kab/kota: Kediri

  • Ramai Kabar PHK Massal di Gudang Garam, Ini Tanggapan Disnakertrans Jatim

    Ramai Kabar PHK Massal di Gudang Garam, Ini Tanggapan Disnakertrans Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Salah satu produsen rokok terbesar di Tanah Air, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diisukan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap ribuan buruhnya. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim membantah kabar tersebut.

    Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto menegaskan, yang terjadi di perusahaan rokok asal Kediri itu adalah program pensiun dini, bukanlah PHK.

    “Kami sudah koordinasi dengan Disnaker Kediri, ternyata itu adalah program pensiun dini,” katanya, Selasa (9/9/2025).

    Ia lalu menyebut, buruh Gudang Garam yang mengajukan diri ikut program pensiun dini sekitar 200-an orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 14 karyawan memang sudah mendekati usia pensiun. Sementara sisanya, masih bervariasi dan sedang dalam pendataan oleh Disnaker Kediri.

    Data itu nantinya akan digunakan pemerintah untuk memberikan pembinaan lanjutan. “Kalau ada nama dan alamat, nanti kita bisa lakukan pembinaan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Misalnya dilatih wirausaha, keterampilan membuat kue, hingga membuka kafe. Harapannya, pesangon yang diterima bisa dimanfaatkan untuk usaha,” tuturnya.

    Sigit menambahkan, pemerintah daerah mendorong agar tidak ada PHK massal di perusahaan. Program pensiun dini ini diharapkan bisa menjadi jalan tengah yang lebih manusiawi bagi pekerja maupun perusahaan.

    Terkait isu bahwa langkah tersebut dipicu oleh tingginya cukai rokok dan maraknya rokok ilegal, Sigit menyebut hal itu lebih kepada faktor internal perusahaan. [tok/aje]

  • Alam Pacet Mojokerto Berbisik! 5 Kasus Pembuangan Mayat 2020-2025 di Jalur Angker Terungkap

    Alam Pacet Mojokerto Berbisik! 5 Kasus Pembuangan Mayat 2020-2025 di Jalur Angker Terungkap

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur Cangar–Pacet yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Kota Batu kembali menjadi perhatian publik selama 3 hari terakhir ini karena ditemukan potongan tubuh yang dibuang di jurang Dusun Sendi Pacet Mojokerto.

    Selama lima tahun terakhir, kawasan berhawa dingin ini tercatat sedikitnya menjadi lokasi pembuangan mayat dalam lima kasus berbeda.

    Fenomena ini menegaskan citra Pacet sebagai lokasi yang kerap dipilih pelaku kejahatan untuk menghilangkan jejak, namun nyatanya justru selalu berujung pada terbongkarnya kasus.

    Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengingatkan kepada calon pelaku kejahatan agar tidak menjadikan kawasan Pacet sebagai tempat pembuangan mayat.

    “Pacet ini milik alam semesta beserta isinya. Jangan kotori Pacet. Pacet adalah tempat indah untuk melepas lelah dengan nuansa alam sangat luar biasa. Jangan jadikan Pacet tempat terakhir untuk membuang jenazah, pasti saya tangkap,” tegasnya pada Senin (8/9/2025).

    Peringatan ini disampaikan tidak tanpa alasan. Jalur Cangar-Pacet-Cangar telah berulang kali dijadikan lokasi pembuangan mayat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

    Data yang terkumpul menunjukkan setidaknya lima kasus pembuangan mayat telah terjadi di jalur penghubung Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto ini sejak tahun 2020 .

    Kronologi Kelam: Lima Kasus Pembuangan Mayat di Pacet (2020-2025)

    Berikut adalah rangkuman kelima kasus pembuangan mayat yang terjadi di kawasan Pacet, Mojokerto:

    1. Rabu, 24 Juni 2020: Sesosok mayat ditemukan di Kawasan Tahura Raden Soerjo Blok Gajah Mungkur, Desa Pacet Selatan. Korban diidentifikasi sebagai Vina Aisyah Pratiwi (21), warga Kediri yang tinggal di Porong, Sidoarjo.

    Dua pelaku, Mas’ud Andy Wiratama (27) dan Rifat Rizatur Rizan (20), berhasil diringkus satu hari setelah penemuan mayat .

    2. Selasa, 22 November 2022: Mayat terbungkus karpet ditemukan di jalur tanjakan AMD, Kawasan Sendi, Dusun Pacet Selatan. Korban adalah Ahmad Hasan Muntolip (26) warga Mojosari, Mojokerto. Tiga pelaku, MNH (25), MSJ (27), dan AA (23), diamankan pada 23 November 2024 .

    3. Rabu, 7 Juni 2023: Bungkusan karung diduga berisi mayat ditemukan di jalur Pacet-Cangar. Korban adalah Angeline Nathania (22), mahasiswi  asal Surabaya. Pelaku adalah kekasihnya, RBA (41), yang menghabisi nyawa korban di sebuah apartemen pada 3 Mei 2024 .

    4. Jumat, 13 September 2024: Sesosok mayat ditemukan di Blok Lembah Bang, Tahura Raden Soerjo. Korban diidentifikasi sebagai Anyk Mariyanni (36) warga Kediri. Pelaku, Dedi Abdullah (36) dari Brebes, Jawa Tengah, adalah teman dekat korban yang merampok dan membunuhnya .

    5. Sabtu, 6 September 2025: Potongan tubuh manusia (mutilasi) ditemukan di pinggir jalan Jurang AMD Sendi. Korban diidentifikasi sebagai Tiara Angelina Saraswati (25) warga Lamongan. Pelaku, Alvi Maulana (24)—yang merupakan pacar korban dan tinggal satu atap—diamankan di Surabaya pada 7 September dini hari .

    Alam Pacet yang Berbicara: Mengungkap Kebenaran di Balik Kesunyian

    ⚫️ Kondisi Geografis Pacet yang sepi, berliku, dan memiliki jurang dalam seringkali dianggap “aman” oleh pelaku untuk membuang mayat dan menghilangkan jejak . Namun, ironisnya, justru karakteristik alamiah inilah yang kemudian membantu pihak berwajib mengungkap kejahatan tersebut.

    ⚫️ Kesunyian dan keterpencilan kawasan Pacet, yang awalnya dipilih pelaku untuk menghindari deteksi, justru memudahkan petugas dalam melacak aktivitas mencurigakan dan menemukan bukti-bukti. Setiap gangguan terhadap keseimbangan alam di daerah yang sepi itu menjadi lebih mudah terdeteksi.

    ⚫️ Satwa liar dan kondisi hutan di Tahura Raden Soerjo juga kerap menjadi “penjaga” tak terduga. Aktivitas hewan atau adanya perubahan tidak wajar pada vegetasi seringkali menarik perhatian penjaga hutan atau warga yang melintas, yang kemudian melaporkannya kepada pejabat berwenang .

    ⚫️ Dalam setiap kasus, meskipun pelaku berusaha menyembunyikan bukti dengan memanfaatkan kondisi alam Pacet, jejak-jejak yang ditinggalkan—entah itu berupa barang bukti kecil, perubahan pada lingkungan, atau kesaksian tidak langsung dari alam—pada akhirnya membantu polisi menyatukan teka-teki kejahatan.

    Penegakan Hukum yang Tak Kenal Lelah

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, menegaskan komitmennya untuk menangkap setiap pelaku kejahatan yang mencoba menggunakan Pacet sebagai tempat pembuangan akhir korbannya. “Selama satu tahun saya bertugas di sini, sudah empat kali terjadi di wilayah Pacet. Saya pastikan semua pelaku akan kami tangkap,” tegasnya .

    Dalam kasus mutilasi terbaru (2025), pelaku Alvi Maulana dijerat dengan Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau pidana mati .

    Proses penyidikan melibatkan teknologi forensik canggih dan penyisiran ekstensif oleh puluhan personel dibantu Unit Satwa Ditsamapta Polda Jatim untuk mengumpulkan ratusan potongan tubuh korban .

    Refleksi: Pacet Bukan Tempat Sunyi untuk Menghilangkan Dosa

    Pacet, dengan keindahan alamnya yang memesona, seharusnya menjadi tempat untuk memulihkan jiwa, bukan mengubur tragedi dan mengakhiri cerita hidup seseorang secara tragis. Peringatan Kapolres bukan hanya sekadar ancaman, tetapi juga sebuah permohonan untuk menjaga martabat kemanusiaan dan kelestarian alam.

    Alam Pacet mungkin terlihat sunyi dan penyabar, tetapi seperti diungkapkan oleh berbagai kasus, ‘ia tidak akan pernah diam menyimpan rahasia kejahatan’. Pada akhirnya, alam akan “berbisik” melalui berbagai cara, membimbing para penegak hukum untuk mengungkap kebenaran dan menuntut keadilan bagi setiap nyawa yang direngut secara paksa. (tin/ted)

  • Banser Kota Kediri Tegaskan Komitmen Kawal Aspirasi Rakyat Lewat Posko Jaga Indonesia

    Banser Kota Kediri Tegaskan Komitmen Kawal Aspirasi Rakyat Lewat Posko Jaga Indonesia

    Kediri (beritajatim.com) – Satkorcab Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Kediri resmi meluncurkan Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia pada Senin, (8/9/2025).

    Posko tersebut berlokasi di depan Masjid Agung Kota Kediri dan akan beroperasi selama lima hari, hingga Jumat, 12 September 2025.

    Kepala Satkorcab Banser Kota Kediri, Muryanto, menegaskan bahwa pendirian posko ini dijalankan berdasarkan arahan Satkornas Banser. Digelar selama lima hari. Secara teknis, personel Banser akan bergantian bertugas di posko tersebut.

    “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas arahan dan instruksi Satkornas Banser sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden Republik Indonesia yang disampaikan melalui Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor,” terangnya.

    Ketua PC GP Ansor Kota Kediri, H.M. Baihaqi Nabilunnuha atau Gus Baihaqi, menambahkan bahwa posko ini adalah wujud komitmen GP Ansor untuk menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.

    “Presiden Prabowo sangat terbuka terhadap aspirasi masyarakat, dan kami siap menjadi jembatan untuk menyampaikan itu. Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga Indonesia dengan mendengar suara rakyat,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa GP Ansor tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang mencoba memprovokasi dan memecah belah masyarakat.

    “GP Ansor mendukung aspirasi masyarakat. Kami juga ikut mengawal dan menyampaikannya dengan baik. Tapi bagi provokator yang ingin menghasut atau memecah belah, kami tidak akan diam. Tidak ada ruang bagi provokator,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Gus Baihaqi mengingatkan para kader Ansor agar kembali pada esensi organisasi, yakni menjadi penolong masyarakat.

    “Kita ini Ansor — artinya penolong. Mari kita jadikan posko ini sebagai sarana kita untuk benar-benar hadir menolong dan mendengarkan masyarakat,” pungkasnya.

    Posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia ini terbuka bagi masyarakat luas yang ingin menyampaikan aspirasi, saran, maupun keluhan. Aspirasi yang dihimpun akan diteruskan ke pihak-pihak terkait sebagai bentuk kontribusi menjaga kondusifitas dan persatuan bangsa. [ian]

  • Kemen PU percepat perbaikan infrastruktur pascademo pakai desain awal

    Kemen PU percepat perbaikan infrastruktur pascademo pakai desain awal

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat perbaikan infrastruktur terdampak unjuk rasa dengan strategi menggunakan desain awal untuk mempersingkat proses pembangunan dan memastikan pelayanan publik segera pulih.

    “Kami nanti akan menggunakan desain yang sudah ada saja yang sebelumnya, sehingga prosesnya bisa jauh lebih cepat. Kami akan membuat replika saja. Jadi tidak mendesain awal. Itu yang akan kami segera lakukan,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana ditemui saat meninjau JPO Polda Metro Jaya, di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan dari hasil identifikasi awal, terdapat 13 provinsi dan 30 kota yang terdampak kerusakan, namun sebagian besar kerusakan ringan sudah berhasil ditangani pemerintah daerah secara langsung tanpa intervensi pusat.

    Saat ini, tanggung jawab utama Kementerian PU tersisa di enam provinsi dengan mayoritas mengalami kerusakan berat, terutama pada infrastruktur yang membutuhkan penggantian struktur secara menyeluruh demi menjamin keamanan dan keberlanjutan.

    Kementerian PU menegaskan strategi mempercepat pembangunan dilakukan dengan menghitung ulang tingkat kerusakan, sekaligus meminta pemerintah daerah menyampaikan desain awal atau dokumen bangunan yang sudah ada sebelumnya.

    “Jadi, berapa kerusakan yang ditimbulkan. Sehingga tentunya ini agar kerja kami lebih cepat, kami akan meminta kepada pemerintah daerah untuk menyampaikan desain awal,” ujar dia.

    Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana meninjau kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) Polda Metro Jaya yang sempat rusak akibat terdampak unjuk tasa beberapa waktu lalu di Jakarta, Senin (8/9/2025). ANTARA/Harianto

    Dengan langkah tersebut, kementerian tidak lagi harus menyusun desain baru dari nol, melainkan langsung memanfaatkan replika desain lama agar proses perbaikan berjalan lebih cepat dan efisien.

    Sejumlah provinsi yang mengalami kerusakan parah dan menjadi fokus penanganan utama Kementerian PU meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat (NTB), ujar dia.

    Kondisi infrastruktur di Jawa Tengah, khususnya di Pekalongan dan Brebes, mendapat perhatian khusus karena kerusakan berat melanda kantor pemerintah daerah hingga gedung DPRD yang harus segera dibangun kembali.

    “Kemarin Pak Menteri (Pekerjaan Umum Dody Hanggodo), dua hari kemarin sudah mengunjungi yang di Jawa Tengah. Jadi Pekalongan, kemudian Brebes itu mengalami kerusakan berat karena Kantor Pemda dan DPRD-nya hancur. Itu yang akan segera kami tangani juga,” katanya.

    Lebih lanjut ia mengatakan Kementerian PU juga melakukan analisis struktural terhadap kerusakan di berbagai daerah, memastikan rencana perbaikan tidak hanya cepat terealisasi tetapi juga memenuhi standar keamanan infrastruktur publik di wilayah terdampak.

    Minggu depan, lanjutnya, tim teknis Kementerian PU dijadwalkan meninjau langsung kondisi di Kediri dan Makassar, Sulawesi Selatan, guna memperkuat analisis lapangan sebelum melaksanakan rekonstruksi dengan metode replika.

    “Minggu depan mungkin kami juga akan melihat langsung yang kondisi Kediri (Jawa Timur) dan Makassar, Sulawesi Selatan,” kata Dewi.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolres Mojokerto : Jangan Jadikan Pacet Tempat Pembuangan Mayat

    Kapolres Mojokerto : Jangan Jadikan Pacet Tempat Pembuangan Mayat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengingatkan kepada para calon pelaku kejahatan agar tidak menjadikan Pacet sebagai tempat pembuangan mayat. Hal tersebut disampaikan saat pers rilis ungkap kasus mutilasi di Mapolres Mojokerto.

    “Pacet ini milik alam semesta beserta isinya. Jangan kotori Pacet. Pacet adalah tempat indah untuk melepas lelah dengan nuansa alam sangat luar biasa. Jangan jadikan Pacet tempat terakhir untuk membuang jenazah, pasti saya tangkap,” ungkapnya, Senin (8/9/2025).

    Hal tersebut lantaran jalur Cangar-Pacet-Cangar beberapa kali dijadikan lokasi pembuangan mayat. Sepanjang tahun 2020-2025 ini, ada setidaknya lima kasus pembuangan mayat di jalur penghubung Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto tersebut.

    Sebelumnya, sesosok mayat ditemukan di Kawasan Tahura Raden Soerjo Blok Gajah Mungkur Desa Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada, Rabu (24/6/2020). Korban diketahui atas nama Vina Aisyah Pratiwi (21 warga Kediri yang tinggal di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.

    Dua pelaku yakni Mas’ud Andy Wiratama (27) dan Rifat Rizatur Rizan (20) diringkus di dua lokasi berbeda pada Kamis (25/6/2020) atau satu hari setelah mayat ditemukan warga. Kasus kedua, mayat terbungkus karpet ditemukan di jalur tanjakan AMD, Kawasan Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Selasa (22/11/2022).

    Korban diketahui atas nama Ahmad Hasan Muntolip (26) warga Dusun Jurangsari, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Ketiga pelaku yakni MNH (25), MSJ (27), dan perempuan berinisial AA (23), warga Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto diamankan pada 23 November 2024.

    Kasus ketiga, ditemuka bungkusan karung diduga berisi mayat di jalur Pacet-Cangar, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/6/2023). Korban yakni Angeline Nathania (22), warga Gununganyar Tambak, Kota Surabaya yang merupakan mahasiswi dari Fakultas Hukum Ubaya semester VI.

    Korban dihabisi kekasihnya berinisial RBA (41) warga Gunung Anyar Kidul, Kota Surabaya. Pembunuhan terjadi di dalam sebuah apartemen tanggal 3 Mei 2024. Kasus keempat, sesosok mayat ditemukan di Blok Lembah Bang, Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo tepatnya di Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada Jumat (13/9/2024).

    Identitas korban diketahui atas nama Anyk Mariyanni (36) warga Dusun Banjarjo RT 001/005 Kelurahan Besuk, Kacamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Pelaku adalah Dedi Abdullah (36) warga Sisalam RT 002 RW 001, Kelurahan Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kota Brebes, Jawa Tengah yang merupakan teman dekat korban.

    Dan terbaru, potongan tubuh manusia ditemukan di pinggir jalan Jurang AMD Sendi, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada, Sabtu (6/9/2025). Usai menemukan telapak tangan korban berhasil diidentifikasikan yakni Tiara Angelina Saraswati (25) warga Lamongan.

    Tak butuh waktu lama, Minggu (7/9/2025) dini hari, pelaku pembunuhan dan mutilasi berhasil diamankan di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Pelaku tidak lain adalah pacar korban, Alvi Maulana (24) dan keduanya sudah tinggal satu atap tanpa ikatan yang sah. [tin/kun]

  • Barang Jarahan Dikembalikan, OPD Kediri Mulai Ambil Aset dengan Prosedur Ketat

    Barang Jarahan Dikembalikan, OPD Kediri Mulai Ambil Aset dengan Prosedur Ketat

    Kediri (beritajatim.com) – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Kediri mulai melakukan pengambilan barang hasil jarahan kerusuhan pada 30 Agustus 2025. Proses ini dimulai Senin (8/9/2025), setelah berakhirnya masa pengembalian barang yang ditetapkan pemerintah daerah pada Sabtu (6/9/2025).

    Plt. Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Kaleb Untung Satrio, menjelaskan barang-barang yang sudah dikembalikan kini dapat diambil OPD sesuai jadwal yang ditetapkan. Sebelum diserahkan, aset terlebih dahulu diverifikasi oleh petugas dan staf Badan Keuangan dan Aset Daerah.

    “Barang terkumpul di sini, per hari ini tadi mulai OPD-OPD yang terdampak dijadwalkan mulai mengambil barangnya tentunya setelah diventarisasi dan dicek oleh petugas atau staf dari Badan Keuangan dan Aset Daerah OPD yang berdiri,” ungkap Kaleb, pada Senin (8/9/2025).

    Pengambilan dilakukan secara bertahap, diawali OPD di sekitar kompleks Pemkab Kediri, kemudian dilanjutkan oleh inspektorat, sekretariat DPRD, hingga instansi lain. Barang pribadi seperti sepeda motor atau sepeda pancal dapat diambil dengan menunjukkan dokumen resmi, termasuk STNK, nomor rangka, atau nomor mesin.

    Meski sudah ada jadwal, beberapa OPD diberi izin mengambil barang lebih awal karena sifatnya mendesak. Salah satunya Samsat yang langsung mengevakuasi server dan CPU berisi data penting pelayanan publik serta sistem administrasi pegawai.

    “Mereka segera mengambil server dan CPU yang berisi data penting pelayanan masyarakat, termasuk sistem kinerja pegawai serta perhitungan tunjangan penghasilan,” jelas Kaleb.

    Ia menambahkan, barang yang kembali tidak hanya milik Pemkab, tetapi juga aset milik instansi lain yang turut terdampak kerusuhan.

    “Terkait jumlah barang yang kembali, tidak bisa disebutkan persentase pastinya. Sebab tidak diketahui secara pasti total aset yang dijarah, terbakar, maupun rusak. Sehingga perbandingannya tidak bisa dihitung,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Kafe AR KTV Kediri Pertanyakan Garis Polisi yang Belum Dilepas

    Kafe AR KTV Kediri Pertanyakan Garis Polisi yang Belum Dilepas

    Kediri (beritajatim.com) – Garis polisi yang terpasang di AR KTV dan Cafe Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri masih belum dicabut meski sudah lebih dari sebulan pasca insiden dua wanita tewas akibat overdosis, pada Jumat (1/8/2025). Kondisi ini membuat pihak kafe mengalami kerugian karena tidak bisa beroperasi.

    Merasa keberatan, manajemen kafe bersama penasihat hukumnya mendatangi Polres Kediri Kota, pada Senin (8/9/2025). Mereka mempertanyakan alasan garis polisi tersebut belum dilepas.

    “Kedatangan kami ke Polres Kediri Kota untuk mempertanyakan, kenapa garis polisi di kafe AR KTV kok belum dilepas. Karena dampaknya pihak kafe belum beroperasi, sehingga klien kami merugi,” kata penasihat hukum kafe AR KTV, Akson Nul Huda, usai mendatangi Polres Kediri Kota, pada Senin (8/9/2025).

    Akson menjelaskan bahwa pertemuan dengan kepolisian hanya diterima oleh Kanit, sebab Kasatreskrim AKP Cipto Dwi Leksono sedang tidak berada di tempat.

    “Dari Kanit tadi menyampaikan, terkait belum dilepasnya garis polisi, pihaknya belum bisa menjawab dan akan menyampaikan kepada Kasatreskrim,” tambah Akson.

    Manajemen AR KTV, Dicky Soeharto, turut menyampaikan harapan agar garis polisi segera dicabut sehingga kafe bisa kembali beroperasi. Menurutnya, penutupan yang berlarut-larut menimbulkan kerugian finansial karena pihaknya tetap harus membayar gaji karyawan meski usaha tidak berjalan.

    “Kami hanya berharap agar garis polisi segera dilepas. Karena kita tetap menggaji para karyawan, meskipun kafe belum buka. Dan kita akan selalu kooperatif terhadap kasus tewasnya 2 wanita, di lokasi kafe kami,” ujar Dicky Soeharto.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Cipto Dwi Leksono belum memberikan keterangan resmi terkait alasan garis polisi belum dilepas dari lokasi kafe.

    Diketahui, kasus ini berawal dari pesta miras yang diikuti enam orang di AR KTV, yang mengakibatkan dua wanita berinisial IB, warga Kecamatan Mojoroto, dan G, warga Kecamatan Gampengrejo, meninggal dunia. Hasil uji medis dan laboratorium menunjukkan keduanya mengalami intoksikasi alkohol akibat konsumsi minuman keras dalam kadar berlebih yang bersifat racun bagi tubuh. [nm/ian]

  • Satpol PP Kabupaten Kediri Amankan PC hingga Tablet, Ditinggal Warga Usai Tenggat Pengembalian Berakhir

    Satpol PP Kabupaten Kediri Amankan PC hingga Tablet, Ditinggal Warga Usai Tenggat Pengembalian Berakhir

    Kediri (beritajatim.com) – Satpol PP Kabupaten Kediri masih menemukan sejumlah barang yang ditinggalkan begitu saja di halaman kantor mereka, meski tenggat pengembalian barang jarahan telah berakhir pada Sabtu (6/9/2025). Temuan ini menunjukkan bahwa masih ada warga yang memilih menyerahkan barang secara anonim setelah adanya pengumuman resmi dari pemerintah daerah.

    Pemerintah Kabupaten Kediri sebelumnya telah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengembalikan barang hasil jarahan di beberapa titik, salah satunya di Mako Satpol PP yang berlokasi di Jl. Totok Kerot, Menang, Kecamatan Pagu.

    Plt. Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Kaleb Untung Satrio, menyampaikan bahwa hingga Senin (8/9/2025) pagi pihaknya kembali mendapati tiga jenis barang di halaman depan kantor. Barang tersebut diduga kuat merupakan hasil jarahan yang ditinggalkan tanpa identitas.

    “Sampai pagi tadi kami masih menemukan barang yang ditinggal begitu saja di depan Makasadpol. Masih ada barangnya yang ditinggal yang kami temukan tadi, PC kemudian tablet sama beberapa kabel yang sudah ditamankan di Mako Satpol,” jelas Kaleb.

    Ia menambahkan, barang-barang tersebut untuk sementara waktu diamankan di Mako Satpol PP. Apabila nantinya dibutuhkan dalam proses hukum, pihaknya siap menyerahkannya kepada kepolisian sebagai barang bukti.

    “Misalnya ada yang tertangkap, yang diamankan oleh para penegak hukum dan ternyata barang itu harus menjadi barang bukti ya, kita menyerahkan ke pihak kepolisian untuk menjadi barang bukti. Yang diserahkan setelah batas waktu yang sudah dijadwalkan tadi,” imbuhnya.

    Meski masih ada temuan barang yang dikembalikan secara anonim, Kaleb mengapresiasi banyak warga yang sudah mengembalikan barang secara langsung. Bahkan, sejumlah barang pribadi yang ikut dijarah juga sudah dikembalikan.

    “Prinsipnya, siapa pun yang sudah melewati batas waktu, risikonya ditanggung sendiri apabila ada proses hukum. Kami berharap ini jadi pelajaran bagi semua pihak,” pungkas Kaleb. [nm/suf]

  • Situasi Kembali Kondusif, Mas Dhito Cabut Surat Edaran Jam Malam Pelajar

    Situasi Kembali Kondusif, Mas Dhito Cabut Surat Edaran Jam Malam Pelajar

    Kediri (beritajatim.com) – Satu pekan pasca kekacauan akibat aksi anarkis pembakaran dan penjarahan aset Pemerintah Kabupaten Kediri yang dilakukan massa, pada Sabtu (30/8) malam, kondisi Kabupaten Kediri berangsur kondusif.

    Mempertimbangkan perkembangan kondisi yang ada, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau biasa disapa Mas Dhito memutuskan untuk mencabut surat edaran bupati terkait pemberlakuan jam malam bagi pelajar.

    Pencabutan surat edaran itu disampaikan Mas Dhito saat menghadiri acara pengajian akbar peresmian SDI Ulumiah Al Ma’ruf, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Minggu (7/9/2025) malam.

    “Saya cabut surat edaran bupati, saya tetapkan per malam ini saya nyatakan Kabupaten Kediri sudah menjadi kabupaten yang guyub rukun, adem tentrem gemah ripah loh jinawi,” kata Mas Dhito.

    Dari aksi kerusuhan malam itu, selain aksi perusakan yang dilakukan, keprihatinan juga muncul karena para pelaku mayoritas merupakan kalangan pelajar setingkat SMP dan SMA.

    Selain menyasar gedung pemerintahan Kabupaten Kediri, secara umum di wilayah Kediri para pelaku juga melakukan pembakaran Gedung DPRD, termasuk perusakan pos maupun kantor kepolisian.

    “Gedung yang hangus terbakar itu bisa kita bangun. Arsip yang hilang bisa kita cetak kembali, bangunan yang hancur bisa kita perbaiki tapi yang menjadi persoalan mayoritas pelaku anarkisme adalah anak pelajar,” ungkapnya.

    Kabupaten Kediri, lanjut Mas Dhito, tidak memberikan toleransi kepada siapapun pelaku tindakan anarkis. Dihadapan masyarakat yang hadir pada acara pengajian KH Anwar Zahid tersebut, Mas Dhito berpesan kepada semua orang tua untuk ikut mengawasi anaknya.

    “Bapak ibu, saya titip betul. Saya tidak bisa bekerja sendiri tanpa bergandengan erat dengan panjenengan semua,” ajaknya.

    Mas Dhito berharap dari SDI Ulumiyah Al Ma’ruf yang diresmikan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf tersebut, nantinya lahir generasi penerus yang akan menggantikan tokoh-tokoh yang hadir dalam acara malam itu.

    Gus Ipul sapaan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf dalam kesempatan itu juga menyampaikan keprihatinannya dengan kejadian pembakaran gedung-gedung pemerintahan yang terjadi di Kediri. Pihaknya berharap, semua elemen masyarakat untuk ikut berperan serta membangun Kabupaten Kediri.

    “Saya sampaikan apresiasi kepada bapak bupati dan bapak aparat keamanan yang telah bisa segera memulihkan kembali Kabupaten Kediri,” ucapnya. [ADV PKP/nm/but]

  • Mbak Wali Sebut Kota Kediri Kondusif, Fokus Utama Pemulihan Ekonomi

    Mbak Wali Sebut Kota Kediri Kondusif, Fokus Utama Pemulihan Ekonomi

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyampaikan kondisi Kota Kediri yang berangsur kondusif pasca sepekan dari tindakan anarkis yang terjadi. Atas hal tersebut, Wali Kota Kediri mengapresiasi jajaran OPD dan masyarakat yang telah sigap melakukan Pam Swakarsa. Hal itu disampaikan saat memimpin Apel Pagi, Senin (8/9/2025).

    “Saya keliling dan melihat pasar-pasar, pusat perbelanjaan, dan UMKM mulai ramai. Aktivitas masyarakat juga mulai pulih kembali. Terima kasih telah kembali mengaktifkan Pam Swakarsa dan tidak menjadikan media sosial untuk provokasi. Saya juga mengajak panjenengan semua untuk mendoakan semoga Kota Kediri senantiasa aman, damai, sejahtera dan kondusif,” ujarnya.

    Selanjutnya Mbak Wali menyampaikan bahwa saat ini di sektor ekonomi masih menghadapi tantangan. Daya beli masyarakat masih cenderung rendah. Untuk itu diperlukan kolaborasi untuk dapat mengatasi tantangan ini. Khususnya di jajaran Dinas Perindustrian dan perdagangan. Ada beberapa upaya yang dilakukan, seperti pemberdayaan IKM, lalu juga bangga menggunakan produk lokal.

    “Kita sendiri harus bangga dan mau membeli produk lokal. Kota Kediri ini banyak sekali produk-produk lokal yang bagus. Itu harus kita perkenalkan,” ungkapnya.

    Terakhir, wali kota termuda ini juga kembali mengingatkan agar sebagai ASN harus terus menjaga integritas, kedisiplinan dan profesionalitas. Sebab ASN ini dituntut untuk hadir di garda terdepan. Setiap pelayanan yang diberikan akan menentukan wajah pemerintah di mata masyarakat.

    “Kalau kita bekerja dengan disiplin, profesional dan menjaga integritas maka masyarakat akan percaya kepada kita. Penting bagi kita untuk bekerja dengan baik, gotong-royong, dan tidak mementingkan ego sektoral. Sehingga dapat terwujud Kota Kediri yang sejahtera dan lebih MAPAN lagi,” pungkasnya.

    Pada apel ini, selain diikuti oleh OPD di lingkungan Sekretariat Daerah, juga diikuti Disperdagin dan Dinas PUPR. Turut hadir, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Direktur BUMD, dan tamu undangan lainnya. [nm/but]