kab/kota: Kelapa Gading

  • Polisi tangkap pria yang tembak kucing peliharaan dengan senapan angin

    Polisi tangkap pria yang tembak kucing peliharaan dengan senapan angin

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Gading Polres Metro Jakarta Utara menangkap pria berinisial DD (45) yang diduga menembak kucing peliharaan milik wanita berinisial M hingga tewas dengan menggunakan senapan angin, pada Selasa (21/1)

    “Kasus ini kami ungkap setelah ada informasi di media sosial terkait aksi pelaku dan kami lakukan pengembangan,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan aksi penembakan kucing peliharaan terjadi pada Selasa (21/1) sekitar pukul 16.00 WIB di Jalan Molek Kelapa Gading Timur Jakarta Utara dan viral di komunitas lingkungan dan akun medsos pecinta binatang.

    Polsek Kelapa Gading melakukan respon cepat dengan mendatangi lokasi dan melakukan penangkapan kepada terduga pelaku penembakan.

    “Pelaku ditangkap di kediamannya Rabu (22/1) sekitar pukul 14.32 WIB,” kata Seto.

    Selanjutnya, pelaku dibawa ke Mako Polsek Kelapa Gading guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pemilik kucing di undang ke Polsek Kelapa Gading guna dimintai keterangannya.

    Petugas menemukan barang bukti berupa satu pucuk senapan angin dan 56 butir peluru.

    Pelaku dijerat pasal 302 KUHAP Tentang Penganiayaan Hewan dengan ancaman sembilan bulan penjara dan atau Pasal 406 KUHAP Tentang Perusakan Barang dengan ancaman hukuman dua tahun 8 bulan.

    “Ancaman hukuman yang akan dikenakan terhadap pelaku yaitu pasal penganiayaan terhadap hewan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • SDA Jakut: TPU Semper banjir karena pengerukan kali belum optimal

    SDA Jakut: TPU Semper banjir karena pengerukan kali belum optimal

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara menyebutkan pengerukan sedimen yang belum optimal dan penyempitan yang terjadi di Kali Cakung Lama mengakibatkan TPU Semper terendam banjir saat curah hujan tinggi.

    “Kami sudah melakukan pengerukan di lokasi itu, tapi memang hasilnya belum optimal,” kata Kasi Drainase Sudin SDA Jakarta Utara Yudo Widiatmoko di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan sebagai solusi pada tahun ini Dinas SDA DKI Jakarta akan melakukan normalisasi kali tersebut, di mana pengerjaannya akan memakan waktu dua hingga tiga tahun.

    “Ini pengerjaan kali sepanjang 6,5 kilometer dari Kali Cakung sampai ke daerah Kelapa Gading,” ujarnya.

    Selain itu, Dinas SDA DKI Jakarta juga akan melakukan pengerukan terhadap sedimen serta membual aliran yang menyempit hingga bangunan yang menjorok ke sungai, yang memicu terjadinya banjir.

    “Kalau pengerjaan ini selesai, maka banjir tidak akan lagi terjadi baik di kawasan Semper,Tugu, Sukapura hingga Kelapa Gading,” kata dia.

    Sebelumnya Ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Jakarta Utara, terendam banjir usai hujan deras yang melanda wilayah tersebut.

    “Banjir ini disebabkan rembesan Kali Begok yang berada di dekat TPU ini,” kata petugas Penyedia Jasa Lainnya Perseorangan (PJLP) Suku Dinas Kehutanan Jakarta Utara, Taufik di Jakarta, Selasa (21/1).

    Ia mengatakan, hujan deras yang mengguyur kawasan Jakarta Utara membuat ratusan makam di TPU Semper, Cilincing, terendam banjir.

    Menurut dia, ketinggian air mulai dari 20 sentimeter (cm) hingga 60 cm, sehingga air merendam makam di TPU tersebut.

    Ia mengatakan, TPU Semper memang kerap tergenang banjir saat curah hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut.

    “Banjir ini disebabkan rendahnya tanah serta saluran air di lokasi itu terhambat dan menyebabkan air meluap dan banjir,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pria di Kelapa Gading Tega Tembak Kucing karena Kesal Mobilnya Lecet
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Pria di Kelapa Gading Tega Tembak Kucing karena Kesal Mobilnya Lecet Megapolitan 22 Januari 2025

    Pria di Kelapa Gading Tega Tembak Kucing karena Kesal Mobilnya Lecet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – DD (45), tega menembak kucing yang melintas di depan rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, hingga mati karena kesal mobilnya lecet.
    Dia menduga mobilnya lecet disebabkan karena ulah seekor kucing itu.
    “Katanya sudah meresahkan, (kucing itu) sering kencing sama tiduran di mobilnya sampai mobilnya lecet-lecet,” ujar Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
    Namun, belum diketahui secara pasti apakah kucing yang ditembak DD itu adalah yang membuat mobilnya lecet.
    Kucing yang ditembak DD itu ternyata milik tetangganya yang bernama Margaretha.
    “Tapi, enggak jelas juga. Dia enggak bisa jelasin, kucing mana yang rusakin mobilnya,” kata Seto.
    Sebelumnya, peristiwa penembakan kucing itu terjadi di depan rumah DD di Jalan Molek, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
    Aksi penembakan itu terekam kamera CCTV dan videonya beredar luas di media sosial. 
    Dalam video yang beredar, DD yang hanya menggunakan kaus kutang berwarna putih menembak kucing dari dalam pagar rumahnya.
    Saat ditembak kucing itu terlihat tengah asik bermain di depan rumah DD. Namun, tanpa pikir panjang, DD langsung menembak kucing itu sampai mati.
    Setelah video penembakan terhadap kucing itu beredar luas di media sosial, polisi langsung mendatangi rumah DD dan menangkapnya. 
    Saat ini DD sudah dibawa ke Mapolsek Kelapa Gading untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Pemilik kucing itu juga sudah dimintai keterangan oleh polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Kelapa Gading Tega Tembak Kucing karena Kesal Mobilnya Lecet
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Pria yang Tembak Kucing di Kelapa Gading Ditangkap Megapolitan 22 Januari 2025

    Pria yang Tembak Kucing di Kelapa Gading Ditangkap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – DD (45), warga Kelapa Gading, Jakarta Utara ditangkap polisi usai menembak kucing dengan senapan angin hingga mati, Selasa (21/5/2025).
    “Pada sekira pukul 14.32 Wib dilakukan penangkapan terhadap terduga pelaku penembakan kucing tersebut di TKP atau rumah pelaku,” ujar Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
    Selain DD, pemilik kucing yang ditembak itu bernama Margaretha juga sudah dimintai keterangan oleh polisi.
    “Pemilik kucing (Margaretha) diundang ke Polsek Kelapa Gading guna dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Seto.
    Berdasarkan keterangan yang didapat polisi, DD menembak kucing itu sampai mati karena kesal mobilnya lecet. Dia menduga mobilnya lecet karena perbuatan seekor kucing.
    “Katanya udah meresahkan, sering kencing sama tiduran di mobilnya sampai mobilnya lecet-lecet,” terang Seto.
    Sebelumnya, aksi penembakan kucing yang dilakukan DD terekam kamera CCTV dan tersebar luas di media sosial.
    Dalam video itu, DD yang hanya menggunakan kaus kutang berwarna putih menembak kucing dari dalam pagar rumahnya.
    Saat ditembak kucing itu terlihat tengah asik bermain di depan rumah DD. Namun, tanpa pikir panjang, DD langsung menembak kucing itu sampai mati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seekor Kucing Ditembak hingga Mati di Kelapa Gading
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Seekor Kucing Ditembak hingga Mati di Kelapa Gading Megapolitan 22 Januari 2025

    Seekor Kucing Ditembak hingga Mati di Kelapa Gading
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang pria berinisial DD (45) menembak seekor kucing hingga mati di depan rumahnya di Jalan Molek, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, Selasa (21/1/2025).
    “Adanya kucing peliharaan yang ditembak oleh seorang warga,” ucap Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
    Kucing itu merupakan peliharaan warga yang bernama Margaretha.
    Peristiwa penembakan itu terjadi karena DD menilai keberadaan kucing di lingkungan rumahnya sudah meresahkan.
    “Katanya udah meresahkan, sering kencing sama tiduran di mobilnya sampai mobilnya lecet-lecet,” terang Seto.
    Namun, DD tak mengetahui, kucing mana yang membuat mobilnya lecet.
    “Tapi, enggak jelas juga. Dia enggak bisa jelasin, kucing mana yang rusakin mobilnya,” tambah Seto.
    Alhasil, saat melihat kucing di depan rumahnya, DD langsung saja menembaknya.
    “Makanya pas melihat kucing di depan rumahnya, dia main asal tembak saja,” tutur Seto.
    Aksi penembakan kucing yang dilakukan DD terekam kamera CCTV dan tersebar luas di media sosial.
    Dalam video itu, DD yang hanya menggunakan kaus kutang berwarna putih menembak kucing dari dalam pagar rumahnya.
    Saat ditembak kucing itu terlihat tengah asik bermain di depan rumah DD. Namun, tanpa pikir panjang, DD langsung menembak kucing itu sampai terkapar.
    “Kucingnya mati,” jelas Seto.
    Akibat perbuatannya itu, DD kini sudah dibawa ke Polsek Kelapa Gading untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Sugianto Kusuma alias Aguan, Pemilik Perusahaan Agung Sedayu Group yang Punya HGB Pagar Laut – Halaman all

    Profil Sugianto Kusuma alias Aguan, Pemilik Perusahaan Agung Sedayu Group yang Punya HGB Pagar Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sugianto Kusuma atau yang dikenal sebagai Aguan merupakan pemilik perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia bernama Agung Sedayu Group (ASG).

    Nama Aguan menjadi perbincangan publik terkait pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten.

    Kini terungkap pagar laut tersebut ternyata sudah mengantongi sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB).

    Hal ini disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Nusron Wahid, pada konferensi pers, Senin (20/1/2025).

    “Kami sampaikan, kami mengakui atau kami membenarkan ada sertifikat (HGB) yang ada di kawasan pagar laut sebagaimana yang muncul di sosial media,” ujarnya.

    Nusron menjelaskan bahwa jumlah sertifikat HGB mencapai 263 bidang dan dimiliki oleh beberapa perusahan serta perseorangan.

    Salah satu di antaranya adalah PT Cahaya Inti Sentosa. Nusron mengatakan perusahaan tersebut mengantongi 20 bidang HGB.

    “Pertama, PT Intan Agung Makmur sebanyak 234 bidang dan atas nama PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang. Kemudian, atas nama perseorangan sebanyak sembilan bidang,” jelasnya.

    Diketahui, jajaran pengurus Intan Agung Makmur dan Cahaya Inti Sentosa adalah orang yang sama. 

    Dikutip dari Kontan.co.id, Freddy Numberi dan Belly Djaliel juga menduduki posisi masing-masing sebagai Komisaris dan Direktur di Cahaya Inti Sentosa.

    Adapun pemegang saham Cahaya Inti Sentosa adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya.

    Lantas siapa Aguan? Berikut profilnya.

    Profil Sugianto Kusuma alias Aguan

    Sugianto Kusuma atau Aguan lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 10 Januari 1951.

    Ia menikah dengan Rebecca Halim.

    Mereka dikaruniai empat orang anak yang bernama Richard Halim Kusuma, Lareina Halim Kusuma, Luvena Katherine Halim, dan Alexander H. Kusuma.

    Susanto Kusuma, saudara laki-laki Sugianto Kusuma, juga tercatat sebagai pemegang saham Agung Sedayu. Sementara itu, keponakannya, Steven Kusumo, menjabat sebagai CEO Agung Sedayu Group (ASG).

    Pada 1971, Aguan mendirikan perusahaan kontraktor rumah pertokoan yang bernama Agung Sedayu Group.

    Dalam 10 tahun pertama, perusahaan ini mulai dikenal oleh pasar melalui promosi dari mulut ke mulut. Berkat kerja keras seluruh tim, ASG tumbuh dengan pesat, memperluas jangkauan pelanggan dan menjalin lebih banyak kemitraan bisnis.

    Sejak 1991, ASG berhasil menjadi salah satu perusahaan properti terkemuka di Indonesia melalui keberhasilan membangun Harco Mangga Dua, mal elektronik terintegrasi pertama di tanah air.

    Keberhasilan tersebut disusul dengan proyek-proyek besar lainnya, termasuk pengembangan kawasan residensial dan komersial skala besar, seperti Taman Palem seluas 200 hektar, serta sejumlah apartemen gedung tinggi.

    Perusahaan properti itu juga menggarap proyek pusat perbelanjaan terkemuka, di antaranya adalah Ashta District 8, Mall of Indonesia, PIK Avenue, dan Grand Galaxy Park.

    Aguan juga tergabung ke emiten kaleng dan kemasan PT Pratama Abadi Nusa Tbk yang kemudian bertransformasi menjadi Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2).

    Selain itu, Aguan menjabat sebagai Direktur Utama PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan juga menjadi Wakil Komisaris Utama PT Bank Artha Graha International, yang dimiliki oleh Tomy Winata.

    Tomy Winata, seorang pengusaha Tionghoa, aktif di sektor perbankan dan properti. Kesamaan visi di antara mereka menjadikan keduanya menjalin kerja sama strategis. 

    Kemitraan ini menghasilkan proyek-proyek real estate besar, seperti kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Kelapa Gading, hingga kawasan perkantoran bergengsi yakni Sudirman Central Business District (SCBD).

    Selain itu, Sugianto Kusuma juga menjadi bagian dari 10 pengusaha yang akan berinvestasi di IKN dengan total investasi senilai Rp 40 triliun.

    Menurut berbagai sumber, Aguan memiliki harta kekayaan mencapai Rp 42,73 triliun.

    Aguan diketahui aktif dalam kegiatan sosial.

    Pada 2002, Aguan bersama istrinya bergabung dengan Tzu Chi, yaitu lembaga sosial kemanusiaan yang didirikan oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966 dan berpusat di Hualien, Taiwan.

    (Tribunnews.com/Falza/Yohanes Listyo Poerwoto) (Posbelitung.co)

  • Tumbuhnya bisnis kuliner ikut berpengaruh kepada produsen alat dapur

    Tumbuhnya bisnis kuliner ikut berpengaruh kepada produsen alat dapur

    Jakarta (ANTARA) – Kompetisi di industri alat dapur semakin ketat seiring pertumbuhan bisnis kuliner, bahkan dua pemain utama asal Jepang dan China juga harus bersaing ketat untuk memperebutkan pasar di Indonesia.

    Guna memperkuat industri alat dapur menghadapi serbuan produk impor, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerbitkan kebijakan untuk mewajibkan SNI bagi alat masak dan alat makan sejak 2024, dengan tingkat kandungan produk dalam negeri (TKDN) rata-rata 40-85 persen.

    “Sedangkan TKDN untuk bak cuci piring saat ini capaiannya sudah 40 persen,” kata Founder&CEO PT Octa Utama, Ifan Kesuma dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Dia menyebutkan, bisnis alat dapur masih memiliki peluang yang sangat besar. “Salah satu kunci untuk memperebutkan pasar alat dapur adalah pada kualitas yang tentunya terkait langsung dengan harga,” katanya.

    Ifan menjelaskan, salah satu langkah yang yang dilakukan untuk memenangkan persaingan adalah dengan membuka toko utama (flagship store) di lokasi yang banyak dikunjungi masyarakat termasuk di lokasi-lokasi yang menjadi pusat kuliner.

    Lokasi seperti Pantai Indah Kapuk (PIK) atau Kelapa Gading yang memang menjadi surga kuliner sangat cocok dihadirkan untuk toko utama agar masyarakat bisa memiliki pengalaman.

    Kehadiran toko bisa untuk mengenalkan produk alat dapur. Masyarakat tentunya ingin mengetahui barang berkualitas sebelum memutuskan untuk membeli sehingga kehadiran toko resmi tetap dibutuhkan meski di e-commerce (toko daring) juga banyak tersedia.

    Menurut dia, untuk menggaet pasar maka penting untuk menjaga kepuasan pelanggan diantaranya dengan menyediakan layanan purna jual dan garansi produk.

    Terakhir, kata Ifan, penting juga untuk rajin mengenalkan ke masyarakat sehingga produk tersebut tetap dekat dengan persepsi masyarakat.

    Produk alat dapur yang digemari masyarakat Indonesia di antaranya mesin jus, oven, pencampur, pisau, panci presto dan beberapa lainnya.

    “Semua itu tentunya harus tetap diingatkan kepada masyarakat yang menjadi target pasar,” katanya.

    Pewarta: Ganet Dirgantara
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jakut gelar penanaman tanaman pangan di 93 lokasi

    Jakut gelar penanaman tanaman pangan di 93 lokasi

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Utara menggelar penanaman tanaman pangan secara serentak pada 93 lokasi di wilayah tersebut sebagai upaya menciptakan swasembada pangan.

    “Aksi tanam serentak di wilayah Jakarta Utara berlangsung di 93 lokasi yang tersebar di 31 kelurahan,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara, Yenny Nursanti di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan, total lahan yang digunakan untuk kegiatan tanam serentak di Jakarta Utara (Jakut) seluas 23 ribu meter persegi (m2) atau 2,3 hektare.

    Sedangkan jenis tanaman yang ditanam meliputi jagung pulut sebanyak 40 saset atau 8 ribu biji, kacang tanah 10 kilogram, cabai 1.000 batang dan sukun 500 pohon.

    “Dengan rasa syukur dan bangga, hari ini Jakarta Utara ikut mendukung program penanaman pohon untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mencapai swasembada pangan,” katanya.

    Yenny mengatakan, Jakarta Utara akan berkontribusi dalam meningkatkan produksi pangan lokal, mengembangkan agroforestri, yaitu sistem pengelolaan lahan yang menggabungkan tanaman pertanian, buah atau tanaman berkayu dengan ternak dan pertanian perkotaan (urban farming).

    “Selanjutnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan dan membangun komunitas yang mandiri dan berkelanjutan,” kata dia didampingi Ketua Pokja III Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara, Ernawati.

    Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Jakarta Utara berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara juga mengikuti kegiatan tanam serentak se-DKI Jakarta di Kebun Urban Farming Mitra Gading Villa RW 17 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penjelasan Polisi Soal Mobil Toyota Avanza di Jakut Melaju Tanpa Sopir hingga Tabrak Pesepeda – Halaman all

    Penjelasan Polisi Soal Mobil Toyota Avanza di Jakut Melaju Tanpa Sopir hingga Tabrak Pesepeda – Halaman all

    Mobil Toyota Avanza hitam di Halte Pintu Air Sunter 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara melaju tanpa sopir viral di media sosial.

    Tayang: Senin, 20 Januari 2025 19:01 WIB

    tangkap layar

    Viral Mobil Toyota Avanza melaju tanpa sopir di Jakarta Utara. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mobil Toyota Avanza hitam di Halte Pintu Air Sunter 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara melaju tanpa sopir viral di media sosial.

    Dalam video berdurasi singkat tampak seorang pria yang mencoba membantu untuk memberhentikan mobil. 

    Namun tiba-tiba gas menggerung sangat kencang sampai akhirnya mobil melaju dan menabrak seorang pesepeda inisial NR.

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani membenarkan mobil Toyota Avanza tersebut mengalami kendala dalam fungsi pengereman.

    Sebuah mobil Toyota Avanza hitam melaju tak terkendali di Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara pada Minggu (19/1/2025). (Kolase TribunJakarta)

    “Kendaraan Toyota Avanza tersebut mengalami kendala. Remnya tidak berfungsi, pengemudi panik dan turun dari mobil tanpa rem tangan terlebih dulu,” kata Ojo dalam keteranganya Senin (20/1/2025).

    Sampai akhirnya mobil itu terus melaju keluar Tol ( Exit Tol Sunter) tanpa dikemudikan. 

    Berujung oleng ke kiri tepatnya di dekat Halte Pintu Air Sunter 2 menabrak pesepeda inisial NZ dan tiang penerangan jalan umum (PJU).

    “Akibat dari laka lantas tersebut pengendara sepeda terluka dan kendaraan serta tiang PJU,” imbuhnya.

    Ojo menuturkan kasus ini telah ditangani oleh pihak lantas.

    Korban NZ pesepeda yang ditabrak dilaporkan mengalami luka-luka.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Mobil Jalan Sendiri dari Tol Sebelum Tabrak Pesepeda di Kelapa Gading
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Januari 2025

    Mobil Jalan Sendiri dari Tol Sebelum Tabrak Pesepeda di Kelapa Gading Megapolitan 20 Januari 2025

    Mobil Jalan Sendiri dari Tol Sebelum Tabrak Pesepeda di Kelapa Gading
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mobil Toyota Avanza sempat melaju sendiri tanpa pengemudi dari dalam Tol Wiyoto Wiyono sebelum menabrak pesepeda berinisial N di dekat Halte Pintu Air Sunter 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
    Insiden yang terjadi pada Minggu (19/1/2025) sekitar pukul 14.20 WIB itu terekam kamera dan viral di media sosial.
    Berdasarkan isi video yang dilihat
    Kompas.com
    , seorang pria berbaju merah terlihat sedang mengejar sebuah mobil Avanza hitam yang melaju di lajur kiri.
    Saat mobil terlihat berhenti, seorang wanita berpakaian serba ungu keluar dari bangku pengemudi.
    Pria berbaju merah itu langsung mengambil alih dan tampak mengotak-ngatik kendaraan dengan kondisi pintu mobil terbuka.
    Selang beberapa detik kemudian, mobil hitam itu tiba-tiba melaju dan membuat pria itu jatuh kehilangan kendali.
    Mobil berwarna hitam ini juga sempat menabrak beton pembatas jalan. Namun, mobil Avanza itu terus malaju hingga akhirnya menabrak pesepeda di dekat pintu keluar tol.
    Kasatlantas Polres Jakarta Kompol Donni Bagus Wibisono mengkonfirmasi insiden tersebut.
    “Kendaraan Toyota Avanza tersebut mengalami kendala remnya tidak berpungsi sehingga pengemudi panik dan turun dari mobil,” kata Donni saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (20/1/2025).
    Kendaaran itu terus melaju sendiri tanpa pengemudi hingga exit tol Sunter sebelum menabrak pesepeda.
    “Mobil tersebut melaju terus keluar tol tanpa dikemudikan, sehingga mobil melaju tidak terkendali dan oleng ke kiri, tepatnya di dekat Halte Pintu Air Sunter 2 menabrak sepeda dayung dikendarai N,” ujar Donni.
    Atas kejadian itu, N langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih untuk menerima perawatan.
    Sementara sang pemilik mobil sudah sempat dimintai keterangan oleh polisi.
    “(Pemilik mobil) belum (diamankan). Sudah dimintai keterangan,” terang Donni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.