Curahan Hati Seorang Istri yang Kehilangan Suami akibat Pengguna Jalan Tidak Tertib
Tim Redaksi
KEDIRI, KOMPAS.com
– Seorang perempuan di Kediri, Jawa Timur, kehilangan suami akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan itu dipicu oleh ulah pesepeda yang menyelonong di jalan.
Perempuan bernama Rinawati (40), warga Jalan Bougenville, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, itu mencurahkan isi hatinya melalui surat terbuka di media sosial.
Surat itu intinya meminta para pengguna jalan termasuk penyeberang jalan agar senantiasa berhati-hati dan menaati aturan yang berlaku agar tidak menimbulkan kerugian sebagaimana yang dideritanya.
Sebab, dari ulah penyeberang yang tidak bertanggung jawab itu, suaminya yang mengendarai motor terlibat kecelakaan dengan sebuah mobil.
Dampak dari kecelakaan itu menyebabkan suaminya meninggal dunia dan anaknya mengalami luka-luka yang membutuhkan perawatan hingga kini.
Surat yang di antaranya diunggah oleh akun Instagram Kabarpare tersebut langsung viral dan banyak mendapat simpati maupun dukungan dari netizen yang sama-sama turut merasakan kondisi yang kerap terjadi di jalan raya.
Bahkan, surat tersebut juga mendapatkan respons dari Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Melalui kolom komentar, bupati berjanji akan menindaklanjutinya.
Netizen juga menyoroti lokasi kejadiannya, yakni di kawasan Kampung Inggris Pare, yang dianggap banyak pelajar yang tidak tertib berlalu lintas hingga kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.
Rinawati mengatakan, dirinya mengakui menulis surat terbuka itu untuk menggugah masyarakat pengguna jalan supaya tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama.
“Agar pengendara yang sudah tertib tidak menjadi korban dan tidak dirugikan seperti saya,” ujar Rinawati kepada
Kompas.com
, Kamis (30/10/2025).
Rina, panggilan akrabnya itu mengungkapkan, peristiwa yang menimpa suaminya, Ahmad Ari Setiawan (44) dan anaknya, Meilisa Queensa (14), terjadi pada 18 September 2025 di Jalan Raya Tulungrejo, Kecamatan Pare.
Saat itu, suaminya hendak mengantar anaknya yang duduk di bangku kelas 2 SMP ke sekolah karena suatu keperluan. Saat melaju di ruas Jalan Raya Tulungrejo, tiba-tiba ada empat remaja pesepeda yang diduga pelajar kursusan di Kampung Inggris menyeberang jalan.
“Kabar yang saya terima, empat anak kursus itu tiba-tiba belok mau menyeberang jalan tapi enggak jadi (nyebrang),” ujar Rina.
Hal itu membuat suaminya kaget hingga tak mampu mengendalikan laju sepeda motornya. Motor oleng ke kanan dan di waktu yang bersamaan melaju mobil pikap dari arah berlawanan. Kecelakaan pun tak terhindarkan.
Peristiwa itu menyebabkan suaminya yang bekerja sebagai pedagang perkakas itu meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara anaknya, mengalami luka-luka.
Hingga kini, anaknya tersebut masih menjalani rawat jalan akibat sejumlah luka yang dideritanya, yakni pendarahan limpa dan hati, tulang leher dan iga yang patah, serta cedera otak ringan.
“Kemarin juga kontrol. Tapi untuk ke sekolah anaknya belum mau. Katanya trauma dan malu karena pakai penyangga leher,” lanjut Rina.
Sehingga, selain kehilangan suami sebagai tulang punggung keluarga, kini dirinya juga harus merawat anak tunggalnya itu demi kesembuhannya.
Meski demikian, Rina mengaku tidak mempersoalkan perkara hukum kecelakaannya. Sebab, perkara itu telah diselesaikan secara kekeluargaan antara pihaknya dan pihak pengendara mobil pikap.
“Saya menyadari kami ini sama-sama jadi korban,” lanjutnya.
Sedangkan, keempat pelajar Kampung Inggris yang diduga menjadi pemicu kecelakaan itu, hingga kini belum diketahui identitas maupun asal usulnya. Bahkan diduga keempatnya sudah balik pulang ke daerah masing-masing.
“Terlepas dari takdir saya, yang saya maksudkan adalah agar setiap pengguna jalan menjunjung kehati-hatian. Apalagi kabarnya di lokasi Kampung Inggris sendiri sering terjadi kecelakaan.” pungkasnya.
Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Inspektur Satu (Iptu) Budi Winariyanto membenarkan adanya peristiwa kecelakaan itu dan semuanya telah terselesaikan.
“Kami memfasilitasi sebagaimana prosedur yang ada dan kedua belah pihak saat itu menempuh penyelesaian kekeluargaan,” ujar Budi.
Bupati Kediri Hanindhito mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan itu dengan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di kawasan Kampung Inggris.
“Pertama saya akan perintahkan Kadishub untuk mengeceknya. Kedua juga akan ditambah rambu-rambu yang ada,” ujar Bupati Kediri kepada
Kompas.com
.
Ketua Forum Kampung Bahasa, Ahmad Farih, mengatakan peristiwa itu menjadi pengingat pentingnya keselamatan berkendara. Pihaknya mengaku sejauh ini telah berkoordinasi dengan para pengelola kursusan maupun pengelola rumah kos perihal ketertiban umum bagi penghuninya.
“Ke depan akan kami tambah dengan imbauan ketertiban berkendara. Mungkin juga akan menggandeng kepolisian untuk sosialisasinya,” ujar Farih.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kediri
-
/data/photo/2025/10/31/6904523ddbfae.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Curahan Hati Seorang Istri yang Kehilangan Suami akibat Pengguna Jalan Tidak Tertib Surabaya 1 November 2025
-

Dikumpulkan Megawati di Blitar, Ini ‘Titah’ untuk Wali Kota Surabaya, Bupati Kediri, dan Ngawi
Blitar (beritajatim.com) – Pertemuan penting digelar di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN) Blitar, tempat bersejarah yang telah berusia lebih dari 150 tahun, Jumat (31/10/2025).
Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengumpulkan seluruh kepala daerah dari PDIP se-Jawa Timur untuk rapat tertutup yang berlangsung sekitar empat jam.
Suasana yang sangat eksklusif ini tentu saja memunculkan spekulasi tentang agenda yang dibahas. Selama pertemuan tersebut, Megawati juga mengundang seluruh ketua DPC dan DPD Jawa Timur untuk jamuan makan bersama. Meski demikian, topik utama yang dibahas baru terungkap setelah pertemuan usai melalui bocoran dari beberapa kepala daerah yang hadir.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa fokus utama Megawati adalah pada isu sosial yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat. “Ibu (Megawati) hanya meminta kepada kami agar kemiskinan turun, bagaimana stunting turun, bagaimana angka kematian ibu dan anak turun. Ini harus kerja ikhlas kita berikan yang terbaik,” ujar Eri.
Pesan tersebut, menurutnya, menjadi panggilan untuk para kader PDIP agar bekerja untuk kepentingan rakyat, terutama mereka yang sudah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, mengungkapkan bahwa Megawati juga menekankan pentingnya ketahanan pangan. “Tadi Ibu ada arahan khusus terkait ketahanan pangan. Alhamdulillah di Kabupaten Ngawi sudah melakukan kegiatan pertanian berkelanjutan, itu harus dikuatkan kembali. Bukan hanya kuat saja, tapi harus berdaulat,” ungkap Ony.
Tak ketinggalan, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, atau yang akrab disapa Mas Dhito, juga membocorkan pesan Megawati yang sarat makna historis. Menurut Mas Dhito, Megawati mengingatkan para kepala daerah akan pentingnya menjaga hubungan dengan masyarakat yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Prinsipnya kami para kepala daerah itu punya hutang budi kepada 10,6 juta orang yang dulu memperjuangkan republik ini,” ungkap Mas Dhito.
Dalam pertemuan ini, Megawati tidak hanya memberikan arahan strategis, tetapi juga menekankan tanggung jawab besar yang ada di pundak para kepala daerah. Hal ini menjadi pengingat bagi para pemimpin daerah untuk terus mengabdi kepada rakyat dan menjalankan amanah dengan penuh dedikasi. [owi/suf]
-

Hadi Setiawan Terpilih Aklamasi sebagai Ketua Golkar Kabupaten Kediri, Siap Perkuat Soliditas dan Sinergi Politik
Kediri (beritajatim.com) – M. Hadi Setiawan resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Kediri melalui Musyawarah Daerah (Musda) XI yang digelar di Kota Kediri pada Kamis malam (30/10/2025).
Pemilihan berlangsung secara aklamasi setelah Hadi menjadi satu-satunya calon yang mendapat dukungan penuh dari seluruh pimpinan kecamatan (PK) se-Kabupaten Kediri.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, Ali Mufthi, yang hadir membuka Musda XI menyampaikan optimisme bahwa kepemimpinan baru di Kabupaten Kediri akan membawa semangat baru untuk memperkuat peran Golkar dalam pembangunan daerah.
“Golkar harus membuat posisi yang tepat agar bisa landing dengan baik. Hal ini senada dengan semangat Suara Golkar, Suara Rakyat, bahwa kita berpartai untuk mengabdikan hidup kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tegas Ali.
Ali juga menekankan pentingnya kader Golkar berperan aktif dalam mendukung program strategis pemerintah, seperti ketahanan pangan, penurunan angka stunting, dan peningkatan mutu pendidikan, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Tidak boleh ada rakyat Indonesia yang tidak pintar. Itu janji para pendiri bangsa. Mari terus evaluasi diri dan jaga kejayaan Partai Golkar,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kediri terpilih, M. Hadi Setiawan, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia berkomitmen memperkuat soliditas internal partai dengan menjembatani kolaborasi antara kader senior dan generasi muda.
M. Hadi Setiawan resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Kediri
“Harapannya dengan amanah ini, ke depan Golkar semakin solid, terutama dalam menjaga kekompakan antara senior dan yunior. Semua harus bersatu demi memperkuat partai dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Hadi juga menegaskan pentingnya sinergi antara Partai Golkar dan pemerintah daerah sebagai bagian dari upaya memperjuangkan aspirasi rakyat. Menurutnya, hubungan baik dengan berbagai pihak selama ini menjadi modal penting bagi partai dalam menjaga stabilitas politik dan memperkuat basis dukungan.
“Musda malam ini menjadi bukti bahwa komunikasi politik kami berjalan baik. Kehadiran Bupati Kediri Mas Dhito, Wakil Bupati Mbak Dewi, serta Wali Kota Kediri Mbak Vinanda menjadi simbol kuatnya silaturahmi antara Golkar dan pemerintah daerah,” ungkap Hadi.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito memberikan apresiasi kepada Partai Golkar yang dinilai konsisten mendukung pembangunan daerah dengan sikap politik yang matang dan konstruktif.
“Bagi saya, Partai Golkar ini luar biasa. Dukungan dan sinergi yang dibangun selama ini menunjukkan kedewasaan politik yang patut dicontoh. Maka, kalau Bupati Kediri diundang dan tidak hadir, itu rasanya seperti kualat,” ujar Mas Dhito disambut tawa peserta Musda.
Dengan terpilihnya M. Hadi Setiawan sebagai ketua baru, Partai Golkar Kabupaten Kediri menatap masa depan politik dengan optimisme. Konsolidasi internal dan penguatan basis kader diyakini menjadi langkah strategis menuju kemenangan dalam Pemilu 2029. [nm/suf]
-

KAI Daop Madiun inisiasi program wisata bertajuk Rail Tour Jawa Timur
Madiun (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun menginisiasi program wisata bertajuk Rail Tour Jawa Timur yang merupakan sinergisitas pemerintah daerah dan BUMN guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah.
VP Daop 7 Madiun Suharjono di Madiun, Jawa Timur, Kamis, mengatakan program Rail Tour Jawa Timur tersebut merupakan langkah strategis kolaborasi antara KAI dengan 12 pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata (Dispar) serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di wilayah Jawa Timur yang masuk wilayah kerjanya untuk promosi pariwisata. Di antaranya Kabupaten Magetan, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Jombang, Kediri, Tulungagung, dan Blitar.
“PT KAI hadir sebagai penyedia akses transportasi massal yang aman, efisien, dan terintegrasi, sekaligus sebagai mitra yang memungkinkan penyampaian informasi wisata daerah kepada audiens nasional,” ujar dia dalam peluncuran Program Rail Tour Jawa Timur melalui kampanye Keliling Dunia Tanpa Paspor Bersama Kereta Api tersebut.
Ia mengatakan inisiatif program tersebut bertujuan untuk menciptakan paket wisata unggulan berbasis moda kereta api yang akan berfungsi sebagai gerbang utama pergerakan wisatawan menuju destinasi-destinasi di Jawa Timur, utamanya di wilayah Daop 7 Madiun.
“Melalui program ini, Kami ingin kereta api bukan hanya menjadi moda transportasi, tetapi juga bagian integral dari pengalaman berwisata itu sendiri,” katanya.
Seluruh inisiatif tersebut nantinya akan ditempatkan di bawah payung kampanye publik yang menarik wisatawan dengan judul “Keliling Dunia Tanpa Paspor dengan Kereta Api”.
Suharjono mengatakan program tersebut berfokus pada empat pilar kolaborasi utama untuk memastikan integrasi layanan dan informasi. Pertama yakni, promosi konten digital yang terintegrasi dan sinkronisasi penyebaran konten wisata dan paket melalui media Kominfo, Dispar, dan KAI untuk memperkuat promosi digital.
Kedua, penyelenggaraan ajang atau kegiatan dan kunjungan tematik, di antaranya berupa wisata edukasi, wisata budaya, ataupun festival kuliner untuk menarik minat masyarakat.
Ketiga, branding ruang stasiun dengan ikon kota berupa pemasangan instalasi visual tematik kota di area publik stasiun dengan pedoman KAI untuk memberikan kesan kota sejak kedatangan.
Serta, keempat berupa penyediaan transportasi lanjutan dan keberadaan pemandu wisata. Pilar ini membutuhkan komitmen dukungan shuttle/bus dari pemda dari stasiun menuju destinasi wisata serta penyediaan pemandu wisata di daerah untuk penguatan citra pelayanan wisata.
“Program Rail Tour Jawa Timur melalui kampanye Keliling Dunia Tanpa Paspor Bersama Kereta Api tersebut diharapkan menjadi model kolaborasi wisata lintas wilayah berbasis transportasi publik yang dapat dicontoh secara nasional,” kata Surharjono.
Melalui kolaborasi tersebut juga akan membuka ruang sinergisitas untuk meningkatkan dampak ekonomi wisata daerah serta memperluas layanan publik transportasi secara bersama.
“Kami menyambut kesediaan pemerintah daerah untuk menyelaraskan langkah dalam mewujudkan visi program ini,” katanya.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

BMKG Juanda Ingatkan Warga Jawa Timur Cuaca Ekstrem 30 Oktober-5 November 2025
Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Jawa Timur agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada periode 30 Oktober hingga 5 November 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, menyatakan bahwa selama periode tersebut, sejumlah wilayah di Jawa Timur berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Bencana yang diwaspadai meliputi hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.
“Peningkatan cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan ini diprakirakan akan berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (30/10/2025).
Menurut Taufiq, fenomena ini bisa terjadi didorong oleh beberapa faktor, terutama karena adanya aktivitas atmosfer dan kondisi laut yang mendukung pembentukan awan hujan skala luas.
“Saat ini, sebagian wilayah Jawa Timur berada pada masa pancaroba, sementara sebagian lainnya telah memasuki awal musim hujan,” urainya.
Menurut prakiraan BMKG, gangguan atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintasi Jawa Timur saat ini, turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif.
“Selain itu, suhu muka laut yang masih hangat di sekitar Selat Madura (24-31 derajat Celsius dengan anomali mencapai +2 derajat) juga meningkatkan penguapan, sehingga memperbesar peluang terbentuknya hujan lebat,” rincinya.
Wilayah yang diimbau untuk waspada antara lain mencakup Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lumajang, Pasuruan, Jember, Probolinggo. Kemudian, Blitar, Kediri, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.
Secara khusus, BMKG juga mengingatkan wilayah dengan topografi curam atau bergunung agar lebih waspada terhadap dampak bencana lanjutan, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, jalan licin, hingga jarak pandang terbatas.
“Oleh karena itu, masyarakat dan instansi terkait untuk senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, serta potensi hujan disertai petir dan angin kencang,” tegas Taufiq.
Untuk memantau kondisi terkini, BMKG Juanda menyediakan citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini melalui situs stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan telepon dan WhatsApp 24 jam. (rma/ted)
-

Wali Kota Kediri Dorong Transformasi Posyandu Jadi Pusat Layanan Warga
Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menegaskan bahwa Posyandu kini tidak lagi sekadar tempat penimbangan balita, tetapi telah bertransformasi menjadi pusat pelayanan dan pemberdayaan masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Percepatan Transformasi Posyandu 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Ruang Joyoboyo, Kamis (30/10/2025).
Dalam arahannya, Mbak Wali menjelaskan bahwa berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, Posyandu kini memiliki peran kelembagaan, tugas, dan fungsi yang lebih luas. Selain melayani kesehatan ibu dan anak, Posyandu juga menjalankan tugas dalam enam bidang pelayanan dasar di tingkat kelurahan, yaitu pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum linmas), serta bidang sosial.
“Pemerintah Kota Kediri saat ini sedang mengejar target agar setiap warganya memperoleh layanan dasar secara optimal. Posyandu 6 SPM adalah salah satu instrumen kunci,” ujar Wali Kota Kediri.
Vinanda Prameswati yang dikenal sebagai wali kota termuda ini menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dan koordinasi di tingkat kelurahan. Ia meminta agar Posyandu di Kota Kediri dibentuk dan dioperasikan sebagai lembaga kemasyarakatan yang terintegrasi dengan kelurahan, dengan struktur kepengurusan, kader, dan tim pembina yang memiliki SK serta nomor registrasi resmi sesuai regulasi.
Selain itu, ia menekankan pentingnya implementasi enam bidang SPM melalui Posyandu, yang hanya dapat berhasil jika ada sinergi lintas sektor antara Pemerintah Kota, kecamatan, kelurahan, puskesmas, dan para kader posyandu.
“Saya mendorong seluruh perangkat daerah dan unit di kelurahan untuk memastikan bahwa posyandu berfungsi optimal sesuai regulasi baru. Posyandu bukan hanya pos timbang tetapi pusat pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, sebagaimana regulasi mengamanatkan. Mari kita percepat pelaksanaan, tingkatkan kualitas, dan pastikan tidak ada warga yang tertinggal,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Kediri juga memberikan apresiasi kepada para kader posyandu, tenaga kesehatan, perangkat kelurahan, dan masyarakat yang telah berperan aktif. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk terus memberikan dukungan melalui pembinaan, pelatihan, serta penyediaan sarana dan prasarana agar Posyandu 6 bidang SPM dapat berjalan dengan efektif. “Nanti apabila Bapak Ibu ada pertanyaan monggo ditanyakan dan didiskusikan bersama solusinya,” ujarnya.
Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Kediri, Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun komitmen bersama antar pemangku kepentingan. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan percepatan implementasi transformasi Posyandu 6 bidang SPM di Kota Kediri dapat berjalan optimal.
“Tujuannya nanti akan tersusun rencana aksi yang terukur dan realistis untuk percepatan transformasi Posyandu 6 bidang SPM. Nanti akan dipetakan peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan dalam mendukung program ini,” jelasnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Asisten Administrasi Umum Bagus Alit, Kepala Bagian Pemerintahan Widiantoro, para kepala OPD, camat, lurah, Ketua Tim Pembina Posyandu Kecamatan dan Kelurahan, Koordinator Kader Posyandu se-Kota Kediri, serta tamu undangan lainnya. [nm/but]
-

JNK minta pengemudi waspadai cuaca ekstrem dengan kurangi kecepatan
Madiun (ANTARA) – PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) meminta para pengemudi di ruas tol Ngawi-Kertosono untuk mewaspadai hujan deras dan cuaca ekstrem dengan mengurangi kecepatan kendaraan menjadi maksimal 70 kilometer per jam demi keselamatan berkendara di jalan tol.
“JNK mengimbau pengguna jalan tol agar berhati-hati dan menurunkan kecepatan kendaraan saat hujan deras untuk menghindari risiko kecelakaan akibat aquaplaning atau hilangnya traksi ban dengan permukaan jalan,” ujar Direktur Utama PT JNK Arie Irianto di Madiun, Kamis.
Menurut dia, meski jalan tol telah dirancang dengan kemiringan 2 persen untuk memudahkan aliran air, curah hujan ekstrem tetap dapat menimbulkan limpasan di permukaan jalan. Karena itu, pengendara diimbau tidak melaju lebih dari 70 kilometer per jam saat kondisi hujan deras.
“Intinya, kurangi kecepatan. Tidak perlu terus-menerus pelan, tapi saat hujan ekstrem wajib mengurangi laju kendaraan,” katanya, menegaskan.
JNK telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Langkah tersebut mencakup pemantauan kondisi jalan, kesiapan sistem operasi, hingga layanan informasi dan fasilitas di rest area.
“Kami terus memantau data BMKG dan kondisi jalan tol. Saat hujan deras, kami memastikan tidak ada genangan yang berpotensi menimbulkan aquaplaning karena kondisi ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan,” katanya.
Selain pemantauan jalan, PT JNK juga menyiagakan genset cadangan di setiap gerbang tol untuk mengantisipasi gangguan listrik akibat petir atau hujan lebat. Di sisi lain, papan informasi elektronik Variable Message Sign (VMS) akan menampilkan peringatan dan informasi kondisi cuaca secara real time kepada pengendara.
Untuk pengguna yang ingin beristirahat, PT JNK juga menyiapkan rest area di sepanjang ruas Tol Ngawi-Kertosono agar pengemudi dapat berhenti sementara saat kondisi cuaca ekstrem.
“Keselamatan pengguna jalan adalah prioritas utama kami. Kami ingin memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman, terutama di musim hujan seperti sekarang,” katanya.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

DPRD Kota Kediri Dorong Warga Manfaatkan Layanan Kesehatan BPJS dan Pemeriksaan Gratis
Kediri (beritajatim.com) – Upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak pelayanan kesehatan terus digencarkan oleh DPRD Kota Kediri. Anggota Komisi A DPRD Kota Kediri, Imam Wihdan Zarkasyi, menggelar sosialisasi produk hukum terkait pelayanan kesehatan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) di Gedung Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Rabu (29/10/2025) malam.
Kegiatan yang dihadiri puluhan warga tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi terkait akses layanan kesehatan yang difasilitasi pemerintah, termasuk program pemeriksaan gratis dan pemanfaatan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dalam kegiatan itu, Imam Wihdan didampingi oleh Kabid Pelayanan Kesehatan dan PSDK Dinas Kesehatan Kota Kediri, Dwi Sunaryati, bersama Kepala Kelurahan Lirboyo dan Ketua LPMK setempat, Nanang Priyo Basuki.
Warga yang hadir diberi kesempatan untuk berdialog langsung dan menyampaikan berbagai persoalan kesehatan di lingkungan mereka, mulai dari keterbatasan fasilitas posyandu, kendala dalam penggunaan KIS, hingga mekanisme pelayanan kesehatan gratis. Semua pertanyaan dijawab secara terbuka oleh narasumber dan Imam Wihdan.
“Karena banyak program dari pemerintan itu yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tetapi nggak sampai. Karena itu kurang sosialisasi tadi, salah satunya mengenai pemeriksaan kesehatan gratis. Pemeriksaan kesehatan gratis dari Nasional sudah ada anggaran dana yang sudah disiapkan, tetapi sekarang tidak begitu ke pakai. Eman kan seharusnya itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” terangnya.
Menurut Imam, sebagian besar warga sebenarnya sudah tercakup dalam program jaminan kesehatan pemerintah, namun tingkat pemanfaatannya masih rendah. Ia menilai pentingnya profiling kesehatan oleh kader di tingkat kelurahan agar pemerintah bisa memberikan penanganan yang lebih tepat sasaran.
“Yang jelas semua warga atau masyarakat sudah di cover oleh pemerintah tetapi pencapainya masih rendah dibawah 10 persen. Tadi sudah saya sampaikan kepada petugas pelayanan kesehatan tolong kepada para kader bahwa profiling kesehatan buat warga itu sangat penting. Karena itu yang memberikan informasi kira kira masyarakat itu perlu di treatmen seperti apa?. Untuk di Kota Kediri sekarang tidak lagi berfikir mengobati orang sakit tetapi yang bener menyehatkan yang sehat sekarag,” ungkap Imam.
Imam juga mengingatkan warga bahwa mereka dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang telah disediakan Pemerintah Kota Kediri, termasuk sembilan puskesmas dan 36 puskesmas pembantu di tiga kecamatan. Aspirasi dan masukan dari warga yang muncul dalam kegiatan itu, lanjutnya, akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pembahasan perubahan peraturan daerah (Perda) bidang kesehatan.
”Kebetulan saya ditunjuk dan dikasih amanah duduk di komisi A bidang hukum dan pemerintahan. Salah satu yang kita kaji prihal Perda tentang kesehatan. Karena capaian BPJS kita sudah 100 persen serta dua tahun lalu kita sudah keluarkan Perda tentang penanangan TBC seberapa jauh implementasinya di masyarakat. Kita lagi pastikan supaya Perda yang sudah ada bener bener mambawa dampak positf di masyarakat,” harapnya. [nm/beq]

