kab/kota: Kediri

  • Ini Identitas 48 dari 67 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Teridentifikasi

    Ini Identitas 48 dari 67 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Teridentifikasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur telah berhasil mengidentifikasi 48 dari total 67 jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo. Proses identifikasi dilakukan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Jumat (10/10/2025).

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa delapan jenazah terbaru telah teridentifikasi pada Kamis (9/10/2025) malam. “Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 48 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima,” ujarnya.

    Khusnan menjelaskan, tim DVI masih melanjutkan proses identifikasi terhadap jenazah yang tersisa melalui pemeriksaan lanjutan ante mortem dan post mortem. “Saat ini proses operasi DVI masih berjalan, dengan melakukan pendalaman ante mortem dan post mortem,” imbuhnya.

    Dari hasil identifikasi, para korban yang berhasil dikenali berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Bangkalan, Sampang, Lamongan, dan Gresik, serta beberapa wilayah luar provinsi seperti Kalimantan Barat, Bekasi, Bogor, Semarang, dan Bangka Belitung.

    Berikut daftar 48 korban yang telah teridentifikasi:

    Mohammad Anas Fahmi (15) Banyuajuh, Kamal, Bangkalan
    Muhammad Reza Syfai Akbar (14) Peneleh Ganteng, Surabaya
    Afifuddin Zarkasi (13) Balongsari, Tandes, Surabaya
    Moh. Rizki Maulana Saputra (16) Wadungasih, Buduran, Sidoarjo
    Moh. Ubaidillah (17) Karpote, Blega, Bangkalan
    Virgiawan Narendra Sugiarto (16) Mayong, Karangbinangun, Lamongan
    Moch. Ali Sirojuddin (13) Dupak, Krembangan, Surabaya
    Muhammad Azam Habibi (14) Sidotopo, Semampir, Surabaya
    Maulidy Hasany Kamil (16) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Ach. Fathoni Abil Falaf (17) Tangungguh, Tanjung Bumi, Bangkalan
    M. Azam Alby Alfa Himam (17) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Khoirul Mutaqin (18) Banjarmlati, Mojoroto, Kediri
    Farhan (17) Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya
    Syafiuddin (15) Pejeruhan, Kedungdung, Sampang
    Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) Sidokumpul, Gresik
    Muhammad Ubaydillah (15) Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat
    Achmad Alby Fahri (13) Semampir, Surabaya
    Maulana Alfan Ibrahimavic (13) Pabean Cantian, Surabaya
    Mochammad Mashudulhaq (14) Dukuh Pakis, Surabaya
    Muhammad Soleh (22) Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung
    Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) Putat Jaya, Surabaya
    Moch. Agus Ubaidillah (14) Gresik Gadukan, Morokrembangan, Surabaya
    Firman Nur (16) Tembok Lor, Surabaya
    Muhammad Azka Ibadur Rohman (13) Kenjeran, Surabaya
    Daul Milal (15) Kapasan, Surabaya
    Nuruddin (13) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Ahmad Rijalul Haq (16) Dapuan Baru, Surabaya
    Moh. Royhan Mustofa (17) Kamal, Bangkalan
    Abdul Fattah (18) Asem Manunggal, Surabaya
    Wsdiur Rohib (17) Gayungan, Surabaya
    Mohammad Aziz Pratama Yudistira (16) Bekasi
    Moh. Dafin (13) Semarang
    M. Ali Rahbini (19) Tambelang, Sampang
    Sulaiman Hadi (15) Bangkalan
    Abdus Somad (17) Sampang
    Imam Junaidi (16) Bangkalan
    Mohammad Fajri (14) Surabaya
    Muhammad Nasi Hudin (15) Bangka Belitung
    Achmad Suwaif (15) Bangkalan
    Mochammad Haikal Ridwan (14) Bangkalan
    Moch Adam Fidiansyah (12) Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo
    Muhamad Raihan Jamil (14) Krembangan Jaya Selatan, Surabaya
    Mohammad Abdul Rohman Nafis (15) Pulungan, Sedati, Sidoarjo
    M. Ghifari Chasbi (15) Tamansari, Pasuruan
    M. Toni Afandi (14) Sidotopo Jaya, Surabaya
    Ach. Ramzi Fariki (15) Padurenan, Bogor
    Abdullah As Syadid (16) Modung, Bangkalan
    Arif Afandi (15) Wonorejo, Surabaya

    Tim gabungan DVI Polda Jatim terus melanjutkan proses identifikasi terhadap 19 jenazah lain yang belum teridentifikasi agar seluruh korban dapat segera diserahkan kepada pihak keluarga. [rma/beq]

  • Vinanda Lantik 136 Pejabat, 10 Lurah Perempuan Siap Dukung Visi Kota Kediri MAPAN

    Vinanda Lantik 136 Pejabat, 10 Lurah Perempuan Siap Dukung Visi Kota Kediri MAPAN

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati melantik 136 pejabat eselon III dan IV di Ruang Joyoboyo, Jumat (10/10/2025). Dari jumlah tersebut, sepuluh di antaranya adalah perempuan yang dipercaya menduduki jabatan kepala kelurahan (lurah). Para pejabat baru ini diharapkan mampu mendukung terwujudnya visi dan misi Kota Kediri MAPAN (maju, agamis, produktif, aman, ngangeni).

    Vinanda menyebut pelantikan ini sebagai langkah penyegaran untuk meningkatkan efektivitas kerja dan pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.

    “Harapannya ini adalah sebuah penyegaran, salah satu upaya kami untuk meningkatkan efektifitas kerja kemudian meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat dan ini juga bisa menjadi wadah bagi OPD dan juga eselon tiga dan eselon empat nantinya bisa memperkaya wawasan dan pengalaman,” ujar Vinanda.

    Ia menambahkan, pelantikan sepuluh lurah perempuan menjadi bukti bahwa perempuan memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dengan laki-laki dalam pemerintahan.

    “Terkait dengan 10 lurah perempuan tentunya perempuan dan laki-laki ini sama saja. Punya tanggung jawab yang sama. Makin banyaknya perempuan kita sama-sama mendukung dan mewujudkan visi misi Pemerintah Kota Kediri MAPAN,” katanya.

    Mbak Wali juga berpesan agar para pejabat yang baru dilantik bekerja secara profesional dan disiplin agar semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.

    “Pesannya yang sudah dilantik bisa bekerja secara profesional, punya integritas dan disiplin karena ketika kita punya kinerja yang baik insyaallah masyarakat juga akan memberikan kepercayaan yang baik. Ke depan banyak tantangan pendidikan, kesehatan, lingkungan dan sebagainya, maka saya berharap supaya cepat beradaptasi,” ujarnya menegaskan.

    Salah satu lurah perempuan yang dilantik adalah Yuli Rachmawati. Setelah sembilan tahun menjabat Lurah Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, ia kini dimutasi ke Kelurahan Dermo di kecamatan yang sama. Yuli menyatakan siap melanjutkan pengabdian di tempat baru.

    “Tentunya sebagai ASN kita ditempatkan di mana pun siap, untuk mengabdi, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya Kota Kediri. Mutasi ini adalah hal yang biasanya, penyegaran organisasi, agar organisasi berjalan dengan baik, melaksanakan program-program dari Mbak Wali,” tutur Yuli.

    Yuli juga menilai pelantikan ini menunjukkan peningkatan perhatian terhadap kesetaraan gender di lingkungan birokrasi.

    “Alhamdulillah berarti ini adalah gender, sudah semakin kita dengan laki-laki ini kan sebelumnya sedikit, dengan adanya bertambahnya lurah perempuan semakin banyak memperhatikan untuk Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPAG) terkait dengan gender,” ungkapnya.

    Ia pun berkomitmen melanjutkan program kerja yang telah berjalan dengan baik di Kelurahan Dermo. “Yang jelas nanti saya akan melaksanakan yang dulunya program dari Pak Lurah Dermo, yang sudah baik akan saya teruskan, yang kurang akan saya perbaiki agar lebih baik,” ujarnya.

    Pelantikan ini merupakan yang ketiga di era pemerintahan Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan wakilnya KH Qowimuddin Thoha. Sebelumnya, pelantikan dilakukan terhadap pejabat eselon II dan Penjabat Sekda Kota Kediri, Ferry Djatmiko. [nm/beq]

  • Wali Kota Kediri Lantik Penjabat Sekda dan Tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Ini Pesannya!

    Wali Kota Kediri Lantik Penjabat Sekda dan Tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Ini Pesannya!

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengambil sumpah dan melantik Penjabat Sekretaris Daerah dan 3 pejabat pimpinan tinggi pratama. Pengambilan sumpah dan pelantikan ini dilakukan di Ruang Joyoboyo, Kamis (09/10/2025). M. Ferry Djatmiko dilantik menjadi Penjabat Sekda Kota Kediri.

    Sementara 3 pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik adalah Syamsul Bahri pada jabatan Asisten Pemerintahan dan Kesra, Heri Purnomo pada jabatan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, serta Moh.Ridwan pada jabatan Kepala Disperdagin.

    “Pelaksanaan rotasi atau mutasi ini adalah hal yang wajar dan sebelumnya juga dilakukan. Kemarin karena dua asisten dan Pak Ridwan berhalangan hadir maka hari ini dilantik bersama Penjabat Sekda. Untuk menjalankan amanah dengan profesional,” ujarnya.

    Mbak Wali menekankan mutasi atau rotasi dilaksanakan sesuai dengan proses dan keputusan secara matang. Yakni, sudah melalui proses pansel, tes psikologi, dan uji kompetensi. Harapannya jabatan yang diemban ini dijadikan amanah serta terus berinovasi dan bekerja secara maksimal.

    “Hal ini dilaksanakan sesuai dengan hasil-hasil kemarin. Termasuk integritas, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Harapannya pejabat yang dilantik juga memberikan dedikasi kepada Kota Kediri,” tekannya.

    Pelantikan Pejabat Sekda ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekretaris Daerah. Serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 91 Tahun 2019 tentang penunjukkan Penjabat Sekretaris Daerah. Begitu pula dengan pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama memang harus segera dilaksanakan.

    Tujuannya untuk meningkatkan kinerja dari aparatur pemerintah. Agar dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan publik bisa terus berjalan. Terutama dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan demi mewujudkan visi misi Kota Kediri.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya ucapkan selamat Bapak yang baru saja dilantik. Semoga dengan pelantikan ini bisa menjadikan kinerja perangkat daerah menjadi lebih baik lagi. Saya berharap setelah pelantikan ini Penjabat Sekda bisa melaksanakan amanah yang diemban dengan penuh tanggung jawab, dan terus meningkatkan pengawasan dalam pekerjaan yang ada dengan berkoordinasi dengan para asisten,” pungkasnya.

    Penjabat Sekda Kota Kediri M. Ferry Djatmiko menjelaskan setelah pelantikan ini langkah ke depan yang akan diambil adalah membantu mewujudkan visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri.

    Tantangan yang dihadapi di tahun depan sama dengan daerah lain seperti adanya efisiensi. Namun ini akan dikaji dahulu sejauh mana efisiensinya. Sehingga diharapkan program prioritas dari pemerintah kota dapat tepat sasaran. Sehingga masyarakat tetap bisa merasakan manfaatnya.

    “Sebagai ASN tentu siap ditempatkan di mana saja. Untuk tantangan ke depan seperti efisiensi akan kita kaji dulu. Harapannya tidak ada pengaruh untuk program-program prioritas artinya tetap bisa berjalan,” jelasnya.

    Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Direktur BUMD, Camat, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • Kementerian PUPR Tindaklanjuti Instruksi Presiden, Tinjau Pembangunan Ponpes Lirboyo Kediri

    Kementerian PUPR Tindaklanjuti Instruksi Presiden, Tinjau Pembangunan Ponpes Lirboyo Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Direktorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri pada Kamis, 9 Oktober 2025. Setibanya di lokasi, rombongan disambut langsung oleh sejumlah pengurus pondok pesantren.

    Pertemuan berlangsung di Gedung Yayasan Lirboyo Kediri dan dihadiri oleh Dr. Dewi Chomistriana selaku Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, serta Kepala Balai Cipta Karya Provinsi Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Dewi menjelaskan maksud dan tujuan kunjungannya.

    Menurutnya, kedatangan bersama rombongan kali ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Presiden Prabowo melalui Menteri PUPR untuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah bangunan pondok pesantren.

    “Tentunya ini sebagai respon kami atas terjadinya peristiwa beberapa waktu lalu runtuhnya bangunan Ponpes di Sidoarjo. Ini sebagai respon pemerintah terhadap apa yang barusan terjadi. Tentunya kami akan bekerjasama dengan Kementerian Agama karena ponpes di bawah naungan Kemenag,” terang Dr. Dewi Chomistriana.

    Ia menegaskan, Kementerian PUPR memiliki tanggung jawab terhadap kelayakan dan keandalan bangunan, khususnya yang digunakan masyarakat luas.

    “Kementerian PU memiliki tanggung jawab untuk mengecek keandalan gedung. Tentunya tenaga kami tidaklah cukup kalau memeriksa seluruh pondok pesantren, ada 42 ribu. Tapi yang baru mendapatkan izin persetujuan pembangunan gedung baru 51 atau 0,1 persen, masih sangat sedikit. Jadi kami membuat kriteria, kami utamakan jumlah santri di atas 1.000 orang. Gedung bangunannya di atas empat lantai maka kami prioritaskan karena itu memiliki risiko sangat tinggi karena jumlah huniannya berat,” bebernya.

    Dr. Dewi berharap pertemuan ini dapat memberikan gambaran langsung mengenai kebutuhan pondok pesantren di lapangan. Selain meninjau pembangunan pondok, Ditjen Cipta Karya juga bertanggung jawab terhadap pemulihan bangunan milik pemerintah daerah yang rusak akibat kerusuhan pada akhir Agustus 2025 lalu.

    “Kita juga bertanggung jawab memberikan program terkait sanitasi. Sanitasi di sini bisa terkait limbah, persampahan serta air bersih dan penataan kawasan. Ini menjadi kesempatan yang sangat bagus. Kami di Kementerian PU bisa turut membantu jika memang diperlukan beberapa intervensi program yang menjadi tugas kami Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum,” ucapnya.

    Usai pertemuan, rombongan meninjau lokasi pembangunan gedung Ponpes Lirboyo, didampingi sejumlah pengasuh pondok pesantren, di antaranya H. Abdul Mu’id Shohib atau Gus Mu’id, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, dan lainnya.

    Dalam keterangannya, H. Abdul Mu’id Shohib menjelaskan bahwa kunjungan Kementerian PUPR merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo untuk memberikan pendampingan bagi sejumlah pondok pesantren, khususnya yang tengah melaksanakan pembangunan.

    “Kebetulan di Ponpes Lirboyo saat ini ada beberapa proyek pembangunan. Ini dari tim PU sedang mereview seluruh bangunan yang dikerjakan, nanti hasilnya akan disampaikan ke kita. Tadi Bu Dewi menyampaikan Kementerian PU secara terbuka siap memberikan bantuan yang diperlukan, khususnya Ponpes Lirboyo dan ponpes lainnya,” paparnya.

    Pihak Kementerian PUPR mulai melakukan review bangunan sejak Rabu, 8 Oktober 2025, dan dijadwalkan selesai pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Hasil pemeriksaan diperkirakan rampung dalam waktu paling cepat sepuluh hari. [nm/aje]

  • Lapas Kediri Latih Warga Binaan Bikin Sabun Ramah Lingkungan untuk Bekal Kemandirian

    Lapas Kediri Latih Warga Binaan Bikin Sabun Ramah Lingkungan untuk Bekal Kemandirian

    Kediri (beritajatim.com) – Lapas Kelas IIA Kediri bekerja sama dengan CV. Anugerah Utami menggelar pelatihan pembuatan sabun ramah lingkungan bagi 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan yang berlangsung di Aula Welas Asih pada Rabu (8/10/2025) ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian untuk membekali warga binaan dengan keterampilan praktis yang dapat dimanfaatkan setelah bebas nanti.

    Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kediri, Heru Sulistya, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen lembaganya dalam memberikan pembinaan yang bermanfaat.

    “Kami ingin memberikan mereka keahlian yang bisa diterapkan langsung, bahkan menjadi peluang usaha setelah kembali ke masyarakat,” ujarnya.

    Dalam pelatihan tersebut, Owner CV. Anugerah Utami, Sri Utami, memandu para peserta membuat sabun berbahan alami. Ia menjelaskan setiap tahap proses dengan cara sederhana, mulai dari pemilihan bahan, pembuatan, hingga pengemasan produk. Hasil sabun yang dihasilkan tidak hanya aman untuk kulit, tetapi juga ramah lingkungan.

    Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para WBP dibagi dalam kelompok kecil dan bekerja sama menyelesaikan proses produksi. Mereka tampak teliti serta menunjukkan keinginan kuat untuk memahami dan menguasai keterampilan ini secara mandiri.

    Selain memberikan bekal keterampilan, pelatihan ini juga memiliki dampak sosial dan ekonomi. Produk sabun yang dihasilkan memiliki nilai jual, sementara bagi warga binaan, kegiatan ini menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat untuk terus berkembang.

    Program pelatihan ini akan terus dikembangkan secara berkelanjutan sebagai bagian dari dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam bidang pembinaan kemandirian dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan pemasyarakatan. [nm/suf]

  • Bertambah, 2 Santri Asal Sampang Jadi Korban Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Oktober 2025

    Bertambah, 2 Santri Asal Sampang Jadi Korban Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga Surabaya 9 Oktober 2025

    Bertambah, 2 Santri Asal Sampang Jadi Korban Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
    Tim Redaksi
    SAMPANG, KOMPAS.com
    – Korban ambruknya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur kembali teridentifikasi. Dua korban diketahui merupakan santri asal Kabupaten Sampang.
    Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sampang, Mohammad Hozin mengatakan, dua korban, yakni Muhammad Reza Syfai Akbar (14) asal Kecamatan Jrengik dan Abdus Somad (17) asal Kecamatan Kedungdung.
    “Iya ada tambahan dua korban yakni asal Jrengik dan Kedungdung,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
    Ia mengatakan, hingga saat ini sudah terdapat enam santri asal Kabupaten Sampang yang menjadi korban dari peristiwa di Buduran tersebut.
    “Total sudah enam orang. Kami belum tau apakah ada tambahan atau tidak,” ujarnya. 
    Pihaknya terus menunggu perkembangan hasil identifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim di RS Bhayangkara untuk mengetahui identitas korban yang tersisa.
    “Tentu kami terus standby menunggu hasil,” katanya. 
    Sebelumnya, ada empat korban lain yang terlebih dahulu teridentifikasi, yakni Abdul Fattah (18) asal Kecamatan Jrengik dan M Ali Rahbini (19) asal Kecamatan Tambelangan, Sampang.
    Lalu, dua korban lain, yakni Khoirul Mutaqin (18) asal Kabupaten Kediri, dimakamkan di Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang dan Syaifuddin (13) asal Kecamatan Kedungdung, Sampang.
    “Semuanya sudah diterima oleh pihak keluarga dan sudah makamkan di tempatnya masing-masing,” ujarnya.
    Sebelumnya para santri tersebut sedang mengikuti shalat ashar berjemaah di mushala Ponpes Al Khoziny. Saat shalat digelar, gedung tiga lantai tersebut ambruk.
    Akibatnya, para santri yang sedang shalat menjadi korban dan terjebak dibawah reruntuhan.
    Puluhan santri berhasil diselamatkan dan puluhan lainnya meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wujudkan Pasar yang Ngangeni, Perumda Pasar Joyoboyo Kediri Gelar Monev Bersama Diskominfo

    Wujudkan Pasar yang Ngangeni, Perumda Pasar Joyoboyo Kediri Gelar Monev Bersama Diskominfo

    Kediri (beritajatim.com) – Citpakan wisata belanja yang nyaman serta ramah anak, Pemerintah Kota Kediri melalui Perumda Pasar Joyoboyo berkomitmen untuk mewujudkan pasar ngangeni di Kota Kediri.

    Hal itu disampaikan Djauhari Luthfi, Direktur Perumda Pasar Joyoboyo saat menghadiri kegiatan Monev dan Bimtek Media Sosial bersama Dinas Kominfo Kota Kediri, Kamis (9/10/2025). Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Perumda Pasar Joyoboyo itu dihadiri perwakilan pengurus seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Kediri.

    Disampaikan Luthfi, selama ini pihaknya aktif dalam mempublikasikan informasi dan aktivitas pasar-pasar agar menarik minat masyarakat supaya senang belanja di pasar. “Jadi bisa menjadi pasar yang ngangeni bagi masyarakat Kota Kediri sehingga kita mengundang ahlinya media sosial, salah satunya Diskominfo Kota Kediri untuk melakukan evaluasi apa kekurangan dari medsos kami ini sehingga ketika memproduksi konten sesuai dengan harapan di masyarakat,” jelasnya.

    Saat ini, Perumda Pasar Joyoboyo telah memiliki tim medsos yang terdiri dari manajemen di kantor pusat dan seluruh pasar. Melalui sinergitas itu tim yang bertugas di pasar-pasar tradisional dapat mengaktualisasikan dokumentasi kegiatan pasar kemudian mengirimkan ke kantor pusat untuk diolah menjadi konten yang lebih atraktif.

    “Harapan hari ini dari kami, dengan adanya kolaborasi ini teman-teman karyawan yang berkecimpung di medsos Perumda Pasar Joyoboyo lebih paham dan mengetahui kegiatan medsos untuk promosi apa, konten bagaimana, dan isinya bagaimana yang tidak monoton dan mengikuti perkembangan zaman sehingga disenangi netizen,” ucapnya.

    Kepada masyarakat, dirinya berharap agar kegiatan dan informasi yang dipublikasikan Perumda Pasar Joyoboyo bisa semakin dikenal masyarakat, sehingga terwujud pasar Kota Kediri menjadi pasar yang ngangeni. [nm/suf]

  • Pemkot Kediri Gencarkan Edukasi Gizi Seimbang Lewat Program B2SA Goes to School

    Pemkot Kediri Gencarkan Edukasi Gizi Seimbang Lewat Program B2SA Goes to School

    Kediri (beritajatim.com) – Sebagai upaya memperkuat literasi gizi dan edukasi pola konsumsi sehat di kalangan pelajar, Pemerintah Kota Kediri melalui DKPP menginisiasi Program Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Goes to School.

    Kegiatan yang sudah berlangsung sejak 23 September menyasar 6 sekolah dasar yang menjadi lokus kegiatan di tahap awal. Antara lain SDN Bawang 2, SDN Ngronggo 8, SDN Blabak 3, SDN Dermo 2, SDN Pojok 1 dan hari ini Kamis (9/10/2025) di SDN Bandar Kidul 1.

    Dihubungi secara terpisah Kepala DKPP Un Achmad Nurdin menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan gizi seimbang, mendorong konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah serta membiasakan anak membawa bekal sehat dari rumah.

    “Kita memberi pengetahuan kepada siswa tentang pola makan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Diharapkan nanti ketika anak-anak pulang ke rumah bisa mengaplikasikan ke makan pagi, siang ataupun malam sehingga makanan yang mereka makan sesuai makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman,” ujarnya.

    Kegiatan B2SA ini juga sebagai upaya untuk mencegah kondisi stunting di tingkat sekolah dan mendukung kecerdasan anak sebagai upaya mewujudkan Indonesia emas Tahun 2025. Selain sekolah dasar, pelaksanaan kegiatan kampanye peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan ini juga akan menyasar jenjang SMP.

    “Kita akan melakukan monev ke sekolah-sekolah yang telah melakukan sosialisasi B2SA ini. Tahun depan kegiatan ini masih akan kita lakukan dengan menyasar sekolah yang belum dikunjungi dan kita tambah sasarannya di sekolah menengah pertama,” ungkapnya. Selain pemberian materi tentang makan sehat dan bergizi, kegiatan juga diisi dengan sajian snack dan makanan sebagai contoh makanan B2SA.

    Un Achmad menekankan peran guru dan orang tua sangat penting dalam mewujudkan kegiatan ini karena secara langsung memantau tumbuh kembang anak. Untuk memberikan edukasi, DKPP menghadirkan narasumber yang merupakan dosen gizi masyarakat dari Universitas Strada Indonesia.

    “Harapannya anak-anak paham akan makanan beragam, bergizi, seimbang. Melalui sosialisasi ini pula diharapkan dapat meningkatkan kesadaran gizi sejak dini, mendorong pola makan sehat, mendukung tumbuh kembang anak dan menciptakan generasi sadar gizi,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Bandar Kidul 1 Sugiarti menyambut baik dan merasa senang karena sekolahnya menjadi salah satu sekolah yang terpilih. Menurutnya dengan kegiatan ini anak-anak akan lebih paham bagaimana pentingnya B2SA.

    “Alhamdulillah anak-anak sudah mengenal makanan B2SA karena dalam kegiatan pembelajaran ada materi tentang menu bergizi seimbang. Disini setiap Jumat ada program Jumat Ceria Gemayur, dimana anak-anak kita arahkan untuk membawa bekal yang isi menunya 4 sehat 5 sempurna yang langsung dipantau guru,” ungkapnya.

    Sugiarti berharap anak-anak lebih paham dan bisa mempraktekkan di kehidupan sehari-hari untuk membiasakan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. [nm/suf]

  • Polsek Mojowarno Tangkap Pelaku Pencurian Uang Milik Pondok Pesantren Sunan Bonang Jombang

    Polsek Mojowarno Tangkap Pelaku Pencurian Uang Milik Pondok Pesantren Sunan Bonang Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Polsek Mojowarno berhasil menangkap seorang pelaku pencurian uang yang terjadi di Pondok Pesantren Sunan Bonang, Dusun Sanggar Arum, Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

    Pelaku, yang diketahui bernama Dedy Handoyo (42), warga Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian di persembunyiannya di wilayah Kediri.

    Ketua Pengurus Pondok Pesantren Sunan Bonang, Muhammad Abdullah Kharis (24), menjelaskan bahwa pencurian terjadi setelah waktu Subuh saat para santri tengah melakukan kegiatan mengaji di masjid. “Setelah kegiatan pengurus kembali ke kantor dan mendapati tas yang berisi ponsel dan uang hilang,” ujar Kharis, Kamis (9/10/2025).

    Kharis melanjutkan, uang yang hilang mencapai Rp2.349.000, yang merupakan dana untuk kegiatan pondok serta uang bagi para guru Madin. Setelah memeriksa keadaan, mereka sadar bahwa tas yang berisi uang tersebut telah dicuri.

    “Ada santri yang meminta uang untuk kegiatan, tapi tas berisi uang juga tidak ada. Dari situlah kami menyadari ada orang tak bertanggung jawab yang mencuri uang tersebut,” tambahnya.

    Kapolsek Mojowarno, AKP Soesilo, mengungkapkan bahwa penangkapan pelaku dilakukan setelah menerima laporan pada 8 Oktober 2025 sekitar pukul 05:30 WIB. “Setelah mendapatkan laporan, kami langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku di tempat persembunyiannya di Kediri pada sore hari yang sama,” ucap Soesilo.

    Soesilo menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi setelah kegiatan mengaji di masjid selesai. “Setelah Subuh, santri melanjutkan kegiatan mengaji, dan saat pengurus kembali ke kantor, mereka menemukan loker dalam kondisi terbuka, dicongkel,” terang Soesilo.

    Menurut hasil pemeriksaan, Dedy Handoyo merupakan seorang residivis dengan rekam jejak kasus serupa. “Pelaku ini sudah pernah dipenjara dua kali karena kasus pencurian, dan dia juga diketahui melakukan aksi pencurian di beberapa pondok pesantren lainnya,” kata Soesilo.

    Barang bukti yang berhasil disita dari tangan pelaku termasuk uang tunai Rp2.349.000, sebuah ponsel merk Samsung A52 warna putih, obeng, dan tas slempang warna abu-abu. Pelaku kini dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun.

    Polsek Mojowarno berhasil menyelesaikan kasus ini dalam waktu singkat berkat kerjasama yang baik antara pihak pesantren dan aparat kepolisian, serta respons cepat yang diberikan setelah laporan diterima. [suf]

  • Pemkot Kediri Gandeng Kejari Gelar Sosialisasi Pengelolaan Dana Sekolah

    Pemkot Kediri Gandeng Kejari Gelar Sosialisasi Pengelolaan Dana Sekolah

    Kediri (beritajatim.com) – Guna memastikan penggunaan dana sekolah sesuai aturan dan akuntabel, Pemerintah Kota Kediri menggandeng Kejaksaan Negeri Kediri menyelenggarakan penerangan hukum bertajuk ‘Pencegahan Penyimpangan Pendanaan Pendidikan, Rabu (8/10/2025). Sebagai penyelenggara dan pelaksana sosialisasi, Dinas Pendidikan mengundang 120 peserta yang merupakan kepala sekolah dari jenjang sekolah dasar dan menengah.

    Kegiatan yang berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Mandung Sulaksono. Dalam sambutannya Mandung mengatakan tujuan kegiatan ini ialah memberikan pemahaman hukum, meningkatkan akuntabilitas dan mencegah tindakan penyalahgunaan dana pendidikan yang dapat berujung pada tindakan pidana.

    “Sosialisasi ini sebagai bentuk pembinaan sekaligus meningkatkan pemahaman kepala sekolah. Dengan penyampaian materi dari narasumber diharapkan para peserta memiliki pemahaman yang baik sehingga pelaksanaan dan pertanggungjawaban semua kegiatan tidak ada kesalahan yang menyalahi hukum,” jelasnya.

    Sebagai penanggungjawab anggaran, Mandung menuturkan kepala sekolah diharapkan mampu mengelola anggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurutnya kegiatan ini sekaligus menjadi langkah antisipatif agar para peserta semakin yakin melaksanakan tugasnya, mendukung tata kelola keuangan pendidikan yang baik dan bisa ikut mengawal visi misi Walikota Kediri.

    Sementara itu Kepala Seksie Intelijen Kejari Kota Kediri Boma Wira menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memberikan pemahaman terkait batasan dan aturan dalam pengelolaan dana pendidikan yang harus dilaksanakan.

    “Fokus hari ini kita melakukan penerangan hukum untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan sharing terkait aturan-aturan yang utamanya mengenai pencegahan tindak pidana korupsi di sekolah,” ujarnya. Dengan adanya penerangan hukum ini, diharapkan seluruh peserta dapat memahami aturan yang ada sehingga tidak terkena suatu perbuatan melawan hukum di kemudian hari. [nm/kun]