kab/kota: Kediri

  • Kerusuhan Kediri, Museum Bhagawanta Bhari Dijarah Usai DPRD dan Kantor Bupati Dibakar

    Kerusuhan Kediri, Museum Bhagawanta Bhari Dijarah Usai DPRD dan Kantor Bupati Dibakar

    Kediri (beritajatim.com) – Kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Kediri tak hanya berdampak pada Kantor Bupati dan Gedung DPRD, tetapi juga merugikan Museum Bhagawanta Bhari yang berada di belakang gedung dewan. Massa melakukan aksi perusakan dan penjarahan terhadap sejumlah koleksi bersejarah yang tersimpan di dalam museum.

    Setelah membakar Kantor Bupati dan Gedung DPRD Kabupaten Kediri, massa juga mengambil barang-barang elektronik dari dalam gedung tersebut. Tidak berhenti di situ, mereka bergerak ke Museum Bhagawanta Bhari dan melakukan penjarahan.

    Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur, Imam Mubarok Muslim, menyebutkan beberapa artefak penting hilang akibat aksi massa. “Artefak yang hilang di Museum Bhagawanta Bari, antara lain, Plakat HVA Sidomulyo 2 buah, Bata Ber Inskipsi dan Arca Sumber Cangkring,” ungkapnya, pada Sabtu malam 30 Agustus 2025.

    Imam Mubarok, yang akrab disapa Gus Barok, mengecam keras tindakan tersebut. Menurutnya, kerugian bukan hanya soal materi, melainkan nilai sejarah yang tidak bisa tergantikan.

    Selain merusak fasilitas publik, massa juga membakar sedikitnya 10 mobil di belakang Kantor Bupati Kediri, serta sejumlah sepeda motor dan perabotan di Jalan Soekarno Hatta, tepat di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri. Tidak hanya itu, Kantor Samsat Katang yang berada di sisi barat Gedung DPRD juga menjadi sasaran penjarahan dan pembakaran.

    Aksi massa ini merupakan rangkaian lanjutan dari kerusuhan sebelumnya. Ribuan orang dilaporkan lebih dulu merusak Markas Polres Kediri Kota dan membakar Gedung DPRD Kota Kediri, sebelum akhirnya bergerak ke wilayah Kabupaten Kediri. [nm/kun]

  • Ketua PCNU Kota Kediri Imbau Tahan Diri, Jaga Persatuan dan Kondusivitas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Agustus 2025

    Ketua PCNU Kota Kediri Imbau Tahan Diri, Jaga Persatuan dan Kondusivitas Surabaya 30 Agustus 2025

    Ketua PCNU Kota Kediri Imbau Tahan Diri, Jaga Persatuan dan Kondusivitas
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Kediri, Jawa Timur, Abu Bakar Abdul Jalil meminta segenap pihak menahan diri demi persatuan dan kesatuan bangsa.
    Hal ini menyusul terjadinya kerusuhan yang menyebabkan rusaknya sejumlah fasilitas, mulai dari markas polisi hingga gedung DPRD, dalam aksi solidaritas untuk Affan Kurniawan, Sabtu (30/8/2025) malam.
    “Saya, Ketua NU Kota Kediri, mengajak segenap masyarakat dan segenap elemen untuk menjaga persatuan, kerukunan, dan kebersamaan,” ujar Abu Bakar Abdul Jalil, Sabtu (30/8/2025).
    Begitu juga dengan mengajak segenap kalangan untuk senantiasa menjaga kondusivitas dan keamanan Kota Kediri.
    Sebab, kata ulama yang akrab disapa Gus Ab ini, kerukunan dan persatuan adalah modal besar dalam mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi.
    “Mewujudkan Indonesia menjadi baldatun
    toyyibatun wa robbun ghofr,
    negara yang
    gemah ripah loh jinawi
    ,” ucap Gus Ab.
    Menjaga keamanan, masih kata pengasuh Pesantren Al-Islah Kota Kediri ini, merupakan amanah dan perilaku Qurani.
    “Sebab, kalau lingkungan kondusif dan aman, maka sendi-sendi kehidupan, termasuk ekonomi, juga lancar,” ucap dia. 
    Oleh sebab itu, dia kembali menegaskan untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kondusivitas Kota Kediri yang selama ini sudah cukup baik.
    Sebelumnya diberitakan, kerusuhan terjadi dalam aksi solidaritas untuk Affan Kurniawan di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/8/2025).
    Massa merusak sejumlah gedung, di antaranya markas polisi, hingga membakar gedung DPRD kota maupun kabupaten Kediri.
    Hingga tengah malam, aksi massa di sejumlah titik masih terus berlangsung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerusuhan di Kediri Meluas, Gedung DPRD dan Kantor Bupati Dibakar Massa

    Kerusuhan di Kediri Meluas, Gedung DPRD dan Kantor Bupati Dibakar Massa

    Kediri (beritajatim.com) – Kerusuhan di Kediri semakin meluas pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Setelah melakukan perusakan di Mapolres Kediri Kota dan membakar Gedung DPRD Kota Kediri, massa bergerak ke wilayah Kabupaten Kediri.

    Pantauan di lokasi, ribuan orang terlibat dalam aksi anarkis tersebut dengan menjarah dan membakar Kantor Bupati Kediri serta Gedung DPRD Kabupaten Kediri. Barang-barang di dua kantor pemerintahan itu diambil dan dibawa pergi, bahkan koleksi benda bersejarah di Museum Kabupaten Kediri juga ikut dijarah.

    Dua kantor pemerintahan tersebut kemudian dibakar dengan lemparan bom molotov, membuat api cepat membesar. Barang-barang seperti meja, kursi, hingga kendaraan roda dua dan roda empat ikut dibakar di jalan raya depan dan belakang Gedung DPRD Kabupaten Kediri.

    Tidak berhenti di situ, massa bergerak ke arah barat dan menyasar Kantor Samsat Kabupaten Kediri. Sejumlah barang dari dalam kantor dilaporkan turut dijarah dan bangunan dirusak.

    Kerusuhan membuat Jalan Soekarno Hatta Kabupaten Kediri lumpuh total. Hingga kini Gedung DPRD Kabupaten Kediri dan Kantor Bupati Kediri masih terbakar, sementara sebagian massa bergeser menuju Markas Brimob Kediri. [nm/beq]

  • Lomba Baris Kreasi Tingkat Kota Kediri, 97 Regu Tampilkan Yel-yel Seru dan Kostum Nyentrik

    Lomba Baris Kreasi Tingkat Kota Kediri, 97 Regu Tampilkan Yel-yel Seru dan Kostum Nyentrik

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati berangkatkan Lomba Baris Kreasi Tingkat Kota Kediri dalam rangkaian peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI. Acara ini diikuti oleh 97 regu. Dimana regu ini berasal dari berbagai unsur yang ada di Kota Kediri. Mereka berangkat dari Kediri Memorial Park dan finish di Balai Kota Kediri.

    Sejak pagi, di sekitar Kediri Memorial Park sudah dipadati peserta dengan kostum berwarna-warni dan koreografi unik yang menghibur penonton. Tepuk tangan dan sorakan semakin ramai ketika setiap regu menampilkan formasi kreatif, mulai dari gerakan penuh energi hingga yel-yel yang mengundang tawa. Mbak Wali pun tampak antusias menyemangati peserta.

    “Lomba Baris Kreasi ini adalah salah satu inovasi untuk membentuk karakter melalui gerak kreasi. Melalui baris kreasi ini kita juga bisa belajar nilai kedisiplinan, kekompakkan, semangat juang, serta kreativitas. Nilai-nilai ini perlu kita aplikasikan di kehidupan sehari-hari,” ujar wali kota termuda ini, pada Sabtu (30/08/2025).

    Mbak Wali berpesan agar para peserta terus menjaga kekompakkan, semangat dan keselamatan sepanjang rute. Melalui lomba baris kreasi ini, diharapkan para peserta menjadi pribadi yang percaya diri dan berani dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas dan kekompakkan akan terus tumbuh melalui kegiatan semacam ini. “Tunjukkan semangat dan kreativitas yang dipunyai. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan menyukseskan acara ini. Sehingga acaranya sangat meriah,” ungkapnya.

    Ketua Panitia Lomba Baris Kreasi Endang Kartika Sari menambahkan 97 regu ini terdiri atas 23 regu dari OPD dan 74 regu dari masyarakat. Setiap regu terdiri dari satu pimpinan dan 10 anggota. Regu ini berasal dari organisasi masyarakat, komunitas, perguruan tinggi, perbankan, rumah sakit, OPD, dan BUMD. Ada beberapa kategori juara. Yakni, juara I, II, dan III, lalu peserta paling kompak, peserta dengan kreasi dan yel-yel terunik, peserta dengan busana terunik, peserta terlucu, dan peserta terfavorit.

    Rombongan baris kreasi diawali dengan penampilan Drumb Band Genta Buana Brawijaya dari SMAN 5 Taruna Brawijaya. Disusul peserta nomor urut 1 dari RS Baptis, lalu Kelurahan Kampung Dalem, Kelurahan Mrican, SMP PGRI 1, Sekretariat Daerah dan lainnya.

    Sementara itu, juara I diraih oleh RSU Lirboyo, juara II diraih Dinas Pendidikan, dan juara III diraih Universitas Islam Kadiri. Peserta paling kompak diraih Kelurahan Tosaren, peserta dengan kreasi dan yel-yel terunik diraih Kelurahan Setonopande, peserta dengan busana terunik diraih Kelurahan Bangsal, peserta terlucu diraih Sekretariat Daerah, dan peserta terfavorit diraih Dinas PUPR.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Dandim 0809 Letkol Inf Ragil Jaka Utama, perwakilan Forkopimda, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Kepala BUMD, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Tahap Dua Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati Kediri Dimulai

    Tahap Dua Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati Kediri Dimulai

    Kediri (beritajatim.com) – Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati tahap ke-2 sudah mulai berlangsung. Pengerjaan direncanakan fokus di zona A.

    Hal tersebut disampaikan oleh Plt Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Kediri, Irwan Chandra melalui Kabid Cipta Karya Joko Riyanto.

    Pihaknya menjelaskan, pembangunan tahap dua stadion ini menindaklanjuti instruksi Bupati Kediri Handindhito Himawan Pramana usai melakukan kunjungan lapangan pada Juli lalu.

    Adapun pengerjaan di tahap ini adalah menyelesaikan beberapa interior di zona A seperti loker room pemain, toilet, serta pemasangan pagar keliling di seluruh tribun.

    “Dominan pengerjaan pemasangan tembok keliling di interior stadion, dan poin utama ini adalah Zona A siap digunakan,” ujarnya, Jumat, 29 Agustus 2025.

    Pemerintah Kabupaten Kediri, katanya, menganggarkan Rp10 Milyar untuk pembangunan di tahap ini. Ditambah pembangunan jalan penunjang stadion sebesar Rp3 Milyar.

    Dari pantauan di lapangan, para pekerja telah melakukan serangkaian pengerjaan. Seperti pemasangan tembok interior fasad. Pembangunan ini ditunjukan guna meminimalisir terjadinya tampias.

    “Posisi (tembok) dibelakang tembok secondary fasad,” jelasnya.

    Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, masih ada tahap lanjutan pembangunan stadion yang terletak di Desa Bulusari, Tarokan tersebut. Pasalnya dibutuhkan site development untuk fasilitas pengunjung dan penonton secara sempurna.

    Sedangkan lapangannya sendiri, lanjut Joko, sudah difungsikan untuk berbagai kegiatan seperti latihan rutin Persik Kediri hingga pertandingan persahabatan dari OPD.

    “Area kawasan belum terbentuk untuk mendukung sirkulasi penonton atau pengunjung,” tandasnya. [nm/ian]

  • Tahanan Lapas Kediri Alami Pelecehan, Dua Pelaku Dipindah ke Sel Isolasi

    Tahanan Lapas Kediri Alami Pelecehan, Dua Pelaku Dipindah ke Sel Isolasi

    Kediri (beritajatim.com) – Kediri digemparkan dengan kasus dugaan pelecehan dan penyiksaan terhadap seorang tahanan berinisial AP di Lapas Kelas IIA Kediri. Korban diduga menjadi sasaran perlakuan kejam dari dua sesama narapidana di dalam sel.

    Kuasa hukum korban, Mohammad Rofian, menyampaikan ada dua pelaku yang terlibat, yakni RM dan AD. RM diduga sering melakukan sodomi terhadap korban, memaksa AP menelan cacing, bahkan mengancam akan membunuh keluarganya setelah keluar penjara.

    Sementara itu, AD disebut melakukan serangkaian kekerasan lain, mulai dari memaksa korban menelan staples, mengencingi wajah korban, hingga memaksa AP meminum air kloset.

    “Dia memaksa tahanan lain untuk memakan staples, disodomi, dikencingi mukanya, diminumi air kloset, jangan sampai ini terulang ke tahanan-tahanan lain,” terangnya, pada Sabtu (30/8/2025).

    Rofian menilai perbuatan tersebut sangat tidak manusiawi. Ia menegaskan agar para pelaku diberikan sanksi tambahan sesuai hukum yang berlaku.

    “Tuntutannya agar para pelaku ini ada hukuman tambahan karena ini adalah tindakan yang tidak manusiawi,” tandasnya.

    Pihak Lapas Kelas IIA Kediri membenarkan adanya peristiwa itu. Kepala Lapas, Solichin, mengatakan para pelaku sudah dipindahkan ke sel isolasi untuk mencegah kejadian serupa.

    “Dalam satu kamar ada 37 napi. Kejadiannya malam hari, sehingga saksi lain mengaku tidak mengetahui. Saat ini kami masih menunggu arahan Kanwil terkait sanksi lanjutan bagi para pelaku,” kata Solichin. [nm]

  • Terima Studi Tiru DPMPTSP Kota Batu, Pemkot Kediri Ungkap Kunci Sukses Raih WBK

    Terima Studi Tiru DPMPTSP Kota Batu, Pemkot Kediri Ungkap Kunci Sukses Raih WBK

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Penanaman Modal dan Satu Pintu (DPMPTSP) menerima kunjungan dari DPMPTSP Kota Batu yang berjumlah tiga belas orang dalam rangka Studi Tiru Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

    Untuk diketahui, DPMPTSP Kota Kediri telaih meraih predikat WBK dari Kementerian PANRB pada tahun 2022.

    Kegiatan tersebut disambut langsung oleh Edi Darmasto, Kepala DPMPTSP Kota Kediri. Dalam sambutannya, disampaikan Edi bahwa pihaknya merasa senang dipilih sebagai tempat studi tiru DPMPTSP Kota Batu.

    Ia juga mengutarakan dalam membangun ZI, Pemkot Kediri selalu mengedepankan enam area perubahan secara mendalam. Adapun keenamnya, antara lain: manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan manajemen sumber daya manusia, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

    “Kita berusaha maksimal agar itu bisa dipahami oleh seluruh ASN agar satu frekuensi. Selain itu juga pemanfaatan medsos kita optimalkan, menciptakan terobosan-terobosan kinerja, konsisten melakukan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan, juga membutuhkan kolaborasi dengan tim penilai internal,” terangnya, pada Jumat (29/8/2025).

    Edi juga mengungkap kunci sukses merain predikat WBK: komitmen, menyusun peta resiko, inovasi, penggunaan teknologi informasi, dokumentasi, monitoring dan evaluasi, serta kolaborasi.

    Di penghujung kegiatan, Dyah Lies Tina, Kepala DPMPTSP Kota Batu menyampaikan terima kasih kepada DPMPTSP Kota Kediri atas materi yang telah disampaikan. Dirinya menyebutkan saat ini pihaknya telah berupaya membangun ZI dan akanmenghadapi penilaian wawancara pada tanggal 19 September mendatang.

    “Hasil studi banding hari ini sangat bermanfaat karena hl-hal yang belum tahu kami dapat di sini. Penjelasan Bapak Kadis sangat membantu kami dalam membangun ZI, sehingga kami punya panduan dalam persiapan penilaian ke depan,” ucapnya. Tak lupa, Dyah juga meminta doa restu agar penilaian berjalan lancar dan dapat menyusul Kota Kediri meraih predikat WBK. [nm/ted]

  • Mbak Wali Buka Exhibition Museum 2025 Kediri, Hadirkan 8 Museum dan Komunitas Sejarah

    Mbak Wali Buka Exhibition Museum 2025 Kediri, Hadirkan 8 Museum dan Komunitas Sejarah

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati secara resmi membuka Exhibition Museum 2025 yang digelar di Taman Sekartaji.

    Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong sebagai simbol dimulainya rangkaian kegiatan yang akan berlangsung hingga 31 Agustus 2025.

    Dalam sambutannya, Mbak Wali sapaan akrab Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa wajah Kota Kediri maupun daerah-daerah lain di Indonesia hari ini tidak lepas dari rangkaian peristiwa di masa lampau.

    Peradaban yang ada saat ini, kata Mbak Wali, dipengaruhi oleh jejak sejarah, nilai-nilai budaya, dan perjuangan para pendahulu.

    “Seperti kata Ir. Soekarno, Jas Merah: Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Tidak terbatas pada era pra dan pasca kemerdekaan saja, kita juga perlu belajar banyak dari peninggalan arkeologis. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kediri bersama delapan museum dari Jawa Timur menghadirkan koleksinya di Taman Sekartaji sebagai sarana edukasi bagi masyarakat, khususnya bagi para generasi muda,” tutur Wali Kota Kediri, Jumat (29/8/2025).

    Lebih lanjut, Mbak Wali menegaskan bahwa melalui pameran museum ini, masyarakat diajak untuk menengok kembali jejak perjalanan sejarah, memaknai kebesaran masa lampau, sekaligus menjadikannya bekal untuk melangkah lebih kuat menuju masa depan.

    Harapannya pameran ini menjadi refleksi sekaligus motivasi bagi semua, terutama generasi muda, untuk semakin bersemangat berkarya, berprestasi, dan menginspirasi.

    “Tidak menutup kemungkinan, kita juga akan menorehkan sejarah baru yang suatu saat menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya,” pungkasnya.

    Exhibition Museum 2025, menghadirkan delapan museum dari Jawa Timur, antara lain, Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian (UNAIR Surabaya), Museum Song Terus dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan (Kabupaten Pacitan), Museum Penataran (Kabupaten Blitar), Museum Anjuk Ladang (Kabupaten Nganjuk), Museum Daerah Tulungagung, Museum Airlangga (Kota Kediri), Museum Bagawanta Bari (Kabupaten Kediri), dan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Kabupaten Jombang).

    Selain museum, ada pula enam komunitas pemerhati sejarah, seni budaya, serta kolektor pribadi yang turut berpartisipasi. Mereka menghadirkan beragam aktivitas edukatif, seperti edukasi mencanting dan mewarnai batik, pembelajaran aksara Kawi, hingga edukasi budaya dari Omah Panji.

    Pengunjung juga berkesempatan menikmati koleksi foto Kediri tempo dulu, alat cetak buku lama, serta buku-buku cetakan Tan Khoen Swie, penerbit legendaris asal Kediri.

    Usai pembukaan, Wali Kota Kediri bersama Wakil Wali Kota Kediri meninjau stan-stan museum yang ada. Keduanya tampak antusias melihat langsung koleksi benda-benda bersejarah yang dipamerkan. Antusiasme serupa juga terlihat dari masyarakat yang hadir, yang begitu tertarik menyaksikan beragam koleksi bersejarah yang sarat makna dan nilai edukasi dalam pameran ini.

    Kegiatan ini turut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono, Para Staf Ahli, Kepala Disbudparpora Zachrie Ahmad, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, Camat, segenap Kepala Museum peserta pameran, Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri, Pemilik Percetakan Tan Khoen Swie Jojo Sutjahjo Gani, Ketua Rumah Budaya Kota Kediri Rindu Rikat, komunitas pemerhati sejarah, serta masyarakat yang memadati area Taman Sekartaji. [nm/ted]

  • Satreskrim Polres Kediri Kota Amankan Produsen Miras Palsu dan Pelaku Pengeroyokan

    Satreskrim Polres Kediri Kota Amankan Produsen Miras Palsu dan Pelaku Pengeroyokan

    Kediri (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kediri Kota berhasil mengungkap tiga kasus menonjol yang menjadi perhatian publik. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Rupatama Mako Polres Kediri Kota, pada Jumat (29/8/2025).

    Kasus pertama yang diungkap adalah dugaan keracunan minuman keras (miras) yang menyebabkan dua orang meninggal dunia di salah satu kafe kawasan Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.

    Wakapolres Kediri Kota Kompol Yanuar Rizal Ardianto menegaskan bahwa jajaran kepolisian berkomitmen mengusut tuntas kasus tersebut. “Hari ini kami berhasil mengungkap tiga kasus, yaitu dugaan keracunan miras, produksi miras ilegal, dan pengeroyokan,” jelasnya.

    Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Leksana, menambahkan bahwa hasil pemeriksaan ahli penyakit dalam RS Muhammadiyah, Labfor, serta Balai POM Kediri menunjukkan adanya dugaan intoksikasi alkohol pada korban. “Kelebihan konsumsi miras diduga menyebabkan kerusakan organ hingga mengakibatkan kematian,” ungkapnya.

    Kasus kedua terkait produksi miras impor palsu yang diedarkan di wilayah Kediri. Polisi menemukan pelaku memproduksi beberapa merek miras impor yang tidak memenuhi standar. “Miras palsu ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Kami mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap peredaran miras ilegal,” tegas AKP Cipto.

    Selain itu, Polres Kediri Kota juga berhasil mengungkap kasus pengeroyokan yang terjadi pada Senin, 18 Agustus 2025, di wilayah Kecamatan Banyakan. Dari hasil penyelidikan, polisi mengamankan 10 orang, dengan empat orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk dua anak berhadapan dengan hukum.“Selanjutnya, para tersangka kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tambahnya.

    Dengan pengungkapan tiga kasus tersebut, Polres Kediri Kota menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan, menindak tegas pelaku tindak kriminal, serta melindungi masyarakat dari ancaman miras ilegal dan aksi premanisme. [nm/kun]

  • Limbah Pabrik Ancam Sungai Brantas, KLH Pasang Garis Pengawasan di 5 Perusahaan Ini

    Limbah Pabrik Ancam Sungai Brantas, KLH Pasang Garis Pengawasan di 5 Perusahaan Ini

    JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) melakukan pengawasan terhadap lima perusahaan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Jawa Timur, setelah ditemukan dugaan pelanggaran yang berpotensi mencemari lingkungan.

    “DAS Brantas adalah sumber kehidupan jutaan masyarakat Jawa Timur. Setiap perusahaan wajib menjalankan operasinya sesuai dokumen lingkungan dan standar baku mutu. Dugaan pelanggaran akan ditindaklanjuti sesuai aturan hukum,” ujar Deputi Bidang Penegakan Hukum (Gakkum) KLH/BPLH, Rizal Irawan di Jakarta, Antara, Kamis, 28 Agustus.

    Pengawasan dilakukan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) pada 20–23 Agustus 2025. Tim menemukan indikasi pencemaran yang memengaruhi kualitas air Sungai Brantas dan anak sungainya.

    Di PT Energi Agro Nusantara (Etanol), pelanggaran berupa perluasan lahan tanpa perubahan dokumen lingkungan serta pembuangan limbah ceceran pupuk hayati, mesin produksi, dan instalasi pengolahan air langsung ke Sungai Ngares dan Sungai Jinontro.

    Pada PT Molindo Raya Industrial (Etanol), PPLH mendapati pembangunan pondasi tangki etanol tanpa persetujuan lingkungan. Perusahaan juga membangun unit baru di luar dokumen UKL-UPL 2016, antara lain CO₂ Plant, CPU Plant, dan 12 tangki CO₂, serta tidak memiliki persetujuan teknis pemenuhan baku mutu air limbah.

    Sementara itu, PT Etanol Ceria Abadi diinformasikan sudah tidak beroperasi. Pengawasan di PT Sinergi Gula Nusantara (PG Ngadiredjo, Kediri) menemukan ketiadaan persetujuan teknis pemenuhan baku mutu air limbah domestik di fasilitas toilet karyawan, masjid, dan perkantoran, serta belum dilakukan pengambilan sampel kualitas udara ambien.

    Di lokasi berbeda, PT Sinergi Gula Nusantara (PG Gempolkrep) diketahui tidak memiliki tempat penyimpanan abu ketel, yang justru ditaruh di kolam penampungan air wet scrubber. Selain itu, rincian teknis penyimpanan limbah B3 belum terintegrasi dengan persetujuan lingkungan.

    Sebagai tindak lanjut, tim PPLH dari Deputi Gakkum KLH memasang papan peringatan dan garis pengawasan di empat perusahaan tersebut.

    Direktur Pengaduan dan Pengawasan KLH, Ardyanto Nugroho, mengatakan langkah awal berupa penutupan saluran limbah, pemasangan papan peringatan, dan garis pengawasan dilakukan untuk memastikan perusahaan melakukan perbaikan nyata.

    “Kami akan memberikan sanksi jika pelanggaran terus berlanjut dan tidak ada evaluasi dari pihak perusahaan,” kata Ardyanto.

    KLH/BPLH menegaskan komitmennya menjaga kualitas lingkungan DAS Brantas dan memastikan setiap perusahaan bertanggung jawab atas dampak operasionalnya.