kab/kota: Kediri

  • Grand Final Duta Batik Kota Kediri, Mbak Wali: Momentum Generasi Muda Lestarikan Warisan Budaya

    Grand Final Duta Batik Kota Kediri, Mbak Wali: Momentum Generasi Muda Lestarikan Warisan Budaya

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menghadiri Grand Final Duta Batik Kota Kediri. Acara berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk melestarikan warisan budaya batik di kalangan generasi muda.

    “Saya sampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyelenggarakan event ini. Karena event ini sangat bermanfaat. Kita bisa mengetahui potensi generasi muda,” ujarnya.

    Mbak Wali menjelaskan seperti diketahui batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda pada tahun 2009. Tentunya ini merupakan suatu kebanggaan bagi warga negara Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia juga memiliki tanggung jawab melestarikan, mencintai, dan memajukan batik yang ada di Indonesia. Khusunya Kota Kediri.

    “Dengan adanya pemilihan Duta Batik tentunya bukan hanya sekedar kompetisi tentang kecantikan maupun ketampanan. Melainkan di sini para finalis dituntut untuk bisa menjadi sosok generasi muda yang edukatif sekaligus inspiratif. Nantinya ketika menjadi Duta Batik bisa memperkenalkan nilai-nilai yang ada pada batik itu sendiri,” jelasnya.

    Dalam kesempatan ini, Mbak Wali juga mengingatkan bahwa kompetisi ini mampu menghasilkan generasi muda yang dapat memberi pesan kepada masyarakat. Bahwa sebagai warga negara Indonesia harus memiliki rasa cinta dan bangga mengenakan batik. Dimana banyak sekali potensi-potensi lokal, khusunya batik di setiap daerah.

    “Saya harap adik-adik ini bisa memberikan pesan kepada masyarakat bahwa mengenakan batik ini keren,” pungkas wali kota termuda ini.

    Pada kesempatan ini, Mbak Wali juga menyerahkan cinderamata kepada para sponsor yang mendukung acara ini. Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Ketua Dekranasda Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin, jajaran Dekranasda, dewan juri dan tamu undangan lainnya. [nm/suf]

  • Jambore Penggalang Kabupaten Kediri 2025 Resmi Dibuka, Mbak Dewi Dorong Generasi Muda Terampil dan Berkarakter

    Jambore Penggalang Kabupaten Kediri 2025 Resmi Dibuka, Mbak Dewi Dorong Generasi Muda Terampil dan Berkarakter

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, atau yang akrab disapa Mbak Dewi, secara resmi membuka kegiatan Jambore Penggalang SMP/MTs Kwartir Cabang Kabupaten Kediri Tahun 2025 di Glamping Lembah Kelud, Kecamatan Ngancar. Kegiatan bertema “Terampil, Gembira, Berprestasi” ini diikuti oleh 1.130 peserta dari SMP dan MTs se-Kabupaten Kediri.

    Dalam sambutan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang dibacakan oleh Mbak Dewi, disampaikan bahwa Jambore bukan sekadar kegiatan perkemahan, tetapi juga wahana pendidikan di alam terbuka untuk membentuk karakter, kedisiplinan, dan jiwa kepemimpinan generasi muda.

    “Tema Terampil, Gembira, Berprestasi dengan moto Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan mengandung pesan agar adik-adik Pramuka terus mengasah keterampilan, mengikuti kegiatan dengan semangat dan kegembiraan, serta berusaha menorehkan prestasi membanggakan bagi diri, keluarga, dan bangsa,” tutur Mbak Dewi.

    Selama Jambore, para peserta akan diuji dalam berbagai kegiatan seperti penjelajahan, pioneering, pertolongan pertama, keterampilan jurnalistik, hasta karya, pentas seni budaya, hingga bakti masyarakat.

    Menurut Mbak Dewi, seluruh kegiatan tersebut merupakan sarana penting untuk membentuk karakter, kemandirian, dan kerja sama tim.

    “Ini bukan sekadar hiburan, tetapi sarana untuk menanamkan nilai kerja sama, kepedulian, dan cinta tanah air. Adik-adik adalah generasi penerus bangsa. Jadikan Jambore ini sebagai kesempatan emas untuk memperkuat mental dan karakter,” pesannya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, pembina, dan pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

    “Semoga kerja sama yang baik ini membawa keberkahan dan kesuksesan bagi kita semua serta bagi Kabupaten Kediri,” pungkasnya.

    Acara pembukaan turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Mohamad Solikin, Kepala Dinas Pendidikan Mokhamad Muhsin, perwakilan Kementerian Agama, Forkopimcam Ngancar, pengurus Kwartir Cabang, pelatih, ketua Kwaran, Kamabigus, pembina, pengelola Glamping Lembah Kelud, serta seluruh peserta Jambore Cabang Penggalang 2025.  [ADV PKP/nm]

  • Urban Touring Bersama Scooterist, Mbak Wali Kenalkan Potensi Wisata Kota Kediri

    Urban Touring Bersama Scooterist, Mbak Wali Kenalkan Potensi Wisata Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati turut serta dalam Urban Touring Scooter bersama pengendara vespa yang hadir dari berbagai kota di Indonesia untuk menghadiri acara Kediri Scooter Festival (KSF) ke-8, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini menjadi ajang kebersamaan sekaligus sarana untuk memperkenalkan potensi wisata dan produk unggulan khas Kota Kediri.

    Perjalanan dimulai dari Rumah Dinas Wali Kota Kediri, melewati Jalan Dhoho, kemudian berhenti di sentra oleh-oleh Khas Kota Kediri di Jalan Yos Sudarso. Di lokasi ini, Wali Kota Kediri bersama rombongan melihat secara langsung proses pembuatan tahu kuning atau tahu takwa, yang dikenal sebagai salah satu ikon kuliner Kota Kediri. Selain itu, juga turut mengenalkan berbagai produk khas Kota Kediri seperti stik tahu, getuk pisang dan produk lainnya.

    Usai berkunjung ke sentra oleh-oleh, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Goa Selomangleng. Di tempat wisata sejarah ini, para peserta touring diajak mengenal lebih dekat kekayaan budaya dan wisata Kota Kediri.

    Rombongan Scooterist ini kemudian berlanjut mengunjungi Soto Bok Ijo untuk menikmati kuliner legendaris khas Kota Kediri, serta singgah di Kampung Tenun Ikat Bandar Kidul, untuk memperkenalkan wastra unggulan Kota Kediri, sekaligus mengenalkan keunikan pembuatan kain tenun yang masih manual dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

    Akhirnya rombongan tiba di GOR Jayabaya Kota Kediri, yang menjadi venue utama Kediri Scooter Festival 2025. Di sini rombongan melihat berbagai kegiatan yang menjadi rangkaian acara di KSF ke-8 ini, seperti Scooter Contest, Scooter Dyno Test, UMKM Mapan, serta Scooter Funcross.

    Melalui kegiatan touring ini, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyampaikan apresiasinya kepada seluruh scooterist dari berbagai daerah yang turut memeriahkan kegiatan tersebut.

    “Saya melihat kegiatan ini sangat bermanfaat untuk Kota Kediri. Ini sejalan dengan visi misi Kota Kediri yakni D’Cito – Kediri City Tourism. Pagi tadi saya bersama scooterist sudah berkeliling ke beberapa tempat yang menjadi potensi Kota Kediri. Mulai dari produksi tahu, tenun ikat, wisata Goa Selomangleng, hingga kuliner Soto Bok Ijo. Harapannya, teman-teman komunitas Vespa yang datang tidak bosan dan ingin kembali berkunjung ke Kota Kediri,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Mbak Wali berharap agar kegiatan semacam ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan jangkauan yang semakin luas. “Kalau kegiatan KSF ke-8 adalah acara nasional, tahun berikutnya, harapannya bisa menjadi acara skala internasional. Walaupun acara ini skalanya masih nasional, tapi scooterist yang hadir ada juga yang dari Thailand, Malaysia dan negara lainnya,” imbuhnya.

    Di akhir sambutannya, orang nomor satu di Kota Kediri ini juga kagum melihat kreativitas para scooterist dalam memodifikasi Motor Vespanya. Karena umumnya, motor vespa dapat ditumpangi oleh 2 orang saja. Namun buah dari kreativitas para pecinta Vespa, kendaraan tersebut bisa dinaiki lebih dari tiga orang. Harapannya kreativitas ini bisa terus dikembangkan.

    “Saya juga berpesan kepada semua yang hadir untuk tetap menjaga kesehatan, keselamatan, serta jangan bosan datang ke Kota Kediri untuk menikmati kuliner dan keunikan kotanya,” tegas Mbak Wali.

    Turut mendampingi Kasdim 0809 Kediri Mayor Inf Yuliadi Purnomo, Kepala Disbudparpora Bambang Priambodo, para scooterist, dan tamu undangan lainnya. [nm/ian]

  • Wali Kota Kediri Dorong KAHMI Perkuat Peran Intelektual Muslim di Era Transformasi Ekonomi

    Wali Kota Kediri Dorong KAHMI Perkuat Peran Intelektual Muslim di Era Transformasi Ekonomi

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menghadiri peringatan Milad ke-59 Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota dan Kabupaten Kediri yang digelar di Ballroom Lotus Garden, Jumat (10/10/2025).

    Acara tersebut turut diisi dengan orasi kebangsaan oleh Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) era Presiden Joko Widodo, dengan tema “Konsolidasi KAHMI untuk Indonesia Maju.”

    Dalam sambutannya, Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mbak Wali itu menyoroti beragam tantangan nasional saat ini, mulai dari ketahanan pangan, dinamika geopolitik, hingga penguatan ketahanan sosial.

    Menurutnya, peran MD KAHMI menjadi sangat vital dalam memperkuat kontribusi intelektual muslim terhadap pembangunan daerah dan nasional. Ia menilai, dukungan sinergis KAHMI dengan visi Kota Kediri MAPAN merupakan kunci untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing.

    Dengan menanamkan nilai-nilai agama dan kebangsaan serta mendorong pemberdayaan sosial-ekonomi, Mbak Wali berharap MD KAHMI dapat terus memperkuat keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi anak-anak yatim.

    “Saya menyambut baik kolaborasi ini. Saya berharap sinergi yang terbangun semakin memperkokoh Kediri sebagai kota yang bukan hanya maju secara infrastruktur dan ekonomi. Tetapi juga berkarakter kuat dan penuh kasih sayang kepada seluruh warganya,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, tema orasi kebangsaan yang dibawakan Muhadjir Effendy sangat relevan dengan situasi terkini di Kediri.

    Kehadiran Bandara Dhoho, menurutnya, menjadi momentum besar yang tak hanya mengubah peta transportasi, tetapi juga mendorong transformasi ekonomi dan investasi di kawasan tersebut. Mbak Wali menekankan pentingnya memastikan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

    Harapannya, MD KAHMI dapat menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Kediri dalam dua hal penting: menciptakan inovasi dengan memanfaatkan potensi alumni di berbagai sektor untuk mendukung diversifikasi ekonomi, serta menjaga semangat kebangsaan di tengah dinamika politik dan perkembangan teknologi.

    “Menjaga suasana Kota Kediri tetap aman dan kondusif. Terutama di tengah tahun politik dan perkembangan teknologi yang rentan memecah belah,” pungkasnya.

    Koordinator Presidium MD KAHMI Kota Kediri, Imam Wihdan, turut menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di Kediri. Ia menyebut, secara statistik jumlah sarjana di Kota Kediri mencapai 12% dari total warga usia kerja, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 10%, namun masih jauh dari target negara maju yang mencapai 40%.

    “Kami MD KAHMI mengapresiasi program-program Pemkot Kediri di sektor pendidikan. Terutama BOSDA dan beasiswa yang saat ini dijalankan Mbak Wali. Kota Kediri ini terkenal dengan pendidikannya,” ujarnya.

    Dalam acara tersebut, Wali Kota Kediri bersama Muhadjir Effendy dan Ketua DPRD turut menyerahkan santunan kepada anak yatim. Turut hadir perwakilan Polres Kediri Kota, Kodim 0809, Ketua PD Muhammadiyah Kota Kediri Achmad Khoirudin, Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Kediri Ikhwan Nurhadi, Koordinator Presidium MD KAHMI Kota Kediri Imam Wihdan, Koordinator Presidium MD KAHMI Kabupaten Kediri Zainal Fanani, serta tamu undangan lainnya. [nm/ted]

  • Langgar Aturan Keimigrasian, Dua TKA Asal Tiongkok Dideportasi dari Kediri

    Langgar Aturan Keimigrasian, Dua TKA Asal Tiongkok Dideportasi dari Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri mendeportasi dua warga negara Tiongkok berinisial WQ dan WX pada Jumat (10/10/2025). Keduanya terbukti melanggar aturan keimigrasian karena tidak melaporkan perubahan alamat tempat tinggal selama berada di Indonesia.

    Kepala Kantor Imigrasi Kediri, Antonius Frizky Saniscara Cahya Putra, mengatakan bahwa kedua warga asing tersebut merupakan pemegang Izin Tinggal Terbatas (ITAS) untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) di sebuah restoran di wilayah Bandar, Kota Kediri.

    Kasus keduanya sebelumnya telah dipublikasikan dalam konferensi pers Operasi Wirawaspada 2025 oleh Kantor Imigrasi Kediri pada Juli 2025. “Dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Kediri pada Senin, 29 September 2025, yang dipimpin oleh Majelis Hakim Khairul, S.H., M.H., kedua warga Tiongkok itu dinyatakan bersalah melanggar Pasal 116 jo. Pasal 71 huruf (a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian,” jelas Antonius.

    Ia menambahkan, Pasal 116 berbunyi: “Setiap orang asing yang tidak melakukan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 dipidana dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak Rp25.000.000.”

    Sementara Pasal 71 huruf (a) menyebutkan bahwa setiap orang asing wajib memberikan segala keterangan yang diperlukan mengenai identitas diri serta melaporkan setiap perubahan status, pekerjaan, penjamin, atau alamat kepada Kantor Imigrasi setempat.

    Atas pelanggaran tersebut, majelis hakim menjatuhkan hukuman pidana denda sebesar Rp20 juta kepada masing-masing terdakwa. Jika denda tidak dibayarkan, maka akan diganti dengan pidana kurungan selama dua bulan.

    Setelah menjalani vonis pengadilan, Kantor Imigrasi Kediri melaksanakan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) berupa pendeportasian terhadap keduanya melalui Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

    Keduanya diterbangkan menggunakan maskapai China Southern Airlines dengan nomor penerbangan CZ8138 rute Surabaya–Guangzhou, dengan pengawalan dari petugas Imigrasi Kediri hingga gerbang keberangkatan.

    “Kantor Imigrasi Kediri memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa hanya warga negara asing yang memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya. Hal ini menjadi peringatan bagi seluruh warga negara asing agar mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia, khususnya hukum keimigrasian,” tegas Antonius. [nm/kun]

  • Mensos Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat Kediri: Wujud Nyata Gagasan Presiden Prabowo

    Mensos Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat Kediri: Wujud Nyata Gagasan Presiden Prabowo

    Kediri (beritajatim.com) – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 24 Kediri yang berlokasi di Gedung BPKASN Kabupaten Kediri, Jumat (10/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, Gus Ipul berdialog dengan para siswa, orang tua, Kepala Dinas Sosial, serta pilar-pilar sosial dari Kota dan Kabupaten Kediri.

    “Ini salah satu dari 63 titik yang mulai melaksanakan pembelajaran sejak 14 Juli 2025. Sudah hampir tiga bulan berjalan dan alhamdulillah kondisinya lancar. Memang, di awal ada sedikit dinamika, tapi semuanya bisa dilewati dengan baik. Sekarang anak-anak sudah mulai nyaman dan mengikuti proses pembelajaran dengan baik,” ujar Gus Ipul.

    Ia menjelaskan, para siswa di Sekolah Rakyat berasal dari berbagai latar belakang dan sedang beradaptasi dengan sistem pendidikan berasrama. “Ini siswa-siswa istimewa dari lingkungan yang berbeda-beda. Mereka mengikuti proses pendidikan yang berasrama, sehingga perlu waktu untuk menyesuaikan diri,” tambahnya.

    Gus Ipul juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, mulai dari guru hingga wali asuh siswa. “Saya berterima kasih kepada Kepala Sekolah, guru, wali asrama, dan wali asuh yang sudah bekerja keras, sehingga pelaksanaan sekolah rintisan di Kabupaten Kediri berjalan sangat baik,” ungkapnya.

    Menurutnya, ke depan diharapkan tersedia gedung baru yang dapat menampung lebih banyak siswa dari berbagai jenjang, mulai SD, SMP hingga SMA. Saat ini, Sekolah Rakyat di Kabupaten Kediri baru membuka jenjang SMA.

    Gus Ipul menegaskan, Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden RI Prabowo Subianto untuk membantu keluarga-keluarga yang belum terjangkau pembangunan. “Lebih dari 4 juta data BPS menunjukkan masih banyak anak usia sekolah yang tidak sekolah, belum sekolah, putus sekolah, dan berpotensi putus sekolah. Presiden ingin mengulurkan tangan kepada mereka,” tegasnya.

    Mantan Wali Kota Pasuruan ini menambahkan bahwa guru dan kepala sekolah Sekolah Rakyat telah melalui proses seleksi ketat. Kepala sekolah berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) hasil rekomendasi bupati/wali kota yang kemudian diseleksi pusat, sementara para guru adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang telah lolos seleksi. “Ini langkah baik, karena memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga,” ujarnya.

    Meski menghadapi sejumlah tantangan seperti siswa yang belum betah di asrama, Gus Ipul memastikan seluruh proses berjalan baik di seluruh Indonesia. “Kadang ada yang kabur, tapi jumlahnya sangat sedikit. Sebagian kembali setelah berdialog dengan orang tua. Jika tidak, kami carikan pengganti dari daftar cadangan,” jelasnya.

    Saat ini, jumlah siswa Sekolah Rakyat yang meninggalkan sekolah tidak lebih dari 15 orang dari total 16.000 siswa se-Indonesia.

    Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga mengungkapkan rencana pembangunan 104 Sekolah Rakyat permanen di berbagai daerah oleh Presiden Prabowo. Sejumlah pemerintah daerah, termasuk Kabupaten dan Kota Kediri, sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan tersebut. “Jika tanahnya sudah clear and clean, maka pembangunan 104 Sekolah Rakyat akan segera dimulai. Presiden sudah meminta Kementerian PUPR untuk membangun gedung permanennya,” terangnya.

    Ia memastikan Kabupaten Kediri menjadi salah satu prioritas pembangunan Sekolah Rakyat permanen. “Insya Allah di Kabupaten Kediri tahun ini sudah dimulai pembangunan gedung permanennya,” pungkasnya.

    Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa, jajaran pejabat Pemkab Kediri, serta Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati. [nm/kun]

  • Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Jatim Terjadi 10-14 Oktober, Begini Penjelasan dan Jadwal

    Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Jatim Terjadi 10-14 Oktober, Begini Penjelasan dan Jadwal

    Surabaya (beritajatim.com) – Fenomena kulminasi atau yang populer disebut ‘hari tanpa bayangan’ diprediksi akan melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur mulai tanggal 10 hingga 14 Oktober 2025.

    Peristiwa unik ini terjadi karena posisi Matahari berada tepat di atas kepala pengamat, atau di titik zenit.

    Secara ilmiah, kulminasi utama terjadi tepat ketika nilai deklinasi Matahari sama dengan nilai lintang pengamat.

    Deklinasi adalah sudut antara garis khatulistiwa dengan benda langit, sementara lintang pengamat menunjukkan posisi geografis pengamat di Bumi. Kesamaan nilai sudut ini adalah syarat utama terjadinya fenomena ‘hari tanpa bayangan’.

    Ketika syarat tersebut terpenuhi, Matahari akan berada tepat di atas pengamat. Akibatnya, bayangan dari benda tegak, seperti tiang atau tugu, akan terlihat ‘menghilang’. Ini terjadi karena bayangan tersebut jatuh tepat di bawah benda dan bertumpuk dengannya. Inilah alasan mengapa hari kulminasi utama juga dikenal sebagai ‘hari tanpa bayangan’.

    Sementara, dampak yang mungkin dirasakan saat terjadi kulminasi adalah cuaca terasa lebih terik dari biasanya.

    Menurut Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Bhilda Maulida, fenomena kulminasi akan memiliki pengaruh langsung pada suhu udara. Hal ini berpotensi membuat cuaca yang dirasakan menjadi semakin terik.

    “Saat kulminasi, apabila kondisi cuaca cerah dan tutupan awan sedikit, panas matahari akan langsung masuk ke permukaan bumi tanpa hambatan,” ujar Bhilda, Jumat (10/10/2025).

    ​Namun, Bhilda menambahkan, dampak sebaliknya juga bisa terjadi. Pemanasan matahari tidak akan maksimal atau terasa menyengat apabila terdapat banyak tutupan awan atau kondisi cuaca lain yang menghalangi sinar matahari, seperti hujan.

    ​Mengingat potensi cuaca terik saat kulminasi dengan kondisi cerah, BMKG menyampaikan sejumlah imbauan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan menghindari paparan sinar matahari secara langsung.

    ​”Karena intensitas radiasi matahari dan sinar UV sangat tinggi, maka akan memiliki dampak buruk bagi kulit” imbau Bhilda.

    ​Selain itu, Bhilda juga mengimbau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air minum harian yang cukup. Minum air yang cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi, terutama saat cuaca benar-benar terasa terik.

    ​Imbauan serupa juga berlaku bagi masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengamati momen langka ini.

    ​”Jika ingin mengamati fenomena tanpa bayangan di luar ruangan pada detik-detik kulminasi, sebaiknya gunakan tabir surya atau pakaian, payung, dan topi yang dapat melindungi kulit dari panas matahari,” tutup Bhilda. (rma/ted)

    *Berikut jadwal hari tanpa bayangan yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur mulai tanggal 10 – 14 Oktober 2025:*

    • 10 Oktober 2025

    – Tuban 11.18 WIB

    • 11 Oktober 2025

    – Sumenep 11.11 WIB
    – Pamekasan 11.12 WIB
    – Sampang 11.13 WIB
    – Bangkalan 11.15 WIB
    – Gresik 11.16 WIB
    – Lamongan 11.17 WIB
    – Bojonegoro 11.19 WIB

    • 12 Oktober 2025

    – Pasuruan 11.14 WIB
    – Bangil 11.15.22 WIB
    – Sidoarjo 11.15 WIB
    – Surabaya 11.15 WIB
    – Mojosari 11.16 WIB
    – Mojokerto 11.16 WIB
    – Jombang 11.17 WIB
    – Nganjuk 11.18 WIB
    – Caruban 11.19 WIB
    – Madiun 11.20 WIB
    – Ngawi 11.20 WIB
    – Magetan 11.21 WIB

    • 13 Oktober 2025

    – Situbondo 11.10 WIB
    – Bondowoso 11.10 WIB
    – Kraksaan 11.12 WIB
    – Probolinggo 11.13 WIB
    – Malang 11.15 WIB
    – Batu 11.16 WIB
    – Ngasem 11.18 WIB
    – Kediri 11.18 WIB
    – Ponorogo 11.20 WIB

    • 14 Oktober 2025

    – Banyuwangi 11.08 WIB
    – Jember 11.11 WIB
    – Lumajang 11.13 WIB
    – Kepanjen 11.15 WIB
    – Kanigoro 11.17 WIB
    – Blitar 11.17 WIB
    – Tulungagung 11.18 WIB
    – Trenggalek 11.19 WIB
    – Pacitan 11.21 WIB.

  • Kunjungi Kediri, Mensos Gus Ipul Kagum Talenta Siswa Sekolah Rakyat Jago Orasi Bahasa Inggris

    Kunjungi Kediri, Mensos Gus Ipul Kagum Talenta Siswa Sekolah Rakyat Jago Orasi Bahasa Inggris

    Kediri (beritajatim.com) – Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 24 Kediri menjadi sorotan saat Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyambangi sekolah tersebut pada Jumat (10/10/2025). Gus Ipul dibuat kagum dengan bakat dan kemampuan luar biasa yang ditunjukkan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang menjadi siswa di sekolah berasrama tersebut.

    Dalam acara Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat, para siswa SRMA 24 Kediri langsung memamerkan kemampuan mereka, mulai dari pembacaan puisi yang mengharukan, penampilan Tari Srigayo, hingga pidato dalam Bahasa Inggris yang lancar. Salah satunya adalah Aprilia Miftahul Jannah, yang kemampuan Bahasa Inggrisnya dipuji langsung oleh Menteri Sosial.

    “Waktu seusia saya, saya tidak bisa bahasa Inggris. Tapi kamu hebat jempol dua,” kata Gus Ipul.

    Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah gagasan besar Presiden Prabowo Subianto untuk menjawab masalah kemiskinan dan kesenjangan pendidikan. Program ini dipersembahkan bagi anak-anak yang selama ini tidak tersentuh proses pembangunan.

    “Sekolah Rakyat ini dipersembahkan oleh Bapak Presiden untuk membawa mereka yang selama ini tidak terbawa proses pembangunan. Banyak anak-anak yang tidak sekolah, maka Presiden ingin memberikan perhatian khusus lewat pendidikan yang seluruh biayanya ditanggung negara,” kata Gus Ipul.

    Hingga kini, sudah berdiri 165 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, menampung hampir 16.000 siswa dari keluarga prasejahtera. SRMA 24 Kediri sendiri menjadi rumah bagi 100 siswa, yang tinggal di asrama dan mendapatkan fasilitas lengkap seperti makan tiga kali sehari, seragam, pemeriksaan kesehatan, hingga laptop.

    Salah satu siswa, Mey Nasila, mengungkapkan rasa bangganya. “Alhamdulillah, saya sangat bangga bisa sekolah di sini. Dulu tidak pernah merasakan fasilitas seperti ini. Cita-cita saya ingin jadi Kowad,” ucapnya penuh percaya diri.

    Ibunda Mey, Kartinem, seorang buruh tani, menyambut program ini dengan haru. “Kalau tidak ada Sekolah Rakyat, saya tidak bisa menyekolahkan anak. Terima kasih Bapak Presiden Prabowo telah menerima anak saya bersekolah di sini,” ujarnya.

    Berbeda dari sekolah konvensional, Sekolah Rakyat tidak mengenal tes akademik. Gus Ipul menjelaskan penerimaan siswa menggunakan *talent mapping* berbasis DNA untuk melihat potensi anak. Hasil pemetaan di SRMA 24 menunjukkan 37,4 persen siswa memiliki potensi STEM, 39,6 persen unggul di bidang sosial, dan 23 persen di bidang bahasa.

    Di akhir acara, Gus Ipul memimpin ikrar bersama dan menegaskan tiga hal yang tidak boleh terjadi di Sekolah Rakyat: perundungan, kekerasan fisik maupun seksual, dan intoleransi.

    “Sekolah Rakyat harus menjadi tempat tumbuh yang aman dan memuliakan,” ujarnya. Ia menutup sambutan dengan tiga kunci gagasan Sekolah Rakyat: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin.

    “Mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bukanlah sekadar mengenang, tetapi menegakkan martabat bangsa,” tutupnya.[tok/beq]

  • Khotmil Quran di Rumah Dinas, Wali Kota Kediri Ajak Jemaah Jadikan Al-Qur’an Tuntunan Hidup

    Khotmil Quran di Rumah Dinas, Wali Kota Kediri Ajak Jemaah Jadikan Al-Qur’an Tuntunan Hidup

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menutup kegiatan Khotmil Quran yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Kediri, Jumat (10/10/2025). Kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat nilai-nilai spiritual di lingkungan Pemerintah Kota Kediri.

    Dalam suasana penuh khidmat, para jemaah, hafidz, dan hafidzah bersama-sama melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an sebagai bentuk rasa syukur dan doa agar Kota Kediri senantiasa mendapatkan keberkahan serta dijauhkan dari segala musibah.

    Di kesempatan ini, Wali Kota Kediri menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas terselenggaranya Khotmil Quran di Rumah Dinas Wali Kota Kediri. “Suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi saya karena Bapak Ibu berkenan melaksanakan pengajian di rumah dinas. Saya sangat senang dan bersyukur, apalagi ada doa dari para Ibu Nyai. InsyaAllah, adanya acara ini rumah dinas, Pemerintah Kota Kediri, beserta seluruh masyarakatnya mendapatkan keberkahan, semua urusan dilancarkan, dan masyarakat Kota Kediri semakin sejahtera,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Mbak Wali menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan giat batin dan spiritual. Jika diibaratkan Kota Kediri ini sebagai rumah besar semua, maka dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai tuntunan hidup, akan banyak mendatangkan kebaikan dan menghilangkan keburukan.

    Wali Kota termuda ini juga mengajak seluruh jemaah untuk terus menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Upaya ini untuk mewujudkan masyarakat Kota Kediri yang tentram, damai, aman, dan rukun. Harapannya, visi misi Kota Kediri MAPAN terwujud, ditopang oleh kerukunan umat serta keamanan yang senantiasa terjaga.

    “Kami mohon doa dan dukungan agar setiap kebijakan dan langkah Pemerintah Kota Kediri selalu diberkahi, dilindungi, dan berorientasi pada kemaslahatan umat,” jelasnya.

    Di akhir sambutannya, Wali Kota Kediri menyampaikan apresiasi kepada seluruh jemaah, para Bu Nyai, hafidz, dan hafidzah yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

    “Terima kasih atas kesediaan panjenengan semua untuk membersamai kami dalam tilawah yang mulia ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan ini dengan pahala berlipat dan menjadikan kita semua hamba-Nya yang istiqomah dalam menjalankan amanah,” pungkasnya.

    Hadir dalam kegiatan ini Wakil Wali Kota Kediri KH. Qowimuddin Thoha beserta Ibu Nyai Faiqoh Azizah Mohammad Qowimuddin Thoha, Bu Nyai Azzah Nur Laila, Bu Nyai Hannah Zamzami, Bu Nyai Lumhatin, serta Ibu Daimah selaku pengurus LPTQ, dan seluruh jemaah, hafidz, serta hafidzah Kota Kediri. [nm/beq]

  • Ini Identitas 48 dari 67 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Teridentifikasi

    Ini Identitas 48 dari 67 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Teridentifikasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur telah berhasil mengidentifikasi 48 dari total 67 jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo. Proses identifikasi dilakukan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Jumat (10/10/2025).

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa delapan jenazah terbaru telah teridentifikasi pada Kamis (9/10/2025) malam. “Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 48 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima,” ujarnya.

    Khusnan menjelaskan, tim DVI masih melanjutkan proses identifikasi terhadap jenazah yang tersisa melalui pemeriksaan lanjutan ante mortem dan post mortem. “Saat ini proses operasi DVI masih berjalan, dengan melakukan pendalaman ante mortem dan post mortem,” imbuhnya.

    Dari hasil identifikasi, para korban yang berhasil dikenali berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Bangkalan, Sampang, Lamongan, dan Gresik, serta beberapa wilayah luar provinsi seperti Kalimantan Barat, Bekasi, Bogor, Semarang, dan Bangka Belitung.

    Berikut daftar 48 korban yang telah teridentifikasi:

    Mohammad Anas Fahmi (15) Banyuajuh, Kamal, Bangkalan
    Muhammad Reza Syfai Akbar (14) Peneleh Ganteng, Surabaya
    Afifuddin Zarkasi (13) Balongsari, Tandes, Surabaya
    Moh. Rizki Maulana Saputra (16) Wadungasih, Buduran, Sidoarjo
    Moh. Ubaidillah (17) Karpote, Blega, Bangkalan
    Virgiawan Narendra Sugiarto (16) Mayong, Karangbinangun, Lamongan
    Moch. Ali Sirojuddin (13) Dupak, Krembangan, Surabaya
    Muhammad Azam Habibi (14) Sidotopo, Semampir, Surabaya
    Maulidy Hasany Kamil (16) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Ach. Fathoni Abil Falaf (17) Tangungguh, Tanjung Bumi, Bangkalan
    M. Azam Alby Alfa Himam (17) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Khoirul Mutaqin (18) Banjarmlati, Mojoroto, Kediri
    Farhan (17) Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya
    Syafiuddin (15) Pejeruhan, Kedungdung, Sampang
    Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) Sidokumpul, Gresik
    Muhammad Ubaydillah (15) Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat
    Achmad Alby Fahri (13) Semampir, Surabaya
    Maulana Alfan Ibrahimavic (13) Pabean Cantian, Surabaya
    Mochammad Mashudulhaq (14) Dukuh Pakis, Surabaya
    Muhammad Soleh (22) Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung
    Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) Putat Jaya, Surabaya
    Moch. Agus Ubaidillah (14) Gresik Gadukan, Morokrembangan, Surabaya
    Firman Nur (16) Tembok Lor, Surabaya
    Muhammad Azka Ibadur Rohman (13) Kenjeran, Surabaya
    Daul Milal (15) Kapasan, Surabaya
    Nuruddin (13) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Ahmad Rijalul Haq (16) Dapuan Baru, Surabaya
    Moh. Royhan Mustofa (17) Kamal, Bangkalan
    Abdul Fattah (18) Asem Manunggal, Surabaya
    Wsdiur Rohib (17) Gayungan, Surabaya
    Mohammad Aziz Pratama Yudistira (16) Bekasi
    Moh. Dafin (13) Semarang
    M. Ali Rahbini (19) Tambelang, Sampang
    Sulaiman Hadi (15) Bangkalan
    Abdus Somad (17) Sampang
    Imam Junaidi (16) Bangkalan
    Mohammad Fajri (14) Surabaya
    Muhammad Nasi Hudin (15) Bangka Belitung
    Achmad Suwaif (15) Bangkalan
    Mochammad Haikal Ridwan (14) Bangkalan
    Moch Adam Fidiansyah (12) Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo
    Muhamad Raihan Jamil (14) Krembangan Jaya Selatan, Surabaya
    Mohammad Abdul Rohman Nafis (15) Pulungan, Sedati, Sidoarjo
    M. Ghifari Chasbi (15) Tamansari, Pasuruan
    M. Toni Afandi (14) Sidotopo Jaya, Surabaya
    Ach. Ramzi Fariki (15) Padurenan, Bogor
    Abdullah As Syadid (16) Modung, Bangkalan
    Arif Afandi (15) Wonorejo, Surabaya

    Tim gabungan DVI Polda Jatim terus melanjutkan proses identifikasi terhadap 19 jenazah lain yang belum teridentifikasi agar seluruh korban dapat segera diserahkan kepada pihak keluarga. [rma/beq]