kab/kota: Kediri

  • Pelantikan PC Fatayat NU, Mbak Wali : Bersama Kita Bangun Kota Kediri yang MAPAN

    Pelantikan PC Fatayat NU, Mbak Wali : Bersama Kita Bangun Kota Kediri yang MAPAN

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengajak jajaran PC Fatayat NU Kota Kediri untuk berkolaborasi mewujudkan Kota Kediri yang lebih MAPAN. Hal itu disampaikan saat menghadiri Pelantikan PC Fatayat NU Kota Kediri Masa Khidmat 2025-2030. Pelantikan berlangsung di Aula Masjid Agung, Sabtu (6/9/2025). Pelantikan ini mengambil tema Optimalisasi Peran Fatayat NU Menuju Perempuan Mapan dan Berdaya.

    “Selamat dan sukses atas dilantiknya jajaran PC Fatayat NU Kota Kediri. Semoga amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan, dan semangat baru. Mari sama-sama memberikan kontribusi positif baik untuk umat, bangsa dan negara,” ujarnya.

    Mbak Wali menyampaikan Fatayat NU merupakan organisasi perempuan yang memiliki peranan sangat penting dalam bidang pembangunan. Baik di bidang keagamaan, sosial, pemberdayaan perempuan serta pendidikan.

    Tentu semua tahu Fatayat NU ini memiliki kiprah yang luar biasa. Yakni, selalu menanamkan nilai-nilai kebangsaan, serta nilai kesatuan dan persatuan. Inilah nilai-nilai yang sangat penting, perlu diaplikasikan di kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Saya yakin Fatayat NU akan semakin maju, semakin kuat, semakin solid dan sama-sama bisa mewujudkan masyarakat yang berdaya, berakhlak, dan sejahtera. Sehingga ke depan Kota Kediri bisa menjadi kota yang lebih MAPAN. Sesuai tema pelantikan pagi hari ini,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan ini, Wali kota termuda ini juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran PC Fatayat NU atas kontribusinya dalam membangun Kota Kediri. Diharapkan semua program-program baik dapat terus dilanjutkan. Sementara program yang masih kurang dan perlu dilakukan evaluasi dapat diperbaiki.
    “Dengan kepemimpinan baru saya yakin progran-program yang ada di Fatayat ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Saya juga titip pesan agar kolaborasi dan komunikasi dengan Pemkot Kediri terus berjalan. Semangat untuk terus berkontribusi bagi kota kita tercinta,” pungkasnya.

    Pada pelantikan ini, jabatan ketua diemban oleh Dewi Nafi’ah. Wakil Ketua I Himatul Aliyah, Wakil Ketua II Khotim Maslikah, Wakil Ketua III Tri Latifatul Sakdiyah, dan Wakil Ketua IV Laila Na’imatul Muthoharoh. Sekretaris dijabat oleh Alfi Zahiroh dan Bendahara dijabat Amalia Mustikawati.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Anggota DPRD Jawa Timur Khusnul Arif, Kepala Kantor Kemenag A. Zamroni, Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Timur Siti Maulidah, Ketua PCNU Abu Bakar Abdul Jalil, Ketua TP PKK Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin.

    Kepala DP3AP2KB Arief Cholisudin, Kepala Bagian Kesra Ahmad Jainudin, Ketua GP Ansor H.M. Baihaqi, Ketua DPD KNPI Munjidul Ibad, dewan kehormatan dan pembina PC Fatayat NU Kota Kediri, Ketua PC Fatayat NU se-Mataraman, Ketua Banom dan Lembaga NU, serta tamu undangan lainnya. [kun]

  • Kecelakaan Maut Truk Tabrak Sepeda Motor di Jombang, 1 Korban Tewas

    Kecelakaan Maut Truk Tabrak Sepeda Motor di Jombang, 1 Korban Tewas

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) terjadi di Jalan Raya Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Sabtu (6/9/2025).

    Kecelakaan melibatkan truk Mitsubishi dengan nomor polisi AG-8611-EM yang dikendarai oleh Eko Agustinus (33), warga Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, dan sepeda motor Yamaha Mio J dengan nomor polisi S-2067-ZD yang dikendarai oleh Imantinia Sari (25), warga Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.

    Menurut keterangan dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, kejadian bermula saat truk Mitsubishi yang melaju dari arah utara ke selatan hendak mendahului kendaraan lain di depannya. Namun, truk tersebut kurang memperhatikan arus lalu lintas dan akhirnya menabrak sepeda motor yang sedang berjalan searah di depannya dan hendak berbelok ke kanan.

    Akibat dari kecelakaan tersebut, pengendara sepeda motor, Imantinia Sari, mengalami luka-luka yang cukup parah dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, pengemudi truk, Eko Agustinus, tidak mengalami luka sedikit pun.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, menegaskan bahwa pengemudi truk tidak memperhatikan kondisi lalu lintas saat berusaha mendahului kendaraan di depannya. “Kecelakaan ini terjadi karena kurangnya kewaspadaan dari pengemudi truk yang tidak memperhatikan arus lalu lintas,” ujarnya.

    Insiden ini menambah catatan kecelakaan lalu lintas di kawasan Kabupaten Jombang, yang merupakan salah satu daerah dengan tingkat kecelakaan yang cukup tinggi. Dalam hal ini, pihak kepolisian mengimbau agar para pengendara lebih berhati-hati, terutama saat melakukan manuver mendahului kendaraan lain. [suf]

  • Kasus Pelecehan Antar WBP di Lapas Kediri, Pelaku Dipindah ke Lapas Porong

    Kasus Pelecehan Antar WBP di Lapas Kediri, Pelaku Dipindah ke Lapas Porong

    Kediri (beritajatim.com) – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri memberikan penjelasan resmi terkait kasus pelecehan seksual antar warga binaan (WBP) yang terjadi pada Rabu pagi (27/8/2025) lalu.

    Kepala Lapas Kediri, Solichin, menyampaikan kronologi sekaligus langkah penanganan yang sudah dilakukan pihaknya untuk memastikan keamanan di dalam lapas.

    Peristiwa bermula sekitar pukul 08.20 WIB ketika seorang WBP berinisial ASP (20) melapor mengalami sakit perut.

    “Korban langsung kami bawa ke klinik lapas untuk diperiksa. Dari keterangan awal, ia mengaku dipaksa menelan dan meminum barang-barang yang tidak lazim,” ujar Solichin.

    Melihat kondisi korban, lapas segera berkoordinasi dengan pengadilan karena status ASP masih sebagai tahanan titipan.

    “Atas izin tersebut, sekitar pukul 15.12 WIB korban dibawa ke RSUD Simpang Lima Gumul dan kembali ke lapas pukul 16.56 WIB. Hasil pemeriksaan medis menyatakan kondisi korban stabil dan tidak memerlukan rawat inap,” jelasnya.

    Menanggapi isu dugaan pelecehan seksual, Kalapas menegaskan hasil pemeriksaan medis tidak menemukan indikasi kerusakan pada area vital korban.

    “Hasil ini menjadi dasar kami untuk tetap berhati-hati dalam menyampaikan informasi. Semua masih perlu proses pemeriksaan lanjutan,” katanya.

    Langkah tegas diambil terhadap WBP yang diduga melakukan pemaksaan. “Sejak hari kejadian, pelaku langsung kami pisahkan dari blok hunian dan ditempatkan di strap cell. Itu bentuk pengamanan awal yang wajib kami lakukan,” tegas Solichin.

    Lapas Kediri kirim WBP pelaku pelecehan ke Porong.

    Keesokan harinya, pelaku disidangkan di hadapan Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP). Dari hasil sidang, diputuskan menjatuhkan register F sehingga hak-hak narapidana pelaku dicabut.

    Selanjutnya, Kalapas mengusulkan pemindahan pelaku ke Lapas Nusakambangan, namun karena situasi Kediri belum sepenuhnya kondusif, untuk sementara pelaku dipindahkan ke Lapas Kelas I Surabaya, Porong.

    Selain itu, pemeriksaan tambahan terhadap korban juga dilakukan setelah pulang dari RSUD SLG Gumul.

    “Sepulang dari kegiatan di RS SLG Gumul Kediri, saya langsung memerintahkan dokter klinik untuk melakukan pemeriksaan tambahan terhadap korban, khususnya pada bagian anus. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan,” ungkapnya.

    Menurut Solichin, langkah-langkah tersebut penting untuk menjaga rasa aman di dalam lapas. “Pemindahan bukan sekadar hukuman, melainkan upaya mencegah agar peristiwa serupa tidak terulang. Kami tidak ingin ada warga binaan yang merasa takut,” tegasnya.

    Ia memastikan kondisi korban kini membaik. “Korban perlu rawat jalan dan saat ini sudah bisa beraktivitas kembali. Kami berkomitmen tidak menoleransi kekerasan antar-WBP dan terus memperkuat pengawasan agar hak-hak seluruh warga binaan tetap terlindungi,” pungkasnya. [nm/ted]

  • Mas Dhito Tegaskan Batas Akhir Pengembalian Barang Jarahan Kerusuhan Kediri

    Mas Dhito Tegaskan Batas Akhir Pengembalian Barang Jarahan Kerusuhan Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memberikan tenggat waktu hingga Sabtu (6/9/2025) bagi warga yang terlibat penjarahan dalam kerusuhan 30 Agustus lalu untuk mengembalikan barang-barang hasil jarahan.

    Pengembalian bisa dilakukan melalui Kantor Satpol PP Kabupaten Kediri, kantor desa setempat, maupun hotline yang telah disediakan pemerintah.

    Mas Dhito menegaskan, imbauan ini sudah disebarluaskan sehari setelah kerusuhan terjadi, dan hingga kini sebagian barang sudah mulai dikembalikan oleh masyarakat.

    “Sejauh ini masih terus berjalan, banyak yang telah mengembalikan. Hari ini Sabtu (6/9/2025) adalah hari terakhir batas pengembalian,” kata Mas Dhito di Komplek Kantor Pemkab Kediri.

    Pemerintah Kabupaten Kediri memastikan tidak akan melakukan proses hukum bagi warga yang sukarela mengembalikan barang, kecuali bagi provokator atau dalang kerusuhan. Namun, jika batas waktu tidak dipatuhi, langkah hukum akan ditempuh.

    “Jika tidak dikembalikan besuk, siapapun yang terlibat apapun perannya, apakah itu provokator, atau menjarah, atau merusak, melempar molotov, kami telah berkoordinasi dengan Polres Pare akan diproses hukum,” tegasnya.

    Sementara itu, pemerintah terus melakukan inventarisasi terhadap barang-barang yang sudah dikembalikan. Salah satunya, fragmen arca Kepala Ganesha koleksi Museum Bagawanta Bhari yang sebelumnya sempat hilang, telah ditemukan oleh dua pelajar SMKN 1 Ngasem. Benda peninggalan bersejarah tersebut kini sudah diserahkan kembali ke pemerintah daerah.

    Secara simbolis, Bupati Kediri turut mengembalikan fragmen Kepala Ganesha ke Museum Bagawanta Bhari. “Tadi secara simbolik, saya sudah mengembalikan dan memasukkan (Fragmen Kepala Ganesha) ke museum,” ucap Mas Dhito. [ADV PKP/nm]

  • Kerusuhan Tak Rambah Jember, Bupati Fawait Minta Birokrat Jaga Perasaan Rakyat

    Kerusuhan Tak Rambah Jember, Bupati Fawait Minta Birokrat Jaga Perasaan Rakyat

    Jember (beritajatim.com) – Saat kerusuhan merambah sejumlah kota di Jawa Timur seperti Surabaya, Malang, dan Kediri, Kabupaten Jember justru aman dan kondusif. Bupati Muhammad Fawait sempat mengajak dialog sejumlah organisasi kemahasiswaan.

    “Alhamdulillah, sampai hari ini Jember masih dalam keadaan yang sangat kondusif. Tentu keadaan kondusif ini bukan kerja seorang saja, tapi karena peran dari semua pihak di Kabupaten Jember,” kata Fawait, Jumat (5/9/2025).

    Kondusivitas di Jember, menurut Fawait, tak lepas dari antara lain peran mahasiswa, pengemudi ojek online, TNI Polri, pemerintah, masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. “Tentu ke depan kami akan terus berusaha menjaga supaya Jember tetap adem, tetap tetap kondusif,” katanya.

    Menurut Fawait, Jember saat ini sedang mengatasi persoalan kemiskinan. “Kita tahu hari ini Jember tertinggi kemiskinan ekstremnya se-Jawa Timur,” katanya.

    “Kemudian investasi kita tahun-tahun kemarin sempat terkoreksi sampai terparah itu turun 51 persen sekian. Kemudian pariwisata kita sepuluh tahun terakhir ini babak belur, sehingga hari ini Jember sedang berikhtiar untuk bisa bangkit kembali,” kata Fawait.

    Dengan suasana kondusif, Fawait yakin Jember akan semakin maju. “Angka kemiskinannya harus turun. Investasi harus kembali menggeliat di Jember. Pariwisata juga harus menggeliat,” katanya.

    Fawait juga mengimbau seluruh aparat birokrasi untuk menjaga perasaan masyarakat. “Saya ke mana-mana ketika berdinas, memakai Avanza. Di Jember kami memakai baju-baju lokal, merek lokal,” katanya.

    Fawait ingin menjaga perasaan masyarakat Jember melalui tindakan dan keteladanan, terutama perasaan warga yang masih berada di garis kemiskinan.

    “Bukan tidak boleh kita memakai barang yang bagus, yang mewah. Tetapi selama Jember angka kemiskinannya, terutama miskin ekstrem, masih tinggi, saya pikir tidak pas ketika bertemu rakyat Jember, kita memakai baju dan lain sebagainya yang glamor,” katanya.

    Fawait membenarkan, kehidupan pejabat Pemerintah Kabupaten Jember berkecukupan. “Tapi saya bilang juga ke mereka, selama menjadi pejabat publik, maka selama itu pula kita harus peka terhadap apa yang dirasakan rakyat, terutama rakyat yang masih ada di garis kemiskinan apalagi miskin ekstrem,” katanya.

    Seluruh pejabat Pemkab Jember, kata Fawait, harus menjaga sikap. “Dimulai dari berpenampilan yang bisa peka terhadap masyarakat Kabupaten Jember. Pelayanan publik harus ditingkatkan di Kabupaten Jember,” katanya.

    Bupati Fawait Dikritisi Mahasiswa
    Menjaga situasi tetap kondusif, Fawait berjanji akan terus berkomunikasi dengan semua elemen di Jember. Salah satu upaya yang sudah dilakukannya adalah mengundang pengurus sejumlah organisasi mahasiswa ekstra kampus di Hotel Rembangan, Minggu (31/8.2025).

    Dalam kesempatan itu, menurut Ahmad Ridwan, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember, yang hadir dalam pertemuan itu, Bupati Fawait menjelaskan program Pemkab Jember seperti beasiswa, fasilitas kesehatan Universal Health Coverage, dan pengaktifan kembali bandara.

    Ridwan memilih tidak menanggapi paparan program Pemkab Jember tersebut. “Kami menyatakan forum malam itu tidak pas diadakan, mengingat kondisi bangsa masih memanas. Masyarakat dan mahasiswa masih dalam suasana duka dan marah kepada para pejabat dan aparat,” katanya.

    Ridwan tidak tidak ingin pertemuan itu dibingkai sebagai aliansi kedekatan HMI dengan pemerintah. “Saya juga bilang agar Pemkab Jember tidak membuat konten kegiatan itu di media, agar tidak memunculkan framing dan memecah aliansi (mahasiswa),” katanya.

    “Meski yang hadir saat itu juga masih banyak membahas program Pemkab Jember, tapi di akhir acara, closing statement dari Forkompimda mengatensi apa yang HMI sampaikan, bahwa boleh aksi tapi tetap menjaga kondusifitas dan tidak anarkis,” kata Ridwan.

    Sementara itu, Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia memilih tidak memenuhi undangan ‘Ngopi Bareng Gus Bupati’ dari Bupati Fawait.

    Ketua PMII Cabang Jember Ahmad Fathu Fikron Musthofa memilih tidak datang untuk menjaga etika dan tak ingin ada prasangka. “Di tengah ketengangan negara ini, kami tidak ingin memicu konflik yang semakin memanas. Tidak hanya represi aparat, tapi arus informasi yang tidak dapat dibendung, yang entah benar atau tidaknya, juga menjadi pemicu memanasnya kondisi yang terjadi akhir-akhir ini,” katanya.

    Sementara itu Ketua DPC GMNI Jember Abdul Aziz Al Fazri mengatakan, penolakan itu wujud konsistensi perjuangan kami yang selalu berpihak kepada rakyat.

    “Kami menilai, agenda semacam itu dikhawatirkan hanya menjadi ruang seremonial yang berpotensi membungkam kemurnian gerakan mahasiswa dan rakyat,” kata Aziz.

    GMNI menegaskan, perjuangan tidak boleh dikooptasi oleh kepentingan kekuasaan atau diarahkan sekadar menjadi legitimasi formal belaka. “Kami tidak akan terjebak pada ruang-ruang pencitraan, melainkan akan terus konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat melalui gerakan kritis, progresif, dan berpihak pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Aziz. [wir]

  • Bandara di Semarang & Palembang Resmi Layani Rute Internasional, Kediri Masih Proses

    Bandara di Semarang & Palembang Resmi Layani Rute Internasional, Kediri Masih Proses

    Bisnis.com, JAKARTA — Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang resmi melayani penerbangan internasional dengan dibukanya rute perdana AirAsia Kuala Lumpur—Semarang pada Jumat (5/9/2025).

    Pembukaan layanan ini menyusul Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang, yang lebih dahulu melayani penerbangan internasional sejak 18 Juli 2025 melalui rute Kuala Lumpur–Palembang dengan frekuensi tujuh kali seminggu—jumlah yang sama dengan Semarang.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan, pembukaan kembali rute internasional menjadi bagian dari strategi besar pemerintah memperluas aksesibilitas transportasi udara di luar kota-kota besar.

    “Pembukaan rute internasional ini diharapkan tidak hanya membuka peluang mobilitas bagi wisatawan mancanegara dan pelaku usaha, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan konektivitas global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (5/9/2025).

    Langkah ini juga merupakan tindak lanjut penetapan 36 bandara internasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni memperluas konektivitas, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, serta memperkuat perekonomian daerah.

    Dudy menekankan Palembang dan Semarang memiliki peran strategis sebagai pintu masuk wisata sekaligus pusat ekonomi regional. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, operator bandara, maskapai penerbangan, dan pemangku kepentingan untuk menjaga standar internasional, baik dari sisi keselamatan maupun kenyamanan penumpang.

    Dengan beroperasinya kembali penerbangan internasional di dua bandara tersebut, pemerintah berharap momentum ini dapat memperluas peluang ekspor produk unggulan daerah, menarik investasi asing, sekaligus menumbuhkan perekonomian regional.

    Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menilai penerbangan internasional akan membuka pintu baru bagi provinsi tersebut dalam menjaring wisatawan mancanegara sekaligus memperluas pasar produk daerah.

    Ia menambahkan, saat ini sudah ada 8.553 penumpang yang tercatat terbang dari Jawa Tengah maupun Kuala Lumpur. Sebagai catatan, pada 2019 Bandara Ahmad Yani pernah melayani hampir 230.000 penumpang internasional.

    Dari sisi pariwisata, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Muhammad Masrofi optimistis penerbangan internasional dapat mendorong kunjungan wisatawan mancanegara tumbuh hingga 38% pada 2025, lebih tinggi dibanding peningkatan 28% pada periode 2023–2024.

    “Selain itu, pelaku usaha lokal di sektor pariwisata, jasa, dan perdagangan akan mendapat angin segar dari terbukanya kembali akses internasional,” kata Masrofi.

    Selain Semarang dan Palembang, status bandara internasional juga diberikan kepada Bandara Kediri. General Manager Bandar Udara Kediri, I Nyoman Noer Rohim, menyampaikan saat ini PT Angkasa Pura Indonesia tengah memproses pemenuhan persyaratan operasional bandara tersebut sebagai bandara internasional.

    Menurutnya, sudah ada maskapai yang berminat membuka rute internasional dari Kediri, namun masih menunggu proses perizinan.

    “Adapun secara fasilitas, Bandar Udara Kediri memiliki spesifikasi yang mumpuni dan sudah siap untuk melayani penerbangan haji dan umrah,” ungkap Nyoman kepada Bisnis belum lama ini. 

  • Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai Sedot 19 Ribu Ton Semen – Page 3

    Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai Sedot 19 Ribu Ton Semen – Page 3

    Produk semen SIG juga digunakan dalam pembuatan pile cap atau plat beton yang menghubungkan fondasi dengan banyak tiang pancang dan menyatukannya, yang berfungsi untuk mendistribusikan beban ke seluruh tiang pancang di bawahnya.

    SprintPro adalah semen dengan kekuatan maksimal yang memberikan kecepatan terbaik dalam mencapai kuat tekan awal beton dengan panas hidrasi tetap terjaga, serta hasil akhir yang tidak mudah retak. SprintPro telah diaplikasikan di banyak proyek, di antaranya MRT Jakarta Fase II, Bandara Kediri, Tol Cisumdawu, Tol Cipali, Tol Palimanan, dan JICT Container Yard.

    Sementara UltraPro merupakan semen dengan kekuatan optimal untuk menopang kekokohan konstruksi dalam jangka panjang, yang juga telah diaplikasikan di berbagai proyek prestisius di Indonesia, di antaranya LRT Jakarta, Jakarta International Stadium, Jalan Tol Trans Sumatra, Yogyakarta International Airport, Thamrin Nine Highrise Building, hingga KCIC Kereta Cepat.

    ”Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun, produk-produk semen SIG telah menghasilkan infrastruktur dan bangunan ikonik di Indonesia yang hingga saat ini masih berdiri kokoh. Kualitas dan mutu produk SIG yang terus terjaga menjadikannya pilihan utama dalam kegiatan konstruksi untuk mendukung pembangunan di Indonesia,” kata Vita Mahreyni. 

     

  • Kenakan Batik, 181 Eks Jamaah Islamiyah Jatim Mantapkan Transformasi Ideologi

    Kenakan Batik, 181 Eks Jamaah Islamiyah Jatim Mantapkan Transformasi Ideologi

    Surabaya (beritajatim.com)–  181 eks Jamaah Islamiyah (JI) Jawa Timur menjalani pembekalan pemantapan transformasi ideologi, Kamis (4/9/2025) kemarin. Acara ini merupakan bagian dari proses perubahan eks JI usai mengumumkan bubar pada 2024 lalu.

    Pemantapan transformasi ideologi ini merupakan kerjasama antara eks pimpinan JI seperti ustadz Para Wijayanto, ustadz Chairul Anam atau akrab dipanggil Bravo (eks panglima perang JI), ustadz Widi Joko (eks Ketua Bidang HI), dan ustad Joko Priyono (eks Ketua Sasana) bersama Densus 88 Anti teror juga Rumah Wasathiyah.

    Dalam acara ini, 181 eks JI datang dari Bojonegoro, Lamongan, Madura, Gresik, Pasuruan, Jombang, Mojokerto, Kediri, Malang, Blitar dan Tulungagung. Mereka berkumpul untuk berdiskusi hingga muncul kesimpulan untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Ustadz Para Wijayanto yang merupakan mantan Umar (pimpinan) tertinggi di Jamaah Islamiyah menyampaikan pentingnya transformasi atau perubahan ideologi kepada mantan anggota hingga lapisan paling bawah. Acara seperti ini, mampu memantapkan para anggota untuk tidak kembali ke ideologi yang keliru.

    “Kami mengkaji, berdiskusi dengan para ulama yang ahli dalam keilmuannya. Dari situlah kami menyadari bahwa apa yang dulu kami lakukan itu keliru. Sehingga, hari ini saya sampaikan pentingnya kita menuju Wasathiyah untuk membangun kesadaran baru ideologi sehat dan moderat,” kata Ustadz Para Wijayanto.

    Dalam pemaparan kepada 181 anggota eks JI yang hadir, Ustadz Para Wijayanto menekankan agar tidak ragu dalam bertransformasi. Utamanya, transformasi dari sikap ekstrem menjadi moderat dalam beragama.

    Ia memaparkan berbagai bukti penafsiran dari berbagai sumber ilmiah yang diyakini oleh umat muslim. Dalam analisis yang dilakukan oleh para alim ulama lain bersama rujukan kitab, para pimpinan eks JI tidak menemukan agama Islam merestui kekerasan dan intoleransi.

    “Jadi kita harus bertransformasi. Mulai dari cara berpikir dalam memahami agama, cara berperilaku. Kemudian cara berdakwah atau menyampaikan pikiran,” jelasnya.

    Dalam acara ini, para anggota eks JI diberikan keleluasaan untuk saling berdiskusi, melempar pertanyaan kepada mantan pimpinannya. Namun, setiap pertanyaan yang dilontarkan dapat dijawab dengan lugas.

    Para pimpinan tidak menjawab pertanyaan para eks anggota hanya berdasarkan opini. Tapi, juga dengan studi literasi dari berbagai kitab yang diyakini kebenarannya. Sehingga mampu menjawab sisa keraguan yang selama ini masih dipendam oleh eks anggota JI di Jawa Timur.

    “Kedepan tentu tujuannya agar para anggota eks JI bisa bergabung untuk memperdalam ilmu di organisasi Islam yang sudah diakui pemerintah seperti di Muhammadiyah lalu NU. Dan juga mantap untuk setia kepada NKRI,” tegas Para Wijayanto.

    Dalam acara ini, ratusan eks anggota JI mengenakan pakaian batik dan juga menyanyikan lagu kebangsaan. Mereka sepakat bahwa kedepan kehadiran mereka tidak menyebar ketakutan. Namun harus menjadi manfaat dengan memegang teguh ideologi sehat dan moderat. Sehingga, memilih Wasathiyah (jalan tengah) merupakan win-win solution agar tetap cinta NKRI. [ang/aje]

  • Istighosah Kebangsaan, Gus Qowim: Kota Kediri Rumah Bersama yang Harus Dijaga

    Istighosah Kebangsaan, Gus Qowim: Kota Kediri Rumah Bersama yang Harus Dijaga

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin memimpin Istighosah dan Doa Bersama, bertajuk Istighosah Kebangsaan : Menjaga Kota Kediri, Merawat Indonesia. Kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) Koordinator Kediri dan DPW II FORSIMA PAI se-Indonesia. Istighosah dan Doa Bersama berlangsung di Aula Masjid Agung, Kamis (04/09/2025).

    “Saya atas nama Pemkot Kediri menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia telah menginisiasi kegiatan malam ini. Inisiatif ini adalah teladan yang patut dicontoh bahwa dalam menghadapi ujian dan tantangan kita kembali mendekat kepada Allah, memohon ampunan, bimbingan dan petunjuk. Melalui doa bersama ini menjadi bentuk ikhtiar kita merawat kembali kedamaian dan rasa persaudaraan di Kota Kediri,” ujarnya.

    Gus Qowim mengungkapkan bahwa perisitiwa beberapa hari terakhir di Kota Kediri membuat prihatin semua pihak. Demonstrasi yang berujung kericuhan mengakibatkan terbakarnya gedung dan penjarahan aset pemerintah. Peristiwa ini juga memberi pelajaran berharga. Aspirasi dan perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam kehidupan berdemokrasi. Namun cara menyampaikannya harus tetap dalam koridor yang damai, bermartabat, dan tidak merugikan masyarakat luas.

    “Pada kesempatan ini ada banyak Ketua Lembaga Legislatif Mahasiswa se-Kediri hadir. Saya menitip pesan bahwa mahasiswa adalah bagian penting dari perjalanan bangsa, agen perubahan sekaligus penjaga nurani masyarakat. Mari tunjukkan bahwa mahasiswa Kediri mampu menjadi teladan dalam berdialog, bermusyawarah, dan menjaga kondusifitas kota yang kita cintai bersama,” ungkapnya.

    Kota Kediri adalah rumah bersama. Sebuah kota dengan keberagaman yang tinggi. Berbagai suku, agama, dan ras hidup berdampingan dengan rukun. Ini bukan sekedar narasi, namun sudah tercermin dari capaian Indeks Kota Toleran. Dimana Kota Kediri berada di peringkat kedelapan nasional. Prestasi ini menujukkan bahwa Kota Kediri sudah berada di jalur yang benar. Tinggal bagaimana seluruh pihak terus merawat, menumbuhkan rasa memiliki, terutama pada generasi muda.

    “Insyaa Allah dengan kebersamaan seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, mahasiswa, pemuda dan pemerintah kita bisa menjaga Kota Kediri tetap aman, tentram dan kondusif. Mari kita jaga ini benar-benar sebagai kota yang MAPAN dan Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” jelas Gus Qowim.

    Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya acara ini menjadi salah satu wadah untuk duduk bersama antara mahasiswa dan DPRD. Dimana malam ini tujuannya untuk doa bersama. Di lain waktu, mahasiswa boleh audiensi bersama DPRD untuk menyampaikan pendapat, masukan, gagasan kepada legislatif. DPRD terbuka menerima pendapat dari masyarakat, termasuk mahasiswa. “Kalian semua punya kontribusi sebagai agen perubahan berdasar ilmu yang kalian terima. Silahkan disampaikan kepada kami. Apabila memungkinkan pendapat dan masukan kalian bisa menjadikan perubahan,” ujarnya.

    Turut hadir, perwakilan Kodim 0809, perwakilan Polres Kediri Kota, perwakilan Bakesbangpol, Rektor UIN Syekh Wasil Wahidul Anam, Ketua FKUB Moh. Salim, Perwakilan Organisasi Kepemudaan, Seluruh Ketua Lembaga Legislatif Mahasiswa, Ketua Organisasi Ekstra Kampus se-Kota Kediri dan tamu undangan lainnya.[nm/aje]

  • Mbak Wali Pimpin Patroli Bersama TNI-Polri dan Ormas, Komitmen Jaga Kondusivitas Kota Kediri

    Mbak Wali Pimpin Patroli Bersama TNI-Polri dan Ormas, Komitmen Jaga Kondusivitas Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dengan mengendarai motor melakukan patroli keliling Kota Kediri, Kamis (4/9/2025). Patroli ini digelar untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kota Kediri.

    Patroli malam tersebut melibatkan unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), serta organisasi masyarakat. Turut hadir mendampingi antara lain Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Danbrigif 16 Wira Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Komandan Subdenpom V/2-2 Kediri Kapten CPM Purwantoro, Danki 1 Yon C Satbrimob Polda Jatim AKP Joko Widodo, Kepala Bakesbangpol Indun Munawaroh, serta Kepala Satpol PP Syamsul Bahri.

    Sebelum berkeliling Kota Kediri, Wali Kota Kediri memimpin apel di Halaman Balai Kota Kediri untuk memastikan kesiapan pasukan. Dalam arahannya, Wali Kota Kediri menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kerja keras dan sinergi menjaga kondusivitas Kota Kediri.

    “Beberapa hari lalu kita menghadapi tindakan yang tidak diinginkan dan bersifat anarkis. Semua orang berhak menyampaikan aspirasi, tetapi yang membuat kita prihatin adalah ketika aspirasi tersebut disertai tindakan anarkis. Malam ini menjadi momen untuk menguatkan komitmen kita menjaga Kota Kediri tetap aman, damai, dan sejahtera,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Mbak Wali menegaskan bahwa patroli malam hari ini bertujuan memastikan keamanan masyarakat, khususnya anak-anak. “Saya menghimbau para orang tua agar memastikan anak-anaknya yang masih berstatus pelajar SD, SMP, maupun SMA sudah berada di rumah maksimal pukul 21.00 WIB.

    Sebab, pelaku tindakan anarkis beberapa waktu lalu sebagian besar masih usia SMP dan SMA. Kami tidak ingin hal itu terulang kembali. Bila ada anak yang keluar rumah tanpa izin orang tua, akan kami himbau untuk segera pulang. Yang terpenting adalah memastikan anak-anak berada dalam pengawasan keluarganya,” jelasnya.

    Selain itu, Wali Kota Kediri mengingatkan aparat, agar tetap mengedepankan sikap humanis dan persuasif saat patroli. Ia juga mengajak masyarakat aktif menjaga lingkungannya, bisa melalui siskamling. “Kita juga perlu menumbuhkan rasa memiliki Kota Kediri. Jika hanya TNI-Polri, Satpol PP, dan Dishub yang bekerja, tentu akan sulit menciptakan situasi yang benar-benar aman dan damai,” pungkasnya.

    Selama patroli, Wali Kota Kediri bersama Forkopimda menyempatkan diri menyapa
    Pam Swakarsa yang berada di depan Kediri Mall, Ngronggo dan Kediri Town Square untuk memberikan semangat.

    Rombongan juga menertibkan sekelompok pelajar SMK yang nongkrong di Jalan Dhoho serta melakukan pengecekan di lantai 2 Pasar Setono Betek. Semua ini dilakukan demi memastikan Kota Kediri tetap dalam kondisi aman dan kondusif.

    Dengan sinergi seluruh elemen, patroli bersama diharapkan semakin memperkuat keamanan dan ketenteraman di Kota Kediri sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman, aman, dan sejahtera. [nm/aje]