kab/kota: Kediri

  • Ragam Modus Edar Rokok Ilegal Mengintai RI, Kini Ada yang Diangkut Mobil Mewah

    Ragam Modus Edar Rokok Ilegal Mengintai RI, Kini Ada yang Diangkut Mobil Mewah

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) mengungkap berbagai modus yang dilakukan dalam praktik pengedaran rokok ilegal. Teranyar, Bea Cukai sempat menemukan penyelundupan rokok ilegal dengan menggunakan mobil mewah. 

    Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Kemenkeu, Nirwala Dwi Heryanto menceritakan, upaya pencegatan terhadap pengedaran rokok ilegal tidak selalu berhasil. Namun, apabila berhasil, otoritas kerap menemukan peredaran hingga mencapai jutaan batang rokok ilegal. 

    Belum lama ini, jelas Nirwala, pihak Bea Cukai mencegat dugaan peredaran rokok ilegal di Kediri, Jawa Timur. Uniknya, terduga pelaku yang mengangkut rokok ilegal itu menggunakan mobil berkategorikan mewah seperti Toyota Alphard. 

    “Sekali waktu nangkep tuh yang [pakai] Alphard. Ini [Bea Cukai] Kediri dapat ya? Bawa rokok ilegal pakai Alphard. Supaya enggak dicurigai,” jelasnya di kantor Bea Cukai Pusat, Jakarta, Kamis (4/9/2025). 

    Nirwala menyebut biasanya Bea Cukai menemukan pengangkutan rokok ilegal menggunakan mobil Elf. Tidak jarang rokok-rokok yang melawan aturan itu diangkut dengan dititipkan secara tersembunyi melalui jasa penitipan. 

    Mengenai peredaran rokok ilegal saat ini, pejabat eselon II Ditjen Bea Cukai Kemenkeu itu mengatakan Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun ini akan merilis hasil survei terkait dengan hal tersebut. Tanpa ingatan jelas, Nirwala sempat menyebut pada dua tahun lalu survei menemukan rokok ilegal paling banyak berjenis rokok polos. 

    Adapun modus-modus rokok ilegal adalah rokok polos atau tanpa pita cukai. Artinya, peredaran rokok itu tidak berkontribusi terhadap penerimaan cukai dan melawan aturan. 

    Ada juga rokok menggunakan pita cukai palsu yang jumlahnya diperkirakan sangat kecil atau 1% dari total keseluruhan, hingga yang mengenakan pita cukai bekas. 

    Tidak hanya itu, terdapat rokok ilegal yang modusnya seperti praktik penghindaran pajak lebih besar atau tax avoidance. Misalnya, para pelaku mengenakan pita cukai untuk sigaret kretek tangan (SKT) yang notabenenya lebih murah, dan dipasang ke sigaret kretek mesin (SKM). 

    “Itu bisa kelihatan ada saltuk, salah peruntukan, SKT dipasang di SKM tujuannya apa? Membayar cukai yang lebih kecil dari yang seharusnya,” paparnya. 

    Tidak hanya praktik pengenaan pita cukai yang tidak sesuai atau saltuk, terdapat praktik salah personalisasi atau dikenal salson.

    Untuk diketahui, terdapat tiga golongan rokok yakni SKT, SKM dan SKP yang kepanjangannya adalah sigaret kretek putih. SKP adalah jenis yang tertinggi karena tujuannya adalah ekspor. Untuk memastikan persaingan usahanya adil, maka ketiganya dikenakan tarif cukai yang berbeda berdasarkan golongan. 

    Golongan SKT, terang Nirwala, diproduksi biasanya sekitar 300 juta sampai dengan 500 juta batang per tahun. Tarifnya merupakan yang terkecil. 

    Sementara itu, SKM atau golongan 2 diproduksi 500 juta hingga 3 miliar batang per tahun dengan tarif medium. Termahal dan terbanyak dengan produksi 3 miliar ke atas adalah SKP. Pembedaan golongan atau layering tarif cukai itu diharapkan bisa menciptakan kondisi persaingan usaha yang adil.

    Masalahnya, saat ini Nirwala menyebut Undang-Undang (UU) tentang Cukai tak mengenal praktik penghindaran pajak (tax avoidance) melainkan hanya penggelapan pajak (tax avoidance). Untuk cukai, penegakan hukum yang dilakukan terhadap pelanggaran terkait juga lebih berorientasi untuk restorative justice alias ultimum remedium. 

    Singkatnya, pendekatan penegakan hukum bukan untuk pidana badan melainkan untuk pengembalian potensi kewajiban yang seharusnya dibayarkan sejak awal. 

    “Makanya dendanya minimal dua kali kan, yang satu untuk bayar cukainya, yang satu dendanya gitu loh,” terangnya. 

    Sebagai informasi, risiko peredaran rokok ilegal sudah diantisipasi oleh pemerintah dalam menyusun RAPBN 2026. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melihat ada dua problematika yang dihadapi dalam menghimpun penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) tahun depan: peralihan konsumen ke produk rokok lebih murah (downtrading) dan peredaran rokok ilegal. 

    CHT merupakan penyumbang terbesar dari penerimaan cukai, jauh lebih besar dari penerimaan cukai terhadap etil alkohol atau etanol (EA) serta minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA). 

    Penerimaan cukai pada RAPBN 2026 ditargetkan sebesar Rp241,8 triliun, atau tumbuh 5,7% dari outlook 2025 yakni Rp228,7 triliun. Target setoran cukai tahun depan diharapkan bisa menopang target penerimaan dari kepabeanan dan cukai sebesar total Rp334,3 triliun.

  • Arca Kepala Ganesha Hasil Jarahan Saat Kerusuhan Kediri Ditemukan di Parkiran Sekolah

    Arca Kepala Ganesha Hasil Jarahan Saat Kerusuhan Kediri Ditemukan di Parkiran Sekolah

    Kediri (beritajatim.com) – Fragmen arca Kepala Ganesha yang hilang saat kerusuhan 30 Agustus lalu akhirnya kembali ke tangan pemerintah. Benda purbakala bernilai sejarah tinggi itu dikembalikan oleh dua pelajar SMKN 1 Ngasem, Salman Al Farisi (16) dan Ahmad Rifqi Fakhrudin (17), pada Kamis (4/9/2025) sore.

    Kedua siswa kelas 2 tersebut tanpa sengaja menemukan arca Kepala Ganesha ketika hendak masuk sekolah. Benda itu terlihat di area parkir dekat sawah.

    “Saya kan berangkat ke sekolah itu pukul setengah enam, setengah enam lebih. Dan saya sampai disana itu pukul 5.45, enam kurang seperempat. Dan waktu masuk parkiran, waktu teman saya ini jagang sepeda motor, itu kok ada batu yang dilihat itu gak biasa, ada corak-coraknya, motif pengukurannya, yang presisi gitu,” kata Salman.

    Meski curiga, Salman dan Rifqi sempat ragu akan temuannya hingga mereka mencari informasi lebih lanjut. Rifqi pun memastikan kebenarannya dengan menghubungi ibunya yang bekerja sebagai pegawai di Pemkab Kediri.

    “Saya kembali ke sekolah memastikan bahwa bentuknya Ganesha itu ada. Dan setelah di sekolah, di parkiran saya ambil, ternyata benar bentuknya Ganesha yang ada di informasi TikTok itu tadi. Terus saya langsung konfirmasi ke ibu saya yang kebetulan bekerja disini,” ujar Rifqi.

    Keduanya mengaku sebelumnya tidak pernah melihat arca itu di parkiran sekolah. Salman menduga benda tersebut baru saja dilemparkan ke lokasi.

    “Saya berangkat sekolah kemarin pagi itu belum ada, pulang sekolah itu belum ada. Mungkin tadi malam. Soalnya itu seperti berdebu, terus bekas lemparan,” imbuhnya.

    Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi, menerima langsung arca tersebut. Ia mengapresiasi langkah kedua remaja yang dengan kesadaran penuh mengembalikan benda bersejarah itu.

    “Memang adik-adik ini punya sifat yang baik untuk mengembalikan. Ada niat baik, ikat baiknya, karena panggilan, panggilan besar hatinya dia mau mengantarkannya ke sini,” terangnya.

    Mustika memastikan arca Kepala Ganesha akan diamankan di lokasi yang lebih terjamin, mengingat kondisi Museum Bagawanta Bhari yang masih rawan pasca-kerusuhan.

    “Sementara kita amankan dulu ya, karena lokasi disini tidak mungkin kan, karena kaca-kacanya pecah dan lain-lain, karena itu sifatnya portable, jadi kalau tetap disini saya kira amat rawan,” tandasnya. [nm/aje]

  • Sambut Kapolda Jatim, Mbak Wali Dorong Kebersamaan Wujudkan Kediri Aman

    Sambut Kapolda Jatim, Mbak Wali Dorong Kebersamaan Wujudkan Kediri Aman

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menyambut kedatangan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, di Polsek Kota, Kamis (4/9/2025).

    Kunjungan kerja Kapolda Jatim ini dilakukan dalam rangka meninjau beberapa tempat yakni Polsek Kota, Satlantas Polres Kediri Kota, serta Mako Polres Kediri Kota yang mengalami kerusakan akibat kerusuhan beberapa hari lalu.

    Wali Kota Kediri menyampaikan terima kasih atas kehadiran Kapolda Jawa Timur yang dinilainya memberikan semangat dan dukungan bagi jajaran kepolisian di Kota Kediri. Kunjungan ini menjadi dorongan penting untuk memulihkan kondisi pasca kerusuhan beberapa hari lalu.

    Lebih lanjut, Mbak Wali berharap fasilitas kepolisian yang terdampak bisa segera pulih, serta pelayanan kepada masyarakat kembali seperti semula.

    “Serta saya juga berharap, situasi di Kota Kediri selalu kondusif, tidak terjadi lagi aksi anarkis seperti beberapa waktu lalu, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupannya dengan aman dan nyaman. Mari bersama-sama jaga Kota Kediri tercinta ini,” tegasnya.

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menyambut kedatangan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, di Polsek Kota, Kamis (4/9/2025).

    Sementara itu, dalam arahannya, Kapolda Jatim menegaskan pentingnya menjaga semangat kerja di tengah dinamika yang terjadi. Ia juga mengapresiasi kinerja kepolisian bersama TNI dan _stakeholder_ lain yang telah bahu membahu menjaga keamanan di Kediri dan sekitarnya.

    “Saya datang untuk memastikan bahwa seluruh anggota tetap semangat dan baik-baik saja. Kita bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan keamanan di wilayah ini. Terima kasih, rekan-rekan sudah luar biasa dalam melaksanakan tugas, bersinergi dengan TNI dan berbagai pihak lainnya. Semua merasa punya tanggung jawab terhadap keamanan, sehingga kejadian yang ada bisa ditangani dan dampaknya diminimalisir,” ungkap Kapolda Jatim.

    Lebih lanjut, Irjen Pol Nanang Avianto juga menekankan pentingnya memulihkan kondisi pascakejadian. Mulai dari perbaikan fasilitas umum hingga memastikan aktivitas masyarakat dapat berjalan normal kembali, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun layanan publik.

    Terakhir, Kapolda Jatim ini juga berpesan agar seluruh jajaran kepolisian terus menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan kepada masyarakat, serta bijak dalam menggunakan media sosial.

    “Mari kita guyub, bersatu, dan menjaga Kota Kediri tetap aman. Kerja keras rekan-rekan sangat luar biasa, dan sinergitas yang baik ini harus terus dipertahankan,” tegasnya.

    Turut mendampingi kunjungan tersebut, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Danbrigif 16 Wira Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Kapolsek Kota Kompol Ridwan Sahara, serta Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kediri Agung Hadi Wijanarko. [nm/but]

     

  • Hadiri Doa Bersama, Gus Qowim Tekankan Teladan Nabi untuk Jaga Kedamaian Kota Kediri

    Hadiri Doa Bersama, Gus Qowim Tekankan Teladan Nabi untuk Jaga Kedamaian Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin menghadiri Doa Bersama bertajuk ‘Damai Negeriku, Jaga Kediri, Jaga Jawa Timur dan Jaga Indonesia’. Acara berlangsung di SMA Negeri 1 Kediri, Kamis (04/09/2025). Dengan khidmat, seluruh siswa-siswi dan tamu undangan mengikuti doa bersama.

    Gus Qowim mengungkapkan di tengah situasi saat ini, semua pihak harus turut menjaga keamanan dan ketentraman di Kota Kediri. Dimana hal itu adalah fondasi untuk Kota Kediri menjadi kota yang nyaman ditinggali. Apa yang terjadi beberapa hari lalu, menimbulkan banyak kerugian. Tidak hanya materi namun juga mental.

    “Beberapa hari lalu terjadi peristiwa yang memprihatinkan dan menimbulkan banyak kerugian. Semoga melalui acara ini kita semua semakin solid dalam menjaga keamanan, kenyamanan dan ketentraman Kota Kediri,” ungkapnya.

    Bertepatan dengan Rabiul Awal, Gus Qowim mengajak seluruh pihak termasuk pelajar untuk menjadikan Nabi Muhammad SAW suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pesan dari Nabi Muhammad SAW harus dijadikan rujukan ataupun pegangan dalam situasi saat ini. Yakni, untuk tidak menyakiti atau mendzolimi diri sendiri dan orang lain.

    “Di momen ini mari kita semua meneladani Nabi Muhammad SAW. Kita harus menengok apakah selama ini kita sudah meneladani,” ujarnya.

    Kepala Cabang Dinas Pendidikan Adi Prayitno menjelaskan kegiatan ini merupakan pemantapan nilai sehari-hari di sekolah. Yakni menanamkan dan menumbuhkan akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Lalu setiap hari pengetahuan kognitifnya terus digali oleh guru. Sehingga menjadi manusia yang cerdas.

    “Hari ini menurut data yang melaksanakan doa bersama saya hitung 77.000 dari sekolah-sekolah Kediri. Dari unsur siswa 73.000 dan guru 4.000. Mari kita semua berdoa bersungguh-sungguh agar kota ini selalu damai,” jelasnya.

    Turut hadir, Plt Kepala SMAN 1 Kota Kediri Arif Syah Putra, jajaran Cabang Dinas Pendidikan, dan tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • 2 Pelaku Baru Kerusuhan Kediri Diringkus: Pelempar Bom Molotov asal Klaten dan Jakarta

    2 Pelaku Baru Kerusuhan Kediri Diringkus: Pelempar Bom Molotov asal Klaten dan Jakarta

    Kediri (beritajatim.com) – Polres Kediri Kota terus mengembangkan penyidikan terkait kasus aksi anarkis yang terjadi di wilayah hukum Kota Kediri beberapa waktu lalu. Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Laksana, S.Tr.K., S.I.K., M.H., mengungkapkan bahwa pada malam hari sebelumnya, pihaknya kembali berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pelemparan bom molotov di sejumlah titik di Kota Kediri.

    Kedua pelaku tersebut masing-masing berinisial CK (27), warga Klaten, dan MSA (23), warga Jakarta. Dari tangan keduanya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa empat buah petasan dengan isi lima letusan serta pakaian yang digunakan saat melakukan aksi anarkis.

    “Dari hasil pemeriksaan, kami juga memiliki bukti rekaman video dan foto-foto saat mereka melakukan aksinya. Berdasarkan alat bukti yang cukup, pagi tadi keduanya resmi kami tahan,” ungkap AKP Cipto, Kamis (4/9/2025).

    Dengan penambahan dua tersangka tersebut, total hingga saat ini Polres Kediri Kota telah menetapkan 26 orang sebagai tersangka. Mereka dijerat dengan pasal beragam, mulai dari Pasal 363 ayat 1 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan saat huru-hara, Pasal 170 KUHP tentang pengerusakan barang, hingga Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum untuk melakukan tindakan anarkis.

    Dari 26 tersangka tersebut, 12 di antaranya merupakan anak berhadapan dengan hukum berusia 15-18 tahun, sementara 14 orang lainnya dewasa dengan rentang usia 19-36 tahun. Untuk pelaku yang masih dibawah umur, penyidikan dilakukan melalui mekanisme Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kediri.

    AKP Cipto menegaskan bahwa penyidikan dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    Terkait peran kedua tersangka terbaru, polisi mendapati bahwa aksi pelemparan bom molotov telah dipersiapkan sejak H-1 aksi. Berdasarkan keterangan, mereka mengetahui rencana aksi dari seruan ajakan yang tersebar di media sosial, termasuk flyer dan siaran langsung (live) di media sosial.

    “Mereka mengaku mempersiapkan bom molotov sendiri dengan cara membeli bahan bakar pertalite, kemudian diracik menggunakan botol bekas minuman. Status keduanya saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di salah satu perguruan tinggi di Kota Kediri,” terang Kasat Reskrim.

    Saat ini penyidik masih mendalami dugaan keterlibatan jaringan atau pihak lain yang diduga berperan sebagai provokator maupun penggerak aksi. [nm/beq]

  • Motif Terduga Provokator di Tulungagung: Dendam Pernah Ditilang Polisi

    Motif Terduga Provokator di Tulungagung: Dendam Pernah Ditilang Polisi

     

    Tulungagung (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung berhasil menangkap seorang terduga provokator berinisial CK (27), warga asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

    CK yang diketahui sebagai mahasiswa di salah satu kampus ilmu kesehatan di Kota Kediri ini diamankan saat berada di sebuah hotel di Tulungagung.

    Hasil penyelidikan mengungkap, selain memprovokasi massa aksi di Tulungagung, CK juga terlibat dalam aksi anarkis dengan melempar bom molotov ke Mapolres Kediri Kota pada Sabtu (30/8/2025). Tindakan itu dilakukan lantaran pelaku menyimpan dendam pribadi terhadap polisi.

    Kapolres Tulungagung, AKBP M Taat Pribadi, menjelaskan bahwa selama berada di Tulungagung, CK aktif berkeliling warung kopi untuk memprovokasi warga agar ikut dalam aksi unjuk rasa.

    “Dari hasil pemeriksaan, CK terbukti merencanakan tindakan anarkis. Selama tiga hari di Tulungagung, ia keliling warung kopi dan melakukan provokasi,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

    Tak hanya itu, CK juga diketahui berkoordinasi dengan kelompok kecil berisi empat orang melalui aplikasi WhatsApp untuk merancang kerusuhan.

    “Jadi CK ini bergerak bersama kelompok kecil empat orang yang berencana membuat kerusuhan saat aksi unjuk rasa,” tambahnya.

    Motif pribadi menjadi latar belakang tindakan pelaku.

    Menurut Kapolres, CK menyimpan dendam karena pernah ditilang polisi saat berada di Yogyakarta. “Motifnya, CK ini memiliki dendam pribadi ke polisi karena pernah ditilang saat di Yogyakarta,” ungkap AKBP Taat Pribadi.

    Kini, kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Kediri Kota untuk penyidikan lebih lanjut. Dari sebuah rekaman video, terlihat jelas CK melakukan pelemparan molotov saat aksi di Mapolres Kediri Kota bersama rekannya, MSA (24), yang juga sudah ditangkap.

    “Karena lokasi kejadian berada di wilayah Kediri, tersangka kita limpahkan ke Polres Kediri Kota,” pungkas Kapolres Tulungagung. (ted)

     

  • Polres Tulungagung Tangkap Terduga Provokator Demo Rusuh, Mahasiswa Kesehatan Kediri Asal Klaten

    Polres Tulungagung Tangkap Terduga Provokator Demo Rusuh, Mahasiswa Kesehatan Kediri Asal Klaten

    Tulungagung (beritajatim.com) – Polres Tulungagung menangkap terduga provokator yang akan melakukan kerusuhan saat aksi unjuk rasa. Terduga pelaku tersebut berinisial CK (27) warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang juga tercatat sebagai mahasiswa sebuah kampus ilmu kesehatan di Kota Kediri. Terduga pelaku juga melakukan aksi pelemparan bom molotov saat melakukan unjuk rasa di depan Mapolres Kediri Kota, Sabtu (30/8/2025) lalu.

    Kapolres Tulungagung, AKBP M Taat Resdi mengatakan CK ditangkap di sebuah hotel. Dari hasil pemeriksaan CK sudah berada di Tulungagung sejak 3 hari lalu. Selama berada di Tulungagung, CK melakukan aksi provokasi kepada warga untuk mengikuti aksi unjuk rasa dan bertindak anarkis.

    “Jadi CK ini sudah di Tulungagung sejak 3 hari lalu, CK mendatangi warung kopi dan melakukan provokasi ke warga, ” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

    Berdasar pemeriksaan polisi menemukan bahwa CK juga melakukan tindakan anarkis saat aksi di Mapolres Kediri Kota beberapa waktu lalu. CK melempar bom molotov ke Mapolres tersebut. Polisi yang melakukan pengembangan kemudian menangkap satu terduga pelaku lain berinisial MSA (24) warga Jakarta Timur. Dalam peristiwa kerusuhan di Kota Kediri, MSA bertugas menyulut bom molotov dan CK yang melemparnya.

    “Rencananya MSA juga akan datang dan melakukan kerusuhan di Tulungagung tapi berhasil kami tangkap di Kediri, ” tuturnya.

    Kedua pelaku kini diserahkan ke Polres Kediri Kota untuk proses pemeriksaan. Penangkapan provokator ini menjadi penyebab aksi unjuk rasa yang akan berlangsung hari ini batal dilakukan. Pihak Forkopimda dan koordinator aksi sudah melakukan pertemuan dan mereka sepakat untuk menunda pelaksanaan unjuk rasa hingga situasi kondusif.

    “Meski aksi unjuk rasa batal digelar namun pengamanan tetap kita perketat, ” pungkasnya. [nm/beq]

  • Aksi Unjuk Rasa Tulungagung Ditunda, Polisi Tangkap Provokator Anarkis

    Aksi Unjuk Rasa Tulungagung Ditunda, Polisi Tangkap Provokator Anarkis

    Tulungagung (beritajatim.com) – Aksi unjuk rasa di Tulungagung yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (4/9/2025) dipastikan batal digelar. Keputusan ini diambil setelah koordinator aksi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tulungagung sepakat menunda hingga situasi dianggap kondusif.

    Pengumuman penundaan aksi tersebut diunggah melalui akun resmi media sosial Polres Tulungagung pada pukul 02.21 WIB. Dalam unggahan video, koordinator aksi dan Forkopimda menyampaikan hasil pertemuan yang berlangsung hingga dini hari.

    Kapolres Tulungagung, AKBP M Taat Resdi, mengatakan penundaan dilakukan sebagai langkah antisipasi potensi kerusuhan. Berdasarkan pemetaan situasi di lapangan, kondisi saat ini belum aman untuk melaksanakan unjuk rasa. Polisi bahkan telah menangkap seorang provokator yang diketahui berniat menimbulkan kericuhan.

    “Kami sudah menangkap satu orang yang akan melakukan tindakan rusuh di Tulungagung, orang tersebut juga melakukan kerusuhan di Kediri,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

    Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, menegaskan pihaknya tetap terbuka menerima aspirasi masyarakat. Namun, kondisi yang tidak kondusif membuat aksi massa berpotensi dimanfaatkan untuk memicu kerusuhan. “Saya siap untuk menerima aspirasi dari masyarakat dan berjanji akan terbuka melakukan komunikasi,” ucapnya.

    Sementara itu, perwakilan koordinator aksi dalam video menyampaikan bahwa penundaan bukan berarti perjuangan berhenti. Mereka sepakat melanjutkan aspirasi melalui forum komunikasi yang dijanjikan Forkopimda. Sebagai pengganti aksi, akan digelar dialog publik yang dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat.

    “Kalau ada yang menyebut kami menerima uang berapa pun itu adalah fitnah,” pungkas salah seorang koordinator aksi. [nm/ian]

  • Mas Dhito Apresiasi Warga Kembalikan Barang Jarahan, Satpol PP Kediri Catat Ratusan Unit

    Mas Dhito Apresiasi Warga Kembalikan Barang Jarahan, Satpol PP Kediri Catat Ratusan Unit

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri terus menerima pengembalian barang hasil jarahan pasca kericuhan yang terjadi pada 30 Agustus 2025. Bahkan, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito menerima langsung sejumlah barang dari warga, pada Rabu (3/9/2025).

    Seorang pemuda asal Ngronggo, Kota Kediri menyerahkan sebuah PC merek HP, monitor, dan keyboard di kantor Pemkab Kediri. Mas Dhito mengapresiasi kejujuran pemuda itu dan menegaskan barang yang dikembalikan tidak akan diproses hukum, selama bukan provokator atau aktor intelektual di balik kerusuhan.

    “Kalau mengembalikan barang-barang jarahan tersebut, maka dipastikan tidak akan diproses hukum, kecuali masuk dalam kategori provokator, atau aktor intelektual di balik kericuhan ini. Karena ini kan bukan demo, tapi saya katakan ini kericuhan, kerusuhan, menjarahan,” tegasnya.

    Hingga kini, lebih dari lima mobil pick up berisi barang hasil jarahan telah dikembalikan ke Satpol PP, balai desa, maupun Polres Kediri. Sementara itu, kerugian akibat kerusuhan diperkirakan mencapai Rp500 miliar, belum termasuk kendaraan dinas yang dibakar. Untuk kerugian gedung pemerintahan Kabupaten Kediri dan DPRD, nilai kerusakan sudah menembus Rp135 miliar.

    Satpol PP Kabupaten Kediri mencatat pengembalian barang jarahan.

    Sejak imbauan pengembalian disampaikan pada Senin (1/9/2025), ratusan barang berbagai jenis telah dikembalikan ke Satpol PP dan kantor desa. Barang-barang tersebut mulai dari televisi, kulkas, printer, hingga laptop.

    Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Untung Satrio Wicaksono, menjelaskan barang-barang itu kini dikumpulkan di Mako Satpol PP untuk diinventarisasi oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).

    “Alhamdulillah sejak disampaikannya imbauan tersebut sampai tadi malam dan sekarang masih berlangsung di beberapa tempat yang sudah ditentukan sesuai dengan imbauan itu banyak oknum masyarakat yang menjarah itu mengembalikan aset-aset tersebut ada yang dikembalikan secara langsung, ada yang dititipkan, ada pula dan banyak yang diletakkan di depan Mako Satpol PP atau di depan kantor-kantor desa,” jelasnya, pada Rabu (3/9/2025).

    Pihaknya juga kembali mengingatkan warga yang masih menyimpan atau menemukan barang hasil jarahan agar segera mengembalikan sebelum ada proses hukum.

    “Kepada siapa pun yang saat ini masih ketempatan ataupun melihat ada barang, diperkirakan barang-barang aset milik Kabupaten Kediri yang mungkin ditinggal atau yang masih ketempatan membawa dihimbau untuk segera mengembalikan daripada setelah imbauannya dicabut kalau masih ketahuan membawa mungkin prosesnya adalah proses pidana,” tegas Untung. [nm/ian]

  • Misteri Motor NMAX di Lahan Kosong Kediri dengan Pesan di Kardus, Barang Jarahan?

    Misteri Motor NMAX di Lahan Kosong Kediri dengan Pesan di Kardus, Barang Jarahan?

    Kediri (beritajatim.com) – Sebuah sepeda motor Yamaha NMAX putih dengan nomor polisi AG 3435 CZ ditemukan terparkir tanpa pemilik di lahan kosong barat kantor Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

    Penemuan motor tersebut pertama kali diketahui warga setempat yang langsung melapor ke pihak kepolisian. Laporan cepat itu kemudian ditindaklanjuti oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Tosaren, Aiptu Yulianto TM, bersama Padal Polsek Pesantren Ipda Suwondo, anggota piket, serta perangkat kelurahan yang mendatangi lokasi untuk pengecekan.

    Saat diperiksa, motor dalam kondisi terkunci rapat. Namun, hal yang menarik perhatian adalah secarik tulisan di atas kertas kardus yang ditinggalkan oleh pihak tak dikenal. Pesan tersebut meminta agar kendaraan diserahkan ke Polres Kediri Kota.

    Kapolsek Pesantren, Kompol Siswandi, membenarkan temuan itu. Ia menjelaskan bahwa motor sudah diamankan ke Polsek Pesantren untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

    “Motor tersebut kini diamankan oleh petugas. Kami masih mendalami asal-usul kendaraan dan siapa pihak yang meninggalkan motor beserta pesan tersebut,” jelasnya.

    Situasi di lokasi tetap aman dan kondusif. Hal ini berkat koordinasi cepat antara warga, perangkat kelurahan, dan aparat kepolisian. Polsek Pesantren juga mengapresiasi sikap warga yang tanggap melaporkan temuan mencurigakan sehingga potensi gangguan kamtibmas dapat dicegah lebih awal. [nm/ian]