kab/kota: Kediri

  • Resmikan Kantor Baru KADIN, Mbak Wali: Jadi Rumah Kolaborasi Dunia Usaha dan Pemerintah

    Resmikan Kantor Baru KADIN, Mbak Wali: Jadi Rumah Kolaborasi Dunia Usaha dan Pemerintah

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati meresmikan Kantor Baru Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Kediri, Rabu (08/10/2025). Kantor baru KADIN ini terletak di Jalan Imam Bonjol Kota Kediri. Peresmian kantor baru KADIN ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh jajaran KADIN Kota Kediri. Momentum ini bukan hanya menandai hadirnya gedung baru tetapi juga lahirnya semangat baru bagi dunia usaha dan ekonomi Kota Kediri,” ujarnya.

    KADIN memiliki peran strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan dukungan nyata dari para pelaku usaha, industri, UMKM dan investor agar pertumbuhan ekonomi Kota Kediri semakin inklusif dan berkelanjutan. Melalui semangat visi Kota Kediri MAPAN, Pemkot berkomitmen menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat, ramah investasi dan adaptif.

    “Saya harap kantor baru ini dapat menjadi rumah bersama. Tempat berkumpulnya ide, inovasi, dan kemitraan. Tempat dimana dunia usaha dan pemerintah bertemu mencari solusi, menciptakan peluang, dan membangun Kota Kediri yang lebih maju serta berdaya saing,” ujar wali kota termuda ini.

    Perempuan yang akrab disapa Mbak Wali ini mengungkapkan KADIN Kota Kediri terus menunjukkan kiprahnya yang progresif dan relevan dengan tantangan zaman. Salah satu program unggulan yang patut dibanggakan adalah Rumah Kurasi untuk UMKM. Dimana ini baru ada pertama di Indonesia.

    Program Rumah Kurasi ini adalah wujud nyata sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mengkurasi produk-produk lokal secara profesional. Dari segi kualitas, kemasan hingga strategi pemasaran. Agar UMKM ini mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

    Mbak Wali juga menyambut baik inisiatif KADIN dalam menyiapkan Forum CSR Kota Kediri. Forum ini akan menjadi wadah sinergi antar perusahaan untuk memastikan program tanggung jawab sosial benar-benar tepat sasaran. Serta selaras dengan prioritas pembangunan daerah. Termasuk pengentasan kemiskinan, pendidikan vokasi, dan kesehatan maayarakat.

    “Saya juga mengapresiasi KADIN yang telah menyiapkan LPK sebagai upaya mencetak SDM unggul yang siap menghadapi tantangan dunia industri dan perdagangan modern. Upaya ini sejalan dengan arah kebijakan Pemkot Kediri dalam menyiapkan generasi muda yang produktif yang mampu bersaing di era digital,” pungkasnya.

    Turut hadir, Komandan Brigif 16/Wirayudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Komandan Kodim 0809 Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Deputi Kepala KPwBI Kediri Deasi Surya, Ketua KADIN Provinsi Jatim Adik Dwi Putranto, Ketua KADIN Kota Kediri Muhammad Solikhin, Dewan Pertimbangan KADIN KH. Abu Bakar Abdul Jalil, perwakilan Forkopimda Plus, Kepala OPD terkait dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Tragedi Kecelakaan Lalu Lintas di Jombang, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tabrak Truk Tronton

    Tragedi Kecelakaan Lalu Lintas di Jombang, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tabrak Truk Tronton

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Rabu, 8 Oktober 2025, sekitar pukul 06.00 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor Honda Megapro dan truk tronton Hino, yang menyebabkan satu orang tewas di lokasi kejadian.

    Kronologi kecelakaan bermula saat sepeda motor Honda Megapro yang dikendarai oleh Muhamat Angga Daputra, seorang pria berusia 19 tahun asal Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, melaju dari arah utara menuju selatan.

    Tiba-tiba, sepeda motor tersebut berbelok ke kanan dan memasuki jalur berlawanan, yang pada saat itu sedang dilalui oleh truk tronton Hino yang dikendarai oleh Choirudin, seorang pria berusia 60 tahun asal Desa Tertek, Kecamatan Kediri.

    Akibatnya, sepeda motor tersebut menabrak truk tronton, yang mengakibatkan pengendara sepeda motor meninggal dunia di tempat.

    Menurut konfirmasi dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, “Korban mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal dunia di tempat kejadian.” Dalam kejadian ini, korban lainnya tidak ada yang terluka, dan truk tronton tersebut tidak mengalami kerusakan atau luka.

    Dua orang saksi mata yang berada di lokasi kejadian, Arfan Daril Alam, seorang pria berusia 25 tahun asal Desa Kebondalem, Kecamatan Bareng, dan Arianto, seorang pria berusia 37 tahun asal Desa Cukir, memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.

    Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini, dan diharapkan seluruh pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas guna menghindari kecelakaan serupa. [suf]

  • Demokrat Jatim Dorong Kader Kediri Bentuk Struktur hingga Anak Ranting Hadapi Pemilu 2029

    Demokrat Jatim Dorong Kader Kediri Bentuk Struktur hingga Anak Ranting Hadapi Pemilu 2029

    Kediri (beritajatim.com) – DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan pendidikan politik bagi kader di Hotel Grand Surya, Kota Kediri. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus DPC Partai Demokrat Kota dan Kabupaten Kediri dengan tujuan mensosialisasikan AD/ART hasil Kongres 2025 serta memperkuat kesiapan struktur partai menjelang Pemilu 2029.

    Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Mugianto, menegaskan bahwa pembenahan struktur organisasi merupakan langkah mendasar dalam memenangkan pemilu. Ia meminta seluruh pengurus di tingkat kabupaten dan kota segera melengkapi kepengurusan hingga ke tingkat anak ranting.

    “Pertama benahi struktur dulu, lengkapi mulai dari tingkat DPC kemudian PAC, ranting, dan anak ranting. Kira-kira di Kabupaten maupun Kota Kediri sampai terbentuk anak ranting atau belum? Saya tidak mau tahu, Kota dan Kabupaten akhir tahun ini harus terbentuk jajaran struktur kalau kita mau menang tahun 2029,” tegas Mugianto di hadapan ratusan kader Demokrat.

    Menurutnya, kemenangan partai sangat bergantung pada kesiapan struktur yang kuat dan menyeluruh. Ia menjelaskan bahwa pembentukan anak ranting harus disesuaikan dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di setiap desa agar basis dukungan partai lebih solid.

    “Jadi mohon pasca pertemuan ini panjenengan sudah mulai melirik calon ranting yang PAC-nya belum ada rantingnya. Kemudian kalau sudah ada rantingnya harus melirik calon-calon anak ranting. Kalimat bahasa calon-calon saksi itu jadikan mereka anak ranting. Kalau mereka sudah masuk di Partai Demokrat dan sudah ber-KTA nanti pasti ada pendidikan atau pembekalan saksi-saksi ataupun pembekalan anak-anak ranting,” bebernya.

    Mugianto juga menekankan pentingnya soliditas antar kader dan pengurus di Kediri agar memiliki arah dan visi yang sama dalam membesarkan partai. Ia menilai, hanya dengan kesatuan langkah, Partai Demokrat dapat menyiapkan kader-kader potensial yang mampu tampil di tingkat nasional maupun regional.

    “Kita punya tokoh yang bisa kita kirim untuk memimpin negeri ini baik di tingkat nasional maupun regional. Kita harus menyatukan visi untuk membesarkan partai kalau pingin tokoh-tokoh kita bisa menjadi tokoh nasional dan tokoh regional Jawa Timur,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pendidikan politik seperti ini penting untuk menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri kader agar berani memperjuangkan visi serta cita-cita partai menjelang Pemilu 2029.

    Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kediri, Ashari, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menyebut forum pendidikan politik menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat dan konsolidasi kader di daerah.

    “Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul, mudah-mudahan malam ini bisa menjadi pelecut semangat bagi kita semua untuk menuju Pemilu 2029 yang bisa membanggakan. Terima kasih atas terselenggaranya pendidikan politik di daerah kami. Mudah-mudahan acara terus berlanjut di tahun selanjutnya yang akan menjadi semangat buat kami di daerah untuk menata masa depan yang lebih baik,” kata Ashari. [nm/beq]

  • Pemkab Kediri Gelar Maulid Nabi 1447 H, Kiai Misdi Ajak Teladani Akhlak Rasul dalam Pelayanan Publik

    Pemkab Kediri Gelar Maulid Nabi 1447 H, Kiai Misdi Ajak Teladani Akhlak Rasul dalam Pelayanan Publik

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H / 2025 M di Gedung Bagawanta Bhari. Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin, bersama jajaran kepala perangkat daerah serta para pegawai di lingkungan Pemkab Kediri. Tausiyah dalam kegiatan ini disampaikan oleh K.H. Misdi Nur Hasan.

    Peringatan Maulid Nabi kali ini sempat tertunda sejak awal September lalu akibat insiden yang terjadi di Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri. Setelah situasi kembali kondusif, kegiatan baru dapat dilaksanakan pada hari ini sebagai bentuk rasa syukur dan refleksi spiritual bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Kediri.

    Dalam tausiyahnya, K.H. Misdi Nur Hasan menekankan pentingnya menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, Rasulullah adalah sosok sempurna yang memberikan contoh nyata bagi umat manusia untuk selamat di dunia dan akhirat.

    “Kita harus meneladani beliau dalam beribadah dan berakhlak. Kejujuran, keikhlasan, amanah, dan kecerdasan Rasulullah harus menjadi pedoman dalam kehidupan,” ujar Kiai Misdi.

    Ia juga menambahkan bahwa nilai-nilai keteladanan Nabi Muhammad SAW dapat diimplementasikan dalam dunia kerja, terutama dalam pelayanan publik di Kabupaten Kediri.

    “Pelayanan publik harus prima, karena bekerja melayani masyarakat adalah bentuk ibadah. Selain itu, kita harus jujur, ikhlas, dan amanah, serta mengedepankan akhlak mulia dalam memberikan pelayanan,” pungkasnya. [ADV PKP/nm]

  • Babak Baru Kasus Pencabulan Pelajar Mojoroto Kota Kediri, Pelaku Dibekuk Polisi

    Babak Baru Kasus Pencabulan Pelajar Mojoroto Kota Kediri, Pelaku Dibekuk Polisi

    Kediri (beritajatij.com) – Kasus dugaan pencabulan terhadap seorang pelajar asal Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, memasuki babak baru. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kediri Kota berhasil membekuk terduga pelaku berinisial NF, warga Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Kamis sore (3/10/2025). NF ditangkap di tempat kerjanya, setelah korban melahirkan dan membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.

    Kasus ini menjadi sorotan publik setelah korban melahirkan seorang bayi di salah satu rumah sakit di Kota Kediri pada Jumat (3/10/2025). Saat ini, korban dan bayinya mendapatkan pendampingan penuh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Kota Kediri serta lembaga perlindungan anak terkait.

    Ketua LSM Komunitas Peduli Kediri (KPK), Roy Kurnia Irawan, yang turut mendampingi korban, mengapresiasi langkah cepat dan profesional aparat kepolisian dalam menangani kasus ini. Ia menegaskan bahwa pelaku sempat berupaya menghilangkan jejak dan tidak mengakui perbuatannya.

    “Pelaku memang tidak mengakui secara lisan, tapi korban memiliki bukti percakapan yang menunjukkan bahwa NF pernah mengakui perbuatannya. Bahkan NF sempat mengganti nomor ponselnya hingga tiga kali, namun berkat profesionalisme dan dukungan teknologi dari Polri, keberadaannya akhirnya berhasil dilacak,” ungkap Roy, Selasa (7/10/2025).

    Dari hasil penelusuran LSM KPK, korban dan pelaku saling mengenal sejak 2019 melalui organisasi pencak silat. Aksi bejat pelaku pertama kali terjadi pada Oktober 2024, ketika korban diajak ke sebuah tempat kos dan dipaksa melayani nafsu pelaku. Kejadian serupa terulang kembali pada Desember 2024 di kawasan Bence, Kota Kediri.

    Korban baru menyadari dirinya hamil setelah usia kandungan mencapai enam bulan. Pada awalnya, pelaku sempat menunjukkan itikad baik dengan berjanji akan menikahi korban dan bertanggung jawab. Bahkan, NF sempat mengantar korban ke Puskesmas Campurejo, Kota Kediri, pada Agustus 2025, saat kandungannya memasuki bulan keenam. Namun janji itu diingkari, dan pelaku mulai mengelak serta menghindar.

    Upaya damai yang dilakukan keluarga korban pada pertengahan September 2025 pun gagal. Keluarga sempat mendatangi rumah pelaku untuk meminta pertanggungjawaban, namun tak mendapat tanggapan. Akhirnya, korban bersama LSM pendamping, termasuk LSM KPK, membuat laporan resmi ke Polres Kediri Kota.

    Hingga berita ini diturunkan, Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Cipto Dwi Leksana belum memberikan keterangan resmi mengenai perkembangan penyelidikan serta status hukum NF. [nm/beq]

  • Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Jadi Kunci Kondusivitas Daerah, Mbak Dewi Apresiasi Kolaborasi Solid di HUT ke-80 TNI

    Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Jadi Kunci Kondusivitas Daerah, Mbak Dewi Apresiasi Kolaborasi Solid di HUT ke-80 TNI

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar di Lapangan Makodim 0809 Kediri. Dalam suasana khidmat tersebut, upacara diikuti oleh berbagai elemen, mulai dari jajaran TNI, Polri, ASN, organisasi masyarakat, hingga Pramuka.

    Dalam kesempatan itu, Mbak Dewi, sapaan akrab Dewi Mariya Ulfa menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada jajaran TNI atas sinergi yang selama ini terjalin dengan Pemerintah Kabupaten Kediri. Ia menilai kolaborasi yang kuat antara Pemkab dan TNI berperan penting dalam menjaga keamanan serta stabilitas daerah, terutama pascainsiden yang sempat mengguncang lingkungan Pemkab Kediri.

    “Berkat sinergi yang terjalin dengan baik, kondisi Kabupaten Kediri kini sudah kembali kondusif,” ungkap Mbak Dewi.

    Ia juga menambahkan bahwa kerja sama antara Pemkab Kediri dan TNI telah memberikan banyak manfaat nyata bagi masyarakat. Mulai dari kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), penanggulangan bencana, hingga penanganan berbagai persoalan sosial di wilayah Kabupaten Kediri.

    “Harapan saya dan Mas Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, sinergi ini dapat terus ditingkatkan lebih baik, lebih intens, dan semakin solid dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Kabupaten Kediri,” imbuhnya.

    Sementara itu, Komandan Brigif 16/Wira Yudha Kediri, Kolonel Inf. Taufik Ismail, bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan amanat Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Dalam amanatnya, Panglima TNI menegaskan bahwa tema peringatan tahun ini, “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju,” mencerminkan semangat TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.

    “Tema ini menegaskan bahwa TNI lahir dari rakyat, berjuang bersama rakyat, dan untuk rakyat. Kebersamaan inilah yang menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur,” ujar Kolonel Taufik saat menyampaikan amanat.

    Ia juga mengingatkan agar seluruh prajurit TNI senantiasa menjaga kewaspadaan terhadap berbagai isu yang berpotensi memecah belah soliditas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Setiap prajurit harus bijak dalam bermedia sosial, menjaga integritas, serta melaksanakan tugas dengan tulus, ikhlas, dan profesional demi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” pesannya.

    Upacara HUT ke-80 TNI di Kediri turut dihadiri oleh Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha (Gus Qowim), serta jajaran Forkopimda Kota dan Kabupaten Kediri. Bertindak sebagai Komandan Upacara yakni Kapten Inf. Sulistyono. [ADV PKP/nm]

  • Mendengar Laporan 112, Mbak Wali Kediri Langsung Kunjungi Siswa dan Tanggung Biaya Sekolah hingga Lulus

    Mendengar Laporan 112, Mbak Wali Kediri Langsung Kunjungi Siswa dan Tanggung Biaya Sekolah hingga Lulus

    Kediri (beritajatim.com) – Langkah cepat kembali ditunjukkan Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati. Begitu menerima laporan dari layanan Lapor Mbak Wali 112 tentang seorang siswa yang mengalami kesulitan biaya sekolah, ia langsung turun tangan, Senin (6/10/2025).

    Mbak Wali datang ke rumah siswa tersebut di Kelurahan Kampung Dalem, memberikan motivasi dan memastikan sang anak tetap bisa melanjutkan pendidikan hingga lulus.

    “Kami menyambangi warga karena ada laporan di Lapor Mbak Wali 112. Kemarin kami mendapat laporan ada kendala biaya sekolah terhadap salah satu warga Kota Kediri. Sehingga kami datang ke sini untuk meninjau dan assessment,” ujar Vinanda Prameswati.

    Dengan pendekatan yang hangat, Wali Kota termuda ini mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Kediri berkomitmen penuh terhadap peningkatan mutu pendidikan. Ia menegaskan seluruh warga harus memiliki kesempatan yang sama untuk bersekolah, tanpa terhambat oleh faktor ekonomi.

    “Karena terkendala biaya maka kami berikan bantuan biaya sekolah. InsyaAllah ini sudah kami cover apa yang menjadi kendala. Kami membantu meringankan biaya pendidikannya,” ungkapnya.

    Mbak Wali berharap bantuan ini bukan hanya menyelesaikan masalah finansial, tetapi juga menjadi dorongan agar anak-anak di Kota Kediri terus bersemangat mengejar cita-cita. “Saya ingin bantuan ini bukan hanya meringankan beban, tapi juga menjadi motivasi agar terus semangat belajar sehingga menjadi siswa berprestasi dan meraih cita-citanya,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Mandung Sulaksono, menegaskan komitmen pemerintah untuk menekan angka putus sekolah. Ia menjelaskan bahwa dinasnya terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah untuk mendeteksi lebih awal siswa yang berpotensi mengalami kesulitan pendidikan.

    “Kita akan terus pantau pendidikan anak-anak Kota Kediri baik di sekolah negeri maupun swasta. Jangan sampai ada anak Kota Kediri yang mengalami putus sekolah. Kalau ada anak-anak yang mengalami kesulitan utamanya putus sekolah silakan lapor, kami siap mengakomodir,” tegasnya.

    Dalam kunjungan tersebut, Mbak Wali turut memberikan bingkisan dan bantuan biaya SPP hingga sang siswa lulus sekolah. Ia juga didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Imam Muttakin, Camat Kota Bagus Hermawan, Lurah Kampung Dalem Ika Ardiyanto, serta sejumlah pejabat lain. [nm/ian]

  • YLBHI Dampingi Faiz, Pelajar Kediri yang Ditahan Usai Demo Rusuh

    YLBHI Dampingi Faiz, Pelajar Kediri yang Ditahan Usai Demo Rusuh

    Kediri (beritajatim.com) – Anang Hartoyo, penasihat hukum dari LBH AP PDM Muhammadiyah Nganjuk, didampingi YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) dan LBH Surabaya, mengajukan penangguhan penahanan terhadap Faiz (19), tahanan Polres Kediri Kota. Faiz merupakan pelajar SMA yang juga dikenal sebagai aktivis literasi, kini menjadi tersangka dalam kasus dugaan penghasutan terkait aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Kediri.

    Ketua Umum YLBHI, Muhammad Isnur, mengatakan kehadirannya bersama tim dan perwakilan LBH lain di Kediri merupakan bentuk dukungan terhadap Faiz dan para tahanan lain yang disebut mengalami kriminalisasi atas aksi menyampaikan pendapat.

    “YLBIHI dan seluruh Keguguran Besar YLBIH Indonesia mengucapkan dukungan dan juga support buat Faiz dan kawan-kawan tahanan lain dalam proses ketika mengalami kriminalisasi. Kami mendorong mereka untuk tetap kuat, tetap abah, tetap komplit-komplitmen menjaga bahwa yang mereka butuhkan adalah kesempatan ekspresi, kritik kepada negara. Dan kita juga tadi mendorong kepolisian untuk segera memberikan penangguhan penahanan,” jelas Isnur.

    Dalam kunjungannya, Isnur menegaskan bahwa YLBHI dan seluruh LBH se-Indonesia berdiri teguh menolak praktik kriminalisasi terhadap warga negara yang menggunakan hak berpendapat dan berpikir kritis.

    “Faiz dan kawan-kawan tidak sedang melakukan tindak pidana, melainkan sedang mengekspresikan hak berpendapat dan berpikir kritis. Kami mendorong kepolisian untuk segera memberikan penangguhan penahanan dan menghentikan proses kriminalisasi terhadap mereka,” tegasnya.

    Isnur juga menyoroti sisi kemanusiaan dalam kasus ini. Faiz yang masih duduk di bangku kelas 12 SMA sedang bersiap menghadapi ujian akhir. “Ini bukan hanya persoalan hukum, tapi juga kemanusiaan. Faiz berhak melanjutkan pendidikannya dan berkumpul kembali dengan keluarganya,” ujarnya.

    YLBHI juga menilai bahwa kerusuhan yang terjadi pada 30 Agustus 2025 tidak sepenuhnya spontan. Isnur menyebut adanya dugaan keterlibatan pihak tertentu yang bekerja secara sistematis dan terorganisir.

    “Kepolisian seharusnya menyelidiki aktor-aktor sebenarnya, bukan justru mengkriminalkan warga yang hanya menyuarakan pendapatnya,” katanya.

    Selain itu, YLBHI mengingatkan agar aparat kepolisian tetap menghormati hak-hak para tahanan. “Jangan ada intimidasi atau kekerasan. Beri ruang bagi mereka untuk membaca, menulis, dan belajar. Dulu Bung Karno dan Bung Hatta pun saat dipenjara oleh Belanda masih diberikan hak itu. Masa kita kalah dengan penjajah?” tambah Isnur.

    Sementara itu, penasihat hukum Anang Hartoyo menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga bantuan hukum lainnya dalam upaya pembelaan terhadap Faiz.

    “Kami berharap polisi bisa melihat dengan jernih bahwa Faiz adalah seorang pelajar yang berpikir kritis, bukan pelaku kerusuhan. Kebebasan berpikir tidak seharusnya dibalas dengan penahanan,” ujarnya.

    Anang juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam proses hukum. “Setiap dugaan tindak pidana harus disertai bukti yang cukup. Jika tidak ada bukti yang kuat, maka penyidikan harus dihentikan,” tegasnya.

    Isnur menutup pernyataannya dengan menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam demokrasi. “Negara ini berdiri karena keberanian orang-orang yang berpikir dan berani bersuara. Pemerintah seharusnya merangkul, bukan menakuti,” pungkasnya.

    Di sisi lain, sang ibu, Imroatin, hanya berharap anaknya segera bisa pulang dan melanjutkan sekolah.

    “Harapan saya sebagai ibunya Faiz dan beserta keluarganya itu adalah keinginan saya Faiz itu segera dibebaskan dari tahanan ini. Kemudian juga dikabulkannya permohonan penangguhan untuk Faiz karena memang Faiz itu sekarang sudah kelas 12 yang sebentar lagi menghadapi ujian tes kemampuan akademik untuk masuk perguruan tinggi apalagi Faiz itu keinginannya sangat besar untuk ingin masuk kuliah ke UGM,” harapnya.

    Sebelumnya, Faiz ditangkap oleh satuan Kepolisian Resor Kediri Kota pada 21 September 2025 karena diduga sebagai provokator dalam aksi unjuk rasa pada 30 Agustus lalu. [nm/ian]

  • Silaturahmi Hangat DPP IPI ke Ponpes Wali Barokah Kediri, Bahas Kontribusi Pesantren

    Silaturahmi Hangat DPP IPI ke Ponpes Wali Barokah Kediri, Bahas Kontribusi Pesantren

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana penuh keakraban tampak di Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, pada Senin (6/10/2025). Rombongan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) melakukan kunjungan silaturahmi ke pesantren yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan dan dakwah terbesar di Kediri itu.

    Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP IPI KH KMT Abdul Muhaimin dan Sekretaris Jenderal DPP IPI Dr. Muhammad Hermansyah, M.T. Kedatangan mereka disambut oleh KH Sunarto, selaku Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, bersama para pengurus pesantren, Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi, dan Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Riyanto beserta jajaran pengurus LDII Kota Kediri.

    Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPI 2026 yang dijadwalkan berlangsung pada Maret 2026 di Surabaya, Jawa Timur. Sebelum pelaksanaan, jajaran IPI melakukan kunjungan ke berbagai pesantren untuk memperkuat hubungan dan menyerap aspirasi guna menyukseskan agenda nasional tersebut.

    Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, pada Senin (6/10/2025).

    Setelah prosesi penyambutan di Wisma Tentram Pondok Pesantren Wali Barokah, rombongan diajak berkeliling pesantren. Mereka meninjau aktivitas santri sekaligus melihat proses produksi Al Qomar Bakery, salah satu unit usaha produktif yang dikelola pesantren.

    Dalam kesempatan itu, KH KMT Abdul Muhaimin menegaskan pentingnya memperkuat peran pesantren dalam pembangunan bangsa.

    “Kita perlu menyapa atau bersilaturahmi ke Ponpes Wali Barokah. Kita bisa mengenal dan mengkonsolidasikan sesuai jargon LDII untuk bangsa. Mestinya bukan hanya untuk kalangan sendiri, tetapi untuk semua bangsa yang ada. Baik yang muslim, atau yang non sekalian,” ujarnya.

    Ia menilai bahwa pesantren memiliki kontribusi panjang bagi bangsa, bahkan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.

    “Sebetulnya pesantren sudah mendarma bhaktikan untuk bangsa ini cukup panjang, sejak sebelum kemerdekaan dan konsep pendidikan pesantren itu konsep pendidikan paling lengkap, karena ada tiga aspek yang berjalan simultan, ada transfer of knowledge, transfer of value, transfer of spirituality, hanya saja penghargaan atau apresiasi negara terhadap pesantren itu sangat minim dan terlambat,” tutur KH Muhaimin.

    Ia juga menyinggung pentingnya negara memberikan penghargaan nyata kepada pesantren, bukan sekadar simbolik atau politis.

    “Jadi kita minta negara tidak hanya omon-omong, terkait dengan RUU pesantren yang sudah disahkan, mestinya bukan hanya penghargaan politis, tetapi juga mengharapkan di bidang pendidikan, bidang kemasyarakatan lebih baik, karena saya sedih ketika pesantren hanya dimobilisasi pada elektoral momen saja,” tegasnya.

    Lebih lanjut, KH Muhaimin berharap lembaga seperti IPI dapat diajak berdialog oleh pemerintah untuk merancang kontribusi pesantren yang lebih konkret.

    “Mestinya ini menyangkut dua pihak, bagaimana negara mengajak lembaga-lembaga semacam IPI diajak ngomong. Artinya pesantren jangan hanya dijadikan obyek, apalagi obyek-obyek temporal, tapi mari kita diajak ngomong konsep besar bagaimana kontribusi pesantren, lalu sejauh mana pesantren bisa memberikan poin-poin untuk perbaikan bangsa ini yang sekarang tidak baik-baik saja,” ujarnya menambahkan.

    Sementara itu, KH Moch Amrodji Konawi, selaku Ketua DPW LDII Jawa Timur, mengaku bersyukur atas kunjungan tersebut. “Kami sangat bersyukur sekali bisa menemui tamu istimewa dari DPP IPI langsung Pak Ketum dan Sekjen hadir di sini. Pak Hermansyah dan Kiai Muhaimin,” ucapnya.

    Ia menegaskan bahwa LDII selalu membuka diri untuk bersinergi dengan berbagai pihak, baik antarormas Islam maupun lintas agama.

    “LDII Jatim, sebagaimana Pak Kiai sampaikan Tagline LDII untuk Bangsa, artinya kami sangat terbuka sekali dengan siapapun dengan ormas apapun. Jangankan dengan sesama ormas Islam, kami juga sering komunikasi dan silaturahmi baik dengan agama lain. Karena bagaimanapun juga Indonesia sebagai negara yang besar dan majemuk, perlu dijaga satu sama lainnya untuk penguatan NKRI kita,” ungkapnya.

    KH Amrodji juga menambahkan bahwa LDII berkomitmen menjalankan prinsip Profesional dan Religius dalam setiap kegiatan.

    “Profesional itu kita melaksanakan kegiatan sesuai dengan alur yang ditentukan, dan religius itu kita berharap nilai-nilai keagamaan sesuatu yang kita utamakan,” ujarnya.

    Ia pun menyambut baik peluang kerja sama dengan IPI, terutama di bidang pelatihan dan pemberdayaan ekonomi umat.

    “Saya kira dari IPI komunikasi kerja sama terutama terkait dengan urusan keekonomian. Bahwa ada berbagai macam pelatihan, dan pendidikan yang akan kita tindak lanjuti. Utamanya dari IPI itu masalah ekonomi yang dibicarakan. Kalau urusan ibadah itu sudah selesai,” kata KH Amrodji. [nm/but]

     

  • Tersesat di Bukit Klotok, Tiga Remaja Kediri Dievakuasi Tim BPBD dalam Gelap Malam

    Tersesat di Bukit Klotok, Tiga Remaja Kediri Dievakuasi Tim BPBD dalam Gelap Malam

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana malam di Bukit Klotok, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, berubah menegangkan pada Minggu malam (5/10/2025). Tiga remaja yang masih berstatus pelajar dilaporkan tersesat saat hendak turun dari puncak bukit yang menjadi salah satu destinasi favorit warga Kediri untuk menikmati panorama sore.

    Ketiga pendaki tersebut masing-masing diketahui bernama Arga (16), pelajar SMA asal Kecamatan Gampengrejo, Lemia (16), warga Jalan Hayam Wuruk, dan Nayra (13), pelajar SMP asal Kelurahan Ngadirejo. Mereka semula mendaki Bukit Klotok dengan tujuan melihat matahari terbenam dari puncak Watu Bengkah yang berada di ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut.

    Perjalanan yang awalnya menyenangkan berubah menjadi pengalaman menegangkan. Saat hendak turun melalui jalur Puncak Pedang, ketiganya bertemu dengan pengendara motor trail yang mengarahkan mereka ke rute tertentu. Namun, di tengah perjalanan, mereka kehilangan jejak pengendara dan tersesat di jalur yang menanjak dan berliku.

    “Karena terlalu lama berjalan dan merasa tersesat, pendaki kemudian menghubungi 112. Pukul 18.53 WIB, Pusdalops-PB BPBD Kota Kediri mendapatkan laporan terkait adanya pendaki tersesat,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Joko Arianto, Senin (6/10/2025).

    Mendapat laporan tersebut, Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kota Kediri segera bergerak melakukan pencarian di area sekitar Bukit Klotok. Tim menyusuri jalur pendakian yang gelap dengan peralatan pencahayaan terbatas. Setelah beberapa jam, ketiganya berhasil ditemukan dalam kondisi lelah namun selamat.

    “Semua pendaki berhasil kita evakuasi dengan selamat. Hanya ada satu yang mengalami luka lecet di kaki,” ujar Joko Arianto.

    Untuk memastikan kondisi kesehatan para pendaki, petugas kemudian membawa mereka ke RSUD Gambiran Kota Kediri. Insiden ini menjadi salah satu dari beberapa kasus pendaki tersesat di Bukit Klotok yang telah ditangani BPBD Kediri dalam beberapa bulan terakhir.

    Bukit Klotok sendiri berada di bawah lereng Gunung Klotok, gunung tidak aktif yang menjadi bagian dari gugusan Pegunungan Wilis. Gunung ini menyimpan nilai historis dengan tiga goa legendaris di lerengnya, yakni Goa Selomangkleng, Goa Selobale, dan Goa Padedean.

    Bentuknya yang menyerupai sosok perempuan tidur membuat masyarakat sekitar mengenalnya dengan kisah turun-temurun. Nama “Klotok” dipercaya berasal dari kata kolo yang berarti bahaya, dan tok yang berarti saja menggambarkan gunung yang berbahaya, namun sarat makna dan cerita. [nm/suf]