kab/kota: Kediri

  • Waspada Cacing di Daging Kurban, Begini Cara Mengatasinya

    Waspada Cacing di Daging Kurban, Begini Cara Mengatasinya

    Kediri, Beritasatu.com – Iduladha menjadi momen umat Muslim melakukan ibadah kurban. Biasanya, hewan kurban yang akan disembelih adalah sapi dan kambing.

    Namun, Anda perlu mewaspadai juga hewan kurban yang disembelih. Pasalnya, pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan ada hewan kurban yang mengandung cacing hati di dalamnya.

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan setiap hewan masuk yang disembelih di rumah potong hewan (RPH) mengikuti prosedur baik antemortem dan post-morte. Terdapat 27 ekor sapi yang disembelih di RPH tersebut. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata terdapat dua ekor yang organ dalamnya terkena cacing.

    “Ada yang kena cacing hati dan oleh dokter hewan dan pegawai di sini langsung disendirikan. Organ hatinya tidak diserahkan, sehingga masyarakat aman konsumsi,” katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (7/6/2025).

    Nah, jika Anda takut akan adanya potensi telur cacing pada hewan kurban, maka ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan. Jika langsung dimasak, maka bisa menggunakan pakai air mendidih selama 30 menit, untuk mematikan bakteri, cacing dan telur cacing yang ada di hati.

    Pasalnya, cacing dan telur cacing pada hati sapi tidak tahan pemanasan air dengan suhu 100 derajat celcius. Dengan begitu cacing hati pada sapi tidak akan berbahaya.

    Sementara untuk mengidentifikasi apakah hati sapi tersebut memiliki cacing atau tidak, bisa dilihat dari warna. Biasanya, sapi sehat itu warna hatinya merah hati. Sedangkan jika hati sapi tersebut memiliki cacing, biasanya terlihat dari benjolan atau grenjel-grenjel jika diraba.

  • Megawati ziarah ke makam Bung Karno di Blitar

    Megawati ziarah ke makam Bung Karno di Blitar

    Blitar (ANTARA) – Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan rombongannya melakukan ziarah ke makam Presiden pertama RI, Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur.

    Juru Bicara PDI Perjuangan Aryo Seno Bagaskoro mengemukakan momentum ziarah ini istimewa karena dilakukan saat ulang tahun Bung Karno (Soekarno). Kegiatan ini juga merupakan tradisi spiritual Ketua Umum DPP PDIP setiap tahun.

    “Hal ini tentu saja momen istimewa, ulang tahun Bung Karno. Ada banyak kawan senior partai ziarah,” katanya di sela-sela ziarah di makam Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jumat.

    Beberapa tokoh yang hadir di antaranya adalah mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, Bupati Blitar Rijanto, dan beberapa tokoh lainnya.

    Ia menambahkan, bulan Juni adalah bulan Bung Karno. Di hari kelahiran Bung Karno ini, diharapkan kader juga merasakan kepemilikan yang tinggi terhadap Presiden pertama RI tersebut sebagai figur dan pemimpin.

    “Oleh karena kepemimpinan itu, seluruh kader dari berbagai daerah dan kota bersama. Spiritnya adalah Bulan Bung Karno identik dengan seluruh pemikiran, gerak, sari pati rasa dan juga seluruh warisan dari apa yang telah diberikan Bung Karno ke Indonesia itu menjadi bagian dari yang diperjuangkan seluruh kader PDIP,” kata dia.

    Rombongan Megawati hadir ke Blitar dan tiba di makam Bung Karno sekitar jam 13.00 WIB, setelah menempuh jalur darat dari Kediri.

    Rombongan lalu masuk ke area pendopo, tempat lokasi makam Presiden pertama RI tersebut. Mereka melakukan doa bersama.

    Namun, wartawan tidak diizinkan untuk masuk area pendopo di makam tersebut, sehingga menunggu dari luar.

    Setelah doa bersama selesai, rombongan keluar dari makam menuju ke Pendopo Kabupaten Blitar untuk ramah tamah.

    Dalam kesempatan itu, sejumlah kader juga menunjukkan dukungannya untuk Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, yang juga disambut dengan ucapan terima kasih.

    Selesai dari Blitar, rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke Bandara Kediri.

    Pewarta: Asmaul Chusna
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Imigrasi Kediri Serahkan WN Filipina Pelanggar Hukum ke Rudenim Surabaya untuk Proses Deportasi

    Imigrasi Kediri Serahkan WN Filipina Pelanggar Hukum ke Rudenim Surabaya untuk Proses Deportasi

    Kediri (beritajatim.com) – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri secara resmi menyerahkan seorang warga negara Filipina berinisial RCB ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya di Pasuruan pada Rabu, 4 Juni 2025. Serah terima dilakukan sebagai bagian dari proses hukum keimigrasian yang telah berkekuatan hukum tetap.

    RCB diketahui tinggal di Dusun Grogol, Kabupaten Kediri sejak 2006 bersama istrinya yang berkewarganegaraan Indonesia. Selama berada di Indonesia, RCB tidak memiliki dokumen keimigrasian yang sah dan sempat memiliki KTP yang diterbitkan pada tahun yang sama. Proses pendetensian dimulai pada 2 Oktober 2024 oleh Kantor Imigrasi Kediri.

    Setelah menjalani proses hukum, pada 22 Januari hingga 20 Mei 2025, RCB dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri sebagai bagian dari pelimpahan perkara ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri. Ia menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri atas dugaan pelanggaran Pasal 119 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

    Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa, “Setiap Orang Asing yang masuk dan/atau berada di Wilayah Indonesia yang tidak memiliki Dokumen Perjalanan dan Visa yang Sah dan masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).”

    Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri menjatuhkan vonis pidana penjara tiga bulan dan denda Rp25 juta. Jika denda tidak dibayar, RCB wajib menjalani tambahan pidana penjara selama satu bulan sebagaimana tertuang dalam Putusan Nomor 49/Pid.Sus/2025/PN Gpr tanggal 8 April 2025.

    “Ini merupakan bukti dan komitmen dari Kantor Imigrasi Kediri bahwa selain memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat juga melaksanakan penegakan hukum keimigrasian yang tegas terhadap Warga Negara Asing yang melakukan pelanggaran,” ungkap Antonius Frizky Saniscara Cahya Putra, Kepala Kantor Imigrasi Kediri.

    Usai menyelesaikan masa pidana, RCB dipindahkan ke Rudenim Surabaya untuk mempermudah proses deportasi ke negara asalnya, Filipina. Serah terima dipimpin Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian Arief Budi Prasetyo dan dilakukan dengan pengawalan ketat, termasuk proses registrasi dan pemeriksaan kesehatan.

    RCB akan dideportasi ke Filipina dan namanya masuk dalam daftar penangkalan agar tidak dapat kembali ke wilayah Indonesia.

    “Kami menghimbau kepada Warga Negara Asing dan Penjamin dari Warga Negara Asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kediri untuk mematuhi segala peraturan di negara Indonesia khususnya peraturan Keimigrasian,” pungkas Antonius Frizky Saniscara Cahya Putra. [nm/suf]

  • Tiga Nyawa Melayang di Tol Jombang – Mojokerto: Kecelakaan Maut di Malam Takbir

    Tiga Nyawa Melayang di Tol Jombang – Mojokerto: Kecelakaan Maut di Malam Takbir

    Jombang (beritajatim.com) – Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) kembali menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut tiga nyawa dalam sekejap, Jumat dini hari, 6 Juni 2025, saat malam takbir Iduladha.

    Sekitar pukul 00.50 WIB, suara benturan keras memecah kesunyian malam di KM 704+000 B. Dua kendaraan—sebuah truk besar bermuatan beton U-ditch seberat 35 ton dan Toyota Innova yang melaju kencang—terlibat dalam kecelakaan maut.

    Menurut Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, insiden itu mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dan satu balita selamat. “Kondisi jalan saat kejadian cerah. Tidak ada kerusakan aset tol yang ditimbulkan,” ujarnya.

    Doni Oktavianus (44), pengemudi truk dengan nomor polisi L 8695 VB, melaju dari Gresik menuju Kediri dengan kecepatan stabil di jalur satu. Tanpa diduga, kendaraan Toyota Innova L 1303 HD yang dikemudikan Imam Dawud (43) dari arah belakang menabrak keras bagian belakang truk.

    Benturan tersebut menghentikan laju Innova seketika, menempel erat di bak belakang truk. Imam Dawud meninggal di tempat, begitu pula dengan Sumiati (70). Seorang perempuan muda bernama Revadinna (20), sempat mendapatkan penanganan medis di RS Basoeni, namun nyawanya tak terselamatkan.

    Satu-satunya penumpang yang selamat dari kendaraan Innova adalah seorang balita perempuan bernama Shafa, yang diduga adalah anak korban.

    AKP Sudirman, Kanit PJR Jatim III Warugunung, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa seluruh korban langsung dievakuasi ke RS Basoeni dan pihaknya bersama tim gabungan segera menangani TKP serta mengamankan barang bukti. “Kami langsung koordinasi dengan semua pihak, termasuk Satlantas Polres Jombang,” jelasnya.

    Tragedi ini meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga korban yang berasal dari kawasan Bubutan, Surabaya. Imam Dawud, Revadinna, dan Sumiati—tiga generasi dalam satu mobil—harus mengakhiri perjalanan hidup mereka dalam kecelakaan tragis di malam gelap itu.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah menyerahkan kasus kecelakaan ini kepada Lakalantas Satlantas Polres Jombang untuk penyelidikan lebih lanjut. Sopir truk, Doni, menolak dirujuk ke rumah sakit dan menandatangani surat penolakan perawatan medis. Barang bukti dua kendaraan kini berada di Satlantas Polres Jombang.

    Tol Jomo kembali lancar setelah proses evakuasi selesai, namun cerita pilu di balik tragedi ini akan terus melekat di benak mereka yang ditinggalkan. Kecelakaan ini menjadi pengingat keras bahwa satu kelalaian di jalan bisa merenggut nyawa dalam hitungan detik. [suf]

  • Legenda Urban: Mitos Lembu Suro dan Kaitannya dengan Ritual Wage Keramat di Gunung Kelud

    Legenda Urban: Mitos Lembu Suro dan Kaitannya dengan Ritual Wage Keramat di Gunung Kelud

    Liputan6.com, Kediri – Gunung Kelud di Jawa Timur menyimpan cerita legenda urban terkait mitos Lembu Suro. Konon, Lembu Suro menjadi cikal bakal pelaksanaan tradisi wage keramat.

    Lembu Suro memiliki keterkaitan dengan cerita legenda masa lalu. Dahulu, ada seorang putri Kediri bernama Dewi Kili Suci yang merupakan putri Raja Erlangga pemimpin di Kerajaan Kediri saat itu.

    Dewi Kili Suci memiliki paras cantik dan dikenal sebagai seorang petapa di negeri tersebut. Sehari-hari, ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan bertapa di Gua Selomangkleng yang berada di sisi barat Kediri.

    Berita tentang kecantikan Dewi Kili Suci tersebar hingga ke berbagai penjuru negeri. Para lelaki pun berminat mempersunting sang putri.

    Tak terkecuali dua raja yang berkuasa pada waktu itu, Lembu Suro dan Mahesa Suro. Sesuai julukannya, Lembu Suro digambarkan sebagai seorang raja dengan kepala berbentuk lembu. Sementara itu, Mahesa Suro memiliki kepala berbentuk kerbau.

    Kedua raja tersebut berniat meminang Dewi Kili Suci sebagai permaisuri. Dewi Kili Suci kemudian memberikan syarat kepada Lembu Suro dan Mahesa Suro untuk membuat dua buah sumur di atas puncak Gunung Kelud dalam waktu satu malam. Bukan sekadar sumur, kedua raja itu juga harus membuat masing-masing sumur memiliki aroma wangi dan amis.

    Pemberian syarat ini dimaksudkan sebagai bentuk penolakan halus dari Dewi Kili Suci. Sayangnya, perkiraan sang putri salah. Lembu Suro dan Mahesa Suro berhasil menyelesaikan kedua sumur tersebut sebelum ayam berkokok.

    Dewi Kili Suci kemudian meminta kedua raja tersebut untuk masuk ke dalam sumur yang sudah mereka buat. Tujuannya untuk membuktikan bahwa sumur tersebut memiliki aroma wangi dan amis.

     

  • Beri Arahan Pada Kurasi Produk Kerajinan Kota Kediri, Mbak Wali Berharap Ini Pada Mereka

    Beri Arahan Pada Kurasi Produk Kerajinan Kota Kediri, Mbak Wali Berharap Ini Pada Mereka

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memberikan arahan kepada pelaku usaha yang mengikuti Kurasi Produk Kerajinan Kota Kediri. Acara berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Kamis (05/06/2025). Produk dari pelaku usaha ini akan dikurasi oleh tim kurator dari Rumah Kurasi Pemerintah Kota Kediri.

    “Jadi memang IKM ini memiliki peranan penting dimana IKM ini menjadi sumber pendapatan daerah. Kota Kediri ini punya banyak potensi di dunia ekonomi kreatif. Ada banyak produk seperti tenun, batik, kerajinan, dan lainnya,” ujarnya.

    Wali kota termuda ini menyadari bahwa tantangan industri kreatif saat ini sangat dinamis dan kompetitif. Di tengah persaingan pasar terbuka yang begitu ketat, hanya produk-produk berkualitas dan memiliki nilai tambahlah yang mampu bertahan serta berkembang. Konsumen kini pun semakin cerdas dan menuntut lebih dari sekadar harga.

    Konsumen akan mencari keunikan dan kualitas dari produk yang akan dibeli. Maka dari itu pelaku usaha harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas. Salah satu langkahnya dengan mengikuti kurasi produk. Kurasi ini berkaitan dengan aspek pemasaran.

    “Kurasi yang dilakukan ini untuk menyeleksi legalitas, kualitas dan packaging produk dari 38 IKM yang hadir. Tentu saya juga mengapresiasi Bapak Ibu sekalian yang ingin maju dan berkompetisi di tahap kurasi ini. Pasti semua sudah menyiapkan keberanian lebih dan produk terbaiknya,” jelasnya.

    Mbak Wali mengungkapkan kegiatan kurasi ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk mendukung IKM Kota Kediri semakin siap bersaing di kancah yang lebih luas. Ini selaras dengan Sapta Cita, Produktif, Kreatif, dan Inovatif. Harapannya dengan adanya kurasi ini kualitas produk-produk Kota Kediri terus meningkat, serta menambah desain kemasan lebih menarik lagi.

    “Harapannya dengan kurasi ini dapat mendorong Bapak Ibu untuk menggunakan teknologi yang tepat guna. Sehingga produk panjenengan bisa bersaing di kancah internasional,” ungkapnya.

    Kepala Disperdagin Wahyu Kusuma Wardhani menambahkan dari 38 IKM yang mengikuti kurasi ini akan dipilih 30 yang dapat mengikuti berbagai festival dan pameran Dekranasda tahun 2025. Antara lain Pameran Wastra Batik Festival di Bojonegoro, Pameran HUT Dekranasda, dan Pameran Kriya Nusa.

    Tentu pemilihan siapa yang berhak mengikuti pameran juga disesuaikan dengan tema pamerannya. Pendaftaran IKM untuk mengikuti kurasi ini dibuka secara online mulai tanggal 18-31 Mei lalu.

    “Jadi nanti setelah dikurasi akan ada raport nya berupa sertifikat. Dimana sertifikat tersebut berlaku dua tahun. Dari Rumah Kurasi juga memiliki standar produk yang dapat mengikuti pameran,” imbuhnya.

    Selanjutnya Mbak Wali mengecek satu persatu produk-produk yang dikurasi. Turut hadir, Ketua Dekranasda Faiqoh Azizah Mohammad Qowimuddin, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Endang Kartikasari.

    Kepala Dinkop UMTK Bambang Priyambodo, Kepala Bagian Perekonomian Tetulo Erwin, Ketua Rumah Kurasi Pemerintah Kota Kediri Setyo Hadi, pelaku usaha, dan tamu undangan lainnya. [nm/ian]

  • Mbak Wali Sampaikan Penjelasan Rancangan Pertanggungjawaban APBD Kota Kediri TA 2024

    Mbak Wali Sampaikan Penjelasan Rancangan Pertanggungjawaban APBD Kota Kediri TA 2024

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyampaikan penjelasan atas Rancangan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Kediri Tahun Anggaran 2024 dalam Rapat Paripurna DPRD, di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Kediri, Kamis (5/6/2025).

    Pada kesempatan ini, Mbak Wali menjelaskan bahwa Laporan Realisasi Anggaran tahun anggaran 2024 disusun sesuai lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 tahun 2020. Dari sisi pendapatan daerah setelah perubahan APBD tahun anggaran 2024, ditargetkan sebesar Rp1.501.669.263.626 dan terealisasi sebesar Rp1.507.326.107.383,27 atau sebesar 100,38 %, melebihi target Rp5.656.843.757,27.

    “Beberapa yang masuk dalam sisi pendapatan daerah yakni pendapatan asli daerah dan pendapatan transfer. Pada pendapatan asli daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Sedangkan pendapatan transfer terdiri dari transfer pemerintah pusat (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus), transfer pemerintah pusat lainnya, serta transfer pemerintah daerah lainnya,” terangnya.

    Lebih lanjut, Wali Kota Kediri menuturkan bahwa pada sisi belanja daerah tahun anggaran 2024 telah dianggarkan sebesar Rp1.891.393.326.713, dan terealisasi sebesar Rp1.558.866.792.688, atau sebesar 82,42%. Kurang dari rencana sebesar Rp332.526.534.025.

    Susunan laporan realisasi anggaran pada sisi belanja daerah terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer. Apabila realisasi sisi pendapatan daerah yang dibandingkan dengan sisi belanja daerah maka APBD tahun 2024 secara struktur mengalami defisit sebesar Rp 51.540.685.304,73.

    Selain itu, dari sisi pembiayaan daerah, pada tahun anggaran 2024, pembiayaan daerah netto ditargetkan sebesar Rp389.724.063.086,56. Memperhatikan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah tahun anggaran 2024, diperoleh sisa lebih perhitungan tahun anggaran berkenaan sebesar Rp338.183.377.781,83.

    Di akhir penjelasanya, Wali Kota termuda di Indonesia tak lupa mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada anggota DPRD Kota Kediri dan Pemerintah Kota Kediri yang telah mengikuti rapat paripurna ini.

    “Selanjutnya saya serahkan sepenuhnya kepada para anggota DPRD Kota Kediri untuk mencermati, serta memberikan saran yang bersifat konstruktif sebagai bahan masukan dan perbaikan demi penyempurnaan dan peningkatan efektifitas pelaksanaan APBD Kota Kediri,” tutupnya.

    Hadir pula, Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Wakil Ketua I Sudjono Teguh, Wakil Ketua II M. Yasin, Sekretaris Daerah Bagus Alit, asisten, staf ahli, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, serta anggota DPRD Kota Kediri. [nm/ian]

  • Mbak Wali Serahkan Sapi Presiden ke Masjid Baitur Rohim Kota Kediri, Dagingnya untuk Lansia dan Anak Yatim

    Mbak Wali Serahkan Sapi Presiden ke Masjid Baitur Rohim Kota Kediri, Dagingnya untuk Lansia dan Anak Yatim

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyerahkan secara simbolis Bantuan Kemasyarakatan Presiden berupa sapi. Dimana sapi diserahkan kepada pengurus Masjid Jami’ Baitur Rohim Kelurahan Bawang, pada Kamis (5/6/2025).

    “Malam ini Pemerintah Kota Kediri menyerahkan sapi dari Bapak Presiden. Kami serahkan di Masjid ini. Semoga ini dapat menjadi berkah bagi masyarakat Kelurahan Bawang,” ujarnya.

    Mbak Wali mengungkapkan pemilihan penyerahan sapi di Masjid ini berdasarkan kajian dari Bagian Kesra. Dimana Masjid ini belum pernah menerima sapi dari pemerintah. Harapannya sapi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya bagi warga yang tidak mampu.

    “Jadi Masjid ini belum pernah dapat. Kita ingin bagikan secara merata. Ke depan kami akan keliling mana saja Masjid yang belum pernah dapat sapi maka akan kami berikan,” ungkapnya.

    Kepala DKPP Moh. Ridwan menjelaskan hewan kurban bantuan dari Presiden Republik Indonesia ini memiliki berat 920 kilogram. Sapi ini berasal dari peternak lokal Kota Kediri. DKPP telah melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban tersebut. Ada dua pemeriksaan, yakni, pemeriksaan sebelum disembelih dan pemeriksaan setelah disembelih.

    Sebelum disembelih, sapi diperiksa secara fisik dan dilihat ada gejala penyakit atau tidak. Lalu setelah disembelih akan diperiksa kembali apabila nanti hati, usus besar dan organ dalam lainnya ada yang mencurigakan bisa dicek oleh DKPP. Apakah layak konsumsi atau tidak.

    “Insya Allah sapinya aman sudah kami periksa. Kami juga sudah memberi tahu pengurus Masjid tentang pemeriksaan setelah disembelih,” jelasnya.

    Lurah Bawang Ahmad Sofan Alif menambahkan untuk penyembelihan pasti ada limbahnya. Seperti darah nanti akan segera dikubur di tempat yang disediakan. Lalu nanti ada kotoran yang ada di organ dalam juga akan segera dikubur. Jadi tidak akan mengotori sungai yang digunakan untuk pengairan sawah.

    Serta lingkungan juga tidak akan tercemar. Selanjutnya untuk penyembelihan sapi akan dilakukan besok setelah Sholat Idul Adha. Penyaluran yang pertama untuk stunting. Serta akan dibagikan merata di Kelurahan Bawang dengan prioritas lansia dan yatim piatu.

    “Jadi akan kita bagi merata. Terima kasih Mbak Wali telah memilih menyalurkan bantuan dari Pak Presiden di Kelurahan Bawang. Semoga ini bermanfaat,” imbuhnya.

    Turut mendampingi, Plt Kepala Bagian Kesra Muhlisiina Lahuddin, Takmir Masjid Ahmad Munir, dan tamu undangan lainnya. [nm/ian]

  • Mbak Wali Ajak Masyarakat Aplikasikan Prinsip 3R, Wujudkan Zero Waste di Kota Kediri

    Mbak Wali Ajak Masyarakat Aplikasikan Prinsip 3R, Wujudkan Zero Waste di Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengajak masyarakat untuk dapat memilah sampah di tingkat rumah tangga. Serta menerapkan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Hal tersebut disampaikan Wali Kota Kediri pada Sosialisasi Pengurangan Sampah Melalui Lomba Zero Waste Kelurahan dan Kebijakan Lingkungan Hidup. Acara berlangsung di Hutan Joyoboyo, Kamis (05/06/2025).

    “Permasalahan sampah ini telah menjadi tantangan serius baik secara lokal maupun global. Di Kota Kediri sampah rumah tangga ini masih mendominasi timbulan sampah. Plastik sekali pakai yang sulit terurai menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan,” ujarnya.

    Mbak Wali mengungkapkan pemerintah terus berupaya untuk mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat. Baik di lingkungan RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan. Agar seluruh masyarakat ini sama-sama bergotong-royong dan memiliki kesadaran bagaimana cara mengelola sampah yang baik. Tentu masyarakat harus memegang prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R).

    Diharapkan masyarakat benar-benar mengaplikasikan prinsip 3R ini dalam kehidupan sehari-hari. “Menurut kami strategi lain yang bisa dilakukan di masyarakat adalah bank sampah. Dimana anggota bank sampah bisa sosialisasi ke masyarakat. Jadi masyarakat paham dan menerapkan bagaimana pentingnya mengelola sampah di tingkat rumah tangga,” ungkapnya.

    Wali kota termuda ini menambahkan Lomba Lingkungan RT Zero Waste Kawasan ini salah satu upaya untuk mengajak masyarakat mengelola sampah dari sumbernya. Kegiatan ini tidak berdiri sendiri, ini merupakan upaya mewujudkan Kota Kediri MAPAN melalui program Sapta Cita. Khususnya cita keempat, Lingkungan Indah dan Berkelanjutan. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan yakni dengan kelanjutan program penanaman sepuluh ribu pohon.

    Lalu masyarakat juga harus mulai memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk menanam. Meskipun lahan di perkotaan terbatas, bisa dilakukan penanaman menggunakan polybag. “Ini menjadi ikhtiar kita dalam menciptakan ruang hijau yang mengutangi emisi karbon sekaligus memperindah lingkungan tempat tinggal. Kebersihan lingkungan ini juga mempengaruhi kualitas kesehatan kita. Jadi sangat penting untuk menjaga lingkungan,” imbuhnya.

    Kepala DLHKP Imam Muttakin menjelaskan Lomba Zero Waste Kelurahan ini sebagai salah satu upaya memberikan edukasi kepada masyarakat secara persuasif. Bagaimana agar masyarakat bisa mulai membiasakan diri untuk memilah sampah di lingkungannya. Bahkan dapat mengelola sampah di lingkungannya untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Nantinya satu kelurahan mengirimkan perwakilan satu RT yang telah melakukan zero waste.

    Lomba ini diharapkan dapat mengubah mindset masyarakat selama ini yang menganggap sampah tidak ada manfaatnya. Padahal sampah bisa diolah. Kondisi saat ini timbulan sampah di Kota Kediri setiap harinya tidak berkurang. Ini sejalan dengan perkembangan perekonomian dan jumlah penduduk. Kondisi TPA Kota Kediri hampir mencapai puncak. Sementara saat ini pengurangan sampah belum maksimal. Dimana sampah yang masuk di TPA masih mencapai 150-160 ton per hari. “Kalau kita tidak segera membuat gerakan di masyarakat maka akan sulit mengatasi permasalahan sampah. Harapannya masyarakat bisa sadar untuk memilah dan mengelola sampah di tingkat rumah tangga,” jelasnya.

    Turut hadir, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Camat Kota Bagus Hermawan, Camat Pesantren Widiantoro, lurah, perwakilan bank sampah, perwakilan RT RW, pemerhati lingkungan dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • Pemkab Kediri Susun Perbup Ubah Gaya Hidup Minim Plastik

    Pemkab Kediri Susun Perbup Ubah Gaya Hidup Minim Plastik

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri tengah menyusun Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. Regulasi ini untuk mengubah pola hidup masyarakat ke arah yang lebih ramah lingkungan.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti mengungkapkan, Perbup tersebut kini tengah disusun dan akan menjadi landasan untuk menekan konsumsi plastik di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

    “Saat ini masih dalam proses penyusunan, semoga segera selesai,” ungkap Putut, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, yang berlangsung di Kawasan Taman Hijau Simpang Lima Gumul (SLG), Kamis (5/6/2025).

    Penyusunan regulasi ini menindaklanjuti arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah, terutama dengan menerapkan gaya hidup minim plastik.

    Dalam hal ini, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa menyampaikan, penting mengubah pola pikir dan kebiasaan sehari-hari, seperti membiasakan membawa botol minum (tumbler) dari rumah. Sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, ‘Hentikan Polusi Plastik’.

    “Sebisa mungkin minimalisir penggunaan sampah plastik,” ajak Mbak Dewi.

    Selain itu, menurut Mbak Dewi, pola hidup ramah lingkungan perlu dimulai dari hal kecil, seperti memilah sampah, tidak membakar sampah, tidak membuang sampah sembarangan, dan ikut berperan dalam pengaktifan bank sampah di tingkat RT dan RW.

    Pihaknya menilai, ajakan ini menjadi langkah yang memiliki dampak besar. Terlebih, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai menjadi tanggung jawab bersama dalam menghadapi tantangan global, mulai dari perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.

    Data DLH Kabupaten Kediri menunjukkan bahwa timbunan sampah selama tahun 2024 mencapai sekitar 240 ton, namun hanya sekitar 10 persen dari sampah plastik yang berhasil didaur ulang.

    “Ini menunjukkan polusi plastik menjadi ancaman terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup dan polusi plastik adalah simbol sekaligus akibat dari cara hidup yang tidak berkelanjutan,” jelasnya.

    Sebagai langkah nyata, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup se-dunia ini digelar aksi bersih di kawasan SLG, yang terbagi dalam delapan zona. Kegiatan ini melibatkan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), paguyuban pedagang kaki lima (PKL), berbagai komunitas dan pegiat lingkungan. [ADV PKP/nm]