Bertambah, 2 Santri Asal Sampang Jadi Korban Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
Tim Redaksi
SAMPANG, KOMPAS.com
– Korban ambruknya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur kembali teridentifikasi. Dua korban diketahui merupakan santri asal Kabupaten Sampang.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sampang, Mohammad Hozin mengatakan, dua korban, yakni Muhammad Reza Syfai Akbar (14) asal Kecamatan Jrengik dan Abdus Somad (17) asal Kecamatan Kedungdung.
“Iya ada tambahan dua korban yakni asal Jrengik dan Kedungdung,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Ia mengatakan, hingga saat ini sudah terdapat enam santri asal Kabupaten Sampang yang menjadi korban dari peristiwa di Buduran tersebut.
“Total sudah enam orang. Kami belum tau apakah ada tambahan atau tidak,” ujarnya.
Pihaknya terus menunggu perkembangan hasil identifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim di RS Bhayangkara untuk mengetahui identitas korban yang tersisa.
“Tentu kami terus standby menunggu hasil,” katanya.
Sebelumnya, ada empat korban lain yang terlebih dahulu teridentifikasi, yakni Abdul Fattah (18) asal Kecamatan Jrengik dan M Ali Rahbini (19) asal Kecamatan Tambelangan, Sampang.
Lalu, dua korban lain, yakni Khoirul Mutaqin (18) asal Kabupaten Kediri, dimakamkan di Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang dan Syaifuddin (13) asal Kecamatan Kedungdung, Sampang.
“Semuanya sudah diterima oleh pihak keluarga dan sudah makamkan di tempatnya masing-masing,” ujarnya.
Sebelumnya para santri tersebut sedang mengikuti shalat ashar berjemaah di mushala Ponpes Al Khoziny. Saat shalat digelar, gedung tiga lantai tersebut ambruk.
Akibatnya, para santri yang sedang shalat menjadi korban dan terjebak dibawah reruntuhan.
Puluhan santri berhasil diselamatkan dan puluhan lainnya meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kediri
-
/data/photo/2025/10/08/68e598d1c8a21.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bertambah, 2 Santri Asal Sampang Jadi Korban Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga Surabaya 9 Oktober 2025
-

Wujudkan Pasar yang Ngangeni, Perumda Pasar Joyoboyo Kediri Gelar Monev Bersama Diskominfo
Kediri (beritajatim.com) – Citpakan wisata belanja yang nyaman serta ramah anak, Pemerintah Kota Kediri melalui Perumda Pasar Joyoboyo berkomitmen untuk mewujudkan pasar ngangeni di Kota Kediri.
Hal itu disampaikan Djauhari Luthfi, Direktur Perumda Pasar Joyoboyo saat menghadiri kegiatan Monev dan Bimtek Media Sosial bersama Dinas Kominfo Kota Kediri, Kamis (9/10/2025). Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Perumda Pasar Joyoboyo itu dihadiri perwakilan pengurus seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Kediri.
Disampaikan Luthfi, selama ini pihaknya aktif dalam mempublikasikan informasi dan aktivitas pasar-pasar agar menarik minat masyarakat supaya senang belanja di pasar. “Jadi bisa menjadi pasar yang ngangeni bagi masyarakat Kota Kediri sehingga kita mengundang ahlinya media sosial, salah satunya Diskominfo Kota Kediri untuk melakukan evaluasi apa kekurangan dari medsos kami ini sehingga ketika memproduksi konten sesuai dengan harapan di masyarakat,” jelasnya.
Saat ini, Perumda Pasar Joyoboyo telah memiliki tim medsos yang terdiri dari manajemen di kantor pusat dan seluruh pasar. Melalui sinergitas itu tim yang bertugas di pasar-pasar tradisional dapat mengaktualisasikan dokumentasi kegiatan pasar kemudian mengirimkan ke kantor pusat untuk diolah menjadi konten yang lebih atraktif.
“Harapan hari ini dari kami, dengan adanya kolaborasi ini teman-teman karyawan yang berkecimpung di medsos Perumda Pasar Joyoboyo lebih paham dan mengetahui kegiatan medsos untuk promosi apa, konten bagaimana, dan isinya bagaimana yang tidak monoton dan mengikuti perkembangan zaman sehingga disenangi netizen,” ucapnya.
Kepada masyarakat, dirinya berharap agar kegiatan dan informasi yang dipublikasikan Perumda Pasar Joyoboyo bisa semakin dikenal masyarakat, sehingga terwujud pasar Kota Kediri menjadi pasar yang ngangeni. [nm/suf]
-

Pemkot Kediri Gencarkan Edukasi Gizi Seimbang Lewat Program B2SA Goes to School
Kediri (beritajatim.com) – Sebagai upaya memperkuat literasi gizi dan edukasi pola konsumsi sehat di kalangan pelajar, Pemerintah Kota Kediri melalui DKPP menginisiasi Program Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Goes to School.
Kegiatan yang sudah berlangsung sejak 23 September menyasar 6 sekolah dasar yang menjadi lokus kegiatan di tahap awal. Antara lain SDN Bawang 2, SDN Ngronggo 8, SDN Blabak 3, SDN Dermo 2, SDN Pojok 1 dan hari ini Kamis (9/10/2025) di SDN Bandar Kidul 1.
Dihubungi secara terpisah Kepala DKPP Un Achmad Nurdin menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan gizi seimbang, mendorong konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah serta membiasakan anak membawa bekal sehat dari rumah.
“Kita memberi pengetahuan kepada siswa tentang pola makan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Diharapkan nanti ketika anak-anak pulang ke rumah bisa mengaplikasikan ke makan pagi, siang ataupun malam sehingga makanan yang mereka makan sesuai makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman,” ujarnya.
Kegiatan B2SA ini juga sebagai upaya untuk mencegah kondisi stunting di tingkat sekolah dan mendukung kecerdasan anak sebagai upaya mewujudkan Indonesia emas Tahun 2025. Selain sekolah dasar, pelaksanaan kegiatan kampanye peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan ini juga akan menyasar jenjang SMP.
“Kita akan melakukan monev ke sekolah-sekolah yang telah melakukan sosialisasi B2SA ini. Tahun depan kegiatan ini masih akan kita lakukan dengan menyasar sekolah yang belum dikunjungi dan kita tambah sasarannya di sekolah menengah pertama,” ungkapnya. Selain pemberian materi tentang makan sehat dan bergizi, kegiatan juga diisi dengan sajian snack dan makanan sebagai contoh makanan B2SA.
Un Achmad menekankan peran guru dan orang tua sangat penting dalam mewujudkan kegiatan ini karena secara langsung memantau tumbuh kembang anak. Untuk memberikan edukasi, DKPP menghadirkan narasumber yang merupakan dosen gizi masyarakat dari Universitas Strada Indonesia.
“Harapannya anak-anak paham akan makanan beragam, bergizi, seimbang. Melalui sosialisasi ini pula diharapkan dapat meningkatkan kesadaran gizi sejak dini, mendorong pola makan sehat, mendukung tumbuh kembang anak dan menciptakan generasi sadar gizi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Bandar Kidul 1 Sugiarti menyambut baik dan merasa senang karena sekolahnya menjadi salah satu sekolah yang terpilih. Menurutnya dengan kegiatan ini anak-anak akan lebih paham bagaimana pentingnya B2SA.
“Alhamdulillah anak-anak sudah mengenal makanan B2SA karena dalam kegiatan pembelajaran ada materi tentang menu bergizi seimbang. Disini setiap Jumat ada program Jumat Ceria Gemayur, dimana anak-anak kita arahkan untuk membawa bekal yang isi menunya 4 sehat 5 sempurna yang langsung dipantau guru,” ungkapnya.
Sugiarti berharap anak-anak lebih paham dan bisa mempraktekkan di kehidupan sehari-hari untuk membiasakan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. [nm/suf]
-

Polsek Mojowarno Tangkap Pelaku Pencurian Uang Milik Pondok Pesantren Sunan Bonang Jombang
Jombang (beritajatim.com) – Polsek Mojowarno berhasil menangkap seorang pelaku pencurian uang yang terjadi di Pondok Pesantren Sunan Bonang, Dusun Sanggar Arum, Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Pelaku, yang diketahui bernama Dedy Handoyo (42), warga Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian di persembunyiannya di wilayah Kediri.
Ketua Pengurus Pondok Pesantren Sunan Bonang, Muhammad Abdullah Kharis (24), menjelaskan bahwa pencurian terjadi setelah waktu Subuh saat para santri tengah melakukan kegiatan mengaji di masjid. “Setelah kegiatan pengurus kembali ke kantor dan mendapati tas yang berisi ponsel dan uang hilang,” ujar Kharis, Kamis (9/10/2025).
Kharis melanjutkan, uang yang hilang mencapai Rp2.349.000, yang merupakan dana untuk kegiatan pondok serta uang bagi para guru Madin. Setelah memeriksa keadaan, mereka sadar bahwa tas yang berisi uang tersebut telah dicuri.
“Ada santri yang meminta uang untuk kegiatan, tapi tas berisi uang juga tidak ada. Dari situlah kami menyadari ada orang tak bertanggung jawab yang mencuri uang tersebut,” tambahnya.
Kapolsek Mojowarno, AKP Soesilo, mengungkapkan bahwa penangkapan pelaku dilakukan setelah menerima laporan pada 8 Oktober 2025 sekitar pukul 05:30 WIB. “Setelah mendapatkan laporan, kami langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di tempat persembunyiannya di Kediri pada sore hari yang sama,” ucap Soesilo.
Soesilo menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi setelah kegiatan mengaji di masjid selesai. “Setelah Subuh, santri melanjutkan kegiatan mengaji, dan saat pengurus kembali ke kantor, mereka menemukan loker dalam kondisi terbuka, dicongkel,” terang Soesilo.
Menurut hasil pemeriksaan, Dedy Handoyo merupakan seorang residivis dengan rekam jejak kasus serupa. “Pelaku ini sudah pernah dipenjara dua kali karena kasus pencurian, dan dia juga diketahui melakukan aksi pencurian di beberapa pondok pesantren lainnya,” kata Soesilo.
Barang bukti yang berhasil disita dari tangan pelaku termasuk uang tunai Rp2.349.000, sebuah ponsel merk Samsung A52 warna putih, obeng, dan tas slempang warna abu-abu. Pelaku kini dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun.
Polsek Mojowarno berhasil menyelesaikan kasus ini dalam waktu singkat berkat kerjasama yang baik antara pihak pesantren dan aparat kepolisian, serta respons cepat yang diberikan setelah laporan diterima. [suf]
-

Pemkot Kediri Gandeng Kejari Gelar Sosialisasi Pengelolaan Dana Sekolah
Kediri (beritajatim.com) – Guna memastikan penggunaan dana sekolah sesuai aturan dan akuntabel, Pemerintah Kota Kediri menggandeng Kejaksaan Negeri Kediri menyelenggarakan penerangan hukum bertajuk ‘Pencegahan Penyimpangan Pendanaan Pendidikan, Rabu (8/10/2025). Sebagai penyelenggara dan pelaksana sosialisasi, Dinas Pendidikan mengundang 120 peserta yang merupakan kepala sekolah dari jenjang sekolah dasar dan menengah.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Mandung Sulaksono. Dalam sambutannya Mandung mengatakan tujuan kegiatan ini ialah memberikan pemahaman hukum, meningkatkan akuntabilitas dan mencegah tindakan penyalahgunaan dana pendidikan yang dapat berujung pada tindakan pidana.
“Sosialisasi ini sebagai bentuk pembinaan sekaligus meningkatkan pemahaman kepala sekolah. Dengan penyampaian materi dari narasumber diharapkan para peserta memiliki pemahaman yang baik sehingga pelaksanaan dan pertanggungjawaban semua kegiatan tidak ada kesalahan yang menyalahi hukum,” jelasnya.
Sebagai penanggungjawab anggaran, Mandung menuturkan kepala sekolah diharapkan mampu mengelola anggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurutnya kegiatan ini sekaligus menjadi langkah antisipatif agar para peserta semakin yakin melaksanakan tugasnya, mendukung tata kelola keuangan pendidikan yang baik dan bisa ikut mengawal visi misi Walikota Kediri.
Sementara itu Kepala Seksie Intelijen Kejari Kota Kediri Boma Wira menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memberikan pemahaman terkait batasan dan aturan dalam pengelolaan dana pendidikan yang harus dilaksanakan.
“Fokus hari ini kita melakukan penerangan hukum untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan sharing terkait aturan-aturan yang utamanya mengenai pencegahan tindak pidana korupsi di sekolah,” ujarnya. Dengan adanya penerangan hukum ini, diharapkan seluruh peserta dapat memahami aturan yang ada sehingga tidak terkena suatu perbuatan melawan hukum di kemudian hari. [nm/kun]
-

Resmikan Kantor Baru KADIN, Mbak Wali: Jadi Rumah Kolaborasi Dunia Usaha dan Pemerintah
Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati meresmikan Kantor Baru Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Kediri, Rabu (08/10/2025). Kantor baru KADIN ini terletak di Jalan Imam Bonjol Kota Kediri. Peresmian kantor baru KADIN ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti.
“Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh jajaran KADIN Kota Kediri. Momentum ini bukan hanya menandai hadirnya gedung baru tetapi juga lahirnya semangat baru bagi dunia usaha dan ekonomi Kota Kediri,” ujarnya.
KADIN memiliki peran strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan dukungan nyata dari para pelaku usaha, industri, UMKM dan investor agar pertumbuhan ekonomi Kota Kediri semakin inklusif dan berkelanjutan. Melalui semangat visi Kota Kediri MAPAN, Pemkot berkomitmen menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat, ramah investasi dan adaptif.
“Saya harap kantor baru ini dapat menjadi rumah bersama. Tempat berkumpulnya ide, inovasi, dan kemitraan. Tempat dimana dunia usaha dan pemerintah bertemu mencari solusi, menciptakan peluang, dan membangun Kota Kediri yang lebih maju serta berdaya saing,” ujar wali kota termuda ini.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Wali ini mengungkapkan KADIN Kota Kediri terus menunjukkan kiprahnya yang progresif dan relevan dengan tantangan zaman. Salah satu program unggulan yang patut dibanggakan adalah Rumah Kurasi untuk UMKM. Dimana ini baru ada pertama di Indonesia.
Program Rumah Kurasi ini adalah wujud nyata sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mengkurasi produk-produk lokal secara profesional. Dari segi kualitas, kemasan hingga strategi pemasaran. Agar UMKM ini mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Mbak Wali juga menyambut baik inisiatif KADIN dalam menyiapkan Forum CSR Kota Kediri. Forum ini akan menjadi wadah sinergi antar perusahaan untuk memastikan program tanggung jawab sosial benar-benar tepat sasaran. Serta selaras dengan prioritas pembangunan daerah. Termasuk pengentasan kemiskinan, pendidikan vokasi, dan kesehatan maayarakat.
“Saya juga mengapresiasi KADIN yang telah menyiapkan LPK sebagai upaya mencetak SDM unggul yang siap menghadapi tantangan dunia industri dan perdagangan modern. Upaya ini sejalan dengan arah kebijakan Pemkot Kediri dalam menyiapkan generasi muda yang produktif yang mampu bersaing di era digital,” pungkasnya.
Turut hadir, Komandan Brigif 16/Wirayudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Komandan Kodim 0809 Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Deputi Kepala KPwBI Kediri Deasi Surya, Ketua KADIN Provinsi Jatim Adik Dwi Putranto, Ketua KADIN Kota Kediri Muhammad Solikhin, Dewan Pertimbangan KADIN KH. Abu Bakar Abdul Jalil, perwakilan Forkopimda Plus, Kepala OPD terkait dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]
-

Tragedi Kecelakaan Lalu Lintas di Jombang, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tabrak Truk Tronton
Jombang (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Rabu, 8 Oktober 2025, sekitar pukul 06.00 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor Honda Megapro dan truk tronton Hino, yang menyebabkan satu orang tewas di lokasi kejadian.
Kronologi kecelakaan bermula saat sepeda motor Honda Megapro yang dikendarai oleh Muhamat Angga Daputra, seorang pria berusia 19 tahun asal Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, melaju dari arah utara menuju selatan.
Tiba-tiba, sepeda motor tersebut berbelok ke kanan dan memasuki jalur berlawanan, yang pada saat itu sedang dilalui oleh truk tronton Hino yang dikendarai oleh Choirudin, seorang pria berusia 60 tahun asal Desa Tertek, Kecamatan Kediri.
Akibatnya, sepeda motor tersebut menabrak truk tronton, yang mengakibatkan pengendara sepeda motor meninggal dunia di tempat.
Menurut konfirmasi dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, “Korban mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian.” Dalam kejadian ini, korban lainnya tidak ada yang terluka, dan truk tronton tersebut tidak mengalami kerusakan atau luka.
Dua orang saksi mata yang berada di lokasi kejadian, Arfan Daril Alam, seorang pria berusia 25 tahun asal Desa Kebondalem, Kecamatan Bareng, dan Arianto, seorang pria berusia 37 tahun asal Desa Cukir, memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini, dan diharapkan seluruh pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas guna menghindari kecelakaan serupa. [suf]
-

Demokrat Jatim Dorong Kader Kediri Bentuk Struktur hingga Anak Ranting Hadapi Pemilu 2029
Kediri (beritajatim.com) – DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan pendidikan politik bagi kader di Hotel Grand Surya, Kota Kediri. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus DPC Partai Demokrat Kota dan Kabupaten Kediri dengan tujuan mensosialisasikan AD/ART hasil Kongres 2025 serta memperkuat kesiapan struktur partai menjelang Pemilu 2029.
Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Mugianto, menegaskan bahwa pembenahan struktur organisasi merupakan langkah mendasar dalam memenangkan pemilu. Ia meminta seluruh pengurus di tingkat kabupaten dan kota segera melengkapi kepengurusan hingga ke tingkat anak ranting.
“Pertama benahi struktur dulu, lengkapi mulai dari tingkat DPC kemudian PAC, ranting, dan anak ranting. Kira-kira di Kabupaten maupun Kota Kediri sampai terbentuk anak ranting atau belum? Saya tidak mau tahu, Kota dan Kabupaten akhir tahun ini harus terbentuk jajaran struktur kalau kita mau menang tahun 2029,” tegas Mugianto di hadapan ratusan kader Demokrat.
Menurutnya, kemenangan partai sangat bergantung pada kesiapan struktur yang kuat dan menyeluruh. Ia menjelaskan bahwa pembentukan anak ranting harus disesuaikan dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di setiap desa agar basis dukungan partai lebih solid.
“Jadi mohon pasca pertemuan ini panjenengan sudah mulai melirik calon ranting yang PAC-nya belum ada rantingnya. Kemudian kalau sudah ada rantingnya harus melirik calon-calon anak ranting. Kalimat bahasa calon-calon saksi itu jadikan mereka anak ranting. Kalau mereka sudah masuk di Partai Demokrat dan sudah ber-KTA nanti pasti ada pendidikan atau pembekalan saksi-saksi ataupun pembekalan anak-anak ranting,” bebernya.
Mugianto juga menekankan pentingnya soliditas antar kader dan pengurus di Kediri agar memiliki arah dan visi yang sama dalam membesarkan partai. Ia menilai, hanya dengan kesatuan langkah, Partai Demokrat dapat menyiapkan kader-kader potensial yang mampu tampil di tingkat nasional maupun regional.
“Kita punya tokoh yang bisa kita kirim untuk memimpin negeri ini baik di tingkat nasional maupun regional. Kita harus menyatukan visi untuk membesarkan partai kalau pingin tokoh-tokoh kita bisa menjadi tokoh nasional dan tokoh regional Jawa Timur,” ujarnya.
Ia menambahkan, pendidikan politik seperti ini penting untuk menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri kader agar berani memperjuangkan visi serta cita-cita partai menjelang Pemilu 2029.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kediri, Ashari, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menyebut forum pendidikan politik menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat dan konsolidasi kader di daerah.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul, mudah-mudahan malam ini bisa menjadi pelecut semangat bagi kita semua untuk menuju Pemilu 2029 yang bisa membanggakan. Terima kasih atas terselenggaranya pendidikan politik di daerah kami. Mudah-mudahan acara terus berlanjut di tahun selanjutnya yang akan menjadi semangat buat kami di daerah untuk menata masa depan yang lebih baik,” kata Ashari. [nm/beq]
-

Pemkab Kediri Gelar Maulid Nabi 1447 H, Kiai Misdi Ajak Teladani Akhlak Rasul dalam Pelayanan Publik
Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H / 2025 M di Gedung Bagawanta Bhari. Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin, bersama jajaran kepala perangkat daerah serta para pegawai di lingkungan Pemkab Kediri. Tausiyah dalam kegiatan ini disampaikan oleh K.H. Misdi Nur Hasan.
Peringatan Maulid Nabi kali ini sempat tertunda sejak awal September lalu akibat insiden yang terjadi di Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri. Setelah situasi kembali kondusif, kegiatan baru dapat dilaksanakan pada hari ini sebagai bentuk rasa syukur dan refleksi spiritual bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Kediri.
Dalam tausiyahnya, K.H. Misdi Nur Hasan menekankan pentingnya menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, Rasulullah adalah sosok sempurna yang memberikan contoh nyata bagi umat manusia untuk selamat di dunia dan akhirat.
“Kita harus meneladani beliau dalam beribadah dan berakhlak. Kejujuran, keikhlasan, amanah, dan kecerdasan Rasulullah harus menjadi pedoman dalam kehidupan,” ujar Kiai Misdi.
Ia juga menambahkan bahwa nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW dapat diimplementasikan dalam dunia kerja, terutama dalam pelayanan publik di Kabupaten Kediri.
“Pelayanan publik harus prima, karena bekerja melayani masyarakat adalah bentuk ibadah. Selain itu, kita harus jujur, ikhlas, dan amanah, serta mengedepankan akhlak mulia dalam memberikan pelayanan,” pungkasnya. [ADV PKP/nm]
-

Babak Baru Kasus Pencabulan Pelajar Mojoroto Kota Kediri, Pelaku Dibekuk Polisi
Kediri (beritajatij.com) – Kasus dugaan pencabulan terhadap seorang pelajar asal Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, memasuki babak baru. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kediri Kota berhasil membekuk terduga pelaku berinisial NF, warga Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Kamis sore (3/10/2025). NF ditangkap di tempat kerjanya, setelah korban melahirkan dan membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah korban melahirkan seorang bayi di salah satu rumah sakit di Kota Kediri pada Jumat (3/10/2025). Saat ini, korban dan bayinya mendapatkan pendampingan penuh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Kota Kediri serta lembaga perlindungan anak terkait.
Ketua LSM Komunitas Peduli Kediri (KPK), Roy Kurnia Irawan, yang turut mendampingi korban, mengapresiasi langkah cepat dan profesional aparat kepolisian dalam menangani kasus ini. Ia menegaskan bahwa pelaku sempat berupaya menghilangkan jejak dan tidak mengakui perbuatannya.
“Pelaku memang tidak mengakui secara lisan, tapi korban memiliki bukti percakapan yang menunjukkan bahwa NF pernah mengakui perbuatannya. Bahkan NF sempat mengganti nomor ponselnya hingga tiga kali, namun berkat profesionalisme dan dukungan teknologi dari Polri, keberadaannya akhirnya berhasil dilacak,” ungkap Roy, Selasa (7/10/2025).
Dari hasil penelusuran LSM KPK, korban dan pelaku saling mengenal sejak 2019 melalui organisasi pencak silat. Aksi bejat pelaku pertama kali terjadi pada Oktober 2024, ketika korban diajak ke sebuah tempat kos dan dipaksa melayani nafsu pelaku. Kejadian serupa terulang kembali pada Desember 2024 di kawasan Bence, Kota Kediri.
Korban baru menyadari dirinya hamil setelah usia kandungan mencapai enam bulan. Pada awalnya, pelaku sempat menunjukkan itikad baik dengan berjanji akan menikahi korban dan bertanggung jawab. Bahkan, NF sempat mengantar korban ke Puskesmas Campurejo, Kota Kediri, pada Agustus 2025, saat kandungannya memasuki bulan keenam. Namun janji itu diingkari, dan pelaku mulai mengelak serta menghindar.
Upaya damai yang dilakukan keluarga korban pada pertengahan September 2025 pun gagal. Keluarga sempat mendatangi rumah pelaku untuk meminta pertanggungjawaban, namun tak mendapat tanggapan. Akhirnya, korban bersama LSM pendamping, termasuk LSM KPK, membuat laporan resmi ke Polres Kediri Kota.
Hingga berita ini diturunkan, Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Cipto Dwi Leksana belum memberikan keterangan resmi mengenai perkembangan penyelidikan serta status hukum NF. [nm/beq]