kab/kota: Kediri

  • Ini Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Lereng Gunung Wilis Kediri

    Ini Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Lereng Gunung Wilis Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Curah hujan tinggi yang mengguyur sejak dini hari menjadi penyebab utama terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di lereng Gunung Wilis, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jumat (9/5/2025). Bencana ini menerjang tiga desa, yaitu Petungroto, Ngetrep, dan Blimbing, dan menyebabkan kerusakan signifikan serta satu warga hilang.

    Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, S.H., M.H., menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas ekstrem mulai mengguyur sejak sebelum subuh hingga pagi hari. “Itu penyebab utamanya. Debit air tinggi dan kontur lereng yang labil membuat tanah mudah longsor,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

    Di Desa Petungroto, tercatat 15 titik mengalami longsor dan banjir. Di Ngetrep, tanah longsor merusak lahan dan rumah warga di tiga lokasi.

    Sementara di Desa Blimbing, satu rumah warga dihantam arus deras yang juga menghanyutkan 13 kambing ternak dan seorang wanita lanjut usia bernama Bu Tekat (70), yang hingga kini masih belum ditemukan.

    “Diindikasikan korban terpendam material tanah dan terbawa arus sungai yang deras. Tim dari BPBD Kabupaten Kediri, Sat Brimob, dan Polsek Mojo masih melakukan pencarian,” jelas AKP Karyawan.

    Sejumlah rumah warga lainnya mengalami kerusakan ringan, seperti tembok jebol, pekarangan tertimbun material longsor, dan jalan yang tertutup lumpur. Warga di lokasi terdampak mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman dan melakukan perbaikan secara gotong royong.

    AKP Karyawan mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bencana saat musim hujan.

    “Kami imbau masyarakat untuk tidak tidur saat hujan deras turun, terutama di wilayah rawan. Harus saling memberi informasi dan meningkatkan kesiapsiagaan,” tegasnya. [nm/beq]

  • Banjir Bandang Terjang Mojo Kediri, Lansia Hilang Terseret Arus

    Banjir Bandang Terjang Mojo Kediri, Lansia Hilang Terseret Arus

    Kediri (beritajatim.com) – Banjir bandang menerjang Dusun Tumpakbeji, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Sabtu dini hari (17/5/2025). Dua rumah warga dilaporkan rusak berat dan satu korban yang merupakan lansia dilaporkan hilang.

    Peristiwa ini terjadi akibat luapan Sungai Bruni yang berhulu di lereng Gunung Wilis dipicu hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Magrib hingga tengah malam.

    Dua rumah yang terdampak milik Tekat (65) dan Hariyanto (45). Tekat dilaporkan hilang setelah terseret arus banjir bandang yang menghantam rumahnya saat ia sedang tidur di kamar.

    “Kamarnya jebol diterjang banjir bandang. Di rumah bersama dua keponakannya Putri (22) dan Nanang (25),” ujar Sirtomo, kerabat korban.

    Selain merenggut satu korban manusia, banjir bandang juga mengakibatkan hilangnya 11 ekor kambing peliharaan milik Tekat. Sementara itu, keluarga Hariyanto, yang terdiri dari istri dan anak, sempat ikut hanyut hingga ke halaman rumah, namun berhasil menyelamatkan diri.

    Sabtu pagi, para penghuni rumah bersama kerabat dan tetangga mulai membersihkan material lumpur dan puing-puing yang terbawa banjir. Warga bekerja bergotong royong untuk mengangkat sisa-sisa banjir dari dalam rumah dan halaman.

    Banjir bandang ini bukan satu-satunya bencana yang terjadi di Kecamatan Mojo. Sejumlah titik di wilayah tersebut, termasuk Desa Pamongan, Ngetrep, dan Petungroto, juga dilaporkan mengalami longsor menyusul intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

    Hingga saat ini, proses pencarian korban hilang masih terus dilakukan oleh warga bersama aparat setempat. [nm/beq]

  • Wisatawan Tanggapi Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

    Wisatawan Tanggapi Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana sejuk pegunungan dan aroma tanah vulkanik kembali menarik perhatian para pencinta wisata alam. Di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, deru alat berat menggema menyusuri jalur baru yang tengah dibuka.

    Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kembali melanjutkan pembangunan akses jalan menuju kawah Gunung Kelud.

    Proyek ini bukan sekadar membangun jalur fisik, tapi juga membangun kembali harapan akan kemudahan akses dan geliat wisata yang sempat meredup usai erupsi besar beberapa tahun silam. Jalan tersebut diperpanjang sejauh 241 meter dengan lebar 4 meter, dan kini progres pembangunannya telah mencapai 50 persen.

    “Kalau ini selesai sih harapannya sepeda bisa naik ya seperti dulu,” kenang Fenty, seorang pengunjung asal Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Ucapannya menyiratkan kerinduan akan masa-masa ketika jalur ke kawah bisa dilalui sepeda dan kendaraan ringan.

    Fenty juga berharap pengelolaan kawasan wisata Gunung Kelud bisa kembali seperti dulu, termasuk akses ke kolam air panas yang menjadi favorit pengunjung. “Fasilitas wisata Gunung Kelud bisa kembali seperti pada saat belum erupsi, seperti ada akses ke air panas,” tambahnya.

    Pembangunan jalan ini menggunakan dana APBD 2025 senilai Rp650.139.000. Pemerintah memprioritaskan jenis konstruksi rigid pavement (cor beton), sebagaimana yang digunakan dalam pembangunan jalan tahap awal tahun 2019.

    Pemilihan metode ini dinilai lebih kuat dan tahan terhadap risiko erupsi maupun kondisi cuaca ekstrem, berbeda dengan aspal yang cenderung lebih rentan rusak saat hujan deras.

    Jika sesuai rencana, proyek jalan menuju kawah ini akan rampung pada akhir Mei. Bagi masyarakat dan wisatawan, perpanjangan jalan ini membawa harapan baru, lebih dekat dengan alam, lebih nyaman menikmati pesona Kelud. [nm/but]

  • Selamatkan Anak Terkunci di Kamar, Damkar Ngadiluwih Tuai Pujian

    Selamatkan Anak Terkunci di Kamar, Damkar Ngadiluwih Tuai Pujian

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah insiden tak terduga terjadi di Jl. Tambangan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, ketika seorang anak kecil secara tidak sengaja mengunci dirinya dari dalam kamar.

    Sang ibu, Dewi Masrurning, membagikan pengalaman penuh ketegangan ini melalui media sosial Facebook, seraya mengucapkan terima kasih atas tindakan cepat petugas pemadam kebakaran (Damkar) Ngadiluwih.

    “Beribu terima kasih kami ucapkan kepada tim regu penyelamat Damkar Ngadiluwih yang telah ikhlas membantu kami membuka pintu yang terkunci dari dalam kamar akibat ulah putra kami,” tulis Dewi dikutip beritajatim.com, pada Sabtu (17/5/2025).

    Menurut keterangan yang dibagikan, saat kejadian anaknya sedang bermain di dalam kamar dan tanpa sengaja mengunci pintu dari dalam. Kesulitan komunikasi terjadi karena jendela kamar terpasang teralis dan dipaku permanen, sehingga tidak memungkinkan dibuka dari luar. Anak tersebut juga belum bisa memahami arahan yang diberikan.

    Dalam kondisi panik dan tidak menemukan solusi lain, Dewi memutuskan untuk menghubungi petugas Damkar Ngadiluwih. “Solusi dari semuanya adalah memanggil Damkar, dan Alhamdulillah fast respon sekali,” tambahnya.

    Mendapat aduan dari masyarakat, Petugas Damkar Ngadiluwih langsung merespons dan tiba di lokasi dengan cepat. Proses evakuasi berlangsung hanya sekitar 10 menit. Aksi cepat ini pun menuai pujian dari warga setempat dan pengguna media sosial.

    “Langsung sigap dan meluncur ke rumah kami, evakuasi hanya butuh 10 menit saja. Terima kasih atas semua, moga bisa membantu masyarakat lebih luas lagi. Bravo Damkar Ngadiluwih,” lanjut Dewi.

    Postingan Dewi juga memantik beragam respons dari warganet yang saling berkomentar. Salah satunya datang dari Velicya Cesa. “Dr situlah aku tidak mau mlavon kamar tur tak wei kunci nek ndwur sing skirane umur skian thun gak teko,” tulisnya.

    Menanggapi komentar tersebut, Dewi menjawab, “Velicya Cesa betul kak. Ini beruntungnya juga belum di plavon jadi bisa naik tangga masuk kamar. Bisa buat pelajaran atas kecerobohan saya,” jawabnya.

    Pengalaman serupa juga dibagikan oleh warganet lain, Nurul Chotimah. “Anakku dulu pernah terkunci d dalam kamar. Saya gak sampai panggil damkar. Tetangga ku berinisiatif naik ke atas tembok pake tangga kayu, trus tangganya di pindahin ke kamar, turun liwat tangga itu. Akhirnya bisa buka kunci,” tulisnya.

    Dewi pun membalas komentar Nurul Chotimah. “Iya kak, yang sulit nyari tangganya. Tembok 4 meteran dan gak ada laki-laki di rumah dan sekitar jadi pilihan satu-satunya panggil damkar,” jawabnya.

    Aksi sigap Damkar Ngadiluwih menjadi sorotan positif warga, dan kisah ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan orang tua dalam menjaga anak, terutama dalam situasi di rumah yang berpotensi berbahaya. [nm/but]

  • Kasus Kekerasan Naik, Mbak Wali Kediri Tekankan Peran Strategis Satgas PPA

    Kasus Kekerasan Naik, Mbak Wali Kediri Tekankan Peran Strategis Satgas PPA

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menegaskan pentingnya peran Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dalam menangani serta mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, menyusul meningkatnya jumlah kasus sepanjang dua tahun terakhir. Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Psychological First Aid Training untuk Satgas PPA se-Kota Kediri yang digelar pada Jumat, 16 Mei 2025 di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.

    Vinanda mengungkapkan, berdasarkan data Pemerintah Kota Kediri, terdapat 22 kasus kekerasan pada 2023, terdiri dari 16 kasus kekerasan terhadap anak dan 6 kasus terhadap perempuan. Namun pada 2024, angka ini melonjak menjadi 33 kasus—19 di antaranya melibatkan anak dan 14 lainnya perempuan.

    “Alhamdulillah hari ini bisa berkumpul untuk mendiskusikan terkait kekerasan pada perempuan dan anak. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh satgas PPA yang selama ini telah menjalankan tugas mulia. Dengan penuh dedikasi dan keberanian karena menurut saya menjadi satgas PPA ini bukan pekerjaan yang mudah,” ujar Vinanda.

    Ia menekankan bahwa tantangan ini tidak bisa diselesaikan pemerintah seorang diri, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Satgas PPA, kata dia, memegang peran penting dalam penanganan kasus, pendampingan korban, edukasi masyarakat, serta deteksi dini kekerasan di lingkup lokal.

    “Satgas PPA sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah harus bisa bekerja dengan profesional, cepat, humanis, dan peka terhadap kondisi sosial. Saya lihat banyak korban kekerasan ini suka memendam sendiri sehingga berdampak pada kondisi mentalnya. Semoga satgas PPA dalam menjalankan tugasnya selalu diberi kemudahan dan kelancaran,” jelasnya.

    Vinanda menambahkan, Pemerintah Kota Kediri juga menyediakan layanan darurat Lapor Mbak Wali 112 yang bisa diakses satgas maupun masyarakat dalam kondisi gawat darurat. Selain itu, pemkot akan meluncurkan mobil siaga secara bertahap untuk mendukung penanganan cepat di wilayah-wilayah dengan kebutuhan mendesak.

    “Nanti semua wilayah kelurahan akan dapat namun bertahap. Kalau ada kegawatdaruratan silahkan hubungi 112,” imbuhnya.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB), Arief Cholisuddin menyebut jumlah anggota Satgas PPA di Kota Kediri saat ini sebanyak 147 orang, terdiri dari 61 laki-laki dan 86 perempuan.

    “Arahan yang diberikan Mbak Wali hari ini memberikan semangat bagi teman-teman satgas PPA dalam menjalankan tugasnya. InsyaAllah tahun ini honor dari satgas PPA dinaikkan,” ujarnya.

    Pelatihan tersebut menghadirkan Kepala Laboratorium Psikologi IAIN Kediri Imron Muzakki sebagai narasumber, serta dihadiri Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Zaki Zamani dan sejumlah undangan lainnya. [nm/ian]

  • Dua Mobil Operasional Diserahkan ke MUI dan Ponpes Al-Amien Kediri

    Dua Mobil Operasional Diserahkan ke MUI dan Ponpes Al-Amien Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Dua unit mobil operasional diserahkan oleh Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Amien dalam sebuah prosesi di halaman Ponpes Al-Amien, Kota Kediri, Jumat (16/5/2025). Bantuan kendaraan ini berasal dari dana sedekah masyarakat yang terkumpul melalui program kembalian belanja Indomaret selama enam bulan.

    “Tadi disampaikan bahwa hari ini, kita akan menyaksikan penyerahan bantuan mobil operasional. Ini menunjukkan nilai gotong royong dan nilai kepedulian sosial di masyarakat sangat tinggi, apalagi di Kota Kediri,” kata Vinanda dalam sambutannya.

    Ia mengungkapkan, dana sebesar Rp3 miliar berhasil dikumpulkan dalam enam bulan. Kolaborasi antara PT Indomarco Prismatama, MUI, Baznas Nasional, dan IDF-MUI disebutnya sebagai wujud nyata kepedulian sosial yang sejalan dengan visi Kota Kediri sebagai kota yang lebih Mapan (Maju Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni) serta berdaya.

    “Saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kolaborasi. Ini langkah yang sejalan dengan langkah Pemkot Kediri untuk mewujudkan Kediri yang lebih Mapan,” tambahnya.

    Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum menjelaskan bahwa dana sedekah berasal dari uang kembalian pelanggan Indomaret. Jumlah yang terkumpul hampir mencapai Rp4 miliar dalam waktu sekitar enam bulan.

    “Bayangkan dari uang kembalian Rp100, Rp50, dikumpulkan dalam waktu sekitar 6 bulan terkumpul hampir Rp4 miliar,” ujarnya.

    Dana tersebut digunakan untuk berbagai program sosial, termasuk beasiswa, renovasi fasilitas sekolah, dan pembelian dua mobil. Dimana, satu unit Toyota Avanza dan satu mobil listrik.

    Marcomm Exexutive Direktur Eksekutif PT Indomarco Prismatama Bastari Akmal menyebut bahwa program sedekah melalui uang kembalian dilakukan di 23 cabang dari total 32 cabang Indomaret secara nasional.

    “Harapannya dari dana yang terkumpul ini dapat kita wujudkan dalam berbagai aktivitas, baik dalam membantu pendidikan, untuk membantu kesehatan,” ujarnya.

    Menurut data perusahaan, Kota Kediri berada di posisi keempat dalam daftar cabang dengan kontribusi sedekah terbesar secara nasional. Pihaknya juga berharap program ini berlanjut pada tahun 2025 dan jumlah toko Indomaret di Kediri dapat ditambah untuk memperluas dampak sosial.

    “Tentunya atas berkenan Ibu Wali Kota, kita bisa menambah toko, sehingga sedekah ini bisa kita manfaatkan,” pungkasnya.

    Hadir pula, Ketua Umum MUI Pusat KH Anwar Iskandar, Ketua Islam Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (IDF-MUI) Misbahul Ulum, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Wakil Ketua Baznas Republik Indonesia Mokhamad Mahdum.

    Marcomm Exexutive Direktur Eksekutif PT Indomarco Prismatama Bastari Akmal, Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al Amien Gus Muhammad Faried Mutaqin Iskandar, Ketua Baznas Kota Kediri Dawud Syamsuri, serta santri dan santriwati Ponpes Al Amien Ngasinan. [nm/ian]

  • Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Jatim: Pancaroba Picu Banjir dan Longsor

    Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Jatim: Pancaroba Picu Banjir dan Longsor

    Surabaya (beritajatim.com) – BPBD Provinsi Jatim mengatakan, bahwa saat ini pancaroba peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Di sisa musim hujan ini masih ada wilayah di Jatim yang terjadi hujan deras atau cuaca ekstrem hingga terjadi banjir dan longsor.

    “Kami imbau warga untuk waspada dan turut aktif membersihkan lingkungan sekitar, perhatikan aliran air di selokan agar tidak mampet dan menyebabkan banjir,” tegas Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto kepada wartawan di kantornya, Jumat (16/5/2025).

    Dia memprediksi potensi cuaca ekstrem terjadi hingga akhir Mei 2025. Musim hujan kali ini diperkirakan bakal lebih lama dibanding tahun lalu.

    “Jadi, potensi cuaca ekstrem, hujan deras disertai angin masih berpotensi terjadi hingga akhir Mei ini,” katanya.

    Gatot menyebut saat ini masih ada beberapa titik di Jatim yang terjadi bencana banjir. Yakni, Sidoarjo, Kota Blitar, Kota Kediri.

    “Di beberapa daerah ada banjir Sidoarjo, Kota Blitar, Kota Kediri. Kami turunkan tim, dan tim kami bersama kabupaten/kota melakukan penambalan tanggul jebol di Jombang dan pembersihan pasca banjir di Pamekasan. Kalau yang sudah surut di Sampang, Tulungagung, Pamekasan,” tuturnya.

    “Di Lumajang juga ada sungai yang terdampak erupsi Gunung Semeru hingga ada warga yang terisolir,” tambahnya.

    Gatot meminta warga waspada dan rutin mengecek saluran-saluran air di perkampungan agar tidak terjadi banjir. Meski sudah memasuki musim pancaroba, curah hujan masih tinggi. [tok/aje]

  • Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati Raih Penghargaan Perempuan Muda Inspiratif Nasional

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati Raih Penghargaan Perempuan Muda Inspiratif Nasional

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, kembali menorehkan prestasi nasional setelah dinobatkan sebagai Outstanding Young Public Leader of The Year dalam ajang Leading Women Award 2025. Penghargaan diserahkan langsung oleh President Director CNN Indonesia, Titin Rosmasari, pada Kamis (15/5/2025) di Jakarta.

    Vinanda, yang akrab disapa Mbak Wali, menjadi wali kota termuda yang dilantik pada 20 Februari lalu. Ia dikenal memiliki kiprah menonjol baik sebelum maupun sesudah menjabat. Dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, Vinanda fokus pada sektor pendidikan dan kesehatan dengan misi memastikan tidak ada warga putus sekolah dan pelayanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah Kediri.

    “Untuk seluruh perempuan Indonesia jangan pernah takut bermimpi. Teruslah berinovasi dan tunjukkan bahwa kalian mampu serta berhak memimpin,” ujar Mbak Wali usai menerima penghargaan.

    Vinanda menyebut pencapaian tersebut merupakan hasil dari dukungan berbagai pihak, terutama keluarga yang selama ini selalu membersamainya. Ia berharap penghargaan ini dapat menjadi penyemangat bagi perempuan lain di seluruh Indonesia.

    “Harapannya ini bisa menginspirasi bagi seluruh perempuan Indonesia. Lalu juga memberikan dorongan kepada seluruh perempuan Indonesia untuk berinovasi dan bekerja keras memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Acara penghargaan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani, Menteri PAN-RB Rini Widyantini, Utusan Khusus Sekjen PBB Bidang Air Retno Marsudi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • DPUPR Kediri Bersihkan Inlet Usai Aksi Wali Kota Turun ke Saluran Saat Banjir

    DPUPR Kediri Bersihkan Inlet Usai Aksi Wali Kota Turun ke Saluran Saat Banjir

    Kediri (beritajatim.com) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Kediri hari ini melakukan pembersihan inlet di beberapa ruas jalan. Menyusul, aksi Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati yang turun langsung membersihkan sampah dari saluran air saat terjadi banjir, pada Rabu (14/5/2025).

    Plt Kepala DPUPR Kota Kediri Yono Haryanti mengatakan, pembersihan inlet menjadi agenda rutin saat musim hujan tiba. Tim Reaksi Cepat (TRC) DPUPR mengantisipasi genangan air.

    “Pembersihan itu merupakan kegiatan rutin. Setiap hari keliling kita lakukan pembersihan secara berkala. Tetapi khusus di beberapa ruas yang kita bersihkan hari ini karena imbas hujan deras kemarin,” jelas Yono.

    TRC menyasar sejumlah titik dalam pembersihan inlet. Mulai dari sepanjang Jalan PK Bangsa, Jalan Airlangga, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Brawijaya, Jalan Diponegoro, Jalan Hasanuddin, Jalan Adi Sucipto, dan jalan tembusan Kaliombo.

    Pembersihan inlet ini diupayakan selesai dalam dua hingga tiga hari ke depan. Petugas TRC mengangkat sampah, tanah dan pasir yang membentuk endapan dan menyumbat saluran.

    “Setiap hujan pun petugas sudah keliling memantau terkait efektivitas tangkapan aliran air yang masuk ke saluran. Jadi ketika hujan di jalan kemudian menimbulkan genangan tapi kita buka saluran dan masih bisa menampung aliran air artinya inlet kita bermasalah dan akan kita evaluasi,” ucapnya.

    Evaluasi Dimensi Saluran Drainase

    DPUPR sedang mengevaluasi dimensi saluran drainase dalam bentuk kajian masterplan drainase. Selain itu juga mengusulkan pembangunan dan rehabilitasi sistem saluran drainase secara bertahap disesuaikan dengan prioritas Tahun 2026 hingga 2029.

    Selain itu, DPUPR sudah menambah inlet di sejumlah titik dengan harapan proses aliran air di jalan bisa cepat masuk ke saluran. Dengan demikian tidak terjadi genangan dan banjir.

    TRC DPUPR Kota Kediri siap menangani aduan masyarakat yang masuk melalui panggilan Lapor Mbak Wali 112 untuk melakukan pembersihan saluran air saat curah hujan tinggi ini.

    “Harapan kita agar warga ikut serta dalam memelihara lingkungan, seperti: tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing. Sehingga masyarakat bersama-sama dengan pemerintah ikut meminimalisir terjadinya banjir,” pungkasnya. [nm/aje ]

  • Mbak Vinanda Beri Hadiah Pejuang Thalasemia di Kota Kediri

    Mbak Vinanda Beri Hadiah Pejuang Thalasemia di Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pada momentum peringatan Hari Thalasemia Sedunia, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memberikan hadiah kepada anak-anak pejuang thalasemia. Orang nomor satu di Kota Kediri ini ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka.

    “Kita disini tidak hanya memperingati tapi juga menjadi momen refleksi bersama. Untuk saling meningkatkan kepedulian dan kesadaran terhadap pejuang thalasemia,” ungkap Vinanda Prameswati.

    Peringatan Hari Thalasemia Sedunia ini berlangsung di Aula Tri Brata Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Acara yang bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-79 itu sekaligus diisi dengan Donor Darah dan Edukasi.

    Wali kota yang karib disapa Mbak Vinanda ini juga memberi apresiasi kepada orang tua yang mendampingi, menyayangi dan menguatkan para anak-anak hebat tersebut. Apresiasi juga diberikan untuk semua pihak yang mempersamai para pejuang thalasemia, berupa fasilitas kesehatan serta dukungan Bapak Asuh, karena menjadi pendonor tetap.

    “Terima kasih juga kepada Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalasemia Indonesia (POPTI). Sehingga perjuangan ini tidak terasa berat sendiri. Namun ada teman-teman yang menyemangati,” terusnya.

    Wali kota termuda di Indonesia ini menegaskan Pemerintah Kota Kediri akan terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Pemerintah Kota Kediri berkomitmen untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang inklusif melalui program Merata dan Smart Living. Spesifik pada jaminan kesehatan dan program-program pendukung lainnya.

    “Untuk para pejuang thalasemia kami berkomitmen memberikan pelayanan transfusi darah yang aman dan akses yang mudah. Harapannya dengan program-program yang ada dapat membantu meringankan beban para pejuang thalasemia di Kota Kediri,” tegasnya.

    Thalasemia ada tiga jenis, yakni mayor, intermediate, dan minor. Thalasemia mayor ini yang paling parah, membutuhkan transfusi darah rutin. Thalasemia intermediate ini lebih ringan dari mayor tetapi masih membutuhkan transfusi darah. Lalu thalasemia minor, tidak mengalami gejala yang jelas dan tidak memerlukan transfusi darah.

    “Saya ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian. Sebab pejuang thalasemia ini tidak hanya sisi fisiknya saja yang sakit. Tapi mereka juga ada beban mental, sosial dan lainnya. Mari kita bahu-membahu memberikan semangat moral dan sosial,” imbuh Mbak Wali.

    Dalam kesempatan ini, Ketua POPTI Kediri Malichatun Nafiah menjelaskan tahun ini peringatan hari thalasemia sedunia adalah Bersama untuk Thalasemia: Menyatukan Komunitas Memprioritaskan Pasien. Ini menjadi tema yang luar biasa, mengingat perjuangan pasien thalasemia.

    Total pasien di Karisidenan Kediri ada 117 pasien dan di wilayah Kediri ada 54 pasien. Untuk di Kota Kediri ada 18 pasien yang aktif ke rumah sakit untuk mendapat protokol thalasemia berupa transfusi darah dan terapi kelasi besi. Lalu ada 4 pasien yang sudah tidak aktif di rumah sakit.

    “Momen peringatan hari thalasemia ini bukan selebrasi bagi kami. Tetapi sebagai penanda ada sebuah momentum yang bisa kita tegaskan bagi keluarga thalasemia bahwa mereka tidak bisa memilih hidup untuk lahir di lingkungan keluarga seperti apa. Inilah takdir untuk kita ketika hidup tidak bisa memilih maka kehidupan seperti apa bisa kita pilih yakni berjuang,” jelasnya.

    Turut hadir, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Kepala RS Bhayangkara Kediri Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, Kepala KPPN Kediri Izma Nur, Ketua PMI Indrakso, Ketua UDD PMI Ira Widiastuti, Ketua PCNU Abu Bakar Abdul Jalil, perwakilan Dinas Kesehatan dan tamu undangan lainnya. [nm/beq]