kab/kota: Kediri

  • Tiga Dekade Ponpes Ar-Risalah Kediri, Mbak Wali: Pesantren Benteng Moral dan Peradaban Bangsa

    Tiga Dekade Ponpes Ar-Risalah Kediri, Mbak Wali: Pesantren Benteng Moral dan Peradaban Bangsa

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menghadiri Majelis Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-30 Pondok Pesantren Salafiy Terpadu (PPST) Ar-Risalah Kediri, Sabtu (20/9/2025). Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.

    Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mbak Wali menyampaikan harapannya agar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menjadi momentum untuk semakin meneladani ajaran dan akhlak Rasulullah.

    “Masih dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga sosok beliau selalu kita teladani dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beliau adalah pemimpin umat yang adil, penuh kasih sayang, serta selalu mengutamakan kemaslahatan. Nilai-nilai inilah yang sepatutnya kita bawa dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam penyelenggaraan pemerintahan,” tutur Mbak Wali.

    Wali Kota termuda di Indonesia ini juga menegaskan bahwa bagi Pemerintah Kota Kediri, meneladani Rasulullah berarti berusaha menghadirkan kebijakan yang adil, memberi manfaat bagi masyarakat luas, serta menjadi penyejuk di tengah dinamika kehidupan.

    “Kita yakin, hanya dengan meneladani akhlak Nabi, sebuah pemerintahan akan mampu menghadirkan kesejahteraan dan kedamaian bagi rakyatnya,” imbuhnya.

    Momen ini juga sekaligus memperingati haul ke-30 PPST Ar-Risalah. Selama tiga dekade, pondok pesantren tersebut telah berkontribusi dalam membangun karakter bangsa.

    “Pondok pesantren ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga benteng moral, tempat lahirnya kader ulama, sekaligus penjaga tradisi keilmuan dan kebangsaan,” ungkap Mbak Wali.

    Lebih lanjut, Wali Kota Kediri menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Ar-Risalah Lirboyo atas istiqamahnya merawat tradisi ilmu dan tarekat, serta menjadi pilar penjaga nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.

    “Keberadaan pondok pesantren di Kota Kediri menjadikan kota ini tidak hanya maju dari sisi infrastruktur, tetapi juga kaya dengan nilai spiritualitas,” pungkasnya.

    Hadir dalam acara ini, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Romo KH. M. Anwar Manshur, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Suyitno, para masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo, Pengasuh PPST Ar-Risalah Hj. Aina ‘Ainaul Mardliyah Anwar, Kepala PPST Ar-Risalah Agus H.M. Shofaul Huda, KH. Muhammad Nur Hayid.

    Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, serta tamu undangan dan jama’ah yang hadir. [nm/aje]

  • Mbak Wali Buka Musyawarah Cabang Pramuka Kota Kediri 2025, Momentum Konsolidasi dan Regenerasi

    Mbak Wali Buka Musyawarah Cabang Pramuka Kota Kediri 2025, Momentum Konsolidasi dan Regenerasi

    Kediri (beritajatim.com) – Musyawarah Cabang (Muscab) Gerakan Pramuka Kota Kediri Tahun 2025 resmi dibuka oleh Wali Kota Kediri sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kota Kediri, Vinanda Prameswati, Sabtu (20/9/2025), di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.

    Muscab ini menjadi forum strategis untuk membahas laporan pertanggungjawaban, merumuskan program kerja lima tahun ke depan, serta memilih Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Kediri masa bakti 2025–2029.

    Dalam sambutannya, Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa tantangan generasi muda saat ini semakin kompleks. Fenomena kekerasan, _bullying,_ penyalahgunaan narkoba, hingga perilaku anarkis di kalangan pelajar menjadi perhatian bersama.

    “Gerakan Pramuka harus hadir sebagai solusi untuk membentuk karakter generasi muda. Kita berharap lahir generasi yang tangguh, berintegritas, serta berwawasan kebangsaan, siap menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Mbak Wali menegaskan bahwa sebagai organisasi pendidikan nonformal yang telah eksis selama 64 tahun, Gerakan Pramuka harus tetap relevan dengan perkembangan zaman. Ia mendorong agar kegiatan Pramuka dikemas lebih menarik, menonjolkan petualangan nyata, serta memberikan pengalaman yang menantang bagi peserta didik.

    Melalui Muscab ini, Wali Kota Kediri berharap tercapai mufakat demi kemaslahatan bersama, sekaligus memperkuat eksistensi Gerakan Pramuka sebagai jawaban atas kebutuhan bangsa akan generasi yang unggul dan tangguh.

    Saat ditemui, Waka Organisasi dan Hukum Kwarda Jawa Timur, AR. Purmadi, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya Musyawarah Cabang Gerakan Pramuka Kota Kediri Tahun 2025. Ia pun mendorong Kwarcab Kota Kediri tetap mampu menjadi rujukan pendidikan kepramukaan, baik di tingkat Jawa Timur maupun nasional.

    Lebih lanjut, Purmadi menegaskan bahwa terkait mekanisme pemilihan Ketua Kwarcab Kota Kediri, proses berjalan sesuai ketentuan.

    Terdapat empat suara pengusul dari Kota Kediri, yakni tiga suara dari kwartir ranting dan satu suara dari kwarcab. Keempat suara tersebut mengusulkan satu nama, yakni Kak Edi Herwiyanto, yang kemudian menyatakan kesediaannya untuk memimpin.

     “Bahkan tadi ada hal yang tidak tertulis, yaitu agar presidium menanyakan kesanggupan Kwarcab bekerja sama dengan Kamabicab. Ini penting, karena _chemistry_ antara Ketua Kwarcab dengan pimpinan daerah mutlak dibutuhkan agar kegiatan Pramuka dapat selaras dengan program pemerintah, terutama dalam pembinaan generasi muda,” jelasnya.

    Purmadi juga menegaskan bahwa pihaknya optimis dengan kepemimpinan Edi Herwiyanto. Di kepemimpinan baru ini diharapkan mampu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan kepramukaan, khususnya di Kota Kediri. “Kami sudah berdiskusi banyak dengan Pak Edi. _Background_ beliau memang kuat di dunia kepramukaan sejak awal. Karena itu kami tidak ragu. Insyaa Allah, target Kwarda Jawa Timur adalah menjadikan Kota Kediri sebagai salah satu yang terdepan dalam pendidikan kepramukaan,” pungkasnya

    Hasil musyawarah menetapkan Edi Herwiyanto sebagai Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Kediri masa bakti 2025–2029. Edi Herwiyanto memiliki komitmen untuk membawa Kwarcab Kota Kediri menjadi percontohan di Jawa Timur. “Rencana kerja harus segera disiapkan, sekaligus sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Kunci keberhasilan adalah komitmen, konsistensi, kedisiplinan, dan keikhlasan. Karena itu, mari kita bersama-sama bekerja dengan niat memberikan manfaat bagi orang lain,” tambah Edi.

    Lebih lanjut, Ketua Kwarcab Kota Kediri terpilih berharap dalam lima tahun ke depan, bisa bekerja sama membangun Kota Kediri yang lebih maju dan Mapan. Dalam kepengurusan Pramuka nanti, tidak boleh ada perselisihan, selalu guyub rukun, saling bahu membahu, saling asih, asah, dan asuh. “Terima kasih atas amanah yang telah diberikan kepada saya, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT,” pungkasnya.

    Muscab Gerakan Pramuka ini, turut dihadiri, Sekretaris Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur Bambang, Dewan Kehormatan Cabang Gerakan Pramuka Kota Kediri, Ketua Pergantian Antar Waktu Kwarcab Kota Kediri Anang Kurniawan, pengurus harian Kwarcab, segenap Ketua Kwartir Ranting se-Kota Kediri, pelatih, andalan, pimpinan Saka dan Sako, serta seluruh peserta Muscab. [nm/ted]

  • World Cleanup Day 2025 di Kediri, Mbak Wali Tuangkan Eco Enzym ke Sungai Brantas

    World Cleanup Day 2025 di Kediri, Mbak Wali Tuangkan Eco Enzym ke Sungai Brantas

    Kediri (beritajatim.com) – Memperingati World Cleanup Day 2025, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Wakil Wali Kota Qowimuddin dan jajaran menuangkan cairan eco enzym ke Sungai Brantas, Sabtu (20/9/2025). Peringatan tahun ini mengusung tema Bersih Sungaiku, Indah Alamku dan melibatkan perwakilan perguruan tinggi, pelajar, komunitas lingkungan, komunitas hijau daun, komunitas eco enzym, serta bank sampah.

    Eco enzym merupakan cairan organik hasil fermentasi limbah dapur seperti kulit buah dan sayur yang dicampur dengan gula merah dan air. Cairan ini bermanfaat bagi ekosistem sungai karena mampu mengurai polutan, menetralkan bahan kimia berbahaya, serta meningkatkan kadar oksigen dalam air. Dengan begitu, ikan dan biota sungai bisa hidup lebih sehat, sekaligus memperbaiki kualitas air sungai.

    “Saat ini kita memperingati World Cleanup Day dimana kita semua bersih-bersih mulai dari tingkat kelurahan. Kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting. Selain melakukan aksi nyata ini juga membangun kesadaran kita bahwa kebersihan lingkungan ini jadi tanggung jawab bersama,” ujar Vinanda.

    Pada kesempatan itu, Vinanda juga mengajak komunitas peduli lingkungan dan bank sampah untuk mengedukasi masyarakat soal pengelolaan sampah. Komunitas bank sampah di Kediri terbukti berhasil mengolah kulit buah dan sayuran menjadi eco enzym yang bermanfaat. Selain membantu membersihkan sungai, cairan ini juga dapat digunakan sebagai sabun cuci piring maupun pakaian. Tak hanya itu, bank sampah juga mampu memproduksi kompos yang berguna untuk tanaman sekaligus bernilai ekonomi.

    “Hal ini harus disosialisasikan terus kepada masyarakat sehingga mereka paham cara memilah dan mengelola sampah dengan baik. Saya bersyukur ada komunitas bank sampah yang telah berinovasi mengelola sampah sehingga memiliki banyak manfaat. Saya harap pemilahan dan pengelolaan sampah ini semakin masif di tingkat masyarakat,” ungkapnya.

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota Qowimuddin beserta jajaran menuangkan cairan eco enzym di Sungai Brantas. [Foto: Nanang/Beritajatim.com]Wali kota termuda di Indonesia ini menegaskan bahwa peringatan World Cleanup Day bukan hanya momentum seremonial. Menurutnya, kebersihan lingkungan harus menjadi gaya hidup sehari-hari bagi seluruh masyarakat Kota Kediri.

    “Momen ini menjadi semangat baru bagi kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Mari bersama-sama kita peduli terhadap kebersihan lingkungan kita. Semua kita mulai dari diri kita sendiri,” tegasnya.

    Usai menuangkan eco enzym ke Sungai Brantas, seluruh peserta melanjutkan aksi bersih-bersih di sekitar aliran sungai. Vinanda juga meninjau kerja bakti di RW 1 Kelurahan Mojoroto dan ikut terjun langsung membersihkan lingkungan bersama warga.

    Turut mendampingi kegiatan ini, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Kepala DLHKP Imam Muttakin, Kalaksa BPBD Joko Arianto, Camat Mojoroto Bambang Tri, Camat Kota Bagus Hermawan, perwakilan OPD terkait, dan sejumlah tamu undangan. [nm/ian]

  • Akses Jembatan Pagerluyung Mojokerto Terbatas, PG Gempolkrep Siapkan Rencana Perbaikan

    Akses Jembatan Pagerluyung Mojokerto Terbatas, PG Gempolkrep Siapkan Rencana Perbaikan

    Mojokerto (beritajatim.com – PG Gempolkrep di bawah naungan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) memastikan akan melakukan perbaikan terhadap Jembatan Pagerluyung yang menjadi salah satu akses penting pengangkutan tebu menuju pabrik.

    Rencana perbaikan dijadwalkan pada tahun 2026 mendatang, menyusul kondisi jembatan yang sudah berusia lebih dari seabad saat ini tidak bisa dilewati semua kendaraan.

    Manager Keuangan dan Umum, PG Gempolkrep, PT SGN Choiron Syakur menjelaskan bahwa jembatan tersebut merupakan aset resmi milik perusahaan, lengkap dengan sertifikat tanah di sekitarnya. Dibangun sejak era Belanda, awalnya jembatan berfungsi sebagai jalur lori pengangkut tebu dari selatan Sungai Brantas menuju PG Gempolkrep.

    “Namun sejak 1988, lori sudah tidak digunakan dan jalur tersebut kemudian diaspal untuk akses jalan kendaraan. Jembatan Pagerluyung dibangun bersamaan dengan pabrik, usianya lebih dari 100 tahun. Awalnya khusus lori, tapi setelah tidak digunakan, jalurnya di aspal agar bisa dilintasi kendaraan umum baik roda dua maupun roda empat,” ungkapnya, Sabtu (20/9/2025).

    Kerusakan jembatan mulai terlihat serius pada tahun 2024 lalu, saat Sungai Brantas dilanda arus deras yang membawa sampah dan kayu besar hingga tersangkut di bawah jembatan. Setelah dilakukan pembersihan menggunakan alat berat selama hampir 15 hari, ditemukan adanya tiga tiang penyangga jembatan yang putus dan retak tengah jembatan.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto dan konsultan jembatan. Saat ini kondisi jembatan masih dalam pengawasan ketat, bahkan sempat kami tutup total. Namun karena kebutuhan musim giling, truk tebu dari arah selatan tetap diizinkan melintas dengan sistem satu per satu truk melintas sampai ujung jembatan dan baru truk lainnya menyusul yang diawasi petugas,” jelasnya.

    Sementara kendaraan pribadi dilarang melintas di atas Jembatan Pagerluyung. Choiron menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan jembatan pada tahun 2026 ini saat ini dalam proses pengajuan ke kantor pusat. Namun, mengingat konstruksi jembatan yang tua, langkah perbaikan dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan dampak lebih besar.

    “Sekarang jembatan hanya boleh dilintasi truk tebu dengan stiker khusus dan bergantian. Untuk kendaraan lain, terutama darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, atau mobil pengamanan tetap kami prioritaskan. Ini bentuk tanggung jawab kami untuk menjaga keselamatan sekaligus mendukung keberlangsungan petani tebu,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Choiron menyampaikan bahwa jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto berencana membangun jembatan baru di lokasi tersebut, pihak PG Gempolkrep siap menyerahkan asetnya. Menurutnya, keberadaan jembatan dengan kapasitas lebih besar sangat dibutuhkan untuk mendukung akses transportasi masyarakat maupun pengangkutan hasil pertanian.

    “Kami pernah punya pengalaman serupa di PG Mrican Kediri. Prosesnya memang panjang, tapi kami terbuka jika Pemerintah daerah ingin membangun jembatan baru. Apalagi di sini ada dua pemerintahan daerah. Di Kediri ada lima jembatan tapi di sini hanya ada Jembatan Gajahmada (untuk semua kendaraan). Prinsipnya, kami ingin mendukung kepentingan bersama, terutama petani tebu yang jadi tulang punggung swasembada gula nasional 2028,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Pemuda Kediri Ditemukan Tewas Usai Diduga Lompat dari Tower BTS di Pare

    Pemuda Kediri Ditemukan Tewas Usai Diduga Lompat dari Tower BTS di Pare

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang pemuda berinisial K (31), warga Jalan Imam Bonjol, Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, ditemukan meninggal dunia di area tower BTS Jalan Sumatra gang Tower pada Jumat (19/9/2025) sore. Korban diduga tewas setelah melompat dari atas tower dan jatuh menimpa atap gudang genset.

    Peristiwa itu pertama kali diketahui warga setempat, NS (36), sekitar pukul 16.15 WIB. Saat itu ia mendengar suara keras seperti benda jatuh dari arah tower. Karena penasaran, ia mendatangi lokasi dan melihat atap gudang genset dalam kondisi ringsek. Temuan tersebut segera ia laporkan kepada ketua RT, perangkat desa, hingga akhirnya diteruskan ke Polsek Pare.

    Sebelum kejadian, seorang remaja bernama AZ (13) sempat melihat seorang pria berhenti dengan sepeda motor Beat di depan rumahnya. Pria tersebut kemudian berjalan menuju area tower BTS. Beberapa jam kemudian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

    Kapolsek Pare, AKP Rudi Darmawan, menyampaikan bahwa korban sempat keluar rumah sekitar pukul 13.30 WIB. Berdasarkan keterangan keluarga, korban sebelumnya mengeluh bingung karena belum mampu melunasi hutang.
    “Korban diduga meninggal akibat meloncat dari atas tower BTS kemudian jatuh menimpa atap gudang genset,” terangnya.

    Hasil pemeriksaan tim INAFIS Polres Kediri bersama tenaga medis Puskesmas Sidorejo dan DAMKAR menunjukkan adanya luka sobek di kepala bagian kiri korban.

    “Luka pada kepala korban diduga pada saat jatuh membentur atap gudang genset yang terbuat dari galfalum/seng,” jelas AKP Rudi.

    Pihak keluarga korban menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Mereka juga menegaskan tidak akan menuntut secara hukum atas insiden tersebut.

    “Keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Warga Plosolor Kediri Masih Khawatir Pemasangan Filter Air Tercemar

    Warga Plosolor Kediri Masih Khawatir Pemasangan Filter Air Tercemar

    Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 21 kepala keluarga (KK) di Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, masih menghadapi persoalan pencemaran air sumur sejak awal 2025. Air sumur warga berubah keruh, berbau, dan tidak layak konsumsi.

    Pemerintah bersama DPRD, BPBD, DLH Kabupaten Kediri, serta PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) MKSO Tebu Kebun Dhoho berupaya mencari solusi, salah satunya melalui pemasangan filter air berkapasitas 4.000 liter.

    Kepala Desa Plosolor, Pujiyono, menyampaikan bahwa filter tersebut merupakan bantuan dari Baznas dan akan dipasang di lokasi dengan luas minimal 3×3 meter.

    “Sekarang yang dipikirkan lokasi. Lokasi yang paling luas ada di tempat sulis, katim, edi, fajar bekas pos kamling. Diberi waktu 1 minggu. Hasilnya lokasinya akan disampaikan di BPBD, DPRD,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).

    Meski begitu, sebagian warga tetap merasa ragu. Hendra Kurniawan (36), salah seorang warga terdampak, menilai solusi pemasangan filter kurang tepat. “Kalau saya pribadi nggak setuju. Ya masak air tercemar difilter. Tapi kalau warga banyak yang setuju ya sudah,” ucapnya.

    Namun ada pula warga yang mendukung rencana pemasangan tersebut. Munaim menilai langkah itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Kediri.

    “Kalau memang hasilnya baik, oke-oke saja. Dari pemerintah kabupaten sudah memberikan solusi, kita lihat dulu hasilnya nanti bagaimana. Kalau berhasil bisa ditambah lagi. Tapi kalau ternyata tidak memberikan solusi, ya biar dicari solusi lain yang lebih baik,” jelasnya.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, menyatakan pencemaran air sumur di Desa Plosolor tidak hanya dipicu oleh limbah blotong, melainkan juga faktor lingkungan seperti vulkanik dan tingginya curah hujan.

    Ia menegaskan air sumur yang ada saat ini tidak layak konsumsi. “Jadi hasil lab air itu hanya bisa untuk mandi dan cuci, karena mengandung Fe, Mn, Coliform,” ungkapnya.

    Pihaknya siap melakukan uji laboratorium kembali pasca pemasangan filter untuk menjawab kekhawatiran warga. “Kekhawatiran masyarakat bisa dijawab setelah digunakan, dilihat perkembangannya,” tambah Putut.

    Pemasangan filter akan dilakukan oleh BPBD Kabupaten Kediri setelah laporan titik lokasi diserahkan kepala desa pada Senin (22/9/2025) mendatang. [nm/suf]

  • Kota Kediri Mantapkan Komitmen Pembangunan Responsif Gender, Mbak Wali Buka Monitoring, Evaluasi dan Penyusunan Dokumen PPRG

    Kota Kediri Mantapkan Komitmen Pembangunan Responsif Gender, Mbak Wali Buka Monitoring, Evaluasi dan Penyusunan Dokumen PPRG

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati membuka Monitoring Evaluasi dan Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG). Acara berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Jumat (19/09/2025). Dimana pada monitoring evaluasi dan penyusunan dokumen PPRG ini menghadirkan narasumber dari Fasilitator Pengarusutamaan Gender (PUG) Provinsi Jawa Timur Suti’ah.

    “Kami pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembangunan yang adil dan merata. Tanpa memandang usia, gender, latar belakang, sosial dan ekonominya. Insyaa Allah Kota Kediri bisa naik peringkat dan bisa mencapai Utama,” ujarnya.

    Mbak Wali menjelaskan PUG merupakan strategi besar yang perlu terus dijalankan untuk mewujudkan pembangunan responsif gender di Kota Kediri. Strategi ini harus dilakukan bersama-sama dengan seluruh agen pembangunan di Kota Kediri. Upaya Kota Kediri dalam pembangunan gender selama ini telah membuahkan hasil positif.

    Berdasarkan evaluasi pengarusutamaan gender sebelumnya, Kota Kediri berhasil mendapatkan predikat Nindya pada penganugerahan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari pemerintah pusat. Diraihnya predikat tersebut menjadi pendorong untuk terus berinovasi dan melaksanakan program responsif gender di seluruh aspek pambangunan.

    “PUG harus terintegrasi dalam 7 proses pembangunan. Mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, pemantauan, evaluasi, dan pengawasan. Saya harap kita semua dapat mengimplementasikan seluruh proses dengan baik,” jelasnya.

    Salah satu titik awal proses pembangunan responsif gender adalah proses perencanaan dan penganggaran. Proses tersebut merupakan hal yang penting sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan responsif gender. Tahun sebelumnya, Kota Kediri telah melaksanakan Bimtek PPRG. Kegiatan tersebut membawa dampak positif dengan tersusunnya dokumen PPRG yang di dalamnya menunjukkan nilai anggaran responsif gender.

    Tahun 2024 mencapai 46% dari total anggaran belanja langsung APBD Kota Kediri 2024. Selain sebagai kelengkapan administratif, dokumen PPRG juga menjadi bukti bahwa Kota Kediri telah mengintegrasikan gender ke dalam proses perencanaan dan penganggaran.

    Harapannya, anggaran responsif gender tahun ini dapat terus meningkat, karena Kota Kediri sudah berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan yang merata dan responsif gender. Sehingga seluruh masyarakat Kota Kediri dapat merasakan manfaat pembangunan yang terus diupayakan.

    “Dalam mewujudkan hal tersebut, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penyusunan dokumen PPRG. Dengan dibantu oleh fasilitator PUG, kita semua dapat mengetahui hal-hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki untuk menyusun dokumen PPRG serta memastikan bahwa pemahaman kita dalam menyusun dokumen pprg telah sesuai kaidah-kaidah analisis gender. Agar nantinya dapat menjadi pedoman kegiatan yang akan memberikan dampak nyata terhadap kelompok rentan dan marginal,” ungkap wali kota termuda ini.

    Mbak Wali mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan aktif, terbuka, dan konstruktif. Momen ini sebagai wadah untuk meningkatkan kapasitas dalam mengintegrasikan perspektif gender dalam proses perencanaan dan penganggaran. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang untuk saling berbagi praktik baik, tantangan, dan strategi dalam penyusunan PPRG di masing-masing perangkat daerah atau unit kerja.

    Harapannya hasil dari kegiatan ini akan menjadi dasar dalam memperkuat implementasi PUG baik di internal perangkat daerah maupun di masyarakat. Turut hadir, Kepala DP3AP2KB Arief Cholisuddin, jajaran DP3APKB, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Ibu Ajukan Penangguhan Penahanan untuk Pelajar SMP Kediri yang Ditahan Usai Demo Ricuh

    Ibu Ajukan Penangguhan Penahanan untuk Pelajar SMP Kediri yang Ditahan Usai Demo Ricuh

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang ibu rumah tangga di Kediri, DK (43), mengajukan permohonan penangguhan penahanan untuk anaknya NA (15), pelajar SMP di Kota Kediri yang ditahan Polres Kediri Kota. NA ditangkap setelah terlibat dalam aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di Mapolres Kediri Kota pada 30 Agustus 2025, dan dijerat Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana perusakan bersama-sama.

    Permohonan penangguhan tersebut disampaikan DK secara resmi kepada Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, pada 13 September 2025. Dalam suratnya, DK menyatakan kesanggupan menjaga agar anaknya tidak melarikan diri, tidak mengulangi perbuatan serupa, serta tidak mempersulit proses penyelidikan. Ia juga berjanji akan menghadirkan anaknya sewaktu-waktu apabila dibutuhkan penyidik, serta memastikan NA tetap bisa melanjutkan pendidikan. Hingga kini, permohonan tersebut belum dikabulkan.

    DK memberikan kuasa kepada Relawan Perempuan dan Anak Indonesia (RPAI) untuk mendampingi proses hukum anaknya. Ketua Koordinator RPAI Kediri, Roy Kurnia Irawan, menyebut pihaknya juga sudah mengirimkan surat permohonan serupa kepada Kapolri.

    “Kami juga sudah mengirim permohonan kepada Bapak Kapolri agar menangguhkan penahanan anak SMP di salah satu kota Kediri tersebut karena anak tersebut masih membutuhkan pendidikan dan kasih sayang orang tua,” kata Roy kepada beritajatim.com, Jumat (19/9/2025).

    Ia menambahkan, pihak keluarga dan RPAI siap menjamin bahwa NA tidak akan melarikan diri serta tidak mengulangi perbuatannya.

    “Anak tersebut hanya ikut-ikutan temannya dan dia bukan provokatornya, semoga Bapak Kapolri mengabulkan permohonan penangguhan dari kami. Mengingat anak tersebut masih SMPN, masih membutuhkan pendidikan untuk masa depannya dan anak-anak adalah aset yang berharga bagi bangsa dan negara yang harus kita jaga dan dilindungi bersama,” ujarnya.

    Di sisi lain, sejumlah tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) sebelumnya juga telah meminta Presiden Prabowo Subianto agar membebaskan mahasiswa hingga pelajar yang masih ditahan sejak aksi demonstrasi pada 25 Agustus 2025. Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan dengan Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Kamis (11/9/2025). [nm/beq]

  • SPBU Shell Kediri Alami Kekosongan Stok V-Power, Impor BBM Dibatasi

    SPBU Shell Kediri Alami Kekosongan Stok V-Power, Impor BBM Dibatasi

    Kediri (beritajatim.com) – SPBU Shell di Jalan Pare, Kandagan, Kecamatan Kecong, Kabupaten Kediri, hanya menyediakan satu jenis bahan bakar minyak (BBM) sejak Sabtu (13/9/2025). Stok V-Power mengalami kekosongan, menyisakan BBM jenis Super yang masih dapat dijual.

    Kekosongan ini terjadi akibat pembatasan izin impor BBM oleh pemerintah, yang berdampak pada pasokan ke sejumlah SPBU swasta di berbagai kota.

    Muhammad Alfarizi, FSC Shell, menjelaskan bahwa kondisi stok di SPBU Shell Kediri tidak berbeda dengan SPBU swasta lainnya di kota-kota besar seperti Surabaya, yang bahkan telah mengalami kelangkaan lebih dari seminggu.

    Menurutnya, masalah ini bersumber dari kekosongan stok di terminal BBM di Gresik. Ia menegaskan bahwa isu kekosongan ini bukan disebabkan oleh keterlambatan pengiriman, seperti yang pernah terjadi sebelumnya, melainkan karena kebijakan pembatasan impor.

    “Ya kalau dari kabarnya kan karena itu Izin impornya kan dibatasi sama pemerintah Itu lho,” katanya.

    Menyikapi wacana bahwa SPBU swasta dapat membeli BBM dari Pertamina untuk mengatasi kelangkaan, Fariz menyatakan ketidaksetujuannya. Langkah tersebut dinilai berpotensi merusak kepercayaan pelanggan yang telah memilih Shell atas pertimbangan kualitas produk.

    Hingga berita ini diturunkan, pihaknya belum menerima keputusan atau regulasi apapun dari kantor pusat untuk mengatasi masalah kekosongan stok ini.

    Untuk jangka pendek, stok BBM Super masih aman dan diperkirakan dapat mencukupi permintaan hingga tiga hingga empat minggu ke depan. Situasi ini juga untuk sementara mengamankan posisi karyawan.

    Namun, untuk jangka panjang, belum ada kepastian mengenai dampaknya terhadap kelangsungan operasional dan tenaga kerja.

    SPBU Shell di Kediri, yang beroperasi sejak 2022, biasanya menjual dua produk andalannya: V-Power untuk kendaraan berperforma tinggi dan Super yang setara dengan Pertamax.

    Harga jualnya menyesuaikan dengan fluktuasi harga minyak dunia. Saat ini, harga Super dijual sebesar Rp 12.580 per liter, sedangkan V-Power Rp 13.140 per liter.

    “Harapannya untuk perusahaan-perusahaan swasta kaya gini ini jangan dipersulit gitu,” tutupnya. [nm/ted]

  • Polisi Tangkap 997 Orang Dalam Demo Anarkis di Jatim, 682 Dipulangkan

    Polisi Tangkap 997 Orang Dalam Demo Anarkis di Jatim, 682 Dipulangkan

    Liputan6.com, Jakarta Polisi mengamankan 997 orang terlibat demo anarkis yang berlangsung di Jawa Timur pada akhir Agustus kemarin, di antaranya pembakaran Gedung Negara Grahadi, pos polisi serta fasilitas umum di Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri dan Malang.

    “Kami mengamankan 997 orang dengan rincian 582 orang dewasa, 415 anak di bawah umur, dan sampai saat ini ada 682 orang dipulangkan, serta 315 orang menjalani proses hukum,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto di Mapolda Jatim, Kamis (18/09/2025).

    “Ada yang dipulangkan karena anak di bawah umur. Dan tentunya kami akan menyerahkan langsung kepada orang tua, karena hampir semuanya orang tua tidak pernah tahu kegiatan anak-anaknya,” imbuh Nanang.

    Nanang melanjutkan, demo ricuh berdampak pada banyak masyarakat yang terluka. Setidaknya kurang lebih 111 korban.

    “Di samping masyarakat ada juga dari personel kami, dari Polri dan TNI. Di sini personel Polri ada 105 orang yang menjadi korban pada saat pengamanan unras. Kemudian personel TNI ada 12 orang dan ini sudah kita rawat,” ucapnya.

    “Ada yang sudah kembali dan ada yang masih dalam rawat inap di rumah sakit. Dan ini tentunya suatu proses pembelajaran buat kita supaya tidak terulang ke depannya,” ujar Nanang.

    Dia berpesan agar masyarakat bijaksana dalam menyikapi segala informasi, termasuk yang beredar di sosial media.

    “Pada saat itulah kita harus bijaksana untuk melihat mana yang positif, mana yang negatif, mana yang harus diikuti, mana yang tidak,” ucapnya.