kab/kota: Kediri

  • Persik Vs Malut United Digelar di Stadion Brawijaya Kediri, Tiket Mulai Rp35 Ribu

    Persik Vs Malut United Digelar di Stadion Brawijaya Kediri, Tiket Mulai Rp35 Ribu

    Kediri (beritajatim.com) – Persik Kediri pada akhirnya dapat kembali menggunakan Stadion Brawijaya Kota Kediri sebagai home base dalam melangsungkan pertandingan BRI Super League musim 2025-2026.

    Pada pertandingan pekan kelima yang akan datang ini, Persik Kediri akan bermain menghadapi Malut United dengan menggunakan Stadion Brawijaya Kota Kediri sebagai venue pertandingan.

    Kabar baik ini dibenarkan oleh Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo. Menurutnya dalam hal ini Persik Kediri telah menerima surat edaran secara resmi atau circular dari I league selaku operator liga.

    “Circular sudah kami terima. Dalam circular itu menerangkan jika laga antara Persik Kediri melawan melawan Malut United akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri pada, Jumat (12/9/2025) mendatang. Sedangkan untuk waktu kick off terdapat perubahan, dari semula pukul 19.00 WIB menjadi 15.30 WIB,” kata Tri Widodo saat ditemui di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Senin (8/9/2025).

    Pria berkumis tersebut mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengebut sejumlah perbaikan untuk mendukung sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pertandingan.

    Menurutnya ada beberapa sektor yang perlu segera diselesaikan, seperti interior sejumlah ruangan, termasuk ruang ganti pemain hingga kamar mandi.

    “Tinggal menyisakan finishing beberapa interior ruangan saja. Diusahakan pada 9 September besok perbaikan sudah selesai. Sedangkan dari segi lapangan memang Stadion Brawijaya sudah lama siap,” ujarnya.

    Selain itu mengenai papan skor, Widodo mengaku akan menggunakan papan skor portabel.

    “Untuk papan skor nantinya akan lebih baik. Dari manual akan berubah menjadi papan skor portabel,” ungkapnya.

     Tiket Mulai Dijual Besok 

    Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo mengaku, untuk tiket pertandingan antara Persik Kediri menghadapi Malut United akan mulai diperjualbelikan besok, yakni pada Selasa 9 September 2025.

    Dalam hal ini ada tiga kategori tiket yang dijual oleh pihak Panpel. Yakni untuk tiket ekonomi dijual Rp35 ribu, utama Rp50 ribu dan VIP Rp65 ribu.

    “Tiket mulai dijual besok. Sedangkan tiket dapat diakses melalui online,” kata Tri Widodo. [nm/ted]

  • Shell Super Mulai Dijual Lagi, BBM RON 95 & 98 Masih Langka

    Shell Super Mulai Dijual Lagi, BBM RON 95 & 98 Masih Langka

    Jakarta

    Shell Indonesia mengumumkan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Shell Super (RON 92) sudah tersedia di berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) per 7 September 2025. Setidaknya sudah tersedia di empat area yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.

    “Per 7 September 2025 pagi, produk Shell Super bisa ditemukan di SPBU Shell,” tulis pengumuman Shell Indonesia dikutip dari situs resminya, Senin (8/9/2025).

    Sementara itu, produk Shell V-Power (RON 95) hanya dapat ditemukan di 12 SPBU Shell di wilayah Jawa Timur yakni Surabaya, Malang, Blitar, Jombang, Kediri, Mojokerto, Pasuruan, Tuban dan Lamongan.

    Adapun untuk Shell V-Power Nitro+ (RON 98) masih mengalami kelangkaan di seluruh SPBU Shell Indonesia. Tak ada satupun SPBU milik Shell yang tercatat menjual BBM jenis V-Power Nitro+.

    “Mohon dapat dipahami bahwa informasi ini diperbarui setiap pagi dan dapat terus bergerak,” tuturnya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal melakukan perbaikan tata kelola terkait perizinan impor BBM. Perbaikan ini menyusul kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.

    “Menyangkut RON 90, RON 92, memang saya katakan dari awal, begitu saya masuk ke Kementerian ESDM, saya melihat ini, maka penting perlu adanya perbaikan penataan,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor ESDM Jakarta, Rabu (26/2).

    Bahlil menjelaskan, Kementerian ESDM saat ini sedang melakukan perbaikan tata kelola impor BBM. Salah satunya yakni dengan tidak lagi memberikan izin impor sekaligus untuk satu tahun.

    “Kita bikin per enam bulan supaya ada evaluasi per tiga bulan,” katanya.

    Tonton juga video “Tepis BBM Langka, Bahlil Sarankan Swasta B2B dengan Stok Nasional” di sini:

    (kil/kil)

  • Geger Kabar Gudang Garam PHK Massal, BPJS Ketenagakerjaan Bakal Turun Tangan

    Geger Kabar Gudang Garam PHK Massal, BPJS Ketenagakerjaan Bakal Turun Tangan

    Jakarta

    BPJS Ketenagakerjaan buka suara soal isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Gudang Garam. Isu ini muncul usai viralnya video ribuan buruh rokok kena PHK yang kemudian disangkut pautkan dengan Gudang Garam.

    Terkait ini, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro menyebut pihaknya belum menerima kabar resmi dari pihak manajemen. Namun jika benar terjadi PHK maka pihaknya siap memberikan perlindungan sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Kita baru dapat infonya dari berita, tapi kita siap. Bagaimana setiap pekerja yang mengalami PHK itu tetap mendapatkan perlindungan. Karena perlindungan kami paling tidak kita punya jaring pertama adalah jaminan kehilangan pekerjaan,” ujarnya saat ditemui di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).

    Menurut Pramudya, perlindungan tersebut diberikan ke setiap buruh yang terdaftar dalam program jaminan kehilangan pekerjaan, termasuk para buruh di Gudang Garam. “Kami berharap pekerja-pekerja yang nantinya ter-PHK entah itu di Gudang Garam atau di mana pun dia berada maka dilindungi dalam program jaminan kehilangan pekerjaan,” tambah dia.

    Media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan ribuan buruh rokok kena PHK. Raksasa rokok asal Kediri, Gudang Garam dikait-kaitkan dengan video tersebut.

    Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan soal kabar PHK tersebut. Yang jelas, di video itu terlihat para buruh memakai seragam merah berpadu biru dongker dengan logo Gudang Garam di bagian dada.

    Kinerja Gudang Garam sendiri tampak kurang baik. Hal ini tercermin dari laba perusahaan yang mengalami penurunan tajam.

    Dilansir dari laporan keuangan per Juni 2025, Minggu (7/9/2025), laba bersih Gudang Garam tercatat Rp 117,16 miliar sepanjang semester I 2025, merosot sampai 87,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 925,51 miliar.

    Tonton juga video “Heboh Gudang Garam Dilanda Isu PHK Massal” di sini:

    (acd/acd)

  • Pakai APBN, Estimasi Pembangunan Ulang Gedung Pemerintahan yang Rusak Capai Rp1,2 Triliun

    Pakai APBN, Estimasi Pembangunan Ulang Gedung Pemerintahan yang Rusak Capai Rp1,2 Triliun

    GELORA.CO – Pembangunan ulang gedung-gedung pemerintah daerah yang rusak parah akibat aksi anarkis akan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Beberapa kota, seperti Pekalongan, Kediri, dan Makassar, masuk prioritas penanganan dan akan segera dibangun kembali, sesuai arahan Presiden.

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan, pembiayaan pembangunan akan menggunakan dana APBN, bukan APBD, agar pemerintah daerah dapat fokus pada pelayanan masyarakat. 

    “Sesuai arahan Pak Prabowo, semua yang terbakar efek dari demo kemarin, harus segera bereskan,” ujar Dody saat meninjau Kantor Wali Kota Pekalongan dan Gedung DPRD Kota Pekalongan, Minggu 7 September 2025. 

    Menurut Doddy, untuk Kota Pekalongan, seluruh bangunan gedung DPRD dan Setda akan diratakan dan dibangun ulang dari nol. Langkah ini dinilai lebih efisien dibanding mempertahankan struktur lama. 

    “Tidak bisa, ini termasuk kategori rusak berat, jadi harus dirobohkan dan dibangun ulang. Masalahnya Blueprint bangunan pun ikut terbakar dalam insiden tersebut,” terang Dody . Sehingga, pihaknya akan mendesain ulang, tapi dengan konsep dan model yang mirip dengan bangunan lama agar tidak kehilangan identitas. 

    Ia memperkirakan, target penyelesaiannya sekitar akhir tahun 2026. Anggaran yang diperlukan untuk pembangunan ulang gedung DPRD dan Setda Kota Pekalongan diperkirakan mencapai Rp80- 90 miliar. 

    Selain Kota Pekalongan, kerusakan yang paling berat juga terjadi di Kediri dan Makassar. 

    “Habis (bangunannya). Kalau sudah begini tidak ada cara lain. Kalau kita teruskan, itu lebih mahal. Pengalaman kami waktu membangun stadion di Malang, itu jauh lebih mahal. Jadi lebih murah langsung dirobohkan dan dibangun ulang,” paparnya.. 

    Ia menyebutkan, untuk pemulihan kantor pemerintahan yang terdampak demo se-Indonesia, berdasarkan hitungan awal sekitar Rp900-an miliar. Namun angka tersebut berkembang sekitar Rp1,1 triliun hingga Rp 1,2 triliun.

  • Gus Qowim Ajak Masyarakat Kediri Jadikan Sedekah sebagai Budaya

    Gus Qowim Ajak Masyarakat Kediri Jadikan Sedekah sebagai Budaya

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha atau Gus Qowim, menghadiri kegiatan Sedekah Akbar 5 bertema ‘Bersama Mengetuk Pintu Langit’ yang digelar Rumah Muslim Kediri pada Minggu (7/9/2025). Dalam acara tersebut, santunan disalurkan kepada 300 anak yatim, dhuafa, penghafal Alquran, serta penyandang disabilitas se-Kediri Raya.

    Dalam sambutannya, Gus Qowim menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Rumah Muslim Kediri yang konsisten menggelar acara penuh manfaat ini. Ia menilai kegiatan yang digelar rutin dua tahun sekali tersebut menjadi wujud nyata rasa cinta, kepedulian, dan kebersamaan masyarakat di Kota Kediri.

    Menurutnya, tema acara kali ini sangat indah dan penuh makna. Ia meyakini doa anak-anak yatim dan orang-orang berhati tulus lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT.

    Selain memberikan semangat, Gus Qowim juga menyampaikan motivasi kepada para penerima manfaat. Ia menegaskan bahwa anak-anak adalah kebahagiaan semua orang. Meski sebagian memiliki keterbatasan, mereka tidak boleh merasa sendiri karena banyak orang yang menyayangi dan mendoakan.

    Ia juga menekankan pentingnya semangat, doa, dan usaha sungguh-sungguh dalam menentukan masa depan. Menutup sambutannya, Gus Qowim mengajak masyarakat untuk menjadikan sedekah sebagai budaya hidup.

    “Mari kita terus jadikan sedekah sebagai budaya. Insya Allah, dari sini doa-doa kita bersama benar-benar mengetuk pintu langit, membawa keberkahan untuk kita semua, dan menjadikan Kediri sebagai kota yang penuh rahmat, damai, dan sejahtera,” ujarnya.

    Acara ini turut dihadiri Kapolsek Mojoroto Kompol Rudi Purwanto, Pabung Kodim 0809 Kediri Mayor Inf Ngatari, Kepala BPS Kota Probolinggo Mouna Sri Wahyuni, Kepala BPS Kabupaten Tulungagung Dyah Sari Prihantari, Lurah Bandar Lor Wasis Tri, Pembina Yayasan Rumah Muslim Kediri Bimo, Ketua Panitia Sedekah Akbar 5 Anwar, jajaran pengurus yayasan, penerima manfaat, serta para tamu undangan. [nm/suf]

  • KSPSI Kediri Soroti Isu PHK Massal Gudang Garam, Minta Pemerintah Kawal Hak Pekerja

    KSPSI Kediri Soroti Isu PHK Massal Gudang Garam, Minta Pemerintah Kawal Hak Pekerja

    Kediri (beritajatim.com) – Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Kediri, Agung Susanto, menanggapi kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang diduga terjadi di PT Gudang Garam Tbk. Ia menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait hal tersebut.

    Agung menegaskan jika PHK massal itu benar terjadi, pihaknya sangat prihatin dan meminta pemerintah segera melibatkan serikat pekerja dalam mengawal hak-hak karyawan yang terdampak.

    “Pemerintah juga wajib mengawal korban PHK tersebut untuk mencarikan pekerjaan baru agar tidak ada gejolak sosial sebagai dampak PHK massal tersebut,” ujarnya kepada beritajatim.com, pada Minggu (7/9/2025).

    Isu PHK massal ini mencuat setelah sebuah video viral di media sosial. Rekaman berdurasi singkat itu diunggah akun Instagram @kedirikekinian yang diambil dari akun TikTok @adion_87, kemudian direpos oleh @seputar_jatim.

    Dalam tayangan tersebut tampak sejumlah pria dan wanita berseragam dengan logo Gudang Garam berjajar, saling bersalaman, hingga berpelukan, menggambarkan suasana perpisahan penuh haru. Video ditutup dengan deretan foto kenangan karyawan.

    Unggahan itu dilengkapi dengan keterangan emosional dari seorang pekerja. “14 tahun sudah perjalanan bersama PT Gudang Garam. Bukan hal yang mudah menerima keputusan PHK ini, karena disinilah saya belajar, bertumbuh, dan menemukan keluarga kedua…” tulisnya.

    Video yang diunggah sembilan jam sebelum Sabtu (6/9/2025) pukul 16.10 WIB itu langsung menyedot perhatian publik. Hingga sore, unggahan sudah mengantongi 5.631 like dan 231 komentar. Warganet menyoroti berbagai penyebab, mulai dari tarif cukai rokok yang tinggi, menurunnya laba perusahaan, hingga maraknya rokok ilegal.

    Seorang pengguna akun @azkhana132820 menulis, “GG Kediri kah ini. yaa Allah kalau bener, dunia kerja apa sedang tidak baik-baik saja ya.” Komentar ini disambut tanggapan @ferdianarid yang menyebut kebijakan cukai tinggi membuat pasar rokok menurun. Sementara akun @briliantrisnaa menilai, laba Gudang Garam tertekan oleh beban cukai yang kian meningkat.

    Tak sedikit pula komentar yang menyinggung kebijakan pemerintah. Salah satu warganet bahkan menandai pejabat pusat, mulai dari Ketua DPR RI, Presiden hingga Wakil Presiden. “Tolong dong pak dikaji ulang soal pajak. Hasil pajak larinya ke pejabat, dimakan pejabat kasian dong rakyat kecil, pelaku usaha kayak gini…” tulisnya.

    Isu rokok ilegal juga ramai diperbincangkan. Akun @imam_gozali2017 berkomentar, “Ini karena banyaknya rokok ilegal yang tidak ditertibkan katanya. Bahkan ada rokok ilegal yang rasanya sangat sama dengan rokok surya dan harganya lebih murah.”

    Sementara itu, manajemen PT Gudang Garam Tbk belum memberikan keterangan resmi terkait kabar PHK massal ini. Video tersebut kini beredar luas di grup-grup WhatsApp warga Kediri dan semakin memperkuat isu di masyarakat. [nm/beq]

  • KSPSI Kediri Soroti Isu PHK Massal Gudang Garam, Minta Pemerintah Kawal Hak Pekerja

    Viral Momen Diduga PHK Massal Gudang Garam Kediri, Banjir Komentar Warganet

    Kediri (beritajatim.com) – Video momen yang diduga pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan PT Gudang Garam Kediri viral di media sosial. Rekaman itu diunggah akun Instagram @kedirikekinian dan kemudian direpos oleh akun @seputar_jatim.

    Dalam tayangan berdurasi singkat tersebut, tampak sejumlah pria dan wanita mengenakan seragam dengan logo Gudang Garam. Mereka berjajar, saling bersalaman hingga berpelukan, menggambarkan perpisahan penuh rasa haru. Video ditutup dengan rangkaian foto kenangan karyawan.

    Unggahan tersebut disertai keterangan yang menyiratkan perasaan mendalam dari seorang karyawan. “14 tahun sudah perjalanan bersama PT Gudang Garam. Bukan hal yang mudah menerima keputusan PHK ini, karena disinilah saya belajar, bertumbuh, dan menemukan keluarga kedua…” tulis caption itu.

    Dilihat beritajatim.com pada Sabtu (6/9/2025) pukul 16.10 WIB, video tersebut mendapat 5.631 like dan 231 komentar dari warganet hanya dalam sembilan jam. Berbagai tanggapan bermunculan, mulai dari faktor ekonomi, kebijakan cukai rokok, hingga maraknya rokok ilegal.

    Seorang pengguna bernama @azkhana132820 berkomentar, “GG Kediri kah ini. yaa Allah kalau bener, dunia kerja apa sedang tidak baik-baik saja ya.”

    Komentar itu kemudian ditanggapi akun @ferdianarid yang menilai tarif cukai rokok tinggi menjadi penyebab turunnya permintaan pasar. Hal senada disampaikan oleh @briliantrisnaa yang menyebut laba Gudang Garam anjlok karena beban cukai.

    Ada pula komentar kritis terhadap kebijakan pemerintah. Seorang warganet menulis dengan menandai pejabat pusat, termasuk Ketua DPR RI, Presiden, dan Wakil Presiden.

    “Tolong dong pak dikaji ulang soal pajak. Hasil pajak larinya ke pejabat, dimakan pejabat kasian dong rakyat kecil, pelaku usaha kayak gini…” tulisnya.

    Isu rokok ilegal juga mencuat dari perbincangan. Akun @imam_gozali2017 menuliskan, “Ini karena banyaknya rokok ilegal yang tidak ditertibkan katanya. Bahkan ada rokok ilegal yang rasanya sangat sama dengan rokok surya dan harganya lebih murah.”

    Sementara itu, hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan resmi dari manajemen PT Gudang Garam Tbk. Video tersebut bahkan sudah beredar di grup-grup WhatsApp secara massif di Kediri. [nm/beq]

  • Viral, Video Diduga PHK Massal Gudang Garam Kediri, Warganet Kaitkan dengan Pajak dan Rokok Ilegal

    Viral, Video Diduga PHK Massal Gudang Garam Kediri, Warganet Kaitkan dengan Pajak dan Rokok Ilegal

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah video yang diduga memperlihatkan suasana perpisahan karyawan usai terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam, Kediri, viral di media sosial. Video yang diunggah akun TikTok (et) adion._87 itu pun menyentuh banyak hati warganet.

    Dalam unggahannya, mantan karyawan tersebut menuliskan pesan penuh haru setelah 14 tahun bekerja di salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

    “14 tahun sudah perjalanan bersama PT Gudang Garam. Bukan hal yang mudah menerima keputusan PHK ini, karena di sinilah saya belajar, bertumbuh, dan menemukan keluarga kedua. Terima kasih untuk semua kenangan, kerja sama, dan persahabatan yang terjalin. Semoga langkah kita semua tetap dimudahkan Tuhan, dan semoga perusahaan terus maju,” tulisnya.

    Pesan tersebut langsung menuai simpati ribuan warganet. Banyak yang merasa prihatin sekaligus terkejut, mengingat PT Gudang Garam dikenal sebagai salah satu perusahaan rokok raksasa dengan jaringan produksi dan distribusi yang luas di Indonesia.

    Hingga kini, pihak manajemen PT Gudang Garam belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah karyawan yang terdampak maupun detail alasan efisiensi tersebut. Namun, rumor yang beredar di publik menyebutkan bahwa PHK massal ini dipicu oleh tingginya beban pajak cukai rokok serta maraknya peredaran rokok ilegal yang semakin merugikan industri resmi.

    Sejumlah warganet bahkan mengaitkan keputusan PHK dengan kondisi pasar rokok yang semakin tertekan. Akun @uniq* menuliskan, “Pajak besar berdampak ke harga rokok. Banyak konsumen beralih ke rokok ilegal atau pakai tingwe (ngelinting dewe).”

    Tak sedikit warganet yang menyuarakan mrngaitkan dengan kebijakan pemerintah yang dianggap terlalu menekan industri lewat kenaikan cukai.

    “Gudang Garam pabrik besar saja bisa PHK karyawannya, sungguh miris negeri ini. Kalian tekan pajak begitu tinggi, daya beli menurun, pabrik gulung tikar, pengangguran bertambah. Sekarang rakyat mau bayar pakai apa?” komentar akun @sipi***.

    Banyak pula yang mengingatkan bahwa PHK massal ini bukan hanya soal perusahaan, melainkan juga tentang nasib ribuan keluarga yang bergantung pada industri rokok. [fyi/beq]

  • Inovasi Popok Kain Bumbi, Dari Keprihatinan Lingkungan hingga Perluas Ekspansi Pasar dengan Dukungan BRI – Page 3

    Inovasi Popok Kain Bumbi, Dari Keprihatinan Lingkungan hingga Perluas Ekspansi Pasar dengan Dukungan BRI – Page 3

    Kiprah Bumbi pun mendapat pengakuan nasional. Pada 2024, Bumbi meraih penghargaan Pengusaha Muda BRILiaN untuk kategori Best of The Best Fashion & Wastra, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya menghadirkan produk ramah lingkungan yang sekaligus memberdayakan masyarakat.

    Celia mengungkapkan bahwa capaian ini menjadi motivasi untuk terus memperluas jangkauan usaha. Saat ini, operasional, edukasi, dan pemasaran Bumbi telah hadir di Mojokerto, Kediri, Jember, Jakarta, hingga Bali. Bahkan, Bumbi kini bermitra secara eksklusif dengan Pemerintah Kota Surabaya.

    Dukungan terhadap UMKM seperti Bumbi juga datang dari BRI. Corporate Secretary BRI, Dhanny, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen konsisten mendampingi UMKM yang menghadirkan solusi berkelanjutan. “Melalui berbagai program pemberdayaan, kami ingin melahirkan lebih banyak pengusaha UMKM yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tutur Dhanny.

    Menurut Dhanny, kisah Bumbi menjadi bukti nyata bahwa dengan pendampingan yang tepat, UMKM mampu berkembang menjadi gerakan yang memberi manfaat berlapis, mulai dari peningkatan kesejahteraan keluarga, literasi kesehatan, hingga kesadaran lingkungan.

  • Narapidana di Kediri Jadi Korban Asusila, Dipaksa Makan Cacing dan Staples

    Narapidana di Kediri Jadi Korban Asusila, Dipaksa Makan Cacing dan Staples

    Liputan6.com, Jakarta Narapidana berinisial ASP (20) menjadi korban asusila di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kediri, Jawa Timur. Pelaku berinisial WBP bahkan memaksa korban memakan cacing dan staples.

    Kepala Lapas Kelas II A Kediri Solichin mengatakan, kasus ini terungkap berawal dari laporan ASP yang mengeluh sakit perut, akhir bulan Agustus lalu.

    “Korban langsung kami bawa ke klinik lapas untuk diperiksa. Dari keterangan awal, ia mengaku dipaksa menelan dan meminum barang-barang yang tidak lazim,” kata Solichin, Sabtu (06/09/2025).

    Kondisi korban membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, sehingga pihak lapas segera berkoordinasi dengan pengadilan karena status korban masih tahanan titipan.

    Korban kemudian dibawa ke RS Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri, untuk pemeriksaan. Dan hasilnya, kondisi korban stabil dan tidak memerlukan rawat inap.

    Pihaknya menjelaskan terkait dengan kabar adanya dugaan pelecehan seksual, dari hasil pemeriksaan medis tidak menemukan tanda-tanda kerusakan pada area vital korban.

    Dia menambahkan, langkah tegas sudah diambil terhadap WBP yang diduga melakukan pemaksaan.

    “Sejak hari kejadian, pelaku langsung kami pisahkan dari blok hunian dan ditempatkan di strap cell. Itu bentuk pengamanan awal yang wajib kami lakukan,” beber dia.

    Selain itu, pihaknya juga telah mengusulkan untuk pemindahan pelaku ke Lapas Nusakambangan.

    “Tidak berhenti di situ, saya juga mengusulkan pemindahan pelaku ke Lapas Nusakambangan. Namun, karena kondisi Kediri belum sepenuhnya kondusif akibat adanya aksi unjuk rasa, untuk sementara pelaku kami pindahkan ke Lapas Kelas I Surabaya, Porong,” ujarnya.

    Kalapas juga menegaskan untuk pengecekan kesehatan korban. “Sepulang dari kegiatan di RS SLG Gumul Kediri, saya langsung memerintahkan dokter klinik untuk melakukan pemeriksaan tambahan terhadap korban, khususnya pada bagian anus. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan,” kata dia.

    Kalapas menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut penting untuk menjaga rasa aman di dalam lapas.

    “Pemindahan bukan sekadar hukuman, melainkan upaya mencegah agar peristiwa serupa tidak terulang. Kami tidak ingin ada warga binaan yang merasa takut,” kata Solichin.

    Pihak Lapas juga mencabut hak narapidana pelaku yang diduga melakukan tindakan asusila ke rekannya.

    “Setelah didalami, pelaku disidangkan di hadapan Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP). Dari hasil sidang, diputuskan menjatuhkan register F kepada pelaku, sehingga hak-hak narapidana dicabut,” pungkas Solichin.

    Sementara itu, kuasa hukum korban M. Rofian mengatakan tindakan yang dilakukan pelaku ke kliennya sangat biadab.

    Pelaku melakukan asusila pada korban dan keesokan harinya meminta lagi, namun korban menolak. Hingga akhirnya, pelaku memaksa korban untuk makan cacing, makan isi staples.

    Dia menambahkan, pelaku terlibat kasus kekerasan pada anak. Begitu juga dengan kliennya, terlibat kasus yang sama.

    “Motivasi pelaku ini melakukan pelonco pada klien kami,” kata dia.

    Pihaknya mengapresiasi dari lapas yang membuat tindakan tegas kepada pelaku. Namun, ia berharap kasus ini tidak terjadi pada warga binaan lainnya.

    “Kami sudah bertemu dengan pelaku dan dia meminta maaf dan tidak akan melakukan perbuatan lagi. Pelaku mengakui tapi untuk asusila tidak mengakui, sehingga kami laporkan,” pungkas Rofi.