kab/kota: Kediri

  • Remaja Terpleset di Bukit Klotok Kediri Saat Rekam Video Tugas Sekolah, Dievakuasi ke RS Kilisuci

    Remaja Terpleset di Bukit Klotok Kediri Saat Rekam Video Tugas Sekolah, Dievakuasi ke RS Kilisuci

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang remaja berusia sekitar 14 tahun terpleset di Bukit Klotok, Kota Kediri, saat merekam video untuk tugas sekolah pada Minggu (2/11/2025) pagi. Insiden ini terjadi sekitar pukul 10.31 WIB di jalur menuju puncak Pedang, wilayah Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

    Berdasarkan laporan resmi BPBD Kota Kediri melalui Pusdalops PB, korban bernama An Al Habib Ali Nur Asatof, warga Desa Sumberjo, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Saat kejadian, korban sedang turun dari puncak setelah merekam video tugas sekolah. Namun, di tengah perjalanan, ia terpeleset di jalur berbatu dan licin, hingga mengalami luka sedang pada bagian tangan kiri.

    Petugas Pusdalops menerima laporan darurat melalui layanan 112 pukul 10.31 WIB, dan segera melakukan validasi serta koordinasi dengan tim URC BPBD dan relawan Wana Rescue Indonesia. Tim gabungan tiba di lokasi sekitar pukul 11.41 WIB dan langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban di medan yang cukup sulit karena jalur pendakian licin dan berbatu.

    Setelah penanganan awal, korban berhasil dievakuasi turun dari bukit sekitar pukul 12.00 WIB, kemudian dimobilisasi ke RS Kilisuci Kota Kediri pukul 12.31 WIB untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. BPBD memastikan kondisi korban kini stabil, sementara cuaca di sekitar lokasi kejadian terpantau berawan dan situasi dinyatakan aman terkendali.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Joko Arianto mengimbau masyarakat, khususnya para pendaki dan pelajar yang melakukan kegiatan di area Bukit Klotok, agar selalu berhati-hati dan mengikuti peraturan keselamatan.

    “BPBD juga merekomendasikan agar jalur pendakian di Bukit Klotok memiliki sistem pengendali resmi dan terstruktur untuk mencegah kejadian serupa,” imbaunya.

    Laporan BPBD menambahkan bahwa unsur yang terlibat dalam penanganan insiden ini meliputi RS Kilisuci dan relawan Wana Rescue Indonesia. Sementara itu, BPBD Kota Kediri terus memantau kondisi cuaca dan keamanan jalur pendakian di kawasan Bukit Klotok yang menjadi salah satu destinasi favorit warga Kediri dan sekitarnya. [nm/suf]

  • Izin Belum Turun, Laga Persik Vs Persebaya di Stadion Brawijaya Masih Tanda Tanya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2025

    Izin Belum Turun, Laga Persik Vs Persebaya di Stadion Brawijaya Masih Tanda Tanya Regional 2 November 2025

    Izin Belum Turun, Laga Persik Vs Persebaya di Stadion Brawijaya Masih Tanda Tanya
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com –
    Laga derbi Jawa Timur, pekan ke-12 Super League 2025 antara Persik Kediri vs Persebaya Surabaya, seharusnya menjadi pesta besar sepak bola bagi warga Kota Tahu.
    Namun kini berubah menjadi teka-teki karena terganjal izin kepolisian.
    Di tengah situasi yang serba tidak pasti, Panitia Pelaksana (Panpel) Persik tidak tinggal diam dan terus berjuang agar laga penting ini tetap bisa digelar di rumah sendiri, Stadion Brawijaya, demi tim, suporter, dan kebanggaan kota.
    Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, mengungkapkan betapa rumitnya situasi yang sedang dihadapi.
    Meski berbagai stadion alternatif sudah dihubungi, tetapi tidak satu pun bersedia menampung laga jika lawannya adalah Persebaya.
    “Tapi kami tetap mengupayakan pertandingan tetap terselenggara entah di Kediri atau tempat mana. Sebetulnya yang aman sih di GBT, cuma kan rugi Persik kalau di sana. Kalau harapannya, masih tetap berusaha di Kediri,” tutur pria yang biasa disapa Pak Wid kepada
    Kompas.com
    , Minggu (2/11/2025) siang.
    Ia juga menambahkan bahwa alasan penolakan izin bermain di Kediri bukan hal baru, melainkan terkait soal teknis di stadion.
    “Yang dipermasalahkan Kapolres itu pagar pembatas yang peyot ada dua meter. Mereka minta diganti tinggi tiga meter. Lha wong tahun-tahun kemarin diperbolehkan sama Kapolres kok,” imbuhnya.
    Tidak berhenti di situ, ia bahkan berinisiatif berkomunikasi langsung dengan pihak keamanan di daerah lain.
    “Terus di Gresik saya kan sempat ngobrol-ngobrol dengan pihak keamanan bahwa dari pihak Gresik saya disarankan untuk menghubungi Kabag Ops. Akhirnya saya komunikasi, bahwa dari Polri intinya kalau stadion A atau B ditunjuk oleh I.League siap mengamankan,” ujar Tri Widodo.
    “Jadi untuk ini ya kembali ke operator, kami bersurat ke I.League kalau kita kesulitan mencari stadion untuk laga pekan ke-12 menjamu Persebaya. Ya mudah-mudahan Persik tetap main di Kediri tidak kemana-mana,” sambungnya.
    Selain itu, menurutnya opsi untuk menukar status tuan rumah dengan Persebaya juga sudah diajukan.
    “Sudah, tapi Persebaya tidak bersedia,” ujarnya lagi.
    Kondisi saat ini membuat Panpel Persik benar-benar berada di posisi sulit.
    “Belum. Maunya kita main di Bantul tapi untuk main malam belum direkomendasikan operator kompetisi. Mau ke Bali, ke Gresik belum ada keputusan. Kami masih bingung, pengennya di Kediri, tapi nggak oleh piye terus iki,” kata pria berkumis itu.
    Stadion Brawijaya Dinyatakan Tak Layak, Skor Kelayakan 42,8 Persen
    Seperti diketahui, kendala penyelenggaraan laga derbi Jatim ini berawal dari hasil risk assessment Polres Kediri Kota yang menyebut Stadion Brawijaya belum memenuhi standar minimum penyelenggaraan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
    Dalam rapat koordinasi pada Rabu (29/10/2025) lalu, yang dipimpin Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, penilaian kelayakan stadion hanya mencapai 42,8 persen, jauh di bawah batas minimal 60 persen.
    Kabag Ops Polres Kediri Kota Kompol Iwan Setyo Budi menjelaskan, masih banyak aspek yang perlu diperbaiki, mulai dari pagar pembatas, ruang medis, CCTV, hingga jalur evakuasi.
    “Masih banyak hal yang harus diperbaiki. Kami juga merekomendasikan perbaikan pagar keliling, penambahan kamera pengawas, penyediaan fasilitas disabilitas, hingga SOP keamanan dan kesehatan,” katanya.
    Ia menegaskan, keputusan ini diambil murni demi keselamatan semua pihak.
    “Untuk menggelar pertandingan Liga 1, minimal nilainya harus 60. Karena hasilnya hanya 42,8, maka pertandingan Persik lawan Persebaya tidak layak digelar di Kediri. Kami tidak ingin mengambil risiko yang bisa membahayakan keselamatan penonton maupun tim,” imbuhnya.
    Perbaikan Dikebut, Waktu Kian Mepet
    Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri telah melakukan sejumlah pembenahan besar stadion yang terletak di Jalan Ahmad Yani itu.
    Mulai dari ruang ganti pemain, ruang wasit, fasilitas medis, area siaran, hingga toilet, semua tengah diperbarui.
    Tribun dicat ulang, drainase dibersihkan, lapangan diratakan, dan lampu LED baru dipasang dengan target selesai pada 4 November 2025.
    “Sejumlah perbaikan di Stadion Brawijaya sudah dilakukan. Tentu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Kediri yang peduli dan memberikan perhatian serius,” ujarnya.
    “Ya mudah-mudahan Persik tetap main di Kediri, tidak kemana-mana,” ucap Widodo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Naik Gunung untuk Tugas Sekolah, Pelajar Kediri Terpeleset di Gunung Klotok
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2025

    Naik Gunung untuk Tugas Sekolah, Pelajar Kediri Terpeleset di Gunung Klotok Regional 2 November 2025

    Naik Gunung untuk Tugas Sekolah, Pelajar Kediri Terpeleset di Gunung Klotok
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com –
    Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, hingga petugas kesehatan mengevakuasi seorang pelajar pendaki Gunung Klotok di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (2/11/2025) siang.
    Tindakan penyelamatan itu dilakukan untuk menolong seorang survivor bernama Al Habib Ali Nur Asatof (14), yang dilaporkan terluka akibat tergelincir saat pendakian.
    Pendaki asal Desa Sumberejo, Kecamatan Kandat, itu ditemukan terpeleset di wilayah jalur Puncak Pedang saat hendak turun dari puncak Gunung Klotok.
    Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Joko Ariyanto, mengatakan survivor berhasil dibawa tim penolong turun gunung.
    Namun, karena kondisinya mengalami luka yang diduga dislokasi tangan kanan, ia segera dilarikan ke rumah sakit.
    “Survivor langsung dibawa ke RS Kilisuci untuk perawatan lebih lanjut,” ujar Joko Ariyanto pada
    Kompas.com,
    Minggu.
    Joko Ariyanto menambahkan, dari hasil asesmen terhadap survivor diketahui bahwa ia naik Puncak Pedang untuk melakukan pengambilan video tugas sekolah.
    “Pada saat survivor turun gunung sekitar pukul 09.00 WIB, dirinya tergelincir hingga mengalami luka dalam kategori sedang,” lanjut Ariyanto.
    Pihaknya mengimbau para pendaki untuk senantiasa mengutamakan keselamatan diri saat melakukan pendakian.
    Adapun Gunung Klotok yang hanya mempunyai ketinggian sekitar 536 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu merupakan salah satu tujuan favorit pendaki pemula.
    Lokasinya yang berada di atas kawasan wisata terpadu Selomangleng dan tidak jauh dari pusat Kota Kediri itu kerap menjadi jujukan pendaki pada akhir pekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ratusan Santri Pesantren Lirboyo Dapat Pelatihan Konstruksi dari Kementerian PU

    Ratusan Santri Pesantren Lirboyo Dapat Pelatihan Konstruksi dari Kementerian PU

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum telah memberikan pelatihan konstruksi ke sejumlah santri di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Ini jadi tindak lanjut mandat Menteri PU Dody Hanggodo.

    Pelatihan dilakukan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya melalui kegiatan Pelatihan dan Uji Kompetensi/Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) Terampil.

    “Melalui kegiatan ini, saya harap dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang konstruksi sehingga dapat berkonstribusi secara nyata dalam membangun fasilitas di lingkungan pondok pesantren,” kata Direktur Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi Kimron Manik dalam keterangan resmi, Minggu (2/11/2025).

    Pelatihan dan sertifikasi ini dilaksanakan mulai dari tanggal 21 Oktober hingga 1 November 2025 dan diikuti oleh 116 peserta. Diantaranya, terdiri dari 81 peserta bidang Tukang Bangunan Gedung (jenjang 2) dan 35 peserta bidang Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi (jenjang 3).

    Peserta pelatihan dan sertifikasi ini diikuti minimal lulusan setingkat SMA. Antara lain yaitu Alumni santri Pondok Pesantren Lirboyo, Pengurus Pondok Pesantren Lirboyo Bagian Kesejahteraan (Pembangunan), serta TKK yang sedang bekerja pada proyek Pembangunan. Kementerian Pekerjaan Umum bersama Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri bersinergi dan berkolaborasi untuk meningkatkan kapasitas TKK di berbagai lapisan Masyarakat.

     

  • WNA Asal Turki Dideportasi dari Kediri karena Overstay di Jombang

    WNA Asal Turki Dideportasi dari Kediri karena Overstay di Jombang

    Kediri (beritajatim.com) – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri mendeportasi seorang warga negara Turki berinisial BY karena melanggar izin tinggal di Indonesia. BY diketahui tinggal melebihi batas izin tinggal (overstay) selama 61 hari di wilayah Kabupaten Jombang. Deportasi melalui Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan maskapai Turkish Airlines tujuan Istanbul.

    Kepala Kantor Imigrasi Kediri, Antonius Frizky Sanisacara Cahya Putra, menjelaskan bahwa tindakan deportasi ini merupakan konsekuensi dari pelanggaran Pasal 78 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa orang asing yang tinggal lebih dari 60 hari setelah izin tinggalnya berakhir akan dikenai tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi dan penangkalan.

    BY diketahui masuk ke Indonesia pada 19 Juni 2025 melalui Bandara Juanda, Surabaya, menggunakan Visa on Arrival (VoA). Tujuannya untuk menikahi pacarnya, warga Indonesia berinisial NAF, yang dikenalnya lewat media sosial Instagram. Setelah menikah secara resmi di KUA Jombang pada 4 Juli 2025, BY menetap di rumah istrinya di Jombang dan tidak bekerja, melainkan mengandalkan kiriman uang dari keluarganya di Turki.

    Izin tinggal BY seharusnya berakhir pada 17 Agustus 2025 setelah sempat diperpanjang selama 30 hari. Namun, setelah izin habis, BY tidak segera meninggalkan Indonesia. Ia sempat berusaha mencari informasi ke Kantor Imigrasi Kediri mengenai konsekuensi overstay dan mencoba mengurus kepulangannya. Bahkan, BY sempat berusaha meninggalkan Indonesia menuju Singapura melalui Bandara Juanda, Surabaya, namun dicegah oleh petugas Imigrasi TPI Surabaya karena tidak mampu membayar denda overstay.

    Setelah kembali ke Jombang, BY bersama istrinya melapor ke Kantor Imigrasi Kediri dan mengakui telah tinggal lebih dari 60 hari melebihi izin yang diberikan. Ia pun menerima konsekuensi hukum berupa deportasi dan penangkalan. Proses pemeriksaan dilakukan pada 21 Oktober 2025 dan dilanjutkan dengan penahanan sementara sebelum pendeportasian.

    “Saya berpesan khususnya kepada warga negara Indonesia yang hendak menjalin hubungan dengan warga negara asing untuk lebih selektif, baik ketika memilih untuk tinggal di luar negeri maupun mengajak pasangannya tinggal di Indonesia,” ujar Antonius Frizky.

    Ia juga mengingatkan masyarakat agar melaporkan setiap aktivitas orang asing yang mencurigakan ke hotline pelaporan orang asing Kantor Imigrasi Kediri melalui WhatsApp di 0812-4921-8377, atau melalui Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) di laman https://apoa.imigrasi.go.id, serta akun media sosial resmi @imigrasi_kediri.

    Kantor Imigrasi Kediri menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban wilayah, serta memastikan seluruh warga negara asing mematuhi aturan keimigrasian yang berlaku di Indonesia. [nm/kun]

  • Ning Faiq Beri Suntikan Semangat bagi Kader Kesehatan Puskesmas Pesantren 2 Kota Kediri di Hutan Kota Joyoboyo

    Ning Faiq Beri Suntikan Semangat bagi Kader Kesehatan Puskesmas Pesantren 2 Kota Kediri di Hutan Kota Joyoboyo

    Kediri (beritajatim.com) – Ketua TP PKK Kota Kediri, Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin atau Ning Faiq, memberikan suntikan semangat kepada para kader kesehatan dalam kegiatan Pemberdayaan Kader Kesehatan Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pesantren II yang digelar di Hutan Kota Joyoboyo, Jumat (31/10/2025). Acara berlangsung penuh keceriaan, diwarnai interaksi hangat dan tawa para kader yang antusias mengikuti setiap sesi kegiatan.

    Dalam sambutannya, Ning Faiq menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh kader kesehatan di Kota Kediri, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Pesantren 2, yang selama ini berperan aktif dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. “Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih pada seluruh kader kesehatan di Kota Kediri, khususnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Pesantren 2. Telah berdedikasi tinggi dalam mendekatkan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.

    Ia menegaskan, kader kesehatan merupakan figur penting yang dekat dengan masyarakat dan menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan informasi kesehatan. Meski menghadapi beragam karakter masyarakat, para kader tetap menunjukkan semangat luar biasa dalam mendorong masyarakat untuk hidup sehat. “InsyaaAllah akan menjadi pahala jariyah. Terima kasih juga untuk UPT Puskesmas Pesantren 2 yang menginisiasi kegiatan ini. Para kader bisa berkumpul bersama dan menghimpun semangat yang sama melalui kegiatan ini,” tambahnya.

    Dalam kegiatan tersebut, para kader mendapatkan pembekalan dari dr. Osten mengenai penyakit kusta dan skrining dini penyakit tidak menular, termasuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Materi ini diharapkan dapat diteruskan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan lingkungan dan kualitas udara. Ning Faiq juga mengingatkan pentingnya gaya hidup sehat, mengingat penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, dan kanker kini banyak dipicu oleh pola hidup yang kurang sehat dan kebiasaan di lingkungan yang tidak bersih.

    Selain pelatihan, acara juga dimeriahkan dengan lomba yel-yel antarkelurahan. Ning Faiq turut menjadi juri sekaligus menyerahkan hadiah kepada para pemenang. Juara pertama diraih kader kesehatan Kelurahan Burengan, disusul Kelurahan Tosaren di posisi kedua, dan Kelurahan Jamsaren di posisi ketiga.

    Kegiatan ditutup dengan penyematan tanda kecakapan kepada para kader sebagai simbol peningkatan keterampilan dan dedikasi. Harapannya, kader kesehatan dapat terus meningkatkan kapasitas hingga mencapai tingkat kader utama yang profesional dan mandiri.

    Turut hadir dalam acara ini Camat Kota Agus Suhariyanto, Kepala Puskesmas Pesantren 2 Dwi Nugraheni, perwakilan Dinas Kesehatan, Ketua TP PKK Kecamatan Kota, Ketua TP PKK Kelurahan, serta para kader dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Nomor WhatsApp Chatbot Lapor Mbak Wali Resmi Berganti, Kini Centang Biru untuk Layanan Publik Lebih Aman

    Nomor WhatsApp Chatbot Lapor Mbak Wali Resmi Berganti, Kini Centang Biru untuk Layanan Publik Lebih Aman

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri secara resmi mengganti nomor WhatsApp Chatbot Lapor Mbak Wali menjadi nomor baru 0811-364-112 mulai Sabtu (1/11/2025). Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis digital serta menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menyampaikan laporan maupun aduan.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kediri, Rony Yusianto, menjelaskan pada Jumat (31/10/2025) bahwa pergantian nomor dilakukan sebagai bagian dari optimalisasi kanal komunikasi publik yang lebih mudah diingat sekaligus lebih aman. Sebelumnya, layanan Lapor Mbak Wali menggunakan nomor 0851-4228-1103.

    “Pergantian nomor WhatsApp Chatbot Lapor Mbak Wali ini merupakan bagian dari peningkatan kualitas layanan publik berbasis digital. Dengan status terverifikasi Meta atau centang biru, keamanan kanal komunikasi menjadi lebih terjamin, sehingga mengurangi risiko penipuan atau penyalahgunaan nomor layanan,” terang Rony.

    Selain untuk mempermudah masyarakat dalam mengingat nomor layanan, perubahan ini juga mendukung visi dan misi Wali Kota Kediri dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang responsif, transparan, dan inovatif. Kebijakan ini sejalan dengan Program Sapta Cipta Cita ke-5 — Smart Living, yang menekankan pemanfaatan teknologi informasi untuk memperkuat pelayanan publik berbasis digital.

    Pemerintah Kota Kediri juga telah melakukan sosialisasi secara masif terkait perubahan nomor ini. Informasi disebarluaskan melalui kanal resmi media sosial, website pemerintah, serta pemasangan banner dan baliho di titik-titik strategis di wilayah Kota Kediri.

    “Kami berharap dengan bergantinya nomor layanan WhatsApp Lapor Mbak Wali ini, keamanan data masyarakat yang menggunakan layanan dapat semakin terjamin. Selain itu, status verifikasi Meta juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan digital pemerintah,” tambah Rony.

    Layanan Lapor Mbak Wali sendiri menjadi kanal utama masyarakat Kota Kediri untuk menyampaikan laporan, pengaduan, atau saran terkait layanan publik. Melalui inovasi ini, Pemerintah Kota Kediri terus memperkuat tata kelola pemerintahan yang berbasis partisipasi warga dan transparansi digital. [nm/kun]

  • Gus Qowim Apresiasi Persami dan Bela Negara KKRI, Bentuk Generasi Muda Berkarakter Kuat dan Cinta Tanah Air

    Gus Qowim Apresiasi Persami dan Bela Negara KKRI, Bentuk Generasi Muda Berkarakter Kuat dan Cinta Tanah Air

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin, memberikan apresiasi terhadap kegiatan Latihan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) dan Bela Negara Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI) Gelombang III Tahun 2025 yang digelar Kodam V Brawijaya di Brigif 16/Wira Yudha, Sabtu (1/11/2025). Upacara pembukaan kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Korem 082/CPYJ, Kolonel Inf Batara, selaku Inspektur Upacara.

    Dalam sambutannya, Kolonel Batara menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan, terutama kepada Komandan Brigif 16/Wira Yudha beserta jajaran yang telah memfasilitasi penyelenggaraan latihan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada sekolah-sekolah serta dewan guru yang mempercayakan putra-putri terbaiknya untuk mengikuti kegiatan bela negara ini.

    Kegiatan Persami dan Bela Negara KKRI tahun ini diikuti oleh sekitar 500 pelajar SMK dari wilayah Kota dan Kabupaten Kediri. Latihan ini tidak hanya berfokus pada kegiatan fisik atau baris-berbaris, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, serta kesadaran bela negara.

    “Latihan ini adalah investasi karakter untuk menanamkan nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pada Pancasila, serta membentuk generasi yang disiplin, berjiwa kepemimpinan, dan profesional,” ungkap Komandan Korem 082/CPYJ.

    Kepada para peserta, ia berpesan agar menjadikan seluruh proses latihan sebagai pengalaman berharga untuk menempa diri. Setiap kegiatan perlu diikuti dengan semangat, dedikasi, dan tanggung jawab tinggi. “Buktikan bahwa kalian adalah generasi tangguh dan siap menjaga kedaulatan serta keutuhan NKRI,” pesannya.

    Sementara itu, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin atau yang akrab disapa Gus Qowim, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, latihan bela negara seperti Persami KKRI selaras dengan komitmen Pemerintah Kota Kediri dalam membentuk generasi muda yang berkarakter kuat, cinta tanah air, dan siap menghadapi tantangan zaman.

    “Harapan kami, dari kegiatan seperti ini akan lahir generasi Kediri yang berkarakter kuat dan memiliki semangat bela negara. Ini merupakan langkah nyata menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045,” ungkap Gus Qowim.

    Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Komandan Brigif 16/Wira Yudha Letkol Inf M. Sujoko, Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Danki Brimob 1 Yon C Pelopor Satbrimob Polda Jatim AKP Joko Widodo, perwakilan Polres Kediri Kota, Kepala BNN Kota Kediri Yudha Wirawan, serta para kepala sekolah SMK dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Curahan Hati Seorang Istri yang Kehilangan Suami akibat Pengguna Jalan Tidak Tertib
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 November 2025

    Curahan Hati Seorang Istri yang Kehilangan Suami akibat Pengguna Jalan Tidak Tertib Surabaya 1 November 2025

    Curahan Hati Seorang Istri yang Kehilangan Suami akibat Pengguna Jalan Tidak Tertib
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Seorang perempuan di Kediri, Jawa Timur, kehilangan suami akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan itu dipicu oleh ulah pesepeda yang menyelonong di jalan.
    Perempuan bernama Rinawati (40), warga Jalan Bougenville, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, itu mencurahkan isi hatinya melalui surat terbuka di media sosial.
    Surat itu intinya meminta para pengguna jalan termasuk penyeberang jalan agar senantiasa berhati-hati dan menaati aturan yang berlaku agar tidak menimbulkan kerugian sebagaimana yang dideritanya.
    Sebab, dari ulah penyeberang yang tidak bertanggung jawab itu, suaminya yang mengendarai motor terlibat kecelakaan dengan sebuah mobil.
    Dampak dari kecelakaan itu menyebabkan suaminya meninggal dunia dan anaknya mengalami luka-luka yang membutuhkan perawatan hingga kini.
    Surat yang di antaranya diunggah oleh akun Instagram Kabarpare tersebut langsung viral dan banyak mendapat simpati maupun dukungan dari netizen yang sama-sama turut merasakan kondisi yang kerap terjadi di jalan raya.
    Bahkan, surat tersebut juga mendapatkan respons dari Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Melalui kolom komentar, bupati berjanji akan menindaklanjutinya.
    Netizen juga menyoroti lokasi kejadiannya, yakni di kawasan Kampung Inggris Pare, yang dianggap banyak pelajar yang tidak tertib berlalu lintas hingga kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.
    Rinawati mengatakan, dirinya mengakui menulis surat terbuka itu untuk menggugah masyarakat pengguna jalan supaya tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama.
    “Agar pengendara yang sudah tertib tidak menjadi korban dan tidak dirugikan seperti saya,” ujar Rinawati kepada
    Kompas.com
    , Kamis (30/10/2025).
    Rina, panggilan akrabnya itu mengungkapkan, peristiwa yang menimpa suaminya, Ahmad Ari Setiawan (44) dan anaknya, Meilisa Queensa (14), terjadi pada 18 September 2025 di Jalan Raya Tulungrejo, Kecamatan Pare.
    Saat itu, suaminya hendak mengantar anaknya yang duduk di bangku kelas 2 SMP ke sekolah karena suatu keperluan. Saat melaju di ruas Jalan Raya Tulungrejo, tiba-tiba ada empat remaja pesepeda yang diduga pelajar kursusan di Kampung Inggris menyeberang jalan.
    “Kabar yang saya terima, empat anak kursus itu tiba-tiba belok mau menyeberang jalan tapi enggak jadi (nyebrang),” ujar Rina.
    Hal itu membuat suaminya kaget hingga tak mampu mengendalikan laju sepeda motornya. Motor oleng ke kanan dan di waktu yang bersamaan melaju mobil pikap dari arah berlawanan. Kecelakaan pun tak terhindarkan.
    Peristiwa itu menyebabkan suaminya yang bekerja sebagai pedagang perkakas itu meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara anaknya, mengalami luka-luka.
    Hingga kini, anaknya tersebut masih menjalani rawat jalan akibat sejumlah luka yang dideritanya, yakni pendarahan limpa dan hati, tulang leher dan iga yang patah, serta cedera otak ringan.
    “Kemarin juga kontrol. Tapi untuk ke sekolah anaknya belum mau. Katanya trauma dan malu karena pakai penyangga leher,” lanjut Rina.
    Sehingga, selain kehilangan suami sebagai tulang punggung keluarga, kini dirinya juga harus merawat anak tunggalnya itu demi kesembuhannya.
    Meski demikian, Rina mengaku tidak mempersoalkan perkara hukum kecelakaannya. Sebab, perkara itu telah diselesaikan secara kekeluargaan antara pihaknya dan pihak pengendara mobil pikap.
    “Saya menyadari kami ini sama-sama jadi korban,” lanjutnya.
    Sedangkan, keempat pelajar Kampung Inggris yang diduga menjadi pemicu kecelakaan itu, hingga kini belum diketahui identitas maupun asal usulnya. Bahkan diduga keempatnya sudah balik pulang ke daerah masing-masing.
    “Terlepas dari takdir saya, yang saya maksudkan adalah agar setiap pengguna jalan menjunjung kehati-hatian. Apalagi kabarnya di lokasi Kampung Inggris sendiri sering terjadi kecelakaan.” pungkasnya.
    Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Inspektur Satu (Iptu) Budi Winariyanto membenarkan adanya peristiwa kecelakaan itu dan semuanya telah terselesaikan.
    “Kami memfasilitasi sebagaimana prosedur yang ada dan kedua belah pihak saat itu menempuh penyelesaian kekeluargaan,” ujar Budi.
    Bupati Kediri Hanindhito mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan itu dengan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di kawasan Kampung Inggris.
    “Pertama saya akan perintahkan Kadishub untuk mengeceknya. Kedua juga akan ditambah rambu-rambu yang ada,” ujar Bupati Kediri kepada
    Kompas.com
    .
    Ketua Forum Kampung Bahasa, Ahmad Farih, mengatakan peristiwa itu menjadi pengingat pentingnya keselamatan berkendara. Pihaknya mengaku sejauh ini telah berkoordinasi dengan para pengelola kursusan maupun pengelola rumah kos perihal ketertiban umum bagi penghuninya.
    “Ke depan akan kami tambah dengan imbauan ketertiban berkendara. Mungkin juga akan menggandeng kepolisian untuk sosialisasinya,” ujar Farih.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikumpulkan Megawati di Blitar, Ini ‘Titah’ untuk Wali Kota Surabaya, Bupati Kediri, dan Ngawi

    Dikumpulkan Megawati di Blitar, Ini ‘Titah’ untuk Wali Kota Surabaya, Bupati Kediri, dan Ngawi

    Blitar (beritajatim.com) – Pertemuan penting digelar di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN) Blitar, tempat bersejarah yang telah berusia lebih dari 150 tahun, Jumat (31/10/2025).

    Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengumpulkan seluruh kepala daerah dari PDIP se-Jawa Timur untuk rapat tertutup yang berlangsung sekitar empat jam.

    Suasana yang sangat eksklusif ini tentu saja memunculkan spekulasi tentang agenda yang dibahas. Selama pertemuan tersebut, Megawati juga mengundang seluruh ketua DPC dan DPD Jawa Timur untuk jamuan makan bersama. Meski demikian, topik utama yang dibahas baru terungkap setelah pertemuan usai melalui bocoran dari beberapa kepala daerah yang hadir.

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa fokus utama Megawati adalah pada isu sosial yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat. “Ibu (Megawati) hanya meminta kepada kami agar kemiskinan turun, bagaimana stunting turun, bagaimana angka kematian ibu dan anak turun. Ini harus kerja ikhlas kita berikan yang terbaik,” ujar Eri.

    Pesan tersebut, menurutnya, menjadi panggilan untuk para kader PDIP agar bekerja untuk kepentingan rakyat, terutama mereka yang sudah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

    Selain itu, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, mengungkapkan bahwa Megawati juga menekankan pentingnya ketahanan pangan. “Tadi Ibu ada arahan khusus terkait ketahanan pangan. Alhamdulillah di Kabupaten Ngawi sudah melakukan kegiatan pertanian berkelanjutan, itu harus dikuatkan kembali. Bukan hanya kuat saja, tapi harus berdaulat,” ungkap Ony.

    Tak ketinggalan, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, atau yang akrab disapa Mas Dhito, juga membocorkan pesan Megawati yang sarat makna historis. Menurut Mas Dhito, Megawati mengingatkan para kepala daerah akan pentingnya menjaga hubungan dengan masyarakat yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

    “Prinsipnya kami para kepala daerah itu punya hutang budi kepada 10,6 juta orang yang dulu memperjuangkan republik ini,” ungkap Mas Dhito.

    Dalam pertemuan ini, Megawati tidak hanya memberikan arahan strategis, tetapi juga menekankan tanggung jawab besar yang ada di pundak para kepala daerah. Hal ini menjadi pengingat bagi para pemimpin daerah untuk terus mengabdi kepada rakyat dan menjalankan amanah dengan penuh dedikasi. [owi/suf]