliskan pesan tersebut berdasarkan berita yang diterimanya dari sumber yang tidak dikenal.

    Merasa dicemarkan nama baiknya, Nada Putri kemudian melaporkan Anwari ke polisi. Singkat cerita, Anwari kemudian ditetepkan sebagai tersangka dan diadili di PN Surabaya.

    Di PN Surabaya, Anwari dijatuhi vonis 1 tahun penjara dan denda 50 juta, subsider 3 bulan kurungan. Tak terima atas vonis tersebut, Anwari menempuh upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya hingga kasasi ke Mahkamah Agung.

    Namun upaya Anwari lolos dari hukuman tak membuahkan hasil sama sekali. Hakim tingkat banding dan tingkat kasasi justru menguatkan putusan PN Surabaya. Putusan kasasi yang dibacakan oleh majelis hakim agung yang diketuai Salman Luthan itu dibacakan pada Juni 15 Juni 2023.

    Meski putusan yang menjeratnya telah inkraht atau berkekuatan hukum tetap, Anwari masih tak terima. Terbaru, Anwari mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK). [uci/ian]

  • Nelayan Bangkalan Khawatir Ada Buaya Lain

    Nelayan Bangkalan Khawatir Ada Buaya Lain

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seekor buaya tersangkut jaring nelayan Kelurahan Mlajeh, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, Madura, Rabu (15/5/2024) kemarin. Adanya buaya tersebut kini menghantui para nelayan setempat. Pasalnya, nelayan khawatir jika masih ada buaya-buaya lain yang berkeliaran di wilayah perairan Bangkalan.

    “Jujur saja saya was-was saat menjaring ikan, karena kemungkinan buaya yang tertangkap kemarin itu ada temanya,” ujar Iman, nelayan setempat, Minggu (19/5/2024).

    Ia menambahkan, buaya berukuran tiga meter itu terperangkap jaring ikan milik nelayan di pinggir laut di sekitar Perumahan Graha Mentari, Kelurahan Mlajah pada pukul 19.30 WIB.

    “Buaya itu tersangkut jaring milik nelayan Matsair warga Kelurahan Kemayoran,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Wilayah Madura. mengevakuasi buaya muara yang ditemukan di tepi laut di Kelurahan Mlajah, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan.

    Pengendali Ekosistem Madya, BBKSDA wilayah Madura, Dani Triadi mengatakan pihaknya akan membawa buaya tersebut ke kandang transit di kantor BBKSDA yang berada di Sidoarjo.

    “Nanti akan kami teliti apakah bisa di lepas liar atau tidak. Tentu nanti akan kami cari lokasi yang cocok dengan habitat buaya tersebut,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memeriksa lokasi penemuan. Sebab, dimungkinkan masih terdapat kawanan buaya lain yang berada di lokasi tersebut.

    “Nanti kita juga akan menelusi tempat pertama kali buaya itu ditemukan, sebab bisa saja ada buaya lainya,” imbuhnya.

    Dani menyebut, jenis buaya dengan panjang 3 meter dan bobot kurang lebih 100 kilogram itu biasanya tidak hidup di Madura.

    “Itu jenisnya buaya muara. Dan daerah Madura ini bukan habitat buaya tersebut. Makanya kami perlu cek kembali kenapa buaya itu bisa ada di Bangkalan,” pungkasnya. [sar/but]

  • Sempat Tersesat, Dua Pendaki Gunung Penanggungan Mojokerto Berhasil Dievakuasi

    Sempat Tersesat, Dua Pendaki Gunung Penanggungan Mojokerto Berhasil Dievakuasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua pendaki Gunung Penanggungan Mojokerto berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Senin (22/4/2024).

    Dua pendaki asal Kota Surabaya ini sempat dikabarkan tersesat saat melakukan pendakian dari Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    Dua pendaki tersebit yakni Moh Saiful Nasir (19) warga Jalan Asem 4, Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo dan Hasbullah (19) warga Jalan Kemayoran Baru No 3a, Pasar Turi, Kota Surabaya. Keduanya melakukan pendakian sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (21/4/2024).

    “Mereka melakukan pendakian, awalnya berniat tidak ngecamp atau tektok setelah sampai puncak langsung turun. Saat hendak turun dari puncak, keduanya terkena kabut tebal akibat guyuran hujan hingga membuat mereka kesasar ke arah timur,” ungkap salah satu relawan Galena Rescue, Fatkur.

    Menurutnya, seharusnya keduanya turun dari jalur awal keduanya melakukan pendakian yakni ke arah utara. Namun karena kabut tebal sehingga keduanya ke arah timur dan tersesat. Keduanya tersesat ke arah timur wilayah Wonosunyo, Kabupaten Pasuruan.

    “Mereka sempat melapor ke 112 untuk meminta pertolongan. Laporan tersebut langsung masuk ke BPBD Pasuruan yang kemudian diteruskan ke kami berada di wilayah terdekat. Sebelum kehabisan baterai, survivor sempat mengirimkan titik koordinat dan kami arahkan menunggu di titik itu,” ucapnya.

    Keduanya menunggu bantuan dari tim SAR di padang sabana di atas ketinggian 1.300 mdpl. Tim SAR gabungan dari Basarnas Surabaya, BPBD Pasuruan, TNI/Polri, SAR Penanggungan, Galena rescue, LPBI NU Mojokerto, FPRB Mojokerto dan warga setempat, langsung menuju titik koordinat survivor berada.

     

    “Tim SAR mulai naik dan mencari survivor sekitar pukul 21.00 WIB dan alhamdulillah sekitar pukul 00.00 WIB survivor berhasil ditemukan selamat dan tidak cedera. Survivor kemudian dievakuasi tim SAR gabungan sampai pos 1 pendakian Gunung Penanggungan via Kunjorowesi,” jelasnya.

    Kedua pendaki saat tiba di Pos Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. [Foto : ist]Namun, lanjut Fatkur, salah satu pendaki yakni Saiful harus digendong saat turun karena kondisinya lemas akibat kelelahan. Lantaran bekal dan air minum kedua pendaki sudah habis. Tim SAR gabungan dan kedua pendaki tiba di Pos Kunjorowesi sekitar pukul 02.30 WIB.

    Sementara itu, Petugas Basarnas Surabaya, Novix Heryadi menambahkan, kedua pendaki tersebut memang baru pertama kali mendaki Gunung Penanggungan lewat jalur Kunjorowesi. “Sudah pernah tapi lewat jalur lain, kalau jalur Kunjorowesi baru pertama kali,” imbuhnya.

    Karena kondisi kesehatan keduanya cukup baik, mereka lantas diserahkan ke keluarga setelah mendapatkan pertolongan pertama. Ini lantaran di Pos Kunjorowesi, keluarga dari kedua pendaki tersebut sudah menunggu sehingga keduanya bisa langsung dibawa pulang.

    “Tidak sampai dibawa ke rumah sakit, karena kondisinya tidak parah dan tidak sampai hipotermia. Di pos juga sudah ditunggu keluarganya, akhirnya kami serahkan kepada keluarganya,” pungkasnya. [tin/ted]

  • Hendak Patrol Sahur, Warga Bangkalan Tangkap Ular Piton

    Hendak Patrol Sahur, Warga Bangkalan Tangkap Ular Piton

    Bangkalan (beritajatim.com) – Warga Kampung Pesalakan, Kelurahan Kemayoran, Kabupaten Bangkalan dihebohkan dengan penangkapan ular di salah satu kandang ayam milik warga.

    Penangkapan ular tersebut dilakukan saat sejumlah warga hendak melakukan patrol keliling kampung untuk membangunkan umat muslim guna santap sahur Ramadhan 2024.

    Pemilik kandang ayam, Septio Pratama mengatakan, penangkapan ular itu bermula saat dirinya mendengar bunyi ayam berkokok yang ramai di kandangnya. Setelah dicek, ia melihat ular piton melilit kandang ayam itu.

    “Ternyata ada ular lalu saya panggil pemuda yang hendak patrol untuk menangkap ular itu,” ujarnya, Senin (25/3/2024).

    Ia mengatakan, beberapa waktu terakhir sejumlah unggas di kampungnya banyak yang dimakan ular. Diduga ular tersebut yang selama ini meresahkan warga di kampungnya. “Memang banyak ayam milik warga mati akibat dimakan ular,” Imbuhnya.

    Penangkapan ular cukup memakan waktu karena ular melilit kuat di kayu kandang itu. Setelah berhasil ditangkap, warga lalu menjual ular itu ke pecinta reptil di Bangkalan. “Setelah berhasil ditangkap lalu dijual,” tandasnya. [sar/suf]

  • Korban Pengeroyokan Pesilat di Surabaya Jalani Visum

    Korban Pengeroyokan Pesilat di Surabaya Jalani Visum

    Surabaya (beritajatim.com) – Korban pengeroyokan kelompok pesilat di Makam Tembok, Surabaya menjalani visum, Selasa (31/10/2023). Perlu diketahui, Korban tidak langsung divisum oleh petugas kepolisian saat melapor ke SPKT Polrestabes Surabaya pada Minggu (29/10/2023) lantaran ditawari untuk visum di RS milik BUMN di daerah Perak dengan membayar sebesar Rp 350 ribu. Korban yang tidak mempunyai uang lantas tidak melakukan visum langsung.

    “Barusan tadi siang mas visum disuruh Polrestabes Surabaya di RS Bhayangkara. Jam 2’an,” ujar korban AJ ketika dikonfirmasi Beritajatim.com, Selasa (31/10/2023) malam.

    AJ menjelaskan, saat pelaporan kasus penganiayaan oleh kelompok pesilat di Surabaya di SPKT Polrestabes Surabaya ia diberi pilihan oleh anggota kepolisian untuk visum langsung namun dikenakan biaya sebesar Rp 350 ribu di RS milik BUMN di daerah Perak. Namun, jika ingin gratis bisa visum di RS Bhayangkara.

    Baca Juga: Razia Pesta Miras, Polsek Karangpilang dapat Bandar Pil Koplo

    “Kemarin memang ditarik mas untuk langsung visum di RS PHC Surabaya. Karena ga ada uang ya sudah saya ga visum cuman difoto-foto lukanya. Tapi hari ini gratis mas visumnya,” imbuh AJ.

    Dengan dilakukan visum, AJ berharap agar petugas kepolisian segera menangkap para pelaku yang melakukan pengeroyokan kepada dirinya. “Semoga cepat selesai dan tertangkap mas,” tutupnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah menerima laporan terkait pengeroyokan di area Makam Tembok, Dupak. Ia memastikan pihaknya akan bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini.

    Baca Juga: ITS Surabaya Inovasikan Permainan Edukasi Keuangan bagi Siswa SMA di Pedesaan

    “Sudah bro, kami tangani maksimal,” katanya.

    Sebelumnya, Belasan pesilat Surabaya mengeroyok dan membacok seorang remaja di Dupak, Sabtu (28/10/2023) dini hari kemarin. Akibat dari peristiwa itu, remaja berinisial AJ (20) mengalami luka di sekujur tubuh.

    Dari rekaman CCTV yang diterima Beritajatim.com, AJ tampak berlari sambil dikejar dengan belasan orang menenteng senjata tajam. AJ lantas meminta bantuan kepada warga Jalan Kemayoran Baru, Krembangan Selatan.

    Namun, warga yang juga kalah jumlah tidak bisa menghalau kebrutalan dari kelompok pesilat yang mengeroyok AJ. Tampak AJ dipukuli, diseret bahkan dibacok dengan senjata tajam beberapa kali.

    Baca Juga: Meriahkan Hari Jadi ke-754 Sumenep, SMPN 2 Pasongsongan Hidupkan Permainan Tradisional Madura

    “Saat itu saya baru saja ambil uang di ATM mas. Lalu tiba-tiba ada konvoi pesilat dengan membentangkan bendera PSHT,” ujar AJ, Senin (30/10/2023). (ang/ian)

  • Belasan Pesilat Surabaya Keroyok dan Bacok Remaja di Dupak

    Belasan Pesilat Surabaya Keroyok dan Bacok Remaja di Dupak

    Surabaya (beritajatim.com) – Belasan pesilat Surabaya mengeroyok dan membacok seorang remaja di Dupak, Sabtu (28/10/2023) dini hari kemarin. Akibat dari peristiwa itu, remaja berinisial AJ (20) mengalami luka di sekujur tubuh.

    Dari rekaman CCTV yang diterima Beritajatim.com, AJ tampak berlari sambil dikejar dengan belasan orang menenteng senjata tajam. AJ lantas meminta bantuan kepada warga Jalan Kemayoran Baru, Krembangan Selatan. Namun, warga yang juga kalah jumlah tidak bisa menghalau kebrutalan dari kelompok pesilat yang mengeroyok AJ. Tampak AJ dipukuli, diseret bahkan dibacok dengan senjata tajam beberapa kali.

    “Saat itu saya baru saja ambil uang di ATM mas. Lalu tiba-tiba ada konvoi pesilat dengan membentangkan bendera PSHT,” ujar AJ, Senin (30/10/2023).

    Saat itu, AJ menggunakan hoodie dengan logo perguruan silat IKSPI di dadanya. Entah bagaimana, belasan orang yang konvoi itu lalu meneriaki AJ dengan sebutan ‘bedes’. AJ yang saat itu berboncengan dengan temannya langsung tancap gas untuk kabur. Sayang, motor honda PCX yang dikendarai AJ bersama temannya tiba-tiba bermasalah. AJ lompat dari motor dan lari menuju kerumunan warga yang sedang nongkrong.

    “Saya ingat kepala saya dipukul dengan botol kaca. Lalu baju saya diambil tapi saya berusaha mempertahankan sehingga saya diseret. Sambil diseret itu saya dipukuli dan disabet dengan senjata tajam,” imbuh AJ.

    AJ hanya bisa pasrah. Ia pun menderita sejumlah luka di bagian tubuhnya. Paling parah di bagian pelipis, mata kiri dan punggung. Pengeroyokan itu berhenti usai warga datang beramai-ramai menolong AJ. Warga lantas menghubungi 112 dan AJ mendapatkan perawatan di lokasi. Atas kejadian ini, AJ telah melapor ke Polrestabes Surabaya dengan nomor laporan LP/B/1177/X/2023/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur.

    “Saya lapor Minggu (29/01/2023) sore setelah dapat bukti CCTV. Sebelumnya sudah ke Polsek Bubutan namun sama Polsek Bubutan disuruh ke Polrestabes Surabaya,” tutup AJ.

    Beritajatim telah menghubungi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono. Namun, hingga berita ini ditulis, Hendro belum memberikan komentar resmi. (ang/ted)