Imigrasi Kediri Deportasi WN Slovakia karena Memberikan Keterangan Palsu
Tim Redaksi
KEDIRI, KOMPAS.com
– Kantor Imigrasi Kelas II
Kediri
, Jawa Timur, menjatuhkan sanksi deportasi terhadap seorang warga negara asing (WNA) asal Slovakia karena kedapatan memberikan keterangan palsu.
Pelanggaran administratif keimigrasian itu dilakukan oleh WNA berinisial LMK, yang menggunakan
visa on arrival
(VoA) sebagai izin tinggal di Indonesia.
VoA itu berlaku 30 hari, yakni sejak tanggal kedatangannya di Bandara Juanda Surabaya pada 10 Mei 2025 dan akan berakhir pada 8 Juni 2025.
Namun, saat hendak mengurus perpanjangan visa tersebut pada 4 Juni 2025 di kantor Imigrasi Kediri, LMK memberikan keterangan yang tidak sebenarnya sehingga ditangkap.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Kediri, Antonius Frizky Saniscara Cahya Putra mengatakan, kesalahan LMK terungkap dari kejelian petugas loket pelayanan saat seksi pemeriksaan wawancara.
“Saat pemeriksaan dokumen dan wawancara singkat, petugas mendapati kejanggalan keterangan alamat tempat tinggalnya di Indonesia,” ujar Antonius dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/6/2025).
Dalam keterangannya, LMK mengaku tinggal di sebuah hotel di Kabupaten Jombang. Namun, setelah petugas melakukan pemeriksaan di lokasi hotel, tidak ada tamu maupun pendaftaran atas nama LMK.
Petugas kemudian melakukan pencarian hingga menemukan keberadaannya di sebuah rumah warga yang ada di wilayah Jombang pada 10 Juni 2025.
Sejak saat itu, LMK kemudian menjalani pendetensian di kantor Imigrasi. Pada 21 Juni 2025, WNA tersebut dideportasi ke negara asalnya.
Selain deportasi, Imigrasi juga memasukkan nama LMK dalam daftar penangkalan. Hal itu merujuk pada Pasal 75 ayat 2 huruf a dan f Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Kepala Imigrasi menambahkan, penindakan itu merupakan penegasan bahwa pihaknya dalam pengawasan orang asing tidak hanya berpaku pada dokumen saja melainkan juga pemeriksaan lapangan.
Pihaknya juga berharap para WNA lainnya mematuhi tata tertib administrasi maupun hukum keimigrasian.
Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar berpartisipasi melaporkan keberadaan maupun kegiatan WNA yang ada di lingkungannya.
“Kami mengimbau seluruh WNA dalam mendapatkan maupun memperoleh izin tinggal wajib memberikan keterangan sebenar-benarnya.” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kediri
-
/data/photo/2019/06/13/1402673086.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Imigrasi Kediri Deportasi WN Slovakia karena Memberikan Keterangan Palsu Surabaya 23 Juni 2025
-
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5198204/original/013553000_1745501581-20250424IQ_Konpers_Formula-E_2025-23.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Anung Bagikan 3.400 Tiket Formula E untuk Pelajar Jakarta – Page 3
Pramono juga menyinggung sejumlah program pendidikan di Jakarta seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang memungkinkan siswa melanjutkan pendidikan hingga jenjang S2 bahkan S3 bila memenuhi syarat.
“Saya adalah contoh. Dulu saya anak guru di kota kecil di Kediri. Tapi karena belajar, Alhamdulillah saya bisa sampai di sini,” katanya.
Dia berharap para pelajar Jakarta rajin belajar. “Maka rajinlah belajar, buat orang tua kalian bangga dan bermimpilah setinggi-tingginya,” kata Pramono.
-

Gus Qowim Buka Acara Penilaian Kompetensi Berbasis CACT Bagi ASN
Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin membuka kegiatan Penilaian Kompetensi Berbasis Computer Assisted Competency Test (CACT) di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri. Acara berlangsung di Ruang Soekarno Hatta BKPSDM, Kamis (19/06/2025).
“Saya menyampaikan terima kasih kepada BKN khususnya Deputi Bidang Pembinaan Penyelenggaraan Manajemen ASN beserta tim. Dimana telah memfasilitasi Pemkot Kediri dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Dukungan BKN sangat berarti bagi kami dalam memperkuat fondasi meritokrasi di Kota Kediri,” ujarnya.
Wakil Wali Kota mengungkapkan acara ini merupakan bagian penting dari komitmen Pemkot Kediri untuk menerapkan manajemen ASN yang berbasis pada sistem merit. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negera. Sistem merit menjadi fondasi utama dalam menciptakan birokrasi yang profesional, kompeten, dan berintegritas.
Melalui kegiatan ini, adalah tahap pertama dari penilaian kompetensi yang akan dilaksanakan secara bertahap untuk seluruh PNS di lingkungan Pemkot Kediri. Pada tahap awal ini terdapat 150 peserta. Terdiri dari 13 orang pejabat administrator, 67 orang pejabat pengawas, dan 70 orang pejabat pelaksana.
“Saya ingin menegaskan bahwa penilaian ini bukan sekedar formalitas namun merupakan bagian dari proses manajemen talenta ASN sebagaimana diatur dalam PermenPAN-RB Nomor 3 tahun 2020. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi dasar salam menyusun profil kompetensi ASN. Dimana selanjutnya akan digunakan dalam proses pengelolaan SDM aparatur secara lebih objektif, adil, dan terarah,” ungkapnya.
Gus Qowim menjelaskan kerjasama ini tidak hanya memperkuat kapasitas ASN, tetapi juga menjadi bukti komitmen Pemkot Kediri dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan berkualitas. Dengan kegiatan ini bukan hanya tentang hari ini dan esok. Tetapi juga tentang masa depan birokrasi. Bagaimana menyiapkan ASN Kota Kediri untuk lebih profesional, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Harapannya seluruh peserta mengikuti proses ini dengan serius, jujur, dan semangat belajar. Momen ini dapat dijadikan cerminan untuk mengevaluasi diri sekaligus kesempatan untuk terus tumbuh dan berkembang dalam tugas serta tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat.
“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi peningkatan kualitas ASN Kota Kediri. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama saya yakin kita bisa mewujudkan ASN Kota Kediri yang profesional, adaptif, dan berintegritas,” jelasnya.
Kepala BKPSDM Un Ahmad Nurdin menambahkan penilaian kompetensi ini terselenggara atas kerjasama BKPSDM Kota Kediri dan BKN. Dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 19 hingga 20 Juni 2025. Tujuan pelaksanaan penilaian kompetensi ada adalah, penyusunan talent pool, pengembangan kompetensi ASN, dan pengembangan karir. Dalam penerapan sistem merit ini BKPSDM memiliki aplikasi Elektronik Manajemen Talenta (ELEMENT). Aplikasi ini untuk menyusun talenta ASN di Pemkot Kediri.
“Kami sudah mengajukan agar aplikasi ini dapat disinkronisasi dengan Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMATA) yang dimiliki BKN. Sehingga beberapa waktu lalu Kepala Kanreg II BKN beserta tim melakukan evaluasi terhadap aplikasi tersebut. Lalu kita harus menambahkan kriteria dari aplikasi SIMATA yang belum ada di ELEMENT,” imbuhnya.
Turut hadir, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten Administrasi Umum Tanto Wijohari, perwakilan dari Pusat Penilaian Kompetensi dan Kanreg II BKN, dan tamu undangan lainnya. Lalu hadir secara daring Deputi Bidang Pembinaan dan Penyelenggaraan Manajemen ASN BKN Herman, serta Kepala Kanreg II BKN Surabaya Darmuji. [nm/but]
-

Pemuda Malang Meninggal di Kamar Eks Lokalisasi Gedangsewu Kediri
Kediri (beritajatim.com) – Eks lokalisasi Dusun Duluran, Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri mendadak gempar. Seorang pemuda asal Malang berinisial F (31) ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar di kawasan itu.
F diketahui datang ke kawasan tersebut sejak Minggu (15/6/2025) dengan tujuan memperbaiki instalasi WiFi. Selama berada di sana, ia sempat mengeluhkan kondisi kesehatannya. Pada Selasa siang (17/6/2025), ia mengatakan merasa pusing dan memutuskan untuk beristirahat usai makan siang.
Memasuki Rabu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, F mengeluhkan sesak napas. Tak lama kemudian, tepat pukul 02.00 WIB, ia mengalami kejang-kejang di dalam kamar tempat ia menginap. Seorang warga setempat berinisial J (24) yang berada di lokasi langsung meminta bantuan warga lainnya. Namun ketika kembali, F sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Kapolsek Pare AKP Rudi Dermawan menjelaskan, hasil pemeriksaan awal oleh tim medis dari Puskesmas Sidorejo dan Rumah Sakit Kertosono Kediri (RSKK) bersama tim INAFIS Polres Kediri tidak menemukan adanya luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Menurut keterangan dari pihak keluarga bahwa korban sering touring sepeda motor jarak jauh dan kebiasaan begadang,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa keluarga telah menerima kematian korban dan tidak menghendaki tindakan hukum lebih lanjut. Pernyataan itu dikuatkan dengan surat pernyataan resmi yang disampaikan ke pihak kepolisian.
“Pihak keluarga menerima kematian korban dan menolak dilakukan otopsi,” pungkasnya. [nm/ian]
-

Mas Dhito Ingin Pulangkan Prasasti Harinjing ke Kediri
Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap Prasasti Harinjing asli dapat menjadi koleksi museum yang berlokasi di Desa Menang, Kecamatan Pagu.
Prasasti Harinjing yang ditemukan di Desa Siman Kecamatan Kepung ini sangat penting karena menjadi cikal bakal hari jadi Kabupaten Kediri. Saat ini, Prasasti Harinjing disimpan di Museum Nasional, Jakarta.
“Karena inti museum itu ya Prasasti Harinjing yang asli, nah itu yang akan kita pikirkan bagaimana nanti memulangkan,” kata Mas Dhito usai mengunjungi dan melihat pameran temporer pre launching museum, Rabu (18/6/2025).
Terkait koleksi museum nantinya, Mas Dhito berharap bisa ditata dengan memperhatikan storyline yang berurutan. Dalam hal ini, setiap ruang penyimpanan koleksi memiliki kerangka cerita tersendiri.
Sebagai tempat koleksi benda-benda bernilai sejarah, Mas Dhito menekankan pengamanan museum harus dilakukan ekstra. Pihaknya pun menyebut pembangunan fisik museum tahun 2025 ini akan diteruskan untuk pagar museum.
“Museum ini harus menjadi salah satu tempat yang nantinya menjadi ikon Kabupaten Kediri,” ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Mustika Prayitno Adi menambahkan, pameran kontemporer pre launching museum digelar pada 17-21 Juni 2025 mendatang.
Dalam pameran tersebut, diakui hanya memajang sebagian kecil benda koleksi dan menjadi gambaran awal museum yang nantinya ditampilkan. Dari koleksi yang dipamerkan, salah satu yang menjadi masterpiece yakni kepala Bodhisatwa.
“Tahun kemarin (2024) kita telah membuat storyline. Artefak yang kita temukan itu disusun berdasarkan history dan dituangkan dalam DED (_Detail Engineering Design_),” urainya.
Dari pelaksanaan pameran selama satu pekan tersebut, diharapkan ada masukan yang muncul dan akan mendasari desain interior museum. Ditargetkan DED museum tersebut dapat selesai tahun 2025 ini.
Mustika menyebut, museum yang berdiri dua lantai itu akan dioperasionalkan secara bertahap. Sesuai rencana lantai bawah mulai bisa dilakukan soft launching pada penghujung tahun dan 2026 dilanjutkan untuk lantai atas.
“Rencana kita akhir tahun ini bisa kita operasional kan untuk lantai bawah, tapi secara keseluruhan Insya Allah tahun depan,” pungkasnya. [ADV PKP/nm/but]
-

Pameran Temporer Museum Daerah Kediri Diresmikan, Warisan Budaya Siap Sambut Generasi Muda
Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri resmi menggelar Pameran Temporer sebagai bagian dari pre launching Museum Daerah, sebuah inisiatif yang digagas untuk memperkenalkan wajah baru pusat edukasi sejarah dan budaya lokal.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, di Desa Menang, Kecamatan Pagu, pada Selasa, 17 Juni 2025.
Museum Daerah yang direncanakan ini akan menjadi ruang terpadu yang menggabungkan fungsi edukatif dengan fasilitas amphitheater serta kedekatannya dengan situs bersejarah Pamuksan Sri Aji Joyoboyo. Dalam sambutannya, Mbak Dewi menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga dan merawat kekayaan budaya Kediri, baik yang bersifat fisik maupun tak benda.
Pameran ini menyuguhkan beragam koleksi artefak pilihan, ilustrasi desain interior museum, hingga narasi sejarah yang mengisahkan perjalanan Kediri dari masa ke masa.
Acara ini terbuka untuk publik hingga 21 Juni 2025 dan diharapkan mampu menjadi pintu masuk bagi masyarakat dalam mengenal lebih dalam warisan lokal yang selama ini menjadi identitas kuat wilayah tersebut.
Sejumlah tokoh kebudayaan, perwakilan dari lembaga pemerintah, dan pelajar turut menghadiri pembukaan pameran tersebut. Inisiatif ini diharapkan memperkuat citra Kabupaten Kediri sebagai daerah yang konsisten menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan mampu menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah lokal di tengah masyarakat.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mustika Prayitno Adi mengatakan bahwa arca yang ditampilkan hanya sebagian, karena masih pre launching.
“InsyaAllah akhir tahun ini, mohon doanya agar bisa terwujud. Kita berusaha keras agar ini bisa terwujud,” katanya.
Menurutnya, selain sebagai tempat mengumpulkan dan mengamankan benda-benda cagar budaya, fungsi museum nantinya bisa dijadikan objek penelitian dan untuk wisata edukasi. [ADV PKP/nm]
-

Perkuat Komitmen Pencegahan Korupsi, Mbak Wali Koordinasi Bersama KPK
Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menghadiri acara Koordinasi Perbaikan Tata Kelola Pemerintah Daerah Sektor Tertentu Melalui Indeks Pencegahan Korupsi Daerah (IPKD) dan Monitoring Controlling Surveillance For Prevention (MCSP). Acara berlangsung di Auditorium Bhineka Tunggal Ika, Lantai 16 Gedung Merah Putih KPK RI, Selasa (17/06/2025).
Kegiatan ini, sesuai dengan pasal 6 huruf b Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, KPK melaksanakan tugas koordinasi dengan instansi yang berwenang melaksanakan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Serta instansi yang bertugas melaksanakan pelayanan publik dalam rangka tindak pidana korupsi. Ini juga tindak lanjut dari penguatan komitmen anti korupsi pemerintah daerah pasca pelaksanaan Rapat Koordinasi Kepala Daerah pada Rabu, 19 Maret 2025 di D. I. Yogyakarta.
“Forum ini bukan sekedar pertemuan administratif. Ini adalah ruang untuk memperkuat komitmen kita bersama dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik yang bermutu,” ujar Mbak Wali Kota Kediri Vinanda.
Wali kota termuda ini berharap pada tahun 2025 pemenuhan MCPSP bukan hanya sekedar pemenuhan dokumen semata. Namun juga direalisasikan melalui kebijakan-kebijakan pencegahan korupsi yang pada akhirnya produk kebijakan pemerintah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Melalui pertemuan ini, Pemkot Kediri ingin memastikan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi dan penguatan integritas tidak berhenti di atas kertas. Pemenuhan indikator-indikator MCSP ke depan harus terwujud dalam kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami berharap koordinasi pencegahan dan pemberantasan korupsi khususnya pada Pemkot Kediri bisa lebih optimal. Dengan adanya pemenuhan kelengkapan pada area intervensi yang telah ditetapkan oleh KPK maka akan mempermudah kita dalam upaya pencegahan korupsi,” ungkapnya.
Mbak Wali menyadari bahwa membangun pemerintahan yang bersih tidak bisa dikerjakan sendiri. Oleh sebab itu, besar harapan KPK dapat terus mendampingi dan menguatkan langkah-langkah pencegahan korupsi yang tengah dibangun Pemkot Kediri. Termasuk meningkatkan kinerja para pelaksana di Pemkot Kediri untuk mewujudkan budaya kerja praktik-praktik baik di seluruh lini pemerintahan.
“Dengan sinergi yang kuat antara eksekutif, legislatif, dan pengawasan internal kita mampu membangun fondasi pemerintahan yang tidak hanya patuh aturan. Tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kepercayaan publik. Mari kita kuatkan komitmen untuk jadi garda terdepan dalam memerangi korupsi,” pungkasnya.
Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Ketua DPRD Firdaus, Wakil Ketua DPRD Sudjono Teguh, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Sekretaris DPRD Rahmat Hari Basuki, Inspektur Kota Kediri Mukhlis Isnaini, dan jajaran Kepala OPD terkait. [nm/ian]
-

Gibran Temui Gus Iqdam dan Buka Blitar Djadoel, 2.757 Personel Gabungan Diterjunkan
Blitar (beritajatim.com) – Kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka ke Blitar, Selasa (17/6/2025), mendapat pengawalan super ketat. Sebanyak 2.757 personel gabungan TNI, Polri, dan unsur pemerintah daerah diterjunkan untuk mengamankan rangkaian kegiatan yang dijadwalkan berlangsung hingga Rabu (18/6/2025).
Gibran dijadwalkan bertemu dengan ulama kharismatik KH Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam di Majelis Sabilu Taubah, Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Selain itu, putra sulung Presiden Jokowi ini juga akan membuka event budaya tahunan “Blitar Djadoel” serta meninjau langsung pelayanan kesehatan di Puskesmas Sukorejo.
Kabag Ops Polres Blitar Kota AKP Agus Tri menjelaskan bahwa ribuan personel gabungan telah mengikuti apel gelar pasukan di Stadion Soepriadi. Pengamanan melibatkan 930 personel Polri, 1.457 personel TNI, serta 380 personel dari Pemkab dan Pemkot Blitar.
“Untuk pengamanan RI 2 dari personel gabungan. Sebenarnya kepolisian termasuk pengamanan di ring dua, sementara pengamanan ring 1 ada di personel TNI,” ujar Agus Tri.
Penguatan pengamanan turut melibatkan personel dari Polres Blitar, Polres Kediri, Polres Tulungagung, Satbrimob, Ditpamobvit Polda Jatim, hingga pasukan Korem Madiun dan Kodim 0808 Blitar. Kendaraan taktis (rantis) milik TNI dan Polri juga disiagakan di sejumlah titik strategis.
Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar menyampaikan, Wapres Gibran diperkirakan tiba di Blitar sekitar pukul 18.40 WIB dan langsung menuju kediaman Gus Iqdam. Esok harinya, Wapres dijadwalkan meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Sukorejo dan membuka acara Blitar Djadoel di wilayah Kota Blitar.
“Diperkirakan akan tiba nanti malam dari Malang langsung menuju tempat Gus Iqdam. Dilanjutkan dengan kegiatan lain di wilayah Kota Blitar besok pagi,” terang Samsul. [owi/beq]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4679188/original/035141400_1702030312-WhatsApp_Image_2023-12-08_at_16.38.03.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penerbangan di Bandara Kediri Setop Operasi Sementara – Page 3
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meresmikan secara simbolis pengoperasian Bandara Dhoho Kediri di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (18/10/2024).
Peresmian ini menandai langkah penting dalam pengembangan konektivitas dan percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Pulau Jawa.
Bandara Dhoho: Proyek KPBU Pertama Berbasis Inisiatif Swasta
Dalam sambutannya, Menko Luhut menekankan bahwa Bandara Dhoho Kediri merupakan proyek percontohan pertama di Indonesia yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) unsolicited.
Artinya, inisiatif proyek ini datang dari pihak swasta, dalam hal ini PT Gudang Garam Tbk., dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
Proyek ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang efektif antara sektor publik dan swasta, sekaligus memperlihatkan bagaimana skema KPBU mampu mempercepat pembangunan infrastruktur secara efisien.
“Bandara Dhoho Kediri adalah langkah penting dalam memperluas konektivitas di wilayah selatan Jawa Timur, sejalan dengan visi pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh penjuru negeri,” ujar Luhut, ditulis Jumat (18/10/2024).
Dampak Ekonomi Signifikan dan Pusat Ekonomi Baru
Menko Luhut juga menyoroti dampak ekonomi signifikan yang diharapkan dari hadirnya Bandara Dhoho Kediri. Proyek ini diproyeksikan menciptakan efek berantai (multiplier effect), mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan pendapatan masyarakat.
Selain itu, bandara ini juga diharapkan menarik lebih banyak investasi baru yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kediri dan sekitarnya, menjadikan wilayah ini sebagai pusat ekonomi baru di Jawa Timur.
“Bandara ini bukan hanya gerbang udara, tetapi juga pemicu percepatan pembangunan infrastruktur lain, seperti pembangunan jalan tol akses yang saat ini sedang berlangsung. Ini akan memudahkan mobilitas masyarakat dan semakin memperkuat konektivitas,” tambah Menko Luhut.
-

Gedung Baru RSKK Pare Siap Beroperasi Agustus, Mas Dhito Targetkan Jadi Rumah Sakit Rujukan Kediri Raya
Kediri (beritajatim.com) – Pembangunan gedung baru Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Pare terus dikebut dan ditargetkan rampung pada Agustus 2025. Proyek yang digagas Bupati Hanindhito Himawan Pramana ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat dan menjadikan RSKK sebagai rumah sakit rujukan utama di Kediri Raya.
Untuk memastikan progres berjalan sesuai rencana, Mas Dhito meninjau langsung RSKK. Dalam kunjungannya, ia didampingi Direktur RSKK Gatut Rahardjo. Mas Dhito menyapa pasien rawat jalan yang memanfaatkan layanan poli sore dan mencoba langsung mesin anjungan mobile JKN untuk pendaftaran pasien. Ia juga meninjau fasilitas di gedung A, B, dan C.
“Sejauh ini (pembangunan gedung baru, B dan C) sesuai dengan schedule dan awal Agustus (ditargetkan) sudah bisa dilaunching,” ujar Gatut.
Gedung B dan C dirancang saling terintegrasi dengan gedung A yang lebih dahulu diresmikan pada 2024. Gedung A berlantai empat ini diperuntukkan bagi pasien kelas 3 dan memiliki kapasitas 121 tempat tidur.
Sementara itu, gedung B dan C sebagian telah difungsikan, meski sejumlah area masih dalam tahap penyelesaian interior. Gatut menyebutkan bahwa pada akhir September mendatang, RSKK ditargetkan siap beroperasi sebagai rumah sakit rujukan.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berkomunikasi dengan salah satu pasien RSKK
“Untuk katerisasi jantung rujukan yang sementara ini ada di Tulungagung, September nanti untuk Kediri Raya Insya Allah (kita) sudah beroperasi,” ungkapnya.
Tidak hanya menangani kateterisasi jantung, layanan unggulan lainnya yang disiapkan termasuk penanganan kanker. Gatut menyebut bahwa saat ini lima dokter spesialis tengah mengikuti pendidikan lanjutan sebagai bagian dari peningkatan kualitas SDM kesehatan.
Gedung B RSKK memiliki empat lantai. Lantai 1 dan 2 digunakan untuk ruang rawat pasien kelas 1, lantai 3 untuk ruang perawatan VIP, dan lantai 4 dirancang khusus untuk kateterisasi jantung serta ICU jantung.
Adapun gedung C terdiri dari lima lantai. Lantai 1 berfungsi sebagai Central Sterile Supply Department (CSSD) dan instalasi farmasi. Lantai 2 digunakan untuk ICU, lantai 3 untuk ruang pemulihan, dan lantai 4 serta 5 difungsikan sebagai ruang operasi.
“Gedung B ini bisa untuk merawat 34 pasien dan 8 pasien CVCU (Cardiovascular Care Unit), sedang gedung C untuk ICU ada 18 tempat tidur pasien kritis,” jelas Gatut. [ADV PKP/nm]