kab/kota: Kediri

  • DPRD Jatim Dukung Ekspansi Transjatim ke Madiun Raya hingga Kediri Raya

    DPRD Jatim Dukung Ekspansi Transjatim ke Madiun Raya hingga Kediri Raya

    Mojokerto (beritajatim.com) – Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur menyatakan dukungan penuh terhadap rencana ekspansi layanan angkutan massal Transjatim ke sejumlah wilayah baru di luar kawasan aglomerasi Gerbangkertosusila. Wilayah yang disasar dalam pengembangan tersebut antara lain Madiun Raya, Malang Raya, Jember Raya, dan Kediri Raya.

    Kepala Bidang Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur, Ainur Rofiq, menyebut bahwa aspirasi agar Transjatim hadir di daerah-daerah tersebut muncul dalam berbagai pertemuan dengan pemerintah kabupaten dan kota. “Kemarin hearing dengan Bupati Ngawi, beliau berharap nantinya Madiun Raya juga ada Transjatim yang bisa melayani masyarakat. Komisi D juga mendukung itu,” ungkapnya.

    Menurut Ainur, kehadiran Transjatim tidak hanya penting sebagai alat transportasi publik, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat dan sektor pariwisata. Transportasi massal berbasis jalan seperti Transjatim dinilai efektif karena tarifnya terjangkau dan mampu menghubungkan antarwilayah secara lebih efisien.

    “Selain tarif yang terjangkau, mengurangi kemacetan, dan membuka akses wilayah ke pusat ekonomi serta pariwisata. Hingga akhir Mei 2025, sudah terdapat enam koridor yang dioperasikan, dan semuanya telah terintegrasi antar-koridor. Insya Allah Koridor VII bisa mulai beroperasi pada bulan September 2025,” ujarnya.

    Koridor VII tersebut dirancang untuk memperkuat konektivitas di wilayah Gerbangkertosusila. Untuk operasional awal, Dishub Jatim menyiapkan 15 unit armada, terdiri dari 14 armada aktif dan satu armada cadangan.

    Selama ini, layanan Transjatim telah terbukti mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya di kawasan Gerbangkertosusila. Karena itu, Dishub Jatim akan terus mendorong kajian dan koordinasi lintas daerah guna memperluas jangkauan layanan ke wilayah-wilayah lain yang memiliki potensi besar dalam pengembangan transportasi publik, termasuk Madiun Raya dan Kediri Raya. [tin/beq]

  • Mbak Wali Buka Workshop Animasi Bertema Cerita Panji, Langkah Wujudkan Kediri City Tourism

    Mbak Wali Buka Workshop Animasi Bertema Cerita Panji, Langkah Wujudkan Kediri City Tourism

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati membuka Workshop Video Animasi ‘Kilas Balik Cerita Panji Menapaktilasi Peradaban untuk Kediri Ngangeni’. Workshop berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri. Kegiatan ini diikuti perwakilan dua orang anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang ada di setiap kelurahan se-Kota Kediri. Narasumber adalah Khamadi dari Udinus Kediri.

    “Cerita Panji ini sangat terkenal bahkan ada salah satu negara yakni Malaysia yang melakukan penelitian tentang Cerita Panji ini di Kota Kediri. Mereka tertarik dan terpikat dengan Cerita Panji. Kisah ini dapat menjadi icon Kota Kediri,” ujarnya.

    Mbak Wali menjelaskan Cerita Panji merupakan warisan budaya adiluhung yang telah diakui dunia. Termasuk oleh UNESCO sebagai bagian dari Memory Of The World. Workshop ini juga sejalan dengan salah satu Sapta Cita Pembangunan, yaitu, Cita Ketiga, Kediri City Tourism (D’CITO). Melalui D’CITO ini dapat mendorong kebangkitan sektor pariwisata berbasis potensi lokal. Termasuk kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa seperti Cerita Panji.

    “Inilah yang kita sebut sebagai bagian dari misi besar Kediri Ngangeni. Menjadikan Kediri sebagai kota yang tidak hanya layak dihuni dan dikunjungi tetapi juga dirindukan. Kota yang mengikat hati melalui budaya, keramahan, dan kreativitas warganya,” jelasnya.

    Wali kota termuda ini berpesan kepada KIM Kelurahan, agar semangat dalam mengikuti workshop dan kompetisi ini. KIM harus menjadi pelaku sejarah digital, tidak hanya menjadi penonton. Melalui workshop ini diharapkan peserta dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari narasumber yang berpengalaman. Serta memanfaatkannya untuk menghasilkan karya animasi yang membanggakan.

    “Nanti teman-teman KIM silahkan bertanya kepada narasumber sebanyak-banyaknya. Sehingga nanti teman-teman bisa menghasilkan karya animasi Cerita Panji yang bisa dikenal hingga internasional. Terima kasih juga kepada Diskominfo telah menyelenggarakan acara ini semoga kisah-kisah agung ini akan bertransformasi menjadi karya yang menginspirasi,” pungkasnya.

    Plt Kepala Dinas Kominfo Chevy Ning Suyudi menambahkan tema workshop ‘Kilas Balik Cerita Panji Menapaktilasi Peradaban untuk Kediri Ngangeni’ untuk lebih memasyarakatkan Cerita Panji. Maka kegiatan ini salah satu upaya untuk melestarikan kisah ini.

    Beberapa kali juga telah dilakukan survey yang hasilnya banyak masyarakat yang di Kota Kediri maupun di luar Kota Kediri mengharapkan konten yang muncul terkait maupun cerita zaman kerajaan. Meskipun Cerita Panji telah terdaftar sebagai ingatan dunia tetapi upaya pelestarian harus terus dilakukan.

    Hal ini agar Cerita Panji tetap relevan dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. “Maka kami buat workshop dengan konsep animasi. Workshop dilakukan tanggal 12 Juni, selanjutnya nanti di tanggal 13-26 akan membuat project. Di tanggal 27 akan dilakukan penjurian dan tanggal 28 pengumuman pemenang,” imbuhnya. [nm/kun]

  • Pastikan Pelaksanaan Program Pelayanan Adminduk All In Kelurahan Lancar dan Terarah, Pemkot Kediri Gelar Monev

    Pastikan Pelaksanaan Program Pelayanan Adminduk All In Kelurahan Lancar dan Terarah, Pemkot Kediri Gelar Monev

    Kediri (beritajatim.com) – Guna menyempurnakan pelaksanaan program Adminduk All in Kelurahan yang telah dilaunching beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Kediri melalui Dispendukcapil menggelar rapat koordinasi evaluasi dan monitoring pelayanan Adminduk All In Kelurahan. Rapat yang diselenggarakan melalui zoom meeting ini, mengundang seluruh Camat, Lurah, serta operator SIAK Kelurahan dan Kecamatan dari tempat kerja masing-masing.

    Dihubungi secara terpisah, Kepala Dispendukcapil Kota Kediri Marsudi Nugroho mengatakan monev dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, memastikan kesesuaian arah dan tujuan dari program Adminduk All In Kelurahan. Serta mengukur pencapaian pelayanan Adminduk di kelurahan atau kecamatan selama 9 hari kerja.

    “Di dalam monev ini kita ingin mengetahui kendala atau masalah yang dihadapi petugas operator pelayanan di kelurahan dan kecamatan. Mulai dari persyaratan, mekanisme pengajuan, mekanisme verifikasi dan validasi berkas pemohon,” tuturnya.

    Marsudi melihat program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ini karena program Adminduk All in Kelurahan bisa semakin memudahkan dan mendekatkan akses pelayanan admninduk ke masyarakat.

    Namun dalam pelaksanaannya, Marsudi mengaku masih menemukan beberapa kendala. Ia menyebut kendala yang paling banyak dihadapi ialah terkait sistem dan jaringan, sarana dan prasarana, kendala dalam proses upload dan entry berkas pemohon, dll.

    “Hal ini karena petugas operator masih belum terbiasa dengan sistem SIAK, alur atau mekanisme pengajuan dan proses verifikasi dan validasi. Namun seiring berjalannya waktu kita akan terus berbenah dan inshaAllah kendala ini bisa kita tangani,” ungkapnya.

    Dalam monev kali ini, Marsudi juga menyampaikan beberapa arahan kepada petugas operator di kelurahan. Diantaranya harus mengedepankan pelayanan one stop service, mengutamakan ketelitian dan kejelian dalam menggali informasi ke warga yang mengajukan permohonan untuk pengisian entry dalam SIAK.

    “Untuk para petugas agar upload persyaratan atau dokumen pendukung lebih tertib, rapi dan valid. Selain itu, operator pelayanan agar memvalidasi RT, RW, nomor WA dan email yang digunakan pemohon karena file dokumen yang diinginkan akan dikirimkan melalui WA dan email kecuali KTP el dan KIA,” tambahnya.

    Terkait pendistribusian form permohonan KK, KTP, SKPWNI, Akte kelahiran dan akte kematian Marsudi mengatakan akan disampaikan ke kecamatan atau bisa diambil petugas kelurahan.

    Pihaknya juga menghimbau agar petugas operator kelurahan ikut mensosialisasikan Identitas Kependudukan Digital (IKD). “Mohon diinfokan kepada masyarakat untuk mengurus IKD karena sekaligus dapat berfungsi sebagai KTP el dan IKD bisa terupdate secara realtime,” ungkapnya.

    Marsudi berharap dari kegiatan monev hari ini pelayanan Adminduk All in Kelurahan semakin lancar dan sukses. Selain itu ketrampilan dan kemampuan petugas operator juga semakin meningkat. [nm/kun]

  • Gelar Telusur Jaringan, Media Ukur Umpan Balik Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi ASN

    Gelar Telusur Jaringan, Media Ukur Umpan Balik Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi ASN

    Kediri (beritajatim.com) – Lakukan pengukuran secara holistik kepada alumni sertifikasi kompetensi 2024 Kota Kediri, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Kediri bekerjasama dengan UPT Sertifikasi Kompetensi SDM Jawa Timur menyelenggarakan Jaring Telusur di Aula Soekarno Hatta BKPSDM Kota Kediri.

    Dikonfirmasi secara terpisah, Un Ahmad Nurdin, Kepala BKPSDM Kota Kediri menerangkan Jaring Telusur merupakan kegiatan untuk menggali umpan balik dan masukan atas sertifikasi kompetensi yang telah diselenggarakan.

    Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 87 Pejabat Penatausaha Keuangan (PPK) dan Bendahara OPD alumni sertifikasi kompetensi 2024. “Jaring telusur itu sudah lazim dilakukan untuk pelatihan-pelatihan untuk mencari feedback atau masukan dari peserta yang telah mengikuti suatu pelatihan,” ucapnya.

    Un mengemukakan alumni PPK dan Bendahara OPD dipilih sebagai objek pengukuran Dikarenakan pengelolaan keuangan merupakan kompetensi dasar dari suatu Perangkat Daerah sehingga harus diprioritaskan sebelum kompetensi yang lain.

    ” Hari ini ada 4 asesor yang bertugas pada masing-masing meja desk. Para asesor tersebut menggali informasi tentang apa saja yang dikehendaki dalam pelatihan berikutnya oleh peserta setelah ikut sertifikasi,” terangnya.

    Dirinya juga berpendapat bahwa sertifikasi kompetensi ditempuh ASN sebagai upaya dalam peningkatan mutu pelayanan publik. Sertifikasi kompetensi merupakan poros dari pelayanan publik karena pengelolaan keuangan adalah pusat dari semua kinerja di pemerintah daerah.

    “Jadi manakala pengelolaan keuangan dan pelayanan baik, maka kinerja OPD bisa baik. Tapi kalau pengelolaan keuangan di OPD tidak baik, maka bisa bahaya karena berpotensi mengarah ke tindak pidana korupsi, kesalahan dalam pengelolaan keuangan. Sehingga pengelolaan keuangan merupakan basic dari kinerja OPD harus didulukan pelatihannya,” jelasnya.

    Pada kegiatan yang berlangsung satu hari itu Un berharap kepada agar peserta menyampaikan jawaban atau penjelasan kepada asesor apa adanya. “Jadi yang peserta rasakan dan inginkan agar disampaikan secara riil agar tim asesor bisa menyimpulkan suatu konklusi yang betul dan baik untuk pengembangan diklat ke depan,” pungkasnya. [nm/but]

  • Motivasi Guru Mendorong Peningkatan Angka Literasi 16% di Indonesia

    Motivasi Guru Mendorong Peningkatan Angka Literasi 16% di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – STiR Education (STiR) dan Yayasan Bakti Barito (Bakti Barito) hari ini mengumumkan hasil evaluasi yang membuktikan adanya peningkatan 16,4% dalam literasi siswa di Indonesia melalui asesmen oleh tim independen. Kemitraan antara STiR dan Bakti Barito yang dicanangkan pada tahun 2022 ini diampu oleh Yayasan Bakti Pendidikan Unggul, dirancang untuk meningkatkan motivasi guru dan pembelajaran siswa dalam skala besar melalui Program STIR (Sistem Pendidikan Terpadu untuk Inovasi dan Karakter).

    Program STIR telah terbukti secara komprehensif bahwa penguatan motivasi guru, praktik profesional, dan keterlibatan sistemik memiliki dampak peningkatan literasi pada siswa. Melalui evaluasi independen yang dilakukan oleh Deloitte dan ditinjau oleh Profesor Nishith Prakash dari Northeastern University, mengkonfirmasi hal tersebut:

    1. Angka literasi siswa meningkat 16,4% di sekolah-sekolah mitra yang menjalankan program STIR dibandingkan dengan sekolah non-mitra.

    2. 42,3% siswa di sekolah mitra menunjukkan bahwa memiliki hubungan lebih erat dengan teman sebaya dibandingkan dengan sekolah lainnya.

    3. 15,7% siswa menunjukkan dorongan untuk proaktif, dibandingkan dengan sekolah lainnya.

    4. Program ini memberikan pengembalian investasi sosial (SROI) sebesar £6.88 untuk setiap £1 yang diinvestasikan.

    5. Dengan biaya kurang dari Rp 16.300 per anak per tahun, Program STIR memberikan pengembangan keprofesian guru dengan biaya yang relatif sangat rendah, sehingga layak untuk dilaksanakan dan lebih berkelanjutan.

    “Hasil evaluasi dari Indonesia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dan menggembirakan bahwa program ini efektif. Kami menemukan peningkatan dalam literasi, dan fokus pada motivasi guru dan sistem pembelajaran tampaknya menciptakan perubahan yang berarti dalam praktik pembelajaran di kelas. Ini adalah model yang menjanjikan untuk perbaikan sistem skala besar,” kata Profesor Nishith Prakash, Profesor Kebijakan Publik dan Ekonomi, Universitas Northeastern.

    Sesi Forum Fasilitator bersama di Kota Kediri, di mana para guru berkolaborasi dalam perencanaan kurikulum dan berbagi praktik terbaik. – (Barito/Istimewa)

    Program ini selaras dengan sasaran pendidikan nasional Indonesia dan memberikan panduan yang jelas dan konsisten kepada para pemimpin sekolah dan guru tentang pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. 

    Pejabat bidang pendidikan di daerah menyampaikan adanya kejelasan peran yang lebih baik, peningkatan kolaborasi dengan rekan sejawat, dan peningkatan fokus dalam mendukung guru melalui pendampingan terarah. Terdapat perubahan di Rapor Pendidikan Kabupaten Lumajang dalam beberapa indikator yang awalnya kuning menjadi hijau. Baik di Kota Kediri dan Kabupaten Lumajang telah membentuk kelompok kerja untuk memastikan aktivitas dalam Program STIR selaras dengan prioritas kota/kabupaten dan nasional.

    “Evaluasi ini meyakinkan kami bahwa ketika kami mendukung guru untuk menghidupkan kembali motivasi intrinsik mereka dan melibatkan dinas pendidikan (seperti pejabat pendidikan, pengawas sekolah, dan kepala sekolah), kami dapat mengatalisasi perubahan yang mendalam dan berkelanjutan dalam sistem pendidikan,” ujar Yoni Nurdiansyah, Direktur Eksekutif Program STIR di Indonesia.

    “Dedikasi pemerintah dan pemangku kepentingan telah berperan penting dalam perjalanan ini. Kami sangat antusias untuk membangun momentum ini seiring dengan perluasan jangkauan ke lebih banyak kabupaten dan memperdalam dukungan kami kepada pemerintah daerah,” lanjutnya.

    Yoni Nurdiansyah, Direktur Eksekutif Program STIR di Indonesia, dalam salah satu sesi Siklus Peningkatan Pembelajaran di Kota Kediri dan Lumajang. – (Barito/Istimewa)

    “Dengan menjalin kemitraan bersama STiR Education, kami memilih untuk tidak membuat sistem baru, melainkan memanfaatkan sistem yang sudah ada serta memberikan solusi berbiaya rendah dengan dampak yang terukur,” ujar Dian A. Purbasari, Direktur Yayasan Bakti Barito.

  • Gus Qowim Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kota Kediri

    Gus Qowim Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin sambut kedatangan jemaah haji kloter 3 asal Kota Kediri. Kedatangan rombongan jemaah haji asal Kota Kediri ini disambut penuh haru dan bahagia oleh keluarga yang telah memadati GOR Jayabaya, Jumat (12/06/2025).

    Rombongan tiba pukul 03.18 WIB. Sebelum turun dari bus, seluruh jemaah berdoa bersama yang dipimpin oleh KH. Zubadus Zaman.

    Gus Qowim mengungkapkan rasa syukur atas kepulangan para jemaah haji yang telah menyelesaikan ibadah haji dengan baik. Para jemaah haji dapat kembali ke Kota Kediri dengan sehat dan selamat.

    “Alhamdulillah kami sangat bersyukur dapat menyambut kepulangan saudara-saudara yang telah menyelesaikan ibadah haji di tanah suci. Alhamdulillah kembali di Kota Kediri tercinta dengan selamat,” ujarnya.

    Wakil Wali Kota Kediri juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak terkait yang telah berperan serta dalam pelaksanaan ibadah haji. Sehingga jemaah haji dari Kota Kediri dapat kembali di Kota Kediri secaea bersama-sama dalam kondisi sehat.

    “InsyaAllah saudara-saudara kami jadi haji mabrur dan mabruroh. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,” ungkap Gus Qowim.

    Kepala Kantor Kemenag Kota Kediri A. Zamroni menjelaskan jumlah jemaah haji dari Kota Kediri ada 220 orang. Tergabung dalam kloter 3 bersama Tulungagung. Dalam proses kepulangan telah disiapkan 6 bus, 2 truk untuk membawa koper, dan ambulance.

    Secara umum kondisi jemaah dari Kota Kediri sehat, namun ada 3 orang yang harus diberikan perawatan medis.  Dari 3 orang tersebut, 2 orang sudah diperbolehkan pulang dan 1 orang masih harus mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.

    “Secara umum kondisi semua jemaah baik dan sehat. Ada 3 yang mendapat perawatan, ada satu orang karena memiliki riwayat gangguan kesehatan dan telah dilakulan tindakan operasi di rumah sakit saudi arabia. Lalu yang lain ini karena faktor usia dan kelelahan. Mengingat rangkaian ibadah haji ini sangat menguras fisik dan kondisi di sana yang berbeda dengan Indonesia,” jelasnya.

    Lebih lanjut, A. Zamroni menambahkan di tengah naiknya kasus Covid di beberapa negara, jemaah haji dari Kota Kediri yang baru tiba ini juga mendapat pemantauan kesehatan. Selama satu hingga dua minggu ke depan para jemaah ini dipantau kesehatannya oleh petugas kesehatan. Pemantauan dilakukan dengan pendataan masing-masing jemaah, melalui scan QR code yang telah disiapkan oleh tim kesehatan.

    “Jadi data jemaah ini sudah terekam dan tim kesehatan akan melakukan pemantauan selama satu hingga dua minggu ke depan. Ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.

    Turut mendampingi, Ketua TP PKK Faiqoh Azizah Mohammad Qowimuddin, Plt Kabag Kesra Muhlisiina Lahuddin, tokoh agama, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • Benarkah Bung Karno Lahir di Ploso Jombang? Ini Temuan Sejarah yang Menguatkan

    Benarkah Bung Karno Lahir di Ploso Jombang? Ini Temuan Sejarah yang Menguatkan

    Jombang (beritajatim.com) – Sejumlah literatur sejarah menyingkap sebuah kemungkinan yang menggugah rasa ingin tahu: benarkah Ir. Soekarno atau Bung Karno, Sang Proklamator Republik Indonesia, lahir di Ploso, Jombang?

    Penelusuran ini merujuk pada dua buku sejarah penting yang dianggap sebagai ‘pintu gerbang’ sejarah kelahiran Bung Karno, yakni Candradimuka karya Dian Sukarno dan Ida Ayu Nyoman Rai Ibu Bangsa karya Profesor Nurinwa Ki S. Hendrowinoto dkk.

    Pemerhati sejarah asal Jombang, Arif Yulianto atau Cak Arif, menyampaikan hal ini dalam wawancaranya. Ia menyebut bahwa buku Ida Ayu Nyoman Rai Ibu Bangsa yang terbit tahun 2012 adalah karya yang fenomenal.

    “Di buku tersebut dicantumkan ‘beseluit’ atau SK tugas ayah kandung Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodihardjo mulai dari Bali, Ploso, Sidoarjo, Mojokerto, dan Blitar,” kata Cak Arif, Kamis (12/6/2025).

    “Jadi ketika dokumen-dokumen tersebut ditampilkan di buku itu, maka dapat disimpulkan jika Raden Soekeni dan keluarga pernah tinggal di Bali, Ploso, Sidoarjo, Mojokerto, dan Blitar,” ulas dia.

    Lebih lanjut dijelaskan bahwa Raden Soekeni tercatat mulai bertugas di Ploso—yang saat itu bagian dari Karesidenan Surabaya dan kini berada di wilayah Kabupaten Jombang—pada tanggal 28 Desember 1901. Ia kemudian pindah tugas ke Sidoarjo pada bulan November 1907.

    “Kemudian ada data tulisan tangan Raden Soekeni yang menuliskan Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni 1902. Maka itu ketika orang tuanya di Ploso, sehingga Bung Karno lahir di Ploso 6 Juni 1902,” urai Cak Arif.

    Fakta ini berbeda dengan informasi dalam otobiografi Penjambung Lidah Rakjat karya Cindy Adams yang terbit tahun 1966. “Di buku Cindy bahkan, Ploso dan Sidoarjo sama sekali tidak ditulis,” tutur Cak Arif.

    Sementara itu, buku Candradimuka karya Dian Sukarno yang terbit pada tahun 2013 juga turut memberikan legitimasi atas keberadaan Ndalem Pojok di Kediri, rumah keluarga ayah angkat Bung Karno, RM. Soerati Soemosewojo.

    Tempat tersebut diyakini menyimpan banyak kenangan masa kecil Bung Karno. “Ndalem Pojok adalah keluarga ayah angkat Bung Karno yang bernama RM. Soerati Soemosewojo,” ujar Cak Arif.

    “Di buku itu dikupas peran-peran Ndalem Pojok. Salah satunya adalah tempat pergantian nama Koesno menjadi Soekarno. Di rumah itu juga ada kamar Bung Karno ketika bayi, kamar Bung Karno remaja, dan kamar Bung Karno ketika menjadi presiden,” papar Cak Arif.

    Dalam buku tersebut juga dimuat pengantar dari Guruh Soekarnoputra. Cak Arif menyebut, Ndalem Pojok pernah dikunjungi oleh keluarga Bung Karno.

    “Ndalem Pojok juga pernah dikunjungi oleh putra putri dan cucu Bung Karno seperti, Mas Guruh, Mbak Mega, Mbak Puti, Mas Romy dan lainnya,” beber Cak Arif.

    Penulis buku Candradimuka, Dian Sukarno, mengisahkan proses penulisan buku tersebut memakan waktu delapan bulan. Ia merasa beruntung bisa bertemu dan mewawancarai generasi ketiga keluarga Ndalem Pojok.

    “Namanya RM. Kusumo Haryono. Beliau adalah putra dari RM. Sayid Sumodihardjo adik dari ayah angkat Bung Karno, RM. Soerati Soemosewojo. RM. Kusumo Haryono ini menceritakan semua yang saya tulis di buku Candradimuka,” ungkap Dian Sukarno.

    Proses pengumpulan data dilakukan secara intensif dengan mengunjungi berbagai kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Bali. Menurutnya, ada banyak pelajaran berharga selama menyusun buku tersebut.

    “Hikmah dari penyusunan buku itu salah satunya saya bisa kenal dan akrab dengan banyak nama-nama besar, salah satunya adalah Profesor Peter Carrey,” tutur Dian Sukarno.

    Dian menutup dengan refleksi sejarah yang mendalam. “Jadi kalau kemudian bukti-bukti menunjukkan Bung Karno lahir di Ploso Jombang, makin menunjukkan jika Jombang adalah ‘Historical Landscape’, setiap jengkal tanahnya memiliki sejarah,” pungkasnya. [suf]

  • Bandara Dhoho Kediri Tak Layani Penerbangan, Ini Usul Fraksi NasDem

    Bandara Dhoho Kediri Tak Layani Penerbangan, Ini Usul Fraksi NasDem

    Kediri (beritajatim.com) – Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri menyoroti kondisi Bandara Dhoho Kediri yang saat ini tidak lagi melayani penerbangan. Mereka mengusulkan langkah agresif dari pemerintah daerah sebagai fasilitator untuk menghidupkan kembali operasional bandara tersebut.

    “Kami merasa khawatir jika Bandara Dhoho Kediri tetap dibiarkan dalam kondisi sepi akan menjadi kota mati dan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mangkrak,” kata M. Alfian Ihwanul Rizqiya, SE., dari Fraksi NasDem Kabupaten Kediri.

    Mereka juga mendorong pemerintah pusat menetapkan Bandara Dhoho sebagai bandara internasional, termasuk untuk keberangkatan haji.

    Untuk meningkatkan efek berganda (multiplier effect) dari keberadaan bandara, Fraksi NasDem mendorong peningkatan plafon anggaran sektor pariwisata serta promosi untuk menarik investor. Langkah ini dinilai penting agar sektor penunjang seperti pariwisata turut berkembang seiring pengoperasian bandara.

    Pernyataan ini disampaikan langsung oleh M. Alfian Ihwanul Rizqiya, SE., dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten Kediri, sebagai respons atas penjelasan Bupati Kediri terkait Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024 dan Raperda RPJMD 2025–2029.

    Melalui pandangan umum terhadap Raperda RPJMD Kabupaten Kediri tahun 2025–2029, Fraksi Partai NasDem memang menyoroti sejumlah isu strategis pembangunan. Tak hanya infrastruktur olahraga, tetapi juga pengelolaan aset daerah.

    Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati yang ditargetkan rampung awal 2028 dianggap Fraksi NasDem perlu direncanakan secara matang. Jika tidak, stadion ini dikhawatirkan menjadi beban anggaran dan sejarah.

    “Kalau pemanfaatannya tidak dirancang dan ditata mulai sekarang, patut dibayangkan di masa mendatang akan menjadi beban sejarah. Bangunan yang tidak memiliki outcome bisa akan menjadi candi, sebagaimana pernah diungkap oleh pemimpin kita,” imbuh dia.

    Fraksi NasDem mengusulkan agar program pemanfaatan stadion dimulai pada tahun 2024 melalui APBD Perubahan, dengan penataan selama lima tahun ke depan.

    Terakhir, Fraksi NasDem juga menyinggung dampak kebijakan penggabungan sejumlah sekolah dasar (SD). Gedung-gedung bekas SD yang tidak terpakai dikhawatirkan menjadi aset mangkrak.

    “Kami mengusulkan agar dalam RPJMD lima tahun ke depan direncanakan pemanfaatan aset bekas SD tersebut milik pemerintah daerah yang mangkrak akibat sekolah yang dimerger dan Cabang Dinas Pendidikan di tingkat kecamatan yang dihapus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kepentingan pemerintah daerah,” tutupnya. [nm/ian]

  • Tahun Ini Mas Dhito Alokasikan Bantuan Modal untuk 5.446 UMKM Kabupaten Kediri

    Tahun Ini Mas Dhito Alokasikan Bantuan Modal untuk 5.446 UMKM Kabupaten Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Hanindhito Himawan Pramana dari tahun ke tahun terus memberikan perhatian bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kediri. Tahun 2025 ini ada 5.446 UMKM yang diberikan bantuan modal untuk pengembangan usaha.

    Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri Santoso secara detail menyampaikan bantuan permodalan bagi pelaku UMKM perseorangan itu penyalurannya diberikan dengan mekanisme bantuan sosial.

    “Pemberian bantuan modal ini sebagai upaya yang dilakukan Mas Dhito untuk pengembangan usaha teman-teman pelaku UMKM,” katanya, Rabu (11/6/2025).

    Bantuan yang diterima bervariatif antara Rp500 ribu sampai Rp5 juta, menyesuaikan kebutuhan pengembangan usaha tiap pelaku UMKM. Hingga saat ini dari 5.446 sebanyak 1.882 UMKM sudah menerima realisasi penyaluran bantuan.

    Bantuan untuk usaha mikro juga diberikan kepada kelompok dalam bentuk alat produksi dengan mekanisme hibah. Pada tahun 2025 ini dari target 33 kelompok sudah terealisasi 3 kelompok dengan nilai antara Rp20-50 juta.

    Penyaluran bantuan usaha tersebut, lanjut Santoso, terus digelontorkan tiap tahun baik melalui anggaran APBD maupun lewat program corporate sosial responsibility (CSR) perusahaan.

    Penyaluran paling banyak diakui terjadi pada 2021 sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 yang mana saat itu penyaluran melalui bantuan sosial diberikan kepada 8.327 UMKM. Adapun melalui kelompok bantuan dalam bentuk hibah peralatan sejak 2021-2024 sudah terealisasi 100 kelompok.

    Menurut Santoso, kepemimpinan Mas Dhito sejak periode pertama terus memberikan perhatian bagi pelaku UMKM, termasuk mendorong untuk pengurusan izin usaha berupa NIB, PIRT, merk, BPOM serta sertifikasi halal. Untuk fasilitasi BPOM telah terbentuk rumah produksi yang berlokasi di Pare. Hal ini penting guna memudahkan pemerintah dalam melakukan pendampingan.

    “Hingga 2025 ini setidaknya terdapat 25.833 UMKM yang telah terdaftar dan (dari jumlah itu) paling banyak 8.939 bergerak di usaha kuliner,” urainya.

    Selain permodalan dan legalitas usaha, pendampingan juga diberikan dalam bentuk fasilitasi kemasan produk UMKM secara gratis melalui rumah kemasan. Hal ini sebagaimana pesan Mas Dhito yang mendorong, pelaku UMKM untuk melakukan inovasi. Sebagai contoh pada produk kuliner, perlu adanya inovasi pada kemasan atau packaging supaya produk yang dijual lebih menarik perhatian konsumen.

    Untuk fasilitasi dan pendampingan bagi pelaku UMKM dalam pengembangan usaha tersebut, sejak 2021 Mas Dhito mendirikan Gerai Rumah Inkubasi (Garasi) UMKM.

    “Untuk kegiatan pendampingan termasuk bagi UMKM yang akan mengurus legalitas usaha, juga bisa datang ke Garasi UMKM setiap hari Rabu,” ungkap Santoso.

    Sesuai jadwal, setiap bulannya pendampingan di Garasi Kecamatan Papar dilaksanakan pada Rabu minggu pertama, Garasi Pare pada minggu kedua, Garasi Grogol minggu ketiga dan Ngadiluwih minggu keempat. [ADV PKP/nm]

  • Optimalkan Layanan, Bank Jatim Buka Kantor Cabang Caruban

    Optimalkan Layanan, Bank Jatim Buka Kantor Cabang Caruban

    Jakarta

    Dalam upaya memperluas jangkauan layanan dan memperkuat perannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) resmi membuka kantor cabang baru di Caruban, Kabupaten Madiun.

    Kantor yang berlokasi di Jl. Panglima Sudirman No. 179 Caruban ini sebelumnya berstatus sebagai kantor cabang pembantu, dan kini telah naik status menjadi kantor cabang penuh. Peresmian ini menjadi bagian dari strategi Bank Jatim dalam mempercepat akselerasi bisnis serta mendukung pertumbuhan UMKM di wilayah Jawa Timur, khususnya di kawasan Caruban yang terus berkembang.

    Plt. Direktur Utama Bank Jatim, Arif Suhirman, menyampaikan bahwa kehadiran kantor cabang ini merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan akses layanan keuangan yang mudah dijangkau dan andal.

    “Pembukaan Kantor Bank Jatim Cabang Caruban adalah wujud komitmen kami untuk mendorong akselerasi bisnis dan membuka peluang baru di sektor UMKM. Semoga dengan kehadiran kantor baru ini dapat semakin mempermudah nasabah dalam mengakses layanan keuangan dan mendukung perkembangan bisnis lokal,” papar Arif dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).

    Ia menambahkan bahwa ia juga berharap peresmian gedung ini bisa menjadi awal yang baik untuk melanjutkan bisnis dan layanan Bank Jatim kepada nasabah di area Caruban dan Madiun.

    “Peresmian gedung baru ini sebagai salah satu realisasi bahwa kami akan senantiasa mendekatkan diri kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan yang optimal,” ucapnya.

    Didukung oleh berbagai produk perbankan digital seperti JConnect Mobile, ATM, CRM, EDC, QRIS, dan virtual account, Arif menambahkan bahwa Bank Jatim siap mendukung berbagai program pemerintah daerah, khususnya di Kabupaten Madiun.

    “Kami ingin memberikan manfaat dan kontribusi yang semaksimal mungkin bagi perekonomian masyarakat,” terangnya.

    Didukung oleh semangat kerja para karyawan-karyawati yang “sat set wat wet” serta ragam produk perbankan yang telah dimiliki, Bank Jatim optimistis dapat mendukung berbagai program pemerintah di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Madiun.

    “Semoga perpindahan alamat kantor ini tidak mengurangi value yang Bank Jatim berikan kepada semua masyarakat, tapi justru dapat menambah dan lebih memaksimalkan perputaran roda perekonomian di Jawa Timur, khususnya Caruban, serta bisa berkontribusi untuk perkembangan bisnis Bank Jatim,” tuturnya.

    Peresmian ini juga turut dihadiri oleh Bupati Madiun Heri Wuryanto dan Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri. Heri pun menyampaikan apresiasinya atas peresmian Bank Jatim cabang Caruban ini.

    “Alhamdulillah sekarang Bank Jatim Caruban menjadi cabang penuh bagi masyarakat Kabupaten Madiun. Semoga bisa menjadi kolaborasi yang luar biasa dan terus meningkatkan sisi pelayanan. Semoga dengan adanya gedung baru ini, akan menambah kenyamanan dan daya tarik tersendiri bagi nasabah Bank Jatim di Caruban sehingga baik karyawan maupun nasabah dapat merasa aman dan nyaman dalam pelayanan maupun bertransaksi,” imbuhnya.

    (akn/akn)