kab/kota: Kediri

  • JNK:103.742 kendaraan lintasi tol Ngawi-Kertosono saat libur Idul Adha

    JNK:103.742 kendaraan lintasi tol Ngawi-Kertosono saat libur Idul Adha

    Madiun (ANTARA) – PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) mencatat sebanyak 103.742 unit kendaraan melintas di ruas tol Ngawi–Kertosono saat libur panjang akhir pekan bertepatan dengan Idul Adha 1446 Hijriah.

    Direktur Teknik dan Operasional PT JNK Aryo Gunanto di Madiun, Selasa mengatakan lonjakan volume lalu lintas kendaraan selama libur Idul Adha 1446 Hijriah berlangsung sejak Kamis (05/06/2025) sore hingga Senin (09/06/2025).

    “Total kendaraan yang melintasi ruas tol JNK dalam periode tersebut tembus 103.742 unit. Jumlah itu naik berkisar 30 hingga 35 persen dibanding lalu lintas normal,” ujar Aryo.

    Menurutnya, pada kondisi normal, rata-rata transaksi kendaraan di Gerbang Tol Madiun mencapai sekitar 7.000 transaksi per hari. Namun selama libur panjang akhir pekan bersamaan dengan hari raya Idul Adha, angka itu melonjak menjadi sekitar 10.000 transaksi per hari.

    “Data kami menunjukkan bahwa lonjakan didominasi kendaraan dari wilayah sekitar Jatim. Kemungkinan besar karena masyarakat memanfaatkan momentum libur untuk bersilaturahmi dengan saudara di wilayah Madiun sekitar,” kata dia.

    Meski didominasi kendaraan lokal, arus kendaraan dari luar daerah seperti Jakarta dan Surabaya juga mengalami peningkatan. Hal itu termasuk mobil angkutan logistik yang mengangkut hewan kurban.

    Untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan, PT JNK memperkuat layanan operasional di sepanjang ruas tol guna memberikan kelancaran dan kenyamanan pengguna tol.

    “Kami mengerahkan petugas penuh di lapangan, meningkatkan pelayanan di rest area, hingga memastikan kelancaran transaksi. Unsur patroli juga disiagakan untuk menjaga kelancaran lalu lintas,” katanya.

    Aryo menambahkan dengan kesiapan yang optimal, pihaknya menyatakan layanan JNK di ruas Tol Ngawi–Kertosono saat libur panjang akhir pekan bertepatan dengan Idul Adha 1446 Hijriah berjalan lancar.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sunrise Mall 2 Diresmikan, Wali Kota Berharap Jadi Destinasi Wisata Belanja di Kota Mojokerto

    Sunrise Mall 2 Diresmikan, Wali Kota Berharap Jadi Destinasi Wisata Belanja di Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Setelah sembilan tahun hadir sebagai pusat destinasi belanja dan bisnis terbesar di Kota Mojokerto, Sunrise Mall kembali menghadirkan kejutan baru. Pada Juni 2025, pusat perbelanjaan ini memperluas areanya dengan membuka Sunrise Mall 2 (SM 2), yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 12.000 meter persegi.

    Peresmian SM 2 digelar pada Selasa (10/6/2025), dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, atau yang akrab disapa Ning Ita, bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Kehadiran pusat bisnis baru ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, serta budaya lokal di Mojokerto.

    Peresmian SM 2 juga menjadi momen perayaan ulang tahun ke-9 Sunrise Mall di Kota Mojokerto. Dengan mengusung tema ‘Ninesantara’, manajemen ingin mengangkat makna keberagaman dan keindahan Nusantara, yang sejalan dengan keberagaman pengunjung dan tenant yang tumbuh bersama di Sunrise Mall.

    “Keberagaman ini seperti Indonesia mini, bertemu dan bertumbuh bersama di satu ruang. Harapannya SM 2 mampu memperkuat daya tarik Kota Mojokerto sebagai destinasi belanja modern,” ujar Chief Marketing Sunrise Mall, Andiyanto Vino.

    SM 2 menghadirkan sekitar 35 unit toko baru, mulai dari gerai makanan, fesyen, aksesori, hingga hiburan keluarga. Beberapa tenant yang sudah buka di antaranya Marugame Udon, Solaria, OhlSome, dan berbagai gerai menarik lainnya yang siap menyapa warga Mojokerto dan sekitarnya.

    Tak hanya itu, pembukaan SM 2 juga dimeriahkan dengan pameran produk-produk UMKM unggulan Kota Mojokerto, hasil kerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Mojokerto. Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen Sunrise Mall dalam mendukung ekonomi kreatif dan pelaku usaha lokal.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan apresiasi atas hadirnya SM 2 di tengah perlambatan ekonomi nasional. Ning Ita berharap SM 2 bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi Mojokerto. Meski saat ini belum 100 persen terisi, ia yakin tenant-tenant akan bertambah seiring waktu.

    “Kami juga mendorong agar ruang bagi pelaku UMKM lokal diperluas, agar sinergi antara pengusaha besar dan usaha mikro benar-benar terwujud. Saya punya harapan yang sangat besar, Sunrise Mall bisa menjadi destinasi wisata belanja di Kota Mojokerto di tengah kondisi perokonomian nasional yang mengalami keterlambatan,” harapnya.

    Sementara itu, Direktur Sunrise Mall, Silvy Damayanti Setiawan, menjelaskan bahwa SM 1 dan 2 kini berdiri di lahan seluas 5.000 meter persegi. Kedepan, manajemen berencana mengembangkan kawasan hingga sekitar 10 hektar, termasuk pembangunan outdoor area “Oasis” dan sebuah hotel untuk menunjang kebutuhan wisatawan.

    “Kami ingin menciptakan destinasi wisata belanja dan gaya hidup yang lengkap. Selama ini pengunjung kami tak hanya dari Mojokerto, tapi juga dari Jombang, Kediri, Nganjuk, hingga Surabaya. Kami juga berharap dukungan dari pemerintah dan masyarakat agar Sunrise Mall bisa terus berkontribusi bagi kemajuan Kota Mojokerto,” harapnya. [tin/kun]

  • Sentuhan Mbak Wali Kota Kediri untuk Rumah Warga: Hadirkan Harapan dari Dinding yang Rapuh

    Sentuhan Mbak Wali Kota Kediri untuk Rumah Warga: Hadirkan Harapan dari Dinding yang Rapuh

    Kediri (beritajatim.com) – Di tengah teriknya Kota Kediri, langkah-langkah ringan Wali Kota Vinanda Prameswati menyusuri lorong sempit menuju rumah-rumah warga yang selama ini hidup di bawah atap yang bocor dan lantai tanah. Selasa pagi itu, ia hadir tak hanya sebagai pemimpin daerah, tetapi sebagai penggerak harapan. Bantuan sosial rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2025 menjadi jawabannya.

    Tiga rumah menjadi titik kunjungan, dua di Kelurahan Tosaren, satu di Kelurahan Semampir. Mbak Wali, begitu ia akrab disapa, tak hanya menyerahkan bantuan senilai Rp20 juta per rumah, tapi juga menyapa hangat, membawa bingkisan sembako, dan menyaksikan langsung kondisi nyata warga.

    “Hari ini kami mengunjungi rumah warga yang masuk rumah tidak layak huni. Rumah warga ini yang nanti akan diberi bantuan oleh Pemerintah Kota Kediri,” ujarnya.

    Bantuan ini menyasar 161 rumah di seluruh Kota Kediri. Uang yang diberikan difokuskan untuk merenovasi bagian-bagian penting rumah, seperti atap, lantai, dan dinding. Mbak Wali berharap program ini bisa meningkatkan kualitas hidup warganya.

    “Tadi kita lihat bersama bahwa rumahnya ada yang tidak memiliki atap sehingga saat hujan rumahnya banjir. Lalu ada yang tidak punya kamar mandi dan lantainya masih tanah. Jadi memang bantuan ini diharapkan dapat membuat rumah-rumah ini nyaman dan layak huni,” jelasnya.

    Namun program ini tidak berhenti di pemberian dana semata. Mbak Wali menegaskan pentingnya pengawasan dalam pelaksanaan agar bantuan tidak disalahgunakan.

    “Saya berpesan kepada Bapak Lurah, Camat, dan Perkim agar proses ini diawasi. Jangan sampai ada potongan. Karena tujuannya ini agar masyarakat kualitas hidupnya meningkat,” tegasnya.

    Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), Hery Purnomo, menjelaskan bahwa proses pencairan bantuan akan dilakukan pekan ini. Renovasi akan didampingi oleh pendamping RTLH di tiap kelurahan, dengan tukang dari lingkungan sekitar, dan material dibeli dari toko lokal demi mendukung perputaran ekonomi.

    “Dipastikan tidak ada potongan apapun seperti yang disampaikan Mbak Wali tadi kami akan turun memastikan semuanya. Sementara untuk target selesai pembangunan akan kami data lagi satu per satu penerima sebab ini berkaitan dengan budaya Jawa bahwa saat bulan Suro tidak boleh membangun. Maka kalau waktunya mundur ya tidak kami transfer dulu,” imbuhnya.

    Salah satu penerima, Sri Ani, warga Kelurahan Tosaren yang berusia 73 tahun, mengaku bersyukur. Ia tinggal bersama cucunya di rumah yang atapnya telah rapuh dan jendela kayunya lapuk. Matanya berkaca-kaca saat menyampaikan terima kasih.

    “Alhamdulillah senang sekali rumah saya akan direnovasi. Terima kasih Mbak Wali,” ujarnya.

    Selain Sri Ani, rumah Widodo di Tosaren juga akan diperbaiki, termasuk atap, dinding, dan penambahan pintu. Di Semampir, rumah milik Siti Alpin yang tinggal seorang diri akan mendapatkan perbaikan serupa.

    Dalam kunjungan itu, Mbak Wali didampingi Camat Pesantren Widiantoro, Camat Kota Bagus Hermawan, Lurah Tosaren Joko Prayitno, Lurah Semampir Rizky Yudadiantika, pendamping RTLH, serta tim dari DPKP dan instansi terkait lainnya. [nm/beq]

  • JNK layani 100.000 kendaraan selama libur Idul Adha

    JNK layani 100.000 kendaraan selama libur Idul Adha

    Selasa, 10 Juni 2025 15:41 WIB

    ANTARA – Pihak Tol Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) melayani sebanyak 100.000-an kendaraan selama masa libur panjang Idul Adha ini. Jumlah tersebut didominasi oleh kendaraan lokal dan angkutan hewan kurban. (Rindhu Dwi Kartiko/Denno Ramdha Asmara/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • BPBD Kota Kediri Selamatkan Pendaki di Bukit Klotok Usai Lapor Mbak Wali 112

    BPBD Kota Kediri Selamatkan Pendaki di Bukit Klotok Usai Lapor Mbak Wali 112

    Kediri (beritajatim.com) – Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri menyelamatkan seorang pendaki yang mengalami cedera kaki saat mendaki Gunung Klotok, Senin (9/6/2025) malam. Aksi penyelamatan dilakukan usai Novian Risky (17), asal Desa Karanganyar Wates itu menghubungi Lapor Mbak Wali 112.

    Peristiwa bermula ketika lima orang pendaki berangkat menuju Puncak Watu Bengkah sekitar pukul 12.00 WIB, siang kemarin. Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, salah satu dari mereka mengalami cedera kaki akibat terkilir. Dia kemudian tidak mampu melanjutkan perjalanan.

    Melihat kondisi semakin gelap, teman-teman Novian Risky turun terlebih dahulu untuk mencari bantuan. Sementara itu, si pendaki mencoba mencari pertolongan menggunakan ponselnya. “Temannya turun minta tolong. Nah, yang bersangkutan akhirnya buka Google, terus ada informasi 112, akhirnya dia telepon 112,” tutur Kalaksa BPBD Kota Kediri, Joko Arianto, Selasa (10/6/2025).

    Setelah menerima laporan tersebut, BPBD Kota Kediri segera menindaklanjutinya. Unit Reaksi Cepat (URC) dikerahkan menuju lokasi dan bersiap melakukan pencarian.

    Pada pukul 18.22 WIB, tim gabungan dari BPBD Kota Kediri, Wana Rescue Indonesia, dan Blasteran Adventure mulai menyusuri area Bukit Klotok, fokus pada titik koordinat terakhir yang diketahui. Sekitar pukul 19.00 WIB, NR berhasil ditemukan.

    Saat itu, dia ditemukan dalam kondisi kesakitan dan tidak bisa berjalan sendiri. “Akhirnya dipapah tim BPBD,” ungkap Joko.

    Setelah melewati jalur yang licin dan terjal dengan kondisi pencahayaan minim sekitar pukul 20.23 WIB, si pendaki akhirnya berhasil dievakuasi ke titik aman dan dipertemukan kembali dengan keluarganya.

    Kerabat pendaki mengaku bersyukur dengan diselamatkannya Novian Risky. Dia mengapresiasi program Lapor Mbak Wali 112 dan kesigapan tim dalam sinergi ini. “Terimaksih kepada semua pihak, tim penyelamat. Dari program 112 ini, keponakan saya bisa diselamatkan. Terimakasih bu Wali Kota (Vinanda Prameswati),” ujar kerabat pendaki. [nm/kun]

  • Haul Ke-33 Gus Miek, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati Hadir Bersama Puluhan Ribu Jemaah

    Haul Ke-33 Gus Miek, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati Hadir Bersama Puluhan Ribu Jemaah

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menghadiri puncak acara Haul Exclusive KH Hamim Thohari Djazuli atau Gus Miek ke-33 di Padepokan Loring Pasar, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Senin (9/6/2025) malam.

    Dalam acara yang penuh kehangatan itu, Mbak Vinanda hadir bersama sejumlah kepala daerah di Jawa Timur, di antaranya Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo serta Tulungagung.

    Mbak Vinanda merasa terhormat bisa hadir dalam acara yang juga dihadiri puluhan ribu jemaah dari Majelis Sema’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin Moloekatan Gus Miek tersebut. Ia berharap kegiatan ini mampu membawa berkah dan manfaat untuk masyarakat Kediri Raya dan Indonesia.

    “Alhamdulillah saya bisa hadir dalam acara Haul Exclusive Gus Miek ke-33. Semoga acaranya berjalan lancar dan bisa membawa berkah serta manfaat untuk seluruh masyarakat Kediri Raya,” ujar Mbak Vinanda.

    Ia melihat Gus Miek sebagai sosok panutan dan ulama kharismatik yang gigih dalam menyebarkan dakwah Islam di berbagai kalangan.

    “Beliau sosok panutan, beliau adalah salah satu sosok yang memang pejuang penyebar agama Islam,” jelasnya.

    Rangkaian acara haul dimulai sejak Subuh dan berakhir pada malam hari dengan doa Khotmil Quran sebagai penutup. Dalam rangkaian tersebut juga dilangsungkan Ihda’ul Fatihah dan pembacaan syi’ir Ya Halim Ya Hannan oleh cucu Gus Miek, KH Thuba Topo Broto Maneges atau yang akrab disapa Gus Thuba.

    KH Hamim Thohari Djazuli atau Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940 dari pasangan KH Ahmad Djazuli Usman dan Nyai Rodliyah, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Mojo. Beliau dikenal sebagai hafidz yang menguasai berbagai kitab dan memiliki karomah yang diyakini luas oleh masyarakat.

    Gus Miek wafat pada 5 Juni 1993. Makamnya berdampingan dengan makam sang istri, Nyai Lilik Suyati, yang wafat pada 6 Oktober 2019 di Tambak, Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Sosok Gus Miek dikenang sebagai kekasih Allah dengan kelebihan yang diyakini di luar nalar manusia. [nm/aje]

  • Takbir Warga Kediri Iringi Kemenangan Timnas Indonesia Saat Nobar yang Digelar Mas Dhito

    Takbir Warga Kediri Iringi Kemenangan Timnas Indonesia Saat Nobar yang Digelar Mas Dhito

    Kediri, Beritasatu.com – Nonton bareng (nobar) laga kualifikasi piala dunia zona Asia 2026 putaran ketiga groub C antara Timnas Indonesia melawan China digelar di depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Kamis (5/6/2025). 

    Menariknya, ditengah laga yang berlangsung di malam Hari Raya Iduladha, para pecinta bola yang hadir juga ikut menggaungkan suara takbir. Tak hanya itu, sebelum acara, nobar ini juga dibuka dengan acara sholawatan.

    Momen ini menjadi bukti, suporter dari Bumi Panjalu tak melupakan untuk takbiran dan menyerukan pujian bareng di tengah semangat mereka mendukung tim Garuda yang tengah berlaga.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang menginisiasi acara nobar dalam unggahannya di media sosial berharap laga yang berlangsung bersamaan dengan malam takbiran ini membawa kemenangan bagi Timnas Indonesia.

    “Semoga Timnas Indonesia dapat berkah di momen istimewa ini dengan meraih poin penuh,” tulis Mas Dhito.

    Meski tak bisa membersamai jalannya nobar seperti biasanya, unggahan Mas Dhito di media sosial itu mendapat antusiasme para pecinta bola di Bumi Panjalu. 

    “Nobar + takbiran semoga membawa keberuntungan buat Timnas Indonesia,” tulis moch_hariadi_17 pada kolom komentar.

    Pada babak kedua, jalannya pertandingan berlangsung sangat ketat. Pun kedua tim saling menaikkan tempo serangan hingga peluit panjang yang menandakan berakhirnya pertandingan skor tetap sama, 1-0 untuk kemenangan Timnas Indonesia.

  • Polres Blitar Tindak Tegas Anggota Perguruan Silat Langgar Maklumat Aman Suro

    Polres Blitar Tindak Tegas Anggota Perguruan Silat Langgar Maklumat Aman Suro

    Blitar (beritajatim.com) – Demi terciptanya keamanan dan ketertiban menjelang pelaksanaan tradisi Suro, Polres Blitar menegaskan komitmennya untuk menegakan hukum. Polres Blitar akan menindak tegas seluruh anggota perguruan silat yang kedapatan melanggar Maklumat Aman Suro.

    Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau dan menindak segala bentuk pelanggaran, terutama menjelang puncak kegiatan tradisi Suro.

    “Maklumat Aman Suro 2025 bukan hanya simbolik.Ini adalah komitmen bersama yang wajib ditaati semua pihak. Pelanggaran yang mengganggu ketertiban dan keselamatan akan kami tindak tegas,”ucap Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, Senin (9/6/2025).

    Sebelumnya Polres Blitar menggelar pengamanan kegiatan Lapangan Lorejo Kec. Bakung, Padepokan PSHT Cabang Blitar Ds. Sawentar Kec. Kanigoro, Taman Sakura Kec. Garum, Jenggolo Urung– Urung Ds. Sukosewu Kec. Gandusari yang merupakan bagian dari implementasi Maklumat Aman Suro 2025.

    Ini merupakan sebuah kesepakatan bersama antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, serta seluruh perguruan silat di wilayah Jawa Timur, yang bertujuan menciptakan suasana damai dan tertib selama bulan Suro.

    Dalam kegiatan tersebut, Polres Blitar didukung dengan 1 pleton personel Brimob dari kompi C Kediri. petugas berhasil menindak 12 pelanggaran yang berada di Gawang, Kecamatan Wonotirto.

    “9 pelanggaran karena pengendara tidak menggunakan helm, dengan barang bukti berupa STNK yang diamankan. 3 pelanggaran akibat penggunaan knalpot brong pada kendaraan roda dua (R2) yang menimbulkan kebisingan dan keresahan warga,” tegasnya.

    Penindakan ini menjadi bagian dari upaya konkret aparat dalam memastikan seluruh elemen masyarakat, termasuk anggota perguruan, menaati poin-poin yang telah disepakati dalam Maklumat Aman Suro 2025, di antaranya:

    Larangan melakukan konvoi kendaraan tanpa izin.
    Kewajiban menggunakan perlengkapan keselamatan berkendara.
    Larangan menggunakan knalpot tidak standar (brong).
    Menjaga sikap serta tindakan selama kegiatan tradisi agar tetap kondusif.

    Polres Blitar mengimbau seluruh warga, khususnya komunitas perguruan, untuk senantiasa menjaga kondusifitas wilayah dan menjadi teladan dalam menaati aturan, demi terciptanya perayaan Suro yang aman, damai, dan penuh makna. (Owi)

  • Kisah Mbah Suro, Kakek dari Jombang yang Menyambut Kelahiran Bung Karno

    Kisah Mbah Suro, Kakek dari Jombang yang Menyambut Kelahiran Bung Karno

    Jombang (beritajatim.com) – Di sebuah desa kecil bernama Mangunan, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, tersimpan kisah yang bisa mengguncang ulang peta sejarah kelahiran sang proklamator.

    Di sana, Sulisyono Imam Jayaharja, seorang budayawan sekaligus cucu buyut tokoh masyarakat setempat, membuka kembali catatan lama keluarganya—bukan dari buku sejarah, tapi dari selembar foto tua dan ingatan turun-temurun.

    “Yang menjambutku mengindjak dunia ini hanyalah seorang kakek jang sudah terlalu amat tua,” demikian penggalan kisah kelahiran Bung Karno yang tercantum dalam buku otobiografi Penyambung Lidah Rakjat karya Cindy Adams tahun 1966.

    Kakek tua yang dimaksud Bung Karno itu, menurut Sulisyono, sangat mungkin adalah Mas Kiai Surosentono, yang lebih dikenal sebagai Mbah Suro atau Kek Suro. Ia bukan tokoh sembarangan.

    Dalam selembar foto keluarga bertanggal 1925, yang disimpan rapi oleh keluarga besar Sulisyono, terlihat sosok Mbah Suro berdiri berdampingan dengan tokoh-tokoh penting lain dari Kabuh, termasuk Buyut Haji Ilyas, lurah Brumbung Mangunan saat itu sekaligus pemimpin Tarekat Satariyah di wilayah utara Sungai Brantas.

    “Foto itu koleksi keluarga kami. Diambil oleh Pakdhe Ikhwan, cucu Buyut Ilyas yang saat itu bekerja di Bea Cukai Hindia Belanda,” tutur Sulisyono. “Ada tulisan dalam fotonya: Koenjoengan R. Djamiloen ke Broemboeng 1925.”

    Nama Broemboeng yang tertulis di foto itu adalah nama lama dari Desa Mangunan, tempat keluarga besar Sulisyono berasal. Di sanalah, menurut cerita turun-temurun dalam keluarga mereka, Mbah Suro tinggal, bersahabat dekat dengan keluarga Buyut Ilyas, dan menjadi tokoh spiritual penting yang tak hanya dikenal di Kabuh, tapi juga di lingkaran dalam Bung Karno.

    Cerita ini menjadi semakin menarik ketika dikaitkan dengan penuturan Kushartono, pengurus Situs Persada Soekarno di Wates, Kediri. Ia menyebut bahwa Den Mas Mendung—ayah angkat Bung Karno—juga punya kaitan erat dengan Jombang, tepatnya tinggal di Dum Pring, Kabuh.

    “Kek Suro disebut sebagai orang yang menjambut kelahiran Bung Karno. Ia juga pernah menjadi penasihat spiritual Presiden Soekarno ketika berkantor di Istana Yogyakarta pada 1946–1949,” ungkap Kushartono. “Makamnya berada di Yogyakarta, satu kompleks dengan makam H.O.S. Cokroaminoto.”

    Pernyataan itu menguatkan dugaan bahwa Mbah Suro bukan hanya saksi kelahiran Bung Karno, melainkan juga bagian penting dari jejaring spiritual dan politik yang membentuk jalan hidup sang proklamator. Dan kisah ini bukan sekadar cerita keluarga, karena bahkan Roso Daras, sejarawan nasional sekaligus penulis buku-buku tentang Bung Karno, ikut angkat suara.

    “Saya mendengar tahun lalu ada penemuan foto sosok tua saksi kelahiran Bung Karno di Jombang. Sosok yang disebut dalam buku Cindy Adams,” kata Roso. “Ini penting sebagai petunjuk untuk menelusuri lebih jauh asal-usul Bung Karno.”

    Jika benar, maka Ploso Jombang—yang selama ini disebut-sebut sebagai tempat kelahiran Bung Karno namun masih menuai perdebatan—bisa mendapatkan pengakuan sejarah yang lebih kuat. Bukan semata dari dokumen formal, melainkan dari narasi-narasi lokal, foto-foto keluarga, dan ingatan-ingatan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

    Dan dari tengah desa sunyi itu, nama Kek Suro kembali bersinar, bukan sekadar sebagai tetua kampung, melainkan mungkin sebagai penyambut kehidupan sang proklamator. Sebuah peran sunyi dalam sejarah yang nyaris terlupakan—hingga hari ini. [suf]

  • Tahura Soerjo Raih Nilai Efektivitas Pengelolaan Tertinggi se-Indonesia

    Tahura Soerjo Raih Nilai Efektivitas Pengelolaan Tertinggi se-Indonesia

    Surabaya (beritajatim.com) – Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Jawa Timur meraih nilai efektifitas pengelolaan (Management Effectiveness Tracking Tool) kawasan konservasi tertinggi se-Indonesia dalam kategori Taman Hutan Raya (Tahura) tahun 2024.

    Raihan ini membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur dan bangga. Pasalnya, Tahura R. Soerjo merupakan satu-satunya kawasan pelestarian alam yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

    Wilayah Tahura R. Soerjo ini secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, dan Kabupaten Kediri.

    “Tahura Raden Soerjo ini milik Pemprov Jatim, yang secara langsung dikelola oleh UPT Tahura R. Soerjo yaitu Unit Pelaksana Teknis yang berada dibawah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur,” ujar Khofifah, Minggu (8/6/2025).

    “Tentu kami bangga bahwa Tahura R. Soerjo bisa meraih peringkat tertinggi nasional. Yang kemudian disusul oleh Tahura Sultan Adam (Kalimantan Selatan) dan Tahura Gunung Tumpa (Sulawesi Utara),” imbuhnya.

    Khofifah menambahkan, Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi untuk kategori Tahura ini menggunakan metode Management Effectiveness Tracking Tool (METT).

    “METT ini metode penilaian yang dikembangkan oleh WWF dan Bank Dunia sejak 2007 kemudian oleh Pemerintah Indonesia dilengkapi dengan beberapa informasi yang diperlukan dalam penerapannya di Indonesia,” sambungnya.

    “Penilaian di Tahura R. Soerjo tahun 2024 dilakukan bersama pihak-pihak terkait, yaitu dari lingkup kehutanan baik tingkat Pusat dan Daerah (BBKSDA Jawa Timur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, dan Perum Perhutani Divre Jawa Timur),” ungkapnya.

    Tak hanya Pemerintah, beberapa sektor seperti akademisi (Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Institut Pertanian Malang), perwakilan masyarakat penerima manfaat dari kawasan Tahura R. Soerjo, masyarakat sekitar kawasan serta relawan juga ikut andil dalam penilaian ini.

    “Penilaian ini kemudian diverifikasi oleh Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan, prestasi tersebut dapat dicapai karena Tahura R. Soerjo dinilai telah melaksanakan pengelolaan kawasan dengan baik melalui dukungan rencana pengelolaan, kondisi nilai-nilai yang terjaga, dukungan masyarakat lokal dan pemanfaatan kawasan dan jasa lingkungan yang mengedepankan prinsip kelestarian.

    “Dengan wilayah yang seluas sekitar 27.868,30 Ha itu, alhamdulillah Nilai Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Tahura R. Soerjo mencapai 86 persen merupakan nilai tertinggi se-Indonesia untuk kategori Taman Hutan Raya,” tambahnya.

    Prestasi ini, lanjut Khofifah, merupakan hasil dari kerja keras, sinergi dan dan kolaborasi dari seluruh stakeholder baik dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, akademisi hingga relawan dan masyarakat pelestari hutan.

    Khofifah menegaskan, Tahura Raden Soerjo ini bagian dari Cagar Biosfer UNESCO Bromo Tengger Semeru Arjuno (BTSA), oleh karenanya Pemprov melalui Dinas Kehutanan terus berkomitmen menerapkan pengelolaan kawasan ini dengan tata kelola berstandar internasional. Mulai dari nilai budaya hingga kultur masyarakat lokal harus senantiasa terjaga keasliannya.

    “Momentum ini mari kita jadikan sebagai penguatan seluruh elemen lapisan masyarakat untuk bersama menjaga warisan budaya sekaligus keanekaragaman hayati serta manfaat intangible Tahura R Soerjo ini,” ajaknya.

    “Mari kita jaga alam, budaya dan nilai-nilai kultur kita secara konkret. Kita jaga keseimbangan ekosistem kelangsungan hidup masyarakat dan generasi mendatang,” imbuhnya. [tok/aje]