kab/kota: Kemayoran

  • Jakpus  tempatkan personel di titik rawan keamanan saat Nataru

    Jakpus tempatkan personel di titik rawan keamanan saat Nataru

    saat malam tahun baru antara lain kawasan Monumen Nasional (Monas), Bundaran HI Menteng, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Sudirman, hingga Jalan Asia Afrika (depan Senayan City)

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) menempatkan personel di titik-titik rawan gangguan keamanan untuk menjamin kelancaran perayaan Natal dan tahun baru (Nataru).

    “Kami tempatkan anggota di titik-titik yang memang krusial dan rawan, nanti kita akan bergabung dengan teman-teman dari TNI/Polri untuk pengamanan,” kata Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Kehumasan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat Karlina Arbain usai apel bersih-bersih gereja menjelang Natal di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Jumat.

    Titik keramaian saat perayaan Natal yakni gereja-gereja se-Jakarta Pusat, sedangkan saat malam tahun baru antara lain kawasan Monumen Nasional (Monas), Bundaran HI Menteng, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Sudirman, hingga Jalan Asia Afrika (depan Senayan City).

    Karlina menyebut target pengamanan ini tentunya agar masyarakat yang merayakan Natal dapat merayakan di gereja yang lebih bersih. Sedangkan yang ikut meramaikan malam pergantian tahun dapat merayakan di tempat yang aman dan nyaman.

    “Jadi memang sudah bersih, tapi kita ingin menunjukkan Satpol PP membawa misi kemanusiaan dan rasa toleransi,” ujar Karlina.

    Selain itu, Karlina memastikan perayaan Natal dapat berlangsung aman tanpa adanya kejadian yang tidak diinginkan.

    Amankan gereja

    Lebih lanjut, Karlina menyebut, pihaknya juga mengerahkan 150 orang dalam kegiatan bersih-bersih gereja di delapan kecamatan se-Jakarta Pusat.

    “Jadi memang hari ini pelaksanaan serentak untuk bersih-bersih di gereja se-Jakarta Pusat. Kami kerahkan 150 orang anggota Pol PP untuk pelaksanaan bersih-bersih gereja di delapan kecamatan wilayah Jakpus. Gereja Senen sendiri ada libatkan 35 orang, ada teman pemadam kebakaran (damkar), Polri ikut bantu,” jelas Karlina.

    Delapan gereja yang dibersihkan yakni Gereja Sidang Jemaat Allah (Kecamatan Gambir), Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GPIB) Jemaat Hosiana (Sawah Besar), Gereja Kristen Indonesia (Kemayoran).

    Lalu Gereja HKBP Kernolong (Senen), Gereja HKBP Suprapto (Cempaka Putih), Gereja Kristen Indonesia (GKI) Menteng Jakarta (Menteng), Gereja Mehtodist Indonesia (Johar Baru), dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wahid Hasyim (Tanah Abang).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • DKI kemarin, korupsi di Disbud hingga rute Transjakarta ditiadakan

    DKI kemarin, korupsi di Disbud hingga rute Transjakarta ditiadakan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pemberitaan di kanal Metro pada Kamis (19/12) masih menarik disimak kembali untuk menemani aktivitas Jumat pagi Anda mulai dari Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) diganti buntut kasus korupsi hingga rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT akan ditiadakan.

    Berikut deretan berita yang dapat menemani Anda baik yang sedang di perjalanan maupun aktivitas lainnya.

    Dugaan korupsi Disbud, Pj. Gubernur DKI tunjuk pengganti Kadisbud

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menunjuk Sekretaris Dinas Kebudayaan (Sekdisbud) untuk menggantikan Iwan Henry Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) DKI yang tengah dinonaktifkan terkait kasus dugaan korupsi.

    Sekretaris Dinas Kebudayaan nantinya bertugas sebagai Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Kebudayaan.

    “Pelaksana harian (Plh)-nya Sekretaris Dinas (Kebudayaan), Insya Allah,” kata Teguh di Balaikota Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    TMII siapkan berbagai acara sambut libur Natal dan tahun baru

    Jakarta (ANTARA) – Manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menyiapkan berbagai acara dalam menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2025.

    Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah Intan Ayu Kartika di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa TMII secara khusus mengangkat tema “Sukaria Ga Ada Habisnya” untuk menyambut musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Selengkapnya klik di sini

    Harga sejumlah komoditi di Jakbar cenderung naik jelang Nataru

    Jakarta (ANTARA) – Harga sejumlah komoditi pangan pada sejumlah pasar tradisional dan modern di Jakarta Barat cenderung naik atau masih tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    “Untuk komoditi telur, cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, daging sapi dan daging ayam ras dan beberapa komoditi lainnya masih tinggi atau cenderung naik, komoditi sisanya stabil,” ungkap Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C. Palit saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya di sini

    Transjakarta operasikan rute baru Pulo Gadung-Kota lewati Kemayoran

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengoperasikan rute baru, yakni Pulo Gadung-Kota melewati Kemayoran (2M) sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat.

    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta dalam keterangan di Jakarta, Kamis, menyampaikan pengoperasian rute baru Pulo Gadung-Kota lewat Kemayoran untuk memudahkan mobilitas masyarakat DKI Jakarta.

    Selanjutnya di sini

    Rute Transjakarta yang bersinggungan dengan MRT akan dihentikan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bahwa rute Transjakarta yang bersinggungan dengan jalur MRT akan dihapus atau dihentikan setelah jaringan selesai.

    “Layanan koridor satu Transjakarta dari Blok M sampai dengan Kota itu nanti ditiadakan,” kata Syafrin di Jakarta, Kamis, saat rapat dengan DPRD Jakarta.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Transjakarta operasikan rute baru Pulo Gadung-Kota lewati Kemayoran 

    Transjakarta operasikan rute baru Pulo Gadung-Kota lewati Kemayoran 

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengoperasikan rute baru, yakni Pulo Gadung-Kota melewati Kemayoran (2M) sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat.

    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta dalam keterangan di Jakarta, Kamis, menyampaikan pengoperasian rute baru Pulo Gadung-Kota lewat Kemayoran untuk memudahkan mobilitas masyarakat DKI Jakarta.

    Layanan ini, kata dia, dapat dijadikan sebagai kendaraan pengumpan menuju halte (feeder) menuju layanan BRT atau Non BRT yang menghubungkan antarwilayah.

    Adapun rute Pulo Gadung-Kota via Kemayoran (2M) termasuk ke dalam angkutan umum terintegrasi yang melayani 146 titik perhentian.

    Layanan tersebut beroperasi setiap Senin-Minggu mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB. Untuk menggunakan layanan ini, pengguna Transjakarta dapat melakukan “tap in” dan “tap out” pada mesin “Tap on Bus” (ToB) menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE).

    “Harapannya pembukaan layanan baru dapat memudahkan kebutuhan perjalanan pelanggan dan semakin mendorong masyarakat untuk menggunakan layanan transportasi publik untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang ramah lingkungan,” ujar Ayu.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Propam Turun Tangan Usut Kasus Polisi Diduga Peras WN Malaysia di Konser DWP 2024 – Halaman all

    Propam Turun Tangan Usut Kasus Polisi Diduga Peras WN Malaysia di Konser DWP 2024 – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyatakan pihaknya sudah mendengar informasi oknum polisi yang diduga memeras WN Malaysia dalam konser Djakarta Warehouse Project (DWP) di JIExpo Kemayoran, 13-15 Desember 2024.

    Ade Ary menyebut oknum polisi tersebut saat ini sedang didalami oleh Bid Propam Polda Metro Jaya.

    “Polda Metro Jaya saat ini sedang melakukan pendalaman oleh Bid Propam,” katanya melalui keterangan Kamis (19/12/2024).

    Kepolisian berkomitmen untuk memberantas penyalahgunaan narkotika dan apabila terbukti anggota terlibat akan ditindak sesuai aturan yang berlaku.

    “Polda Metro tidak pandang bulu terhadap siapapun pelakunya dan pasti akan memproses sesuai Peraturan perundang-undangan yang berlaku secara proporsional dan profesional,” ucap dia.

    Sebelumnya, kabar WN Malaysia diperas oleh oknum polisi saat menyaksikan konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 viral di media sosial.

    Berdasarkan informasi yang beredar, ada lebih 400 penonton DWP yang menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dengan nilai mencapai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar.

    Penyelenggara DWP Ismaya Live membuat pernyataan terkait kabar kejadian pemalakan dan pemerasan yang terjadi.

    “Kepada keluarga besar DWP kami yang luar biasa. Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustrasi yang Anda alami,” tulis pernyataan resmi DWP di Instagram, Kamis (19/12/2024).

    DWP komitmen akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemerintah guna menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

    “Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan untuk memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi di masa depan,” lanjutnya.

  • 3
                    
                        Polisi Saling Lempar Tanggung Jawab soal Kabar Pemerasan Penonton DWP 2024
                        Megapolitan

    3 Polisi Saling Lempar Tanggung Jawab soal Kabar Pemerasan Penonton DWP 2024 Megapolitan

    Polisi Saling Lempar Tanggung Jawab soal Kabar Pemerasan Penonton DWP 2024
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pihak kepolisian saling melempar tanggung jawab saat diminta penjelasan soal kabar sejumlah warga negara asal Malaysia diperas oknum polisi ketika menyaksikan perhelatan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
    Mulanya, Kompas.com menghubungi Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady pada Rabu (18/12/2024).
    Hanya saja, dia menyarankan agar bertanya langsung kepada Polres Metro Jakarta Pusat.
    Pasalnya, berlangsungnya Djakarta Warehouse Project 2024 masuk ke dalam wilayah hukum Polres Jakarta Pusat.
    Sementara, pada hari yang sama, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyarankan Kompas.com agar bertanya langsung kepada Polda Metro Jaya.
    “Koordinasi (dengan) Ditresnarkoba Polda ya,” ujar Susatyo.
    Kompas.com menghubungi Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak.
    Bukan hanya itu, kami juga menghubungi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi pada Kamis (19/12/2024).
    Kendati demikian, kedua pejabat utama Polda Metro Jaya itu tak kunjung merespons.
    Di sisi lain, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Jamalinus Nababan mengaku, Polres Metro Jakarta Pusat tidak memonitor kejadian tersebut.
    “Kalau sepengetahuan kami, kami tidak monitor kejadian seperti itu, ditangkap, dipalak dan tes urine,” ucap Jamalinus saat dihubungi wartawan, Kamis.
    Meski begitu, Jamalinus tidak menjawab secara gamblang ketika ditanya apakah ada penonton
    DWP 2024
    yang ditangkap atau tidak.
    “Kami saat itu, pengamanan (keberlangsungan acara),” kata Jamalinus.
    Mengenai beredarnya kabar ini, Jamalinus mengatakan, Polres Metro Jakarta Pusat tengah mengecek ke jajaran apakah ada yang terlibat perkara tersebut atau tidak.
    Ilham (26), bukan nama sebenarnya, warga negara asal Malaysia terpaksa merogoh kocek Rp 200.000 agar paspor miliknya dikembalikan oleh terduga anggota polisi saat menonton Djakarta Warehouse Project di JIExpo Kemayoran, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2024).
    Hal ini diungkap oleh teman Ilham asal Indonesia, Raka (27), bukan nama sebenarnya, yang ada di lokasi kejadian saat itu.
    “Ternyata paspornya dipegang polisi. Ya karena aku tahu polisi di Indonesia suka dengan
    bribe
    (suap), ya sudah, aku kasih yang ada di dompet aku. Kalau enggak salah, Rp 200.000,” kata Raka saat dihubungi Kompas.com melalui pesan Instagram, Kamis (19/12/2024).
    Penahanan paspor ini bermula saat Ilham dan Raka tengah asyik menyaksikan penampilan disjoki Steve Aoki di panggung Garuda Land.
    Tiba-tiba, seorang pria yang mengaku dari pihak kepolisian menarik tangan Ilham. Orang tersebut meminta agar Ilham mengikutinya.
    Terduga polisi itu menarik Ilham sambil mengatakan, “Polisi, ayo ikut ke belakang”.
    Menurut cerita Ilham, dia tidak sendiri. Ada beberapa penonton DWP 2024 lain yang turut dibawa untuk dikumpulkan dan diperiksa terduga polisi itu.
    Kepada terduga polisi ini, Ilham menjelaskan dirinya WNA asal Malaysia. Petugas lantas meminta paspor Ilham yang katanya untuk kebutuhan pemeriksaan administrasi.
    Setelah pemeriksaan ini, paspor Ilham tidak langsung dikembalikan. Terduga polisi tersebut malah mengetes tingkat kesadaran Ilham apakah mabuk atau tidak.
    “Kata teman aku, tes kesadarannya itu kayak bisa baca angka pada jari atau enggak, sama jalannya linglung atau enggak, sama dari bau mulut sih,” ujar Raka.
    Usai tes, paspor Ilham tak kunjung dikembalikan. Ilham berupaya meminta, namun petugas tidak menggubris dan memilih berbincang dengan petugas lain.
    Di sisi lain, Raka yang menyadari Ilham tak kunjung kembali setelah 30 menit mencari keberadaan temannya.
    Singkat cerita, Raka bertemu dengan Ilham yang tengah memohon agar polisi mengembalikan paspor miliknya. Saat itu, wajah Ilham terlihat panik, sama seperti beberapa penonton DWP 2024 lain yang paspornya turut ditahan.
    Raka pun turut meminta polisi mengembalikan paspor tersebut. Namun, upaya ini tak juga membuahkan hasil.
    Raka lantas melihat paspor milik penonton DWP lain yang turut disita polisi, di dalamnya terselip uang. Dengan begitu, ia berinisiatif memberikan uang Rp 200.000.
    “Teman aku dites kesadaran doang. Tapi, kata diaz ada yang dites urine juga. Tapi ya gitu, dipersulit pas balikin paspornya, pas habis bayar, ‘ya sudah sana’, gitu,” pungkas Raka.
    Setelah Raka memberikan uang, terduga polisi itu mengembalikan paspor milik Ilham.
    Adapun beredar kabar sejumlah penonton DWP 2024 ditangkap polisi lalu mengalami pemerasan.
    Salah satu yang menggaungkan kabar ini adalah pemilik akun X @Twt_Rave dengan menyebar beberapa yang berisi pemboikotan terhadap DWP.
    “DWP 2024. 400++ Malaysian di pau polisi Indonesia,” bentuk tulisan pada gambar yang diunggah @Twt_Rave.
    “DWP 2024. RM 9 Juta duit pau terkumpul,” tulis pada gambar yang diunggah pada akun yang sama.
    “DWP 2024. Checkout hotel pun polisi tunggu,” tulis pada gambar yang lain.
    Akun tersebut menyebutkan, pengalaman serupa juga dialami oleh warga negara asing (WNA) asal Singapura dan Thailand.
    Pengalaman lain juga diceritakan pemilik akun Instagram @ez.rawr yang berkomentar pada salah satu unggahan Instagram @djakartawarehouseproject.
    “Ada dua polisi yang menyamar menatap temanku dan aku selama 15 menit, ketika kami mabuk. Kami melihat kembali mereka setelah kami menyadari bahwa mereka adalah UC (undercover),” tulis @ez.rawr menggunakan bahasa Inggris.
    Sekira beberapa menit kemudian, petugas kepolisian yang tengah menyamar itu disebut pergi meninggalkan dia dan temannya.
    “Mereka pergi untuk menghentikan pasangan lain secara ACAK, tanpa alasan, dan membawa mereka keluar. (Sedangkan) lima dari mereka (polisi) mengawal,” ujar dia.
    “Tidak akan pernah lagi. Merasa sangat tidak aman setelah mendengar cerita negatif tetapi meminta suap. Mengerikan. Tidak akan pernah kembali ke DWP dan saya akan pergi ke sebuah festival di Thailand sebagai gantinya,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologis Lengkap WN Malaysia Mengaku Diperas Oknum Polisi Saat Konser DWP 2024: Paspor Ditahan – Halaman all

    Kronologis Lengkap WN Malaysia Mengaku Diperas Oknum Polisi Saat Konser DWP 2024: Paspor Ditahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang warga negara Malaysia mengaku diperas Rp200 ribu oleh oknum polisi saat menonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2024.

    Ilham (26), bukan nama sebenarnya, terpaksa mengeluarkan Rp 200.000 agar paspor miliknya dikembalikan oleh terduga anggota polisi. 

    Hal ini diungkap oleh teman Ilham asal Indonesia, Raka (27), bukan nama sebenarnya, yang ada di lokasi kejadian saat itu. 

    “Ternyata paspornya dipegang polisi. Ya karena aku tahu polisi di Indonesia suka dengan bribe (suap), ya sudah, aku kasih yang ada di dompet aku. Kalau enggak salah, Rp 200.000,” kata Raka saat dihubungi Kompas.com melalui pesan Instagram, Kamis (19/12/2024).

    Penahanan paspor ini bermula saat Ilham dan Raka tengah asyik menyaksikan penampilan disjoki Steve Aoki di panggung Garuda Land. 

    Tiba-tiba, seorang pria yang mengaku dari pihak kepolisian menarik tangan Ilham. Orang tersebut meminta agar Ilham mengikutinya.

    Raka bilang, terduga polisi itu menarik Ilham sambil mengatakan, ‘Polisi, ayo ikut ke belakang’. Menurut cerita Ilham, dia tidak sendiri. Ada beberapa penonton DWP 2024 lain yang turut dibawa untuk dikumpulkan dan diperiksa terduga polisi itu.

    Kepada terduga polisi tersebut, Ilham menjelaskan bahwa dirinya WNA asal Malaysia. Petugas lantas meminta paspor Ilham yang katanya untuk kebutuhan pemeriksaan administrasi.

    Setelah pemeriksaan ini, paspor Ilham tidak langsung dikembalikan. Terduga polisi tersebut malah mengetes tingkat kesadaran Ilham apakah mabuk atau tidak.

    “Kata teman aku, tes kesadarannya itu kayak bisa baca angka pada jari atau enggak, sama jalannya linglung atau enggak, sama dari bau mulut sih,” ujar Raka.  

    Usai tes, paspor Ilham tak kunjung dikembalikan. Ilham berupaya meminta, namun petugas tidak menggubris dan memilih berbincang dengan petugas lain.

    Di sisi lain, Raka yang menyadari Ilham tak kunjung kembali setelah 30 menit mencari keberadaan temannya. Singkat cerita, Raka bertemu dengan Ilham yang tengah memohon agar polisi mengembalikan paspor miliknya.

    Saat itu, wajah Ilham terlihat panik, sama seperti beberapa penonton DWP 2024 lain yang paspornya turut ditahan.

    Raka pun turut meminta polisi mengembalikan paspor tersebut. Namun, upaya ini tak juga membuahkan hasil.

    Raka lantas melihat paspor milik penonton DWP lain yang turut disita polisi, di dalamnya terselip uang. Dengan begitu, ia berinisiatif memberikan uang Rp 200.000.

    “Teman aku dites kesadaran doang. Tapi, kata diaz ada yang dites urine juga. Tapi ya gitu, dipersulit pas balikin paspornya, pas habis bayar, ‘ya sudah sana’, gitu,” pungkas Raka. Setelah Raka memberikan uang, terduga polisi itu mengembalikan paspor milik Ilham.

     

    Keterangan Kapolres

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro tidak banyak bicara perihal banyaknya WN Malaysia yang menjadi korban pemerasan.

    Susatyo menuturkan agar hal tersebut ditanyakan ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

     

    “Koordinasi dengan Narkoba Polda,” katanya.

    Berdasarkan informasi yang beredar ada lebih 400 penonton DWP yang menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dengan nilai mencapai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar.

    Sebelumnya, penyelenggara DWP Ismaya Live membuat pernyataan terkait kabar kejadian pemalakan dan pemerasan yang terjadi.

     

    “Kepada keluarga besar DWP kami yang luar biasa. Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustrasi yang Anda alami,” tulis pernyataan resmi DWP di Instagram, Kamis (19/12/2024).

     

    DWP komitmen akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemerintah guna menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

     

    “Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan untuk memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi di masa depan,” lanjutnya.

     

    Pihaknya mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman. (Kompas.com/Tribunnews)

     

  • 6
                    
                        WNA Malaysia Tiba-tiba Ditahan Paspornya oleh Polisi Saat Nonton DWP, Tebus Rp 200.000
                        Megapolitan

    6 WNA Malaysia Tiba-tiba Ditahan Paspornya oleh Polisi Saat Nonton DWP, Tebus Rp 200.000 Megapolitan

    WNA Malaysia Tiba-tiba Ditahan Paspornya oleh Polisi Saat Nonton DWP, Tebus Rp 200.000
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ilham (26), bukan nama sebenarnya, warga negara asing (WNA) asal Malaysia terpaksa merogoh kocek Rp 200.000 agar paspor miliknya dikembalikan oleh terduga anggota polisi saat menonton Djakarta Warehouse Project di JIExpo Kemayoran, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2024).
    Hal ini diungkap oleh teman Ilham asal Indonesia, Raka (27), bukan nama sebenarnya, yang ada di lokasi kejadian saat itu.
    “Ternyata paspornya dipegang polisi. Ya karena aku tahu polisi di Indonesia suka dengan
    bribe
    (suap), ya sudah, aku kasih yang ada di dompet aku. Kalau enggak salah, Rp 200.000,” kata Raka saat dihubungi
    Kompas.com
    melalui pesan Instagram, Kamis (19/12/2024).
    Penahanan paspor ini bermula saat Ilham dan Raka tengah asyik menyaksikan penampilan disjoki Steve Aoki di panggung Garuda Land. 
    Tiba-tiba, seorang pria yang mengaku dari pihak kepolisian menarik tangan Ilham. Orang tersebut meminta agar Ilham mengikutinya.
    Raka bilang, terduga polisi itu menarik Ilham sambil mengatakan, ‘Polisi, ayo ikut ke belakang’.
    Menurut cerita Ilham, dia tidak sendiri. Ada beberapa penonton
    DWP 2024
    lain yang turut dibawa untuk dikumpulkan dan diperiksa terduga polisi itu.
    Kepada terduga polisi tersebut, Ilham menjelaskan bahwa dirinya WNA asal Malaysia. Petugas lantas meminta paspor Ilham yang katanya untuk kebutuhan pemeriksaan administrasi.
    Setelah pemeriksaan ini, paspor Ilham tidak langsung dikembalikan. Terduga polisi tersebut malah mengetes tingkat kesadaran Ilham apakah mabuk atau tidak.
    “Kata teman aku, tes kesadarannya itu kayak bisa baca angka pada jari atau enggak, sama jalannya linglung atau enggak, sama dari bau mulut sih,” ujar Raka. 
    Usai tes, paspor Ilham tak kunjung dikembalikan. Ilham berupaya meminta, namun petugas tidak menggubris dan memilih berbincang dengan petugas lain.
    Di sisi lain, Raka yang menyadari Ilham tak kunjung kembali setelah 30 menit mencari keberadaan temannya.
    Singkat cerita, Raka bertemu dengan Ilham yang tengah memohon agar polisi mengembalikan paspor miliknya. Saat itu, wajah Ilham terlihat panik, sama seperti beberapa penonton DWP 2024 lain yang paspornya turut ditahan.
    Raka pun turut meminta polisi mengembalikan paspor tersebut. Namun, upaya ini tak juga membuahkan hasil.
    Raka lantas melihat paspor milik penonton DWP lain yang turut disita polisi, di dalamnya terselip uang. Dengan begitu, ia berinisiatif memberikan uang Rp 200.000.
    “Teman aku dites kesadaran doang. Tapi, kata diaz ada yang dites urine juga. Tapi ya gitu, dipersulit pas balikin paspornya, pas habis bayar, ‘ya sudah sana’, gitu,” pungkas Raka.
    Setelah Raka memberikan uang, terduga polisi itu mengembalikan paspor milik Ilham.
    Adapun beredar kabar sejumlah penonton DWP 2024 ditangkap polisi lalu mengalami pemerasan.
    Salah satu yang menggaungkan kabar ini adalah pemilik akun X @Twt_Rave dengan menyebar beberapa yang berisi pemboikotan terhadap DWP.
    “DWP 2024. 400++ Malaysian di pau polisi Indonesia,” bentuk tulisan pada gambar yang diunggah @Twt_Rave.
    “DWP 2024. RM 9 Juta duit pau terkumpul,” tulis pada gambar yang diunggah pada akun yang sama.
    “DWP 2024. Checkout hotel pun polisi tunggu,” tulis pada gambar yang lain.
    Akun tersebut menyebutkan, pengalaman serupa juga dialami oleh warga negara asing (WNA) asal Singapura dan Thailand.
    Pengalaman lain juga diceritakan pemilik akun Instagram @ez.rawr yang berkomentar pada salah satu unggahan Instagram @djakartawarehouseproject.
    “Ada dua polisi yang menyamar menatap temanku dan aku selama 15 menit, ketika kami mabuk. Kami melihat kembali mereka setelah kami menyadari bahwa mereka adalah UC (undercover),” tulis @ez.rawr menggunakan bahasa Inggris.
    Sekira beberapa menit kemudian, petugas kepolisian yang tengah menyamar itu disebut pergi meninggalkan dia dan temannya.
    “Mereka pergi untuk menghentikan pasangan lain secara ACAK, tanpa alasan, dan membawa mereka keluar. (Sedangkan) lima dari mereka (polisi) mengawal,” ujar dia.
    “Tidak akan pernah lagi. Merasa sangat tidak aman setelah mendengar cerita negatif tetapi meminta suap. Mengerikan. Tidak akan pernah kembali ke DWP dan saya akan pergi ke sebuah festival di Thailand sebagai gantinya,” tambahnya.
    Setelah beredarnya kabar ini, Kompas.com menghubungi Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady pada Rabu (18/12/2024).
    Hanya saja, ia menyarankan agar bertanya langsung kepada Polres Metro Jakarta Pusat.
    Pasalnya, berlangsungnya Djakarta Warehouse Project 2024 masuk ke dalam wilayah hukum Polres Jakarta Pusat.
    Sementara, pada hari yang sama, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyarankan Kompas.com agar bertanya langsung kepada Polda Metro Jaya.
    “Koordinasi (dengan) Ditresnarkoba Polda ya,” ujar Susatyo.
    Kompas.com menghubungi Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak.
    Kendati demikian, hingga berita ini diterbitkan, yang bersangkutan belum merespons.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penjelasan Polisi Soal Viral WN Malaysia Diperas saat Nonton Konser Djakarta Warehouse Project 2024 – Halaman all

    Penjelasan Polisi Soal Viral WN Malaysia Diperas saat Nonton Konser Djakarta Warehouse Project 2024 – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah warga negara asal Malaysia mengaku dipalak dan diperas oleh oknum kepolisian saat menonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2024.

     

    Menurut keterangan WN Malaysia, mereka diperas usai di tes urine narkotika, ujungnya oknum polisi meminta membayar sejumlah uang.

     

    Mereka kini menggaungkan hashtag Boikot DWP di media sosial sebagai bentuk kekecewaan.

    Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Jamalinus Nababan menanggapi perihal tudingan oknum polisi yang memeras WN Malaysia tersebut.

     

    Menurutnya, kehadiran personelnya dalam gelaran DWP 2024 untuk pengamanan jalannya acara.

     

    “Kalau sepengetahuan kami, kami tidak monitor kejadian seperti itu, ditangkap, dipalak, dan tes urine,” kata Jamalinus saat dihubungi Kamis (19/12/2024).

    Pihaknya bakal mengecek ke anggotanya yang bertugas di DWP 2024.

     

    Nababan juga akan memastikan apakah ada penonton yang dites urine ataukah tidak.

     

    “Kami sedang cek juga ke jajaran kita apakah ada kejadian seperti yang diberitakan,” katanya.

    Sebelumnya, viral di media sosial soal pengakuan sejumlah penonton DWP yakni WN Malaysia yang menjadi korban pemerasan oleh oknum kepolisian. 

     

    Mereka mengeklaim dipaksa melakukan tes urine hingga terjadi pemalakan. 

     

    Nilainya uang yang diperas itu dikabarkan mencapai Rp 32 miliar atau 9 juta Ringgit Malaysia.

     

    Tanggapan Penyelenggara

     

    Pihak penyelenggara DWP Ismaya Live membuat pernyataan terkait kabar kejadian pemalakan dan pemerasan yang terjadi

     

    “Kepada keluarga besar DWP kami yang luar biasa. Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustrasi yang Anda alami,” tulis pernyataan resmi DWP di Instagram, Kamis (19/12/2024).

    DWP komitmen akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemerintah guna menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

     

    “Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan untuk memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi di masa depan,” lanjutnya.

     

     

    Pihaknya mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman.

  • 6
                    
                        WNA Malaysia Tiba-tiba Ditahan Paspornya oleh Polisi Saat Nonton DWP, Tebus Rp 200.000
                        Megapolitan

    4 Usai Gegap Gempita DWP 2024, Muncul Protes Banyak Orang Ditangkap dan Diperas Polisi Megapolitan

    Usai Gegap Gempita DWP 2024, Muncul Protes Banyak Orang Ditangkap dan Diperas Polisi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pergelaran
    Djakarta Warehouse Project
    (DWP) 2024 telah rampung usai dihelat selama tiga hari di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai 13 Desember hingga 15 Desember 2024.
    DWP merupakan salah satu festival musik elektronik terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Ismaya Live, bagian dari Ismaya Group.
    Acara ini pertama kali diadakan pada 2008 dan telah berkembang menjadi acara tahunan yang menarik perhatian penggemar musik dari berbagai negara.
    Pada perhelatan DWP 2024 ini, nama-nama besar dari kancah internasional, seperti Steve Aoki, Timmy Trumpet, Armin Van Buuren, Morten, Zedd, dan Anyma, memeriahkan festival musik tersebut.
    Kendati demikian, beberapa saat setelah perhelatan DWP 2024 rampung, muncul kabar bahwa sejumlah penonton ditangkap polisi.
    Salah satu yang menggaungkan kabar ini adalah pemilik akun X @Twt_Rave dengan menyebar beberapa yang berisi pemboikotan terhadap DWP.

    DWP 2024. 400++ Malaysian di pau polisi Indonesia
    ,” bentuk tulisan pada gambar yang diunggah @Twt_Rave.

    DWP 2024. RM 9 Juta duit pau terkumpul
    ,” demikian tulisan pada gambar yang diunggah pada akun yang sama.

    DWP 2024. Checkout hotel pun polisi tunggu
    ,” tertulis pada gambar yang lain.
    Akun itu menyebutkan, pengalaman serupa juga dialami oleh warga negara asing (WNA) asal Singapura dan Thailand.
    Pengalaman lain juga diceritakan pemilik akun Instagram @ez.rawr yang berkomentar pada salah satu unggahan Instagram @djakartawarehouseproject.

    Ada dua polisi yang menyamar menatap temanku dan aku selama 15 menit, ketika kami mabuk. Kami melihat kembali mereka setelah kami menyadari bahwa mereka adalah UC
    (
    undercover
    ),” tulis @ez.rawr menggunakan bahasa Inggris.
    Sekitar beberapa menit kemudian, petugas kepolisian yang tengah menyamar itu disebut pergi meninggalkan dia dan temannya.
    “Mereka pergi untuk menghentikan pasangan lain secara ACAK, tanpa alasan, dan membawa mereka keluar. (Sedangkan) lima dari mereka (polisi) mengawal,” ujar dia.
    “Tidak akan pernah lagi. Merasa sangat tidak aman setelah mendengar cerita negatif tetapi meminta suap. Mengerikan. Tidak akan pernah kembali ke DWP dan saya akan pergi ke sebuah festival di Thailand sebagai gantinya,” tambahnya.
    Setelah beredar kabar tersebut, Ismaya Live melalui Instagram @djakartawarehouseproject mengeluarkan pernyataan resmi.
    Penyelenggara mengaku sudah mendengar kekhawatiran sejumlah penonton selama menyaksikan DWP 2024.

    Meskipun beberapa aspek dari situasi ini berada di luar kendali langsung kami, kami sepenuhnya memahami dampaknya terhadap Anda
    ,” tertulis pernyataan resmi yang diunggah akun Instagram Djakarta Warehouse Project.
    Oleh karena itu, penyelenggara memastikan akan bekerja sama secara kooperatif dengan pihak berwenang dan lembaga pemerintah terkait untuk menyelidiki tentang apa yang tengah terjadi.
    Penyelenggara berkomitmen untuk mencegah insiden serupa agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

    Yang terpenting, kami berharap semua orang tetap aman selama berada di Indonesia. Dukungan, semangat, dan kepercayaan Anda sangat berharga dalam menjadikan DWP tahun ini sukses besar
    ,” tulis pengumuman tersebut.
    Penyelenggara juga mengucapkan terima kasih kepada semua penggemar karena telah menjadi bagian dari keluarga besar DWP.
    Dengan begitu, Ismaya Live berharap dapat menyambut kembali penggemar di Indonesia pada perhelatan lain waktu.
    Setelah beredarnya kabar ini,
    Kompas.com
    menghubungi Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady pada Rabu (18/12/2024).
    Hanya saja, ia menyarankan agar bertanya langsung kepada Polres Metro Jakarta Pusat.
    Pasalnya, tempat berlangsungnya Djakarta Warehouse Project 2024 masuk ke wilayah hukum Polres Jakarta Pusat.
    Sementara itu, pada hari yang sama, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyarankan
    Kompas.com
    agar bertanya langsung kepada Polda Metro Jaya.
    “Koordinasi (dengan) Ditresnarkoba Polda ya,” ujar Susatyo.

    Kompas.com
    menghubungi Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak.
    Kendati demikian, hingga berita ini diterbitkan, yang bersangkutan belum merespons.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Badan Karantina Paparkan Capaian 2024, Tegaskan RI Ogah Terima Barang Jelek

    Badan Karantina Paparkan Capaian 2024, Tegaskan RI Ogah Terima Barang Jelek

    Jakarta

    Badan Karantina Indonesia (Barantin) memaparkan capaian kinerja selama tahun 2024. Barantin menegaskan Indonesia tak mau barang dalam kondisi tidak baik masuk ke pasar dalam negeri.

    Hal itu disampaikan Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean dalam Refleksi Akhir Tahun 2024 di Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (18/12/2024). Dia mengatakan Barantin juga telah meneken nota kesepahaman atau MoU dengan sejumlah negara untuk mencegah hama dan penyakit masuk ke Indonesia.

    “Jadi selama tahun 2024 ini ada beberapa negara kita melakukan MoU itu clear. Artinya, kedaulatan negara kita harus dia akui. Kalau misalnya barang mereka masuk ke Indonesia itu ada hama penyakit dan segala macam yang tadi ada NNC (Notification of Non-Compliance) tadi itu kita tolak, mereka harus paham itu,” ujar Sahat.

    Sahat mengatakan Indonesia tidak ingin barang dalam kondisi tidak baik masuk. Dia menegaskan hal serupa juga berlaku di negara lain.

    “Dan jangan komplain ke kita, karena kita tidak ingin negara kita itu menerima barang-barang yang tidak baik. Demikian juga sebaliknya, mereka juga akan memelihara kita,” ujarnya.

    Sahat juga memaparkan tindakan karantina penahanan, penolakan, dan pemusnahan terhadap komoditas yang tidak memenuhi persyaratan selama 2024. Dia mengatakan ada 2.309 kali penegakan hukum karantina, terdiri dari tindakan di bandara sebanyak 1.445 kali, pelabuhan 745 hari, PLBN 60 kali, dan kantor pos 59 kali.

    “Kita jaga semuanya. Jadi NNC ini merupakan potret bahwa kita benar-benar menjaga negara ini. Ini negara yang tidak tanggung-tanggung, ini negara-negara maju juga ini,” sambungnya.

    Sahat menegaskan Indonesia tak boleh lagi membiarkan barang dari luar negeri masuk dengan bebas. Dia mengatakan Barantin bertindak sebagai salah satu sistem pertahanan agar barang jelek tak masuk Indonesia.

    (haf/haf)